Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL ANALISIS PENGARUH SUB SEKTOR

PERIKANAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI


DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Pengantar
Ilmu ekonomi Semester Satu yang Diampu Oleh Dr. Abdul Kohar Mudzakir, S.Pi,
M.Si.
Oleh :
1. Tika Marshella (26030122120006)
2. Akhadina Putri Ayu (26030122130029)
3. Muhammad Luthfil Hakim (26030122130037)

PROGRAM STUDI SARJANA


DEPARTEMEN PERIKANAN TANGKAP
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Review Junal”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi di prodi Perikanan Tangkap
Universitas Diponegoro.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Abdul Kohar Mudzakir, S.Pi, M.Si. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusunan
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah “Review Jurnal”, yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan baik
teknis penulisan maupun materi. Kritik, saran dan pendapat akan diterima oleh
penyusun agar dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi kami para penyusun dan umumnya dapat memberikan kontribusi positif
untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini.

Semarang, 9 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
BAB III PENUTUP...........................................................................................................6
2.1 Kesimpulan..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi adalah dilihat dan diukur dengan cara
membandingkan komponen yang dapat mewakili keadaan ekonomi suatu negara
masa kini dan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi sampai saat ini masih
menjadi indikator keberhasilan pembangunan yang umum bagi masyarakat
karena dapat mudah diukur secara kuantitatif dan menstimulus aspek
pembangunan lainnnya (Mopangga, 2010). Suatu perekonomian dikatakan
tumbuh apabila kegiatan ekonomi yang diukur dari kemampuannya
menghasilkan barang dan jasa lebih besar nilainya bila dibandingkan dengan
harga sebelumnya.
Sebagai wilayah kepulauan, sektor perikanan merupakan salah satu basis
ekonomi pembangunan daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai
dengan misi pembangunan daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Sektor perikanan merupakan salah satu sektor
yang mampu menjadi lokomotif dan penggerak utama (prime mover) bagi
akselerasi pembangunan ekonomi nasional maupun daerah yang berbasis
sumberdaya alam yang dapat diperbarui, baik untuk saat ini maupun masa
depan.
Kondisi sektor perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari
tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan berarti termasuk jumlah nelayan
maupun Rumah Tangga Perikanan yang terus mengalami fluktuasi. Di tengah
upaya pemerintah daerah menjadikan sector perikanan sebagai salah satu sektor
basis perekonomian daerah, komponen sektor perikanan masih berada pada
kondisi belum optimal dalam pemanfaatan sumber daya perikanan. Kondisi ini
terjadi karena pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir dan lautan di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang multisektor, terutama dari sektor
pertambangan dan pariwisata. Di satu sisi, sektor perikanan masih menjadi salah
satu andalan dan fokus pembangunan daerah.

iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana masyarakat menganalisis pengaruh sub sektor perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi dilakukan terhadap variabel independen yang berupa
produksi perikanan tangkap?

1.3 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini diharapkan pembaca mampu :
1. Untuk mengetahui pengaruh sub sector perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi
yang berupa produksi perikanan

v
BAB II
PEMBAHASAN

Analisis pengaruh sub sektor perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi


dilakukan terhadap variabel independen yang berupa produksi perikanan
tangkap, tenaga kerja, dan investasi perikanan kabupaten/kota yang berada di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Suatu perekonomian dapat dikatakan
tumbuh apabila terdapat kegiatan ekonomi yang mampu menghasilkan barang
dan jasa dengan nilai lebih yang besar dari harga sebelumnya. Sehingga
pendapatan nasional dapat dibedakan menjadi pendapatan nasional menurut
harga konstan dan pendapatan nasional atas harga yang berlaku. Pendapatan
nasional pada tataran nasional adalah Produk Nasional Bruto (PNB), sedangkan
pada tataran daerah PNB dijadikan Produk Domestik Region Bruto (PDRB).
PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang/jasa yang dihasilkan oleh unit
produksi pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dari tahun ke tahun dapat diketahui dengan PDRB atas dasar konstan.

Pemilihan model analisi menggunakan analisis regresi yaitu


menggunakan uji likelihood atau chow test untuk memilih model yang tepat
antara common effect model dan fixed effect model pada penelitian ini. Hasil
dari pengujian chow test didapat probabilitas 0,000 dengan tingkat signifikan
sebesar 5% dan menunjukkan bahwa model yang tepat adalah fixed effect
model. Sedangkan hausmant tests digunakan untuk memilih antara fixed effect
model dan random effect model. Pada pengujian hausmant test menunjukkan
bahwa model terbaik yang digunakan adalah fixed effect model karena
memperoleh hasil probabilitas sebesar 0,000. Hasil dari analisis regresi data
dengan menggunakan fixed effect model didapat persamaan sebagai berikut:

𝑙𝑛 𝑃𝐸𝑡 = 15.54046 + 0,056319𝑙𝑛𝑃𝑟𝑜𝑑𝑡 + 0,141609𝑙𝑛𝑇𝐾𝑡 − 0,152784𝑙𝑛𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡 + 𝜀i

vi
Berdasarkan uji statistik di atas, diperoleh bahwa variabel produksi
perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sangat berpengaruh positif dan signifikan dalam
kurun waktu 2011-2019. Produksi perikanan diartikan sebagai hasil kegiatan
nelayan menangkap atau budidaya yang menghasilkan ikan atau hasil laut
lainnya (Maulida dan Nasir, 2018). Dilihat dari nilai koefisien produksi sebesar
0,056319 yang artinya apabila terdapat kenaikan produksi ikan sebanyak 1%
maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,056319 atau
5,6319%. Kabupaten Belitung merupakan salah satu daerah yang memiliki alat
tangkap terbanyak sekaligus menjadi penyumbang produksi perikanan terbesar
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibandingkan kabupaten/kota lainnya,
yaitu sebesar 29,13% pada tahun 2019. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh jenis
ikan yang di hasilkan di Kabupaten Belitung memiliki nilai jual yang lebih
tinggi daripada nilai jual ikan di kabupaten/kota lainnya.

Pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung dalam kurun waktu 2011-2019 berdasarkan hasil uji statistik
dipengaruhi oleh variabel tenaga kerja perikanan (nelayan) yang positif dan juga
signifikan. Sebesar 0,141609 nilai koefisien tenaga kerja yang berpengaruh
positif dan signifikan berarti apabila terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja
sebanyak 1% maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,141609
atau 14,1609%. Sehingga adanya kenaikan jumlah tenaga kerja perikanan akan
mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Jumlah tenaga kerja perikanan (nelayan) lebih
memberikan pengaruh yang besar dibandingkan dengan jumlah produksinya.
Hal tersebut dipengaruhi oleh karakteristik perikanan di daerah Kepulauan
Bangka Belitung yang banyak didominasi oleh ikan kecil dan dapat ditangkap
dengan menggunakan alat tangkap di bawah 5 GT yang mampu menarik tenaga
kerja sebagai nelayan. Tenaga kerja di sektor perikanan mampu menjadi faktor
pengganda (multiplier effect) bagi sektor lainnya yang berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya pendapatan rumah tangga di semua sektor

vii
secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh peningkatan
pendapatan tenaga kerja di bidang perikanan (Kohar, 2004).

Variabel investasi pada sub sektor perikanan terhadap pertumbuhan


ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki
pengaruh yang negatif dan signifikan dalam kurun waktu 2011-2019. Nilai
koefisien 0,152784 berpengaruh negatif yang artinya apabila terdapat kenaikan
investasi sebanyak 1% makan akan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi
sebesar 0,152784 atau 15,2784%. Kenaikan nilai investasi akan menyebabkan
penurunan pertumbuhan ekonomi karena adanya peningkatan nilai investasi
menyebabkan meningkatnya biaya yang dikeluarkan. Hal tersebut diperkuat oleh
pernyataan Fauzi (2010) dan Zulbainarni (2016), bahwa peningkatan input akan
menimbulkan ketidakefisienan ekonomi yang mengakibatkan penurunan
pendapatan dan kesejahteraan tenaga kerja sehingga pertumbuhan ekonomi akan
menurun.

Sektor perikanan yang dipengaruhi oleh produksi perikanan, tenaga


kerja, dan investasi memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kurun waktu
2011-2019. Pertumbuhan pada sektor perikanan tangkap dapat relatif lambat
karena pengaruh perkembangan teknologi produksi dan menurunnya tingkat
harga jual beberapa komoditi utama. Tingkat harga input produksi utama seperti
bahan bakar minyak dan sarana produksi lainnya yang terus meningkat juga
menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan pada sektor perikanan.
Pengembangan sktor perikanan seharusnya diarahkan pada pengembangan
sektor perikanan berkelanjutan untuk lebih meningkatkan kontribusi dan
pertumbuhannya.

viii
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Analisis pengaruh sub sektor perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi
dilakukan terhadap variabel independen yang berupa produksi perikanan
tangkap, tenaga kerja, dan investasi perikanan kabupaten/kota yang berada di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Suatu perekonomian dapat dikatakan
tumbuh apabila terdapat kegiatan ekonomi yang mampu menghasilkan barang
dan jasa dengan nilai lebih yang besar dari harga sebelumnya. Sehingga
pendapatan nasional dapat dibedakan menjadi pendapatan nasional menurut
harga konstan dan pendapatan nasional atas harga yang berlaku.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Mardyani, Y., A. Yuliyanti. 2020. Analisis Pengaruh Sub Sektor Perikanan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 8(1) : 41-50.

Anda mungkin juga menyukai