Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT.BROKER BISNIS INTERNASIONAL
DENGAN
…………………………….
TENTANG
PENUNJUKAN SEBAGAI SENIOR KONSULTAN

Nomor :

Pada hari ini, ................... tanggal ........ bulan ............. tahun ....... kami
yang bertanda tangan di bawah ini:

1. SUWANTO, S.E. : Direktur,


dalam hal ini bertindak dalam jabatan
dan kedudukannya untuk dan atas
nama PT. BROKER BISNIS
INTERNASIONAL (PT.BBI) dan
beralamat di Jalan Sukomanunggal 4
No. 1 Surabaya, selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.
2. ……………………………. : Dalam
hal ini bertindak dalam jabatan dan
kedudukannya untuk dan atas nama
PRIBADI dan beralamat di Jalan
…………………………………………………
......................................................….,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

1
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk mengadakan
perjanjian kerjasama dalam hal penunjukan sebagai SENIOR KONSULTAN
di wilayah tertentu yang tertuang dalam pasal-pasal, sebagai berikut:

PASAL 1
STATUS
PIHAK PERTAMA menyetujui untuk bekerjasama dengan PIHAK KEDUA
sebagai Senior Konsultan Bisnis dari PIHAK PERTAMA dalam hal
Pencarian dan penunjukan Konsultan Bisnis serta Pencarian dan Penjualan
Obyek Bisnis di wilayah Indonesia.

PASAL 2
SUBYEK, OBJEK, DAN LOKASI
1) Subyek perjanjian Kerja Sama ini adalah PT. Broker Bisnis Internasional
dan Bapak/Ibu ……………………
2) Obyek perjanjian kerja sama ini adalah penunjukan sebagai Senior
Konsultan yang berfungsi mencari Konsultan (Yunior) baru yang
bertugas melakukan Pencarian dan Penjualan Obyek Bisnis untuk
PIHAK PERTAMA
3) Lokasi obyek sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terletak di:
- Wilayah : Indonesia.

PASAL 3
TUJUAN
Dalam rangka mencapai tujuan bersama maka PARA PIHAK menyetujui;
1) Menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
menetapkan PIHAK KEDUA sebagai Senior Konsultan dalam bentuk

2
Perekrutan, dan negoisasi pada pihak-pihak ketiga yang dinilai memiliki
potensi menjadi Konsultan (Yunior) yang bertugas melakukan Pencarian

dan Penjualan Obyek Bisnis dimana kesemuanya itu menyesuaikan


dengan syarat dan ketentuan dari PIHAK PERTAMA.
2) Wilayah kerja ditetapkan di Indonesia dan selanjutnya dapat sewaktu-
waktu bisa dirubah melalui pemberitauan secara resmi ke PIHAK
KEDUA.
3) Surat penetapan sebagai Senior Konsultan dan SOP merupakan satu
kesatuan dalam perjanjian ini dan dapat di revisi dengan kesepakatan
bersama dalam jangka waktu masa kerjasama.

PASAL 4
BENTUK KERJASAMA
Bentuk kerjasama ini adalah penunjukan sebagai Senior Konsultan di
wilayah Indonesia dan Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk menjadi
Senior Konsultan dari PIHAK PERTAMA untuk melakukan Perekrutan &
Negoisasi pihak ketiga yang memiliki potensi untuk dijadikan Konsultan
(Yunior) yang bertugas melakukan Pencarian dan Penjualan Obyek Bisnis.

PASAL 5

HAK & KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1) PIHAK PERTAMA wajib menyediakan dukungan administrasi dan


manajemen guna mendukung operasional PIHAK KEDUA untuk
merekrut Konsultan (Yunior) yang bertugas melakukan Pencarian dan
Penjualan Obyek Bisnis.
2) PIHAK PERTAMA berhak memastikan kelayakan Calon Konsultan
(Yunior) yang telah direkrut/dinominasikan oleh PIHAK KEDUA dalam

3
3) rangka persiapan penunjukan sebagai Konsultan (Yunior) dari PIHAK
PERTAMA;

4) Dalam penunjukan Senior Konsultan Bisnis terhadap PIHAK KEDUA,


maka PIHAK PERTAMA akan memberikan kewenangan penuh di
Wilayah sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 (satu);
5) PIHAK PERTAMA berhak melakukan evaluasi untuk memastikan
kelayakan dalam rangka menerima atau menolak Obyek bisnis yang
diajukan oleh PIHAK KEDUA untuk diproses pada tahapan
selanjutnya;
6) PIHAK PERTAMA wajib memberikan pelatihan kepada Personal dan
anggota tim dari PIHAK KEDUA perihal program dan atau sistem kerja
dari pihak pertama agar terdapat kesesuaian dalam bekerja;
7) PIHAK PERTAMA Wajib memberikan kompensasi atas keberhasilan
PIHAK KEDUA dalam Pencarian dan Penjualan Obyek Bisnis baik
secara pribadi maupun Tim (Sebagai Leader) sesuai dengan kesepakatan
yang merujuk pada pasal 8.

PASAL 6
HAK & KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1) PIHAK KEDUA berkewajiban mengadakan rekrutmen Konsultan


(Yunior) dan bersama-sama anggota Tim yang dimiliki melakuka
Pencarian & Penjualan Obyek Bisnis bagi PIHAK PERTAMA secara
sistematis dan kontinyu sesuai SOP yang telah ditentukan PIHAK
PERTAMA
2) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan PIHAK KEDUA dan line organisasi
dibawahnya, kepada PIHAK PERTAMA agar seluruh line organisasi
masing-masing Tim dapat terkoordinasi dan tidak menimbulkan
kerugian dari salah satu PIHAK;

4
3) PIHAK KEDUA wajib membuat laporan progress kegiatan program
Perekrutan dan Negoisasi Distributor/Sub distributor setiap bulan dan
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA;

4) PIHAK KEDUA berkewajiban secara Tim melakukan Pencarian dan


Penjualan Obyek Bisnis dan memiliki Target atau Program Marketing
yang jelas bagi Tim yang dibawah kendalinya.
5) PIHAK KEDUA diwajibkan untuk memastikan bahwa calon Konsultan
(Yunior) yang direkrut adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab dan
kredibel untuk di jadikan Konsultan Bisnis PIHAK PERTAMA, utamanya
bersedia membayar Joining Fee, memiliki Kapabilitas dan memampu
mencari target pencarian dan penjual Obyek Bisnis yang ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA;
6) PIHAK KEDUA akan mengikuti ketentuan-ketentuan yang diadakan
dan atau akan diadakan oleh PIHAK PERTAMA, termasuk perubahan
tata cara perekrutan, kegiatan promosi atau periklanan atau syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan lain;

PASAL 7
AKTIFITAS

Jenis-jenis aktifitas KONSULTAN DISTRIBUTOR meliputi :


- Perekrutan Konsultan (Yunior)
- Negoisasi dan memastikan diterimanya syarat dan ketentuan
Konsultan Bisnis ke calon Konsultan Bisnis
- Bersama anggota Timnya melakukan Pencarian Informasi
Obyek Bisnis yang dijual, dan memrosesnya secara formal ke
PIHAK PERTAMA sesuai SOP sampai Inkrah.

5
- Bersama anggota Timnya Menjual Obyek Bisnis dari PIHAK
PERTAMA ke Investor secara Formal sesuai SOP sampai
Inkrah.
- Melakukan Negoisasi serta memastikan syarat dan ketentuan
Jual–Beli Obyek Bisnis ke pemilik Obyek Bisnis maupun
Investor pembeli Obyek Bisnis sampai Inkrah.

PASAL 8
KEUNTUNGAN

Atas keberhasilan PIHAK KEDUA dalam usahanya, maka PIHAK KEDUA


akan mendapatkan ;
- Penyertaan Saham sebesar 15% (lima belas persen) dari TOTAL
pendapatan PIHAK PERTAMA dari Pihak Ketiga atas nilai
transaksi Obyek Bisnis yang diserahkan Tim dibawah kendali
PIHAK KEDUA ke PIHAK PERTAMA.
- Komisi 15 % (lima belas persen) dari Total Komisi yang didapat
PIHAK PERTAMA dari Pihak Ketiga atas seluruh omset
Penjualan Tim yang dikendalikan ,akan diberikan kepada
PIHAK KEDUA bila Tim yang dikendalikan mampu melakukan
Penjualan Obyek Bisnis milik PIHAK PERTAMA secara
langsung ke Investor

PASAL 9
LARANGAN DAN SANKSI

1) PIHAK KEDUA dilarang melaksanakan aktifitas yang serupa atau


sejenis dengan aktifitas yang di gagas PIHAK PERTAMA;
2) Apabila PIHAK PERTAMA mendapati PIHAK KEDUA melaksanakan
kegiatan sejenis dengan kegiatan yang menyerupai dan atau hampir
menyerupai akan tetapi bukan merupakan kegiatan terdaftar milik

6
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak memutuskan
perjanjian kerjasama ini secara sepihak dan memproses sesuai dengan
hukum yang berlaku.
3) PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan dan atau memindah tangankan
area operasional yang menjadi wewenang dari PIHAK PERTAMA tanpa
ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.

4) Apabila PIHAK KEDUA melakukan wanprestasi maka PIHAK KEDUA


sepakat dan setuju PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan
peringatan secara tertulis, pengurangan luas wilayah pemasaran,
membatalkan perjanjian secara sepihak dan dalam pelaksanaannya
kedua belah pihak dengan tegas mengesampingkan ketentuan pasal
1266 dan 1267 KUHperdata;

PASAL 10
PEREKRUTAN DAN PELATIHAN

Teknis PEREKRUTAN Konsultan (Yunior) dan PENCARIAN serta


PENJUALAN Obyek Bisnis akan diatur dalam SOP PIHAK PERTAMA.

PASAL 11
JANGKA WAKTU

1) Perjanjian ini memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan mulai berlaku
tanggal ………………………………………………………………………..
berakhir tanggal..............................................................................,
2) selama jangka waktu perjanjian berjalan akan tetap dilaksanakan
proses evaluasi kinerja.
3) Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang sesuai kesepakatan 2 (dua)
bulan sebelum kontrak habis, dengan syarat PIHAK KEDUA

7
mengajukan surat permohonan perpanjangan perjanjian kepada PIHAK
PERTAMA;

PASAL 12
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1) PIHAK PERTAMA sewaktu-waktu berhak untuk menghentikan,


perjanjian ini secara sepihak apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA tidak memenuhi dengan tepat kewajiban-


kewajibannya kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan perjanjian
ini, atau memenuhi tetapi tidak sebagaimana mestinya;
b. PIHAK KEDUA tidak mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan
oleh pihak pertama dalam perekrutan Konsultan (Yunior) dan
Pencarian serta Penjualan Obyek Bisnis;
2) Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud ayat 1
pasal ini, maka dalam waktu selambat – lambatnya 2x24 jam PIHAK
KEDUA wajib mengembalikan seluruh asset milik PIHAK PERTAMA
yang berada di tangan PIHAK KEDUA bila ada.
3) Apabila hingga batas waktu yang ditentukan PIHAK KEDUA belum
mengembalikan seluruh asset milik PIHAK PERTAMA maka PIHAK
PERTAMA berhak untuk mengambil paksa seluruh asset milik PIHAK
PERTAMA yang berada di tangan PIHAK KEDUA.
4) Apabila PIHAK KEDUA berkehendak memutuskan atau mengakhiri
perjanjian ini sebelum jangka waktu perjanjian berakhir, maka PIHAK
KEDUA harus memberi tahukan maksudnya itu secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan
sebelum masa perjanjian berakhir.

PASAL 13
ADDENDUM

8
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini, maka dalam
pelaksanaannya kedua belah pihak dapat membuat perjanjian tambahan
(addendum), yang merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dengan perjanjian ini.

PASAL 14
PENYELESAIAN SENGKETA
Semua sengketa atau tuntutan yang timbul dari atau berkaitan dengan
Perjanjian ini atau pelanggarannya, apabila pada akhirnya tidak
diselesaikan dengan musyawarah kedua belah pihak dalam Perjanjian ini
dalam tiga puluh (30) hari, akan secara final dan hanya akan ditentukan
dan diselesaikan pada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) di
Surabaya, Indonesia sesuai dengan Peraturan BANI. Putusan yang
diberikan bersifat final dan tidak dapat dilakukan banding dan akan dapat
dilaksanakan di pengadilan manapun yang memiliki yurisdiksi kompeten.
Arbitrator juga tidak memiliki kekuasaan untuk memutuskan ganti rugi
yang sifatnya menghukum (punitive decision) maupun sebagai teladan
(exemplary decision)
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan diterima serta ditandatangani
kedua belah pihak, serta dihadiri oleh saksi-saksi tanpa ada tekanan dan
paksaan dari pihak manapun juga.

Surabaya,........................
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

SUWANTO, S.E. ................................

9
Direktur Senior Konsultan

SAKSI SAKSI :

1..........................

2..........................

3..........................

10

Anda mungkin juga menyukai