Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini berisi uraian data hasil dari penelitian dan pembahasan
yang diperoleh setelah melakukan penelitian di SMAN 14 Surabaya selama 3
pertemuan yaitu pada tanggal 21-28 Januari 2020 dan ditambah 2 pertemuan
diawal dan akhir penelitian. Penelitian ini berjudul Melatihkan Keterampilan
Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) pada Asam Basa di SMA Negeri 14 Surabaya. Penelitian
digunakan seama tiga kali pertemuan yakni tanggal 21, 24 dan 28 Januari 2020
dengan alokasi waktu 2 x 45 menit setiap pertemuan. Dalam pelaksanaannya
diamati oleh 9 orang pengamat, yaitu satu guru kimia SMAN 14 Surabaya dan 8
orang mahasiswa kimia Unesa. Dari 8 pengamat mahasiwa kimia Unesa tersebut
dibagi tugas menjadi 2 orang mengamati keterlaksanaan pembelajaran dikelas dan
6 orang lainnya mengamati aktivitas peserta didik dalam setiap kelompok pada
saat pembelajaran berlangsung. Jadwal kegiatan pelaksanaan peelitian di SMAN
14 Surabaya disajika pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian di SMAN 14 Surabaya
Pertemuan Hari/ Jam Kegiatan Data yang
ke- Tanggal diperoleh
1 (sebelum Jumat, 17 08.00 - Pretest a. Data hasil
penelitian) Januari 2020 08.45 keterampilan pretest
WIB berpikir kritis keterampilan
berpikir kritis
peserta didik
peserta didik.
dan pretest b. Data hasil
hasil belajar. pretest hasil
belajar.
2 Selasa, 21 06.30 - Pelaksanaan a. Data
Januari 2020 08.00 penelitian pengamatan
WIB yang mengacu keterlaksanaan
model
pada RPP 1
pembelajaran
sub materi kooperatif tipe
indikator GI pada
alami dan pertemuan 1.
buatan dan b. Data
LKPD A1-A4 pengamatan
aktivitas
Pertemuan Hari/ Jam Kegiatan Data yang
ke- Tanggal diperoleh
peserta didik
pada
pertemuan 1.
3 Jumat, 24 07.15 – Pelaksanaan a. Data
Januari 2020 08.45 penelitian pengamatan
WIB yang mengacu keterlaksanaan
model
pada RPP 2
pembelajaran
sub materi kooperatif tipe
trayek pH dan GI pada
LKPD B1-B3 pertemuan 2.
b. Data
pengamatan
aktivitas
peserta didik
pada
pertemuan 2.
4 Selasa, 28 06.30 - Pelaksanaan a. Data
Januari 2020 08.00 penelitian pengamatan
WIB yang mengacu keterlaksanaan
model
pada RPP 3
pembelajaran
sub materi kooperatif tipe
kekuatan asam GI pada
basa dan pertemuan 3.
LKPD C1 dan b. Data
C2 pengamatan
aktivitas
peserta didik
pada
pertemuan 3.
5 Jumat, 31 08.00 - Posttest a. Data hasil
Januari 2020 08.45 keterampilan posttest
WIB berpikir kritis keterampilan
peserta didik berpikir kritis
dan posttest peserta didik.
hasil belajar. b. Data hasil
posttest hasil
belajar.

Instrumen penelitian yang digunakan ini untuk melatihkan keterampilan


berpikir kritis peserta didik kelas XI IPA 3 di SMAN 14 Surabaya adalah LKPD
sedangkan instrument untuk mengetahui ketuntasan keterampilan berpikir kritis
peserta didik melalui lembar tes keterampilan peserta didik dan lembar tes hasil
belajar. LKPD yang diberikan kepada peserta didik berisikan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari yang digunakan untuk memecahkan masalah. Selain itu
LKPD tersebut juga berisikan komponen untuk melatihkan keterampilan berpikir
ktitis meliputi mengidentifikasi masalah, membuat hipotesis, merancang
percobaan dan membuat kesimpulan. Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan
dalam keterampilan berpikir kritis peserta didik menggunakan soal pretest yang
diberikan di awal pertemuan dan posttest keterampilan berpikir kritis yang
diberikan di akhir pertemuan.
Perangkat pembelajaran dan instrumen yang dibuat disesuaikan dengan
model pembelajaran yang akan digunakan adalah model kooperatif tipe Group
Investigation pada materi asam basa di SMAN 14 Surabaya. Perangkat
pembelajaran dan instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah dibuat
sebelum melaksanakan penelitian. Adapun perangkat pembelajaran yang
dikembangkan antara lain silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), kisi-kisi pretest dan posttest keterampilan
berpikir kritis, kisi-kisi pretest dan posttest hasil belajar, lembar pengamatan
keterlaksanaan, lembar aktivitas peserta didik, dan lembar respon peserta didik.
Perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang digunakan telah
divalidasi dan ditelaah oleh dosen kimia yaitu satu dosen pembimbing dan dua
dosen penguji. Telaah yang dilakukan oleh dosen kimia digunakan untuk
memperbaiki perangkat pembelajaran dan instrument penelitian yang digunakan
selama melakukan penelitian. Adapun aspek-aspek yang ditelaah antara lain
kalayakan materi, bahasa yang digunakan, kejelasan huruf dan angka serta
kelayakan perangkat pembelajaran dengan keterampilan yang dilatihkan dan
model pembelajaran yang digunakan. Setelah proses telaah dan revisi, kemudian
perangkat dan instrumen pembelajaran divalidasi oleh dua dosen penguji untuk
mengetahui seberapa valid perangkat dan instrument yang digunakan.
Rekapitulasi hasil dari validasi dosen penguji disajikan dalam Lampiran…. Hasil
dari validasi perangkat dan instrument penelitian dapat dikatakan sangat layak
dnegan rata-rata >81% sehingga dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data keterlaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe GI, data aktivitas peserta didik, data
keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi asam, data ketuntasan hasil
belajar peserta didik pada materi asam basa, dan data respon peserta didik setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi
asam basa yang akan diurain dibawah ini :
A. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI
Keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe GI mempunyai
tujuan untuk mengetahui kesesuaian aktivitas saat guru mengajar dikelas dengan
tahapan model pembelajaran kooperatif tipe GI yang telah disusun pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap pertemuannya. Keterlaksanaan ini diamati
oleh 2 orang pengamat yaitu mahasiswa kimia Unesa. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada materi asam basa sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi
waku 2 x 45 menit pada setiap pertemuan. Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
dihitung dengan menggunakan skor dari 0-4 oleh pengamat ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation secara ringkas disajikan dalam tabel …. berikut :
Tabel 4.2 Keterlaksanaan sintaks model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation pada materi asam basa
Keterlaksanaan (%) Rata-
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 rata
Aspek yang 3x
dinilai Rata- Rata- Rata- tatap
Kategori Kategori Kategori
rata rata rata muka
(%)
Fase 1:
Menyampai
Sangat Sangat Sangat
kan tujuan dan 89,58 93,75 91,67 91,67
baik baik baik
memotivasi
peserta didik
Fase 2:
Sangat Sangat Sangat
Menyajikan 87,50 87,50 100 91,67
baik baik baik
informasi
Fase 3: 92,18 Sangat 93,75 Sangat 92,19 Sangat 92,71
Keterlaksanaan (%) Rata-
Aspek yang Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 rata
dinilai Rata- Rata- Rata- 3x
Kategori Kategori Kategori
rata rata rata tatap
Mengorganisasi muka
kan peserta
didik ke dalam
baik baik baik
kelompok –
kelompok
belajar
Fase 4 :
Membimbing
Sangat Sangat Sangat
kelompok 90,28 91,67 93,06 91,67
baik baik baik
bekerja dan
belajar
Fase 5 : Sangat Sangat Sangat
87,5 84,38 96,88 89,59
Evaluasi baik baik baik
Fase 6 :
Sangat Sangat Sangat
Memberikan 100 91,67 95,83 95,83
baik baik baik
penghargaan
Sangat Sangat Sangat
Penutup 100 83,33 87,5 90,27
baik baik baik
Keterangan:
Kriteria batasan keterlaksanaan pembelajaran
0% - 20% = kurang sekali
21% - 40% = kurang
41% - 60% = cukup
61% - 80% = baik
81% - 100% = sangat baik
Dilihat dari hasil data tabel diatas diketahui bahwa guru telah
melaksanakan sintaks pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan
kategori sangat baik. Secara keseluruhan kemampuan guru dinilai sangat baik, hal
tersebut dapat dilihat dari skala likert yang menunjukkan keterlaksanaan
pembelajaran pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 termasuk dalam
kategori sangat baik. Hasil rata –rata perhitungan setiap fase dari keterlaksanaan
pembelajaran selama 3 kali pertemuan berturut – turut adalah fase 1 terlaksana
sangat baik dengan persentase 91,67%; fase 2 terlaksana sangat baik dengan
persentase 91,67%; fase 3 terlaksana sangat baik dengan persentase 92,71%; fase
4 terlaksana sangat baik dengan persentase 91,67%; fase 5 terlaksana sangat baik
dengan persentase 89,59%; fase 6 terlaksana sangat baik dengan persentase
95,83%; penutup terlaksana sangat baik dengan persentase 90,27%.
Berdasarkan hasil dari analisis tersebut rumusan masalah pertama
menyatakan “Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk melatihkan
keterampilan berpikir kritis pada materi asam basa di SMA Negeri 14 Surabaya?”
terjawab bahwa rata-rata sintaks pembelajaran dari 3 pertemuan memiliki kategori
sangat baik. Pembahasan hasil sintaks pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pada setiap fase dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada
setiap pertemuan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2020 hari
Selasa pukul 06.30-08.00 WIB. Pada pertemuan pertama ini materi pelajaran yang
dibahas adalah asam basa sub materi indikator alami dan indikator buatan. Model
pembelajaran yang digunakan yakni model kooperatif tipe Group Investigation.
Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang membentuk
peserta didik agar dapat memecahkan masalahnya secara bersama-sama sebagai
tugas kelompok dengan tanggung jawab secara individu, sehingga dapat
memancing peserta didik kritis dan kreatif dalam menggali pemahaman mengenai
materi yang dipelajari (Nur, 2008:40). Melalui model pembelajaran kooperatif ini,
peserta didik dapat terlibat secara aktif karena peserta didik belajar banyak
melalui proses bekerja dalam kelompok, berbagai pengetahuan dan melibatkan
tanggungjawab individu.
Meskipun peserta didik harus berperan aktif namun pada model ini guru
juga berperan menjadi pembimbing yang membantu peserta didik menemukan
yang mereka cari dan mengendalikan semua aktivitas di kelas (Slavin, 2011).
Guru melakukan pembimbingan secara lisan melalui komunikasi antara guru
dengan peserta didik sedangkan bimbingan tertulis melalui adanya LKPD
(Lembar Kerja Peerta Didik) yang diberikan pada setiap anggota kelompok.
Dengan begitu peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses berpikir, dimana
peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan bekerja secara
berkelompok untuk menemukan konsep dengan merumuskan masalah yang
diteliti serta melakukan investigasti lebih lanjut dari fenomena yang diberikan di
LKPD.
Pada pertemuan pertama kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru
mengucapkan salam pembuka dan meminta peserta didik untuk berdoa bersama-
sama agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar. Kemudian dilanjutkan
dengan menanyakan kabar peserta didik sekaligus mengecek kehadiran peserta
didik di buku absens. Pertemuan pertama peserta didik hadir semua sebanyak 30
siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu mengaitkan materi
sebelumnya mengenai teori asam basa sehingga pembelajaran lebih bermakna
karena materi sebelumnya dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari.
Pentingnya melakukan apersepsi adalah untuk membantu peserta didik dalam
menghubungkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dengan pengetahuan
yang sebelumnya mereka dapatkan.
Tahapan selanjutnya guru memberikan motivasi kepada peserta didik
dengan menampilkan video pada slide power point. Motivasi yang diberikan
bertujuan untuk memusatkan perhatian peserta didik sebelum memasuki kegiatan
inti pembelajaran . Motivasi yang disajikan ini tentang fenomena indikator asam
dan basa. Video tersebut menayangkan seorang anak yang bajunya terkena node
dikunyit kemudian membersihkan dengan menuangkan air detergen, ternyata noda
tersebut berubah warna menjadi kecoklatan. Setelah peserta didik melihat video
tersebut, guru meminta mereka untuk berpendapat mengenai fenomena itu. Guru
menanyakan kepada peserta didik, “Siapa yang bisa berpendapat tentang kejadian
itu? Mengapa bisa terjadi?”. Ada salah satu peserta didik yang berpendapat
“Perubahan warna pada baju bisa terjadi karena terkena zat basa dari sabun”. Guru
meminta peserta didik menyampaikan pendapatnya agar peserta didik lebih
percaya diri dalam berpendapat dan mengasah kemampuan berpikirnya. Peserta
didik harus berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dituntut aktif
menemukan ide-ide dalam menemukan pendapat mereka.
Setelah memberikan motivasi, selanjutnya guru menjelaskan secara
singkat tujuan yang akan dicapai dari pembelajaran hari ini. Tujuan yang
dipaparkan membuat peserta didik paham kea rah mana penjelasan pembelajaran
hari ini. Tujuan yang jelas akan membuat peserta didik semakin termotivasi untuk
belajar (Sanjaya, 2013). Pada fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi
peserta didik memiliki 6 aspek yang harus diamati oleh pengamat. Pada aspek ke
1-3 kedua pengamat memberikan skor 4; aspek 4-5 kedua pengamat memberikan
skor 3 sedangkan pada aspek 6 kedua pengamat memberikan yang berbeda yaitu
skor 3 dan 4. Apabila dilihat dari skor yang diberikan oleh pengamatan pada
aspek 1-3 dengan skor 4 menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation terlaksana dengan sangat baik yaitu terlaksana sesuai
urutan, tepat waktu dan interaktif, dimana didukung oleh aktivitas peserta didik
yang sangat memperhatikan penjelasan dari guru. Sedangkan pada aspek 4-5
kedua pengamatan memberikan skor 3 yang artinya kegiatan pembelajaran
terlaksana sesuai urutan namun kurang interaktif. Pada aspek 4-5 hanya sedikit
peserta didik yang mau meyampaikan pendapatnya mengenai motivasi yang
diberikan sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang interaktif.
Penilaian pada aspek 6 kedua pengamatan memiliki penilaian yang berbeda, ada
yang berpendapat pembelajaran sudah sangat baik dan interaktif sehingga
memberikan skor 4 namun dari pengamatan pengamat lainnya berpendapat
pembelajaran tersebut kurang interaktif sehingga memberikan skor 3.
Penilaian rata-rata pada fase 1 yaitu sebesar 3,58. Sementara itu rentang
rata – rata persentase keterlaksanaan fase 1 sebesar 89,58%. Nilai rata-rata
tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil keterlaksaan pada fase 1
sangat baik tersebut didukung oleh aktivitas peserta didik selama pembelajaran
yang dominan memperhatikan guru pada menit ke 1-5. Sedangkan aktivitas
peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru meski masih hanya
beberapa peserta didik yang berpendapat pada menit ke 6-7 dan menyampaikan
pendapat mengenai fenomena yang ditanyangkan pada menit ke 8-9. Data
aktivitas peserta didik lebih lengkap tersaji lampiran…. Apabila dilihat dari
aktivitas awal peserta didik pada fase 1 menunjukkan hasil yang baik karena
peserta didik memperhatikan penjelasa dari awal, peserta didik juga aktif
menjawab pertanyan guru dan berani menyampaikan pendapat mereka.
b. Fase 2 Menyajikan Informasi
Pada fase kedua ini terdapat 1 aspek saja yaitu peserta didik
memperhatikan penjelasan secara garis besar dari guru mengenai materi indikator
alami dan buatan. Fase 2 ini materi yang dijelaskan oleh guru ditayangkan melalui
slide power point. Guru menjelaskan mengenai pengertian dari indikator alami
dan indikator buatan kemudian contoh dari indikator alami dan buatan. Pada
pertemuan pertama fase 2 ini mendapatkan penilaian rata-rata sebesar 3,5.
Sementara itu rentang rata – rata persentase keterlaksanaan fase 2 sebesar 87,50%.
Nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. . Apabila dilihat dari
skor yang diberikan oleh kedua pengamat pada aspek tersebut dengan skor 3 dan 4
menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
terlaksana dengan sangat baik yaitu terlaksana sesuai urutan, tepat waktu dan
interaktif, dimana didukung oleh aktivitas peserta didik yang sangat
memperhatikan penjelasan dari guru
c. Fase 3 Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok belajar
d. Fase 4
e. Fase 5
f. Fase 6
g. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan Ketiga
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
B. Aktivitas Peserta Didik
C. Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
D. Hasil Belajar Peserta Didik
E. Respon Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai