Disusun oleh:
Kelompok 9 Kelas C
Muhammad Dzaki (150610200038)
Nabila Nursabrina M (150610200069)
Yodha Maheswara (150610200088)
Ahmad Furqon (150610200059)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena selalu
mencurahkan kekuatan dan kemudahan bagi penulis hingga akhirnya dapat menuntaskan
makalah sebagai pemenuhan nilai dari mata kuliah Perencanaan Pembangunan Pertanian
dan Pedesaan yaitu laporan Analisis Pengembangan Wilayah dan Pertanian Di Jawa
Timur . Bila tidak ada pertolongan-Nya penulis tidak sanggup untuk menyelesaikan
makalah sesuai dengan metode yang ada. Shalawat dan tentu saja salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada Rasul Allah, Nabi Muhammad SAW.
Penulis memahami bahwa makalah ini terdapat cela ataupun kesalahan dan juga
belum memenuhi definisi sempurna serta terkandung kesalahan dan kekurangan tersirat
di dalamnya. Untuk itu, penulis terbuka untuk segala bentuk kritik yang membangun
serta saran dari pembaca, supaya makalah penulis dapat berkembang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover………………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...…3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...4
1.1 Keadaan Umum Kabupaten Banyuwangi…………………...………………….4
1.2 Permasalahan Pengembangan Wilayah…………………………………………4
1.3 Potensi Wilayah Kabupaten Banyuwangi………………...…………………….5
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………….6
2.1 Pengembangan Wilayah………………………………………………………….6
2.2 Pertumbuhan Ekonomi…………………………………………………………..6
2.3 Ketimpangan Wilayah……………………………………………………………6
2.4 Basis Ekonomi dan Sektor Unggulan……………………………………………6
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………..7
3.1 Metode Penelitian…………………………………………………………………7
3.2 Teknik Analisis……………………………………………………………………7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………….11
4.1 Analisis SWOT…………………………………………………………………..11
4.2 Analisis Indeks Williamson dan Tipologi Klassen…………………………….12
4.3 Analisis Shift Share……………………………………………………………...13
4.4 Analisis Location Quotient………………………………………………………14
BAB V KESIMPULAN………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Meski industri perdagangan, hotel, dan restoran menempati urutan kedua dalam
kontribusi ekonomi, ialah mesin utama yang menekan ekspansi ekonomi. Sektor
pertanian pada tahun 2011 telah berkembang 8, 9 persen dan pada tahun 2012 mencapai
posisi 9, 2 persen melampaui total perkembangan ekonomi Banyuwangi.
4
Sebaliknya, zona pertanian yang jadi unggulan utama, hanya tumbuh rata- rata 5
persen. Dikala sektor perdagangan jasa, dan restoran serta zona konstruksi hadapi tren
peningkatan, maka sektor yang lain hendak hadapi trend penurunan.
Keadaan ini menunjukkan jika Banyuwangi saat ini lagi bertransisi dari zona
pertanian ke sektor perdagangan dan jasa. Tidak cuma pertumbuhannya yang lelet,
kontribusi tahunan sektor pertanian terhadap total PDRB pula menurun.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
Iw : Indeks Williamson
7
yi : PDRB per kapita daerah i
y : Rata-rata PDRB per kapita provinsi
fi : Jumlah penduduk daerah i
n : Jumlah penduduk provinsi
● Tipologi Klasen
8
komponen utama yang silih berhubungan satu sama yang lain, yakni Regional Share
(regional growth componen) Nij, perkembangan sektoral (Proportional shift) Mij
ataupun PS serta perkembangan energi saing daerah (Differential Shift) (Cij) ataupun
DS.
Tata cara shift- share diawali dengan mengenali tingkatan perkembangan suatu
daerah, dalam permasalahan ini merupakan Kabupaten Banyuwangi, yang ditafsirkan
dengan simbol rn. sebaliknya buat daerah yang lebih luas( benchmark region) buat
permasalahan ini merupakan Provinsi Jawa Timur, dengan simbol mengukur
pergantian PDRB sesuatu zona- i di suatu daerah dengan rumus selaku berikut:
𝐷𝑖𝑗 = 𝑁𝑖𝑗 + 𝑀𝑖𝑗 + 𝐶𝑖𝑗
Keterangan:
Dij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten).
Nij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) yang
disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan ekonomi wilayah acuan (provinsi atau
nasional).
Mij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) yang
disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan sektor i di wilayah acuan (provinsi aatau
nasional).
Cij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) yang
disebabkan oleh keunggulan kompetitif sektor i tersebut di wilayah amatan
(kabupaten).
Untuk menghitung komponen Nij, Mij, dan Cij dapat dihitung dengan rumus :
𝑁𝑖𝑗 = 𝐸𝑖𝑗. 𝑟𝑛
𝑀𝑖𝑗 = 𝐸𝑖𝑗 (𝑟𝑖𝑛 − 𝑟𝑛)
𝐶𝑖𝑗 = 𝐸𝑖𝑗(𝑟𝑖𝑗 − 𝑟𝑖𝑛)
Keterangan:
Nij = Eij.rn
Mij = Eij (rin-rn)
Eij = PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) tahun awal analisis
Ein = PDRB sektor/sub sektor i di wilayah acuan (provinsi atau nasional)
En = PDRB total di wilayah acuan (provinsi atau nasional) tahun awal analisis
Eij,t = PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) tahun akhir
analisis
Ein,t = PDRB sektor/subsektor i di wilayah acuan (provinsi atau nasional) tahun
akhir analisis
En,t = PDRB total acuan (provinsi atau nasional) tahun akhir analisis
3.2.4 Location Quotient
Location Quotient (LQ) menunjukkan perbandingan antara besarnya
kemampuan sektor yang diselidiki dalam suatu daerah dengan sektor yang
sama dalam daerah yang lebih luas secara relatif (Tarigan,2005). Rumus LQ
adalah sebagai berikut:
9
𝑆𝑖/𝑁𝑖
LQ = 𝑆/𝑁
Keterangan:
Si = Pendapatan sektor i Kabupaten Banyuwangi
S = Total PDRB Kabupaten Banyuwangi pada tahun tertentu
Ni = Pendapatan sektor i Provinsi Jawa Timur
N = Total PDRB Provinsi Jawa Timur pada tahun tertentu
Kategori:
● LQ ≥ 1 = Sektor tersebut merupakan sektor basis
● LQ < 1 = Sektor tersebut merupakan sektor non basis
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
4.2 Analisis Indeks Williamson dan Tipologi Klassen
Penentuan kategori suatu sektor ke dalam empat kategori di atas didasarkan pada
laju pertumbuhan kontribusi sektoral dan rerata besar kontribusi sektoralnya terhadap
PDRB, dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
12
Berdasarkan analisis tipologi Klassen, Kabupaten Banyuwangi termasuk kategori
wilayah lamban, Hal tersebut dikarenakan nilai Ratio PDRB Kab. Banyuwangi/kapita
terhadap pertumbuhan PDRB/kapita provinsi Jawa Timur adalah 0.0352 (<1) dan nilai
rasio laju pertumbuhan PDRB/kapita Kab. Banyuwangi terhadap PDRB/kapita provinsi
Jawa Tengah adalah 1,49 >1).
4.3 Analisis Shift Share
Berikut merupakan hasil analisis Shift Share yang menggunakan data PDRB
dari beberapa sektor di Kabupaten Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur pada
periode tahun 2018-2019.
Lapangan Usaha rij rin rn Nij Mij Cij Dij
Listrik, Gas, dan Air 0,0333 0,0138 0,0553 1,5592 -1,1701 0,5509 0,9400
Bersih
13
Pergudangan
Lapangan Usaha LQ
14
Penyedia Akomodasi dan Makanan 0,479 0,491 0,508
C. Koefisien Spesialisasi
Lapangan Usaha Koefisien Spesialisasi
15
2017 2018 2019
16
BAB V
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Diartho, H. C., Lestari, E. K., Yunitasari, D., Lutfi, A., & Muslihatinningsih, F.
(2020). Perencanaan Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Potensi di Bagian
Selatan Provinsi Jawa Timur (Studi: Kabupaten Banyuwangi). Media Trend, 15 (1), 62 -
73.
Muta’ali Lutfi (2015), Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang
dan Lingkungan, Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gajah Mada.
18