TANDA
NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN
Kasubpokja Diklat
Diverifikasi oleh Tenaga Laboratorium, 22 Juli 2022
Eddy Susianto, S.Pd., M.Si.
Pendayagunaan Lab, dan
Alat Peraga
i
KATA PENGANTAR
Kepala laboratorium sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang sangat diperlukan
untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah melalui kegiatan laboratorium.
Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, laboratorium sebagai sarana standar demi
berlangsungnya pembelajaran siswa aktif, haruslah difasilitasi oleh kepala laboratorium sekolah
yang kompeten.
Melihat pentingnya Kepala Laboratorium, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 26 Tahun tentang Standar
Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini mewajibkan penyelenggara
sekolah/madrasah untuk menerapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah sesuai
klasifikasi dan kompetensi yang tertera dalam Permendiknas tersebut.
Balai Guru Penggerak Jawa Barat (BBGP Jabar) adalah unit pelaksana teknis Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan yang berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Tugas BBGP Jabar adalah melaksanakan pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, salah satunya di bidang IPA. Selanjutnya,
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pemerintah dan/atau pemerintah daerah wajib
melakukan pembinaan karier pendidik dan tenaga kependidikan. Pembinaan karier ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk peningkatan kompetensinya dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan. Untuk itu dalam rangka memfasilitasi peningkatan kompetensi tenaga
kependidikan khususnya kepala laboratorium, BBGP Jabar melaksanakan kemitraan dengan
Dinas Pendidikan Kota Denpasar menyelenggarakan diklat peningkatan kompetensi kepala
laboratorium IPA Sekolah sesuai dengan fungsi BBGP yang tertuang dalam pasal 4 pada
Permendikbudristek No. 14 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Guru
Penggerak dan Balai Guru Penggerak. Semoga melalui kegiatan ini akan terwujud sesuai
klasifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 3
D. Sasaran 3
E. Target Kompetensi 4
F. Indikator 4
G. Hasil yang Diharapkan 5
H. Manfaat 5
I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan 5
J. Narasumber/Fasilitator 6
K. Panitia dan Pendamping Teknis 6
L. Tahapan Kegiatan 6
M. Struktur Program 7
N. Penilaian 7
O. Sertifikat 11
P. Jadwal 12
Q. Alat dan Bahan 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008, Pasal 1 dan 2 tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah, maka penyelenggara sekolah/ madrasah wajib memiliki
tenaga laboratorium sekolah/madrasah. Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
mencakup kepala laboratorium sekolah/madrasah, teknisi laboratorium sekolah/madrasah,
dan laboran sekolah/madrasah. Guru atau tenaga kependidikan yang ditugaskan atau diangkat
menjadi tenaga laboratorium, wajib memenuhi standar tenaga laboratorium
sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.
Merujuk pada Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tersebut, untuk menjadi kepala
laboratorium sekolah/madrasah dapat dipenuhi dari jalur guru atau dari jalur laboran/teknisi.
Persyaratan kepala laboratorium sekolah/madrasah dari jalur guru minimal berpendidikan
S1 atau D4, berpengalaman minimal tiga tahun sebagai pengelola laboratorium, dan memiliki
sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sampai saat ini, banyak sekolah yang belum memiliki Kepala Laboratorium yang sesuai dengan
persyaratan dan tuntutan kompetensi yang ditetapkan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat (BBGP Jabar) sebagai unit pelaksana teknis yang
bertugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan,
salah satunya bidang IPA, mulai tahun 2010 telah mengembangkan program pendidikan dan
pelatihan (diklat) tenaga laboratorium. Dalam pelaksanaannya, BBGP Jabar menjalin kemitraan
dengan dinas pendidikan untuk memfasilitasi diklat bagi guru yang mendapat tugas tambahan
sebagai kepala laboratorium.
Fokus bahasan pada Diklat Calon Kepala Laboratorium IPA lebih ditekankan pada peningkatan
kompetensi manajerial dan profesional. Melalui kegiatan diklat tersebut diharapkan dapat
dihasilkan tenaga Kepala Laboratorium IPA yang kompeten untuk melaksanakan tugasnya
yang pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap peningkatan mutu pembelajaran IPA
di sekolah.
Untuk mempercepat capaian jumlah kepala laboratorium maka diselenggarakan program
Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium Sekolah Moda Blended. Diklat ini
diperuntukkan
[Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah Moda Blended]
1
untuk guru yang sudah menjabat sebagai kepala laboratorium tetapi belum memiliki sertifikat
sebagai kepala laboratorium.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang melandasi penyusunan Program ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4916);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Managemen Pegawai Negeri Sipil;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20I8 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6264);
[Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah Moda Blended]
2
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41
Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Dasar Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA);
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah;
17. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 455/M Tahun 2019 tentang Uraian
Jabatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi No. 14 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Guru Penggerak dan Balai Guru Penggerak.
C. Tujuan
Tujuan program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi managerial dan kompetensi profesional guru IPA SMP Dinas
Pendidikan Kota Denpasar yang diberi tugas tambahan sebagai kepala laboratorium.
D. Sasaran
Peserta kegiatan ini adalah guru-guru mata pelajaran IPA SMP Dinas Pendidikan Kota Denpasar
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala laboratorium, sejumlah 84 orang.
[Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah Moda Blended]
3
E. Target Kompetensi
Setelah mengikuti diklat ini, peserta mampu menguasai dan meningkatkan:
1. Kompetensi Manajerial
a. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah
b. Mengelola kegiatan laboratorium sekolah
c. Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah
d. Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah
e. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah
2. Kompetensi Profesional
a. Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah
b. Memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di sekolah
c. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah
F. Indikator
Indikator pencapaian kompetensi:
1. Indikator Kompetensi Manajerial
a. Menyusun rencana pengembangan laboratorium
b. Merencanakan pengelolaan laboratorium
c. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium
d. Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja laboratorium
e. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru
f. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
g. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
h. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
i. Menyusun laporan kegiatan laboratorium
j. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
k. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
l. Mensupervisi teknisi dan laboran
m. Membuat laporan secara periodik
n. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
o. Memantau kondisi dan keamanan bangunan laboratorium
p. Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium
[Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah Moda Blended]
4
q. Menilai kinerja tenaga laboratorium IPA Sekolah
[Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah Moda Blended]
5
r. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya
H. Manfaat
Manfaat dari kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya profesionalisme Kepala Laboratorium IPA
2. Meningkatnya layanan laboratorium untuk pembelajaran IPA
3. Terjalinnya kerjasama antara BBGP JAWA BARAT dengan Dinas Pendidikan Kota Denpasar
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan mutu pendidik khususnya yang bertugas
sebagai Kepala laboratorium IPA.
J. Narasumber/Fasilitator
Narasumber kegiatan ini adalah pejabat struktural dan Ketua MKKS Dinas Pendidikan Kota
Denpasar. Fasilitator kegiatan adalah Widyaiswara BBGP Jawa Barat.
L. Tahapan Kegiatan
In service Training 1
(IN 1)
64 JP
In service Training
Tidak Lulus
2 (IN 2 ) Mendapatkan surat
20 JP keterangan
Lulus
Mendapatkan
Sertifikat Diklat
[Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah Moda Blended]
7
M. Struktur Program
Struktur Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah
Alokasi Waktu
Program Materi Pelatihan ( JP)
IN1 OJT IN2
A. Umum 1. Kebijakan Pemberdayaan Tenaga 2
Laboratorium Sekolah/Madrasah
2. Hakikat IPA dan Peranan Laboratorium 2
Sekolah/Madrasah dalam Pembelajaran
Abad 21
B. Pokok 1. Perencanaan Pengembangan 5 4
Laboratorium Sekolah/Madrasah
2. Pengembangan sistem administrasi Laboratorium 6 8
Sekolah/Madrasah
3. Penyusunan prosedur operasi standar 4 6
(POS) kerja laboratorium
4. Pengelolaan Kegiatan Laboratorium 5 6
Sekolah/Madrasah
5. Pemberdayaan Tenaga Teknisi dan 4 4
Laboran Sekolah/Madrasah
6. Kesehatan dan keselamatan kerja di 5 4
laboratorium
7. Pemantauan Sarana dan Prasarana 5 6
Laboratorium Sekolah/Madrasah
8. Penilaian Kinerja Tenaga Laboratorium 3 2
IPA Sekolah
9. Penelitian di Laboratorium IPA 5 8
10. Pendayagunaan Laboratorium IPA
a. Penyusunan panduan/penuntun
(manual) praktikum
4 6
b. Pengenalan dan pendayagunaan alat serta
bahan laboratorium IPA. 8 12
11. Pelaporan dan Penilaian Hasil 17
Pelaksanaan OJT
12. Refleksi dan Evaluasi Pelaksanaan OJT 2
C. Penunjang 1. Pengenalan LMS Diklat dan Pemanfaatan 4
TIK dalam Pengelolaan Laboratorium IPA
Sekolah/Madrasah
2. Perencanaan Pelaksanaan OJT 1
3. Pretes / Postes 1 1
64 66 20
Jumlah
150
*catatan: 1 JP = 45 menit
N. Penilaian
Penilaian dalam kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah
dilakukan secara komprehensif, meliputi penilaian terhadap peserta, penilaian terhadap
fasilitator dan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan. Penilaian ini bertujuan untuk
mengukur kompetensi peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi.
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
8
1. Penilaian terhadap peserta
Penilaian terhadap peserta mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penilaian
terhadap aspek pengetahuan dilakukan melalui tes. Aspek sikap dinilai melalui teknik observasi
menggunakan instrumen lembar observasi. Penilaian aspek keterampilan menggunakan teknik
observasi dan penilaian produk.
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta pada aspek kerjasama dalam
pengerjaan tugas baik mandiri maupun kelompok, kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan,
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, serta keaktifan saat berinteraksi dengan
instruktur dan peserta lain. Penilaian sikap dilakukan oleh fasilitator mulai dari awal sampai
akhir kegiatan secara terus menerus pada setiap materi kegiatan.
b. Penilaian Keterampilan
Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai
dengan kebutuhan. Hal-hal yang dinilai pada aspek keterampilan meliputi: (tes kinerja,
portofolio)
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
9
3) Kemampuan memantau sarana, prasarana, dan sumberdaya laboratorium, yaitu
memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium, mensupervisi teknisi dan laboran,
memantau kondisi dan keamanan alat dan bahan serta fasilitas laboratorium
4) Kemampuan melakukan evaluasi kegiatan laboratorium, yaitu menilai kinerja teknisi
dan laboran, menilai kegiatan laboratorium, membuat laporan tentang kondisi dan
pemanfaatan laboratorium, dan mengevaluasi program laboratorium
5) Kemampuan pengendalian alat dan bahan, yaitu menerapkan prosedur penggunaan
alat dan bahan, menerapkan ketentuan K3, dan memantau pembuangan limbah
laboratorium
6) Kemampuan memanfaatkan laboratorium untuk pendidikan dan penelitian, yaitu
menerapkan hasil kajian dan inovasi, menyusun manual praktikum, merancang
penelitian (dalam bentuk proposal),dan melaksanakan praktikum untuk topik tertentu.
Hasil penilaian keterampilan pada saat In Service Training 1 dan On The Job Training
digabungkan untuk mendapatkan nilai akhir keterampilan dengan bobot masing-
masing:
Tabel 4.2. Kriteria Nilai Keterampilan
Angka Sebutan
80 - 89 Baik
70 – 79 Cukup
< 70 Kurang
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
10
d. Nilai Akhir
Nilai akhir adalah nilai yang digunakan untuk menentukan kelayakan peserta pelatihan untuk
mendapatkan sertifikat. Nilai akhir ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nilai kelayakan peserta ditentukan oleh nilai proses dan nilai post test.
b. Nilai proses terdiri atas nilai sikap dan nilai keterampilan.
c. Nilai akhir kelayakan dilakukan dengan rumus
NA = {(NS x 30%)+(NKx70%)} x 70%+(NP x 30%)
Keterangan:
NA = Nilai Akhir
NS = Nilai Sikap (rerata dari semua mata pelatihan)
NK = Nilai Keterampilan (rerata dari semua mata pelatihan)
NP = Nilai Post Test
Tabel 4.4. Predikat nilai akhir untuk peserta diklat
Angka Predikat
≥ 70 Kompeten
< 70 Belum Kompeten
Penilaian fasilitator bertujuan sebagai umpan balik bagi fasilitator dalam meningkatkan layanan
akademik kepada peserta. Penilaian fasilitator dilakukan oleh peserta pelatihan. Komponen
dalam penilaian fasilitator meliputi:
a. Sistematika penyajian
b. Kemampuan menyajikan
c. Ketepatan waktu dan kehadiran
d. Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran
e. Sikap dan perilaku
f. Cara menjawab pertanyaan peserta
g. Penggunaan bahasa
h. Pemberian motivasi kepada peserta
i. Kerapihan berpakaian
j. Kerjasama antar fasilitator
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
11
Tabel 4.5. Kriteria Penilaian Fasilitator
Angka Sebutan
85 – 100 Baik Sekali
75 – 84 Baik
< 75 Cukup
Penilaian terhadap fasilitator selain menggunakan instrumen lembar pengamatan, digunakan
pula instrumen Smiley Face dan bull’s eye yang bertujuan untuk mengukur kepuasan peserta
terhadap proses pembelajaran sekaligus penyelenggaraan Diklat Peningkatan Kompetensi
Kepala laboratorium IPA secara keseluruhan. Instrumen smiley face diisi oleh peserta pada setiap
hari genap dan instrumen bull’s eye diisi oleh peserta pada setiap hari ganjil selama kegiatan
pelatihan berlangsung.
c. Bahan Kegiatan
e. Layanan Menu
O. Sertifikat
Peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pada program Diklat Peningkatan
Kompetensi Kepala laboratorium IPA Sekolah dan dinyatakan kompeten akan mendapatkan
sertifikat. Sertifikat diunduh di LMS Pembelajaran Diklat dan ditandatangani oleh Kepala BBGP
Jawa Barat.
Instruktur yang telah memfasilitasi peserta pada kegiatan In Service Training 1 dan In Service
Training 2 Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala laboratorium IPA akan diberikan sertifikat
dengan ketentuan sertifikat diberikan dengan struktur program dan jumlah jam yang sama
dengan peserta.
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
12
P. Jadwal
Jadwal Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala laboratorium IPA adalah sebagai berikut.
Jadwal In Service Training 1 Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala laboratorium IPA Sekolah Kota Denpasar
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
13
Jadwal On The Job Training (OJT) Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala laboratorium IPA Sekolah Kota Denpasar
Minggu ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Pelaksanaan
Keterangan
▪ Pelaksanaan OJT : 66 JP
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
14
Jadwal In Service Training 2 Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala laboratorium IPA Sekolah Kota Denpasar
Hari ke 1 2 3
N
SESI 8 Sept 9 Sept 10 Sept Kode MATERI DIKLAT Jumlah Jam
o
2022 2022 2022
1 08.00 - 08.45 1 1
Pelaporan dan Penilaian Hasil Pelaksanaan
2 08.45 - 09.30 check-in 1 2 1 17
OJT
Pagi 3 09.30 - 10.15 1 1 2 2 Refleksi dan Evaluasi Pelaksanaan OJT 2
10.15 - 10.30 Istirahat 3 Pos tes 1
4 10.30 - 11.15 1 1 3
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
15
Q. Alat dan Bahan
Sarana dan prasarana yang diperlukan, di antaranya ruang belajar, white board, spidol
boardmarker, jaringan internet, alat dan bahan laboratorium, serta sarana lain yang
dibutuhkan untuk kelancaran penyelenggaraan pelatihan.
Program Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Laboratorium IPA Sekolah BBGP Jawa Barat
15