Anda di halaman 1dari 15

KONSEP AL-DIN DALAM AL QUR’AN

MAKALAH
Dipersentasekan dalam Seminar Kelas Mata Kuliah Tafsir Ayat Ahkam
Semester V Program Studi Ahwal Al-syakhsiyyah
Tahun Akademik 2022/2023

Disusun Oleh:
Muh. Ikbal
20410153

Dosen Pengampu:
Ekawati, S.Th.I, M.S.I.

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH SENGKANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep al-Din Dalam Al-
qur’an”. Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkam kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Gurutta Ekawati, S.Th.I, M.S.I. dalam mata kuliah Tafsir Ayat Ahkam, diharapkan dengan
adanya makalah ini pembaca dapat menambah wawasan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna, Oleh karena
itu, segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima.

Sengkang, 13 November 2022

Muh. Ikbal

i
DAFTAR ISI

Halaman
Cover Makalah
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Pengertian al-Din ..........................................................................................................3
B. Kata al-Din yang Berarti Agama ..................................................................................3
C. al-Din Menurut Ibnu Katsir .........................................................................................5
D. al-Din Menurut Quraish Shihab ...................................................................................7
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 11
B. Saran ...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara masalah agama berarti berbicara tentang masa lalu, sekarang, dan akan
datang. Atau dengan kata lain, agama merupakan salah sau faktor penentu sejarah peradaban
manusia. Isu tentang agama akan terus dan selalu hangat untuk dibicarakan, mengingat
manusia tidak bisa dipisahkan dari agama. Henri Bergson mengatakan there has never been
a society withoutreligion (tidak ada masyarakat tanpa agama). Hal ini diperjelas lagi oleh
Raymond Firth yang menyatakan bahwa Religion is universal in human societies (agama
adalah universal dalam masyarakat manusia). Kebetulan penulis diberikan amanah untuk
mengangkat tema Konsep al-din (agama) dalam al-qur'an pada mata kuliah Tafsir Ayat
Ahkam.
Berbicara tentang agama dan pengertian agama sendiri juga tidak mudah untuk
dipahami. Oleh karena itu, untuk memahaminya perlu merujuk pada penafsiran para ulama
yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini kitab tafsir Ibnu Kasir dan tafsir al-misbah
Quraish Shihab, penulis jadikan sebagai landasan referensi. Alasan penulis mengangkat
penafsiran Ibnu Kasir tentang al-din (agama) karena beliau adalah seorang Mufassir yang
berkompeten dalam ilmu Tafsir, Ibnu Kasir sangat kental dengan tradisi salaf yang cenderung
berkampanye terhadap kaum muslimin untuk kembali pada al-Qur'an dan Hadis sebagaimana
yang dilakukan oleh generasi Sahabat. Selain itu KitabTafsir Ibnu Kasir sudah merakyat,
beredar ke semua kalangan umat Islam dengan berbagai macam latar belakang organisasi.
Sedangkan Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang pendidik, dengan kata lain bahwa
ia adalah seorang ulama yang memanfaatkan keahliannya untuk mendidik umat.
Kepribadiannya yang penuh dengan sikap dan sifatnya yang patut diteladani. Ia memiliki
sifat-sifat sebagai guru. Penampilannya yang sederhana, tawadu’, jujur, amanah, dan tegas
dalam prinsip adalah merupakan bagian dari sikapnya.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan merumuskan beberapa rumusan
masalah dalam penulisan makalah ini, yakni sebagai berikut:
1. Apa Pengertian al-Din ?
2. Bagaimana Kata al-Din yang Berati Agama ?
3. Bagaimana al-Din Menurut Ibnu Katsir ?
4. Bagaiaman al-Din Menurut Quraish Shihab ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
“TafsirAyat Ahkam” juga agar para pembaca mengetahui dan memahami:
1. Pengertian al-Din
2. Kata al-Din yang Berati Agama
3. al-Din Menurut Ibnu Katsir
4. al-Din Menurut Quraish Shihab
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian al-Din
Tidak mudah memaknai kata al-Din, apalagi di dalam Al-Qur’an ditemukan
kenyataan bahwa al-Din bermakna amat beragam. Ada kata al-Din yang dimaknai dengan
Agama, ada juga yang dimaknai dengan cara atau adat, perhitungan dan sebagainya. Agama
berasal dari bahasa Arab yang mempunyai dua istilah yaitu al-Din dan al-millah. al-Din
berarti syari’at dan almillah berarti orang yang melaksanakan ibadah agamanya.
al-Din berasal dari kata dana-yadinu. Kata ini sudah dikenal oleh orang-orang Arab
sebelum Islam dan mempunyai arti yang bermacam-macam, yang dapat diringkaskan dalam
empat pengertian dasar Yaitu:
1. Kehormatan pemerintahan, kemaharajaan dan kekuasaan tertinggi,
2. Ketaatan, kepatuhan dan penyerahan diri pihak yang lemah kepada pihak yang
berkuasa dengan penuh kesetiaan,
3. Hukum, undang-undang, peraturan-peraturan atau norma-norma yang wajib
dilaksanakan,
4. Ganjaran atau balasan yang diberikan oleh pihak yang memiliki kekuasaan tertinggi
atasketaatan dan ketulusan menjalankan hukum.
Istilah al-Din dalam al-Qur’an mengandung banyak arti, antara lain ibadah, hari
pembalasan, atau juga agama, hukum dan undang-undang. Jika penggunaanya dalam Hadits
diperhitungkan maka al-Din juga bisa berarti penalaran, nasehat, peraturan atau adat
kebiasaan. Tetapi pada umumnya kata al-Din dalam al-Qur’an diartikan sebagai agama.1
B. Kata al-Din yang Berarti Agama
Pandangan seseorang terhadap agama ditentukan oleh pemahamannya terhadap
ajaran agama itu sendiri. Dalam pandangan Islam keberagamaan adalah fitrah (sesuatu yang

1
Syekh Nurjati, Konsep al-din Dalam Al-qur’an, Hal.15. diakses pada 13 November 2022, Pukul
21.56.

3
4

melekat pada diri manusia dan terbawa sejak kelahirannya). Seperti dijelaskan di dalam Qs.
ar-Ruum (30): 30 yaitu :
َ ‫ف ِ طْ َر‬
َ َّ ‫ت ّللاَّ ِ ا ل َّ ت ِ ي ف َ ط َ َر ال ن‬
‫اس ع َ ل َ ي ْ هَ ا‬
Terjemahannya:
“Fitrah Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu”
Dalam ayat ini berarti manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama. Tuhan
menciptakan demikian karena agama merupakan kebutuhan hidupnya. Yaitu fitrah bahwa
mereka dapat menerima tauhid dan tidak mengingkarinya. Fitrah itu tidak akan berubah.
Fitrah untuk menerima ajaran tauhid itu adalah agama yang lurus. Tetapi orang-orang
musyrik tidak mengetahui hakikat hal itu.2
Merumuskan pengertian agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak sanggupan
manusia untuk mendefinisikan agama karena disebabkan oleh persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena itu tidak
mengherankan jika secara internal muncul pendapat-pendapat yang secara apriori
menyatakan bahwa agama tertentu saja sebagai satu-satunya agama samawi, meskipun dalam
waktu yang bersamaan menyatakan bahwa agama samawi itu meliputi Islam, Kristen dan
Yahudi.
Dr. Franny Dahler mengajukan dua bentuk definisi agama. Pertama definisi umum
yang berlaku bagi semua agama. Kedua definisi khusus berlaku bagi agama itu sendiri. Dalam
islam agama ada dua. Samawi dan bukan samawi. Agama islam sebagai agama samawi
terakhir yang dipelihara Allah sepanjang masa, definisi agama ditetapkan oleh pengikutnya
secara obyektif menurut pandangan islam. Sedangkan Unsur terpenting dari agama umumnya
ialah keyakinan tentang adanya kenyataan lain dan kenyataan sekarang ini yang lebih agung,
lebih suci, tempat manusia bergantung dan berhasrat untuk mendekatinya. Berbicara masalah
agama berarti berbicara tentang masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Dengan kata lain

2
Tafsirq, Tafsir Quraish Shihab, Surah Ar-Rum Ayat 30, diakses Pada 13 November 2022, Pukul
22.09
5

agama merupakan salah satu faktor peradaban manusia. Akan selalu hangat di bicarakan oleh
semua umat beragama. Oleh karena itu manusia tidak bisa dipisahkan oleh agama.
Agama itu hanya satu yaitu mengakui keesaan Allah dan sesudah diakui keesaanNya
itu, lalu beribadah kepadanNya, berbakti, dan taat. Untuk mengerjakan inilah sekalian Rasul-
rasul itu diutus. Di dalam ayat ini disebut lima Rasul yang inti, yang disebut “Ulul Azmi Min
ar- Rusuli”. Rasul-rasul yang mempunyai tugas istimewa yaitu : Nuh, Ibrahim, Musa, Isa
Almasih dan Muhammad saw.
Lantaran dimaksud dengan al-Din, yang kita artikan agama itu hanya satu yaitu
kebaktian kepada Allah, dengan sendirinya maka hakikat agama di dalam dunia hanya satu
itu yang diperingatkan Tuhan, bahwa kamu tegakkan agama dan jangan bercerai berai
padanya.
C. al-Din Menurut Ibnu Katsir
•Ibnu Katsir dalam tafsirnya
Di dalam Qs. Ali-Imran (3):19 menurut pemikiran Ibnu Katsir yaitu :

َ ‫ف ا ل َّ ِذ ي َن أ ُو ت ُوا ال ْ ِك ت َا‬
َ ‫ب إ ِ َّّل ِم ْن ب َ ع ْ ِد َم ا‬
ُ‫ج ا ءَ ه ُ م‬ َ َ ‫اْل س ََْل مُ َو َم ا ا ْخ ت َل‬ ِ ْ ِ َّ‫إ ِ َّن الد ِ ي َن ِع ن ْ د َ ّللا‬
ِ‫ت ّللاَّ ِ ف َ إ ِ َّن ّللاَّ َ س َ ِر ي ُع ال ْ ِح س َ ا ب‬
ِ ‫ال ْ ِع ل ْ مُ ب َ غ ْ ي ًا ب َ ي ْ ن َ هُ ْم َو َم ْن ي َ كْ ف ُ ْر ب ِ آ ي َ ا‬
Terjemahannya:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang telah di beri Al Kitab (kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-
Qur’an) kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangatcepat hisab-Nya”.3
Dalam ayat di atas di jelaskan bahwasanya Firman Allah SWT, “sesungguhnya
agama pada sisi Allah ialah Islam.” Penggalan ini merupakan pemberitahuan dari Allah
bahwa tiada agama, menurut-Nya yang dapat diterima dari seseorang kecuali agama Islam.

3
Tafsirq.com, Surah Al-Imran, diakses pada 13 November 2022, Pukul 22.30
6

Islam merupakan panutan para Rasul dan mereka diutus Allah dengan membawa islam hingga
Allah mengakhiri Rasul dengan Muhammad saw. Barang siapa yang meninggal setelah
diutusnya Muhammad sedang dia membawa agama yang tidak sejalan dengan syari’at
Muhammad, maka dia ditolak. Sebagaimana Allah berfirman, “barang siapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima dari padanya”.
Dalam Surah Ali Imran ayat 83 dan 85 Ibnu Katsir pun berpendapat, yaitu :
ِ ‫اْل َ ْر‬
ِ‫ض ط َ ْو ع ً ا َو ك َْر ه ًا َو إ ِ ل َ ي ْ ه‬ ْ ‫ت َو‬ َ ‫أ َف َ غ َ ي ْ َر ِد ي ِن ّللاَّ ِ ي َ ب ْ غ ُ و َن َو ل َ ه ُ أ َسْ ل َ مَ َم ْن ف ِ ي ال س َّ َم‬
ِ ‫او ا‬
‫ج ع ُ و َن‬
َ ‫ي ُْر‬
Terjemahannya:
“Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal kepada-
Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka
maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”
َ ْ ‫اْل ِخ َر ة ِ ِم َن ال‬
‫خ ا ِس ِر ي َن‬ ْ ‫اْل س ََْل ِم ِد ي ن ً ا ف َ ل َ ْن ي ُ ق ْ ب َ َل ِم ن ْ ه ُ َو ه َُو ف ِ ي‬
ِ ْ ‫َو َم ْن ي َ ب ْ ت َغ ِ غ َ ي ْ َر‬
Terjemahannya:
“Dan barang siapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya,dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi”.
Dalam ayat ini dijelaskan juga, Allah ta’ala mengingkari orang yang mencari agama
selain agama Allah yang berkaitan dengan Agama itu, Dia menurunkan kitab-kitabnya dan
mengutus para Rasul-Nya. Agama berarti penghambaan kepada Allah yang Esa, tiada sekutu
bagi-Nya, zat yang kepada-Nyalah segala apa yang ada di bumi dan di langit, dan di bumi
berserah diri. Yakni manusia yang ada pada keduanya tunduk kepada Allah baik dengan suka
maupun dengan terpaksa. Allah ta’ala berfirman, “ hanya kepada Allah lah bersujud segala
apa yang ada di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa.” Seorang muslim
ialah orang yang berserah diri kepada Allah dengan hati dan raganya, sedang orang kafir
berserah diri kepada Allah secara terpaksa karena ia berada di bawah penaklukan, dominasi,
dan otoritas Allah yang maha agung yang tiada dapat disalahi atau ditolak.
Kemudian Allah SWT. berfirman, “barang siapa yang mencari agama selain agama
7

Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima dari padanya.” Maksud dari ayat ini adalah,
barang siapayang menempuh jalan yang tidak disyari’atkan oleh Allah, maka tidak akan
diterima dari padanya. “dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” Sebagaimana
dikatakan dalam sebuah hadits shahih, yaitu :
‫من عمل عمال ليس عليو امرنا فهو رد‬
Artinya:
“Barang siapa yang melakukan suatu amal yang tidak sejalan dengan syariat
kami,maka amalannya tertolak.”4
D. al-Din Menurut Quraish Shihab
•Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah
Dalam Qs. Al-An’am (6):70 menurut pemikiran Quraish Shihab yaitu :

َ ْ ‫خ ذ ُوا ِد ي ن َ هُ ْم ل َ ِع ب ًا َو ل َ ْه ًو ا َو غ َ َّر ت ْ هُ مُ ال‬


‫ح ي َ ا ة ُ ال د ُّ ن ْ ي َ ا َو ذ َ كِ ْر ب ِ هِ أ َ ْن ت ُب ْ س َ َل ن َ ف ْ س‬ َ َّ ‫َو ذ َ ِر ا ل َّ ِذ ي َن ا ت‬
ْ‫خ ذ‬ َ ‫ْس ل َ هَ ا ِم ْن د ُو ِن ّللاَّ ِ َو ل ِ ي َو َّل ش َ فِ يع َو إ ِ ْن ت َع ْ ِد ْل ك ُ َّل ع َ د ْل َّل ي ُ ْؤ‬ َ ‫ت لَي‬ ْ َ ‫ب ِ َم ا ك َ س َ ب‬
‫ح ِم يم َو ع َ ذ َ اب أ َلِ يم ب ِ َم ا‬ َ ‫ك ا ل َّ ِذ ي َن أ ُب ْ ِس ل ُ وا ب ِ َم ا ك َ س َ ب ُوا ل َ هُ ْم ش َ َر اب ِم ْن‬ َ ِ ‫ِم ن ْ هَ ا أ ُو لَٰ َ ئ‬
‫ك َا ن ُ وا ي َ كْ ف ُ ُر و َن‬
Terjemahannya :
“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main
dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
(mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam
neraka,karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula
pemberi syafa'at selain daripada Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam
tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. mereka Itulah orang-orang
yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang
sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu”.

4
Syekh Nurjati, Konsep al-din Dalam Al-qur’an, Hal.9. diakses pada 13 November 2022, Pukul
22.43.
8

Tinggalkanlah, wahai Rasulullah, orang-orang yang menjadikan agama mereka


sebagai permainan dan bahan ejekan serta tertipu oleh kehidupan dunia sehingga melupakan
kehidupan akhirat. Ingatkan mereka, dengan al-Qur'an, bahwa alangkah menakutkannya hari
ditahannya setiap orang bersama amal perbuatannya. Suatu hari ketika tidak ada penolong
selain Allah dan semua tebusan untuk selamat dari siksaan tidak ada yang diterima. Orang-
orang kafir yang ditahan di dalam siksaan akibat perbuatan jahat yang mereka lakukan itu, di
neraka jahannam akan mendapatkan siksa berupa air yang sangat panas dan siksaan yang
sangat pedih akibat kekufuran mereka.5
Dalam ayat lain juga dikatakan :

َ َ‫ص َر اط ُم سْ ت َق ِ يم ِد ي ن ً ا ق ِ ي َ ًم ا ِم ل َّ ة َ إ ِ ب ْ َر ا هِ يم‬
‫ح ن ِ ي ف ً ا َو َم ا ك َا َن‬ ِ ‫ق ُ ْل إ ِ ن َّ ن ِ ي ه َ د َ ا ن ِ ي َر ب ِ ي إ ِ ل َ َٰى‬
‫ِم َن ال ْ ُم شْ ِر ِك ي َن‬
Terjemahannya:
“Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang
lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah
Termasuk orang-orang musyrik".
Kata Millah, terambil dari kata yang berarti mengimla’kan, yakni agar dibacakan oleh
orang lain dan ditulis olehnya. Kata ini sering kali dipersamakan oleh kata diinun yang berarti
agama.Ini karena agama atau millah adalah tuntunan-tuntunan yang disampaikan Allah swt,
bagaikan sesuatu yang diimla’kan dan ditulis, sehingga sama sepenuhnya dengan apa yang
disampaikanitu. Menurut ar-Raghib al-Ashfahani penggunaan kata millah selalu dikaitkan
dengan nama penganjuranya, yang dalam ayat ini dikaitkan dengan Nabi Ibrahin as. Disisi
lain kata millah tidak digunakan kecuali untuk menggambarkan keseluruhan ajaran agama,
tidak dalam rincianya sedang kata din digunakan di samping untuk keseluruhan ajaran juga
untuk rincianya.

5
Tafsirq, Tafsir Quraish Shihab, Surah Al-an’am Ayat 70, diakses Pada 13 November 2022, Pukul
23.02
9

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang
telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara
mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat
perhitungan- Nya.”
“Ayat ini menurut Ibn Katsir mengandung pesan dari Allah, bahwa tiada agama di
sisi-Nya, dan yang diterima-Nya dari seorang pun kecuali Islam,” tulis Prof Quraish Shihab
dalam Tafsir Al Misbah.6
Makna Islam yakni mengikuti rasul-rasul yang diutus-Nya setiap saat hingga berakhir
dengan Muhammad Saw. Dengan kehadiran beliau, telah tertutup semua jalan menuju Allah
kecuali jalan dari arah beliau, sehingga siapa yang menemui Allah setelah diutusnya
Muhammad saw dengan menganut satu agama selain syariat yang beliau sampaikan, maka
tidak diterima oleh Nya. Ini sebagaimana firman Allah.
َ ْ ‫اْل ِخ َر ة ِ ِم َن ال‬
‫خ ا ِس ِر ي َن‬ ْ ‫اْل س ََْل ِم ِد ي ن ً ا ف َ ل َ ْن ي ُ ق ْ ب َ َل ِم ن ْ ه ُ َو ه َُو ف ِ ي‬
ِ ْ ‫َو َم ْن ي َ ب ْ ت َغ ِ غ َ ي ْ َر‬
Terjemahannya:
“Barang siapa mencari agama selain Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”(Al-Imran 85).
Jika demikian, dia menjelaskan, Islam adalah agama para nabi karena Istilah
Muslimin digunakan juga untuk umat-umat para nabi terdahulu. Karena itu, mengutip asy-
Sya‘rawi Islam tidak terbatas hanya pada risalah Sayyidina Muhammad Saw saja. Tetapi
Islam adalah ketundukan makhluk kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam ajaran yang dibawa
oleh para rasul,yang didukung oleh mukjizat dan bukti-bukti yang meyakinkan.
Hanya saja, kata Islam untuk ajaran para nabi yang lalu merupakan sifat. Sedangkan
umat Nabi Muhammad Saw memiliki keistimewaan dari sisi kesinambungan sifat itu bagi
agama umat Muhammad, sekaligus menjadi tanda dan nama baginya. Ini karena Allah tidak
lagi menurunkan agama sesudah datangnya Nabi Muhammad saw.

6
Syalaby ichsan, Islam Agama yang dibenarakan allah SWT. diakses pada 13 November 2022,
Pukul 23.16
10

Selanjutnya, ulama Mesir mengemukakan, bahwa nama ini telah ditetapkan jauh
sebelum kehadiran Nabi Muhammad saw. Firman Allah yang disampaikan oleh Nabi
Ibrahim dan diabadikan Al quran menyatakan:

َ‫ه َُو س َ َّم ا ك ُ مُ ال ْ مُ سْ ل ِ ِم ي َن ِم ْن ق َ ب ْ ُل َو ف ِ ي َٰه َ ذ َ ا ل ِ ي َ ك ُ و َن ال َّر س ُ و ُل ش َ ِه ي د ًا ع َ ل َ ي ْ ك ُ ْم َو ت َك ُ و ن ُ وا ش ُ هَ د َ ا ء‬


ِ َّ ‫ع َ ل َ ى ال ن‬
‫اس‬
Terjemahannya:
“Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam Alquran ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan
supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia”. (Al-Hajj 78).
Karena itu pula, agama-agama lain tidak menggunakan nama ini sebagaimana kaum
muslimin tidak menamai ajaran agama mereka dengan Muhammadinisme. Di sisi lain
diamati, bahwa dalam Al qur’an tidak ditemukan kata Islam sebagai nama agama kecuali
setelah agama ini sempurna dengan kedatangan Nabi Muhammad saw.
Dari semua yang dijelaskan di atas, tidak keliru jika kata Islam pada ayat ini dipahami
sebagai ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, karena baik dari tinjauan agama
maupun sosiologis. Itulah nama ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. Secara
akidah Islamiyah, siapa pun yang mendengar ayat itu dituntut untuk menganut ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari Makalah diatas penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :
Pertama , bahwa pada dasarnya istilah al-Din dalam al-Qur’an mengandung banyak
arti,antara lain ibadah, hari pembalasan, atau juga agama, hukum dan undang-undang. Jika
penggunaanya dalam Hadits diperhitungkan maka al-Din juga bisa berarti penalaran, nasehat,
peraturan atau adat kebiasaan. Tetapi pada umumnya kata al-Din dalam al-Qur’An diartikan
sebagai agama.
Kedua, Salah satu pendapat ibnu katsir tentang agama yakni Agama berarti
penghambaan kepada Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, zat yang kepada- Nyalah segala
apa yang ada di bumi dan di langit berserah diri. Yakni manusia yang ada pada keduanya
tunduk kepada Allah baik dengan suka maupun dengan terpaksa. Allah ta’ala berfirman,“
hanya kepada Allah lah bersujud segala apa yang ada di langit dan di bumi baik dengan
suka maupun terpaksa.” Seorang muslim ialah orang yang berserah diri kepada Allah dengan
hati dan raganya, sedang orang kafir berserah diri kepada Allah secara terpaksa karena ia
berada di bawah penaklukan,
Ketiga, Allah swt Berfirman yang artinya : "Barang siapa mencari agama selain
Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi." (Al-Imran 85).
B. Saran
Keterbatasan penulis dalam menyusun makalah, membuat hal-hal yang mendetail
kurang tersentuh oleh penulis, dan yakin bahwasanya masih banyak hal-hal yang belum
penulis temukan sehingga pembahasan makalah ini menjadi kurang mendalam. Oleh
karenanya penulis menyarankan agar pembaca menambah wawasannya lagi tentang hal-hal
yang berkenaan dengan pembahasan diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Syekh Nurjati, Konsep al-din Dalam Al-qur’an, Artikel https://sc.syekhnurjati.ac.id/ess


camp/risetmhs/BAB214105210033.pdf
Syalaby ichsan, Islam Agama yang dibenarakan allah SWT.
Artikelhttps://www.republika.co.id/ berita/qziecc483/quraish-shihab-islam-agama-
yang-dibenarkan-allah-swt
TafsirQ, Tafsir Quraish Shihab, Surah Ar-rum.30, diakses https://tafsirq.com/30-ar-
rum/ayat-30#tafsir-quraish-shihab
TafsirQ, Tafsir Quraish Shihab, Surah Al-an’am. 70, diakses https://tafsirq.com/70-al-
anam/ayat-70#tafsir-quraish-shihab

12

Anda mungkin juga menyukai