A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Ganjil
Alokasi Waktu : 30 JP (30 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd
B. Kompetensi Awal
Jenis peralatan pneumatik apa yang anda ketahui dalam kehidupan
sehari-hari?
Apakah peralatan pneumatik tersebut pernah anda pergunakan?
Bagaimana cara mempergunakan peralalatan pneumatik tersebut?
B. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar krits dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan sistem pneumatik dan mencapai tujuan beraktivitas pada
perusahaan yang mempergunakan sistem otomasi.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata pneumatik dalam
dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa?
Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)
Non-kognitif
N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik
Kognitif
1. Gambarkan dan jelaskan simbol-simbol komponen pneumatik?
2. Tuliskan prinsip kerja komponen katup kontrol arah berikut sistem penomoran
lubang?
3. Tuliskan prinsip kerja aktuator pneumatik?
4. Gambarkan dan jelaskan simbol komponen pneumatik?
5. Gambarkan dan jelaskan komponen katup kontrol arah pada set pneumatic?
6. Gambarkan aktuator pneumatik single acting silinder dan Double akting
Silinder?
7. Tuliskan dan jelaskan jenis valve yang dapat memiliki fungsi sebagai
safety/pengaman?
8. Tuliskan guna katup kontrol aliran pada rangkaian pneumatik?
9. Tuliskan dan jelaskan 3 jenis Check valve?
10. Tuliskan perbedaan Three way plug valve dan foru way plug valve?
11. Tuliskan kelebihan dari ball valve?
12. Tuliskan Tabel kebenaran gerbang logika “DAN” dengan 3 buah masukan?
13. Tuliskan tabel kebenaran gerbang logika “ATAU” dengan 3 buah masukan?
14. Gambarkan dan jelaskan 3 kemungkinan Rangkaian Pneumatic Fungsi
“DAN”?
15. Tuliskan keuntungan dan kerugian rangkaian pneumatic fungsi “DAN” yang
dirangkai seri?
16. Tuliskan perbedaan rangkaian pengunci dominan ON dan dominan OFF?
17. Tuliskan perbedaan rangkaian pengunci dominan ON dan rangkaian pengunci
dengan katupmemori?
18. Tuliskankomponen-komponenpneumaticyangdipergunakanuntuk membuat
rangkaianpengunci dominan ON dan dominan Off?
19. Tuliskan kelebihan dan kekurangan aplikasi klep pneumatic yang
dikembangkan pada dunia balap motor di dunia?
Reflektif
3. Metode Pengaktifan
Pengaktifan katup kontrol arah bergantung pada jenis dan variasi tugas yang
diperlukan. Pengaktifan KKA bisa secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi
dari semuanya. Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 seperti
table dibawah ini:
Pada silinder kerja ganda, dua input pneumatic digunakan untuk mendorong
batang aktuatormaju dan mundur.
Gambar 3.3. Aktuator Double Acting Cylinder
Pada table dibawah ini disajikan actuator silinder secara lengkap dan jelas.
Ketujuh (7) jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel
Kebenarannyaakan dijelaskan pada penjabaran dibawah ini:
Arti NAND adalah BUKAN AND atau NOT AND. Gerbang ini merupakan
kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan
(lawan) dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang ini akan menghasilkan
Keluaran (output) Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1. Namun,
jika terdapat sebuah Input saja yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1. Dibawah ini akan disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran
Gerbang NAND (NAND Gate)
Arti gerbang ini adalah BUKAN atau OR NOT.Gerbang ini merupakan kombinasi
dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan Keluaran (Output) yang
berkebalikan dari Gerbang OR. Gerbang ini akan menghasilkan Keluaran Logika 1
jika seluruh Masukan (Input) bernilai Logika 0 dan akan mendapatkan Keluaran
Logika 0, jika salah satu Masukan (Input) harus bernilai Logika 1. Dibawah ini akan
disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate).
Gambar 5.5. Simbol gerbang NOR dan tabel kebenarannya
6. Gerbang X-OR (X-OR Gate)
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan
1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika bernilai 0 jika seluruh masukan bernilai sama, jika semua masukannya (Input)
mempunyai nilai Logika yang berbeda maka akan menghasilkan keluaran bernilai 1.
Dibawah ini akan disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR
Gate)
Gerbang ini juga memiliki kesamaan dengan Gerbang X-OR, yanghanya terdiri
dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari
Exclusive NOR. Gerbang ini merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang
NOT. Kebalikan dari gerbang logika X-OR, Gerbang ini akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda dan akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai
Logika yang sama. Dibawah ini disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-
NOR (X-NOR Gate).
G. Rangkaian Pengunci
Rangkaian pengunci adalah rangkaian yang memberi sinyal masukan dalam waktu
pendek (pulsa) dan menghasilkan sinyal keluaran yang terus- menerus. Cara
mematikan sinyal keluaran adalah dengan cara memberi sinyal lain pada rangkaian.
Pada rangkaian ini terdapat dua sinyal masukan yang masing-masing berfungsi
sebagai ON dan OFF atau sebagai START dan STOP.
Sedangkan rangkaian memory memiliki pengertian yang hampir sama dengan
rangkaian pengunci diatas yang memiliki fungsi sebagai penyimpan sinyal keluaran
dari kegiatan rangkaian set pneumatic yang ingin kita lakukan.
1. Rangkaian Pengunci Pneumatic
Terkadang kita pasti bertanya dalam hati apakah rangkaian pneumatic yang kita
rangkai “Dominan ON atau Dominan OFF?", "Apakah kedua dominan tersebut harus
ada dalam setiap rangkaian?", "Apa manfaatnya dominan tersebut pada rangkaian
Pneumatic?". Dominan ON dan OFF merupakan sebuah rangkaian Pneumatik dasar
yang membantu sistem pengunci/lock sementara pada suatu rangkaian. Kita dapat
menyimak penjelasan dibawah ini untuk lebih memperluas pemahaman kita mengenai
rangkaian Domina tersebut.
Kita mengenal 2 macam rangkaian pengunci dalam rangkaian pneumatic.
Rangkaian tersebut adalah :
a. Rangkaian pengunci dominan hidup (ON) (rangkaian logikanya seperti
terlihat pada gambar 6.1.a di bawah.
b. Rangkaian pengunci dominan mati (OFF) (rangkaian logikanya seperti
terlihat pada gambar gambar 6.1.b di bawah)
6.1.a 6.1.b
Gambar 6.1. Rangkaian logika dengan pengunci
Kita dapat merealisasikan rangkaian pengunci dominan ON dan dominan OFF
dengan menggunakan komponen pneumatik dibawah ini.
a. Tombol katup 3/2 normal tertutup (N/C) berfungsi sebagai tombol ON (sinyal
masukan),
b. Tombol katup 3/2 normal terbuka (N/O) berfungsi sebagai tombol OFF(sinyal
masukan),
c. “Shuttle valve” berfungsi sebagai logika ATAU.
d. Katup 3/2 normal tertutup (N/C) dengan pengaktifan pneumatik dan pengembalian
pegas berfungsi sebagai katup DAN.
Rangkaian pengunci adalah rangkaian yang memberi sinyal masukan dalam waktu
pendek (pulsa) dan menghasilkan sinyal keluaran yang terus menerus (kontinyu).
Memberi sinyal lain pada rangkaian adalah cara untuk mematikan sinyal keluaran
(output). Jadi pada rangkaian ini terdapat dua sinyal masukan yang masing-masing
berfungsi sebagai ON dan OFF atau sebagai START dan STOP.
A. Rangkaian Pengunci Dominan ON
Sebenarnya Dominan ini merupakan dominan yang mengontrol rangkaian
Pneumatik agar dapat bekerja dan digunakan untuk membuat sebuah rangkaian
pneumatic murni yang terdiri dari 2 tombol yang memiliki berlawanan kontak (NO
Tombol Stop dan NC Tombol Start). Pada saat tombol ON di tekan, rangkaian masih
bekerjatemporer (mengunci sementara). Apabila ke dua tombol di lepas maka
rangkaian pun akan terputus / tidak berfungsi.
Jadi, Rangkaian pengunci dominan ON adalah rangkaian pengunci yang apabila
kedua sinyal masukan diberikan ke rangkaian dalam waktu bersamaan tetap
menghasilkan sinyal keluaran. Dari rangkaian logika gambar 6.1.a dapat disusun
rangkaian pneumatik pengunci dominan ON seperti pada gambar 6.2. Keluaran H1
disambung seri dengan sinyal NOT masukan (S2) yang hasilnya dihubungkan ke
masukan logika “ATAU”. Masukan “ATAU” lainnya berasal dari sinyal S1. Keluaran
“ATAU” memproses keluaran H1.
Kita bias mengatur posisi tombol Start, Stop, Katup dan Silinder kerja tunggal
sesuai dengan posisi yang tepat sesuai gambar atau sesuai kemudahan kita
mengoperasikannya. Posisi Dominan ON dapat aktif dengan cara menekan ke-2
tombol yaitu start dan stop secara bersamaan dan pada saat dilepas angin yang
disalurkan akan keluar.
Gambar 6.8. Simulasi rangkaian Dominan OFF pada software Festo Pneumatic
Kita bisa melihat pada gambar di atas, ada warna biru tua berarti saluran selang
angin yang berisi angin/fluida dan biru muda berarti saluran kosong angin. Pada
gambar di atas warna biru tua artinya system masih aktif dan belum memasuki tombol
Stop. Artinya, angin hanya sampai di tombol stop saja namun blm dapat mendorong
katup control.
Sehingga dari simulasi diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa angin tidak
dapat mendorong katup kontrol karena katup tersebut sudah ditahan oleh tombol stop
apabila ke dua tombol (Stop dan Start) ditekan bersamaan.
B. Kompetensi Awal
Sebutkan komponen pneumatik apa yang anda ketahui dalam
kehidupan sehari-hari?
Apakah kegunaan rangkaian memory dan pengunci pada sistem
pneumatik?
Bagaimana cara mengubah kecepatan silinder pada sistem pneumatik?
Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)
Non-kognitif
N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik
Kognitif
1. Tuliskan komponen utama sistem pneumatik?
2. Gambarkan dan jelaskan bagan sistem pneumatik?
3. Tulikskan susunan sistem pneumatik?
4. Tuliskan manfaat kompresor dalam sistem pneumatik?
5. Tuliskan fungsi katup pengamanan dalam sistem pneumatik?
Reflektif
41 | P a g e
sesuai dengan jumlah rilis katup pelepas, lalu apa peran katup pengaman? Katup
pengaman adalah katup pengaman dan perlindungan. Ini terutama digunakan pada
pipa dan berbagai peralatan tekanan. Ketika tekanan kerja media melebihi nilai
tekanan yang diijinkan, katup pengaman secara otomatis terbuka ke media pelepasan
eksternal. Ketika tekanan sedang berkurang, 'Katup pengaman akan ditutup lagi untuk
mencegah bahaya tekanan berlebih pada pipa dan peralatan. Apakah Anda tahu apa
itu katup pengaman pneumatik?
"Katup pengaman pneumatik" menggunakan gas bertekanan tinggi sebagai
sumber listrik, dan mengadopsi skema desain untuk mengubah rasio ukuran blok
silinder dan spool. Struktur produk sederhana, volumenya kecil, batas tekanan stabil,
dan batas dari 0,1 Mpa hingga puluhan ribu Mpa dapat direalisasikan. Tekanan, biaya
produk sangat berkurang.
"Katup pengaman hidrolik pneumatik" yang dirancang khusus juga dapat
diterapkan pada katup pengaman pilar penunjang tekanan dari sistem pendukung
hidrolik tambang. Dalam proses menerima tekanan formasi, tekanan lambat dicapai
(yaitu, tekanan mempertahankan tekanan konstan dengan perubahan tekanan formasi)
dan tekanan dilepaskan dengan cepat (yaitu, pelepasan tekanan sesaat dilepaskan
dalam satu detik ketika atapnya runtuh) untuk memastikan peralatan tidak merusak
dan personel. Keamanan.
Karena "katup pengaman pneumatik hidraulik" memiliki dua fungsi fungsi
pelepas tekanan dan kecepatan membatasi tekanan dari kecepatan rendah ke tekanan
sangat tinggi; ini memiliki keunggulan tekanan stabil membatasi pelepasan tekanan
dan ketahanan korosi yang baik. Sangat meningkatkan dan memperluas kualitas dan
kinerja sistem tenaga hidrolik dan peralatan pendukung tambang hidrolik. Pada saat
yang sama, dengan perkembangan teknologi material, kinerja skema desain produk
hidrolik lebih baik. Produk yang dipatenkan juga memiliki karakteristik penggunaan
ulang yang tiup dan berulang, dan masa pakai beberapa kali lipat dari produk
konvensional.
42 | P a g e
ILYAS, S.Pd Irma Suryani Jambak, S.Pd
NIP. 196602131991031018 NIP. 198109282005022004
Informasi Umum
A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Ganjil
Alokasi Waktu : 50 JP (50 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd
B. Kompetensi Awal
Sebutkan komponen utama pneumatik apa yang anda ketahui?
Apakah kegunaan pengaman pada sistem pneumatik?
Sebutkan input elemen pada sistem pneumatik?
43 | P a g e
E. Model Pembelajaran
Luring (Tatap muka)
Problem Base learning
Komponen Inti
F. Tujuan Pembelajaran
Memahami rangkaian silinder dengan menggunakan katup kombinasi
Melakukan pengoperasian rangkaian pneumatic dengan media vakum
Melakukan pengoperasian rangkaian pneumatic dengan silinder lebih dari satu
G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar krits dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan mengoperasikan sistem otomasi dan mencapai tujuan
beraktivitas pada perusahaan yang mempergunakan sistem otomasi.
H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata operator dalam
dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Usaha apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pengoperasian sistem pneumatik?
44 | P a g e
dengan menggunakan katup kombinasi?
Guru memberi pemahaman tentang langkah-langkah pengoperasian
rangkaian pneumatic dengan media vakum pada mesin industri di
bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi contoh melakukan Melakukan pengoperasian
rangkaian pneumatic dengan silinder lebih dari satu di bidang
teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik
Penutup (125 menit)
Guru dan peserta didik mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan merefleksi proses
kegiatan pembelajaran
Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan
pembelajaran
J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
1. Observasi (pengamatan oleh guru) terlampir
2. Penilaian teman sebaya (terlampir)
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
1. Kognitif
2. Non - kognitif
Lampiran
45 | P a g e
K. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
L. Lampiran Penilaian Sikap
M. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
1. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
2. Modul
3. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
N. Lampiran Glosarium
Tekanan konstan, kompresor,
- Katup, Katup Poppet, Katup Geser, Katup kontrol arah, Non return
valves, Shuttle Valves, Pressure cotrol valves, Pressure Relief Valve
Katup, katup kombinasi.
- Komponen Vakum, pneumatic conveyor, positive pressure system,
Negative Pressure Or Vacuum System, pompa entrapment, positive
displacement, suction cup, Generator Vakum, Single-stage vacuum
generator dengan integrated non-return valve
- Pneumatik, silinder, hidrolik, aktuator, pengendali, diagram alir, sensor,
katup distribusi, kompresor.
- dll
O. Lampiran Daftar Pustaka
- Modul ajar “Sistem Robotik” jilid 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI tahun 2020
- https://docplayer.info/71635218-Hidrolik-pneumatik.html
- https://dokumen.tips/documents/sistem-kontrol-elektropnumatik-kontrol-
elektropnumatik-4-teknik-otomasi-industri.html
- https://www.festo-didactic.com/int-en/learning-centres/?
fbid=aW50LmVuLjU1Ny4xNy4xMC43MDk3LjQyMDI
- https://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-pompa-vakum/
- https://ilmukelapa.com/product/basic-pneumatic-training-system/
-
Lampiran Penilaian Sikap
46 | P a g e
Profil Pelajar Pancasila
Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)
Non-kognitif
N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
47 | P a g e
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik
Kognitif
1. Tuliskan berapa nilai tekanan udara pada lubang keluaran katup dua tekanan, bila
tekanan 6 bar pada lubang masukan X dan pada lubang masukan Y tekanannya 8
bar? Jelaskan?
2. Tuliskan berapa nilai tekanan udara pada lubang keluaran katup ganti , bila
tekanan 6 bar pada lubang masukan X dan pada lubang masukan Y tekanannya 4
bar? Jelaskan.
3. Tuliskan dan jelaskan 8 kelompok katup kombinasi?
4. Tuliskan perbedaan katup pengontrol tekanan(Pressure Control Valve) dan Katup
pengontrol aliran (Flow Control Valve)?
5. Pada gambar dibawah ini, katup manakah yang mengatur kecepatan silinder maju
pada rangkaian berikut?
1.0 1.0
1.02 1.01
1.01 1.02
1.1 1.1
4(A) 2(B) 4(A) 2(B)
5(R)3(S) 5(R)3(S)
1(P) 1(P)
48 | P a g e
8. Tuliskan dan jelaskan komponen-komponen untuk vakum sistem pneumatik?
11. Buatlah rangkaian instalasi rangkaian media vakum sistem pneumatik dengan
benar sesuai pada aplikasi fluidsim yang telah kamu but pada soal nomor 3?
12. Terangkan langkah-langkah mengoperasikan rangkaian pneumatik dengan media
vakum sesuai prosedur?
15. Dibawah ini ditampilkan Rangkaian Kontrol Dua Silinder yang Bekerja
Berurutan.
49 | P a g e
Buatlah rangkaian kontrol dari permaslahan tersebut?
Reflektif
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalamai kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level rata-rata pencapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
MATERI PEMBELAJARAN
50 | P a g e
c. Katup 5/4 : terdiri dari 4 katup 2/2
d. Katup 8 diaktifkan dengan udara : kombinasi 2 buah katup 4/2
e. Pembangkit impul : multilibrator
i. Pembangkit vakum dengan pendorong : untuk pengangkatandan penempatan
barang
f. Modul langkah : untuk tugas kontrol berurutan
i. Modul memori perintah : untuk
mulaidengankondisisinyalmasukan
51 | P a g e
Gambar 7.16. katup tunda waktu NO
52 | P a g e
Gambar 7.18. blok kontrol udara
53 | P a g e
Cara kerja :
Pada posisi normal, tekanan udara mengalir dari P menuju B, saluran A
pembuangan ke R. udara mengalir dari B melalui saluran kontrol menuju katup
hambat bantu (2). Kemudian diteruskan ke KKA 3/2 NC (1), akibatnya menghambat
pembuangan ke R dan melepas udara dari P ke A. Udara mengalir dari saluran A ke
KKA 3/2 NO melewati katup hambat bantu (1) dan menghambat aliran udara dari P
menuju B. Dari saluran B Pembuangan terjadi menuju R.
54 | P a g e
c. Posisi ketiga : udara bertekanan masuk kesaluran Y. udara bebas mengalir dari
P menuju B dan membuang udara dari A menuju R.
Prinsip dasar dari vakum distilasi adalah proses tetap terjadi pada ruang hampa,
Untuk mencapai keseimbangan dimana pada proses tersebut untuk menguapkan
komponen yang mudah menguap dan uap air diperkaya pada destilasi dalam vakum
diperlukan aliran cairan dan uap air. Meskipun Tangki tidak terhubung ke atmosfir,
tetapi pompa vakum membuat sistem tekanan agar tetap di bawah tekananatmosfir.
55 | P a g e
barometer air raksa pada tahun 1643. barometer air raksa tersebut adalah sebuah
tabung gelas yang panjang telah diisi dengan air raksa dan dibalikkan didalam
sepiring air raksa, seperti padaGambar 8.1. Ruang diatas kolom air raksa hanya
mengandung uap air raksa, yang besar tekanannya dapat diabaikan.Kebanyakan alat
pengukur tekanan menggunakan tekanan atmosfer, yang dinamakan tekanan tolok
(gauge pressure). Tekanan sesungguhnya disebuah titik didalam suatu fluida
dinamakan tekanan absolut ( absolute pressure).
56 | P a g e
Vacum Generator hampa udara adalah
generator komponen vakum kecil yang baru,
efisien, bersih, ekonomis, kecil
yang menggunakan tekanan
negatif untuk menghasilkan
tekanan negatif. Hal ini
memungkinkan untuk memiliki
tekanan positif dan negatif di udara
bertekanan atau dalam sistem
pneumatik Generator vakum
banyak digunakan dalam otomasi
industri, seperti mesin, elektronik,
kemasan, percetakan, plastik dan
robot, dll. Penggunaan tradisional
vakum Generator adalah cangkir
isap, adsorpsi berbagai bahan,
yang sangat sesuai untuk adsorpsi
bahan rapuh, lembut, tipis non-
ferrous, non-logam atau benda
bulat. Dalam aplikasi ini, fitur
yang umum adalah jumlah isapan
kecil yang dibutuhkan, persyaratan
vakum yang rendah dan intermiten
Mekanisme penghisapan vakum
generator vakum dan analisis
faktor kinerja kerjanya sangat
penting untuk disain dan pemilihan
yang positif dan negatif. Jalur
tekanan gas Generator vakum
mudah dipilih.
57 | P a g e
Dalam aplikasi industri sangat lazim dengan menggunakan rangkaian kontrol dengan
dua atau lebih actuator karena beragamnya proses yang akan dilakukan. Adapun hal-
hal yang perlu diperhatikan untuk memilih media kontrol yang sesuai, diantaranya
adalah:
Untuk itu kita harus mempersiapkan komponen seperti yang tertulis dibawah
ini. Komponen pneumatic yang diperlukan :
58 | P a g e
a. Air Service Unit (penyaringan udara)
b. 2 buah double acting cylinder (silinder kerja ganda)
c. Katup distribusi (Distribution Valve) untuk menyalurkan udara
d. 2 buah 5/3 Valve (Katup 5/3)
e. 4 buah 3/2 Valve NO With Roller and Back Spring (katup 3/2 NO dengan
roller dan pegas pengembali.
f. 1 buah 3/2 Valve NO With Push Button and back spring (Katup 3/2 NO
dengan tombol dan pegas pengembali)
Setelah dirakit, maka bentuk tampilan komponen pneumatic bisa terlihat
seperti pada gambar dibawah ini. Pedoman mengenai praktek, komponen alat dan
bahan praktek bisa dilihat pada lembar percobaan yang telah dipersiapkan oleh siswa
sebelumnya.
Gambar 9.3. Rangkaian sederhana yang menggunakan dua buah silinder dengan
softwre Fluidsim
62 | P a g e
Cara Membuat Rangkaian Kerja
a. Susunlah terlebih dahulu komponen-komponen yang telah dipersiapkan
sebelumnya pada papan rangkaian. Kita akan memasang 4 buah katup 3/2 NO
pengaktif roller pembalik pegas dan 3 buah silinder kerja ganda terlebih dahulu.
Kejelasan peletakan posisi dari komponen-komponen tersebut dapat kita lihat pada
gambar dibawah ini.
Informasi Umum
A. Identitas Modul
64 | P a g e
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Genap
Alokasi Waktu : 40 JP (40 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd
B. Kompetensi Awal
Sebutkan katup kombinasi dalam sistem pneumatik apa yang anda
ketahui dalam kehidupan sehari-hari?
Apakah kegunaan media vakum pada sistem pneumatik?
Bagaimana cara merakit rangkaian pneumatik dengan silinder lebih
dari satu?
65 | P a g e
F. Tujuan Pembelajaran
Memahami jenis-jenis komponen pada sistem hidrolik
Melakukan langkah-langkah menginstal rangkaian hidrolik
Melakukan langkah-langkah mengoperasikan rangkaian hidrolik
G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar kritis dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan menginstalasi sistem otomasi rangkaian hidrolik dan
mencapai tujuan beraktivitas pada perusahaan yang mempergunakan sistem
otomasi.
H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata sistem hidrolik
dalam dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pemanfaatan sistem hidrolik?
66 | P a g e
Guru memberi contoh langkah-langkah melakukan pengoperasian
sistem hidrolik di bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik
J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
Terlampir
5. Observasi (pengamatan oleh guru)
terlampir
6. Penilaian teman sebaya
terlampir
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
5. Kognitif
6. Non - kognitif
Lampiran
67 | P a g e
K. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
L. Lampiran Penilaian Sikap
M. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
7. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
8. Modul
9. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
N. Lampiran Glosarium
- pressure gauge, gelas penduga, relief valve
- Relief Valve, Sequence Valve, Pressure reducing valve, Flow Control
Valve
- circuit diagram, lay out
- Air Glyco, Emulsi oli-ai, Cairan Syntetis
- Automatic Transmision Fuid (ATF), DOT (Departement Of
Transportation) , Power Steering
- dll
O. Lampiran Daftar Pustaka
- Modul ajar “Sistem Robotik” jilid 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI tahun 2020
- https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenonline/
online2008/sistemhidrolik/materi01c.html
- https://mekatronika.smkn1bangil.sch.id/2020/07/simbol-hidrolik.html
- https://jualselanghidrolik.net/simbol-sistem-hidrolik/
- https://www.academia.edu/18406968/Hidrolik_Pneumatik
- https://www.autoexpose.org/2018/07/komponen-sistem-hidrolik.html
Lampiran Penilaian Sikap
68 | P a g e
1 Andre Syahputra
2 Hananda Safira
dst
Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)
Non-kognitif
N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo
69 | P a g e
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik
Kognitif
1. Tuliskan 3 komponen utama sistem hidrolik?
2. Gambarkan dan jelaskan 4 simbol katup pada sistem hidrolik?
3. Tuliskan 4 Fungsi minyak/cairan hidrolik?
4. Tuliskan 4 hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik?
5. Tuliskan fungsi reservoir tank dalam sistem hidrolik?
6. Tuliskan 2 macam aktuator yang digunakan dalam sistem hidrolik?
Reflektif
70 | P a g e
MATERI PEMBELAJARAN
A. Komponen Utama Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja
Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-
macamnya akan dibahas berikut ini.
3.1 Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring
putar, katup dengan pegas bias.
3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat
mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan
yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan misalnya
untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar
penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang
mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
71 | P a g e
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga
mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian
hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu
menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada
saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih
rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti
mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu
melalui fixed orifice.
Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai
dengan keperluan
Flow control yang dilengkapi dengan check valve
Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan
Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik
Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga telah kita
pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida, demikian juga
telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai
dengan cara mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki
bila telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:
Tujuan penggunaan rangkaian
Ketersediaan komponen
Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa
Tekanan kerja sistem hidrolik berapa
Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik
dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para
72 | P a g e
desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi
seoptimal mungkin.
Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai
berikut:
Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
Unit pengatur diletakkan di bawahnya
Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam
konduktor yang digunakan
Gambar. Tata letak komponen hidrolik
Gambar. Diagram rangkaian hidrolik lengkap
73 | P a g e
Minyak Hidrolik
74 | P a g e
Prinsip-prinsip penting dari zat cair (Hidrolik)
Cairan tidak dapat dimampatkan / dikompresikan / diperkecil volumenya
Hukum Pascal :
Tekanan yang diberikan pada zat cair / hidrolik dalam bejana tertutup, besarnya tekanan
akan terteruskan ke segala arah, dengan tekanan sama besar
PENTING
Jika cairan hidrolik akan diganti dengan macam yang
lainnya, maka cairan semula harus dikuras dan dibilas,
periksa apakah seal oil cocok untuk cairan yang baru
Macam-macam minyak hidrolik yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1. Minyak transmisi otomatis
Automatic Transmision Fuid (ATF) mempunyai kualitas tinggi dengan berbagai macam
bahan tambah, minyak harus dapat memasuki saluran yang sangat kecil
Kekentalan minyak harus sesuai karena suhu kerjanya sering berubah
Pada kecepatan normal ATF bersuhu 1000 C, ATF harus tahan terhadap oksida, dan
tidak boleh berbusa
A coefficient of friction addjusting agent ditambah untuk menambah daya gesek pada
kopling transmisi otomotis sehingga tidak selip
2. Tipe minyak ATF dan Power Steering
Tipe F dan Dexton II, Tipe F mempunyai daya gesek yang besar dibanding Dexton II
Pada baut tap transmisi diberi tanda tertentu, macam minyak apa yang digunakan
Merk mobil tertentu biasanya membuat minyak ATF sendiri, misalnya suatu
perusahaan tertentu membuat minyak ATF dengan no. Part : 0888600405
Minyak Power Steering harus peka terhadap tekanan yang bekerja dan memilik fungsi
pelumas baik (untuk silinder tenaga dan pompa),
ATF biasanya diwarnai merah atau kekuningan untuk membedakan dengan oli yang
lainnya
3. Minyak rem adalah minyak yang tidak mengandung minyak bumi karena minyak rem
tidak boleh merusak dan melarutkan karet yang banyak digunakan pada sistem rem.
4. Minyak ini dibuat dari alkohol dan susunan kimia serta ether
� Persyaratan minyak rem
a. titik didih tinggi, jika titik didih kurang memenuhi syarat sebagian minyak menguap
membentuk Vapour lock, dan kerja rem kurang efektif
b. minyak rem harus dapat menahan karat pada komponen logam dan tidak merusak
komponen dari karet
75 | P a g e
c. mempunyai kekentalan (viskositas) tertentu sebab minyak rem dalam bekerja
mempunyai tugas meneruskan tekanan
� Tipe Minyak
Tipe minyak rem dikenal dengan nama DOT (Departement Of Transportation) dan
pada bagian belakang tanda DOT diikuti dengan angka.
Contoh : DOT 3 (SAE J1 730) merupakan minyak rem yang paling paling sering dipakai,
dan mempunyai titik didih sebesar 205� C. Dalam menggunakan minyak rem tidak
diperbolehkan mencampur dengan minyak rem merk lain, karena akan merusak struktur
minyak.
Sistem hidrolik merupakan sebuah rangkaian komponen mesin yang menggunakan
bahan cair (hydro) sebagai sumber energi penggerak. Oleh sebab itu dalam kinerjanya
hanya menggunakan poros maju dan mundur.
Secara singkat, sistem hidrolik adalah mekanisme pemindahan tenaga menggunakan
media zat cair berupa fluida. Untuk contoh penggunaan sistem hidrolik dalam kehidupan,
bisa dilihat pada pembahasan sebelumnya.
Pada dasarnya, sistem hidrolik sangat berkaitan dengan hukum Pascal yang berbunyi
“Tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup, maka akan diteruskan ke segala
arah”. Lalu apa maksudnya?
Ternyata seperti ini gambarannya. Kalau ada selang air yang dihubungkan dalam
sebuah kran, lalu kran itu dinyalakan maka air yang keluar dari ujung selang itu memiliki
kecepatan dan daya semprot yang sama dengan air yang keluar dari kran.
Simbol Sistem Hidrolik
Jika ditilik lebih dalam, nyatanya jumlah simbol yang terdapat dalam sistem hidrolik cukup
banyak untuk diketahui. Kira-kira apa saja itu? Pastikan anda dapat dengan mudah
mengenali dan mengetahui perbedaan tiap simbol dibawah ini;
76 | P a g e
77 | P a g e
78 | P a g e
79 | P a g e
80 | P a g e
Dalam aplikasinya, ada 8 komponen pada sistem hidrolik. Yakni ;
1. Pompa hidrolik sebagai input power
Pompa hidrolik berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada
sistem hidrolik. Pompa ini akan mengubah gerakan mekanik menjadi energi hidrolik. Cara
kerjanya, pompa akan bergerak untuk memicu pergerakan fluida hidrolik.
Pergerakan fluida inilah yang menaikan tekanan hidrolik sehingga aktuator dapat
bergerak sesuai tekanan pada fluida.
Namun, pompa hidrolis memerlukan tenaga dari luar agar bisa bergerak. Untuk alat-
alat berat menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pompa hidrolik. Namun pada
perangkat hidrolik kecil seperti car lift, sistem ABS (pada rem mobil) menggunakan motor
listrik sebagai penggerak pompa hidrolik.
Ada tiga jenis pompa hidrolik yang banyak digunakan. Antara lain ;
1. Tipe gear pump, tipe ini memanfaatkan pergerakan dua roda gigi untuk
menimbulkan aliran hidrolik.
2. Tipe piston pump, tipe ini mirip kompresor dimana fluida akan terhisap didalam
silinder dan piston akan mendorongnya melalui katup outlet sehingga aliran fluida
bisa terbentuk.
3. Tipe vane pump, tipe ini mirip pompa air pada rumah yang memafaatkan kipas pada
sebuah rotor yang akan menghisap fluida saat berputar.
2. Directional Control valve
Directional control valve berfungsi layaknya pintu yang akan menutup dan
membuka saluran untuk mengarahkan aliran fluida ke output tertentu. Sehingga bisa
dikatakan control valve berfungsi sebagai pengatur arah tekanan fluida.
81 | P a g e
Control valve ini bisa ditemukan pada sistem hidrolik dengan multi aktuator. Apa itu?
yakni sistem hidrolik dimana ada lebih dari satu tabung hidrolik. Contohnya lengan
excavator.
Namun untuk sistem hidrolik single aktuator seperti pada pengangkat pasir atau car
lift tidak memerlukan control valve karena hanya ada satu saluran.
Beberapa macam valve selain directional control valve pada sistem hidrolik antara lain :
Sequence valve, untuk memastikan sirkuit hidrolik telah maju sepenuhnya sebelum
sirkuit lain bergerak.
Relieve valve, mengalirkan fluida ke reservoir apabila tekanan fluida berlebihan.
Regulating valve, menjaga tekanan hidrolik tetap stabil di titik tertentu.
Check valve, memastikan arah aliran fluida searah.
3. Unit aktuator
Unit aktuator berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam aliran fluida
(dikatakan juga tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis. Dari komponen inilah perangkat
hidrolik dapat menggerakan benda.
Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ;
1. Tipe tabung/piston, ini dipakai pada hampir semua sistem hidrolik. Tipe ini
menggunakan piston didalam tabung yang akan bergerak maju/searah saat tertekan oleh
fluida. Gerakan piston dimanfaatkan untuk menggerakan benda. Contohnya, lengan
excavator, car lift, hydraulic crane, dan sistem rem hidrolis.
2. Tipe rotary, pada tipe ini aktuator akan bergerak berputar saat diberi tekanan fluida.
Contohnya torque converter pada sistem transmisi otomatis mobil.
4. Reservoir tank
Reservoir tank berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki ini tersimpan
cadangan fluida yang diperlukan saat proses hidrolik berlangsung. Pada tanki ini pula,
seorang teknisi memeriksa kondisi fluida dalam sistem hidrolis apakah masih bagus, atau
perlu diganti/ditambah.
5. Unit penyalur hidrolik
Unit ini terdiri dari selang hidrolis. Selang hidrolis berfungsi mengalirkan fluida. Namun ini
bukan selang biasa, selang hidrolik harus mampu bertahan dalam tekanan tinggi. Ini karena
tekanan fluida saat sistem hidrolik bekerja bisa sangat besar, sehingga bahan selang ini
kebanyakan terbuat dari bahan logam.
6. Fluida cair
82 | P a g e
Fluida menjadi penghantar energi dari pompa ke aktuator. Sistem hidrolis, pada dasarnya
hanya memindahkan energi dari pompa ke aktuator. Sebenarnya, zat cair dan gas apapun
bisa dijadikan fluida untuk sistem ini.
Namun, oli hidrolis cair ini digunakan karena molekulnya lebih besar serta lebih
tahan terhadap panas. Sehingga cocok diberi tekanan tinggi tanpa bocor.
7. Filter
Filter berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa dalam aliran
fluida agar tidak masuk ke sirkuit hidrolik. Kotoran ini akan dihalau oleh filter sebelum oli
memasuki saluran hidrolik, sehingga sistem hidrolik akan lebih aman.
8. Oil cooler
Pada beberapa jenis sistem hidrolik, memerlukan oil cooler sebagai pengatur suhu
fluida. Fungsi oil cooler untuk mendinginkan fluida, fluida yang telah digunakan (diberi
tekanan tinggi) suhunya akan meningkat. Fluida dengan temperatur tinggi ini akan
mengalami penurunan kualitas, serta beresiko merusak komponen lain. Sehingga perlu
didinginkan.
Rangkaian Sistem Hidrolik Sederhana
Supaya lebih mudah dipahami, rangkaian sistem hidrolik ini bisa digambarkan pada skema
berikut.
83 | P a g e
Dari gambar diatas, harusnya bisa dipahami:
a. Komponen A, berperan sebagai tuas pengendali
b. Komponen B, berperan sebagai input device atau pada sistem hidrolik yang lebih
kompleks komponen ini diganti menggunakan pompa hidrolik.
c. Komponen C, berperan sebagai selang
d. Komponen D, berperan sebagai aktuator yang mengubah tekanan hidrolik menjadi
gerakan.
e. Komponen E, adalah output device
Ketika tuas pengendali dimajukan, piston pada komponen B akan menekan fluida
berwarna biru. Hasilnya, piston pada komponen D mendorong output untuk bergerak.
Begitu pula saat tuas pengendali ditarik mundur, piston pada komponen B akan menyedot
fluida. Hasilnya, piston pada komponen D juga ikut tertarik sehingga output juga bergerak
mengikuti tarikan piston.
Sementara pada sistem hidrolik yang lebih kompleks, akan ada tambahan komponen
seperti control valve, oil cooler, dan filter yang terletak diantara unit input dan aktuator.
84 | P a g e
D. Menginstal Rangkaian Hidrolik
Diagram Sistem Hidrolik Wheel Loader
Pompa Hidrolik Dan Pengaturan Tekanan di Sistim Hidrolik
85 | P a g e
B. Simbol-simbol komponen hidrolik
86 | P a g e
87 | P a g e
Informasi Umum
A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Genap
Alokasi Waktu : 40 JP (40 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd
B. Kompetensi Awal
Sebutkan komponen utama sistem hidrolik apa yang anda ketahui dalam
kehidupan sehari-hari?
Apakah kegunaan valve pada sistem hidrolik?
Sebutkan pengaplikasian rangkaian hidrolik dalam kehidupan sehari-
hari?
G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar kritis dan mandiri untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan menginstalasi sistem robotik (handling) dan mencapai tujuan beraktivitas pada
perusahaan yang mempergunakan sistem robotik.
H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata sistem robotik dalam
dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pemanfaatan sistem robotik?
J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
Terlampir
1. Observasi (pengamatan oleh guru)
terlampir
2. Penilaian teman sebaya
(terlampir)
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
1. Kognitif
2. Non - kognitif
Lampiran
90 | P a g e
K. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
L. Lampiran Penilaian Sikap
M. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
1. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
2. Modul
3. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
N. Lampiran Glosarium
- Handling Station, Production System
- Programmable Logic Controller (PLC), CNC (Computerized Numerical
Control).
- CPU, Memory, Digital (I/O) dan Power supply
- SCADA, Remote Desktop Anydesk, Sensor Warna, Sensor Proximity
Infrared
- Sensor Proximity Induktif, Sensor Proximity Kapasitif, Counter
- dll
O. Lampiran Daftar Pustaka
- Amin, A. & Risfendra. 2019. Human Machine Interface untuk Sistem
Otomasi Handling Station. Journal of Mechanical Electrical and Industrial
Engineering 1(3) : 13 - 20.
- Prasetyani, L., Subagio, D., & Wijaya, Y. 2018. Pembuatan Modul
Pembelajaran Mechatronics System Menggunakan HMI Omron dan PLC
Omron CJ2M CPU11 dengan Studi Kasus Running Lamp dan Testing
Station. Jurnal Technologic 9(2) : 1 - 17.
- Azizah, N., & Pratiwi, D. 2019. Implementasi Web-SCADA untuk Me-
Monitor Besaran Listrik di Gedung Elektro Kampus 1 Politeknik Negeri
Ujung Pandang. Jurnal Teknologi Elekterika 1(16) : 7 - 12.
- Oktaviani, T., Rusli., & Salahuddin. 2019. Perancangan Prototype Cuci
Mobil Otomatis Berbasis PLC dan SCADA. Jurnal Litek : Jurnal
Listrik Telekomunikasi Elektronika 16(2) : 42 - 47.
- Jenero, A. D., & Suprianto, B. 2020. Pengembangan Trainer MPS
( Modular Production System ) Pengisi Botol Air Otomatis Berbasis
Mikrokontoler Arduino Mega Untuk Mata Pelajaran Pengendalian Sistem
Robotik di SMK Negeri 1 Jenangan. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
9(1) : 73 - 78.
- Septian, D. A., Roza, E., & Rosalina. 2018. Perancangan Sequencing 91 | P a g e
Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)
Non-kognitif
N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
92 | P a g e
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik
Kognitif
1. Tuliskan fungsi Handling station?
2. Tuliskan 4 fungsi PLC?
3. Tuliskan 2 fungsi sensor warna?
4. Tuliskan 2 perbedaan sensor proximity infrared, sensor proximity induktif dan sensor
proximity kapasitif?
5. Tuliskan 3 bagian perancangan sistem SCADA pada sistem robotik?
6. Tuliskan fungsi Remote Desktop Anydesk?
7. Tuliskan kegunaan sistem SCADA?
Reflektif
MATERI PEMBELAJARAN
A. Handling Station pada Production System
93 | P a g e
Handling station merupakan station yang berfungsi untuk memindahkan benda dari
testing station dan kemudian ditempatkan pada tempatnya masing-masing sesuai dengan
warna yaitu merah atau biru. Handling station terdiri dari sensor proximity kapasitif, sensor
proximity infrared, servo dan pneumatik. Cara kerja dari handling station adalah ketika
barang sudah melewati proses testing station maka benda dinyatakan layak dan dapat
diteruskan menuju proses selanjutnya yaitu barang akan melewati sensor proximity kapasitif
untuk menghitung jumlah barang yang akan masuk ke handling station dan melalui
ekstender menggunakan motor servo untuk membuat dua baris berdasarkan karakteristik
barang.
Setelah itu ketika barang sudah berjumlah 6, selanjutnya barang masuk ke proses
handling Station. Pada handling station, terdapat kontrol gerakan untuk menjalankan linear
motion untuk memindahkan produk yang sudah disusun menjadi dua baris berisi 6 barang
dan diangkat oleh magnetic electric serta pneumatik kedua ke dalam wadah sesuai dengan
warna merah dan biru. Pada wadah tempat meletakkan barang di pasang sensor proximity
infrared yang berufungsi untuk mendeteksi apakah wadah dari objek barang tersebut sudah
dapat digunakan dan ada di posisi yang sesuai agar sistem bisa berjalan dan tidak terganggu.
B. Programmable Logic Controller (PLC)
PLC merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis mikroprosesor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi- instruksi dan
untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi logika semisal logika kombinasional, sekuensial,
pewaktuan, pencacaahan dan aritmatika guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses
(Saputra dan Rahman. 2017). Fungsi dari PLC yaitu memproses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial).
PLC juga dapat memonitor status suatu sistem secara terus menerus atau dapat juga
menampilkan pesan kepada operator. Secara khusus fungsi dari PLC yaitu dapat
memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). PLC memiliki struktur yang
terdiri dari CPU, Memory, Digital (I/O) dan Power supply. PLC bekerja dengan cara
mengamati masukan (input) melalui sensor, push button atau switch, kemudian melakukan
pemrosesan kepada input dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, berupa
menghidupkan atau mematikan keluaran (output). PLC menentukan aksi apa yang harus
dilakukan pada instrument output yang berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran
yang diamati. PLC akan mengoperasikan semua sistem yang memiliki output device yang
menjadi ON ataupun OFF. Juga dapat mengoperasikan segala system dengan variable
94 | P a g e
output. PLC dapat dioperasikan pada sisi input dengan perlatan ON-OFF (switch) atau
dengan peralatan variable input (Dedek Yuhendri. 2018).
PLC yang digunakan pada penelitian ini yaitu PLC jenis PLC Omron tipe CP1E-
N40DR-A merupakan jenis kontroler yang dapat digunakan pada spesifikasi peralatan
dengan tegangan DC. PLC Schneider tipe CP1E-N40DR-A merupakan jenis PLC compact
yang berarti bahwa PLC terdiri dari prosesor dan modul I/O yang menjadi satu kesatuan.
Kemampuan PLC Omron tipe CP1E-N40DR-A ini memiliki 24 digital input 16 digital O
dan 2 pin analog.
C. SCADA
Sistem SCADA yang dirancang terbagi menjadi tiga bagian yaitu Pengamatan
(Supervisory) untuk mengukur beberapa parameter pada plant, pengendali (Control) untuk
mengendalikan breaker dan Akuisisi data (Data Aquisition) yang digunakan untuk membuat
riwayat data & berbagai akumulasi data (Chamdareno, Azharuddin dan Budiyanto. 2017).
SCADA dapat digunakan untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya sistem
SCADA pada PLC digunakan untuk melakuan proses industri yang kompleks secara
otomatis, dapat menggantikan tenaga manusia dan biasanya merupakan proses-proses yang
melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak dan berbahaya, serta faktor-faktor
kontrol gerakan cepat, dan lain sebagainya (Oktaviani, Rusli dan Salahuddin. 2019).
SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kemudahan
dalam pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media interface
dan komunikasi yang tersedia saat ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan sistem
SCADA yaitu dapat mengakses pengukuran kuantitatif dan proses-proses yang penting,
secara langsung saat itu maupun sepanjang waktu. SCADA juga dapat mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan secara cepat serta dapat mengontrol proses-proses yang lebih besar
dan kompleks dengan staf-staf terlatih yang lebih sedikit (Oktaviani, Rusli dan Salahuddin.
2019).
D. Remote Desktop Anydesk
Anydesk merupakan salah satu software remote desktop yang berfungsi untuk
mengkontrol satu perangkat ke perangkat lainnya dari jarak jauh. Cara kerja dari Anydesk
adalah mengkoneksikan dari klien ke komputer server atau antar perangkat pengguna.
Remote desktop dapat mengendalikan perangkat komputer klien yang terhubung pada
sistem jarak jauh seperti ponsel (Andi Nugroho. 2017). Misalnya untuk melakukan hal
seperti mematikan komputer dari jarak jauh, menghidupkan ulang komputer atau restart dari
95 | P a g e
jarak jauh, mengawasi penggunaan program berjalan atau internet dari jarak jauh dan masih
banyak lagi yang dapat dilakukan (Tedyyana dan Wati. 2016).
E. Sensor
1. Sensor Warna TCS230
Sensor warna TCS230 (Arwi Rinaldo, dkk. 2018) adalah sensor warna yang sering
digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu objek benda atau warna
dari objek yang dimonitor. Pada dasarnya sensor warna TCS230 adalah rangkaian
photodioda yang disusun secara matrik array 8x8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda
yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photodioda sebagai filter warna biru dan 16
photodioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas
dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas
cahaya yang berwarna. Nilai intensitas cahaya yang terbaca oleh array fotodioda akan
mengakibatkan perubahan arus. Selanjutnya perubahan arus tersebut dikonversi menjadi
frekuensi oleh IC CMOS. Output frekuensi berupa square wave (gelombang kotak) dengan
duty cycle 50%. Frekuensi keluaran dari TCS230 sekitar 2 Hz ~ 500 kHz. Pada aplikasi,
sensor ini dapat dikontrol menggunakan pin digital (HIGH/LOW).
Sensor warna TCS230 bekerja dengan cara membaca nilai intensitas cahaya yang
dipancarkan oleh LED super bright terhadap objek, pembacaan nilai intensitas cahaya
tersebut dilakukan melalui matrik 8x8 photodioda, dimana 64 photodioda tersebut dibagi
menjadi empat kelompok pembaca warna, setiap warna yang disinari LED akan
memantulkan sinar LED menuju photodioda, pantulan sinar tersebut memiliki panjang
gelombang yang berbeda-beda tergantung pada warna objek yang terdeteksi, hal ini yang
membuat sensor warna TCS230 dapat membaca beberapa macam warna (Arwi Rinaldo,
dkk. 2018).
2. Sensor Proximity Infrared
Sensor proximity infrared digunakan untuk mendeteksi adanya benda yang lewat
pada konveyor. Sensor proximity infrared ini mendeteksi keberadaan suatu obyek dengan
cahaya biasnya atau pantulan cayaha(refleksi) yaitu infrared. Bila terdapat benda dengan
jarak yang cukup dekat dengan sensor, maka cahaya yang terdapat pada sensor akan
memantul kembali pada penerima(receptor) sehingga penerima akan menangkap sinyal
tersebut sebagai tanda bahwa ada obyek yang melewati sensor.
3. Sensor Proximity Induktif
96 | P a g e
Sensor proximity induktif merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi
adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari
alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran,
cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar (Lilik Harmaji dan Khairullah. 2019).
Sensor proximity induktif bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada
objek metal/logam yang berada dalam cakupan wilayah kerja sensor. Tipe ini hanya dapat
mendeteksi benda logam saja dengan jarak deteksi maksimum sebesar 6 mm. Bahan dasar
logam sangat mempengaruhi kemampuan pendeteksian sensor (Turhamun, Azhar, dan Aidi
Finawan. 2017). Mekanismenya adalah apabila terdapat suatu tegangan sumber, dan isolator
maka sensor akan membangkitkan sebuah medan magnet yang berfrekuensi tinggi. Dengan
proses ini, Bilamana ada sebuah benda logam yang terdeteksi oleh permukaan sensor maka
medan magnet yang di hasilkan akan berubah dan perubahan ini yang akan dikirim ke
sistem dan membuat sensor memberikan sinyal.
4. Sensor Proximity Kapasitif
Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak
sensingnya baik metal maupun non-metal (Guntara, Rangga Gelar dan Famytra, Ryanjas
Argo). Sensor Proximity Capacitive menghasilkan medan elektrostatik.Proximity
mendeteksi dengan melihat perubahan nilai kapasitansi pada saat objek melewati sensor.
Proximity Capacitive ini dapat mendeteksi semua jenis benda dan memiliki jarak
maksimum 2 cm (Turhamun, Azhar, dan Finawan Aidi, 2017).
Cara kerja dari sensor proximity kapasitif adalah dengan cara membangkitkan medan
elektrik dan nantinnya akan mendeteksi nilai kapasitansi ketika medan elektrik ini
memotong suatu objek (Agustya dan Fahruzi. 2020). Perubahan nilai kapasitansi menjadi
parameter untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek yang melewati sensor.
Lembar Kerja
Judul : Menampilkan Data Sensor pada SCADA
Tujuan : Menampilkan data counting sensor pada SCADA untuk
monitoring Alat dan Bahan :
98 | P a g e
Gambar 5.4 Tampilan SCADA
Pada percobaan 5 kemungkinan yang dapat terjadi adalah tidak sesuainya variable tag
pada SCADA dengan program PLC yang telah dibuat. Variable tag dan address pada
program PLC Omron sangat diperhatikan dalam mencoba percobaan ini.
Langkah Kerja:
1. Hubungkan PLC ke sumber 24V.
2. Hubungkan sensor kapasitif ke digital input PLC.
3. Buka aplikasi CX Programmer buat program seperti pada gambar kerja.
4. Alamat disesuaikan.
5. Setting aplikasi vijeo citect seperti pada gambar kerja
6. Cocokkan pengalamatan pada PLC dan SCADA saat membuat tag
99 | P a g e
7. Pada halaman citect graphich builder gunakan tool label untuk memberi nama
dan tool numerik untuk menampilkan data hasil sensor.
8. Double click pada tool numeric, set numrtic expression kemudian masukan
tag yang sudah dibuat kemudian ok.
9. Nyalakan PLC dan lihat data yang tampil di PLC dan SCADA.
10. Selesai.