Anda di halaman 1dari 82

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KREATIVITAS, MOTIVASI, DAN ADAPTASI


TEKNOLOGI TERHADAP KUALITAS BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 27 BANDAR LAMPUNG

Diajukan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi Pada Fakultas


Ekonomi Universitas Malahayati

Dosen Pembimbing :
1. Wiwiek Indriani,S.E.,M.M
2. Euis Mufahamah,S.E.,Ak.

Oleh

Amellia Suganda
19220006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2022

i
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG

TANDA PERSETUAN PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KREATIVITAS, MOTIVASI, DAN ADAPTASI TEKNOLOGI


TERHADAP KUALITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI 27 BANDAR
LAMPUNG

Nama : Amellia Suganda


NPM : 19220006
Program Studi : S1 - Manajemen
Judul Proposal Penelitian : Pengaruh Kreativitas, Motivasi, Dan Adaptasi
Teknologi Terhadap Kualitas Belajar Siswa SMP
Negeri 27 Bandar Lampung

Tanggal Persetujuan :

KOMISI PEMBIMBING

Ketua : Wiewiek Indriani,S.E.,M.M ………………

Anggota 1. Euis Mufahamah,S.E.,M.AK ………………


2.
3.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah diperiksa dan diteliti, Laporan Pelaksanaan Skripsi/Praktik Kerja atas


nama :
Nama : Amellia Suganda
NPM : 19220006
Program Studi : S1 – Manajemen
Lokasi Skripsi : SMP Negeri 27 Bandar Lampung

Demikian Pengesahan ini kami berikan agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Disahkan pada tanggal,...... Oktober 2022

Mengetahui,

Supervisor/mentor/coach Dosen Pembimbing,

Ochi Marshella Febriani,S.Kom.,M.T.I Wiewiek Indriani,S.E.,M.M


NPP. 0506180177

iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademika Universitas Malahayati, saya yang bertanda


tangan dibawah ini :

Nama : Amellia Suganda


NPM : 19220006
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi

Demipengembangan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberika


kepada Universitas Malahayati Hak Bebas Royalti Noneklusif (None-
exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“PENGARUH KREATIVITAS, MOTIVASI, DAN ADAPTASI


TEKNOLOGI TERHADAP KUALITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI
27 BANDAR LAMPUNG”

Beserta perangkat uang ada (jika diperlukan). Dengan Hak-Hak bebas


Royalti/ Nonekslusif ini. Universitas Malahayati berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandar Lampung, Oktober 2022


Yang Menyatakan,

Materai 10.000

Amellia Suganda

iv
BIODATA PENULIS

Nama : Amellia Suganda


NPM : 19220006
Tempat/ Tanggal Lahir : Gilih Sukabumi, 08 Agustus 2001
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Negeri Bumi RT/RW 002/004, Kec. Abung
Selatan, Kab. Lampung Utara
Nomor Telepon : 0823-7152-7696
Alamat Email : Amelliasugandi40@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD 2007 – 2013 : SD Negeri 2 Negeri Agung

SMP 2013 – 2016 : SMP Negeri Satu Atap 1 Selagai Lingga

SMK 2016 – 2019 : SMK Yadika Bandar Lampung

S-1 2014 – 2018 : Fakultas Ekonomi Program Studi S-1


Manajemen Universitas Malahayati
Bandar Lampung

PRESTASI

2019 Juara Umum 2 : Di Sekolah SMK Yadika Bandar Lampung

2018 Juara Umum 3 : Di Sekolah SMK Yadika Bandar Lampung

2017 Juara Umum 2 : Di Sekolah SMK Yadika Bandar Lampung

2015 Juara 3 Bulutangkis Putri : Tingkat Subrayon Pubian tahun 2015

v
PENGALAMAN ORGANISASI

2021 – 2022 BEM FAKULTAS


Anggota BEM Universitas Malahayati

2017 – 2019 OSIS


Anggota OSIS SMK Yadika Bandar Lampung

2013 – 2015 PRAMUKA


Anggota Pramuka SMPN Satu Atap 1 Selagai Lingga

PENGALAMAN KERJA

2018 – 2018 Praktek Kerja Industri Griya Computer Kedaton


Saya pernah mengikuti praktek kerja industri/magang di
perusahaan Griya Computer selama 3 bulan.

vi
PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-
Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Farida) dan Ayah (Zulkifli) yang
telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho, dan cinta kasih yang
tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas
yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk
membuat Ibu dan Ayah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat
lebih. Untuk Ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu
menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku serta selalu
meridhoiku melakukan hal yang lebih baik, Terima kasih Ibu... Terima kasih
Ayah...

Dosen Pembimbing Tugas Akhir Dan Dosen Pembimbing Akademik.

Ibu Wiewiek Indriani,S.E.,M.M Dan Ibu Euis Mufahamah S.E.,M.Ak selaku


dosen pembimbing skripsi saya, Ibu Lestari Wuryanti,S.E.,M.M selaku dosen PA.
terima kasih banyak Ibu sudah membantu selama ini, sudah dinasehati, sudah
diajari, dan mengarahkan saya sampai skripsi ini selesai.

vii
Kakak-kakak dan Orang terdekatku

Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk kakak
tersayang (Seferinda, Doni, Putra, Irma Maryantini, Opy Merlina dan Devitasari)
Lalu orang terdekatku (Ridho). Terima kasih telah memberikan semangat dan
inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Semoga doa dan semua hal yang terbaik yang engkau berikan menjadikan ku
orang yang baik pula.. Terima kasih...
Teman – teman

Buat kawan-kawanku yang selalu memberikan motivasi, nasihat, dukungan moral


serta material yang selalu membuatku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini,
(Pambayun, Amalia, Vika, Risa, Sari, Shindy, Agung, Dwi, Utami, Dinda).
Teman-teman kampus mengajar (Nabila, Ayu, Dimas Wahyu, Dimas Putra) dan
kawan-kawan kelas Manajemen tahun 2019 lainnya.

viii
MOTTO

"Jika kamu tak dapat melakukan hal yang besar, lakukan dari hal kecil
namun dengan cara yang hebat"

"Target utama orang-orang sukses adalah membahagiakan orang tua


mereka di masa depan."

“Ingatlah mimpimu dan perjuangkanlah untuk itu. Kamu harus tahu apa
yang kamu inginkan dari hidup. Hanya ada satu hal yang membuat
mimpimu menjadi mustahil: ketakutan akan kegagalan.”

“Jika kamu melangkah mungkin ada hasil,mungkin tidak ada hasil. Tapi
jika kamu tidak melangkah sudah pasti tidak ada hasil”

ix
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat serta Hidayah-

Nya Peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dan membuat laporan Skripsi, Skripsi Penulis

berjudul “Pengaruh Kreativitas, Motivasi, Dan Adaptasi Teknologi Terhadap

Kualitas Belajar Siswa SMP Negeri 27 Bandar Lampung”. Penulis menyadari

terlaksananya Skripsi dan penulisan Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr (HC) H. Rusli Bintang, Selaku Ketua Yayasan Universitas Malahayati

Bandar Lampung.

2. Dr. Achmad Farich,dr.,M.M, Selaku Rektor Universitas Malahayati Bandar

Lampung.

3. Dr. Rahyono,S.Sos.,M.M, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Universitas Malahayati.

4. Ibu Wiewiek Indriani,S.E.,M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati dan sekaligus menjadi Dosen

Pembimbing Lapangan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi,

tetap sabar dalam membimbing penulis menyelesaikan laporan Skripsi Kampus

Merdeka meski sedang dalam keadaan kesibukan yang begitu banyak.

5. Ibu Euis Mufahamah,S.E.,M.Ak, Selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah

bersedia mendengar segala keluh kesah yang peneliti hadapi, membantu dan

meluangkan waktu untuk membimbing peneliti selama penyusunan proposal

skripsi ini.

x
6. Ibu Erna Listyaningsih,S.E.,M.Si.,Ph.D, Selaku Dosen Penguji yang telah

bersedia menguji peneliti dan memberikan arahan selama sidang proposal

skripsi ini.

7. Jajaran Staff tata usaha dan guru SMP Negeri 27 Bandar Lampung yang telah

banyak membantu dan memberikan bimbingan selama melaksanakan Skripsi

serta membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan.

8. Kedua Orang tuaku, Kerabat dan keluargaku, Tidak ada kata yang bisa

menjabarkan betapa pentingnya kalian dalam hati dan hidupku, terimakasih atas

dukungan, harapan nasihat dan pengertiannya.

9. Teman-teman kampusku terima kasih atas bantuan, dukungan dan sarannya serta

kebersamaanya.

10. Almamater Tercinta Universitas Malahayati Fakultas Ekonomi dan

Manajemen.Selanjutnya penulis berharap agar ALLAH SWT membalas

kebaikan mereka dan semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak. Amiiiin.

Bandar Lampung, Oktober 2022


Penulis,

Amellia Suganda

xi
DAFTAR ISI

Halaman
COVER LUAR ............................................................................................... i
TANDA PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN ............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv
BIODATA PENULIS ..................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
MOTTO .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 5
1.3 Batasan Masalah Penelitian ............................................................. 5
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
1.7 Kerangka Pikir Penelitian ................................................................ 8
1.8 Hipotesis .......................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Kreativitas ........................................................................................ 11
2.1.1. Pengertian Kreativitas ......................................................... 11
2.1.2. Tujuan Pengembangan Kreativitas ...................................... 15
2.1.3. Faktor Pendorong dan Ciri-Ciri Kreativitas ........................ 16
2.2 Motivasi Belajar .............................................................................. 18
2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................ 18

xii
2.2.2. Tujuan dan Fungsi Motivasi ................................................ 21
2.2.3. Macam-Macam Motivasi..................................................... 24
2.3 Adaptasi Teknologi ......................................................................... 26
2.4 Kualitas Belajar ............................................................................... 27
2.4.1. Pengertian Kualitas Belajar ................................................. 27
2.4.2. Faktor-faktor yang Mmpengaruhi Kualitas Belajar ............ 29
2.4.3. Faktor Eksternal Peserta Didik ............................................ 35
2.4.4. Faktor Pendekatan Belajar ................................................... 37
2.5 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 48
3.2 Objek Penelitian ............................................................................ 48
3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................... 48
3.4 Populasi Penelitian ........................................................................ 49
3.5 Metode Penarikan Sampel ............................................................. 49
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 50
3.7 Uji Kualitas Data ........................................................................... 51
3.6.1. Uji Validitas....................................................................... 51
3.6.2. Uji Realibilitas ................................................................... 51
3.6.3. Uji Asumsu Klasik ............................................................ 52
3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................... 53
3.9 Operasional Variabel ..................................................................... 54
3.10 Jadwal Penelitian ........................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 25

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 38


Tabel 3.1 Populasi .......................................................................................... 49
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel .............................................................. 56
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian............................................................................ 57

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah

memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial.

Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan

merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan

teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya

Manusia (SDM).

Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi

yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya. Adaptasi

manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan

melalui pendidikan. Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam

hal teknologi baru. Dengan begitu, teknologi dan pendidikan mampu berkembang

bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama.

Beberapa cara adaptasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pelatihan maupun

pendidikan.

Pendidikan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mendukung

perkembangan serta peningkatan sumber daya manusia menuju ke arah yang lebih

positif. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada sumber daya manusia yang

berkualitas, dimana hal itu sangat ditentukan dengan adanya pendidikan. Seperti

yang telah tertulis dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yang salah satu isinya membahas mengenai pendidikan


2

meupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan negara.

Kreativitas belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu

proses pembelajaran. Karena, kreativitas belajar dapat melatih siswa untuk tidak

bergantung pada orang lain. Jika seseorang itu mempunyai kreativitas yang tinggi

cenderung orang tersebut akan lebih kreatif dan menghasilkan sesuatu yang

positif. Kreativitas seorang siswa dalam belajar akan sangat mempengaruhi siswa

tersebut untuk memperoleh suatu keberhasilan. Siswa yang mempunyai kreativitas

yang tinggi maka siswa itu akan mempunyai pandangan yang luas dalam

belajarnya, sehingga hal tersebut akan berdampak pada tinggi rendahnya mutu

pembelajaran siswa. Selain itu, kreativitas juga dapat menumbuhkan rasa ingin

tahu yang besar.

Kreativitas belajar di SMP Negeri 27 Bandar Lampung ditemukan

keragaman masalah rendahnya kreativitas. Berdasarkan hasil observasi

pendahuluan didapatkan rendahnya kreativitas siswa dalam belajar seperti :

kemampuan menyampaikan ide, gagasan, dan pertanyaan lain untuk solusi

permasalahan yang ada, keberanian untuk menemukan solusi baru untuk berbagai

permasalahan. kreativitas dalam belajar matematika akar penyebabnya berasal

dari guru, siswa dan lingkungan. Akar penyebabnya yang paling dominan berasal

dari guru, karena guru kurang menarik dalam memberikan materi sehingga

membuat siswa menjadi bosan dengan pelajaran, kurang memberikan kesempatan


3

siswa untuk berpikir lebih kreatif lagi dalam pembelajaran,penyampaian materi

yang monoton dan kurang bervariasi serta dominasi guru menjadikan siswa malas

dan kurang kreatif.

Pembelajaran yang optimal seharusnya dapat membuat siswa menjadi

pandai menyelesaikan permasalahan dimana tujuan ini dapat tercapai apabila

prinsip pembelajaran diterapkan secara dua arah sehingga siswa dapat benar-benar

menguasai konsep-konsep pelajaran dengan baik. Kemampuan pemecahan

masalah yang tepat dan baik akan berakibat baik pula terhadap proses

pembelajaran dikelas.

Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk

melakukan suatu kegiatan guna mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasilah

yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku seseorang dalam mencapai

tujuan (kebutuhan). Sesuai dengan pendapat Suryabrata (2010) yang menyatakan

bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka

semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Dengan demikian motivasi memiliki

peranan yang penting untuk mencapai tujuan-tujuan dalam kehidupan seseorang,

tak terkecuali dalam kegiatan belajar seseorang.

Dalam kegiatan belajar, motivasi belajar merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual. Motivasi belajar sebagai faktor psikis yaitu motivasi

berpengaruh terhadap jiwa seseorang. Sedangkan sifatnya yang non-intelektual

yaitu motivasi tidak termasuk dalam kemampuan berpikir/pengetahuan,

melainkan motivasi memiliki peranan dalam menumbuhkan semangat, atau rasa


4

senang untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan memiliki banyak

energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan kata lain, motivasi belajar disini

sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh siswa tersebut dapat tercapai.

Kualitas pembelajaran siswa saat ini sungguh sangat memprihatinkan,

terutama pada mata pelajaran tertentu seperti pelajaran. Kondisi semacam ini

sungguh ironis, Banyak guru yang menerapkan metode ceramah untuk semua

indikator pembelajaran karena materi pembelajaran yang harus selesai diajarkan

dalam waktu tertentu. Metode ceramah menyebabkan peserta didik tidak terlibat

secara aktif dalam perolehan fakta, nilai dan konsep dalam pembelajaran, peserta

didik biasanya hanya diberi kesempatan untuk mendengarkan penjelasan guru

kemudian menghafalkan. Jika peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru

kemudian menghafalkan, hanya akan menjadi suatu cerita tentang pelajaran

karena informasi yang direspon otak peserta didik hanya akan masuk dalam

memori jangka pendek, Dalam waktu yang tidak lama peserta didik akan segera

lupa pada konsep – konsep yang diajarkan guru.

Pendidikan formal, pada umumnya dilaksanakan pada pagi hari sampai

siang atau sore hari. Dengan kata lain, waktu pembelajaran di SMP Negeri 27

Medan dilaksanakan pada pagi hari dimulai jam 07.15 sampai siang hari jam

13.15 WIB untuk siswa kelas VII dan kelas VIII karena menggunakan Kurikulum

2013 sedangkan untuk kelas IX yang masih menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan waktu belajarnya dimulai jam 07.15 sampai jam 12.45 WIB.

Pelaksanaan pembelajaran yang berbeda tersebut, secara tidak langsung akan


5

memengaruhi keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan.

Siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan, apabila pelajaran

dilaksanakan pada pagi hari karena pada saat – saat tersebut konsentrasi siswa

masih kuat. Hal ini juga dikarenakan pada pagi hari kondisi jasmani dan rohani

siswa masih segar dan memori otak masih kosong, sehingga mudah menyerap

materi yang diajarkan.

Alasan peneliti melakukan penelitian Pendidikan di SMP Negeri 27

Bandar Lampung tidak akan berjalan tanpa didukung oleh tenaga pengajar atau

guru yang ada. Tenaga pengajar atau guru merupakan komponen pendidikan yang

penting. Tanpa guru, proses belajar mengajar akan terganggu. Untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu, dibutuhkan guru yang profesional di bidangnya

masing-masing.

Beberapa peneliti yang membahas tentang variabel kreativitas, motivasi

dan adaptasi teknologi. Dalam Penelitian (Ni Gusti Nyoman Estheriani, 2020)

menunjukkan bahwa Kreativitas secara bersama-sama atau secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap pembelajaran. Hasil penelitian (Ayudia Nur

Annisa, 2019) berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa secara bersama-

sama motivasi belajar secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap aktivitas belajar siswa, terutama pada prestasi siswa. Dan hasil

penelitian (Martinus Tekege, 2017) berdasarkan hasil analisis data diketahui

bahwa secara simultan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh

signifikan terhadap pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

keseluruhan proses pendidikan.


6

Dengan demikian dapat diketahui bahwa penelitian berpengaruh terhadap

kreativitas, motivasi dan adaptasi teknologi juga mampu meningkatkan kualitas

hasil belajar.Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis

tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kreativitas,

Motivasi, dan Adaptasi Teknologi Terhadap Kualitas Belajar Siswa SMP

Negeri 27 Bandar Lampung”.

1.2. Batasan Masalah Penelitian

Batasan dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari pembahasan

yang terlalu luas. Sehingga pembahasan pada penelitian ini terbatas pada :

1. Penelitian ini terbatas pada kreativitas, motivasi dan adaptasi teknologi

guna untuk melihat adakah pengaruh pada kualitas belajar siswa SMP

Negeri 27 Bandar Lampung.

2. Responden penelitian ini adalah siswa di SMP Negeri 27 Bandar

Lampung.

Batasan penelitian perlu diberikan agar pembahasan penelitian ini terfokus.

Penelitian ini hanya dilakukan kepada Siswa SMP Negeri 27 Bandar Lampung.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kreativitas berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa SMP Negeri

27 Bandar Lampung?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa SMP Negeri 27

Bandar Lampung?

3. Apakah adaptasi teknologi terhadap kualitas belajar siswa SMP Negeri 27

Bandar Lampung?
7

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kreativitas berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa SMP

Negeri 27 Bandar Lampung.

2. Mengetahui motivasi berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa SMP

Negeri 27 Bandar Lampung.

3. Mengetahui adaptasi teknologi terhadap kualitas belajar siswa SMP Negeri

27 Bandar Lampung.

4. Mengetahui pengaruh kreativitas, motivasi, dan adaptasi teknologi secara

bersama-sama terhadap kualitas belajar siswa SMP Negeri 27 Bandar

Lampung.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pelaksanaaan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Universitas Malahayati

a. Terjalinnya kerjasama dan hubungan baik antara universitas dan

perusahaan tempat mahasiswa skripsi.

b. Universitas menjadi lebih dikenal dalam dunia industri.

c. Sebagai sarana untuk menyelaraskan kurikulum Prodi dengan kurikulum

skripsi.

d. Merupakan salah satu cara untuk berinteraksi dan tindak lanjut MoU

(Memorandum of Understanding) dengan mitra skripsi.

e. Mengikuti pembaharuan informasi terkini dan teknologi tentang proses

industri.
8

f. Memberikan kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melihat realitas

perkembangan Ipteks pada DU/DI.

2. Manfaat Bagi Mitra

a. Memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan serta dalam

pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan permasalahan yang ada.

b. Menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan, baik dalam bentuk

pengenalan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh oleh

mahasiswa dari perguruan tinggi, maupun kemudahan bagi

lembaga/industri mitra dalam memperoleh input sumber daya manusia

sebagai tenaga kerja baru.

c. Meningkatkan citra perusahaan dan membuat perusahaan lebih dikenal

kalangan akademis, dunia pendidikan dan masyarakat umum.

3. Manfaat Bagi Prodi

a. Meningkatkan kualitas mahasiswa sehingga dapat membantu penilaian

akreditas prodi

b. Meningkatkan reputasi dan kredibilitas prodi

c. Mengembangkan materi pengajaran bagi prodi dari hasil penelitian yang

dilakukan mahasiswa di tempat skripsi.

4. Manfaat bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa berkesempatan untuk terjun langsung kedalam dunia kerja dan

memahami dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga menjadi bekal

setelah selesai dalam menempuh pendidikan dalam perguruan tinggi .

b. Sarana mempelajari proses industri dan praktik dunia kerja mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi program pada


9

unit-unit kerja dengan mengembangkan wawasan berpikir keilmuan kreatif

dan inovatif.

c. Melatih kemampuan adaptasi mahasiswa dengan budaya kerja dan

interaksi dengan semua unsur dan pihak, mulai dari unsur pimpinan,

pegawai/karyawan hingga masyarakat dan Skripsi/Praktik Kerja.

d. Memperluas relasi dan jaringan, jaringan ini sangat berguna dalam

menapaki dunia kerja.

1.6. Kerangka Pikir Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) mengatakan bahwa kerangka pemikiran

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai masalah penting. Dalam

penelitian ini penulis menyajikan kerangka pemikiran untuk memudahkan dalam

memahami permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam bentuk skema yang

menunjukan hubungan masing-masing variabel. Kerangka pemikiran merupakan

dasar pemikiran dalam melakukan analisis yang didasari atas latar belakang

masalah, kajian teori, dan penelitian-penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini,

maka model penelitiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Kerangka Pikir

Kreativitas (X1)

Kualitas Belajar (Y)

Motivasi (X2)

Adaptasi
Teknologi (X3)
10

1.7. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan pustaka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

1. Variabel kreativitas (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

belajar (Y) SMP Negeri 27 Bandar Lampung.

2. Variabel motivasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas belajar

(Y) SMP Negeri 27 Bandar Lampung.

3. Variabel adaptasi teknologi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas belajar (Y) SMP Negeri 27 Bandar Lampung.

4. Variabel kreativitas (X1), variabel motivasi (X2), dan variabel adaptasi

teknologi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas belajar (Y)

SMP Negeri 27 Bandar Lampung.


11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kreativitas

2.1.1. Pengertian Kreativitas

Kreativitas belajar seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan yang

didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa

menjadi kreatif. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, walaupun dalam

kenyataannya terlihat bahwa orang tertentu memiliki kemampuan untuk

menciptakan ide baru dengan cepat dan beragam. Sesungguhnya kemampuan

berpikir kreatif pada dasarnya dimiliki semua orang.

Menurut Utami (2016) kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan baru yang dapat

diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat

hubungan baru antara unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas seseorang

dapat dilihat dari tingkah laku atau kegiatannya yang kreatif. Menurut Slameto

(2015) bahwa yang penting dalam kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang

belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas

merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu

yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya.

Menurut Gallagher (2017) mengatakan bahwa “Creativity is a mental

process by which an individual crates new ideas or products, or recombines

existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her “ (kreativitas

merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun
12

produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnyakan

melekat pada dirinya).

Menurut Supriadi (2017) mengutarakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan

maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas

merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya

eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas,

diferensiasi, dan integrasi antara tahap perkembangan.

Menurut Conny (2016) bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk

memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Menurut Chaplin (2017) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan

menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau, dalam permesinan, atau dalam

pemecahan masalah-masalah dengan metode-metode baru.

Menurut Adam Kuper dan Kuper (2017), kreativitas merupakan sebuah

konsep yang majemuk dan multi-dimensial, sehingga sulit didefinisikan secara

operasional. Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang

kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya

adalah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang berlangsung dalam benak

orang atau sekelompok orang, produk-produk kreatif tercipta.

Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan,

dan orisinalitas dalam berpikir setelah kemampuan untuk mengelaborasi suatu

gagasan. Kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi

dengan lingkungannya. Lingkungán yang merupakan tempat individu berinteraksi

itu dapat mendukung berkembangnya kreativitas, tetapi ada juga yang justru
13

menghambat berkembangnya kreativitas individu. Kreativitas yang ada pada

individu itu digunakan untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada ketika

berinteraksi dengan lingkungannya dan mencari berbagai alternatif pemecahannya

sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara adekuat.

Menurut Rogers (2016), mendefinisikan kreativitas sebagai proses

munculnya hasil-hasil baru ke dalam suatu tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul

dan sifat-sifat individu unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman,

maupun keadaan hidupnya. Kreativitas ini dapat terwujud dalam suasana

kebersamaan dan terjadi bila relasi antar individu ditandai oleh hubungan-

hubungan yang bermakna.

Kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dan

gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sintesis yang

mungkin melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dan pengalaman

masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang. Hasil

tersebut berguna, bertujuan, terarah, dan tidak hanya sekedar fantasi. Sumber awal

dan perkembangan kreativitas itu disebabkan oleh faktor-faktor yang ada dalam

lingkungan keluarga. Dalam kegiatan belajar mengajar anak yang memiliki

kreativitas lebih mampu menemukan masalah-masalah dan mampu

memecahkannya pula. Oleh karena itu, guru perlu memberi kesempatan yang

seluas-luasnya kepada peserta didik sehingga kreativias, bakat dan minatnya dapat

berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Proses belajar kreatif sebagai keterlibatan dengan sesuatu yang berarti, rasa

ingin tahu dan mengetahui dalam kekaguman, ketidak lengkapan, kekacauan,

kerumitan, ketidakselarasan, ketidakteraturan dan sebagainya. Kesederhanaan dari


14

struktur atau mendiagnosis suatu kesulitan dengan mensintesiskan informasi yang

telah diketahui, membentuk kombinasi dengan menciptakan alternatif-alternatif

baru, kemungkinan-kemungkinan baru, dan sebagainya. Mempertimbangkan,

menilai, memeriksa, dan menguji kemungkinan-kemungkinan baru, menyisihkan,

memecahkan yang tidak berhasil, salah dan kurang baik, memilih pemecahan

yang paling baik dan membuatnya menarik atau menyenangkan secara estesis,

mengkomunikasi hasil-hasilnya kepada orang lain”. Dengan demikian dalam

belajar kreatif harus melibatkan komponen-komponen pengalaman belajar yang

paling menyenangkan dan paling tidak menyenangkan lalu menemukan bahwa

pengalaman dalam proses belajar kreatif sangat mungkin berada di antara

pengalaman-penglaman belajar yang sangat menenangkan, pengalama-

pengalaman yang sangat memberikan kepuasan kepada kita dan yang sangat

bernilai bagi kita. Jadi kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam

menciptakan hal-hal baru pada pembelajaran baik berupa kemampuan

mengembangkan kemampuan formasi proses belajar mengajar yang berupa

pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.

Berdasarkan beberapa definisi yang diuraikan, disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan,

proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,

fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang berdaya guna dalam berbagai bidang

untuk pemecahan suatu masalah. Jadi kreativitas merupakan bagian dari usaha

seseorang. Kreativitas akan menjadi seni ketika seseorang melakulan kegiatan.

Dari pemikiran yang sederhana itu, penulis melakukan semua aktivitas yang

bertujuan untuk memacu atau menggali kreativitas.


15

2.1.2. Tujuan Pengembangan Kreativitas

Menurut Utami (2016) ada alasan mengapa kreativitas penting untuk

dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak, antara lain: Pertama,

dengan berkreasi anak dapat meningkatkan rasa percaya dirinya. Perwujudan diri

adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kedua, kemampuan berpikir kreatif

dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah. Mengekspresikan

pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan

mampu melahirkan berbagai macam gagasan. Ketiga, bersibuk secara kreatif akan

memberikan kepuasan kepada individu tersebut. Hal ini penting untuk

diperhatikan karena tingkat ketercapaian kepuasan seseorang akan mempengaruhi

perkembangan sosial emosinya. Keempat, dengan kreativitas memungkinkan

manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru sebagai buah

pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan yang

penuh tantangan.

Jadi tujuan mengembangkan kreativitas pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Mengenal cara mengekspresikan diri melalui hasil karya dengan

menggunakan teknik-teknik yang dikuasainya.

b. Mengenalkan cara dalam menemukan alternatif pemecahan masalah.

c. Membuat anak memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai pengalaman

dengan tingkat kelenturan dan toleransi yang sangat tinggi terhadap

ketidakpastian.

d. Membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang dilakukannya dan

sikap menghargai hasil karya orang lain.


16

2.1.3. Faktor Pendorong dan Ciri-ciri Kreativitas

Mendidik anak merupakan tugas orang tua, dan pendidikan merupakan

proses seumur hidup yang berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Menurut Adinda (2016) terdapat beberapa factor yang

mempengaruhi kreativitas anak adalah sebagai berikut:

a. Kedekatan emosi

Berkembangnya kreativitas anak sangat bergantung pada kedekatan emosi

dari orang tua. Suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan,

penolakan, atau terpisah sangat menghambat perkembangan kreativitas

anak.

b. Kebebasan dan respek

Anak kreatif biasanya memiliki orang tua yang menghormatinya sebagai

individu, mempercayai kemampuan yang dimiliki, adanya keunikan, serta

memberi kebebasan kepada anak tidak otoriter, tidak selalu mengawasi

atau terlalu membatasi kegiatan anak.

c. Menghargai prestasi dan kreativitas

Orang tua anak kreatif biasanya selalu mendorong anaknya untuk selalu

berusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan karya yang baik, tidak

menekankan pada hasil akan tetapi proses. Spontanitas, kejujuran dan

imajinasi dianggap penting bagi perkembangan kreatif anak.

Berdasarkan uraian di atas, pengalaman pendidikan yang pertama dan paling

utama diperoleh anak adalah di dalam keluarga. Peran orang tua dalam mendidik

dikatakan sangat penting, diantaranya adalah memberi kesempatan anak untuk

memperoleh pengalaman yang banyak dan beraneka ragam kepada anak. Sikap
17

orang tua kepada anak seperti di atas dapat mempengaruhi bakat dan kreativitas

anak. Menurut Slameto (2015) ciri-ciri kreativitas yaitu :

Ciri-ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan

non kognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinilitas, fleksibelitas, kelancaran, dan

elaborasi. Sedangkan ciri non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian

kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan

kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun. Kreativitas hanya dapat

dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologi yang sehat.

Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan

mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan

tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif.

Mengacu pada beberapa pendapat di atas, indikator kreativitas belajar

peserta didik yang direncanakan diteliti dengan indikator sebagai berikut:

a. Memiliki dorongan (drive) yang tinggi

b. Memiliki keterlibatan yang tinggi

c. Memiliki rasa ingin tahu yang besar

d. Penuh percaya diri atau percaya kepada diri sendiri

e. Memiliki kemandirian yang tinggi

f. Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya

Maka seorang guru kreatif hendaknya fleksibel dalam menghadapi peserta

didik yang beragam karakteristiknya, tetapi optimis mampu memfasilitasi

keseragaman peserta didik agar sukses dalam pembelajaran. Dalam menegakkan

disiplin guru kreatifpun cukup responsif, empatik, sehingga bisa menghindari

penggunaan kekerasan dalam membimbing peserta didik untuk tertib, maka sikap
18

penuh semangat, komunikatif, dan pemaaf seorang guru kreatif menjadikannya

teladan bagi peserta didik.

Menurut Gardner (2015), secara garis besar, ada dua pendekatan utama

untuk mengukur kreativitas seseorang, diantaranya adalah: (1) Pendekatan

kemampuan berpikir kreatif (kognitif) serta (2) Pendekatan melalui kepribadian.

Salah satu tes yang banyak digunakan diantaranya; tes yang dilakukan Torrance

(Test of Creative Thinking) yang melibatkan kemampuan berpikir; atau Tes

sindroma kepribadian, contohnya Alpha Biological Inventory .

Inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderungan

kepribadian seseorang. Kepribadian kreatif yang dimaksud meliputi sikap,

motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaan-kebiasaan berperilaku. Penilaian

proses mental yang memunculkan solusi, ide, konsep, bentuk arstistik, teori atau

produk yang unik dan baru/orisinil tes dibuat dalam bentuk figural/gambar atau

verbal/ bahasa. Contoh lain mengenai tes kreativitas (khusus di konstruksi di

Indonesia) adalah Skala Sikap Kreatif oleh Utami (2016). Skala ini disusun untuk

anak SD dan SMP Penyusunan instrumen mempertimbangkan perilaku kreatif

yang tidak hanya memerlukan kemampuan berpikir kreatif (kognitif), namun juga

sikap kreatif (afektif).

2.2. Motivasi Belajar

2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri-

sendiri yaitu motivasi dan belajar, namun dalam pembahasan ini dua kata yang

berbeda tersebut saling berhubungan membentuk satu arti. Untuk lebih jelasnya

penulis akan memaparkan pengertian dua kata tersebut.


19

Menurut Frederick J. Mc. Donald (2014) : Motivasi adalah perubahan

energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan. Pendapat Prof.Dr.S.Nasution, M.A (2014) .

mengemukakan: Memotivasi murid adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa

sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.

Selanjutnya Baird,I.S.,& Thomas M. Risk (2013), memberikan pengertian

motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru

untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik/pelajar yang menunjang

kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar. Motivasi mengandung tiga komponen

pokok, yaitu: menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.

Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin

seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Untuk menjaga dan menopang

tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah

dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, jelaslah bahwa masalah-masalah

yang dihadapi guru adalah mempelajari bagaimana melaksanakan motivasi secara

efektif. Seorang dalam melaksanakan kegiatan mengajar, agar dapat memotivasi

peserta didik hendaknya melihat beberapa faktor berikut:

a. Pendidik sebagai sumber pengalaman tingkah laku sekaligus sebagai objek

perhatian peserta didik harus:

1) Memiliki kewibawaan dan kepribadian yang kuat dan menarik.

2) Menunjukkan minat yang besar terhadap isi pelajaran yang

disampaikannya.
20

3) Mampu memilih perangkat belajar atau menciptakan situasi belajar yang

mampu membangkitkan motif belajar.

b. Peserta didik adalah individu yang akan mengalami tingkah laku tertentu

dan sekaligus subyek yang memperhatikan. Maka pendidik perlu

mengenal jenis dan tingkat kebutuhan peserta didik bagi usaha

memotivasinya seperti:

1) Motif belajar dan minat belajar peserta didik

2) Insentif yang perlu diberikan kepada peserta didik, serta

3) Motif-motif lain yang ada pada diri peserta didik seperti motif ingin rasa

aman, ingin kasih sayang, ingin perlakuan sama, dan seterusnya.

Sebagaimana pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas bahwa

memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa, oleh karena itu

seorang pengajar hendaknya mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan.

Guru dapat melakukan cara-cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang

menyenangkan sebagai berikut:

1) Usahakan jangan mengulangi hal-hal yang telah mereka ketahui, karena

akan menyebabkan kejenuhan.

2) Suasana fisik kelas jangan sampai membosankan

3) Hindarkan terjadinya frustasi dikarenakan situasi kelas yang tak masuk

akal, dan diluar jangkauan pikiran manusia

4) Hindarkan suasana kelas yang bersifat emosional sebagai akibat adanya

kontak personal.

5) Siapkan tugas-tugas yang menantang selama latihan


21

6) Berilah siswa pengetahuan tentang hasil-hasil yang telah dicapai oleh

masing-masing siswa.

7) Berikan ganjaran yang pantas terhadap usaha yang dilakukan oleh siswa.

2.2.2. Tujuan dan Fungsi Motivasi

a. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi yaitu untuk

menggerakkan/ menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya

untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil/mencapai tujuan

tertentu.

b. Fungsi Motivasi

Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas

berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain berpartisipasi dalam

kegiatan. Ketidak minatan terhadap suatu mata pelajaran menjadi penyebab anak

didik malas untuk mencatat apa yang telah disampaikan guru. Itulah sebagai tanda

bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Maka, seorang

pendidik harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi ekstrinsik, sehingga

dengan bantuan ini anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Bila motivasi

ekstrinsik diberikan itu dapat membantu anak didik keluar dari lingkaran masalah

kesulitan belajar, maka motivasi dapat diperankan dengan baik oleh guru dengan

mengandalkan fungsi-fungsi motivasi merupakan langkah akurat untuk

menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik. Baik motivasi intrinsik

maupun ektrinsik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi

perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan

hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena
22

itulah dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari

motivasi dalam belajar. Apabila motivasi dapat ditimbulkan dalam proses belajar

mengajar, maka Kualitas Belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi

yang diberikan makin tinggi pula keberhasilan proses pembelajaran itu. Jadi,

motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar siswa

Menurut Sardiman bahwa motivasi memiliki tiga fungsi, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, dengan kata lain motivasi merupakan

penggerak atau motor yang melepaskan energi. Dalam hal ini motivasi

menjadi penggerak setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Selain itu motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

Artinya dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,

maka seseorang yang belajar itu akan dapat menghasilkan prestasi yang baik,

intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat mencapai

prestasi belajarnya.
23

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2015) melihat pentingnya

fungsi motivasi belajar menjadi dua, yaitu fungsi motivasi bagi siswa dan fungsi

motivasi bagi guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa meliputi:

a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.

b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan

dengan teman sebaya.

c. Mengarahkan kegiatan belajar.

d. Membesarkan semangat belajar.

e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan bekerja secara

berkesinambungan.

Sedangkan fungsi motivasi belajar bagi guru adalah sebagai berikut:

a. Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat belajar siswa

sampai belajar.

b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang beraneka

ragam.

c. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur,

teman diskusi, motivator, pemberi hadiah atau pendidikan.

d. Memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.

Berbagai fungsi-fungsi motivasi yang telah diuraikan diatas, dapat dikatakan

bahwa peran motivasi dalam proses kegiatan belajar sangat penting sekali,

Kualitas Belajar akan optimal jika adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang

diberikan, akan semakin berhasil pula proses pembelajaran. Sehingga dengan


24

adanya motivasi seorang siswa akan lebih giat lagi dalam proses bembelajarannya

dan motivasi juga dapat mendorong usaha dan mencapai prestasi siswa.

Motivasi sebagai suatu proses mengantarkan murid kepada pengalaman

yang memungkinkan mereka dapat belajar. Sebagai proses motivasi mempunyai

fungsi antara lain:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi

tidak akan timbul perbuatan seperti perbuatan belajar.

b. Sebagai pengarah artinya, mengarahkan perbuatan kepada pencapaian

tujuan yang diinginkan.

c. Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya

motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

2.2.3. Macam-Macam Motivasi

Mengenai macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat

bervariasi.

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

1) Motif bawaan yaitu motif yang dibawah sejak lahir, jadi motivasi itu ada

tanpa dipelajari. Contoh dorongan untuk makan dan minum. Motif-motif

ini seringkali disebut yang disyaratkan secara biologis.

2) Motif-motif yang dipelajari yaitu motif-motif yang timbul karena

dipelajari. Contohnya: dorogan belajar untuk suatu cabang ilmu

pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu untuk masyarakat. Motif

ini sering kali disebut motif-motif yang disyaratkan secara sosial. Sebab
25

manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain,

sehingga motivasi itu terbentuk.

Kemudian motivasi belajar siswa dibedakan lagi menjadi dua golongan

yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-

motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari

luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Seperti halnya seseorang suka membaca dan lain-lain.

Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu

yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering

dipengaruhi oleh intensif eksternal seperti imbalan atau hukuman.

Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk

mendapatkan nilai yang baik. Dan untuk menumbuhkan motivasi belajar

baik intrinsik maupun ektrinsik adalah suatu hal yang tidak mudah, maka

seorang pendidik harus mempunyai kesanggupan untuk menggunakan

bermacam-macam cara yang dapat membangkitkan motivasi siswa

sehingga dapat belajar dengan baik.

b. Berdasarkan sumbernya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1) Motivasi intrinstik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi

materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut.

2) Motivasi ekstrinstik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu

siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, seperti


26

pujian dan hadiah, peraturan sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan

seterusnya.

Dengan demikian motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk

motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait

dengan aktivitas belajar.

Sedangkan Menurut Hasan (2015) motivasi intrinik adalah : “jenis

motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa

ada paksaan dan dorongan dari orang lain”.

Menurut Hasan (2015) motivasi ekstrinsik adalah “jenis motivasi ini

timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya

ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang

demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”.

2.3. Adaptasi Teknologi

Menurut Adiwihardja (2016) Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan

dengan metode ceramah, diskusi, dan praktek secara langsung dengan computer

dan laptop. Metode ini dilakukan dalam bentuk penyampaian materi, diskusi,

simulasi, dan praktik. Metode pelaksanaan pengabdian adalah sebagai berikut :

1. Agenda adaptasi teknologi di awali dengan tahap observasi mengenai

media pembelajaran yang dimiliki peserta didik, untuk menentukan

program adaptasi teknologi kepada guru maupun peserta didik khususnya

pada video pembelajaran.

2. Agenda adaptasi teknologi dilakukan dengan melakukan pengunduhan /

penginstallan aplikasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) di


27

laboratorium komputer sekolah. Pengunduhan aplikasi tersebut untuk

melihat perkembangan siswa dalam capaian AKM secara sampling pada

siswa kelas 5 sebanyak 10 siswa.

3. Agenda adaptasi teknologi dilakukan dengan melakukan pembelajaran

interaktif dengan memanfaatkan fasilitas lcd didalam kelas, instal aplikasi

di laptop lengkap tutorialnya, kemudian dilaksanakan sosialisasi kepada

guru mengenai video

4. Bidang adaptasi teknologi, mahasiswa memperbaiki desain dan konten

instagram dan fb sekolah. Pengembangan web dirasa kurang bisa

dimanfaatkan maksimal, jadi pengembangan fokus menggunakan media

sosial.

2.4. Kualitas Belajar

2.4.1. Pengertian Kualitas Belajar

Menurut Cholifah (2018) Kualitas belajar peserta didik pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya

memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kualitas Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajarnya. Kualitas Belajar ada tiga macam antara

lain: (1) Keterampilan dan kebiasaan; (2) Pengetahuan dan pengarahan; dan (3)

Sikap dan cita-cita. Kualitas Belajar sebagai terjadinya perubahan tingkah laku

pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dengan perubahan

pengatahuan sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya

peningkatan dan pengembangan menjadi lebih baik dibandingkan dengan


28

sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi

sopan dan sebagainya.

Kualitas Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode

tertentu. Kualitas Belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam

belajar. Kualitas Belajar terkait dengan pengukuran, kemudian akan terjadi suatu

penilaian dan menuju evaluasi baik menggunakan tes maupun non-tes.

Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan

penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.

Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang

diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi.

Perumusan tujuan pembelajaran itu adalah yakni Kualitas Belajar yang diinginkan

pada diri pembelajaran, agak lebih rumit untuk diamati dibandingkan tujuan

lainnya, karena tujuan pembelajaran tidak dapat diukur secara langsung.

Teori Taksonomi Bloom Kualitas Belajar dalam rangka studi dicapai

melalui tiga kategori ranah antara lain: kongnitif, afektif, dan psikomotorik.

Kualitas Belajar yang harus dicapai sebagai berikut:

a. Ranah kongnitif

Ranah ini berkaitan dengan Kualitas Belajar intelektual yang terdiri dari 6

aspek yaitu : Pengetahuan / Ingatan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan /

Aplikasi (C3), Analisis ( C4), Evaluasi (C5) Dan Kreasi (C6).


29

b. Ranah afektif

Ranah ini berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima

jenjang kemampuan yaitu: menerima, menjawab atau reaksi, menilai,

organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah psikomotor

Ranah ini berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi

benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe Kualitas Belajar kongnitif lebih dominan daripada afektif dan

psikomotor karena lebih menonjol, namun Kualitas Belajar psikomotor

dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses

pembelajaran di sekolah. Kualitas Belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Kualitas Belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria

dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila

peserta didik sudah memhami belajar dengan diiringi oleh perubahan

tingka laku yang lebih baik lagi.

2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Belajar

Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan

lingkngannya. Perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan

lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja, dengan demikian

belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.

Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri indevidu maka belajar tidak

dikatakan berhasil. Kualitas Belajar peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan

peserta didik dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah
30

profesional yang dimiliki oleh guru, artinya kemampuan dasar guru baik dibidang

kongnitif (intelektual), bidang sikap (afektif), dan bidang perilaku (psikomotorik).

Ranah dan aspek tiap ranah yang akan diukur, masing-masing dirinci menjadi

sejumlah karakteristik, selanjutnya tiap karakteristik dijabarkan menjadi sejumlah

atribut. Tiap atribut diberikan indikator sebagai petunjuk perubahan perilaku.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Belajar sebagai berikut:

a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri indevidu itu

sendiri.

1) Faktor biologis (Jasmaniah)

Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan

fisik atau jasmani indevidu yang bersangkutan, terutama kondisi fisik yang

normal yang meliputi keadaan otak, panca indra, seluruh anggota tubuh

dan organ-organ tubuh dalam keadaan normal. Kedua kesehatan fisik,

kesehatan fisik yang sehat dan fit sangat mempengaruhi keberhasilan

belajar peserta didik.

2) Faktor psikologis (Rohaniah)

Faktor psikologis meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi metal

peserta didik. Kondisi mental yang mantap dan setabil akan tampak dalam

menghadapi segala hal dalam proses belajar.

b. Faktor eksternal yaitu faktor bersumber dari luar indevidu itu sendiri

1) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan yang utama

dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang dan faktor yang

menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Faktor keluarga yang


31

menetukan keberhasilan pada peserta didik antara lain: keluarga yang

harmonis, peralatan sekolah yang cukup, ekonomi keluarga cukup, dan

suasana di rumah tenang.

2) Faktor lingkungan sekolah

Keberhasilan belajar disekolah adalah tata tertib dan disiplin yang tegakan

secara konsekuen dan konsisten, dengan cara ini belajar akan berjalan

dengan baik. Selain itu kondisi lingkungan sekolahpun mempengaruhi

kenberhasilan belajar anatar lain: peralatan sekolah yang cukup, guru

cukup memadai, gedung sekolah memenuhi persyaratan dan adanya

keharmonisan antar personil.

3) Faktor lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat dapat menujang keberhasilan belajar diantaranya

lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus

tertentu, seperti kursus bahasa asing, keterampilan tertentu, bimbingan tes,

kursus pelajaran tambahan, sanggar majelis taklim dan sebagainya.

4) Faktor waktu

Faktor yang menghambat keberhasilan belajar yang sering menjadi

masalah adalah faktor waktu. Peserta didik tidak bisa mengatur waktu

dengan sebaik-baiknya untuk belajar, sehingga Kualitas Belajar peserta

didik kurang maksimal. Keseimbangan antara kegiatan belajar dengan

kegiatan yang bersifat hiburan sangat perlu supaya peserta didik tidak

kejenuhan dan kelelahan belajar, tujuannya supaya peserta didik dapat

meraih prestasi belajar yang maksimal.


32

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik secara umum dapat

dibedakan menjadi tiga macam; Faktor internal, (faktor dari dalam peserta didik),

yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik; Faktor

eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan di sekitar

peserta didik. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), jenis upaya

belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta

didik untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Ketiga faktor di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Faktor internal peserta didik

Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri meliputi dua

aspek, yakni: aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah); aspek psikologis

(yang bersifat rohaniah).

1) Aspek Fisiologi

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang meandai tingkat

kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi

semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi

organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat

misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga

materi yang dipelajarinya pun kurang ata tidak berbekas. Untuk

mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, peserta didik sangat

dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu,

peserta didik dianjurkan memilih pola makan-minum dan istirahat akan

menimbulkan reaksi yang negatif dan merugikan semangat mental peserta

didik itu sendiri. Kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak
33

dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani,

semuanya akan membantu dalam proses dan Kualitas Belajar. Peserta

didik yang kurang gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya berada di

bawah peserta didik-peserta didik yang tidak kekurangan gizi, sebab

mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan

capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima

pelajaran.

2) Aspek psikologis

Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualiatas perolehan belajar peserta didik yang pada

umumnya dipandang lebih esensial adalah:

a. Intelegensi peserta didik

Intelgensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik

untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan

dengan cara yang tepat. Jadi, intelgensi sebenarnya bukan persoalan

kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.

Peran otak dalam hubungannya dengan intelgensi manusia lebih menonjol

dari pada peran organ-organ lainnya, sebab otak merupakan “menara

pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia. Tingkat kecerdasan atau

intelgensi (IQ) peserta didik sangat menentukan tingkat keberhasilan

peserta didik, semakin tinggi kemampuan intelgensi peserta didik maka

semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin

rendah kemampuan intelgensi peserta didik maka semakin kecil

peluangnya untuk memperoleh sukses.


34

b. Sikap Peserta didik

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi aktif berupa kecendrungan

untuk mereaksi atau merespons dengan cara relatif tetap terhadap objek

orang, barang dan sebagainya, baik secara positif atau negatif. Sikap

peserta didik yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran yang

guru sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar

peserta didik tersebut. Sebaliknya, sikap negatif peserta didik terhadap

guru dan mata pelajaran guru, apalagi jika diiringi kebencian kepada guru

dan mata pelajaran guru dapat menimbulkan kesulitan belajar peserta didik

tersebut atau dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

c. Bakat Peserta didik

Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang memiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan

demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti

berpotensi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-

masing. Jadi, secara global bakat itu mirip dengan intelgensi. Dalam

perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kamampuan

individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak tergantung pada

upaya pendidikan dan latihan.

d. Minat Peserta didik

Secara sederhana minat berarti kecendrungan dan kegairaan yang tertinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi

kualitas pencapaian Kualitas Belajar peserta didik dalam bidang-bidang

studi tertentu. Guru dalam kaitan ini seyogyanya berusaha membangkitkan


35

minat peserta didik untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam

bidang studinya dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat

membangun sikap positif.

e. Motivasi Peserta didik

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Motivasi

instrinsik dalam diri. 2) Motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah hal

dan keadaan yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri yang dapat

mendorongnya melakukan tindakan belajarnya. Perasaan menyenangi

materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk

kehidupan masa depan peserta didik yang bersangkutan.

Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu

peserta didik yang juga mendorongnya untuk melaukan kegiatan belajar.

Pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua,

guru dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik

yang dapat menolong peserta didik untuk belajar. Kekurangan atau

ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal ataupun bersifat eksternal,

akan menyebabkan kurang bersemangatnya peserta didik dalam

melakukan prses mempelajari materi-materi pelajaran baik disekolah

maupun dirumah.

2.4.3. Faktor Eksternal Peserta didik

Faktor eksternal peserta didik terdiri dari dua macam, yakni: faktor

lingkungan dan faktor instrumental.


36

a. Lingkungan

Kondisi lingkungan mempengaruhi proses dan Kualitas Belajar. Kondisi

Lingkungan dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula

berupa lingkungan sosial. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki

ventilasi udara kurang akan berbeda dengan suasana belajar di pagi hari

yang udaranya masih segar, apalagi di dalam ruangan yang cukup

mendukung untuk bernafas lega.

Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya,

juga dapat mempengaruhi proses dan Kualitas Belajar. Hiruk pikuk

lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya

pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan Kualitas

Belajar. Karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan dan

kondusif untuk belajar. Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga peserta didik

itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaaan keluarga,

ketegangan keluarga, dan beografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat

memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang

dicapai oleh peserta didik.

b. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunanya dirancang sesuai dengan Kualitas Belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor

instrumen ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.
37

Komponen-komponen yang lain, yaitu tujuan instruksional, keadaan awal

dan evaluasi Kualitas Belajar, berada di luar proses itu dan karenanya,

tetap merupakan bagian dari kegiatan didaktik. Guru menentukan tujuan

instruksional khusus, menyelidiki pula bagaimanakah keadaan awal dan

juga mengadakan evaluasi Kualitas Belajar.

Kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran terdapat faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Secara umum

faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu, faktor

internal dan faktor eksternal. Kedua faktor itu sangat mempengaruhi

perkembangan proses belajar peserta didik tiap individu. Sehingga sangat

menentukan kualitas nilai belajar anak dalam meraih prestasi.

2.4.4. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang

digunakan peserta didik dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau

mencapai tujuan belajar tertentu.

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang

digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau

mencapai tujuan belajar tertentu.


38

2.5. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Hasil

1 Ayudia Nur Pengaruh Motivasi Variabel Bebas: Metode Kualitatif Penelitian ini
Annisa Belajar Terhadap bertujuan untuk
 Motivasi
Prestasi Siswa Di mengetahui
2019 Belajar
Sekolah bagaimana pengaruh
Variabel Terikat: motivasi belajar

 Prestasi Siswa terhadap siswa


prestasi di sekolah.
Penelitian ini
difokuskan pada
peran guru dalam
membina siswa
motivasi belajar.
Motivasi ini sangat
penting untuk
meningkatkan belajar
siswa pencapaian.
Karena seperti
diketahui, motivasi
siswa dalam belajar
masih kurang. Ini
akan mempengaruhi
keberhasilannya
dalam belajar.

2 Bradley Upaya Membantu Variabel Bebas: Metode Kuantitatif Mahasiswa memiliki


Setiyadi Meningkatkan tanggung jawab
 Pembelajaran
Kualitas dalam meningkatkan
2022  Adaptasi
Pembelajaran : kemampuan literasi
Teknologi
Pelaksanaan Kampus dan numerasi serta
Mengajar Di SD Variabel Terikat: meningkatkan minat
Negeri 11/X Nipah  Administrasi belajar siswa selama
Panjang masa pandemi.

3 Dwi Wahyu Pengaruh Project Variabel Bebas: Metode Kuantitatif Pandemi Covid-19
Nuryati Based Learning yang terjadi saat ini
 Based
Terhadap Kreativitas membawa dampak
2020 Learning
Peserta Didik Di besar dalam dunia
Masa Pandemi Variabel Terikat: pendidikan. Sistem
39

pembelajaran yang
 Kreativitas
sebelumnya
dilakukan secara
tatap muka
diharuskan agar
dilakukan secara
daring mengingat
adanya aturan social
distancing. Project
Based Learning
digunakan karena
sesuai untuk
pembelajaran dari
rumah dan
memberikan
kontribusi dalam
pengembangan
kreativitas peserta
didik.

4 Debora Pelatihan Penggunaan Variabel Bebas: Metode Kuantitatif  Memberikan


Model E-Learning pengalaman
2021  E-Learning
Edmodo Dan menggunakan
 Edmodo
Pemanfaatan Google salah satu model
 Google Form
Form Sebagai Media e-learning, yaitu
Pembelajaran Variabel Terikat: Edmodo sebagai

 Media penunjang

Pembelajaran kegiatan
pembelajaran
online.
 memberikan
motivasi kepada
guru untuk kreatif
dalam
memberikan
materi pelajaran
memanfaatkan
aplikasi Google
form serta.
 mendampingi
guru dalam
merancang
pembelajaran
40

online
menggunakan
model e-learning
Edmodo.

5 Dyah Lukita Faktor-Faktor Yang Variabel Bebas: Metode Kuantitatif Pengaruh terhadap
Mempengaruhi motivasi belajar
2021  Motivasi Metode PLS-SEM
Motivasi Belajar siswa, diantaranya
Siswa Di Era Variabel Terikat: peran orang tua
Pandemi Covid-19  Belajar Siswa selama mendampingi
pembelajaran siswa,
kreativitas guru
dalam merancang
maupun mengelola
pembelajaran, dan
juga minat belajar
siswa.

6 Haris Mahmud Pengaruh Kreativitas Variabel Bebas: Metode Kuantitatif Kreativitas guru yang
Guru Terhadap Person Product baik dapat
2022  Kreativitas Moment
Kualitas Belajar meningkatkan
Guru
Siswa Sekolah Dasar Kualitas Belajar
Di Kota Gorontalo Variabel Terikat: siswa. Tujuanya yaitu

 Kualitas untuk mengukur

Belajar pengaruh kreativitas


guru terhadap
Kualitas Belajar
siswa di kelas V
SDN No.41
Hulonthalangi Kota
Gorontalo.

7 Heru Sriyono Pengaruh Kreativitas Variabel Bebas: Survey Pengaruh Kreativitas


Belajar Dan Perhatian Belajar Dan
2017  Kreativitas Random Cluster
Orang Tua Terhadap Perhatian Orang Tua
Belajar Sampling
Prestasi Belajar Ilmu Secara Bersama-
 Perhatian
Pengetahuan Sosial Teknik Regresi Sama Terhadap
Ortua
Linier Prestasi Belajar
Variabel Terikat: Geografi, Pengaruh
uji normalitas dan
 Prestasi uji homogenitas Kreativitas Belajar

Belajar Terhadap Prestasi


Belajar Geografi,
Perhatian Orang Tua
Terhadap Prestasi
41

Belajar Geografi.

8 Herinto Sidik Membangun Variabel Bebas: Metode Kualitatif Dengan inovasi,


Iriansyah Kreativitas Guru kreativitas dan usaha
 Kreativitas
Dengan Inovasi yang terus menerus,
2021  Inovasi
Pembelajaran Di sehingga dapat
Masa Pandemi Variabel Terikat: menemukan cara-
Covid-19  Pembelajaran cara baru dan dapat
menjadikan sesuatu
yang lebih baik.
“Problem Solving”
Pembaharuan
Pendidikan adalah
upaya yang lebih
diminati dan
berkembang.

9 Irvan Zulpadri Pengaruh Motivasi Variabel Bebas: Metode Kuantitatif Pengaruh Motivasi
Belajar Terhadap Belajar terhadap
2019  Kreativitas Teknik Analisis
Prestasi Belajar Siswa Prestasi Belajar
 Inovasi Regresi Linier
Kelas Xi IPS Sma Siswa Kelas XI IPS
Sederhana
Negeri 6 Merangin Variabel Terikat:

Pembelajaran

10 Jeanne M. Pengaruh Kreativitas Variabel Bebas : Metode Kuantitatif  Pengaruh


Mangangantung Guru Dan Motivasi Metode SEM PLS signifikan
 Kreativitas
Belajar Siswa kreativitas guru
2022 Guru
Terhadap Hasil terhadap hasil
 Motivasi
Belajar Siswa Kelas belajar Matematika
Belajar Siswa
V Sd Negeri Di siswa kelas V SD
Kecamatan Wanea Variabel Terikat: Negeri di

 Hasil Belajar Kecamatan Wanea.

Siswa  Pengaruh
signifikan motivasi
belajar siswa
terhadap hasil
belajar Matematika
siswa kelas V SD
Negeri di
Kecamatan Wanea.
 Pengaruh
signifikan
kreativitas guru
dan motivasi
42

belajar siswa
secara bersama-
sama terhadap hasil
belajar Matematika
siswa kelas V SD
Negeri di
Kecamatan Wanea.

11 Martinus Pemanfaatan Variabel Bebas: Metode Kualitatif Media pembelajaran


Tekege Teknologi Informasi yang dirancang
 Teknologi
Dan Komunikasi secara baik, sangat
2017 Informasi dan
Dalam Pembelajaran membantupeserta
Komunikasi
Sma Yppgi Nabire didik dalam
Variabel Terikat: mencerna dan

 Pembelajaran memahami materi


pelajaran.
Perkembangan
teknologi informasi
di globalisasi dan
informasi saat ini,
memacu
perkembangan media
pembelajaran
semakin maju
pula. Penggunaan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
(TIK) sebagai
media pembelajaran
sudah merupakan
suatu tuntutan.

12 Ni Gusti Pengembangan Variabel Bebas: Metode Kuantitatif Permasalahan pada


Nyoman Kreativitas Berpikir Literature Review
 Kreativitas Metode
Estheriani Siswa Di Era Industri kali ini adalah untuk
 Pembelajaran Augmented
4.0 Melalui Perangkat meningkatkan
2020 Reality
Pembelajaran Dengan Variabel Terikat: kreativitas siswa di
Media Augmented  Media Era 4.0 melalui
Rality Augmented Augmented Reality.
Setiap siswa
memiliki kemampuan
beraneka ragam,
dalam hal ini, perlu
diberikan dorongan
43

agar menumbuhkan
sikap kreativitas
dalam diri siswa.
Dibidang pendidikan
kreativitas
merupakan suatu
kemampuan yang
penting untuk
dikembangkan.

13 Nourma Ulva Adaptasi Pranata Variabel Bebas: Metode Kualitatif Keluarga


Kumala Devi Keluarga Pada Proses mempunyai peranan
 Pranata
Pembelajaran E- penting dalam
2020 Keluarga
Learning Dalam membentuk budaya
 Covid-19
Menghadapi Dampak dan perilaku sehat.
 Self-
Pandemi Covid-19 Lingkungan pertama
Regulating
bagi anak dan
Variabel Terikat: anggota keluarga
lainnya dalam
 Pembelajaran
bersosialisasi dan
Daring
proses belajar tentang
(Online)
norma hidup bersih
dan sehat adalah
lingkungan keluarga.
Dari keluarga
pendidikan individu
dimulai, tatanan
masyarakat yang baik
dapat diciptakan
dan budaya serta
perilaku sehat dapat
lebih dini
ditanamkan.

14 P. Julius F. Pengaruh Motivasi, Variabel Bebas: Penelitian Kausal  Motivasi


Nagel Kompetensi berpengaruh
 Kreativitas Teknik Sampling
Kewirausahaan Dan positif signifikan
2021 Purposive
Kreativitas Terhadap Variabel Terikat: terhadap
Keberhasilan Usaha Teknik Analisis Keberhasilan
 Keberhasilan
Umkm Makanan Regresi Berganda usaha,
Usaha
Minuman Di kompetensi
Surabaya kewirausahaan
 berpengaruh
positif signifikan
44

terhadap
keberhasilan
usaha dan
kreativitas
berpengaruh
positif signifikan
terhadap
keberhasilan
usaha.

15 Ridaul Innayah Pengaruh Media Variabel Bebas: Metode Kualitatif 1. pengaruh


Pembelajaran Online, langsung e-
2020  Media
Motivasi Belajar, Dan learning/online
Pembelajaran
Kompetensi Dosen learning media
 Motivasi
Terhadap Kualitas terhadap kualitas
Belajar
Pembelajaran pembelajaran pada
 Kompetensi
mahasiswa
Variabel Terikat: pendidikan
ekonomi Unirow
 Kualitas
Tuban.
Pembelajaran
2. Pengaruh
langsung motivasi
belajar terhadap
kualitas
pembelajaran
pendidikan
ekonomi
mahasiswa
Unirow Tuban.
3. Pengaruh
langsung
kompetensi dosen
terhadap kualitas
pembelajaran pada
mahasiswa
pendidikan
ekonomi Unirow
Tuban.
4. pengaruh media
pembelajaran
online terhadap
kualitas
pembelajaran
45

melalui motivasi
belajar di
mahasiswa
pendidikan
ekonomi Unirow
Tuban.
5. pengaruh tidak
langsung dari
kompetensi dosen
terhadap kualitas
pembelajaran
melalui motivasi
belajar di bidang
ekonomi
mahasiswa
pendidikan di
Unirow Tuban.

16 Suka Nikmat Pengaruh Kecerdasan Variabel Bebas: Penelitian Pengaruh Kecerdasan


Zebua Emosional, Deskriptif Emosional,
 Kecerdasan
Kreativitas, Dan Kreativitas Dan
2021 Emosional Uji Regresi Linier
Kemampuan Kemampuan
 Kreativitas Berganda
Menyesuaikan Diri Menyesuaikan Diri
 Kemampuan Uji Asumsi Klasik
Terhadap Kinerja
Diri Terhadap Kinerja
Guru Sma Uji Normalitas Guru Sma Negeri 3
Variabel Terikat:
Uji R Gunungsitoli Baik
 Kinerja Guru Secara Parsial
Uji
Maupun Secara
Multikolineritas
Simultan.
Uji
Heteroskedastisitas

17 Tety Nur Analisis Gaya Belajar Variabel Bebas: Metode Literatur Gaya belajar kurang
Cholifah Siswa Untuk berpengaruh dalam
 Gaya Belajar Metode Focus
Peningkatan Kualitas pencapian hasil
2018 Group Discussion
Pembelajaran Variabel Terikat: belajar siswa di
(FGD)
 Kualitas sekolah tetapi dari

Pembelajaran penelitian juga


dijelaskan bahwa
gaya belajar sangat
perlu dikaji secara
mendalam oleh guru
karena dapat
dijadikan acuan
46

dalam proses belajar


mengajar di sekolah.

18 Trismawati Adaptasi Teknologi Variabel Bebas: Metode Kualitatif Teknologi informasi


Informasi pembelajaran
2022  Adaptasi
Pembelajaran Untuk mengalami
Teknologi
Meningkatkan perubahan seiring
Efektifitas Variabel Terikat: dengan
Keberhasilan  Meningkatkan perkembangan
Pembelajaran Daring Efektifitas jaman. Hal ini
Di Sdn Sumber berdampak kepada
Wetan 1 Probolinggo guru, siswa, orang
tua dituntut untuk
mampu beradaptasi
dengan kemajuan
teknologi dalam
proses pembelajaran.

19 Vina Implementasi Variabel Bebas: Metode Deskriptif Program kampus


Safaringga Program Kampus Kualitatif Dengan mengajar seperti
 Kampus
Mengajar Untuk Teknik asistensi mengajar,
2021 Mengajar
Meningkatkan Pengambilan Data belajar perkalian
 Motivasi
Motivasi Belajar Melalui jaritmatika,
Belajar
Siswa Di Sekolah Wawancara Dan mengoperasikan
Dasar Variabel Terikat: Observasi bilangan bulat

 Pembelajaran dengan media


pembelajaran TTS,
belajar Bahasa
Inggris berbantuan
teknologi, belajar
mengaji,
pembelajaran STEM
(Science,
Technology,
Engineering, and
Mathematic),
penggunaan media
pembelajaran Cari
Kata, TTS Bahasa
Indonesia, dan
Adaptasi Teknologi
dapat meningkatkan
motivasi belajar
siswa.
47

20 Yunni Arnidha Tantangan Dan Variabel Bebas: Metode Kualitatif Di masa pandemi ini,
Strategi Pembelajaran  Tantangan pembelajaran tidak
2021
Matematika Di Masa  Strategi dilakukan seperti
Adaptasi Kebiasaan Pembelajaran biasanya, sehingga
Baru Covid-19 memberikan
Variabel Terikat:
keleluasaan tersendiri
 Adaptasi
tantangan bagi guru
untuk menggunakan
teknologi. Penelitian
ini bertujuan untuk
menjawab dua hal
penting pertanyaan
yaitu, tantangan guru
dalam
menyampaikan
pembelajaran
matematika di SD
Negeri 3 Podomoro
dan penerapan
strategi pembelajaran
matematika online.
48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017), metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme digunakan atau

interpretif, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi, data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data

bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami

makna, memahami keunikan, mengkrontruksi fenomena, dan menemukan

hipotesis.

3.2. Objek Penelitian

Menurut Priyanto (2014) menyatakan “objek penelitian adalah hal yang

menjadi titik perhatian dari suatu penelitian”, maka objek di dalam penelitian

kualitatif ini terdiri dari sebagai berikut:

a. SMP Negeri 27 Bandar Lampung.

b. Siswa kelas IX tahun ajaran 2021/2022, Kepala Sekolah SMPN 27 Bandar

Lampung, dan salah satu Guru kelas IX di SMPN 27 Bandar Lampung.

c. Kegiatan di SMP Negeri 27 Bandar Lampung dalam rangka meningkatkan

kualitas belajar siswa.

3.3. Lokasi Penelitian

Sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 27 Bandar Lampung didirikan

pada tanggal 29 Januari 1999 berdasarkan SK Akreditasi No. 132/BAN-


49

SM/LPG/XI/2018 tanggal 23 November. Lokasi SMP Negeri 27 Bandar Lampung

terletak Jl. Raya Puri Gading No.6, Sukamaju, Kec. Telukbetung Timur, Kota

Bandar Lampung, Lampung 35223. SMP Negeri 27 Bandar Lampung ini terletak

kurang lebih 50 Meter dari jalan.

3.4. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah sebagai berikut: “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu. Oleh karena itu, populasi pada penelitian ini adalah siswa/siswi

kelas IX di SMPN 27 Bandar Lampung yang berjumlah 226 orang.

Tabel 3.1 Populasi


Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki 110
Perempuan 116
Total 226
Sumber : SMPN 27 Bandar Lampung,2022

3.5. Metode Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono, (2016) merupakan bagia’ n dari’ jumlah dan karakteris’ ti’k

yang dim
’ il’ ik
’ i’ oleh populasi’ tersebut. Dalam penelit’ ia
’ n in
’ i’ sampel yang di’ tetapkan

yait’ u siswa/i Kelas IX SMPN 27 Bandar Lampung. Oleh karena it’ u sampel yang

di’ ambil’ dari’ populasi’ harus representativ’ e (mewakil’ i)’ yait’ u mencermin’ kan

adanya benar-benar populasi’nya.


50

Teknik’ pengambil’ an sampel pada penelit’ ia’ n in’ i’ menggunakan teknik’

in’ sid’ ental samplin’ g, dalam teknik’ in’ sid’ ental samplin’ g penentuan berdasarkan

kebetulan, yait’ u sia’ pa saja yang bertemu dengan penelit’ i’ siswa/i Kelas IX SMPN

27 Bandar Lampung dapat dig’ unakan sebagai’ sampel. Penentuan jumlah sampel

dalam peneli’ti’an i’ni’ menggunakan rumus Slovi’n.

Keterangan : N = Jumlah populasi’ (226 Siswa) e = Toleransi’ error (0,05)

n = Jumlah Sampel

Rumus :
( )

( )

( )

( )

Maka jumlah sampel ( n ) adalah : 145 siswa/i

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik’ pengumpulan data penelit’ ia’ n

1. Observasi,’ aktiv’ it’ as terhadap suatu proses atau objek dengan maksud

merasakan dan kemudia’ n memahami’ pengetahuan dari’ sebuah fenomena

berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah dik’ etahui’ sebelumnya,

untuk mendapatkan i’nformasi’ yang di’ butuhkan untuk melanjutkan suatu

peneli’ti’an
51

2. Kuesio’ ner, suatu bentuk teknik’ atau alat dalam pengumpulan data yang

dil’ akukan pada metode penelit’ ia’ n

3. Dokumentasi,’ sebuah cara yang dil’ akukan untuk menyedia’ kan dokumen

dengan menggunakan bukti’ yang akurat dari’ pencatatan sumber in’ formasi’

khusus dari’ karangan / tuli’san dan buku.

4. Studi’ pustaka, kegi’atan untuk menghi’mpun i’nformasi’ yang relevan dengan

topi’k atau masalah yang menjadi’ objek peneli’ti’an.

3.7. Uji Kualitas Data

3.7.1. Uji Validitas

Menurut Sugiy’ono (2016) mengatakan bahwa vali’di’tas merupakan derajat

ketepatan antara data yang sesungguhnya yang terjadi’ pada objek peneli’ti’an

dengan data yang dapat di’laporakan oleh peneli’ti’. Dengan demi’ki’an data yang

vali’d adalah data yang ti’dak berebda secara antara data yang di’laporkan oleh

peneli’ti’ dengan data yang sesungguhnya terjadi’ pada objek peneli’ti’an. Dalam

peneli’ti’an kuanti’tati’f, utnuk mendapatkan data yang vali’d, reli’abel, dan objekti’f

maka penelit’ ia’ n dil’ akukan menggunakan in’ strumen yang valid’ dan relia’ bel,

dil’ akukan pada sampel yang mendekati’ jumlah populasi’ dan pengumpulan serta

analis’ is’ data dil’ akukan dengan cara yang benar in’ trumen yang valid’ berarti’ alat

ukur yang di’gunakan untuk mendapatkan data (mengukur) it’ u valid’ .

3.7.2. Uji Reliabilitas

Ghozali’ (2016) menyatakan bahwa reli’abi’li’tas adalah alat untuk mengukur

suatu kuesi’oner yang merupakan i’ndi’kator dari’ vari’abel atau konstruk. suatu

kuesi’oner di’katakan reli’abel ji’ka jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsi’sten atau stabi’l dari’ waktu ke waktu. Penguji’an reli’abi’li’tas yang di’gunakan
52

dalam penelit’ ia’ n in’ i’ adalah One Shot atau pengukuran sekali’ saja, dim
’ ana

pengukuran hanya sekali’ dan kemudia’ n hasil’ nya dib’ andin’ gkan dengan pertanyaan

lain
’ atau mengukur kolerasi’ antara jawaban pertanyaan. Relia’ bil’ it’ as diu’ kur

dengan uji’ statis’ tik’ Cronbach Alpa suatu konstruk atau varia’ bel dik’ atakan relia’ bel

ji’ka memberi’kan ni’lai’ Cronbach Alpa > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali,

2016).

3.7.3. Uji Asumsi Klasik

Syarat dalam menggunakan model regresi’ berganda dengan metode ordi’nary

least square (OLS) adalah terpenuhi’nya semua asumsi’ klasi’k agar hasi’l pengajuan

ti’dak bersi’fat bi’as dan efi’si’en (Best li’ni’er Unbi’ased Esti’mator atau BLUE).

Kondis’ ii’ n’ i’ akan terjadi’ ji’ka dip’ enuhi’ beberapa asumsi’ yang dis’ ebut dengan asumsi’

klasik’ (Suli’yanto 2018)

1. Uji’ Normalit’ as

Menurut Pri’yanto (2014) syarat dalam analis’ is’ parametrik’ yait’ u dis’ trib’ usi’

datta harus normal penguji’an normal probabi’li’ty dapat di’li’hat pada output

regresi’. Dasar pengambi’lan keputusan adalah sebagai’ beri’kut :

a. Ji’ka data menyebar di’seki’tar gari’s di’agonal dan mengi’kuti’ arah gari’s

di’agonal maka model regresi’ telah memenuhi’ normali’tas

b. Ji’ka data menyebar jauh dari’ gari’s dan ti’dak mengi’kuti’ arah gari’s

di’agonal maka model regresi’ ti’dak memenuhi’ normali’tas

2. Uji’ Multi’koli’ni’eri’tas

Uji’ multik’ olin’ ie’ rit’ as dapat di’ deteksi’ dengan menghit’ ung koefis’ ie’ n ganda

dan membandin’ gkan dengan koefis’ ie’ n kolerasi’ antara varia’ bel bebas. Uji’

multik’ olin’ ie’ rit’ as dil’ akukan dengan uji’ regresi,’ dengan melih’ at nil’ ai’ VIF

53

(varia’ nce in’ flatio’ n factor ) masin’ g-masin’ g varia’ bel in’ dependen, jik’ a nil’ ai’ VIF

< 10 maka tid’ ak terjadi’ multik’ olin’ ie’ rit’ as (Ghozali,’ 2016).

3. Uji’ Heteroskedastis’ it’ as

Menurut Ghozali’ (2016) uji’ Heteroskedastis’ it’ as bertujuan untuk menguji’

apakah dalam model regresi’ terjadi’ keti’daksamaan vari’ance dari’ resi’dual satu

pengamatan ke pengamatan lai’n.

Uji’ heteroskedasti’si’tas pada peneli’ti’an i’ni’ dengan menggunakan uji’Glejser

dasar pengambi’lan keputusan pada uji’ heteroskedasti’si’tas yakni’ :

a. Ji’ka ni’lai’ si’gni’fi’kan lebi’h besar dari’ 0,05 maka berarti’ ti’dak

terjadi ’heteroskedasti’si’tas

b. Jik’ a nil’ ai’ sig’ nif’ ik’ an lebih’ kecil’ dari’ 0,05 maka berati’ terjadi’

heteroskedastis’ it’ as

4. Uji’ Autokolerasi’

Menurut Ghozali’ (2016), uji’ autokolerasi’ adalah keadaan dim


’ ana terjadi’

kolerasi’ dari’ resi’dual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lai’n

di’susun menurut rutun waktu. Salah satu cara mendeteksi’ ada ti’daknya auto

kolerasi’ dengan menggunakan uji’ Durbi’n Waston ketentuan nya yai’tu :

a. angka DW di’bawah -2 berarti’ ada autokolerasi’posi’ti’f

b. angka DW di’antara -2 sampai’ +2, berarti’ ti’dak ada autokolerasi’

c. angka DW di’atas +2, berarti’ ada autokolerasi’ negati’f


54

3.8. Teknik Analisis Data

3.8.1. Uji’ Hip


’ otesis

1. Uji’ Sig’ nif’ ik


’ asi’ Sim
’ ultan (Uji’ F)

Uji’ F bertujuan untuk mengetahui’ ada atau tid’ ak berpengaruh sim


’ ultan-

si’multan i’ndependen terhadap vari’abel teri’kat. pengambi’lam keputusan dalam

penguji’an i’ni’ bi’sa di’laksanakan dengan menggunakan ni’lai’ probabi’li’ty value (p

value) maupun F hi’tung. Kri’teri’a pengambi’lan keputusan dalam penguji’an yang

menggunakan p value atau F hi’tung Ghozali’ (2016) adalah ji’ka p value < 0,05

atau F hi’tung < tabel maka Ha di’tolak.

1. Koefi’si’en Determi’nasi’ (R²)

Menurut Pri’yanto (2014) analis’ is’ koefis’ ie’ n determin’ asi’ (R²) dig’ unakan untuk

mengetahui’ seberapa besar presentase sumbangan pengaruh varia’ bel in’ dependen

secara serentak terhadap varia’ bel dependen. Dari’ tabel model summary dapat

dik’ etahui’ nil’ ai’ R² (adjusted R square ), sedangkan sis’ anya dip’ engaruhi’ oleh

faktolai’n yang ti’dak di’teli’ti’.

2. Uji’ Hi’potesi’s Secara Persi’al (t)

Uji’ t bertujuan untuk mengetahui’ pengaruh seti’ap vari’abel i’ndependen

terhadap vari’abel terkai’t. Kri’teri’a pengambulan keputusan dalam penguji’an i’ni’

menurut Ghozali’ (2016:99) adalah ji’ka p value < 0,05 maka Ha di’teri’ma

sebali’knya ji’ka p value ≥ 0,05 maka Ha di’tolak.

3. Anali’si’s Regresi’ Li’ni’er Berganda

Dig’ unakan oleh penelit’ ia’ n, bil’ a penelit’ i’ meramalkan bagaim


’ ana keadaan

(naik’ turunnya) varia’ bel dependen (krit’ eriu’ m), bil’ a dua atau lebih varia’ bel

in’ dependen sebagai’ faktor predik’ tor dim


’ anip
’ ulasi’ ( din
’ aik
’ turunkan ) nil’ ai’ nya.
55

Jadi’ analis’ is’ lin’ er berganda akan di’ lakukan bil’ a jumlah varia’ bel in’ dependen nya

min’ im
’ al 2 (Sugio
’ no, 2017).

Regresi’ lin’ ie’ r berganda dapat dir’ umuskan :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ɛ

Keterangan :

Y = vari’abel kualitas belajar

a = konstanta

b¹b²b³ = koefi’si’ensi’ regresi’ vari’abel i’ndependen

X¹ = vari’abel kreativitas

X² = vari’abel motivasi

X³ = varia’ bel adaptasi teknologi

ɛ = standar eror

3.9. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, adapun variabel

tersebut yaitu Kreativitas (X1), Motivasi (X2) dan Adaptasi Teknologi (X3)

sebagai variable independent, dan Kualitas Belajar (Y) sebagai variabel

dependent, dimana terdapat sub-sub variabel dan indikator yang semuanya akan

diukur dengan skala ordinal. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:


56

Tabel 3.2

Variabel Operasionalisasi

Variabel
’ Defini
’ si
’ ’ Variabel
’ Indi
’ kator
’ Pengukuran
Kreativitas ciri-ciri khas yang dimiliki 1. memiliki rasa Menggunakan
(X1) oleh individu yang ditandai ingin tahu yang Skala Likert
dengan adanya kemampuan besar;
untuk menciptakan sesuatu 2. sering
dari kombinasi karya-karya mengajukan
yang telah ada sebelumnya, pertanyaan yang
menjadi suatu karya baru berbobot;
yang berbeda dengan apa 3. memberikan
yang telah ada sebelumnya banyak gagasan
dan dilakukan melalui dan usul;
interaksi dengan 4. mampu
lingkungannya untuk menyatakan
menghadapi permasalahan, pendapat spontan
dan mencari alternatif dan tidak malu-
pemecahannya dengan cara malu;
berpikir divergen. 5. memiliki rasa
Mohammad Asrori (2012) keindahan
Nurdin Mohamad
(2011)
Motivasi Motivasi adalah suatu 1. Tanggung Jawab Menggunakan
(X2) dorongan kebutuhan dalam 2. Prestasi Kerja Skala Likert
diri pegawai yang perlu 3. Peluang Untuk
dipenuhi agar pegawai Maju
tersebut dapat 4. Pengakuan Atas
menyesuaikan diri dengan Kinerja
lingkungannya serta Pekerjaan Yang
mampu mencapai tujuan Menantang
yang telah ditetapkan. Bayu Fadillah, et all
Dengan kata lain, motivasi (2013)
merupakan sebuah energi
untuk membangkitkan
dorongan dalam diri guna
mencapai tujuan tertentu

Bayu Fadillah, et all (2013)


Adaptasi Adaptasi adalah 1. Kemampuan Menggunakan
Teknologi kemampuan mahluk hidup 2. Fokus Teknologi Skala Likert
(X3) untuk mengatasi tekanan 3. Kemampuan
dan faktor pembatas dari Organisasi untuk
lingkungan untuk dapat Belajar
bertahan hidup. Yogi Yogaswara
(2015)
Yogi Yogaswara (2015)
Kualitas Kualitas pembelajaran yaitu 1. aktivitas siswa Menggunakan
Belajar mutu atau efektivitas 2. keterampilan guru Skala Likert
(Y) tingkat pencapaian belajar mengelola
terdiri dari pembelajaran
57

tujuan, bahan pelajaran, 3. hasil belajar siswa


strategi, alat belajar, siswa 4. iklim pembelajaran
dan guru. 5. materi
6. media
Depdiknas (2004) pembelajaran
7. sistem
pembelajaran di
sekolah
Depdiknas (2004)

3.10. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

Bulan Per 2 Minggu (dalam 5 bulan)


Agust Septe Oktob Nove Desemb
No. Nama Kegiatan us mber er mber er
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penyusunan Proposal
2. Penyusunan Instrumen

3. Validasi Instrumen
4. Seminar Proposal
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Pembuatan Draf Skripsi/
Tesis
8. Ujian Komprehensif
9. Penyempurnaan Skripsi/
Tesis
10. Penggandaan Skripsi/
Tesis
58

DAFTAR PUSTAKA

Adinda, Winda Nuri, dkk. (2016). Penilaian Autentik Pada Pembelajaran


Kreativitas Anak Suai Dini Di Annur I Sleman Yogyakarta. Jurnal Raudhah.
8(1): 92- 104.

Adiwihardja, C. (2016). Ecommerce Sebagai Model Inovasi Teknologi Strategi


Enterpreneur Menurut Preferensi Pengguna Pada Jakartanotebook. com.
Bina Insani ICT Journal, 3(1), 154–163.

Adam Kuper & Jesica Kuper. (2017). Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:
Rajawali Press.

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2012). Psikologi Remaja


Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ayudia Nur Annisa. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa
Di Sekolah. Jurnal Bimbingan Konseling Islam ISSN: 2620-3820.

Ayudia, Saydella. (2015). “Pengaruh Tekanan Ketaatan, Pengetahuan dan


Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgmentdengan Kompleksitas Tugas
sebagai Variabel Moderating”

Bayu Fadillah, Handoyo Djoko Dan Agung Budiatmo. (2013). “Pengaruh


Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja Karyawan Produksi Bagian Jamu Tradisional Unit Kaligawe
PT. Njonja Meneer Semarang”. Diponegoro Journal Of Social And Politic
Tahun 2013, Hal. 1-9.

Baird, I. S., & Thomas, M. Risk (2013). Toward a contingency model of strategic
risk taking. Academy of Management Review, 10(2), 230–243.

Bradley Setiyadi, Sutarman. (2022). Upaya Membantu Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran:Pelaksanaan Kampus Mengajar Di Sd Negeri 11/X Nipah
Panjang. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No 2,
2022, pp. 201-207.

Chaplin, J. P. (2017). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Cholifah, Tety Nur. (2018). Analisis Gaya Belajar Siswa Untuk Peningkatan
Kualitas Pembelajaran. Indonesian Journal of Natural Science Education
59

(IJNSE), Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Islam


Raden Rahmat Malang, Volume 01, Nomor 02, 2018.

Conny Semiawan, I Made Putrawan, dan Th.I. Setiawan (2016) , Dimensi Kreatif
dalam Filsafat Ilmu, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Debora, Cakra Birawa, Beta Centaury February Lahirni. (2021). Pelatihan


Penggunaan Model E-Learning Edmodo dan Pemanfaatan Google Form
Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pengabdian Kampus Vol 8. No.2, 52-57,
Desember 2021.

Depdiknas. (2004). Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Dwi Wahyu Nuryati, Siti Masitoh, Fajar Arianto. (2021). Pengaruh Project Based
Learning Terhadap Kreativitas Peserta Didik di Masa Pandemi. Jurnal
Teknologi Pendidikan Vol. 5 No. 2, Juli, hlm. 98-106.

Dyah Lukita, Niko Sudibjo. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi


Belajar Siswa Di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi Pendidikan P-
ISSN 2089-4341 | E-ISSN 2655-9633.

Frederick J. Mc. Donald (2014), Educational Psychology, (Tokyo: Overseas


Publications, Ltd.

Hasan, Chalijah, (2015), Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya:


alIhklas).

Haris Mahmud, Isnanto, Jumriati Sugeha. (2022). Pengaruh Kreativitas Guru


Terhadap Kualitas Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kota Gorontalo. Jurnal
Ilmu Pendidikan Nonformal P-ISSN 2407-8018 E-ISSN 2721-7310 DOI
prefix 10.37905 Volume 08 (2) May 2022.

Heru Sriyono. (2017). Pengaruh Kreativitas Belajar Dan Perhatian Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Faktor Jurnal Ilmiah
Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017, hal 307-318.

Herinto Sidik Iriansyah. (2020). Membangun Kreativitas Guru dengan Inovasi


Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan STKIP Kusuma Negara II.
60

Irvan Zulpadri, Elvina Safitri. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap


Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Merangin. URNAL
Tunas Pendidikan E Issn-2621-1629 Vol.2. No. 1 (Oktober 2019).

Gardner, Howard. (2015). Kecerdasan Majemuk. (Terjemahan Drs. Alexander


Sindoro). Batam Centre: Interaksara.

Gallagher, Rebecca & Paldy, Andrea. (2017). Exploring Motion Graphics, The
Art and Techniques of Creating Imagery for Film and New Media. Penerbit
Thomson.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM


SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Jeanne M. Mangangantung, Selti Wentian, Widdy H.F. Rorimpandey. (2021).


Pengaruh Kreativitas Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Wanea. Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan Volume 9, No. 1.

Martinus Tekege. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Dalam Pembelajaran SMA Yppgi Nabire. Jurnal Fateksa: Jurnal Teknologi
dan Rekayasa, Volume 2, No 1 Juli 2017.

Ni Gusti Nyoman Estheriani, Abdul Muhid. (2020). Pengembangan Kreativitas


Berpikir Siswa Di Era Industri 4.0 Melalui Perangkat Pembelajaran Dengan
Media Augmented Reality. Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 22 No. 2, Agustus
2020, pp. 118-129 e-ISSN: 2548–1800.

Nourma Ulva Kumala Devi. (2020). Adaptasi Pranata Keluarga Pada Proses
Pembelajaran E-Learning Dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan, & Sosial (Publicio), Vol. 2, No. 2, Juli
2020.

Nurdin Mohamad, Uno, Hamzah,. (2011). Belajar Dengan Pendekatan Pailkem.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

P. Julius F. Nagel, Ani Suhartatik. (2021). Pengaruh Motivasi, Kompetensi


Kewirausahaan Dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Umkm
Makanan Minuman Di Surabaya. Seminar Nasional & Call For Paper
Hubisintek.
61

Priyanto, Dwi . (2014). SPSS 22 : Pengolahan Data Terpraktis,Yogyakarta : Andi


Offset.

Prof. Dr. S. Nasution. M.A (2014), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar
Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara).

Pressman, Roger. S. (2016). Software Engineering. A Practitioners’s Approach.


United State of America: McGraw-Hill.

Ridaul Innayah. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Online, Motivasi Belajar,


Dan Kompetensi Dosen Terhadap Kualitas Pembelajaran. e-ISSN 2442-9449
Vol.8. No.2 (2020) 38-47 p-ISSN 2337-4721.

Slameto, (2015). Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka


Cipta.

Sumadi Suryabrata,Psikologi Pendidikan,Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010,h


236

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabet.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

Suliyanto (2018). Metode Penelitian Bisnis untuk Skripsi, Tesis, & Disertasi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Suka Nikmat Zebua, Elisabet Siahaan, Erlina. (2021). Pengaruh Kecerdasan


Emosional, Kreativitas, dan Kemampuan Menyesuaikan Diri terhadap
Kinerja Guru SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 6 Tahun 2021
Halm 3509 – 3519.

Supriadi. (2017). Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek. Bandung:


Alfabeta

Tety Nur Cholifah. (2018). Analisis Gaya Belajar Siswa Untuk Peningkatan
Kualitas Pembelajaran. Indonesian Journal of Natural Science Education
(IJNSE) Volume 01, Nomor 02, 2018, pp: 65-74 p-ISSN: 2621-8747, e-ISSN
: 2621-8755.

Trismawati, Agustina Puji Astuti. (2022). Adaptasi Teknologi Informasi


Pembelajaran Untuk Meningkatkan Efektifitas Keberhasilan Pembelajaran
62

Daring Di SDN Sumber Wetan 1 Probolinggo. Jurnal Abdi Panca Marga,


Vol. 3, No. 1, Mei 2022.

Utami Munandar, (2016), Kreativitas dan Keterbakatan: Strategi Mewujudkan


Potensi Kreatif dan Bakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Vina Safaringga, Willyani Dwi Lestari, Ani Nur Aeni. (2022). Implementasi
Program Kampus Mengajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022 Halaman
3514 – 3525 Research & Learning In Elementary Education.

Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, (2017), Strategi Pengembangan Kreativitas


Pada Anak, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Yogaswara, Yogi, (2015). "Pengaruh Budaya Organisasi dan Kedisiplinan Kerja


terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan pada PT. ALTRAK 78 Cabang
Pekanbaru", JOM FEKOM, Volume 2, Nomor 1, hal 8, Universitas Riau,
Pekanbar.

Yunni Arnidha, Norma Yunaini, Reni Oktarina, Riskiya Pertiwi. (2021).


Tantangan Dan Strategi Pembelajaran Matematika Di Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru Covid-19. Journal of Elementary School Education Vol. 1,
No. 2, 2021.
66

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN
67

KUESIONER PENELITIAN

“Pengaruh Kreativitas, Motivasi, Dan Adaptasi Teknologi Terhadap Kualitas


Belajar Siswa SMP Negeri 27 Bandar Lampung”

Tujuan kuisioner penelitian

Kuisioner bertujuan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan


Kreativitas, Motivasi, Dan Adaptasi Teknologi Terhadap Kualitas Belajar Siswa
SMP Negeri 27 Bandar Lampung. Penelitian dilakukan guna dalam
menyelesaikan Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Manajemen Program Studi
Manajemen di Universitas Malahayati Bandar Lampung. Saya sangat menghargai
partisipasi anda dalam menjawab kuisioner ini atas kesediaan dan waktunya saya
ucapkan terima kasih.

Identitas Responden
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan
Usia :
Pekerjaan : a. PNS/TNI/POLRI
b. Wiraswasta
c. Pelajar/Mahasiswa
d. Pegawai Swasta
e. Lainnya

Tipe kendaraan yang di gunakan :

Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda Cheecklist (√) pada


kolom yang tersedia :

Keterangan : 1. STS = Sangat Tidak Setuju


2. TS = Tidak Setuju
3. N = Netral
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
68

Jawaban
Variabel Pernyataan
STS TS N S SS
Jika ada materi yang belum paham, saya
selalu menanyakan kepada guru hingga
paham benar.
Untuk memuaskan rasa ingin tahu
terhadap suatu materi pelajaran, saya juga
banyak membaca di perpustakaan.
Jika ada materi pelajaran yang sulit
dimengerti, saya mengusulkan kepada
guru untuk mengulang pembahasannya.
Ketika ada suatu hal yang menarik dan
berhubungan dengan materi yang sedang
diterangkan, saya menanyakannya kepada
guru.
Selain kepada guru, saya juga memuaskan
rasa ingin tahu saya terhadap materi
pelajaran kepada keluarga di rumah.
Kerja kelompok merupakan hal
menyenangkan, karena saya dapat
menyumbangkan banyak ide dalam kerja
kelompok.
Jika guru mempersilahkan untuk
berpendapat, maka saya akan
Kreativitas menyampaikan pendapat sesuai
kemampuan saya.
Jika ada permasalahan di kelas, saya akan
menyampaikan ide untuk
menyelesaikannya.
Jika guru meminta bantuan siswa untuk
membuat nyaman kelas, saya akan
menyumbangkan ide.
Saya membuat model alat baru dalam
kerja kelompok untuk memudahkan
menjelaskan kepada teman-teman dan
guru
Jika tidak bisa membeli suatu media
pembelajaran, saya membuat model yang
sama dengan lebih sederhana.
Untuk menghias ruangan kelas, saya
membuat pajangan yang berguna untuk
pelajaran.
Jika ada perlombaan membuat
ketrampilan, saya membuat sesuatu yang
belum pernah dibuat siswa lain.
Guru meminta untuk melakukan suatu
kerja ilmiah, saya memodifikasi cara yang
ada untuk menjelaskannya.
69

Jawaban
Variabel Pernyataan
STS TS N S SS
Saya membaca surat kabar untuk
menambah wawasan
Saya mengerjakan soai-soal latihan yang
ada di buku
Saya mempelajari materi yang akan
dipelajari besok di kelas
Meskipun tidak ada yang menyuruh saya
tetap belajar
Saya giat belajar agar cita-cita saya
tercapai
Saya berusaha keras untuk mencapai
prestasi belajar yang tinggi
Motivasi Belajar Untuk mendapatkan pujian dari guru, saya
berusaha giat mengerjakan tugas
Orang tua akan memberikan hadiah
apabila nilai saya bagus
Saya giat belajar apabila proses
pembelajaran dilakukan dengan
berkelompok
Saya semangat belajar ketika guru
menggunakan metode belajar yang
bervariasi
Saya nyaman belajar ketika teman-teman
tidak ramai
Saya nyaman belajar ketika kondisi kelas
rapi dan bersih

Jawaban
Variabel Pernyataan
STS TS N S SS
Saya menggunakan adaptasi teknologi
untuk alat komunikasi antar teman, guru,
atau orang lain.
Saya menggunakan adaptasi teknologi
untuk mengetahui berbagai berita terkini.
Saya menggunakan adaptasi teknologi
untuk berdiskusi dengan teman tentang
Adaptasi
suatu materi belajar.
Teknologi Saya merasa pengetahuan saya bertambah
setelah membaca berbagai informasi dari
internet.
Dengan adanya adaptasi teknologi saya
bisa membaca artikel yang terkait dengan
pelajaran sekolah.
Dengan membaca artikel di internet
melalui adaptasi teknologi, saya bisa
70

melengkapi materi pelajaran yang


diberikan oleh guru.
Dengan adanya adaptasi teknologi, saya
bisa mencari buku pelajaran yang belum
ada di perpustakaan.
Dengan menggunakan adaptasi teknologi
banyak informasi/data pembelajaran yang
saya peroleh sehingga saya lebih percaya
diri dalam kegiatan pembelajaran.
Saya lebih suka belajar dengan membaca
artikel dengan adaptasi teknologi daripada
membaca buku pelajaran.
Saya menggunakan adaptasi teknologi
untuk mencari bahan belajar untuk
mengerjakan tugas-tugas dari guru
Saya menggunakan adaptasi teknologi
untuk membaca artikel dan buku
elektronik supaya menjadi pintar.
Dengan menggunakan adaptasi teknologi
untuk mengakses buku eketronik dan
artikel membuat saya mudah memahami
pelajaran.
Ketika guru menyuruh mencari materi
pelajaran melalui TI, saya membuka situs
lain yang tidak berkaitan dengan materi
yang dicari.
Saya mencari berita, informasi, dan ilmu
pengetahuan lainnya melalui TI.

Anda mungkin juga menyukai