132
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2020; Volume 18; No 2.
Website: journals.itspku.ac.id
133
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2020; Volume 18; No 2.
Website: journals.itspku.ac.id
yang signifikan dengan termometer membran termometer infra merah kontak dan termometer
timpani Tujuan dari penelitian ini adalah untuk inframerah non kontak
mengetahui perbandingan pengukuran suhu Titik pengukuran infra merah teletak pada
tubuh menggunakan termometer air raksa melalui daerah frontalis dan titik pengukuran termometer
aksila dan termometer membran timpani pada air raksa di daerah aksila.
usia anak 1-3 tahun di Rumah Sakit Khusus Pengukuran suhu pada responden, dilakukan
Empat Lima Yogyakarta. Jenis penelitian ini sebanyak 3 kali yaitu 1 kali diukur dengan
menggunakan metode pendekatan observasional thermometer ari raksa, 1 kali diukur pakai
dengan rancangan cross sectional. Cara pengum- thermometer infra merah Kontak dan 1 kali
pulan data dengan cara mengukur suhu badan diukur dengan infra merah non kontak.
secara langsung .Analisis dengan menggunakan
t-test (Masithoh et al., 2017)
Hasil dari penelitian Nusi, menyimpulkan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa pengukuran suhu tubuh dengan meng- Hasil dari pengkuran yang telah dilakukan
gunakan termometer air raksa dan termometer oleh 15 responden dengan menggunkan 3 jenis
digital baik di oral maupun aksila terdapat thermometer yaiatu ditampilkan dalam tabel
ditemukan adanya perbedaan hasil pengukuran berikut:
suhu tubuh (Nusi, Danes and Moningka, 2013)
Serta dari penelitian Noor. Dkk, memperoleh Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Pengukuran Suhu
hsil dimana kesesuaian termometer inframerah dengan Tiga Jenis Thermometer
dan termometer air raksa terhadap pengukuran
Suhu Suhu Suhu
suhu tubuh melalui aksila tergolong ―kurang dari No
termometer termometer termometer
sedang‖. lokasi pengukuran suhu tubuh yang sample
IR kontak IR non-kontak Air raksa
paling akurat menggunakan termometer infra- 1 37,2 35,8 36,5
merah adalah frontalis karena dapat mewakili 2 37,5 36,0 36,4
suhu tubuh secara keseluruhan (Noor, 2005)
3 37,1 35,0 36,4
Dari penelitian ini diharapkan dapat mem-
4 36,6 34,7 36,7
berikan gambaran mengenai keakuratan
5 36,6 35,0 37,2
pembecaan suhu dengan termometer inframereh
6 37,2 35,1 36,7
dan titik pengukuran yang suhu yang tepat pada
area tubuh dari termometer infra mereh kontak 7 37,1 35,1 36,9
dan termomoter inframerah non kontak, sehingga 8 36,5 34,0 37,0
dapat digunakan untuk rekomendasi dalam 9 36,8 34,9 36,7
penggunaan sehari-hari. 10 36,3 33,9 36,6
11 36,4 34,0 36,8
12 36,3 34,7 36,9
2. METODE PENELITIAN
13 36,8 34,6 37,2
Penelitian dilakukan di laboraturium 14 36,9 35,0 36,5
Elektronika dasar, kampus ITS PKU 15 36,3 32,6 37,0
Muhammadiyah Surakarta, metode penelitian
yang digunakan adalah crosseccional dengan
pendekatan diskriptif,. Tehnik pengambilan
sample dengan tehnik total sampling yaitu
sejumlah 15 responden.
Termometer yang digunakan ada tiga buah
yaitu, termometer raksa sebagai acuan,
134
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2020; Volume 18; No 2.
Website: journals.itspku.ac.id
Tabel 2. Selisih Suhu Temometer Infra Merah berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun
dengan Termometer Air Raksa sesuai dengan suhu lingkungan. Bila dibentuk
panas yang berlebihan di dalam tubuh, suhu kulit
Suhu
Suhu termometer akan meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh
No sample termometer IR
IR non-kontak mengalami kehilangan panas yang besar maka
kontak
1 0,7 -0,7 suhu kulit akan menurun (Guyton & Hall, 2012)
2 1,1 -0,4 Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C –
3 0,7 -1,4 37,5°C. Pada pagi hari suhu akan mendekati
4 -0,1 -2,0 35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati
5 -0,6 -2,2
37,7°C. Pengukuran suhu di rektum juga akan
6 0,5 -1,6
7 0,2 -1,8
lebih tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut
8 -0,5 -3,0 dan suhu mulut 0,5°C lebih tinggi dibandingkan
9 0,1 -1,8 suhu aksila (Sherwood, 2014).
10 -0,3 -2,7 Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh ada
11 -0,4 -2,8 beberapa yaitu laju metabolisme basal semua sel
12 -0,6 -2,2 tubuh, laju metabolisme tambahan yang disebab-
13 -0,4 -2,6 kan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot
14 0,4 -1,5
yang disebabkan oleh menggigil, metabolisme
15 -0,7 -4,4
tambahan yang disebabkan oleh hormon tiroksin
Selisih (dan sebagian kecil hormon lain, seperti hormon
- 0.7 s/d 1,1 - 4.4 s/d 0
(min - mak) pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel,
Rentang metabolisme tambahan yang disebabkan oleh
1.8 4.4
selisih pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perang-
sangan simpatis terhadap sel dan metabolisme
Dengan melihat tabel diatas dapat dilihat tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya
bahwa penggunan termometer inframerah kontak aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama
memiliki selisih pembacaan terhadap termometer bila suhu tubuh didalam sel meningkat, meta-
air raksa lebih sedikit, bila dibandingkan dengan bolisme tambahan yang diperlukan untuk pencer-
selisih pembacaan antara termometer inframerah naan, absorbsi, dan sebagian besar pembentukan
non-kontak dengan termometer air raksa, artinya panas di dalam tubuh dihasilkan organ dalam,
termometer inframerah kontak lebih baik bila terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka
dibandingkan dengan termometer inframerah non selama berolahraga. Kemudian panas ini
kontak. dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih
Hal ini didukung oleh penelitian yang dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara
membandingkan antara termometer air raksa dan dan lingkungan sekitarnya (Guyton & Hall,
termometer digital (Nusi, Danes and Moningka, 2012). Oleh karena itu, laju hilangnya panas
2013). Dengan hasil terdapat perbedaan hasil hampir seluruhnya ditentukan oleh dua faktor
pengukuran suhu antara termometer air raksa dan yaitu seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi
digital baik di oral maupun aksila. dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang dalam inti tubuh ke kulit dan seberapa cepat
diukur dengan menggunakan termometer. Di panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke
dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu lingkungan (Guyton & Hall, 2012).
inti dan suhu kulit. Suhu inti adalah suhu dari Pengukuran suhu tubuh menggunakan
tubuh bagian dalam dan besarnya selalu termometer digital pada prinsipnya adalah me-
dipertahankan konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) nangkap gelombang infra merah yang dihasilkan
dari hari ke hari, kecuali bila seseorang oleh tubuh dengan menggunakan sensor
mengalami demam. Sedangkan suhu kulit elektronik, kemudian besaran energi inframerah
135
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2020; Volume 18; No 2.
Website: journals.itspku.ac.id
yang ditangkap oleh sensor dikonversi kebentuk kan termometer ke dahi dengan jarak 3 – 5 cm,
digital dan diolah oleh prosesor kemudian selanjutnya tekan tombol tunggu sampai sampai
hasilnya ditampilkan dalam bentuk suhu pada terdengan bunyi ―beep‖, kemudian baca suhu
layar display. yang muncul pada layar termometer.
136
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2020; Volume 18; No 2.
Website: journals.itspku.ac.id
137
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2020; Volume 18; No 2.
Website: journals.itspku.ac.id
Nusi, D. T., Danes, V. R. and Moningka, M. E. Wartono, M., Puruhito, B. and Adrianto, A. A.
W. (2013). Perbandingan Suhu Tubuh (2018). Kesesuaian Termometer Infra-
Berdasarkan Pengukuran Menggunakan merah Dengan Termometer Air Raksa
Termometer Air Raksa Dan Termometer Terhadap Pengukuran Suhu Aksila Pada
Digital Pada Penderita Demam Di Usia Dewasa Muda (18-22 Tahun).
Rumah Sakit Umum Kandou Manado. Diponegoro Medical Journal (Jurnal
Jurnal e-Biomedik. 1(1) : 190–196. doi: Kedokteran Diponegoro). 7(2) : 1520–
10.35790/ebm.1.1.2013.1616. 1529.
Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia Dari Sel
ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC.
138