Anda di halaman 1dari 5

KONSEP TEORI HEMODIALISA

A. PENGERTIAN
Hemodialisa berasal dari kata hemo yang berarti darah dan dialisis adalah memisah
dari yang lain, maka hemodialisa adalah pemisah komponen darah dari zat metabolisme
dan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dengan menggunakan ginjal pengganti (dialyser) dan
dialisat melalui membran semi permeable.
Hemodialisa-dialisis merupakan suatu proses dimana solute dan air mengadakan
difusi secara pasif melalui suatu membran berpori dan kompatemen cair menuju
kompartemen lain (Prince dan Wilson, 2005). Proses ini digunakan untuk mengeluarkan
cairan elektroit limbah dari dalam tubuh ktika ginjal tidak mampu melaksanakan proses
tersebut.

B. TUJUAN HEMODIALISA
1. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein (toksin uremia)
2. Memperbaiki keseimbangan cairan, elektrolot, dan asam basa
3. Menjaga fungsi ginjal bila terjadi obstruksi

C. INDIKASI HEMODIALISA
1. Gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik yang tidak berhasil dengan terai konservatif.
2. Gagal injal kronik yang dipersiapkan untuk transpantasi ginjal.
3. Dialisis pre operatif

D. INDIKASI ABSOLUTE HEMODIALISA


1. Ureum lebih dari 200 mg%
2. Kreatinin lebih dari 8 mg%
3. Kelebihan volume cairan (over load)
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (hiperkalemia)
5. Gangguan asam basa (asidosis) pH<7,2
6. Klinis uremia dengan kesadaran menurun meskipun ureum darah < 200mg%
7. Keracunan obat dan kesalahan transfuse
8. Tes Clearen Creatinin (CCT) < 10 ml/menit
9. Perikarditis
10. Uremik lung
11. Enselopati
12. Hipertensi berat

E. PRINSIF HEMODIALISA
Menempatkan darah disampingan dengan cairan dialisat, dipisahkan oleh suatu
membran (selaput tipis) yang disebut dengan membran semi permeable. Membran dapat
dilalui oleh air dan zat tertentu (zat sampah) sesuai dengan besar molekulnya. Proses ini
disebut dialisis yaitu pemisahan air dan zat tertentu dari kompartemen darah ke
kompartemen dialisat atau sebaliknya dari kompartemen dialisat ke kompartemen darah,
melalui membran semi permeable.

F. MEKANISME PERPINDAHAN HEMODIALISA


Mekanisme perpindahan ditentukan oleh 3 proses, yaitu :
1. Difusi
Berpindahnya suatu zat (solute) karena tenaga yang ditimbulkan oleh keadaan
kadar zat (konsentrasi) di dalam darah dan dializat yaitu makin tinggi kadar zat dalam
darah makin banyak yang dipindahkan ke dializat. Kecepatan perpindahan darah
dipengaruhi oleh :
a. Konsentrasi
b. Berat molekul
c. QB dan QD
d. Luas permukaan membran
e. Permeabilitas membrane
2. Ultrafiltrasi
Berpindahnya air dan zat melalui membran semi permeabel akibat tekanan
hidrostatik yang bekerja pada membran atau perbrdaan tekanan hidrostatik di dalam
kompartemen darah dan kompartemen dialisat. Perpindahan dan kecepatan ini
dipengaruhi oleh :
a. TMP (trans membrane pressure)
b. Luas permukaan membran
c. KUF (koefision Ultra Filtrasi)
d. QB dan QD
3. Osmosis
Perpindahan air oleh karena kimiawi, yaitu karena perbedaan osmolalitas darah dsn
dialisat

G. KOMPONEN UTAMA HEMODIALISA


Komponen utama hemodialisa terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Sirkulasi darah
Adalah sirkulasi yang memberikan/mengeluarkan darah dari tubuh memalui jarum atau
kanula arteri dengan bantuan pompa darah (blood pump) ke kompartemen darah
dengan kecepaan aliran darah QB kemudian darah dikembalikan ke dalam tubuh
melalui jarum atau kanula vena. Sirkulasi darah ada 2 bagian besar, yaitu :
a. Saluran arteri (arteri line) atau in let set yaitu : saluran sirkulasi darah sebelum
dializer yang berwarna merah (ABL)
b. Saluran vena (vena line) atau out let set yaitu : saluran sirkulasi darah sesudah
dialyzer yang berwarna biru (AVL)
2. Sirkulasi cairan dialisat
Dialisat adalah cairan yang digunakan untuk proses hemodialisa, berada dalam
kompartemen dialisat, bersebrangan dengan kompartemen darah dengan bantuan
pompa dialisat, ada 2 jenis dialisat yaitu :
a. Asetat (acetat)
b. Bikarbonat (bicarbonte)
3. Dializer (Gb)
Dializer adalah suatu alat yang digunkan untuk mengeluatkan sampah hasil
metabolisme tubuh atau zat toksik lainnya dari dalam tubuh. Dializer merupakan suatu
kotak atau lubang tertutup yang terbagi atas 2 ruangan atau kompartemen oleh suatu
membran (selaput tipis) semi permeabel yaitu kompartemen dialisat dan kompartemen
darah dan mempunyai 4 jalan masuk/keluar, 2 buah berhubungan dengan kompartemen
darah dan 2 buah lagi berhubungan dengan kompartemen dialisat.

H. HEPARINISASI
Pemberian antikoagulan pada sirkulasi HD, merupakan pemberian/mengedarkan suatu
anti koagulan, dimana hal ini heparin di injeksi kedalam sirkulasi dalam tubuh maupun
sirkulasi luar tubuh (sistemik atau ekstrakorporeal) pada waktu proses hemodialisa. Tujuan
heparisasi adalah mencegah pembekuan darah di dalam kedua sirkulasi darah terutama
pada dialyzer AVBL, jarum punksi (avfistula/kanula).
Dosis heparin :
1. Dosis awal/doosis pemula
Dosis yang diberikan 5 unit-100 unit/kg (2500 unit) dimasukkan pada awal
hemodialisa.
2. Dosis lanjut
Dosis yang diberikan 500-2000 unit/jam (1250 unit/jam) diberikan sebelum
hemodialisa berakhir, heparin harus sudah di stop

I. AKSES VASKULER
1. Permanen : AV fistula
2. Sementara : femoral
3. Long HD
a. HD pertama kali : 3 jam
b. HD kedua : 4 jam
c. HD rutin : 4-5 jam

J. PERAWATAN PADA PASIEN HEMODIALISA


1. Pre hemodialisa
a. Persiapan alat
1) Mesin HD
2) Listrik
3) Air (reserve asmosis)
4) Cairan dializat
b. Dialisa set
1) Hallow fiker (GB)
2) Blood line ABL, VBL
3) Vistula sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
4) Infus set/ blood set
c. Persiapan alat
1) NaCl 0,9% 2 flash (2000cc)
2) Kupet steril : 1 spuit 20cc, 5cc, 1cc, duk, gaas steril 3 buah, hanscoon steril.
3) Alat-alat lain :
a) Gunting
b) Plester klem
c) Timbangan
d) Disinfektan, alkohol dan betadin
e) Antikogilansi + heparin
f) Tempat sampah medis dan non medis
d. Persiapan pasien
 Perjanjian HD
a. Persiapan mental
b. Anamnesa kesehatan umum pasien
c. Pemeriksaan fisik : timbang BB, posisi pasien, observasi TTV
2. Intra hemodialisa
a. Monotor penderita : KU pasien , Observasi TTV
b. Monitor pasien HD : QB (kecepatan aliran HD), konductivity, TMP, venoeus
pressure, UFG, UFR, ultrafiltrasi, hevorinisasi, kecepatan aliran dializat, kecepatan
aliran darah, temperature.
c. Sirkulasi darah : sambungan sirkulasi darah, gelomabang darah, kecepatan aliran
darah, bekuan darah, kebocoran darah.
3. Post hemodialisa
a. Darah dimasukkan di dorong dengan NaCl 0,9%
b. Tekan luka bekas tusukan dengan gaas betadine
c. Perhatikan KU pasien
d. Mengukur TTV
e. Menimbang BB

K. KOMPLIKASI
1. Hipotensi : dapat terjadi selama dialisis karena cairan dikeluarkan dari tubuh dan
kelelahan penarikan cairan
2. Emboli udara : dapat terjadi bila udara memasuki sistem vaskuler pasien
3. Nyeri dada : dapat terjadi bila tekanan CO2 menurun bersama dengan terjadinya
sirkulasi darah diluar tubuh
4. Kram otot : terjadi ketika cairan elektrolit dengan cepat meninggalkan cairan eksternal

Penanganan komplikasi HD
1. Hipotensi : meningkatkan BB pasien sebelum HD kemudian membandingkan antara
BB pre HD dengan post HD terakhir untuk menentukn jumlah cairan yang akan
dikeluarkan.
2. Emboli udara : penanganan dengan mengeluarkan udara dari dalam otot-otot HD
tidak boleh ada udara yang masuk dalam alat HD dan sebelum alat dipasang pada
pasien maka alat dibilas dulu dengan NaCl 0,9% sekaligus untuk mendorong udara
keluar, udara harus dikeluarkan dari alat dan tidak boleh masuk ke dalam vaskuler
pasien karena dapat menimbulkan emboli.
3. Kram otot : bagian tubuh yang mengalami kram dipijat agar menjadi lemas, pasien
dianjurkan untuk relaks agar otot-otot yang kram bisa lemas dengan cepat setelah
dipijat.
4. Nyeri dada : nyeri disbabkan oleh QB, tapi darah yang masuk dalam tubuh lambat
penanganannya dengan mnurunkan QB.
5. Mual muntah : pasien diajarkan tehnik relaksasi nafas dalam yang dapat membantu
merilekskan diri dan mengurang rasa mual pasien.

Anda mungkin juga menyukai