Anda di halaman 1dari 5

Accounting Theory Novia Khusna Faizah

Chapter 11: The Balance Sheet 16/397057/EK/21013

Hubungan antara Neraca Saldo dan Laporan Laba Rugi

Terdapat dua pendekatan dalam mendefinisikan elemen akuntansi dan hubungan antara neraca dan
laporan laba rugi, yakni the articulated dan the nonarticulated..

Pendekatan Artikulasi

Articulation maksudnya adalah kedua pernyataan tersebut secara matematis didefinisikan sedemikian
rupa bahwa net income sama dengan perubahan pada owners’ equity pada suatu periode. Elemen
akuntansi yang diidentifikasi pada Statement of Financial Accountinng Concept (SFAC) No.6 adalah
asset, liabilities, owners’ equity, revenues, gains, expenses, dan losses. Income sendiri dihitung dari
revenues, gains, expenses, dan losses yang merupakan subklasifikasi dari owners’ equity.

Ada tiga subklasifikasi ekuitas pemilik: modal kontribusi, laba ditahan, dan penyesuaian modal yang
belum direalisasi. Modal yang dikontribusikan disubklasifikasikan menjadi modal legal (nilai
nominal) dan sumber modal kontribusi lainnya (misalnya, premi di atas nilai parvalue dan aset yang
disumbangkan). Saldo laba ditahan memiliki tiga subklasifikasi utama: akun laporan laba rugi,
penyesuaian periode sebelumnya, dan dividen. Karena pendapatan adalah subklasifikasi dari laba
ditahan, laporan laba rugi dan neraca saling bersambung. Ada subklasifikasi lebih lanjut dalam
laporan laba rugi itu sendiri: perbedaan antara pendapatan dan keuntungan, antara biaya dan
kerugian, dan klasifikasi keuntungan dan kerugian sebagai biasa atau luar biasa.

Pandangan revenue expense: menempatkan perhatian utama pada laporan laba rugi, prinsip-prinsip
pengakuan pendapatan, dan aturan pengukuran pendapatan. Pendapatan diperoleh dengan
mencocokkan biaya (termasuk alokasi sewenang-wenang seperti depresiasi) ke pendapatan yang
diakui. Baik laporan laba rugi dan neraca terutama diatur oleh aturan akuntansi pengakuan
pendapatan dan penyesuaian biaya, dan aturan ini mewakili pendapatan. Pada pendekatan ini aset dan
liabilitas didefinisikan, diakui, dan diukur sebagai by-product definisi, pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan beban. Neraca saldo berisi debit dan kredit yang ambigu berupa biaya ditangguhkan
dan kredit ditangguhkan. Barang-barang ini tidak sesuai dengan definisi aset dan liabilitas saat ini,
namun mereka dimasukkan dalam neraca karena pengakuan yang ditangguhkan dalam laporan laba
rugi.

Pandangan aset liabilitas: menempatkan perhatian utama pada difinisi, pengakuan dan pengukuran
aset dan liabilitas karena aset dan liabilitas merupakan akun real sementara yang lainnya merupakan
konsep double-entry accounting. Pendekatan ini berfokus pada pengukuran aset bersih. Pendekatan
ini mungkin lebih unggul daripada pendekatan pendapatan - biaya karena, seperti yang telah kami
catat, aset dan kewajiban adalah nyata. Ini adalah peningkatan nilai aset bersih yang menimbulkan
apa yang kita sebut pendapatan, bukan sebaliknya. Pendekatan pendapatan - biaya membalikkan
keadaan, menyiratkan bahwa perubahan dalam aset bersih adalah konsekuensi dari pengukuran
"pendapatan".

Pendekatan Non-Artikulasikan

Sedangkan pendekatan yang tidak diartikulasikan memisahkan hubungan matematis antara neraca
dan laporan laba rugi: Setiap pernyataan didefinisikan dan diukur secara independen dari yang lain.
Kemungkinan untuk laporan keuangan yang tidak diartikulasikan tidak banyak dibahas dalam
literatur akuntansi. Ada banyak ketegangan antara pendukung pendekatan pendapatan - biaya
tradisional dan pendekatan aset - kewajiban karena pendapatan - pendukung biaya terutama berkaitan
dengan menstabilkan efek fluktuasi transaksi pada laporan laba rugi, mereka siap untuk

This study source was downloaded by 100000856119449 from CourseHero.com on 11-02-2022 09:26:55 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/46460333/BAB-11-PRINTdocx/
Accounting Theory Novia Khusna Faizah
Chapter 11: The Balance Sheet 16/397057/EK/21013

memperkenalkan biaya yang ditangguhkan dan kredit yang ditangguhkan untuk memperlancar.
pengukuran pendapatan. Di sisi lain, aset - liabilitas terkait dengan pelaporan perubahan nilai aset
bersih, dan mereka siap untuk mentolerir laporan laba rugi yang lebih fluktuatif yang mungkin
termasuk kepemilikan dan kerugian yang belum direalisasi.

a. Aset
Tiga upaya formal untuk mendefinisiikan aset yaitu:
 Komite terminologi CAP: Sesuatu yang ada pada saldo debit yang mungkin atau akan di
bawa selanjutnya melewati tutup buku akun yang berdasarkan peraturan atau prinsip
akuntansi, yang berdasarkan bahwa hal ini menunjukkan hak kepemilikan atau nilai yang
didapat, atau pengeluaran yang dibuat yang menyebabkan kepemilikan atau kegunaan
pada masa depan. Dimana plant, piutang, sediaan, dan deferred charge adala aset
dalam klasifikasi neraca saldo.
 APB statement 4: Sumber daya ekonomi dari enterprise yang diakui dan diukur
dengan mengikuti prinsip akuntansi berterima umum. Aset juga termasuK beberapa
deferred charge yang bukan sumber daya namun diakui dan diukur menggunakaN
prinsip akuntansi berterima umum.
 SFAC No. 6 dalam FASB: Aset didefinisikan sebagai kemungkinan manfaat ekonomis
masa depan diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi
atau peristiwa masa lalu. Definisi ini merupakan ecolusi dari konsep yang menyatakan
bahwa aset merupakan sumberdaya ekonomi. Pendekatan "sumber daya ekonomi"
mewakili konsep aset yang lebih luas daripada konsep properti hukum dan konsisten
dengan gagasan ekonomi bahwa aset memiliki nilai karena arus kas bersih positif masa
depan. Definisi ini lebih konsisten terhadap teori ekonomi. Pengendalian lebih luas dan
lebih penting daripada kepemilikan yang sah. Manfaat ekonomi harus diwujudkan dalam
bentuk arus kas masa depan: biaya ditangguhkan yang tidak mewakili tabungan dalam
arus kas keluar masa depan tidak termasuk.

Pengakuan dan Pengukuran Aset

Pervasive principle sudah menyatakan tentang pencatatan awal dan pengukuran dari aset dan
hutang, yaitu aset dan hutang secara umum dicatat pada saat kejadia perusahaan mendapatkan
sumber daya dari entitas lain atau munculnya kewajiba kepada entitas lain. Pengukuran aset dan
hutang melalu harga transaksi saat transfer terjadi.

Piutang: Piutang dinilai dengan historical cost, disesuaikan untuk estimasi piutang tak tertagih.
Hal yang dinilai adalah perkiraan nilai yang dapat direalisasikan. Nilai sebenarnya dari NRV
adalah harga jual melalui factoring – estimasi hutang untung penyesuaian akibat dari tidak
membayarnya debitors.

Investments Not Subject to Equity Accounting: SFAS No.12 mewajibkan marketable equity
securities untuk dinilai menggunakan lower of historical cost or current market value pada basis
portofolio yang luas dengan marketable debt securities yang terus menerus dinilai pada nilai
kos kecuali penurunan secara permanen terjadi. SFAS No. 115 menyatakan bahwa investasi
pada sekuritas hutang dan ekuitas diklasifikasikan jadi 3 jenis: Held to Maturity, trading, dan
Available for sale.

Investments Subject to Equity Accounting: Sekuritas ekuitas dengan jumlah 20% sampai 50%
dari jumlah voting stock beredar normalnya di catat menggunakan equity method sebagai
persyaratan dari APB Opinion No.18. ketika equity method digunakan investasi tidak lagi

This study source was downloaded by 100000856119449 from CourseHero.com on 11-02-2022 09:26:55 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/46460333/BAB-11-PRINTdocx/
Accounting Theory Novia Khusna Faizah
Chapter 11: The Balance Sheet 16/397057/EK/21013

menunjukan atribut sebenarnya dari pengukuran. Ini dideskripsikan sebagai penyesuaian kos
historis, dengan penyesuaian yang ditentukan oleh aturan equity accounting.

Inventories: Sediaan akhir dihitung dengan pertama menentukan kuantitas barang di tangan,
lalu mengalikannya dengan kos akuisisi per unit. Kos per unit harus ditentukan entah itu
menggunakan LIFO, FIFO, atau Nilai rata-rata. Sediaan di bebankan dengan nilai terdah dari
kos historis atau kos pasar(kos mengganti).

Self-Constructed Assets and Manufactured Inventories: Problem pengukuran pada aset yang
dibuat sendiri berfokus pada idetifikasi kos terjadi untuk membuat aset tersebut.

Assets Subject to Depreciation or Depletion: Kos Akusisi historis dari aset yang
didepresiasikan atau depleted adalah dialokasikan selama estimasi umur kegunaan. Alokasi
depresiasi menggunakan beberapa metode: garis lurus, jumlah tahun, declining balance, dan unit
produksi. Peraturannya hanya ada untuk konsistensi penggunaan dari tahun ketahun. Kos dari
Sumber daya alam di depleted dari pada di depresiasikan.

Impaired Assets: Pada SFAS No. 121 FASB memerikasa isu dari penurunan nilai dari aset
jangka panjang dan kemungkinan kemunculan goodwill sebagai akibat dari penurunan nilai
pasar, perubah fisik yang signifikan dari aset atau cara penggunaanya, perubahan iklim
bisnis yang dapat mempengaruhi pengoperasian aset dan penurunan arus kas dari current dan
prospektif operations. Kejadian dimasa depan akan sangat menetukan ada tidaknya impairement.

Nonmonetary Exchanges of Similar Assets: APB Opinion No.29 aset baru dicatat dengan nilai
buku dari aset transaksi ditambah kas tambahan yang diketahui. Harga setara kas di atur pada
batas atas dari nilai tercatat. SFAS No. 153 yang menggantikan APB Opinion No. 29. Fokusnya
pada Nonmonetaru Assets yang mempunyai subtansi komersial(berasal dari arus kas yang
signifikan).

Intangible Assets: Aset dapat dikategorikan sebagai intagible dan tangible aset, kriteria
pembedanya adalah keberadaan secara fisik dari aset itu tapi itu bukan karakteristik yang definitif
karena beberapa aset memang intagible secara alamin namun tidak secara berdasar
akuntansi. Aset yang biasanya dianggap intagible adalah hak cipta, patent, trademarks,
pembelian hak franchise dan pembelian goodwill

Deferred Charges: Ada dua tipe dari deferred charges : Prepaid cost (menyediakan manfaat di
masa depan sebagai bentuk mengurangi future cash outflows untuk jasanya). Deffered Expense
recognition

b. Liabilitas
CAP’s terminology comittee: Sesuatu yang disajikan oleh saldo kredit yang dilakukan atau akan
dilakukan dengan benar pada saat penutupan pembukuan sesuai dengan aturan atau prinsip
akuntansi, asalkan saldo kredit tersebut tidak berpengaruh pada saldo negatif yang berlaku untuk
suatu aset.
APB Statement 4: Kewajiban ekonomi perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Liabilitas juga mencakup kredit yang ditangguhkan tertentu yang
bukan kewajiban tetapi yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima
secara umum
FASB’s SFAC No 6: Liabilitas adalah kemungkinan pengorbanan masa depan dari manfaat
ekonomi yang timbul dari kewajiban saat ini atas entitas tertentu untuk mentransfer aset atau

This study source was downloaded by 100000856119449 from CourseHero.com on 11-02-2022 09:26:55 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/46460333/BAB-11-PRINTdocx/
Accounting Theory Novia Khusna Faizah
Chapter 11: The Balance Sheet 16/397057/EK/21013

memberikan layanan kepada entitas lain di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa
di masa lalu.

Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas


Prinsip umum adalah bahwa liabilitas diukur pada jumlah yang ditetapkan dalam pertukaran.
Untuk kewajiban lancar, seperti utang usaha, ini merupakan nilai nominal dari kewajiban yang
harus diselesaikan di masa depan.

Utang dagang: meggunakan aturan umum


Wesel bayar: pengakuan menggunakan metode aturan umum. Berdasarkan APB Opinion No. 21
utang wesel ( notes payable) dengan bunga dibawah pasar harus di discounted. Tujuannya adalah
untuk menyesuaikan wesel dengan weses sejenis yang menggunakan bunga di pasar.
Bond Payable: Obligasi dicatat pada nilai bersih proses dari transaksi. Nilai bersih proses sama
dengan PV dari pembayar bunga dimasa depan dan Pokok utang, discounted pada tingkat suku
bunga pasar, dikurangi kos dalam menerbitkan obligasi.
Convertible Bond: Dua kebijakan yang dapat dipergunakan pada akun Convertibel Bonds, yaitu
pendekatan dengan memperlakukannya sebagai hutang sampai saatnya konversi (APB Opinion
No. 14) dan pendekatan dengan memisahkan jumlah utang dengan nilai yang harus dibayar untuk
hak konversi dan menambahkan jumlah ini kedalam kontribusi kapital.
Debt With Stock Warrants: Di dalam teori: ada perbedaan sedikit antara utang konvertibel dan
detachable stock warrants.
Redeemable Preferred Stock adn Other Hybird Securities: Para manajer keuangan secara
konstan mencoba untuk tidak terlibat hutang batal/mulai menyangkut sisanya lembar;
seprai. Suatu twist yang baru di dalam area ini adalah bursa/stock lebih disukai dapat
ditebus yang mana, tentu saja suatu oxymoron). Ini adalah sangat utama hutang yang sedang
mencoba untuk lewat modal pemilik.

Securitizations: Semacam transaksi umum yang melibatkan penjualan oleh perusahaan (yang
disebu trans- feror) dari suatu aset atau kelompok- kelompok asset kepada perusahaan yang lain
(yang disebut transferee). Pada umumnya asset melibatkan asset keuangan seperti mortage
receiveble.alat-alat pembayaran transfere didapatnya dari issing surat-surat berharga yang
didukung oleh asset perolehan - kelompok investor luar.

c. Ekuitas pemilik
Owners’ equity didefinisikan sebagai bunga sisa akan net aset dari sebuah perusahaan. Definisi
ini menghadirkan teori kepemilikan menurut pemegang saham yang merasa ingin menjadi
pemilik dari perusahaan. Dari definisi kewajiban didalam APB No. 1 dijelaskan bahwa
tidak ada perbedaan jelas antara modal pemilik dan kewajiban. APB statemen 4 dan SFAC No. 6
membuat perbedan antara keduanya. APB statemen 4 menawarkan suatu definisi pasif dari modal
pemilik ketika kelebihan dari asset kepuyaan perusahaan atas kewajiban. Pendekatan yang sama
juga diambil didalam SFAC no.6, definisi kedua-duanya menyiratkan suatu kepemilikan
perusahaan oleh pemegang saham.

Pengakuan dan pengukuran


Transaksi Modal: diukur pada harta pertukaran historis sebagaimana transaski modal terjadi.
Treasury Stock: Perolehan saham treasury dilihat sebagai metoda signalling prospek masa depan
ke pemegang saham.

This study source was downloaded by 100000856119449 from CourseHero.com on 11-02-2022 09:26:55 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/46460333/BAB-11-PRINTdocx/
Accounting Theory Novia Khusna Faizah
Chapter 11: The Balance Sheet 16/397057/EK/21013

Stock Dividends: ARB 43 mendiskusikan dua kebijakan akuntansi terpisah untuk saham dividen,
tergantung pada ukuran dari dividen.

This study source was downloaded by 100000856119449 from CourseHero.com on 11-02-2022 09:26:55 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/46460333/BAB-11-PRINTdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai