PROGRAM PELATIHAN 2019 New

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR
UPT LABORATORIUM KESEHATAN

Jln. Raya KSR Dadi Kusmayadi No.27B Cibinong Bogor 16914
Telepon/faksimili (021) 8753269 Email labkeskabbogor@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata “latih” berarti : belajar dan membiasakan
diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu, “pelatihan” berarti proses, cara, perbuatan
melatih; kegiatan atau pekerjaan melatih. Dengan sering berlatih maka manusia
diharapkan akan dapat mempelajari dan melaksanakan pekerjaannya dengan lebih
baik.
Program pelatihan di UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor diselenggarakan
secara berkesinambungan sejak tahun 2011.

BAB II
LATAR BELAKANG
Adapun latar belakang diperlukannya program pelatihan :
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan, perubahan metode pengujian serta regulasi
menuntut laboratorium untuk terus meningkatkan kemampuan dalam memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat/industri.
2. Pertimbangan berdasarkan gap analisis kebutuhan kompetensi petugas dan
kebutuhan pelatihan
3. Memenuhi persyaratan peraturan menteri kesehatan nomor 43 tahun 2013 tentang
cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik Bab I Organisasi dan
manajemen “Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium merupakan hal yang
sangat penting dalam pelayanan laboratorium dan harus direncanakan dan
dilaksanakan secara berkesinambungan. Penanggung jawab laboratorium perlu
memantau dan menerapkan materi pelatihan (monitoring pasca pelatihan)”
4. Dokumen pelaksanaan anggaran UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor
tahun anggaran 2019

BAB III
TUJUAN
Program pelatihan memberikan tujuan antara lain :
1. Menemukan potensi sumber daya manusia
Dengan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan maka petugas akan
memahami kemampuan dan ketrampilan yang harus mereka kuasai untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaannya. Laboratorium dapat mengevaluasi
penempatan petugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
2. Meningkatkan daya saing petugas
Adanya perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan baik berupa
ditemukannya instrument pengujian, penggunaan metoda baru di dalam bekerja
maupun sistem informasi dan pelaporan. Dengan mengikuti pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia maka petugas laboratorium dapat
memahami perkembangan dan trend terbaru di dalam pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan laboratorium.
3. Meningkatkan produktivitas
Kesempatan mengikuti pelatihan akan meningkatkan pemahaman dan
kepercayaan diri petugas dalam melaksanakan pekerjaannya. Meningkatnya
ketrampilan berkomunikasi, memecahkan persoalan, memimpin tim dan
penguasaan metode pengujian akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang
pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. Pelatihan merupakan
investasi jangka panjang bagi laboratorium .

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Program pelatihan di UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor dilakukan
dalam bentuk : formal, informal dan bimbingan teknis.
Pada tahun 2022 rencana program pelatihan yang disusun dalam dokumen
pelaksanaan anggaran UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor bersumber
dana APBD Kabupaten Bogor yaitu :
1. Pelatihan formal
Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara terencana dan terjadwal
oleh instansi resmi, berdasarkan penugasan oleh pejabat yang berwenang.
Keikutsertaan dibuktikan dengan diperolehnya pernyataan tertulis (sertifikat) dari
instansi penyelenggara.
JENIS JUMLAH
NO BIAYA WAKTU PENYELENGGARA
PELATIHAN PESERTA
Pelatihan
1 orang DPC Patelki Kab
1 Plebotomi dan uji Rp. 3.500.000 Juni 2022
(ATLM) Bogor
kompetensi
2 Workshop QC 1 orang DPW Patelki Jawa
Agustus
advance (ATLM) Rp. 2.500.000 Barat
2022
3 Pelatihan 1 orang Balai Besar
validasi metode (analis lab. Standarisasi dan
September
analisis kesmas) Rp. 2.400.000 Pelayanan jasa
2022
kuantitatif Industri Agro
4 Webinar good 1 orang PT Mettler Toledo

November
pipetting practice (analis lab - indonesia
2022
klinik)
Jumlah anggaran Rp. 8.400.000,00
2. Informal
Yang dimaksud dengan diklat informal adalah pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan secara tidak terjadwal oleh instansi penyelenggara.
Keikutsertaan dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari instansi penyelenggara,
yang tidak mempunyai dampak administratif.

Kegiatan pelatihan informal antara lain:
a. Seminar atas undangan dari perusahaan /instansi.
b. Pertemuan teknis tahunan yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi
Nasional
c. Kegiatan sosialisasi petugas laboratorium yang diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan
3. Bimbingan teknis
Bimbingan teknis diberikan oleh tenaga laboratorium kepada tenaga
laboratorium lain yang memiliki kemampuan teknis di bawah laboratorium
pembimbing. Jenis kegiatan yaitu :
a. Bimbingan teknis yang diberikan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta
b. Bimbingan teknis yang diberikan oleh UPT Laboratorium Provinsi Jawa Barat.
D. SUMBER DANA
Sumber dana program pelatihan bersumber dari APBD Kabupaten Bogor yang
tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2022 terdiri atas
komponen :
1. Belanja kepesertaan Rp. 8.400.000
Pelatihan Plebotomi dan uji kompetensi: 1 org x 3.500.000 = Rp. 3.500.000,00
Workshop Qc advance : 1 org x 2.500.000 = Rp. 2.500.000,00
Pelatihan Validasi Metode : 1 org x 2.400.000 = Rp. 2.400.000,00
Analisis Kuantitatif
2. Belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp. 10.350.000
uang harian Eselon IV (5 kl x 550.000 = Rp. 2.750.000)
uang harian PNS Gol III (5 kl x 500.000 = Rp. 2.500.000)
uang harian PNS Gol II (6 kl x 500.000 = Rp. 3.000.000)

uang harian PTT (6 kl x 350.000 = Rp. 2.100.000)
3. Belanja akomodasi Rp. 570.000
akomodasi pelatihan (1 org x 570.000 = Rp. 570.000)
4. Belanja makan minum kegiatan : Rp.1.210.000
Makmin kegiatan bimtek (11 org x 2 kl x Rp. 25.000 = Rp. 550.000)
Snack kegiatan bimtek (11 org x 4 kl x Rp. 15.000 = Rp. 660.000)
E. PROSEDUR PELATIHAN (TERLAMPIR)
F. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program pelatihan ditujukan untuk menilai
efektivitas pelatihan terhadap peningkatan kinerja. Evaluasi dilaksanakan oleh kepala
UPT selaku penanggung jawab laboratorium setiap satu tahun sekali. Hal-hal yang
dievaluasi meliputi :
1. Ketepatan waktu pelaksanaan program pelatihan
2. Ketepatan alokasi anggaran
3. Peningkatan kompetensi personel setelah mengikuti pelatihan.
4. Kendala yang dihadapi dalam program pelatihan
5. Rencana kebutuhan pelatihan untuk satu tahun yang akan datang.
Mengetahui Cibinong, 3 Januari 2022
Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Penyusun
Kabupaten Bogor
dr. Sri Irianti H Gustinah
NIP 196908072002122004 NIP 197510082006042006


PROGRAM PELATIHAN 2019 New

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PROGRAM PELATIHAN 2019 New

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

UPT LABORATORIUM KESEHATAN

diharapkan akan dapat mempelajari dan melaksanakan pekerjaannya dengan lebih

Program pelatihan di UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor diselenggarakan

secara berkesinambungan sejak tahun 2011.

Adapun latar belakang diperlukannya program pelatihan :

1. Berkembangnya ilmu pengetahuan, perubahan metode pengujian serta regulasi

menuntut laboratorium untuk terus meningkatkan kemampuan dalam memberikan

pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat/industri.

2. Pertimbangan berdasarkan gap analisis kebutuhan kompetensi petugas dan

3. Memenuhi persyaratan peraturan menteri kesehatan nomor 43 tahun 2013 tentang

cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik Bab I Organisasi dan

manajemen “Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium merupakan hal yang

sangat penting dalam pelayanan laboratorium dan harus direncanakan dan

dilaksanakan secara berkesinambungan. Penanggung jawab laboratorium perlu

memantau dan menerapkan materi pelatihan (monitoring pasca pelatihan)”

4. Dokumen pelaksanaan anggaran UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor

tahun anggaran 2019

Program pelatihan memberikan tujuan antara lain :

1. Menemukan potensi sumber daya manusia

Dengan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan maka petugas akan

memahami kemampuan dan ketrampilan yang harus mereka kuasai untuk

menunjang pelaksanaan pekerjaannya. Laboratorium dapat mengevaluasi

penempatan petugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

2. Meningkatkan daya saing petugas

Adanya perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan baik berupa

ditemukannya instrument pengujian, penggunaan metoda baru di dalam bekerja

maupun sistem informasi dan pelaporan. Dengan mengikuti pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia maka petugas laboratorium dapat

memahami perkembangan dan trend terbaru di dalam pelayanan kesehatan

khususnya pelayanan laboratorium.

Kesempatan mengikuti pelatihan akan meningkatkan pemahaman dan

kepercayaan diri petugas dalam melaksanakan pekerjaannya. Meningkatnya

ketrampilan berkomunikasi, memecahkan persoalan, memimpin tim dan

penguasaan metode pengujian akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang

pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. Pelatihan merupakan

investasi jangka panjang bagi laboratorium .

Program pelatihan di UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor dilakukan

dalam bentuk : formal, informal dan bimbingan teknis.

pelaksanaan anggaran UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Bogor bersumber

dana APBD Kabupaten Bogor yaitu :

Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara terencana dan terjadwal

oleh instansi resmi, berdasarkan penugasan oleh pejabat yang berwenang.

Keikutsertaan dibuktikan dengan diperolehnya pernyataan tertulis (sertifikat) dari

4 Webinar good 1 orang PT Mettler Toledo

Yang dimaksud dengan diklat informal adalah pendidikan dan pelatihan

yang diselenggarakan secara tidak terjadwal oleh instansi penyelenggara.

Keikutsertaan dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari instansi penyelenggara,

yang tidak mempunyai dampak administratif.

Kegiatan pelatihan informal antara lain:

a. Seminar atas undangan dari perusahaan /instansi.

b. Pertemuan teknis tahunan yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi

c. Kegiatan sosialisasi petugas laboratorium yang diselenggarakan oleh Dinas

Bimbingan teknis diberikan oleh tenaga laboratorium kepada tenaga

laboratorium lain yang memiliki kemampuan teknis di bawah laboratorium

pembimbing. Jenis kegiatan yaitu :

a. Bimbingan teknis yang diberikan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan

1. Belanja kepesertaan Rp. 8.400.000

Pelatihan Plebotomi dan uji kompetensi: 1 org x 3.500.000 = Rp. 3.500.000,00

Workshop Qc advance : 1 org x 2.500.000 = Rp. 2.500.000,00

Pelatihan Validasi Metode : 1 org x 2.400.000 = Rp. 2.400.000,00

2. Belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp. 10.350.000

uang harian Eselon IV (5 kl x 550.000 = Rp. 2.750.000)