Anda di halaman 1dari 3

Hemodialisa memiliki empat proses tahapan, yaitu :

2.1.1 Tahap Priming. Priming proses adalah pengisian cairan yang pertama kali
dalam sirkulasi darah (ABL+Dializer+VBL) dengan menggunakan cairan NaCl.
Tujuan dari priming adalah untuk mengeluarkan bahan pengawet yang terdapat dalam
dialyzer.
2.1.2 Tahap Preparation. Pada tahap preparation ini terdapat beberapa proses
meliputi pemanasan mesin, persiapan temperature, dan conductivity. Proses
pemanasan mesi n diawali dengan proses priming kemudian dilanjutkan dengan
proses persiapan temperature. Hal ini dilakukan supaya suhu pada dialyzer sama
dengan suhu tubuh pada pasien sehingga tidak terjadi pembekuan darah. Proses
conductivity merupakan kemampuan suatu larutan untuk menghatarkan aliran listrik,
nilai dari conductivity adalah berkisar antara 13,8-14,5.
2.1.3 Tahap Tindakan Proses tindakan merupakan proses utama dalam tindakan
hemodialisa. Diawali dengan pengambilan darah dari arteri, pada proses ini terjadi
tekanan negative disebabkan darah diambil dari pasien sedangkan pada saat
dikembalikan pada pembuluh vena maka terjadi tekanan positif disebabkan darah
dipompa kembali kedalam.
Sebelum dilakukan hemodialisis, pasien akan diukur berat badan, tekanan
darah, nadi, suhu, dan kemudian akses vaskular dipastikan bersih dan didesinfeksi.
Kemudian dua jarum dimasukkan kedalam akses vaskular dan difiksasi. Tiap jarum
tersambung dengan selang plastik yang terhubung ke dialyzer/tabung ginjal buatan.
Jarum yang terhubung pada arteri perlahan-lahan menarik darah dan
mentransfer ke dialyzer. Darah kotor akan melalui Arterial Preassure untuk diatur
tekanannya dan dipompa ke dialyzer oleh blood pump serta diberi Anti Coagulant
untuk menghambat pembekuan darah. Darah kotor lalu masuk ke dalam suatu tabung
ginjal buatan (dialyzer) yang terdiri dari dua compartment yang terpisah (ditunjukkan
oleh 2 garis merah pada dialyzer). Darah pasien dipompa dan dialirkan ke
compartment 1 yang di batasi oleh selaput membran semipermiable terhadap
compartment 2 yang dialiri cairan dialisat.
Proses hemodialisis yang terjadi pada membran semipermiable terbagi menjadi
empat proses yaitu difusi, osmosis, ultrafiltrasi, dan konveksi.
1. Proses difusi : pada proses ini terjadi
perpindahan zat karena perbedaan kadar
di dalam darah yang menyebabkan
bertambahnya perpindahan menuju
dialisat.
2. Proses osmosis : pada proses ini terjadi
perpindahan air karena tekanan kimiawi
yaitu karena adanya perbedaan
osmolalitas dan dialisat.
3. Proses ultrafiltrasi : pada proses ini terjadi
perpindahan zat dan air yang berbeda
hidrostatik di dalam darah dan dialisat
secara konveksi.
Keempat proses tersebut terjadi saat cairan dialisat di pompa dan mengalir di
compartment 2 dengan arah berlawanan terhadap darah yang ada di compartmen 1.
Membran akan memfiltrasi zat yang tidak digunakan pada darah, lalu zat tersebut
akan diikat dan dibawa oleh cairan dialisat. Cairan dialisat yang telah dipakai akan
dipompa keluar dialyzer, sedangkan darah yang telah difiltrasi (darah bersih) akan
diatur tekanannya oleh vena pressure dan menuju tandon Ultrasonic Air Detector.
Ultrasonic Air Detector akan mendeteksi dan menangkap gelembung udara
yang ada pada darah bersih di tandon untuk mencegah emboli udara. Setelah itu darah
tersebut akan dipompa kembali ke dalam tubuh, yaitu melalui pembuluh vena. Setelah
itu, jarum akan dilepaskan dan ditutup plester untuk mencegah pendarahan.
2.1.4 Tahap Rinse. Pada tahapan rinse merupakan tahapan akhir setelah semua
proses hemodialisa selesai. Proses ini merupakan proses pembersihan terhadap mesin
hemodialisa, menggunakan cairan pembersih/pemutih untuk pembersihan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63391/049%20.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-821-
DRAFTSEMINAR.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1148/3/BAB%20II.pdf
http://repository.unimus.ac.id/661/3/BAB%20II%20setelah%20sidang%20hasil.pdf

Anda mungkin juga menyukai