Drama
Drama
Karakter :
Budi
Diah
Toni
Indra
Skenario
Di dalam kelas, saat sedang istirahat, Budi sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurunya sendirian. Kemudian, Toni dengan wajah yang kesal masuk ke dalam kelas dan
menghampiri Budi.
Toni : Hey Budi, Aku tidak menyangka kau tega berbuat seperti itu denganku !
(Toni memukul meja yang ada di hadapan Budi dengan keras. Lalu, Budi tersentak dan
berdiri dari tempat duduknya)
Budi : Ada apa denganmu ? Kenapa kau tiba – tiba marah seperti itu ?
Toni : Tidak usah berlagak tidak tahu apa – apa. Aku tahu kau mengajak Shinta jalan
kemarin.
Toni : Aku tidak suka kau dekat – dekat dengan Shinta. Kau harus menjauhi dia !
Toni : Shinta itu adalah calon pacar aku. Teman macam apa kau ini berani menikung teman
sendiri.
Budi : Hey, Shinta kan belum jadi pacarmu. Jadi, aku tidak akan pergi menjauhinya !
Budi : Iya aku juga menyukai Shinta ! Dan aku juga berhak untuk mendekati Shinta.
(Budi bangkit dan langsung menerjang tubuh Anton yang berada di depannya dengan kaki.
Kemudian, terjadilah perkelahian antara mereka berdua)
(Diah melintasi ruang kelas yang berada di pojok koridor itu dan melihat Budi dan Anton
yang tengah berkelahi)
Scene 2 Kantin
(Indra sedang menikmati semangkok bakso seorang diri, lalu Diah datang menghampirinya)
Indra : Gawat kenapa ? Bisakah kau berkata dengan jelas ? kenapa kau tergesa – gesa !
Diah : Ini gawat pokoknya ! (Diah mencoba memberi tahu Indra. Namun, nafasnya yang
tersengal – sengal membuatnya tertahan)
Diah : Tidak ada waktu untuk itu, Toni dan Budi sedang berkelahi sekarang.
Diah : Mereka berkelahi di kelas. Aku telah mencoba untuk menghentikannya. Tetapi
mereka tidak mau mendengarkan. Apa kita harus lapor kepada guru BK ?
Indra : Jangan dulu ! Sekarang anak – anak tengah berada di lapangan dan guru – guru tengah
rapat. Pasti mereka berdua akan mendapatkan hukuman dari guru BK, Kita harus
menghentikan mereka segera!
(Dengan bergegas mereka berdua menuju ruang kelas tempat Budi dan Toni berkelahi)
Scene 3 ruang kelas
(Mereka berdua tidak mengindahkan perkataan Indra dan terus berkelahi. Namun, Indra yang
berbadan besar menarik tubuh Toni dan menyenderkannya di tembok. Sementara itu, Diah
memegang tubuh Budi)
Indra : Sudah hentikan ! Ada apa dengan kalian berdua ini ? Kaliankan sahabat ? mengapa
malah bertengkar ?
Toni : Aku kesal dengan Budi ! Dia kan telah mengetahui kalau aku menyukai Shinta tetapi
dia malah mendekatinya juga !
Indra : Jadi, semua yang terjadi ini adalah gara – gara wanita ? dasar kalian ! Apakah kalian
tidak sadar kalau persahabatan kalian yang telah terjalin selama ini telah dirusak oleh seorang
wanita ?
Diah : Lagian ! Belum tentu juga Shinta mau dengan kalian ! Shinta adalah gadis popular di
sekolah ini. Jadi banyak yang mendekatinya ! Bahkan kemarin aku melihatnya di café
bersama Joni.
Diah : Kalau begitu kalian berdua saling memaafkan karena keduanya yang salah.
(Budi dan Toni saling memandang sejenak. Lalu, Toni mendekati Budi dan memeluknya)
Budi : Aku juga minta maaf Ton, Aku juga yang salah terlalu terbawa emosi.
Diah : Sudahlah ! mari kita ke kantin ! sebelum guru dan anak – anak yang lain mengetahui
hal ini!