Anda di halaman 1dari 19

Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif

Islam

Iim Fahimah

IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Kota Bengkulu

Abstract: Obligations of Parents to Children in the Islamic Perspective. Humans


are created by God to worship and worship him, either worship is directly related
to God, or ghairu worship is related to humans but intended as a social worship.
All that is done is on the basis of obligations as beings who are given responsibility
as caliphs on this earth. In order to manifest the responsibility of a caliph properly,
the tools and tools to implement it must be present and correct. The device is in the
form of knowledge and expertise. Furthermore, related to the parents' obligation to
their children, the obligation is to prepare children to be a generation that is strong
and resilient both physically and mentally. Physically, parents must provide and
prepare food, drinks, clothing, and shelter. Whereas spiritual needs which include
identity such as parents are required to provide the child's name and nasab from
parents. In addition, parents are also obliged to provide education for children so
that children are able to perform their obligations as servants and and be able to
protect themselves from the evil of His creatures.

Abstrak: Manusia diciptakan oleh Allah untuk menyembah dan beribadah


kepadanya baik itu ibadah mahdlah yang berhubungan langsung dengan Allah,
ataupun ibadah ghairu mahdlah yang berhubungan dengan manusia tapi
diniatkan sebagai ibadah sosial. Semua yang dilakukan itu adalah atas dasar
kewajiban sebagai makhluk yang diberikan tanggung jawab sebagai khalifah di
muka bumi ini. Dalam rangka mengejawantahkan tanggung jawab seorang
khalifah dengan benar maka perangkat dan alat untuk melaksanakannya harus ada
dan benar. Perangkat itu berupa pengetahuan dan keahlian. Selanjutnya berkaitan
dengan kewajiban orang tua terhadap anaknya, maka kewajibannya adalah
mempersiapkan anak untuk menjadi generasi yang kuat dan tangguh baik fisik
maupun mental. Secara fisik maka orang tua wajib memberikan dan menyiapkan
makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan rohani

1|JurnalHawa
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam

yang mencakup identitas seperti orang tua wajib memberikan nama anak dan
nasab dari orang orang tua. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan
pendidikan terhadap anak, agar anak mampu melakukan kewajibannya sebagai
seorang hamba dan dan mampu melindungi dirinya dari kejahatan makhluk-Nya.

I. Pendahuluan
amanah sebagai orang tua bagi
Anak sebagai sumber anak-anaknya. Mengurus segala
kebahagian dan penyejuk hati, keperluan anak semenjak
anak adalah amanah terbesar dilahirkan adalah bagian dari
yang Allah berikan kepada setiap kewajiban orang tua, akan tetapi
orang tua di dunia. Karenanya, terkait tanggung jawab manusia
anak adalah tanggung jawab di muka bumi ini, maka untuk
orang tua. Masa depan anak mengisi, menjaga, dan
sebagiannya bergantung pada melestarikan alam yang ada di
pola asuh dan pendidikan yang bumi ini perlu pengetahuan dan
diberikan orang tua. Anak adalah ketermpilan. Sejatinya manusia
titipan Allah, sebagai titiapan juga sebagai hamba yang
maka bagi orang tua yang dititipi diciptakan Allah untuk beribadah
agar merawat titipannya dengan dan menyembah kepada Alah.
baik, dengan merawat mengasuh Oleh karenanya sebagai orang
dan memberikan segala sesuatu tua maka berkewajiban
yang membuat titipan tetap mengantar anak-anaknya utuk
terawat dan sesuai dengan dapat mengimplementasikan dan
harapan penitip kepada yang mewujudkan tujuan dan
ditipi. Sebagai makhluk yang tanggung jawab sebagai seorang
paling sempurna manusia dipilih hamba.
oleh Allah sebagai khalifah di
muka bumi ini. Sebagai seorang II. Kewajiban Orang Tua
khalifah maka menjadi suatu terhadap Anak
Pada hakikatnya, semua
keharusan memahami segala
orang tua sangat menaruh
yang diamanahkan di muka
harapan dari keberhasilan
bumi ini oleh Allah, termasuk
anaknya ketika dewasa. Tidak
mengetahui dan menjalankan
seorangpun yang menginginkan

2|JurnalHawa
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

anaknya gagal dalam menurut ajaran Islam adalah


pendidikannya. Untuk sebagai berikut :
merealisasikan harapan tersebut,
orang tua senantiasa berusaha A. Kewajiban Memberikan
semaksimal mungkin untuk Nasab
memberikan yang terbaik yang
Secara etimologi nasab
mencakup segala hal, baik
berarti hubungan, dalam hal ini
perhatian, nutrisi, dan
adalah hubungan darah antara
pendidikan anaknya. Dalam
seorang anak dengan ayah dan
Islam, anak yang sedang tumbuh
ibunya karena sebab-sebab yang
dan berkembang mempunyai hak
sah menurut syara’, yakni jika
untuk dicukupi kebutuhan akan
sang anak dilahirkan atas dasar
makan dan minum oleh orang
perkawinan dan dalam
tuanya agar menjadi orang yang
kandungan tertentu yang oleh
sehat normal dan kelak menjadi
syara’ diakui keabsahannya.
insan yang cerdas dan kreatif.
Dengan demikian, setiap anak
Anak yang sedang
yang lahir langsung dinasabkan
berkembang harus diperlakukan
pada ayahnya agar lebih
secara penuh perhatian oleh
menguatkan perkawinan kedua
orang tua dan pendidiknya
orang tuanya.
karena anak bukanlah orang
dewasa yang berbadan kecil. Berkaitan dengan hak
Perkembangan psikisnya masih nasab adalah hak mendapatkan
sangat terbatas sehingga tidak nama dari orang tuanya. Ketika
sepatutnya jika ia harus anak dilahirkan, orang tua
mengerjakan pekerjaan orang memilihkan sebuah nama
dewasa dan anak tidaklah boleh untuknya, dengan demikian ia
matang sebelum waktunya. dapat dikenal oleh orang-orang
Tugas orang tua terhadap anak di sekelilingnya. Islam telah
adalah dengan memberikan hak- menetapkan dasar hukum yang
hak kepadanya dengan baik. jelas berkaitan dengan perkara
Adapun diantara hak anak nama tersebut. Pemberian nama
itu dapat dilakukan pada hari

3|JurnalHawa
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
pertama setelah kelahiran anak,
yaitu untuk kepentingan biologis
boleh diakhirkan hingga hari
bayi dan sekaligus baik untuk
ketiga atau hari ketujuh 1
membentuk sikap dan
B.Kewajiban Memberikan Susu kepribadian anaknya kelak,
(rada’ah) sebab didalam penyusuan
Air susu ibu atau yang terdapat mekanisme emosional
lebih dikenal dengan sebutan ASI yang membuat ibu dekat dengan
adalah nutrisi terbaik untuk sang anaknya. Setiap bayi yang lahir
bayi. Air susu ibu merupakan berhak atas susuan pada periode
makanan bayi yang paling tertentu dalam kehidupannya,
sempurna, sebab tidak hanya yaitu periode pertama ketika ia
kaya akan zat pertumbuhan, hidup. Adalah satu fitrah bahwa
tetapi sekaligus berisi zat-zat ketika bayi dilahirkan ia
penangkal atau melindungi mebutuhkan makanaan yang
berbagai macam penyakit. Air paling cocok dan paling baik
susu ibu bukan hanya untuknya, yaitu air susu ibu.
merupakan sumber nutrisi bagi Secara klinis, terbukti bahwa air
seorang bayi saja, tetapi juga susu ibu mengandung unsur-
merupakan zat anti kuman yang unsur penting dan vital yang
kuat karena adanya beberapa dibutuhkan bayi bagi
faktor yang bekerja secara perkembangannya. Air susu ibu
sinergis membentuk suatu berdaya guna untuk memberikan
system biologis untuk segala kebutuhan bayi untuk
membunuh kuman. tumbuh dengan sehat dan
melindunginya dari berbagai
Air susu ibu adalah penyakit.
makanan alamiah bayi. Ia steril
dan suhunya secara alamiah pula Berkaitan dengan
sesuai dengan kebutuhan bayi. kewajiban orang tua untuk
Cara memberikan air susu ibu memberikan air susu tercermin
juga sederhana dan jika diberikan dalam al-Qur’an: Para ibu
oleh ibu kandungnya sendiri hendaklah menyusui anak-anaknya
maka akan bermanfaat ganda, selama 2 tahun penuh, yaitu bagi

4|JurnalHawa
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

yang ingin menyempurnakan dan penjagaan terhadap


penyusuan (al-Baqarah / 2:233).
keselamatan jasmani dan rohani
Menurut Ibnu Qayyim al- anak dari segala macam bahaya
Jauziyah, ayat diatas menunjukan yang mungkin dapat
beberapa hukum, pertama bahwa menimpanya agar tumbuh secara
masa penyusuan yang sempurna wajar. Anak juga membutuhkan
berlangsung selama 2 tahun. Hal pelayanan yang penuh kasih
ini di tunjukkan dengan kata sayang dan pemenuhan
“kamilaini” yang berarti kebutuhan berupa tempat tinggal
(penuh/sempurna) agar tidak dan pakaian. Oleh karena itulah
ditafsirkan satu tahun lebih. pada usia balita seorang anak
Kedua, jika kedua orang tua ingin belum mempunyai kemampuan,
menyudahi sebelum masa 2 sehingga kehidupan mereka
tahun, maka hal itu harus sangat bergantung pada orang
dimusyawarahkan antara ibu dan lain yang dewasa, yaitu ibu dan
bapak serta tidak boleh bapaknya. Hak pemeliharaan
membahayakan perkembangan anak yang dipikulkan pada orang
anak.2 tua adalah dimaksudkan agar
anak terhindar dari hal-hal yang
C. Kewajiban Mengasuh dapat menjerumuskan mereka
(hadlanah) kedalam kemurkaan tuhan3
berkaitan dengan hak
Setiap anak yang
dilahirkan oleh orang tuanya anak yang harus mendapatkan
berhak mendapatkan asuhan, perawatan dan asuhan dengan
yakni memperoleh pendidikan penuh kasih sayang rasulullah
dan pemeliharaan untuk saw bersabda: “Bukan termasuk
mengurus makan, minum, golongan kami orang yang tidak
mengasihi yang kecil dan tidak
pakaian dan kebersihan si anak
mengenal hak orang yang lebih
pada periode kehidupan pertama
besar,” (H.R.Abu Dawud). Dengan
(sebelum ia dewasa) yang
demikian, hak asuh bagi setiap
dimaksud dengan pemeliharaan
anak adalah agar di rawat
di sini dapat berupa pengawasan
dengan penuh ksih sayang,

5|JurnalHawa
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
diperhatikan dan dipilihkan
melalui pemberian nafkah
makanan dan minuman yang
tersebut. Hak mendapat nafkah
baik serta dilindungi dari
merupakan akibat dari nasab,
berbagai penyakit demi
yakni nasab seorang anak
kelangsungan pertumbuhan dan
terhadap ayahnya menjadikan
perkembangan hidupnya.
anak berhak mendapatkan
Dengan kasih sayang, nafkah dari ayahnya,
anak akan tumbuh dengan berdasarkan firman Allah SWT :
kepribadian yang sempurna dan
       
sehat sehingga menghasilkan     
  
manusia-manusia yang baik.
      
Dengan memperhatikan
makanan, minuman, dan
kesehatannya berarti akan “… Dan kewajiban ayah memberi
menciptakan manusia-manusia makan dan pakaian kepada para ibu
yang sehat dan kuat jasmani dan dengan cara yang baik … (al-
rohaninya. Baqarah /2: 233).

Disamping hak
D. Kewajiban Memberikan
Nafkah dan Nutrisi yang mendapatkan nafkah, seorang
Baik anak juga berhak memperoleh
gizi yang baik dari orang tuanya.
Menurut ajaran Islam, Gizi mempunyai peran yang
seorang anak berhak sangat besar dalam membina dan
mendapatkan nafkah, yakni mempertahankan kesehatan
pemenuhan kebutuhan pokok. seseorang. Ini adalah kewajiban
Nafkah terhadap anak bertujuan setiap manusia untuk
untuk kelangsungan hidup dan memelihara kesehatan baik
pemeliharaan kesejahteraannya. kesehatan fisik maupun
Dengan demikian, anak terhindar kesehatan mentalnya.
dari kesengsaraan hidup di Maksudnya adalah sudah
dunia, karena mendapatkan menjadi kewajiban seseorang
kasih sayang orang tuanya untuk memelihara kesehatan

6|JurnalHawa
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

jasmani dan rohaninya sehingga peranan dalam pemeliharaan


dapat berfungsi sebagaimana kesehatan bayi. Seorang ibu yang
mestinya. Di dalam ilmu memperhatikan gizi makanannya
kesehatan, seorang anak maka kemungkinan besar untuk
memerlukan sumber makanan melahirkan bayi yang sehat dapat
yang bergizi untuk pertumbuhan terwujud. Begitu juga sebaliknya,
dan perkembangannya. Gizi yang bila ibu tidak memperhatikan
cukup merupakan faktor utama makanan, maka bayi yang
sebagai penunjang bagi dilahirkan akan tidak sehat.
perkembangan kecerdasan anak. Begitu pentingnya gizi sampai al-
Seorang ibu yang sedang Qur’an menyuruh kepada semua
mengandung, sangat umat manusia untuk selalu
membutuhkan gizi yang baik, memperhatikan makanan
selain untuk kesehatan si ibu terutama makanan yang baik dan
sendiri, juga untuk kesehatan mengandung gizi sebagaimana
calon bayinya. Karena bayi yang firman Allah:
di kandungnya sangat
tergantung pada makanan dari   
 
ibunya. Bila makanan ibu banyak
  
mengandung gizi, maka
kemungkinan besar bayi yang di
kandungnya juga akan sehat dan “Maka hendaklah manusia
cerdas. Perlu diketahui bahwa memperhatikan makanannya”
(Abbas /80: 24).
bayi makan melalui placenta,
yang merupakan media Dari penjelasan mengenai
penghubung antara ibu dan anak makanan bergizi di atas, dapat
yang mempunyai fungsi sebagai kita simpulkan bahwa keadaan
penerus zat makanan. gizi bagi seorang ibu semasa
kehamilan memiliki pengaruh
Ketergantungan bayi
bagi pembentukan kecerdasan,
yang seperti itulah maka
moral dan bakat seorang anak.
makanan yang di makanan
Hal itu karena otak dan system
ibunya sangat memegang
saraf anak terbentuk dari

7|JurnalHawa
makanan. Jenis makanan yang

8|JurnalHawa
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
berbeda memiliki pengaruh
terhadap fisik dan juga dalam
tersendiri bagi kesehatan bayi.
pembentukan kualitas
Oleh karena itu, Islam
kepribadian anak sebagaimana
menegaskan adanya pengaruh
firman Allah :
makanan pada seorang apa lagi
terhadap seorang ibu yang      
sedang hamil. Seorang ibu yang       
     
  
sedang hamil dianjurkan untuk    
selalu memakan makanan yang    
banyak mengandung gizi karena  
disamping untuk kesehatan
dirinya juga untuk bayinya. “Wahai rasul, makanlah yang baik
dan kerjakanlah amal saleh,
Berkaitan dengan sesungguhnya aku maha mengetahui
pembahasan di atas maka apa yang kamu kerjakan” (al-
keadaan gizi ibu yang baik Mukminun /23: 51).
adalah dasar utama bagi
kesehatan bayi. Seorang ibu yang Ayat di atas menunjukkan
ingin melahirkan bayi yang sehat bahwa Islam sangat perduli
harus memperhatikan apa yang sekali terhadap umatnya sampai
ia makan. Konsumsi gizi yang makan pun dianjurkan untuk
kurang memadai dapat mengkonsumsi makanan yang
mengakibatkan gangguan mengandung gizi begitu
pertumbuhan bayi dan dapat pentingnya gizi sehingga seorang
memberikan dampak buruk ibu yang sedang masa hamil dan
terhadap ibu sendiri. Dalam menyusuhi dianjurkan
pandangan Islam, ada hubungan memperhatikan makanannya
langsung antara makanan yang terutama yang mengandung gizi.
halal dan sehat dengan Disamping itu, nafkah yang
perbuatan-perbuatan baik. Jenis diberikan orang tua terhadap
makanan yang halal dan anak hendaklah dengan cara
memiliki nilai kesehatan yang yang halal. Status makanan yang
tinggi mempunyai pengaruh disuapkan ke dalam mulut anak

9|JurnalHawa
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

akan membuat fisik dan akan Pada pendidikan yang


mempengaruhi jiwa anak.4 berlangsung di dalam
E. Hak Memperoleh Pendidikan lingkungan keluarga (informal),
orang tua berperan sebagai
Selain hak memperoleh pendidik. Orang tua dituntut
nafkan dan nutrisi yang baik, mengetahui tentang ilmu agama
seorang anak yang dilahirkan atau ajaran-ajaran agama.
juga berhak mendapatkan Meskipun dalam kenyataannya
pendidikan, yakni perhatian masih banyak orang tua yang
terhadap pendidikan dan belum mengetahui tentang ajaran
pengajaran si anak agar kelak agama, bahkan banyak pula yang
menjadi manusia yang berguna tidak pernah mengamalkannya,
serta mempunyai kemampuan tapi hal tersebut bukan berarti
dan dedikasi hidup yang mampu mereka terlepas dari tanggung
dikembangkan di tengah-tengah jawab terhadap pendidikan
masyarakat. Berbicara mengenai agama bagi anak-anaknya,
hak anak bagi orang tuanya, karena masih dapat ditempuh
maka sebagai timbal balik dengan jalan lain, seperti
pembicaraan mengenai mamanggil guru agama untuk
kewajiban anak terhadap orang memberikan les secara private
tuanya merupakan suatu bagi anaknya. Dalam lingkungan
keharusan. Hak pendidikan anak keluarga, pelaksanaan
mencakup pendidikan jasmani pendidikan agama bagi anak-
dan rohani. Pendidikan jasmani anak khususnya pada usia balita
adalah ajaran yang diberikan sangat tepat dengan memberikan
agar anak bisa merawat dirinya contoh atau praktek-praktek
sehingga ia bisa hidup sehat, pengamalan ajaran-ajaran agama,
terhindar dari penyakit. baik yang berkaitan dengan cara
Pendidikan rohani dimaksudkan ibadah, akhlak maupun akidah
agar anak mempunyai jiwa yang dan keimanan.
kuat dan sehat.5
Adapun urgensi
penanaman pendidikan agama
bagi anak adalah agar anak dapat

10 | J u r n a l H a w a
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
tumbuh dan secara berangsur-
kedua setelah keimanan. Betapa
angsur menghayati dan
tinggi kedudukan orang tua di
mengamalkan ajaran agama,
mata Islam hingga ungkapan
terutama yang berkaitan dengan
syukur yang sudah seharusnya
akhlak terhadap orang tua.
diberikan seorang hamba hanya
Begitu susah payahnya orang tua
kepada khaliqnya. Allah juga
yang membesarkan anaknya
menganjurkan agar diberikan
sehingga banyak ketentuan
pula kepada kedua orang tuanya,
agama yang mewajibkan seorang
sebagai mana firman Allah :
anak untuk berbakti kepada
Bersyukurlah kepadaku dan kepada
orang tua. Firman Allah:
ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah
tempat kembali (Luqman /31: 14)
    
      Begitu indahnya ajaran
     Islam dalam rangka membalas
budi seorang anak kepada orang
      tuanya. Ungkapan-ungkapan
  

      
     dalam firman Allah tadi tersirat
 ajaran agar anak memenuhi
 kebutuhan kedua orang tuanya
    
   ketika mereka sudah mulai udzur
  dan jika memang keduanya
 

“Dan tuhanmu telah kewajiban berbuat baik kepada


memerintahkan supaya kamu jangan orang tua merupakan kewajiban
menyembah selain dia dan hendaklah
kamu berbuat baik kepda ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya.”
(al-Isra’ /17: 23).

Ayat diatas dengan jelas


telah mengisyaratkan bahwa

11 | J u r n a l H a w a
membutuhkan. Kebutuhan disin
bisa diartikan kebutuhan yang
menyangkut jasmani dan rohani
yang berupa kasih sayang.

Dengan

demikian, sebenarnya sebelum


badan dunia PBB mengeluarkan
undang- undang tentang hak
anak, Islam sudah lebih dahulu
memberikan hak kepada anak-
anak. Dalam badan dunia PBB
sebagaimana

12 | J u r n a l H a w a
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

tercantum pada Univesal Mohammad Zain mengatakan


declaration of Human Rights bahwa anak adalah keturunan
disebutkan dalam pasal 26 yang pertama sesudah ibu bapak.7
dapat dirinci sesuai dengan Anak mempunyai kedudukan
kebutuhan dan kepentingan anak yang sangat penting bagi
berdasarkan perkembangan fisik kehidupan manusia, karena ia
dan mentalnya. Hak anak menjadi pelanjut keberadaan
yang terutama adalah hak untuk manusia. Proses kegiatan ini
memperoleh air susu ibu, kasih terus berlanjut dari generasi ke
sayang orang tua dan orang generasi berikutnya. Dalam
dewasa dalam segala bentuknya. preoses ini anak berfungsi
Disamping hak bermain dengan sebagai generasi penerus atau
atau tanpa mempergunakan alat bisa disebut penyambung
bermain yang bukan saja harus keturunan. 8
aman secara fisik biologis
maupun psikologis. Hak anak Pada dasarnya seorang
lainnya adalah untuk anak mempunyai kedudukan
memperoleh pendidikan formal, yang sama dengan anak yang
informal dan non formal. Apabila lain. Rasulullah saw. Tidak
semua hak anak sudah dipenuhi pernah memandang bahwa anak
oleh orang tuanya, maka insya ini mempunyai kedudukan yang
allah anak akan tumbuh sehat, lebih tinggi dengan anak lainnya.
cerdas dan senantiasa Beliau menyuruh umatnya untuk
mengamalkan ajaran-ajaran memperlakukan anaknya dengan
agama dengan baik dan benar. adil sebagaimana sabdanya:
“bertakwalah kepada allah dan
III. Sikap Adil terhadap Anak bersikap adil terhadap anak- anakmu.
dalam Keluarga (H.R. Bukhori Muslim).
Dalam Kamus Besar Mengacu pada hadits nabi
Bahasa Indonesia disebutkan tersebut, maka orang tua
bahwa anak adalah manusia sepanjang masa dapat
yang masih kecil.6 Sementara itu, menerapkan dasar keadilan dan
J.S. Badudu dan Sutan persamaan dalam kecintaan,

13 | J u r n a l H a w a
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
perlakuan, dan kasih sayang
dalam hal ini, misalnya salah
tanpa membeda-bedakan
seorang anak laki-laki lebih
diantara anak-anaknya baik laki-
disayangi dari pada anak
laki maupun perempuan.
perempuan, perlakuan tersebut
Perlakuan tidak adil yang
merupakan hal yang
dilakukan orang tua terhadap
bertentangan dengan pandangan
anak akan menimbulkan
Islam, sunnah dan konsep
perasaan kurang baik dan anak
persamaan yang menjadi dasar
akan mengasumsikan berbagai
hukum Islam.
macam perasaan yang sebetulnya
justru akan merugikan kepada si Islam tidak membedakan
anak itu sendiri dan selanjutnya antara laki-laki dan wanita
akan merugikan pula kepada karena keduanya adalah
keluarganya.9 seimbang dan tidak ada
seorangpun dapat melebihi yang
Dasar keadilan dan
lainnya kecuali karena kemuliaan
persamaan dalam keluarga juga
amalnya sebagaimana firman
merupakan salah satu sasaran al-
Allah:
Quran. Al-Quran menetapkan
prinsip-prinsip dan aturan-      
aturan untuk membantu manusia       
  

mengatur hidupnya sehingga     
dapat memperbaiki     
  
kehidupannya. Di antara sasaran      
al-Quran itu adanya    
    


perlindungan terhadap hak-hak       
anak tanpa membeda bedakan        
      

antara satu dengan yang lain.        
Islam tidak membedakan hak   
14 | J u r n a l H a w a
 
antara individu yang satu dengan       
individu yang lain. Persamaan      
   
hak harus diberikan secara adil    
sekalipun terhadap anak-anak    


15 | J u r n a l H a w a
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

“Maka Tuhan mereka hal lahir tetapi jauh lebih penting


memperkenankan permohonannya
dari itu adalah kepuasan batin
(seraya berfirman) “sesungguhnya
merasa mendapat tempat yang
aku tidak menyia-nyiakan amal
wajar dalam hati ibu bapaknya.10
orang-orang yang beramal diantara
kamu, baik laki-laki atau perempuan Seperti diketahui bahwa
karena sebagian kamu adalah anak itu merupakan akibat dari
turunan dari sebagian yang lain…” hubungan ayah dan ibu. Orang
(Ali Imran /3:195). tua diberikan Tuhan dengan
kebaikan dan kasih sayang yang
senantiasa memperkaya jiwa dan
III. Kasih Sayang Orang Tua perasaan keterikatannya.
Terhadap Anak Hubungan yang erat antara
Allah sebagai maha orang tua dan anak merupakan
pengatur telah menciptakan hubungan yang paling kuat dan
makhluknya sedemikian rupa, mulia diantara hubungan-
sehingga sudah merupakan hubungan yang lain. Cinta orang
hukum alam bahwa anak-anak tua terhadap anak-anak memang
membutuhkan dan selalu tidak dapat diragukan lagi
mendambakan kasih cinta dari karena hal ini merupakan tanda
orang tuanya. Kebutuhan ilahiyah dan berkah bagi
seorang anak akan cinta dan manusia sebagaimana firman
kasih sayang, sama besarnya Allah.
dengan kebutuhan fisik dan
makanan. Demikian pula       
     
sebaliknya orang tua juga sangat   

mencintai dan menyayangi buah      
      
hatinya sehingga terbentuk sebah   

ikatan batin yang tidak dapat     
     
dihilangkan. Prof. Dr. Zakiyah   
Daradjat mengatakan bahwa   

yang sangat dibutuhkan anak
bukanlah benda-benda atau hal-

16 | J u r n a l H a w a
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
“Dan diantara tanda-tanda
Seperti diketahui bahwa
kekuasaan- Nya ialah Dia
berbakti kepada ibu bapaknya
menciptakan untukmu istri-istri dari
merupakan kewajiban yang
jenismu sendiri supaya kamu
kedua setelah keimanan. Anak
cenderung dan merasa tentram
harus ingat bagaimana seorang
kepadanya. dan dijadikan-Nya
ibu mengandung, melahirkan,
diantaramu rasa kasih dan sayang.”
dan menyusuinya dengan susah
(al-Rum /30:21).
payah tanpa mengharapkan
Menurut beberapa ahli balasan jasa dari anaknya. Semua
tafsir, “kasih dan sayang” dalam itu yang menyebabkan ia berhak
ayat tersebut diartikan sebagai mendapat kemuliaan dan
sesuatu yang menunjukan perlakuan yang baik dari
adanya anak yang memperkuat anaknya. Kita sebagai anak yang
hubungan dengan orang tua. berbakti wajib untuk membalas
Orang tua selalu menanamkan kebaikan kedua orang tua
rasa cinta yang tidak terbatas sebagaiman firman Allah: dan
kepada anak-anaknya. Oleh kami perintahkan kepada manusia
karena itu, setelah anak supaya berbuat baik kepada ibu
dipelihara oleh kedua orang bapaknya, ibunyalah yang telah
tuanya sejak kecil, maka setelah mengandungnya dengan susah
dewasa ia diperintahkan agar payah dan melahirkannya dengan
berbakti dan berbuat baik kepad susah payah… (Al-Ahqaf / 46 :15
kedua orang tuanya. Dalam tafsir ).
Al-Maraghi, berbuat baik ini
Perhatian terhadap anak
tidak terbatas pada masa
oleh syariat Islam dimulai sejak
keduanya masih hidup, tapi
mereka masih dalam kandungan,
sampai kematian mereka.
yaitu ketika nabi menyuruh
Berbakti kepada orang tua
mencari pasangan yang baik.
merupaka amal yang paling
Perkawinan atas dasar inilah
utama dan sebaliknya, durhaka
yang nantinya akan mencetak
padanya termasuk dosa besar.11
manusia- manusia yang
berkualitas. Baik di sini
mencakup agama nasab dan

17 | J u r n a l H a w a
Jurnal Hawa Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019

kehormatan calonnya. Karena memperhatikan kesehatannaya.


perkawinan yang didasarkan Karena kesehatan ibu sangat
azas ini yang akan melahirkan mempengaruhi pertumbuhan
anak- anak yang suci dari segala dan perkemabangan janin, maka
segi yang bisa menyerap sifat- ada kewajiban agama yang
sifat yang baik dan perilaku ditangguhkan pelaksanaannya
mulia. seperti puasa apabila
Untuk menghasilkan pelaksanaannya diduga
keturunan yang baik, Islam mengganggu kesehatan janin.12
mengajarkan agar anak yang V. Kesimpulan
masih berada dalam kandungan
senantiasa mendapatkan asuhan Dalam perspektif Islam,
dan perawatan hingga ia lahir. setiap anak yang lahir ke dunia
Pada tahap ini sang ibu dibekali dengan berbagai bakat
memperhatikan kandungan dan dan potensi yaitu kemampuan
dirinya yang bertujuan untuk serta kebutuhan untuk
memelihara kesehatannya berkembang secara psikologis.
dengan memperhatikan gizi dan Setiap anak yang dilahirkan
makanan yang dimakan. adalah membawa fitrah, yaitu
potensi untuk menjadi baik dan
Demikian pula getaran sekaligus potensi untuk menjadi
kasih sayang yang berlimpah jahat. Selanjutnya tanggung
dapat dirasakan janin yang jawab ibu bapaknyalah selaku
dikandungnya. Ibu yang orang tua yang mendidiknya
mengandung dianjurkan untuk hingga menjadi seorang yang
selalu memeriksakan baik atau seorang yang jahat.
kesehatannya pada dokter secara Adanya perhatian dan
berkala dengan tujuan pemenuhan terhadap hak-hak
membangun kesehatan fisik dan bagi seorang anak akan
jiwa anak dalam bentuk yang menjadikan anak tersebut
sempurna. Ketika anak masih tumbuh dengan baik fisik
dalam kandungan, ibu maupun psikisnya. Sebaliknya
diperintahkan untuk kurangnya perhatian orang tua

18 | J u r n a l H a w a
Iim Fahimah
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam
dalam mengembangkan potensi
dan bimbingan, akan 9 Zainuddin, Op. Cit. h. 30
mengakibatkan kurangnya
10 Zakiyah Daradjat,
perawatan jiwa untuk anak-anak,
keseimbangan pada jiwa anak.
Jakarta: Bulan Bintang, 1976. h.469
Oleh karena itu, orang tua yang 11 Ahmad Mustafa al-
baik harus senantiasa Maraghi, Tafsir Al-Maraghi,
memberikan didikan yang Kairo : al-Halabi, 1946, h. 21
12 Dr. M. Quraish Shihab,
bersumber dari ajaran agama
Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan
yang akan membawa anak
Peran Wahyu dalam kehidupan
menjadi orang yang bermoral Masyarakat, Bandung: Mizan, 1998,
dan berbudi luhur. h. 255

Refrensi

1 Dr. Abdullah Nashih


Ulwan, Pendidikan Anak Dalam
Islam, Jakarta: Pustaka Amani,
1995, h. 68
2 Ibnu Qayyim al-Jauziyah,

Mengantar Balita Menuju Dewasa,


Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,
2001, h. 193
3 Zainuddin, Op. Cit. h. 28
4 Zainuddin, Op. Cit. h. 26
5 Zainuddin, Op. Cit. h. 28
6 Tim penyusun kamus

pusat pembinaan dan


pengembangan bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1995, h. 35
Prof. Dr. J.S. Badudu dan
Sutan Mohammad Zain, Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1996, h. 44
Zainuddin, Anak dan
Lingkungan Menurut Pandangan
Islam, ttp: CV. Andes Utama
Prima, 1994, h. 18

19 | J u r n a l H a w a

Anda mungkin juga menyukai