Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu Hari : Rabu

MK.Epidemiologi Tanggal: 5 Oktober 2022

TUGAS INDIVIDU
DISUSUN OLEH:

Eeng Aprilian Dina

P032113411054

D3 TK.2B GIZI

DOSEN PENGAMPU :

Dewi Erowati, S.Gz, M.PH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2022/2023
Author Year Title Method Result
Meta Rikandi ; 2020 Hubungan pola Cross Hubungan Pola Makan
Feby Yusti makan dengan sectional dengan Status Gizi
Elvisa status gizi lebih Lebih Dalam Wabah
dalam wabah Covid-19 Pada
Mahasiswa Akper
covid -19 pada
Aisyiyah Padang
mahasiswa Tahun 2020, yaitu
Akper’ Aisyiyah sebagai berikut:
Padang 1. Terdapat 13,3%
mahasiswa dengan
status gizi lebih di
Akper Aisyiyah Padang
Tahun 2020
2. Terdapat 43,3%
mahasiswa dengan pola
makan yang kurang
baik di Akper Aisyiyah
Padang Tahun 2020
3. Tidak terdapat
terdapat hubungan yang
bermakna antara pola
makan dengan status
gizi lebih pada
mahasiswa Akper
Aisyiyah Padang tahun
2020
Darwin 2014 Berat badan lahir Case control Sebagian besar
Nasution, Detty rendah (BBLR) responden
Siti Nurdiati, dengan kejadian berpendidikan tinggi
Emy Huriyati stunting pada (67,8%), pendapatan
keluarga cukup
anak usia 6-24
berdasarkan UMR Kota
bulan Yogyakarta (69,42%),
status jumlah anggota
kelu- arga kecil yaitu
kurang dari 4 orang
(61,2%), dan distri-
busi tinggi badan ibu
tergolong normal
(78,9%). Berat badan
lahir subjek penelitian
ini sebagian besar
tergolong normal
(84,3%) dan hanya
sebagian kecil bayi
dengan berat badan
lahir rendah (15,7%).

Hasil analisis
menunjukkan nilai
OR=5,60 (95% CI:
2,27-15,70), artinya
pada tingkat
kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa
anak yang lahir dengan
BBLR mempunyai
risiko 5,6 kali lebih
besar untuk menjadi
stunting dibandingkan
dengan anak yang lahir
dengan berat badan
normal. Persentase
untuk variabel
pendidikan ibu
menunjukkan bahwa
ibu yang berpendidikan
lebih tinggi memiliki
anak stunting lebih
banyak dibandingkan
ibu yang berpendidikan
rendah (68,6% vs
31,4%). Se- mentara
itu, keluarga dengan
pendapatan cukup
memiliki anak stunting
lebih banyak
dibandingkan keluarga
yang berpendapatan
rendah (66,94% vs 3,06
%)
Lindung 2013 Hubungan Cohort Ibu hamil di Puskesmas
Purbadewi, Tingkat Moyudan sebagian
Yuliana Noor Pengetahuan besar termasuk umur
Setiawati Ulvie Tentang Anemia reproduksi sehat
(berumur 20-35 tahun),
Dengan Kejadian
berpendidikan
Anemia Pada Ibu menengah (SMA,
Hamil SMK/sederajat) dan
tidak
bekerja (IRT).

Jumlah ibu hamil yang


mempunyai tingkat
pengetahuan baik dan
kurang di Puskesmas
Moyudan secara umum
sama.

Ibu hamil di Puskesmas


Moyudan sebagian
besar mengalami
anemia.

Ada hubungan dalam


tingkatan sedang antara
tingkat pengetahuan
tentang anemia
dengan kejadian
anemia pada ibu hamil
di Puskesmas Moyudan
Sleman Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai