Kajian Teori
kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.
yang peserta didiknya dan instrukturnya (guru) berada pada lokasi terpisah
9
transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital
yang kegiatan belajar mengajarnya bisa dilakukan secara virtual yang dalam
sebagai berikut:
10
d. Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
11
5. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara
pembelajaran.
Dengan E-learning kita dapat diakses dari berbagai lokasi dan tempat.
kemampuan masing-masing.
memiliki kualitas yang sama setiap kali diakses dan tidak tergantung
12
Sealin itu menurut Empy dan Zhuang (2005) pembelajaran daring
wilayah.
4. Materi. Materi yang harus menggunkaan fisik, tentu saja tidak dapat
13
Selain kekurangan-kekurangan tersebut, Pangondian (2019:57) juga
yaitu:
mengajar
kebingungan.
1. Google Classroom
2. Whatsapp Group
berfungsi sebagai alat komunikasi berupa chat dengan mengirimkan pesan baik
14
itu pesan teks, gambar, video, maupun telpon. Penggunaan Whatsapp
membutuhkan paket data dalam kartu telpon pemilik smartphone (Suryadi dkk,
2018:5).
meeting atau diskusi secara bersama seperti bertatap muka langsung tanpa harus
akan dilakukan saat meeting. Peserta juga dapat memulai video conference atau
rapat melalui akun Outlook, Gmail, atau iCal yang dimiliki. Dari segi keamanan
tidak lupa aplikasi zoom menambahkan adanya fitur endto- end encryption yang
dapat digunakan pada saat rapat agar keamanan para penggunanya tetap terjaga.
Keamanan tambahan tersebut dapat diperoleh dari kata sandi yang hanya
diketahui oleh pengguna. Peserta rapat juga dapat merekam rapat yang dilakukan
15
4. Google Meet
conferencing milik Google. Layanan ini dapat diakses melalui website, android
maupun iOS. Di Google Meets ini tidak hanya bisa melihat dokumen
adalah sebagai bidang kajian yang memiliki objek telaah kebajikan dan budaya
sebagai kerangka kerja keilmuan pokok serta disiplin ilmu lain yang relevan, dan
kewarganegaraan.
16
(humanizing) dan membudayakan (civilizing) serta memberdayakan
dan negara.
membentuk siswa agar menjadi warga negara yang cerdas, terampil, kritis,
dan bernegara. Hal ini berarti bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang
Tujuan mata pelajaran PKn menurut BSNP dalam Fathurrohman & Wuri
kewarganaegaraan.
bernegara.
17
informasi dan komunikasi.
politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar
terampil agar dapat berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
lainnya.
dan komunikasi
18
2.2.3 Fungsi PKn di SD
amanatkan oleh para pendiri bangsa ini ketika merumuskan Pancasila dan UUD
1945. Kehidupan demokratis akan selalu tumbuh apabila seluruh warga negara
warga negara demokratis tidak hanya tercermin dalam menuntut dan menikmati
hak individu, tetapi juga harus memikul tanggung jawab secara bersama-sama
dengan orang lain untuk membentuk masa depan bangsa yang cerah.
salah satu mata pelajaran yang mengajarkan tentang demokrasi memiliki peranan
dkk (2006: 21) menjelaskan bahwa fungsi PKn yaitu memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,
dan suku bengsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Secara
tersirat, fungsi lain PKn dari pernyataan di atas adalah sebagai sarana untuk
Secara etimologis, kata karakter berasal dari bahasa Latin kharakter atau
bahasa Yunani kharassein yang berarti memberi tanda (to mark), atau bahasa
19
Prancis carakter, yang berarti membuat tajam atau membuat dalam. Dalam
bahasa Inggris character, memiliki arti: watak, karakter, sifat, peran dan huruf.
Karakter juga diberi arti a distinctive differenting mark (tanda yang membedakan
seseorang dengan orang lain). Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, karakter
diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti
untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
tentang moral (moral behaviour) yang dihasilkan terlihat dalam tindakan nyata
seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati
sehingga mereka memiliki karakter luhur itu, serta dapat menerapkan dan
dilakukan pendidik dalam hal ini adalah guru kepada siswanya untuk
20
membentuk kepribadian siswa yang bermoral, beretika, bersikap, bermotivasi,
keputusan baik dan buruk serta mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
sehari-hari.
pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
agar berfikir baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah
Negara dan membangun bangsa menuju bangsa yang maju. Ketiga berfungsi
memilah budaya bangsa sendiri serta menyaring budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. Dengan
21
di atas maka seseorang dapat berperilaku sesuai dengan falsafah Pancasila,
Warga Negara yang baik. Pendidikan karakter juga memiliki tujuan untuk
pembentukan karakter siswa, hal ini sejalan dengan pendapat Agus (2012: 22),
pola pikir, sikap, dan perilaku siswa supaya dapat menjadi pribadi yang positif,
pada satuan pendidikan yang untuk selanjutnya pada saat ini diperkuat dengan 18
nilai hasil kajian empirik Pusat Kurikulum. Nilai prakondisi (the existing values)
yang dimaksud antara lain takwa, bersih, rapih, nyaman, dan santun.
teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan nasional, yaitu: (1) Religius (2) jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5)
Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10)
Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13)
22
2.4 Definisi Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)
pokok karakter pribadi maupun karakter publik warga negara yang mendukung
antara lain tanggung jawab moral, disiplin diri, dan hormat terhadap martabat
setiap manusia. Sedangkan sifat karakter publik antara lain kepedulian sebagai
warga negara, kesopanan, hormat terhadap aturan hukum (rule of the law),
pada watak atau karakter (diposition) dan komitmen yang diperlukan untuk
telah dipelajari dan dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas, dan
23
demokrasi mengisyaratkan adanya pemerintahan mandiri yang bertanggung
jawab dari tiap individu. Karakter privat seperti bertanggung jawab, moral,
disiplin diri, dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap
individu adalah wajib. Karakter publik juga tidak kalah penting. Kepedulian
24
2.4.1 Nilai-nilai Karakter Kewarganegaran (Civic Disposition)
dan ilmu yang amat penting dalam pelajaran PKn. Berdasarkan Pusat
merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama,
dan pekerjaan
25
3. Disiplin :Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
4. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.
Karakter yang paling ideal adalah intelektual profetik. Adapun seorang yang
b) Cinta Tuhan
26
dapat melakukan apapun tanpa kehendak Tuhan. Oleh karenya
c) Bermoral
d) Bijaksana
e) Pembelajar sejati
perbedaan.
f) Mandiri
27
memunculkan sikap mandiri sebagai bangsa.
g) Kontributif
77).
diterapkan dalam sekolah, untuk jenjang sekolah dasar, jenjang sekolah menengah
pertama (SMP), sampai dengan jenjang sekolah menengah atas (SMA). Udin S.
sejumlah butir-butir yang dapat menjadi isi civic disposition (nilai atau sikap
3. Rasa hormat akan hak hidup, hak kebebasan atas dasar keimanan dan
sebagainya.
28
6. Saling menghormati antar bangsa kita dengan bangsa lain, agar terjalin
7. Hormat akan hak cipta atau karya milik orang lain dalam berbagai
macam bidang.
yang kuat untuk keputusan yang telah diambil secara mufakat dan adil.
10. Selalu kritis akan keadaan atau segala sesuatu yang datang dari luar, dan
harus diasadari oleh pribadi kita sendiri selain menurut aturan dalam
agama.
untuk PKn tingkat SD, SMP, maupun SMA. Dalam dimensi karakter
29
4) Adanya perbedaan dan kebebasan dalam mengemukakan pendapat
30