Anda di halaman 1dari 5

Dalam UUD 1945 hanya terdapat sedikit pembahasan mengenai HAM juga

tidak menjelaskan mengenai definisi atau batasan HAM, bagaimana peraturan


HAM serta apakah HAM itu diberikan ataukah sudah melekat pada setiap
manusia sejak lahir, serta tidak menjelaskan hak-hak apa saja yang masuk
kedalam kategori HAM.
 Dimana dalam UU ini hanya sedikit pembahasan mengenai HAM dan lebih
banyak pembahasan aturan mengenai hak warga negara yang terdapat dalam
Pasal 27-34 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan, berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, berhak atas kemerdekaan berserikat,
berkumpul dan mengeluarkan pikiran, berhak untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya, berhak
untuk mendapat pengajaran serta Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara.
 Dalam UU 1945 Sebelum Amandemen ini hanya secara garis besar saja muatan
materi tentang perlindungan HAM yang dimana lebih banyak terdapat aturan
mengenai hak warga negara sehingga ketentuan mengenai jaminan HAM hanya
terdapat dalam pasal 29 Ayat (2) saja yakni mengenai jaminan kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
 Menurut saya bahwa UU ini tidak lengkap sebab tidak membahas hal yang
paling utama dalam konteks HAM sebab tidak membahas mengenai Hak setiap
orang untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya. Selain itu dalam UU ini
menggunakan kalimat ”Tiap-tiap warga negara” dimana menurut saya ini akan
mengecualikan menusia (orang asing) yang berada si wilayah Indonesia namun
tidak berkewarganegaraan Indonesia sehingga orang asing tersebut akan
dikecualikan atas hak-hak yang disebutkan dalam UU tersebut
Dalam UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN ini mengalami banyak perubahan
yaitu terdapat lebih banyak mengatur HAM dari pada UUD 1945 Sebelum Amandemen
sebab hampir memuat segala pengaturan DUHAM 1948.
 Peraturan HAM dalam UUD NRI 1945 Amandemen kedua terlihat adanya kemajuan
penambahan Pasal tentang peraturan Hak Asasi Manusia dimana terdapat adanya BAB
khusus mengenai HAM yakni dalam BABXA Tentang Hak Asasi Manusia dari mulai
pasal 28A-28J.
 Dalam UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN terdapat tambahan aturan HAM
yang sebelumnya tidak diatur yaitu jaminan kebebasan pers dalam Pasal 28F, kebebasan
media lainnya, Hak asasi terhadap kodrat reproduksi perempuan dalam Pasal 28B serta
Hak Pekerja dalam Pasal 28D
 Dalam UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN ini lebih memperjelas/memperluas
hak-hak yang diatur dalam UU 1945 Sebelum Amandemen diantaranya adalah
mengenai hak beragama dimana dalam Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 sebelum
amandemen hanya menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya tanpa ada memperjelas apakah hak tersebut dapat
dikurangi atau tidak. Sedangkan dalam UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN
terdapat pembatasan yang tegas yang tercantum dalam pasal 28E bahwa hak untuk
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
 Dalam UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN ini memberikan Batasan bahwa
perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab
negara serta terdapat ketentuan mengenai siapa saja yang wajib menghormati Hak Asasi
Manusia, dimana hal tersebut disebutkan dalam Pasal 28J.
 Ketentuan HAM dalam UUD 1945 setelah Amandemen ini adalah norma tertinggi yang
harus dipatuhi negara dimana ketentuan-ketentuan mengenai HAM harus dihormati dan
dijamin pelaksanaannya oleh negara. Hal ini berdasarkan pada Pasal 28I Ayat (4) yang
menegaskan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan HAM adalah
tanggung jawab negara terutama pemerintah.
 Dalam Pasal 28 yang secara tegas menyebutkan hal yang menurut saya adalah hal yang
paling utama dalam konteks HAM bahwa Setiap orang berhak untuk hidup serta
mempertahankan kehidupannya. Dimana kalimat yang digunakan adalah “Setiap Orang”
yang berarti setiap manusia yang berada di wilayah Indonesia meskipun tidak
berkewarganegaraan Indonesia maka tetap berhak atas Hak Hidup serta hak-hak yang
disebutkan dalam pasal 28-31 yang sebelumnya tidak disebutkan dalam UU 1945
Sebelum Amandemen yang diantaranya adalah Setiap orang berhak untuk membentuk
keluarga, Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang serta perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi, Setiap orang berhak mengembangkan diri, memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif, berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum, berhak untuk bekerja, berhak atas
perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di
bawah kekuasaannya, bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat menusia, berhak atas jaminan sosial, berhak mempunyai hak milik pribadi,
berhak bebas dari perlakuan diskriminatif, berhak atas perlindungan identitas budaya.

UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS) 1949 lebih luas dan lebih
secara detail mengatur tentang HAM sebab terdapat bagian khusus mengenai HAM yakni
dalam BAB I Bagian 5 Tentang Hak dan Kebebasan Dasar Manusia dari mulai pasal 7-33
dimana jika dibandingkan dengan UU sebelumnya tidak secara khusus membuat bagian
yang mengatur HAM seperti dalam UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN pembahasan
HAM itu tidak berada dalam bagian khusus namun dalam BAB X yang mengatur tentang
Warga Negara.
 Dalam UU NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS) 1949 terdapat
pembatasan Hak-hak dan Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia yakni dalam Pasal 32
ayat (1) “Peraturan-peraturan undang-undang tentang melakukan hak-hak dan
kebebasan-kebebasan yang diterangkan dalam bagian ini, jika perlu, akan menetapkan
batas-batas hak-hak dan kebebasan itu, akan tetapi hanyalah semata-mata untuk
menjamin pengakuan dan penghormatan yang tak boleh tiada terhadap hak-hak serta
kebebasan-kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi syarat-syarat yang adil untuk
ketenteraman, kesusilaan dan kesejahteraan umum dalam suatu persekutuan yang
demokrasi”
 Pasal-pasal dalam UU NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS) sangat
lebih lengkap mengatur tentang HAM sebab semua pasal-pasal yang ada didalamnya
merupakan keseluruhan pasal-pasal HAM yang diatur dalam Declaration Universal of
Human Rights (UDHR). Pasal-pasal mengenai HAM dalam UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA SERIKAT (RIS) menurut saya lebih detail karena lebih secara rinci
menjelaskan hak-hak yang ada salah satunya adalah hak yang sama untuk memperoleh
kepastian hukum.
 Jika dibandingkan dengan UUD NKRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN hak setiap
orang untuk memperoleh kepastian hukum hanya secara garis besar saja disebutkan yakni
dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum sedangkan dalam UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS)
lebih luas lagi pengaturannya yakni terdapat dalam Pasal 7 ayat (4), Pasal 13,14 dan 15.
 Menurut saya bahwa Sebagian isi peraturan mengenai HAM dalam UUD NEGARA
REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS) lebih luas dari pada peraturan mengenai
HAM dalam UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN dimana dalam UU ini terdapat
lebih lengkap lagi peraturan yang sebelumnya tidak diatur dalam UUD 1945 SEBELUM
AMANDEMEN DAN UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN

Muatan materi HAM dalam UU DSEMENTARA 1950 memberikan porsi lebih besar
dan lebih lengkap terhadap perlindungan HAM dibandingkan dengan UUD 1945 sebab
semua norma-norma HAM yang ada dalam Universal Declaration of Human Rights
(UDHR) 1948 tertuang dalam UUD SEMENTARA 1950 ini dimana hak-hak yang diatur
dalam UUDS 1950 lebih lengkap yang memuat 22 pasal mengenai HAM. Hak-hak
yang terkandung diantarnya yakni hak untuk hidup, hak untuk menikah dan hak anak,
hak untuk kembangkan diri, hak atas pendidikan, hak atas perlakuan sama dihadapan
hukum, hak atas kebebasan beragama, hak atas kebebasan berkumpul, hak atas informasi,
hak atas bebas dari rasa takut untuk berbuat dan tidak berbuat, hak atas kesejahteraan,
jaminan sosial, dan milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan berpikir, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi didepan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut, dan kewajiban menghormati hak orang lain.

 Terdapat pembatasan HAM (Hak-hak dan Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia) yakni


dalam Pasal 33 “Melakukan hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang diterangkan dalam
bagian ini hanya dapat dibatasi dengan peraturan-peraturan undang-undang semata-
mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan yang tak boleh tiada terhadap hak-
hak serta kebebasan-kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi syarat-syarat yang adil
untuk ketenteraman, kesusilaan dan kesejahteraan dalam suatu masyarakat yang
demokratis”

 Dalam UUD SEMENTARA 1950 tidak saja mencakup hak asasi, tetapi terdapat
kewajiban asasi, serta terdapat sejumlah larangan atas adanya pelanggaran HAM

 Menurut saya sebenarnya hak-hak yang terdapat dalam UUD SEMENTARA 1950 ini
sama dengan hak-hak yang terdapat dalam UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SERIKAT (RIS) 1950 namun tetap ada beberapa perbedaan.
 Perbedaan mengenai perlindungan HAM dalam UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA SERIKAT (RIS) 1949 dengan UUD SEMENTARA 1950 diantaranya
adalah hak dasar mengenai kebebasan beragama atau keisyafan bathin dan pikiran
meliputi kebebasan bertukar agama atau keyakinan, dan sebagainya yang tertuang pada
Pasal 18 Konstitusi RIS dimana pernyataan kebebasan bertukar agama atau keyakinan
tidak disebutkan lagi oleh UUD Sementara 1950.
 Perbedaan lainnya dimana dalam Pasal 21 UUD SEMENTARA 1950 terdapat aturan
perihal hak berdemontstrasi dan hak mogok yang sebelumnya tidak terdapat
pada UUD REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS)

Anda mungkin juga menyukai