Anda di halaman 1dari 100

Informasi Umum

A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Ganjil
Alokasi Waktu : 30 JP (30 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd

B. Kompetensi Awal
 Jenis peralatan pneumatik apa yang anda ketahui dalam kehidupan
sehari-hari?
 Apakah peralatan pneumatik tersebut pernah anda pergunakan?
 Bagaimana cara mempergunakan peralalatan pneumatik tersebut?

C. Profil Pelajar Pancasila


 Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan; dan
 Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri
 Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain;

Sarana dan Prasarana


Sarana Laboratorium Jaringan Komputer
Prasarana 1. Internet
2. Modul Ajar
3. Pneumatic system trainer

D. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler
E. Model Pembelajaran
Luring (Tatap muka)
Problem Base learning
Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Memahami komponen-komponen pneumatic yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin
Melakukan pengaturan kecepatan silinder
Memahami rangkaian logika
Memahami rangkaian memory dan rangkaian pengunci

B. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar krits dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan sistem pneumatik dan mencapai tujuan beraktivitas pada
perusahaan yang mempergunakan sistem otomasi.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata pneumatik dalam
dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa?

D. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 - 3


Pendahuluan (60 Menit)
Guru menyapa peserta didik dan mengucapkan salam
Guru meminta 1 orang peserta didik untuk memimpin doa
Guru mempersiapkan kondisi psikis peserta didik
Guru mempersiapkan melakukan assesmen diagnostik
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang anak
perkelompok
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran
1
Kegiatan Inti 24 JP (20 jam)
4
Guru memberi pengetahuan singkat mengenai peralatan pneumatik?
Guru memberi pemahaman tentang komponen-komponen
pneumatic yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin di
bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi contoh melakukan pengaturan kecepatan silinder di
bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi pemahaman tentang rangkaian logika, rangkaian
memory dan rangkaian pengunci yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin di bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa.
Guru memberikan contoh penerapan rangkaian logika, rangkaian
memory dan rangkaian pengunci pada bidang teknologi manufaktur
dan rekayasa.
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik
Penutup (75 menit)
Guru dan peserta didik mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan merefleksi proses
kegiatan pembelajaran
Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan
pembelajaran
E. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
Terlampir
1. Observasi (pengamatan oleh guru)
terlampir
2. Penilaian teman sebaya
terlampir
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
1. Kognitif
2. Non – kognitif
Lampiran

A. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif


B. Lampiran Penilaian Sikap
C. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
1. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
2. Modul
3. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
D. Lampiran Glosarium
- Kompresor, Air Filter Regulator, Adsorpsi, Bar, Aksial, Sudu putar
- Air Flow Control, Valve, Liquid, Silinder Kerja Tunggal, Silinder kerja
Ganda
- Gerbang Logika, Boolean, gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT,
gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND, Pneumatic
- Pengunci, memory, rangkaian pengunci, rangkaian memory, on, off,
Dominan on dan off
- dll
E. Lampiran Daftar Pustaka
- Modul ajar “Sistem Robotik” jilid 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI tahun 2020
- https://www.scribd.com/doc/254804453/Pneumatik-Dan-Hidrolik-Kelas-
Xi-Semester-1
- https://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/
- https://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-aljabar-
boolean/
- https://skemaku.com/mengenal-gerbang-logika-dasar-pada-rangkaian-
digital/
- https://iksan35.wordpress.com/2018/09/17/rangkaian-memori-rangkaian-
pengunci-dominan-on-off/
- https://www.slideshare.net/lombkTBK/pneumatik-hidrolik-46902792
Lampiran Penilaian Sikap

1. Observasi (pengamatan oleh guru)


Profil Pelajar Pancasila

No Nama Peserta Didik Mandiri Kreatif Bernalar


Kritis
1 Andre Syahputra  
2 Hananda Safira  
dst

Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)

2. Penilaian oleh teman


Nama Pemberi Nilai : A
Nama Penilai :B
Frekuensi : Setiap selesai pembelajaran
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Karakter teman anda

Lampiran Assesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif

Non-kognitif
N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik

Kognitif
1. Gambarkan dan jelaskan simbol-simbol komponen pneumatik?
2. Tuliskan prinsip kerja komponen katup kontrol arah berikut sistem penomoran
lubang?
3. Tuliskan prinsip kerja aktuator pneumatik?
4. Gambarkan dan jelaskan simbol komponen pneumatik?
5. Gambarkan dan jelaskan komponen katup kontrol arah pada set pneumatic?
6. Gambarkan aktuator pneumatik single acting silinder dan Double akting
Silinder?
7. Tuliskan dan jelaskan jenis valve yang dapat memiliki fungsi sebagai
safety/pengaman?
8. Tuliskan guna katup kontrol aliran pada rangkaian pneumatik?
9. Tuliskan dan jelaskan 3 jenis Check valve?
10. Tuliskan perbedaan Three way plug valve dan foru way plug valve?
11. Tuliskan kelebihan dari ball valve?
12. Tuliskan Tabel kebenaran gerbang logika “DAN” dengan 3 buah masukan?
13. Tuliskan tabel kebenaran gerbang logika “ATAU” dengan 3 buah masukan?
14. Gambarkan dan jelaskan 3 kemungkinan Rangkaian Pneumatic Fungsi
“DAN”?
15. Tuliskan keuntungan dan kerugian rangkaian pneumatic fungsi “DAN” yang
dirangkai seri?
16. Tuliskan perbedaan rangkaian pengunci dominan ON dan dominan OFF?
17. Tuliskan perbedaan rangkaian pengunci dominan ON dan rangkaian pengunci
dengan katupmemori?
18. Tuliskankomponen-komponenpneumaticyangdipergunakanuntuk membuat
rangkaianpengunci dominan ON dan dominan Off?
19. Tuliskan kelebihan dan kekurangan aplikasi klep pneumatic yang
dikembangkan pada dunia balap motor di dunia?

Reflektif

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalamai kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level rata-rata pencapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Komponen-komponen pneumatic
Pengertian Dan Fungsi Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa yunani kuno yang berasal dari kata “Pneuma”
yang berarti tiupan/hembusan. Dalam ilmu filsafat pneuma dapat diartikan sebuah
nyawa. Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara termampatkan
yang bergerak dalam ruangan tertutup. Atau dengan kata lain pneumatik berarti
mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan. (Drs. Suyanto, M.Pd, M.T, 2003 : 1)Ktesibio
yang berasal dari Yunani adalah orang pertama yang diketahui telah menggunakan
alat pneumatik.
Pneumatik merupakan cabang aliran mekanika fluida yang tidak hanya
meliputi pembahasan aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri
atas pipa-pipa, selang-selang, katup-katup dan sebagainya, tetapi juga mengenai aksi
dan penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil
luar yangdialirkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit dapat diartikan sebagai teknik udara
mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik, pneumatik
meliputi : alat-alat penggerakan, pengukuran, pengaturan, pengendalian,
penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara
mampat. Sistem ini menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat
sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
Ciri-ciri perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh sistem alat yang
lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari luar kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya
harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke komponen yang
diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara dapat berekspansi dan melakukan kerja
ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi dibebaskan atau dibuangke atmosphere.
Kelebihan dan Kekurangan Pneumatik
Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah udara yang dapat
dengan bebas diperoleh dari atmosfer, bisa mengembang dengan begitu kuat dan
cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang relatif singkat dan aman
menyebabkan banyak industry atau pabrik yang menggunakan system pneumatic
untuk mesin produksinya.
Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga memiliki kelebihan lainnya
sehingga lebih diutamakan dibandingkan alat-alat dengan system yang lain.
Kelebihan-kelebihan itu antara lain bisa dilihat dari: (Thomas Krist, 1993 : 6-8)
(Krist,T, 1993).
Prinsip Dasar Kerja Pneumatik
Sistem-sistem pneumatik utama terdiri dari kompresor udara atau perapat udara
(pensuplai udara), katup-katup udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat)
ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya
berikut adalah gambar sistem pneumatik secara rinci.

Gambar 3.1. Sistem pneumatic terperinci


Sumber : https://dokumen.tips/documents/9-dasar-dasar-sistem-pneumatik-1.html
Keterangan gambar:
1. Kompresor adalah komponen untuk menghasilkan udara bersih, udara akan
diserap dan dimampatkan oleh kompresor yang digerakkan oleh motor listrik.
2. After Cooler, alat untuk mendinginkan udara kempa dengan menggunaka air atau
media lain yang dapat berfungsi sebagai pendingin udara kempa.
3. Main Line Air Filter, berfungsi untuk mengurangi debu dan air serta kandungan
minyak pada udara kempa.
4. Refrigerated Air Dryer, berfungsi untuk mengeringkan udara basah yang masih
mengandung embun atau titk air, sehingga dapat menghasilkan udara kempa yang
benar-benar kering.
5. Air Filter, dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
6. Air Pressure Reducing Valve, berfungsi untuk mengurangi udara kempa pada
batas yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan tidak berubah pada saat
digunakan.
7. Air Lubricator, berfungsi mensuplai pelumas kedalam udara kempa dengan
menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus bertahan
dalam jangka waktu yang panjang.
8. Air Silincer, berfungsi untuk mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas
yang aman.
9. Air Flow (Change Selenoide Valve), berfungsi untukmengubah aliran langsung
dari kompresor dengan cara membuka atau menutup katup yang menerima signal
elektrik.
10. Speed Control Valve, berfungsi mengontrol kecepatan silinder dengan mengatur
valve aliran dari udara kempa.
11. Air Cylinder, berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang
efektif dan gerakan.
Untuk menstabilkan udara kempa digunakan tangki penampung yang biasanya
tersambung pada bagian belakang kompresor. Dengan tangki ini, tekanan udara yang
keluar menjadi stabil dan kompresorlebih hemat kerjanya, karena dapat langsung
dipakai.

B. Simbol Katup Kontrol Arah Berikut Sistem Penomoran Lubang


Katup kontrol arah adalah komponen pneumatic yang berfungsi sebagai
switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem,
diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga
berfungsi sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik.
1. Simbol
Tabel 3.1. Simbol katup pneumatik

Tabel 3.2. Beberapa simbol katup kontrol arah (KKA)

2. Penomoran pada Lubang


Metode penomoran pada lubang yang digunakan untuk menandai Katup Kontrol
Arah (KKA) sesuai dengan aturan DIN ISO 5599 menggunakan sistem huruf terlebih
dahulu. Sistem penomoran dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.3. Sistem penomoran yang menandai KKA

3. Metode Pengaktifan
Pengaktifan katup kontrol arah bergantung pada jenis dan variasi tugas yang
diperlukan. Pengaktifan KKA bisa secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi
dari semuanya. Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 seperti
table dibawah ini:

Tabel 3.4.Metode pengaktifan KKA


Tabel 3.5. Simbol Aplikasi KKA
Gambar 3.2. Contoh solenoid valve/katup kontrol arah
Aktuator Silinder
Aktuator silinder adalah katup yang digunakan untuk menggerakkan beban yang
relatif berat. Aktuator ini memiliki 2 type, yaitu silinder kerja tunggal dan silinder
kerja ganda. Pada silinder kerja tunggal pergerakan batang aktuator setengahnya
dibantu oleh pegas untuk kerja mundurnya, sedangkan pada silinder kerja ganda
pergerakan maju dan mundur aktuator dilakukan oleh udara bertekanan/pneumatic.
Dibawah ini akan disajikan gambar symbol dari actuator silinder. Pada
silinderkerja tunggal, masukan pada bagian belakang pneumatic akan mendorong
batang actuator maju. Jika udara pneumatic dilepaskan keluar maka pegas akan
mendorong batang kembali kebelakang.

Pada silinder kerja ganda, dua input pneumatic digunakan untuk mendorong
batang aktuatormaju dan mundur.
Gambar 3.3. Aktuator Double Acting Cylinder
Pada table dibawah ini disajikan actuator silinder secara lengkap dan jelas.

Tabel 3.6. Berbagai jenis silinder kerja ganda


C. Check Valve
Merupakan katup dengan mekanisme non-return atau tidak bisa kembali keposisi
awal. Aliran udara hanya diperbolehkan lewat pada satu arah saja pada sistem pegas
dan katupnya. Check valve ini banyak diaplikasikan pada rangkaian pengaman
pneumatic.

Tabel 3.7. Symbol dari chek valve

Gambar 3. 4 . Contoh chek valve


Katup (valve) Aplikasi Khusus
Katup aplikasi khusus terdiri atasbagian dibawah ini :
1. Katup OR memiliki fungsi dimana bila salah satu inputnya aktif maka output akan
aktif.
2. Katup AND memiliki fungsimewajibkan semua inputnya aktif untuk mengaktifkan
output.
3. Katup quick exhaust berfungsi melakukan pembuangan udara yang cepat bila
input/masukan tanpa udara.
4. flow control valve berfungsi untuk mengatur aliran udara yang masuk ke dalam
jalur pneumatic.
5. regulator control valve, berfungsi sama dengan flow control valve tetapi memiliki
tambahan mekanisme non return valve.
Nama Simbol Keterangan
Komponen
Katup “ATAU” Lubang keluaran akan
(Shuttle Valve) bertekanan, bila salah satu atau
kedua lubang masukan memiiki
tekanan

Katup Bila lubang masukan diisi udar


Pembuang Cepat bertekanan, lubang keluaran akan
(Quick Exhaust membuang udara secara langsung
Valve)

Katup “DAN” Lubang keluaran hanya akan


(Two Pressure bertekanan bila udara bertekanan
Valve) diisi ke kedua lubang masukan

Katup Kontrol Aliran udaran keluar dapat diatur,


Aliran (Flow dengan cara memutar
Control Valve) pengaturnya

Katup kontrol Katup cek dengan satu arah katup


aliran satu arah kontrol aliran dan dapat diatur.
(One-way Flow
Control Valve)

Tabel 3.8. Simbol Valve Aplikasi Khusus

D. Pengertian valve dan jenis-jenisnya


Dalam dunia industri terutama yang berkecimpung dalam pengolahan liquid/zat
cair, tentu memiliki sistem perpipaan khusus yang berfungsi sebagai tempat liquid
mengalir. Setiap jaringan pipa tentulah memiliki suatu komponen peralatan yang
difungsikan untuk mengatur jumlah aliran liquid agar proses kerja dapat berjalan
sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Nama komponen tersebutadalah
valve atau katup. Valve atau katup tentulah tidak asing lagi bagi kita. Keran air yang
kita gunakan sehari-hari adalah contoh sederhana dari valve.
Fungsi alat ini pada system perpipaan adalah untuk mengontrol, mengatur dan
mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup
sebagian aliran fluida. Peran katup/valve ini sangat penting dalam dunia industry
seperti industri migas dan industri pengolahan air bersih yang meliputi pengaliran
kedalam kolom destilasi dan mengontrol pengapian pada furnace.
Secara manual, valve dapat dioperasikan dengan menggunakan tuas, pedal,
pegangan, dan lain sebagainya. Penggunaan valve ini secara otomatis depat dilakukan
dengan menggunakan prinsip perubahan aliran, suhu dan tekanan yang akan
mempengaruhi pegas,piston ataupun diafragma sehingga akan menggerakkan katup
dengan sistem buka tutup.
E. Fungsi valve
Fungsi-fungsi utama valve seperti yang tertera dibawah ini :
1. Untuk mengatur tekanan tekanan udara. Terkadang tekanan udara yangmasuk
kedalam system melebihi kebutuhan system. Maka aplikasi valve ini adalah
mengurangi tekanan yang masuk (line pressure) untuk mencapai tekanan yang
diinginkan. Komponen valve yang digunakan biasanya adalah pressure-reducing
valve atau regulator.
2. Untuk membuka dan menutup aliran udara dengan syarat ketika terbuka harus
memiliki hambatan aliran dan tekanan loss yang minimum. Contoh alat yang dipakai
adalah gate, ball, plug dan butterfly valve.
3. Mengatur aliran udara, dengan metode menahan aliran menggunakan
trikmenggunakan suatu hambatan dan perubahan arah, atau bisa juga dengan
kombinasi keduanya.
4. Untuk pressure relief dengan menggunakan relief valve dan safety valve. Tekanan
udara yang berlebihan dapat diatasi dengan menggunakan Relief valve. Tekanan yang
berlebihan dapat mengganggu proses aliran udara bertekanan bahkan bisa sampai
pada kegagalan proses sistem. Sedangkan Safety valve berfungsi ototmatis membuka
jika tekanan udara melebihi batas input yang ditetapkan. Komponen ini
menggunakan per(spring loaded).
5. Chek valve(lift check dan swing check) digunakan untuk mencegah aliran balik
(back flow) udara bertekanan. Prinsip kerja valve ini akan tetap terbuka dan akan
tertutup apabila terdapat aliran yang berlawanan arah.
Dibawah ini akan disajikan jenis – jenis Valve yang sering digunakan :
1. Gate valve

Gambar 4.1. Gate Valve


Dalam system perpipaan, Katup ini sangat sering digunakan untuk membuka
dan menutup aliran udara bertekanan dengan cara mengangkat atau memutar gerbang
penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Namun, katup ini tidak dapat mengontrol besar kecilnya laju aliran fluida
dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya. Maka, posisi gate pada
valve ini harus terbuka penuh (fully open) atau tertutup penuh (fully close).
Turbulensi dapat terjadi pada aliran udara jika gate diposisikan terbuka setengah dan
akan menyebabkan :
a. Posisi dudukan gerbang penutup akan berubah.
Ayunanterhadap posisi dudukan (seat), akan terjadi pada gerbang penutup. Keadaan
ini menyebabkan posisi gerbang penutup akan berubah terhadap dudukan (seat). Pada
akhirnya gerbang penutup tidak akan berada pada posisi yang tepat dan menyebabkan
passing saat valve tertutup.
b. Sudut-sudut gate akan terkikis.
Turbulensi laju aliran fluida dapat mengikis sudut-sudut gate. Terkikisnya sudut-sudut
gate dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara
sempurna
Valve terdiri dari 3 jenis, yaitu :
a. Non Rising Stem Gate Valve, jika diaktifkan, stem dan handwheel berada pada
posisi tetap.
b. Rising Stem Gate Valve, jika diaktifkan, makastem dan handwheel akan naik.
c. Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di aktifkan maka stem akan naik, namun
handwheel tetap..
Tekanan udara yang tidak terlalu tinggi dan tidak bergetar menggunakan
komponen Rising Stem & Non Rising Stem. Untuk tekanan tinggi menggunakan
Outside Screw & Yoke Gate Valve. Industri minyak, industry dengan lokasi dan
temperatur yang tinggi pada umumnya menggunakan OS &Y karena komponen ini
dapat memberikan tanda untuk stem naik atau turun. Contoh, apabila stem tinggi itu
menandakan posisi valve sedang buka penuh.
Keuntungan menggunakan Gate Valve :
a. Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
b. Waktu buka penuh ditandai dengan Low pressure drop
c. Bebas kontaminasi (murni)
d. Tekanan nol bilagerbang penutupan penuh. Cocok apabila akan melakukan
service / perbaikan pada pipa.
Kerugian menggunakan Gate Valve :
a. Terjadi turbulensi yang dapat mengakibatkan erosi dan perubahan posisi dudukan
gate dan tidak cocok dipakai untuk kran bukaan separuh.
b. Memerlukan torsi yang tinggi dan waktu bukaan panjang untuk membuka dan
menutup
c. Steam tidak cocok dipakai untuk ukuran 10 “ keatas
1. Globe valve

Gambar 4.2. Globe Valve


Sumber : https://www.cnzahid.com/2017/01/globe-valve-berbagai-jenis-beserta.html
Fungsi valve ini untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida dalam
pipa(throttling). Prinsip dasar operasinya adalah gerakan tegak lurus cakram dari
dudukannyauntuk memastikan bahwa ada ruang berbentuk cincin antara cakram dan
cincin kursi mendekat bertahap pada saat valve ditutup.
Dengan mudah memutar handel valve dan dudukan valve yang sejajar dengan
aliran, mengefisienkan valve mengatur besar kecilnya aliran udara dengan korosi
piringandan dudukan yang kecil. Valve miliki tahanan yang cukup besar.
Dengan desain yang sedemikian rupa, akan ada perubahan arah aliran zat yang
dipaksa masuk kedalam valve mengakibatkan tekanan drastis turun dan menyebabkan
turbulensi di dalam valve itu sendiri. Sistem tanpa penurunan tekanan dan tanpa
tahanan pada aliran sebaiknya tidak menggunakan valve ini.
Ada tiga jenis bentuk utama bodi Globe Valve, yaitu:
1. Z-body
Tipe ini paling umum dan sering dipakai.Posisi horizontal pada dudukan cakram,
diafragma berbentuk Z. dan pergerakan batang cakram yang tegak lurus terhadap
sumbu pipa atau dudukan cakram. Proses pembuatan, instalasi, perawatan dan
perbaikan dapat dipermudah dengan bentuk valve yang simetris.
2. Y-body
Bentuknya merupakan alternatif untuk penurunana tekanan tinggi. Posisi dudukan
cakram dan batang (stem) memiliki sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Valve jenis
ini sangat cocok digunakan untuk tekanan tinggi.
3. Angle- body :
Valve ini adalah modifikasi dasar dari Z-Valve yang digunakan untuk
memindahkan aliran dari vertikal ke horizontal.
Adapun macam-macam bentuk cakram/steker dari Globe Valve adalah :
a. Tipe Regulating disk
b. Tipe soft seat disk
c. Type Plug Disk
d. Tipe guide disk
e. Tipe flat disk
Keuntungan yang diperoleh saat menggunakan Globe valve adalah :
a. Kemampuan yang cukup baik dalam mengatur laju aliran/throttling
b. Kemampuan menutup baik.
Adapun Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:
a. Daya atau actuator yang dibutuhkan cukup besar untuk valve berukuran besar.
b. Bila dibandingkan dengan gate valve, valve ini memiliki penurunan tekanan yang
lebih tinggi.
3. Angle Valve

Gambar 4.3. Angel Valve


Sumber : http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve
Seperti globe valve, valve ini digunakan padakomponen yang memerlukan
pengaturan aliran yang besar atau kecil(throttling). Namun besar sudut 90° adalah
untuk mengurangi pemakaian elbow 90° dan fitting tambahan. Valve ini sering
digunakan sebagai pengganti lebow karena dapat merubah aliran udara dengan sudut
900.
4. Ball Valve

Gambar 4.4. Ball Valve


Sumber : http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve
Pengontrol aliran udara valve ini berbentuk cakram bulat (seperti
bola/belahan)yang memiliki lubang di tengah. Aliran akan terjadi pada saat lubang
tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup. Aliran udara
bertekanan akan terhalang ketika katup tertutup dan posisi lubang berada tegak lurus
terhadap ujung katup.
Valve ini banyak digunakan karena mudah diperbaiki dan kemampuan untuk
menahan tekanan (hingga 10.000 Psi) dan suhu tinggi (hingga 2500C= 4820F). Karena
sifatnya yang serbaguna, Aplikasi mesin industry banyak menggunakan valve ini
secara luas. Ukuranvalve biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve Logam, bahan keramik ataupun plastic banyak digunakan untuk membuat
valve ini. Untuk membuat daya tahannya bertambah, Bolanya biasanya dilapisi
chrome.
Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :
a. Reduced bore ball valves
valveini adalah jenis ball valve yang diameter lubang bolanya tidak seukuran dengan
ukuran pipa. Diameter bola katup memiliki satu ukuran yang lebih rendah
dibandingkan ukuran diameter pipa sebenarnya. Jadi, jika kita ingin menggunakan
pipa dengan diameter 3 inchi, maka ball valve yang kita pilih adalah yang berukuran 2
inchi.
b. Full bore ball valve
Valve ini memiliki diameter lubang bola yang sama dengan diameter pipa yang
menggunakannya. Valve jenis ini biasanya digunakan pada production manifold,
blow down, pipeline, piggable line, dll.
Ada 2 jenis jalur pada ball valve,yaitu :
a. Full bore
b. Reduced bore
Valve memiliki banyak fungsi atau kegunaan, diantaranya adalah :
a. pengendali Aliran/flow control
b. Mengendalikan tekanan/pressure control
c. Shut off
d. Cocok diaplikasikan padatekanan dan suhu yang tinggi
Adapun beberapa kelebihan dari valve ini adalah :
a. Low leakage/ jarang bocor
b. A very low pressure drop/penurunan tekanan yang sangat rendah
c. Tidak mudah terkontaminasi dan mudah dibuka
d. Small in size, tidak begitu berat jika dibandingkan dengan valve lain yang sejenis
e. Disainnya yang simpel dapat meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve
dibuka penuh. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle
untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°.
f. Valve ini mampu mengatur besar kecil aliran gas dan uap terutama untuk tekanan
rendah. Valve ini sering dipakai pada proses hydrocarbon. Valve ini dapat dengan
cepat ditutup dan cukup hampa udara untuk menahan udara bertekanan.
Sedangkan kekurangan dari valve ini adalah :
a. Adanya gesekan antara ball dengan seat dapat mengakibatkan seat bisa rusak.
b. Terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system/sambungan akibat water
hammer/palu air pada system. Pembukaan Handle yang terlalu cepat dibuka pada
dinding pipa dapatmengakibatkan water hammer/palu air pada system sehingga .
F. Rangkaian Logika

Dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital adalah rangkaian logika(Logic


Gate)  yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa masuka (Input) menjadi
sebuah sinyal keluaran (Output) yang Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan
sistem bilangan biner yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan
menggunakan Teori Aljabar Boolean.

Input-input  yang masuk dikondisikan oleh gerbang logika kemudian


menjadikannya sebuah keluaran (output) yang sesuai dengan apa yang diperintahkan
padanya. Ada tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang
NOT. Ketiga gerbang logika dasar ini menghasilkan empat gerbang turunan, yaitu :
gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XNOR.
Sistem perintah pada gerbang Logika yang diterapkan pada Sistem Elektronika
Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti
Integrated Dioda, Transistor, Relay, Circuit (IC), Optik maupun Elemen Mekanikal.
Masukan (Input) dan keluaran (Output) pada Gerbang Logika hanya memiliki 2
keadaan. Kedua keadaan ini dilambangkan dengan :

1. LOW (rendah) dan HIGH (tinggi)


2. TRUE (benar) dan FALSE (salah)
3. ON (Hidup) dan OFF (Mati)
4. 1 dan 0

Ketujuh (7) jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel
Kebenarannyaakan dijelaskan pada penjabaran dibawah ini:

1. Gerbang AND (AND Gate)


Gerbang AND memerlukan setidaknya 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang ini akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0 dan akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai
Logika 1. Operasi Gerbang Logika AND ditandai dengan symbol tanda titik (“.”) atau
bisa juga tanpa memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
Dibawah ini disajikan simbol dan tabel kebenaran Gerbang AND (AND Gate).

Gambar 5.1. Simbol gerbang And dan tabel kebenarannya


2. Gerbang OR (OR Gate)
Gerbang ini memerlukan sedikitnya 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang ini akan menghasilkan Keluaran
(Output) 0 jika semua masukan (output) bernilai nol, selain keadaan tersebut maka
keluarannya akan bernilai 1 atau jika hanya ada 1 masukan(input) yang bernilai 1
maka keluaran akan bernilai 1.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR ditandai dengan simbol tanda Plus
(“+”). Contohnya : Z = X + Y.
Dibawah ini disajikan simbol dan tabel kebenaran Gerbang OR (OR Gate)

Gambar 5.2. Simbol gerbang OR dan tabel kebenarannya


3. Gerbang NOT (NOT Gate)
Gerbang ini hanya memiliki sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1
Keluaran (Output). Gerbang ini disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena
menghasilkan Keluaran (Output) yang nilainya kebalikan (berlawanan)dari nilai
Masukan atau Inputnya. Jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai
Logika 1 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 0 demikian sebaliknya.
Lambang dari Gerbang logika iniadalah simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.

Gambar 5.3. Simbol gerbang NOT dan tabel kebenarannya


4. Gerbang NAND (NAND Gate)

Arti NAND adalah BUKAN AND atau NOT AND. Gerbang ini merupakan
kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan
(lawan) dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang ini akan menghasilkan
Keluaran (output) Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1. Namun,
jika terdapat sebuah Input saja yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1. Dibawah ini akan disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran
Gerbang NAND (NAND Gate)

Gambar 5.4. Simbol gerbang Nand dan tabel kebenarannya


5. Gerbang NOR (NOR Gate)

Arti gerbang ini adalah BUKAN atau OR NOT.Gerbang ini merupakan kombinasi
dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan Keluaran (Output) yang
berkebalikan dari Gerbang OR. Gerbang ini akan menghasilkan Keluaran Logika 1
jika seluruh Masukan (Input) bernilai Logika 0 dan akan mendapatkan Keluaran
Logika 0, jika salah satu Masukan (Input) harus bernilai Logika 1. Dibawah ini akan
disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate).
Gambar 5.5. Simbol gerbang NOR dan tabel kebenarannya
6. Gerbang X-OR (X-OR Gate)
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan
1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika bernilai 0 jika seluruh masukan bernilai sama, jika semua masukannya (Input)
mempunyai nilai Logika yang berbeda maka akan menghasilkan keluaran bernilai 1.
Dibawah ini akan disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR
Gate)

Gambar 5.6. Simbol gerbang X-Or dan tabel kebenarannya


7. Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)

Gerbang ini juga memiliki kesamaan dengan Gerbang X-OR, yanghanya terdiri
dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari
Exclusive NOR. Gerbang ini merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang
NOT. Kebalikan dari gerbang logika X-OR, Gerbang ini akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda dan akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai
Logika yang sama. Dibawah ini disajikan Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-
NOR (X-NOR Gate).
G. Rangkaian Pengunci
Rangkaian pengunci adalah rangkaian yang memberi sinyal masukan dalam waktu
pendek (pulsa) dan menghasilkan sinyal keluaran yang terus- menerus. Cara
mematikan sinyal keluaran adalah dengan cara memberi sinyal lain pada rangkaian.
Pada rangkaian ini terdapat dua sinyal masukan yang masing-masing berfungsi
sebagai ON dan OFF atau sebagai START dan STOP.
Sedangkan rangkaian memory memiliki pengertian yang hampir sama dengan
rangkaian pengunci diatas yang memiliki fungsi sebagai penyimpan sinyal keluaran
dari kegiatan rangkaian set pneumatic yang ingin kita lakukan.
1. Rangkaian Pengunci Pneumatic
Terkadang kita pasti bertanya dalam hati apakah rangkaian pneumatic yang kita
rangkai “Dominan ON atau Dominan OFF?", "Apakah kedua dominan tersebut harus
ada dalam setiap rangkaian?", "Apa manfaatnya dominan tersebut pada rangkaian
Pneumatic?". Dominan ON dan OFF merupakan sebuah rangkaian Pneumatik dasar
yang membantu sistem pengunci/lock sementara pada suatu rangkaian. Kita dapat
menyimak penjelasan dibawah ini untuk lebih memperluas pemahaman kita mengenai
rangkaian Domina tersebut.
Kita mengenal 2 macam rangkaian pengunci dalam rangkaian pneumatic.
Rangkaian tersebut adalah :
a. Rangkaian pengunci dominan hidup (ON) (rangkaian logikanya seperti
terlihat pada gambar 6.1.a di bawah.
b. Rangkaian pengunci dominan mati (OFF) (rangkaian logikanya seperti
terlihat pada gambar gambar 6.1.b di bawah)

6.1.a 6.1.b
Gambar 6.1. Rangkaian logika dengan pengunci
Kita dapat merealisasikan rangkaian pengunci dominan ON dan dominan OFF
dengan menggunakan komponen pneumatik dibawah ini.
a. Tombol katup 3/2 normal tertutup (N/C) berfungsi sebagai tombol ON (sinyal
masukan),
b. Tombol katup 3/2 normal terbuka (N/O) berfungsi sebagai tombol OFF(sinyal
masukan),
c. “Shuttle valve” berfungsi sebagai logika ATAU.
d. Katup 3/2 normal tertutup (N/C) dengan pengaktifan pneumatik dan pengembalian
pegas berfungsi sebagai katup DAN.
Rangkaian pengunci adalah rangkaian yang memberi sinyal masukan dalam waktu
pendek (pulsa) dan menghasilkan sinyal keluaran yang terus menerus (kontinyu).
Memberi sinyal lain pada rangkaian adalah cara untuk mematikan sinyal keluaran
(output). Jadi pada rangkaian ini terdapat dua sinyal masukan yang masing-masing
berfungsi sebagai ON dan OFF atau sebagai START dan STOP.
A. Rangkaian Pengunci Dominan ON
Sebenarnya Dominan ini merupakan dominan yang mengontrol rangkaian
Pneumatik agar dapat bekerja dan digunakan untuk membuat sebuah rangkaian
pneumatic murni yang terdiri dari 2 tombol yang memiliki berlawanan kontak (NO
Tombol Stop dan NC Tombol Start). Pada saat tombol ON di tekan, rangkaian masih
bekerjatemporer (mengunci sementara). Apabila ke dua tombol di lepas maka
rangkaian pun akan terputus / tidak berfungsi.
Jadi, Rangkaian pengunci dominan ON adalah rangkaian pengunci yang apabila
kedua sinyal masukan diberikan ke rangkaian dalam waktu bersamaan tetap
menghasilkan sinyal keluaran. Dari rangkaian logika gambar 6.1.a dapat disusun
rangkaian pneumatik pengunci dominan ON seperti pada gambar 6.2. Keluaran H1
disambung seri dengan sinyal NOT masukan (S2) yang hasilnya dihubungkan ke
masukan logika “ATAU”. Masukan “ATAU” lainnya berasal dari sinyal S1. Keluaran
“ATAU” memproses keluaran H1.

Gambar 6.2. Rangkaian pneumatik pengunci dominan ”ON”


Terkadang, pembahasan yang disampaikan diatas sulit di pahami, namun akan
diperjelas pada rangkaian di bawah ini.

Gambar 6.3. rangkaian pneumatic murni sistem dominan ONSumber :

Gambar diatas merupakan rangkaian pneumatic yang menggunakan sistem


dominan ON. Rangkaian diatas terdiri dari 1 buah tombol NO, 1 buah tombol NC,
katup 3/2 NC pengaktif angin pembalik pegas, katup OR, dan 1 buah silinder kerja
tunggal (Single Acting Cylinder)

Kita bias mengatur posisi tombol Start, Stop, Katup dan Silinder kerja tunggal
sesuai dengan posisi yang tepat sesuai gambar atau sesuai kemudahan kita
mengoperasikannya. Posisi Dominan ON dapat aktif dengan cara menekan ke-2
tombol yaitu start dan stop secara bersamaan dan pada saat dilepas angin yang
disalurkan akan keluar.

Gambar 6.4. simulasi dominan ON pada saat di aktifkan


Rangkaian di atas merupakan gambar simulasi posisi dominan ON pada saat
difungsikan, Kita bias melihat wiring berwarna biru muda dan biru tua, Wiring biru
muda merupakan saluran yang tidak teraliriFluida/angin, sedangkan pada wiring yang
berwarna biru tua merupakan saluran yang di aliri oleh fluida/angin.
Ketika kita menekan tombol start maka angin dari kompressor akan mengalir ke
katup OR. Katup OR akan mengalirkan angin ke katup 3/2 pengaktif angin pembalik
pegas. Pada saat pergeseran katup, angin dari katup 3/2 akan mengalirkan angin
menuju silinder kerja tunggal. dan diteruskan lagi melalui tombol stop.
Sehingga kesimpulan yang dapat kita tarik dari posisi Dominan ON adalah pada
saat tombol ON dan OFF dilepas, angin masih tetap tersalurkan ke katup 3/2
pengaktif angin pembalik pegas (katup Control) dan terus mengunci untuk tetap aktif
secara terus-menerus.
Rangkaian Pengunci Dominan OFF
Rangkaian pengunci dominan OFF adalah rangkaian pengunci yang tidak
mengeluarkan sinyal keluaranjika kedua sinyal masukan diberikan ke rangkaian
dalam waktu bersamaan. Dari rangkaian logika gambar 6.1.a. dapat disusun rangkaian
pneumatik pengunci dominan OFF seperti pada gambar 6.5. Logika ATAU mendapat
masukan dari sinyal masukan S1 dan sinyal keluaran H1.

Gambar 6.5. Rangkaian pneumatik pengunci dominan ”OFF”


Hasil logika ATAU ini diseri dengan sinyal masukan NOT (S2). Hasil logika DAN
ini memproses keluaran H1. Rangkaian pengunci dominan ON dan dominan OFF
juga disimbolkan dalam satu rangkaian logika yang dikenal dengan SET–RESET.
Gambar 6.6 adalah simbol logikanya.

Gambar 6.6. Simbol a) dominan ON (SET) dan b) dominan OFF (RESET)


Posisi Dominan OFF merupakan kebalikan dari Dominan ON. Dominan OFF
ini sendiri yaitu rangkaian yang paling dominan untuk terputus dan digunakan hampir
sama dengan rangkaian Dominan ON. Yang membedakan kedua dominan tersebut
adalah posisi Tombol Stopnya yang berada diantara katup OR dan Katup 3/2
pengaktif angin pembalik pegas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkaian
dibawah ini.

Gambar 6.7. rangkaian Dominan Off pada sistem Pneumatic murni


Gambar diatas merupakan rangkaian Dominan Off pada rangkaian Pneumatic.
Meskipun hampir sama persis seperti rangkaian Dominan ON, namun ada perbedaan
yang mencolok antara kedua Dominan tersebut.
Perbedaan yang bisa dilihat secara fisik adalah posisi tombol Stop nya. Pada
tombol Stop Dominan OFF terdapat di atas katup OR, sedangkan untuk Dominan ON
berada di samping sebelah kanan pada Katup OR. Walaupun perbedaan posisi tombol
stop sebenarnya sedikit, namun dapat merubah seluruh sistem yang bekerja pada
rangkaian tersebut.
Rangkaian dibawah ini menggunakan Komponen yang sama dengan rangkaian
Dominan ON sebelumnya. Kita dapat langsung membuatnya ke simulasi dengan
software Festo.

Gambar 6.8. Simulasi rangkaian Dominan OFF pada software Festo Pneumatic
Kita bisa melihat pada gambar di atas, ada warna biru tua berarti saluran selang
angin yang berisi angin/fluida dan biru muda berarti saluran kosong angin. Pada
gambar di atas warna biru tua artinya system masih aktif dan belum memasuki tombol
Stop. Artinya, angin hanya sampai di tombol stop saja namun blm dapat mendorong
katup control.
Sehingga dari simulasi diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa angin tidak
dapat mendorong katup kontrol karena katup tersebut sudah ditahan oleh tombol stop
apabila ke dua tombol (Stop dan Start) ditekan bersamaan.

Kutalimbaru, 26 Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mapel,

ILYAS, S.Pd Irma Suryani Jambak, S.Pd


NIP. 196602131991031018 NIP. 198109282005022004
Informasi Umum
A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Ganjil
Alokasi Waktu : 40 JP (40 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd

B. Kompetensi Awal
 Sebutkan komponen pneumatik apa yang anda ketahui dalam
kehidupan sehari-hari?
 Apakah kegunaan rangkaian memory dan pengunci pada sistem
pneumatik?
 Bagaimana cara mengubah kecepatan silinder pada sistem pneumatik?

C. Profil Pelajar Pancasila


 Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan; dan
 Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri
 Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain;

Sarana dan Prasarana


Sarana Laboratorium Jaringan Komputer
Prasarana 1. Internet
2. Modul Ajar
3. Pneumatic system trainer

D. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler
E. Model Pembelajaran
Luring (Tatap muka)
Problem Base learning
Komponen Inti
F. Tujuan Pembelajaran
Memahami komponen-komponen pneumatic yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin
Melakukan langkah-langkah menginstalasi komponen pneumatik
Mendemonstrasikan pengamanan pada instalasi sistem pneumatik
G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar krits dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan menginstalasi sistem otomasi dan mencapai tujuan
beraktivitas pada perusahaan yang mempergunakan sistem otomasi.
H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata sistem pneumatik
dalam dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pemanfaatan sistem pneumatik?
I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 - 4
Pendahuluan (80 Menit)
Guru menyapa peserta didik dan mengucapkan salam
Guru meminta 1 orang peserta didik untuk memimpin doa
Guru mempersiapkan kondisi psikis peserta didik
Guru mempersiapkan melakukan assesmen diagnostik
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang anak
perkelompok
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti 32 JP ( 24 jam)
Guru memberi pengetahuan singkat mengenai komponen-
komponen pneumatik yang diperlukan dalam menginstal sistem
pneumatik?
Guru memberi pemahaman tentang langkah-langkah menginstal
sistem pneumatik pada mesin industri di bidang teknologi
manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi contoh melakukan pengamanan sistem pneumatik di
bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik
Penutup (100 menit)
Guru dan peserta didik mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan merefleksi proses
kegiatan pembelajaran
Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan
pembelajaran
J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
Terlampir
3. Observasi (pengamatan oleh guru)
terlampir
4. Penilaian teman sebaya
terlampir
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
3. Kognitif
4. Non - kognitif
Lampiran
F. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
G. Lampiran Penilaian Sikap
H. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
4. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
5. Modul
6. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
I. Lampiran Glosarium
Tekanan konstan, kompresor,
- cooler, dryer, tanki penyimpanan.
- filter, regulator tekanan,
- Katup, Actuator, sensor, transducer
- dll
J. Lampiran Daftar Pustaka
- Modul ajar “Sistem Robotik” jilid 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI tahun 2020
- http://m.id.pneumatic-machinery.com/info/what-is-a-pneumatic-safety-valve-
39189512.html
- https://www.academia.edu/34563090/Dasar_Sistem_Pneumatik_doc
- http://smk.kemdikbud.go.id/uploads/filestorage/
ZVgf3No9C0nQZ0c2u6PkyoV6d11Ei16PF7diceHp.pdf
Lampiran Penilaian Sikap

3. Observasi (pengamatan oleh guru)


Profil Pelajar Pancasila

No Nama Peserta Didik Mandiri Kreatif Bernalar


Kritis
1 Andre Syahputra  
2 Hananda Safira  
dst

Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)

4. Penilaian oleh teman


Nama Pemberi Nilai : A
Nama Penilai :B
Frekuensi : Setiap selesai pembelajaran
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Karakter teman anda

Lampiran Assesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif

Non-kognitif

N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo

Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik
Kognitif
1. Tuliskan komponen utama sistem pneumatik?
2. Gambarkan dan jelaskan bagan sistem pneumatik?
3. Tulikskan susunan sistem pneumatik?
4. Tuliskan manfaat kompresor dalam sistem pneumatik?
5. Tuliskan fungsi katup pengamanan dalam sistem pneumatik?

Reflektif

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalamai kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level rata-rata pencapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
MATERI PEMBELAJARAN
A. Komponen Utama Pneumatik
• Sistem pembangkitan udara terkompresi (kompresor,
cooler, dryer, tanki penyimpanan)
• Unit pengolahan udara (filter, regulator tekanan,
lutrifier)
• Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran
fluida
• Aktuator (energi fluida menjadi energi gerak)
• Sistem perpipaan
• Sensor dan transduser
• Sistem kendali dan display
B. Susunan Sistem Pneumatik
• Catu daya (energi supply)
• Elemen masukan (sensors)
• Elemen pengolah (processors)
• Elemen kerja (actuators)
C. Bagan Sistem Pneumatik

D. Beberapa elemen dalam sistem Pneumatik


 Compressor: Pemampat udara
 Penggerak Pneumatik: Memberikan gaya gerak dengan pemberian tekanan
udara. Contoh silinder double acting
 Solenoid Valve (tunggal). Prinsip kerja Mengarahkan aliran udara bertekanan
40 | P a g e
 Regulators Control Pressure :membatasi tekanan udara pada sistem pneumatis

E. Contoh diagram rangkaian sistem Pneumatik

F. Katup Pengaman Sistem Pneumatik


Katup pengaman memberikan perlindungan keselamatan dalam sistem. Ketika
tekanan sistem melebihi nilai yang ditentukan, katup pengaman dibuka, bagian dari
gas dalam sistem dilepaskan ke atmosfer, sehingga tekanan sistem tidak melebihi nilai
yang diijinkan, untuk memastikan bahwa sistem tidak menyebabkan kecelakaan
karena tekanan yang berlebihan. Biarkan saya memberi tahu Anda apa itu katup
pengaman pneumatik?
Tekanan operasi menentukan tekanan nominal katup pengaman, dan suhu operasi
menentukan kisaran suhu operasi katup pengaman. Nilai tekanan konstan dihitung
dari katup pengaman menentukan kisaran tekanan konstan pegas atau tuas, dan
kemudian menentukan bahan katup pengaman sesuai dengan media yang digunakan.
Jenis struktur, dan kemudian menghitung diameter tenggorokan dari katup pengaman

41 | P a g e
sesuai dengan jumlah rilis katup pelepas, lalu apa peran katup pengaman? Katup
pengaman adalah katup pengaman dan perlindungan. Ini terutama digunakan pada
pipa dan berbagai peralatan tekanan. Ketika tekanan kerja media melebihi nilai
tekanan yang diijinkan, katup pengaman secara otomatis terbuka ke media pelepasan
eksternal. Ketika tekanan sedang berkurang, 'Katup pengaman akan ditutup lagi untuk
mencegah bahaya tekanan berlebih pada pipa dan peralatan. Apakah Anda tahu apa
itu katup pengaman pneumatik?
"Katup pengaman pneumatik" menggunakan gas bertekanan tinggi sebagai
sumber listrik, dan mengadopsi skema desain untuk mengubah rasio ukuran blok
silinder dan spool. Struktur produk sederhana, volumenya kecil, batas tekanan stabil,
dan batas dari 0,1 Mpa hingga puluhan ribu Mpa dapat direalisasikan. Tekanan, biaya
produk sangat berkurang.
"Katup pengaman hidrolik pneumatik" yang dirancang khusus juga dapat
diterapkan pada katup pengaman pilar penunjang tekanan dari sistem pendukung
hidrolik tambang. Dalam proses menerima tekanan formasi, tekanan lambat dicapai
(yaitu, tekanan mempertahankan tekanan konstan dengan perubahan tekanan formasi)
dan tekanan dilepaskan dengan cepat (yaitu, pelepasan tekanan sesaat dilepaskan
dalam satu detik ketika atapnya runtuh) untuk memastikan peralatan tidak merusak
dan personel. Keamanan.
Karena "katup pengaman pneumatik hidraulik" memiliki dua fungsi fungsi
pelepas tekanan dan kecepatan membatasi tekanan dari kecepatan rendah ke tekanan
sangat tinggi; ini memiliki keunggulan tekanan stabil membatasi pelepasan tekanan
dan ketahanan korosi yang baik. Sangat meningkatkan dan memperluas kualitas dan
kinerja sistem tenaga hidrolik dan peralatan pendukung tambang hidrolik. Pada saat
yang sama, dengan perkembangan teknologi material, kinerja skema desain produk
hidrolik lebih baik. Produk yang dipatenkan juga memiliki karakteristik penggunaan
ulang yang tiup dan berulang, dan masa pakai beberapa kali lipat dari produk
konvensional.

Kutalimbaru, 26 Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mapel,

42 | P a g e
ILYAS, S.Pd Irma Suryani Jambak, S.Pd
NIP. 196602131991031018 NIP. 198109282005022004

Informasi Umum
A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Ganjil
Alokasi Waktu : 50 JP (50 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd

B. Kompetensi Awal
 Sebutkan komponen utama pneumatik apa yang anda ketahui?
 Apakah kegunaan pengaman pada sistem pneumatik?
 Sebutkan input elemen pada sistem pneumatik?

C. Profil Pelajar Pancasila


 Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan; dan
 Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri
 Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain;

Sarana dan Prasarana


Sarana Laboratorium Jaringan Komputer
Prasarana 1. Internet
2. Modul Ajar
3. Pneumatic system trainer

D. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler

43 | P a g e
E. Model Pembelajaran
Luring (Tatap muka)
Problem Base learning

Komponen Inti
F. Tujuan Pembelajaran
Memahami rangkaian silinder dengan menggunakan katup kombinasi
Melakukan pengoperasian rangkaian pneumatic dengan media vakum
Melakukan pengoperasian rangkaian pneumatic dengan silinder lebih dari satu

G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar krits dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan mengoperasikan sistem otomasi dan mencapai tujuan
beraktivitas pada perusahaan yang mempergunakan sistem otomasi.

H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata operator dalam
dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Usaha apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pengoperasian sistem pneumatik?

I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 - 5


Pendahuluan (100 Menit)
Guru menyapa peserta didik dan mengucapkan salam
Guru meminta 1 orang peserta didik untuk memimpin doa
Guru mempersiapkan kondisi psikis peserta didik
Guru mempersiapkan melakukan assesmen diagnostik
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang anak
perkelompok
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran
3
Kegiatan Inti 36 JP (33 jam)
4
Guru memberi pengetahuan singkat mengenai rangkaian silinder

44 | P a g e
dengan menggunakan katup kombinasi?
Guru memberi pemahaman tentang langkah-langkah pengoperasian
rangkaian pneumatic dengan media vakum pada mesin industri di
bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi contoh melakukan Melakukan pengoperasian
rangkaian pneumatic dengan silinder lebih dari satu di bidang
teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik
Penutup (125 menit)
Guru dan peserta didik mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan merefleksi proses
kegiatan pembelajaran
Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan
pembelajaran
J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
1. Observasi (pengamatan oleh guru) terlampir
2. Penilaian teman sebaya (terlampir)
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
1. Kognitif
2. Non - kognitif
Lampiran

45 | P a g e
K. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
L. Lampiran Penilaian Sikap
M. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
1. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
2. Modul
3. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
N. Lampiran Glosarium
Tekanan konstan, kompresor,
- Katup, Katup Poppet, Katup Geser, Katup kontrol arah, Non return
valves, Shuttle Valves, Pressure cotrol valves, Pressure Relief Valve
Katup, katup kombinasi.
- Komponen Vakum, pneumatic conveyor, positive pressure system,
Negative Pressure Or Vacuum System, pompa entrapment, positive
displacement, suction cup, Generator Vakum, Single-stage vacuum
generator dengan integrated non-return valve
- Pneumatik, silinder, hidrolik, aktuator, pengendali, diagram alir, sensor,
katup distribusi, kompresor.
- dll
O. Lampiran Daftar Pustaka
- Modul ajar “Sistem Robotik” jilid 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI tahun 2020
- https://docplayer.info/71635218-Hidrolik-pneumatik.html
- https://dokumen.tips/documents/sistem-kontrol-elektropnumatik-kontrol-
elektropnumatik-4-teknik-otomasi-industri.html
- https://www.festo-didactic.com/int-en/learning-centres/?
fbid=aW50LmVuLjU1Ny4xNy4xMC43MDk3LjQyMDI
- https://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-pompa-vakum/
- https://ilmukelapa.com/product/basic-pneumatic-training-system/
-
Lampiran Penilaian Sikap

5. Observasi (pengamatan oleh guru)

46 | P a g e
Profil Pelajar Pancasila

No Nama Peserta Didik Mandiri Kreatif Bernalar


Kritis
1 Andre Syahputra  
2 Hananda Safira  
dst

Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)

6. Penilaian oleh teman


Nama Pemberi Nilai : A
Nama Penilai :B
Frekuensi : Setiap selesai pembelajaran
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Karakter teman anda

Lampiran Assesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif

Non-kognitif

N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi

47 | P a g e
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo

Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik

Kognitif
1. Tuliskan berapa nilai tekanan udara pada lubang keluaran katup dua tekanan, bila
tekanan 6 bar pada lubang masukan X dan pada lubang masukan Y tekanannya 8
bar? Jelaskan?
2. Tuliskan berapa nilai tekanan udara pada lubang keluaran katup ganti , bila
tekanan 6 bar pada lubang masukan X dan pada lubang masukan Y tekanannya 4
bar? Jelaskan.
3. Tuliskan dan jelaskan 8 kelompok katup kombinasi?
4. Tuliskan perbedaan katup pengontrol tekanan(Pressure Control Valve) dan Katup
pengontrol aliran (Flow Control Valve)?
5. Pada gambar dibawah ini, katup manakah yang mengatur kecepatan silinder maju
pada rangkaian berikut?
1.0 1.0

1.02 1.01
1.01 1.02

1.1 1.1
4(A) 2(B) 4(A) 2(B)

5(R)3(S) 5(R)3(S)

1(P) 1(P)

6. Jelaskan cara kerja katup kontrol (KKA) arah 5/4?

7. Terangkan arti simbol gambar dibawah ini dan jelaskan carakerjanya?

48 | P a g e
8. Tuliskan dan jelaskan komponen-komponen untuk vakum sistem pneumatik?

9. Tuliskan cara kerja media vakum sistem pneumatik?


10. Gambarkan rangkaian pneumatik dengan media vakum dalam bentuk gambar
rangkaian sederhana dengan aplikasi Fluidsim?

11. Buatlah rangkaian instalasi rangkaian media vakum sistem pneumatik dengan
benar sesuai pada aplikasi fluidsim yang telah kamu but pada soal nomor 3?
12. Terangkan langkah-langkah mengoperasikan rangkaian pneumatik dengan media
vakum sesuai prosedur?

13. Tuliskan dan jelaskan fungsi komponen-komponen yang minimal diperlukan


untuk membangun sistem set pneumatic menggunakan 2 silinder ?
14. Tuliskan dan jelaskan fungsi komponen-komponen yang minimal diperlukan
untuk membangun sistem set pneumatic menggunakan 3 silinder ?

15. Dibawah ini ditampilkan Rangkaian Kontrol Dua Silinder yang Bekerja
Berurutan.

16. Jelaskan cara kerja rangkaian diatas!


17. Pada satu sistem produksi terdapat sub sistem pengecapan produk dengan
menggunakan rangkaian pneumatik. Dua buah silinder kerja ganda digunakan
untuk membuat sub sistem ini. Proses dimulai dengan menekan tombol pada
katup 3/2 yang menyebabkan silinder A maju, sesudah silinder A maju diikuti
oleh silinder B maju untuk mengecap produk dan kemudian silinder B mundur,
mundurnya silinder B menyebabkan silinder A kembali mundur ke posisi semula.

49 | P a g e
Buatlah rangkaian kontrol dari permaslahan tersebut?

18. Tuliskan sekurangnya 2 perbedaan system pneumatic dan hidrolik?

Reflektif
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalamai kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level rata-rata pencapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Katup Kombinasi


Katup kombinasi adalah elemen-elemen dari berbagai kelompok katup
kontrol yang dapat dirakit menjadi satu unit konstruksi system rangkaian dengan
berbagai sifat konstruksi kombinasi beberapa katup.
Katup kombinasi merupakan gabungan katup pneumatik yang disusun
sedemikian rupa hingga system kerjanya menjadi sangat spesifik. Penempatan
katup-katup tersebut memang dirancang secara spesifik untuk perintah-perintah
tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan operasi dalam segi otomatisasi/kontrol.
Elemen-elemen dari berbagai kelompok kontrol dapat dirakit menjadi satu unit
konstruksi dengan sifat konstruksi kombinasi beberapa katup. Ini dinamakan pula
katup kombinasi dan simbolnya menjelaskan beberapa komponen yang digabung
dalam unit kombinasi.Unit berikut termasuk kedalam kelompok katup kombinasi:

a. Katup tunda waktu : untuk penundaan sinyal


b. Blok kontrol udara : untuk membalik atau osilator

50 | P a g e
c. Katup 5/4 : terdiri dari 4 katup 2/2
d. Katup 8 diaktifkan dengan udara : kombinasi 2 buah katup 4/2
e. Pembangkit impul : multilibrator
i. Pembangkit vakum dengan pendorong : untuk pengangkatandan penempatan
barang
f. Modul langkah : untuk tugas kontrol berurutan
i. Modul memori perintah : untuk
mulaidengankondisisinyalmasukan

1. Katup Tunda Waktu / Time Delay Valves


Katup ini adalah kombinasi/gabungan katup kontrol arah yang terdiri dari:
a. katup kontrol aliran satu arah, dan
b. buah katup 3/2,
c. tangki udara
Katup 3/2 dapat berfungsi sebagai katup dengan posisi normal membuka (NO)
atau menutup (NC).
Jenis Katup Tunda Waktu :
a. Katup Tunda Waktu NC

Gambar 7.15.. katup tunda waktu NC


b. Katup Tunda Waktu NO
Contoh penggunaan katup tunda waktu NO.

51 | P a g e
Gambar 7.16. katup tunda waktu NO

Gambar 7.17. pemakaian katup tunda waktu


2. Blok Kontrol Udara
Blok kontrol udara terdiri dari :
a. 2 buah KKA 3/2 NC penggerak mekanik
b. 2 buah Katup Ganti / Shuttle Valve
c. 1 buah KKA 5/2 penggerak pneumatik
d. 2 buah Katup Hambat/Cekik
Fungsi :membuat gerakan silinder kerja menjadi terus-menerus(kontinyu)dan
digunakan untuk pemakan hidrolik/pneumatik
Kegunaan untuk membuat gerakan bolak-balik pada sebuah silinder kerja
ganda (double acting cylinder).

52 | P a g e
Gambar 7.18. blok kontrol udara

Gambar 7.19. rangkaian pemakaian blok kontrol udara


3. Impuls Generator / Multibirator
Katup ini terdiri dari :
a. 1 buah KKA 3/2 NO
b. 1 buah KKA 3/2 NC
c. 2 buah Katup Hambat Bantu Satu Arah
Katup ini digunakan utk mempercepat gerakan silinder kerja, seperti :
a. Peralatan pengguncang ayakan/saringan
b. Penggetar konveyor

Gambar 7.20. Impuls generator

53 | P a g e
Cara kerja :
Pada posisi normal, tekanan udara mengalir dari P menuju B, saluran A
pembuangan ke R. udara mengalir dari B melalui saluran kontrol menuju katup
hambat bantu (2). Kemudian diteruskan ke KKA 3/2 NC (1), akibatnya menghambat
pembuangan ke R dan melepas udara dari P ke A. Udara mengalir dari saluran A ke
KKA 3/2 NO melewati katup hambat bantu (1) dan menghambat aliran udara dari P
menuju B. Dari saluran B Pembuangan terjadi menuju R.

Gambar 7.21. Rangkaian impuls generator


4. KKA 5/4
Katup kombinasi ini terdiri dari 4 (empat) buah KKA 2/2 NC. Semua salurannya
diblokir/dihambat pada posisi normalnya.
a. Posisi Normal

Gambar 7.22. Posisi Normal KKA 5/4


b. Posisi kedua : udara bertekanan masuk ke saluran Z, aliran udara terbuka dari
P ke A dan pembuangan udara dari B menuju S.

Gambar7.23. Posisi Kedua KKA 5/4

54 | P a g e
c. Posisi ketiga : udara bertekanan masuk kesaluran Y. udara bebas mengalir dari
P menuju B dan membuang udara dari A menuju R.

Gambar 7.24. Posisi ketiga KKA 5/4


d. Posisi ke empat : Udarabertekanan secara bersamaan masuk ke saluran Z dan
Y. pada posisi ini udara pada saluran A, B dan P di buang menujuR dan S.

Gambar 7.25. Posisi Keempat KKA 5/4


B. Pengertian Sistem Vakum
Vakum berasal dari bahasa latin, Vacuus, yang berarti Kosong. Kata dasar dari
kata vacuum merupakan Vakum yang sempurna(Vacuum perfect) atau Vakum yang
ideal. Tekanan mutlak ini seperti temperatur mutlak. Dalam dunia nyata Sistem
Vakum merupakan suatu acuan dalam pengukuran tekanan.

Vakum merupakan suatu kondisi dari udara/gas sekitar lingkungan tertentu


dimana tekanan udara dibawah tekanan atmosfir. Prinsip dasar dari cara kerja vakum
ada mengeluarkan udara dari system untuk menghasilkan vakum ini.

Prinsip dasar dari vakum distilasi adalah proses tetap terjadi pada ruang hampa,
Untuk mencapai keseimbangan dimana pada proses tersebut untuk menguapkan
komponen yang mudah menguap dan uap air diperkaya pada destilasi dalam vakum
diperlukan aliran cairan dan uap air. Meskipun Tangki tidak terhubung ke atmosfir,
tetapi pompa vakum membuat sistem tekanan agar tetap di bawah tekananatmosfir.

Dalam Sistem Internasional satuan dalam pengukuran ruang hampa adalah


Torr, sesuai dengan nama Evangelista Torricelli (1608-1647). Evangelista Torricelli
membuat suatu metode untuk mengukur tekanan atmosfer dengan menciptakan

55 | P a g e
barometer air raksa pada tahun 1643. barometer air raksa tersebut adalah sebuah
tabung gelas yang panjang telah diisi dengan air raksa dan dibalikkan didalam
sepiring air raksa, seperti padaGambar 8.1. Ruang diatas kolom air raksa hanya
mengandung uap air raksa, yang besar tekanannya dapat diabaikan.Kebanyakan alat
pengukur tekanan menggunakan tekanan atmosfer, yang dinamakan tekanan tolok
(gauge pressure). Tekanan sesungguhnya disebuah titik didalam suatu fluida
dinamakan tekanan absolut ( absolute pressure).

Berdasarkan prinsip kerjanya, pompa vakum dapat diklasifikasikan menjadi 4


jenis, yaitu:
1. Positive Displacement : menggunakan cara otomatis/mekanis untuk perluasan
sebuah volume secara terus-menerus, mengalirkan gas melalui pompa tersebut,
mengunci ruang volume sistem, dan membuang gas ke atmosfer.
2. Pompa Entrapment : menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber tertentu
untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup.
3. Pompa Momentum Transfer : menggunakan sistem jet fluida kecepatan
tinggiatau menggunakan sudu putar kecepatan tinggi untuk menghisap gas dari
sebuah ruang tertutup.
4. Pompa Vakum Positive Displacement : prinsip dari pompa ini adalah
mengekspansi/memperluas volume ruang oleh pompa sehingga terjadi penurunan
tekanan vakum parsial. Sistem sealing/pengunci mencegah gas masuk ke dalam ruang
tersebut. Selanjutnya pompa melakukan gerakan buang, dan kembali
mengekspansi/memperluas ruang tersebut. Jika dilakukan secara siklis dan berkali-
kali, maka vakum akan terbentuk di ruangan tersebut.
5. Rangkaian Vakum Sistem Pneumatic
Sebelum kita memasuki materi rangkaian vakum pada sistem pneumatic, maka
terlebih dahulu kita membahas mengenai komponen vakum yang sering digunakan
pada set pneumatic seperti yang terdapat pada tabel 8.1. dibawah ini.

Nama Komponen Keterangan Simbol


Fungsinya untuk mengangkat benda
Suction cup Denganmenghisapbenda
tersebut dan dipindahkan

56 | P a g e
Vacum Generator hampa udara adalah
generator komponen vakum kecil yang baru,
efisien, bersih, ekonomis, kecil
yang menggunakan tekanan
negatif untuk menghasilkan
tekanan negatif. Hal ini
memungkinkan untuk memiliki
tekanan positif dan negatif di udara
bertekanan atau dalam sistem
pneumatik Generator vakum
banyak digunakan dalam otomasi
industri, seperti mesin, elektronik,
kemasan, percetakan, plastik dan
robot, dll. Penggunaan tradisional
vakum Generator adalah cangkir
isap, adsorpsi berbagai bahan,
yang sangat sesuai untuk adsorpsi
bahan rapuh, lembut, tipis non-
ferrous, non-logam atau benda
bulat. Dalam aplikasi ini, fitur
yang umum adalah jumlah isapan
kecil yang dibutuhkan, persyaratan
vakum yang rendah dan intermiten
Mekanisme penghisapan vakum
generator vakum dan analisis
faktor kinerja kerjanya sangat
penting untuk disain dan pemilihan
yang positif dan negatif. Jalur
tekanan gas Generator vakum
mudah dipilih.

Single-stage vacuum Generator vakum satu tahap


generator with dengan katup non-balik terintegrasi
integrated non-return yang memiliki fungsi dan prinsip
valve kerja yang mirip dengan generator
vakum

C. Rangkaian Pneumatik dengan Silinder Lebih Dari Satu


Rangkaian pneumatik dengan silinder lebih dari satu memiliki pengertian
menggunakan lebih dari 1 aktuator sebagai output atau keluaran.

57 | P a g e
Dalam aplikasi industri sangat lazim dengan menggunakan rangkaian kontrol dengan
dua atau lebih actuator karena beragamnya proses yang akan dilakukan. Adapun hal-
hal yang perlu diperhatikan untuk memilih media kontrol yang sesuai, diantaranya
adalah:

1. Metode pengontrolan yang diprioritaskan.


2. Tuntutan kerja dan keluaran yangdibutuhkan.
3. Sumber daya manusia untuk menunjangproyek.
4. Lingkungan sistem yang sudah ada dimana sistem yang baru akan dipakai.
Sistem kontrol secara keseluruhan membutuhkan gabungan media kontrol dan
kerja. Oleh karena itu peralatan pengubah akan menjadi elemen penting dari suatu
proses pekerjaan untuk menjamin kelangsungan dan keseragaman dari sinyal dan
data.
D. Rangkaian 2 Silinder pada Pneumatik

Gambar 9.2. Rangkaian Sederhana 2 Silinder pada Pneumatik

Sebenarnya,dunia industri sudah lama menerapkan sistem pneumatik untuk


mempermudah proses produksi mereka.. Berbagai konstruksi pneumatik dapat
dikembangkan menjadi teknologi yang lebih modern. Dibutuhkan sebuah formula dan
teori yang terus berkembang untuk mencapai sebuah teknologi pneumatic yang
modern. Pada kesempatan ini, penulis akan menampilkan sebuah rangkaian dasar
pneumatik menggunakan dua double acting cylinder.

Untuk itu kita harus mempersiapkan komponen seperti yang tertulis dibawah
ini. Komponen pneumatic yang diperlukan :

58 | P a g e
a. Air Service Unit (penyaringan udara)
b. 2 buah double acting cylinder (silinder kerja ganda)
c. Katup distribusi (Distribution Valve) untuk menyalurkan udara
d. 2 buah 5/3 Valve (Katup 5/3)
e. 4 buah 3/2 Valve NO With Roller and Back Spring (katup 3/2 NO dengan
roller dan pegas pengembali.
f. 1 buah 3/2 Valve NO With Push Button and back spring (Katup 3/2 NO
dengan tombol dan pegas pengembali)
Setelah dirakit, maka bentuk tampilan komponen pneumatic bisa terlihat
seperti pada gambar dibawah ini. Pedoman mengenai praktek, komponen alat dan
bahan praktek bisa dilihat pada lembar percobaan yang telah dipersiapkan oleh siswa
sebelumnya.

Gambar 9.3. Rangkaian sederhana yang menggunakan dua buah silinder dengan
softwre Fluidsim

Pada gambar diatas merupakan rangkaian sederhana dengan mneggunakan dua


buah silinder pneumatik, sebuah buah katup 3/2 NO pengaktif tombol pembalik
pegas, dua buah katup 5/3 pengaktif angin pembalik angin dan empat buah katup 3/2
NO pengaktif roller pembalik pegas.

E. Cara Menginstalasi Rangkaian

a. Pemasangan silinder dan katup.


59 | P a g e
Susunlah terlebih dahulu komponen-komponen yang akan di diperlukan sesuai
dengan penampakan gambar pada lembar praktek.. Untuk lebih jelasnya peletakan
posisi dari komponen-komponen tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 9.4. Rangkaian sederhana yang menggunakan dua buah silinder

b. Peletakan sensor pada papan rangkaian pneumatik


Setelah memasang komponen sensor, kemudian pasang selang (tubing
pneumatic) pada komponen-komponen pneumatik yang telah kita atur sebelumnya.
Kita harus memastikan pemasangan jalur selang benar dan tidak terbalik. Jika
pemasangan jalur selang (tubing) terbalik maka akan dapat menimbulkan error
system. Oleh karena itu, kita harus memastikan kembali pemasangan tubing
pneumatic (selang udara) tidak terbalik dengan input dan output pada komponen.

c. Setelah komponen dan selang (tubing)telahterpasang dengan benar, maka


hubungkan sumber angin dari kompresorpada setiap bagian input yaitu pada katup 3/2
NO pengaktif tombol pembalik pegas dan dua buah katup 5/3 pengaktif angin
pembalik angin. kemudian pada "Tombol ON (S1)".
d. Proses Kerja Rangkaian (A+,B+,A-,B-)
1) Adapun siklus pada rangkaian ini adalah A+,B+,A-,B-. Rangkaian akan
bekerja pada saat "Tombol ON S1" ditekan, tombol ini akan mengalirkan angin
menuju katup 3/2 NO dan katup 3/2 NO akan bergeser menjadi NC (Normally Close).
Setelah katup bergeser, angin akan mengalir melalui katup dan melewati katup sensor
B- yang sudah berubah posisi katup sensor B- menjadi NC (Normally Close) dan
aliran angin akan berlanjut mendorong katup 5/3 sehingga katup yang ada pada
komponen tersebut akan bergeser.
2) Pada saat katup 5/3 bergeser, maka aliran angin pada katup 5/3 akan masuk
60 | P a g e
dan udara bertekanan akan mendorong Double Acting Cylinder supaya bergerak
maju menuju posisi (A+). Setelah batang piston pada silinder kerja ganda A
menyentuh sensor A+, maka angin yang mengalir pada katup sensor A+ akan
bergerak mendorong katup 5/3 supaya posisi katup berubah kemudian mendorong
silinder B supaya bergerak maju.
3) Pada saat piston pada silinder kerja ganda B bergerak maju dan menyentuh
sensor B+, maka katup sensor pada B+ akan aktif dan bergeser menjadi NC dan
mengalirkan udara bertekanan ke katup 5/3 supaya silinder A kembali ke posisi awal
yaitu A-. Pada saat silinder A bergerak mundur dan menyentuh sensor A-, maka itu
akan menagtifkan sensor A- dan angin akan mengalir untuk mendorong katup 5/3
agarpiston silinder mundur hingga batang piston menyentuh katup sensor B-. Lalu
rangkaian akan berhenti ke posisi awal.

F. Rangkaian Sederhana 3 Silinder pada Pneumatik

Gambar 9.5. Rangkaian Sederhana 3 Silinder pada Pneumatik


Rangkaian ini merupakan rangkaian dasar yang dikembangkan dari
penggunaan dua buah silinder kerja ganda (Double Acting cylinder) dengan
menggunakan rangkaian sederhana.
Pada dasarnya, penggunaan tiga silinder (Aktuator) merupakan pengembangan
dasar dari rangkaian pneumatik sederhana yang menggunakan dua silinder (Aktuator).
Dengan adanya pengembangan rangkaian sederhana dari penggunaan dua silinder,
maka terjadilah pengembangan dengan menambah satu buah silinder. Silinder yang
61 | P a g e
digunakan pada rangkaian ini yaitu (Double Acting Cylinder). Langsung saja saya
bahas tentang rangkaian dasar pneumatik menggunakan 3 buah silinder.
Komponen yang Digunakan
Sebelum membuat rangkaian, maka anda membutuhkan alat terlebih dahulu.
Alat tersebut yaitu :
a. 1 buah 3/2 Valve NO With Push Button and back spring (Katup 3/2 NO
dengan tombol dan pegas pengembali)
b. 3 buah double acting cylinder (silinder kerja ganda)
c. 6 buah 3/2 Valve NO With Roller and Back Spring (katup 3/2 NO dengan
roller dan pegas pengembali
d. Air Service Unit (penyaringan udara)
e. Katup distribusi (Distribution Valve) untuk menyalurkan udara
f. 3 buah 5/3 Valve (Katup 5/3)
Gambar rangkaian dibawah ini merupakan bentuk sederhana menggunakan 3
buah Double Acting Cylinder. Pada saat melakukan praktek, maka kita harus
mempersiapkan komponen terlebih dahulu.

Gambar 9.6. Rangkaian pneumatik tiga silinder


Gambar di atas adalah rangkaian sederhana pneumatik murni dengan menggunakan
silinder kerja ganda (Double Acting Cylinder). Rangkaian tersebut mempunyai siklus
(A+, B+, C+, A-, B-, C-). Untuk mengaktifkan rangkaian tersebut supaya bekerja
dengan menekan tombol 1S1.

62 | P a g e
Cara Membuat Rangkaian Kerja
a. Susunlah terlebih dahulu komponen-komponen yang telah dipersiapkan
sebelumnya pada papan rangkaian. Kita akan memasang 4 buah katup 3/2 NO
pengaktif roller pembalik pegas dan 3 buah silinder kerja ganda terlebih dahulu.
Kejelasan peletakan posisi dari komponen-komponen tersebut dapat kita lihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 9.7. Membuat Rangkaian pneumatik tiga silinder


b. Pemasangan sensor pada papan rangkaian
Komponen sensor kita pasang didekat silinder kerja ganda. Selanjutnya, kita
pasang selang (tubing) pada komponen-komponen pneumatik. Kita harus memastikan
jalur benar dan tidak terbalik pada saat pemasangan selang. Pemasangan jalur yang
terbalik pada input maupun output komponen pneumatik dapat menimbulkan error
system. Pastikan kembali pada saat pemasangan tubing pneumatic
c. Setelah komponen pneumatic dan jalur angin telahterpasang dengan benar,
maka sambungkan suplai angin pada masing-masing input pada dua buah katup 5/3
pengaktif angin pembalik angindan katup 3/2 NO pengaktif tombol pembalik pegas.
kemudian pada "Tombol ON S1".
d. Proses Kerja Rangkaian (A+,B+,C+,A-,B-,C-)
1) Untuk mengaktifkan rangkaian tersebut, maka kalian harus menekan tombol
"1S1" terlebih dahulu. Ketika tombol tersebut di tekan, maka katup pada tombol akan
berganti menjadi kondisi NC (Normally Close), Udara bertekanan dari kompressor
akan mengalir untuk mendorong katup 5/3 pengaktif angin. Pada saat bergeser, angin
dari kompressor akan mengalir mendorong silinder 1 hingga maju dan menyentuh
sensor A+.
2) Pada saat sensor A+ aktif, maka kondisi katup 3/2 yang awalnya NO menjadi
NC dan udara bertekanan dari kompressor akan mengalir melalui sensor A+ untuk
mendorong maju katup 5/3 yang ada pada silinder 2, kemudian 5/3 katup akan
63 | P a g e
bergeser dan udara bertekanan akan masuk hingga mendorong batang piston silinder
ke 2 menjadi maju dan menyentuh sensor B+.
Ketika sensor B+ aktif, maka katup yang ada pada sensor tersebut akan bergeser
menjadi NCdan angin akan mengalir dan mendorong katup 5/3 pada silinder 3,
kemudian katup 5/3 bergeser dan udara yang masuk akan mendiring silinder 3 hingga
ujung piston menyentuh sensor C+.
3) Setelah sensor C+ terdeteksi, maka sensor C+ akan menggantikan posisi katup
menjadi NC supaya angin bisa melewati katup dan mendorong silinder 1 untuk
kembali ke posisi minimum hingga menyentuh katup 3/2 NC pengaktif roller
pembalik pegas pada sensor A-. Pada saat Sensor A- teraktuasi rollernya, maka katup
pada sensor A- akan bergeser menjadi NC dan mendorong silinder 2 untuk kembali ke
posisi minimum. Setelah batang piston silinder 2 menyentuh sensor B-, maka pada
katup sensor B- akan bergeser menjadi NC dan mendorong silinder 3 untuk kembali
ke posisi minimum dan selesai, siklus tidak akan aktif jika tombol 1S1 di tekan
kembali.

Kutalimbaru, 26 Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mapel,

ILYAS, S.Pd Irma Suryani Jambak, S.Pd


NIP. 196602131991031018 NIP. 198109282005022004

Informasi Umum
A. Identitas Modul

64 | P a g e
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Genap
Alokasi Waktu : 40 JP (40 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd

B. Kompetensi Awal
 Sebutkan katup kombinasi dalam sistem pneumatik apa yang anda
ketahui dalam kehidupan sehari-hari?
 Apakah kegunaan media vakum pada sistem pneumatik?
 Bagaimana cara merakit rangkaian pneumatik dengan silinder lebih
dari satu?

C. Profil Pelajar Pancasila


 Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan; dan
 Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri
 Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain;

Sarana dan Prasarana


Sarana Laboratorium Jaringan Komputer
Prasarana 1. Internet
2. Modul Ajar
3. Pneumatic system trainer

D. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler
E. Model Pembelajaran
Luring (Tatap muka)
Problem Base learning
Komponen Inti

65 | P a g e
F. Tujuan Pembelajaran
Memahami jenis-jenis komponen pada sistem hidrolik
Melakukan langkah-langkah menginstal rangkaian hidrolik
Melakukan langkah-langkah mengoperasikan rangkaian hidrolik

G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar kritis dan mandiri untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan menginstalasi sistem otomasi rangkaian hidrolik dan
mencapai tujuan beraktivitas pada perusahaan yang mempergunakan sistem
otomasi.

H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata sistem hidrolik
dalam dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pemanfaatan sistem hidrolik?

I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 - 4


Pendahuluan (80 Menit)
Guru menyapa peserta didik dan mengucapkan salam
Guru meminta 1 orang peserta didik untuk memimpin doa
Guru mempersiapkan kondisi psikis peserta didik
Guru mempersiapkan melakukan assesmen diagnostik
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang anak
perkelompok
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti 36 JP ( 27 jam)
Guru memberi pengetahuan singkat mengenai komponen-
komponen hidrolik yang diperlukan dalam menginstal sistem
hidrolik?
Guru memberi pemahaman tentang langkah-langkah menginstal
sistem hidrolik pada mesin industri di bidang teknologi manufaktur
dan rekayasa.

66 | P a g e
Guru memberi contoh langkah-langkah melakukan pengoperasian
sistem hidrolik di bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik

Penutup (100 menit)


Guru dan peserta didik mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan merefleksi proses
kegiatan pembelajaran
Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan
pembelajaran

J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
Terlampir
5. Observasi (pengamatan oleh guru)
terlampir
6. Penilaian teman sebaya
terlampir
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
5. Kognitif
6. Non - kognitif
Lampiran

67 | P a g e
K. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
L. Lampiran Penilaian Sikap
M. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
7. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
8. Modul
9. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
N. Lampiran Glosarium
- pressure gauge, gelas penduga, relief valve
- Relief Valve, Sequence Valve, Pressure reducing valve, Flow Control
Valve
- circuit diagram, lay out 
- Air Glyco, Emulsi oli-ai, Cairan Syntetis
- Automatic Transmision Fuid (ATF), DOT (Departement Of
Transportation) , Power Steering
- dll
O. Lampiran Daftar Pustaka
- Modul ajar “Sistem Robotik” jilid 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI tahun 2020
- https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenonline/
online2008/sistemhidrolik/materi01c.html
- https://mekatronika.smkn1bangil.sch.id/2020/07/simbol-hidrolik.html
- https://jualselanghidrolik.net/simbol-sistem-hidrolik/
- https://www.academia.edu/18406968/Hidrolik_Pneumatik
- https://www.autoexpose.org/2018/07/komponen-sistem-hidrolik.html
Lampiran Penilaian Sikap

7. Observasi (pengamatan oleh guru)


Profil Pelajar Pancasila

No Nama Peserta Didik Mandiri Kreatif Bernalar


Kritis

68 | P a g e
1 Andre Syahputra  
2 Hananda Safira  
dst

Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)

8. Penilaian oleh teman


Nama Pemberi Nilai : A
Nama Penilai :B
Frekuensi : Setiap selesai pembelajaran
Kelas/Semester : XI / Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Karakter teman anda

Lampiran Assesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif

Non-kognitif

N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo

69 | P a g e
Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik

Kognitif
1. Tuliskan 3 komponen utama sistem hidrolik?
2. Gambarkan dan jelaskan 4 simbol katup pada sistem hidrolik?
3. Tuliskan 4 Fungsi minyak/cairan hidrolik?
4. Tuliskan 4 hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik?
5. Tuliskan fungsi reservoir tank dalam sistem hidrolik?
6. Tuliskan 2 macam aktuator yang digunakan dalam sistem hidrolik?

Reflektif

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalamai kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level rata-rata pencapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?

70 | P a g e
MATERI PEMBELAJARAN
A. Komponen Utama Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
 Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
 Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja
 Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
 Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi  dua macam yakni:
 Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
 Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-
macamnya akan dibahas berikut ini.
3.1 Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
    Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring
putar, katup dengan pegas bias.
3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat
mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan
yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan misalnya
untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar
penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang
mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
71 | P a g e
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga
mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian
hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu
menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada
saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih
rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti
mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
 untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
 Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
 Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
 Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu
melalui fixed orifice.
 Variable flow control  yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai
dengan keperluan
 Flow control yang dilengkapi dengan check valve
 Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan
Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik
Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga telah kita
pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida, demikian juga
telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai
dengan cara mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki
bila telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:
 Tujuan penggunaan rangkaian
 Ketersediaan komponen
 Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa
 Tekanan kerja sistem hidrolik berapa
Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik
dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para

72 | P a g e
desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi
seoptimal mungkin.
Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai
berikut:
 Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
 Unit pengatur diletakkan di bawahnya
 Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
 Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam
konduktor yang digunakan
Gambar. Tata letak komponen hidrolik

 
Gambar. Diagram rangkaian hidrolik lengkap

73 | P a g e
Minyak Hidrolik

Fungsi minyak/ cairan hidrolik adalah:


 Sebagai medium penerus daya, dan mudah mengalir
 Mampu melumasi semua komponen yang bergerak
 Perapat antara bagian yang menerima tekanan
 Mendinginkan komponen-komponen karena sirkulasinya

Macam-macam  minyak / cairan hidrolik:


1. Oli, digunakan pesawat hidrolik pada umumnya, keburukannya adalah dapat terbakar
dan merusak karet seal
2. Minyak hidrolik tahan api, yaitu:
 Air Glycol, terdiri dari 35% - 40% air, glycol dan oli air yang dilarutkan, juga disertakan
bahan tambah untuk mencegah busa, karat
 Emulsi oli-air, larutan oli-air dengan perbandingan sesuai keperluan juga disertakan
bahan tambah untuk meningkatkan kualitas
 Cairan Syntetis, dibuat dari bahan-bahan yang diproses secara kimia jenisnya antara
lain phosphate eters, chlomiated

74 | P a g e
Prinsip-prinsip penting dari zat cair (Hidrolik)
 Cairan tidak dapat dimampatkan / dikompresikan / diperkecil volumenya
 Hukum Pascal :
Tekanan yang diberikan pada zat cair / hidrolik dalam bejana tertutup, besarnya tekanan
akan terteruskan ke segala arah, dengan tekanan sama besar
PENTING
Jika cairan hidrolik akan diganti dengan macam yang
 
lainnya, maka cairan semula harus dikuras dan dibilas,
periksa apakah seal oil cocok untuk cairan yang baru
 Macam-macam minyak hidrolik yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1. Minyak transmisi otomatis
 Automatic Transmision Fuid (ATF) mempunyai kualitas tinggi dengan berbagai macam
bahan tambah, minyak harus dapat memasuki saluran yang sangat kecil
 Kekentalan minyak harus sesuai karena suhu kerjanya sering berubah
 Pada kecepatan normal ATF bersuhu 1000 C,  ATF harus tahan terhadap oksida, dan
tidak boleh berbusa
 A coefficient of friction addjusting agent ditambah untuk menambah daya gesek pada
kopling transmisi otomotis sehingga tidak selip
2. Tipe minyak ATF dan Power Steering
 Tipe F dan Dexton II, Tipe F mempunyai daya gesek yang besar dibanding Dexton II
 Pada baut tap transmisi diberi tanda tertentu, macam minyak apa yang digunakan
 Merk mobil tertentu biasanya membuat minyak ATF sendiri, misalnya suatu
perusahaan tertentu membuat minyak ATF dengan no. Part : 0888600405
 Minyak Power Steering harus peka terhadap tekanan yang bekerja dan memilik fungsi
pelumas baik (untuk silinder tenaga dan pompa),
 ATF biasanya diwarnai merah atau kekuningan untuk membedakan dengan oli yang
lainnya
3.  Minyak rem adalah  minyak yang tidak mengandung minyak bumi karena minyak rem
tidak boleh merusak dan melarutkan karet yang banyak digunakan pada sistem rem.
4.  Minyak ini dibuat dari alkohol dan susunan kimia serta ether
�        Persyaratan minyak rem
a. titik didih tinggi, jika titik didih kurang memenuhi syarat sebagian minyak menguap
membentuk Vapour lock, dan kerja rem  kurang efektif
b. minyak rem harus dapat menahan karat pada komponen logam dan tidak merusak
komponen dari karet
75 | P a g e
c. mempunyai kekentalan (viskositas) tertentu sebab minyak rem dalam bekerja
mempunyai tugas meneruskan tekanan
�        Tipe Minyak
Tipe minyak rem  dikenal dengan nama DOT (Departement Of Transportation) dan
pada bagian belakang tanda DOT diikuti dengan angka.
Contoh : DOT 3 (SAE J1 730) merupakan minyak rem yang paling paling sering dipakai,
dan mempunyai titik didih sebesar 205� C. Dalam menggunakan minyak rem tidak
diperbolehkan mencampur dengan minyak rem merk lain, karena akan merusak struktur
minyak.
Sistem hidrolik merupakan sebuah rangkaian komponen mesin yang menggunakan
bahan cair (hydro) sebagai sumber energi penggerak. Oleh sebab itu dalam kinerjanya
hanya menggunakan poros maju dan mundur.
Secara singkat, sistem hidrolik adalah mekanisme pemindahan tenaga menggunakan
media zat cair berupa fluida. Untuk contoh penggunaan sistem hidrolik dalam kehidupan,
bisa dilihat pada pembahasan sebelumnya. 
Pada dasarnya, sistem hidrolik sangat berkaitan dengan hukum Pascal yang berbunyi
“Tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup, maka akan diteruskan ke segala
arah”. Lalu apa maksudnya?
Ternyata seperti ini gambarannya. Kalau ada selang air yang dihubungkan dalam
sebuah kran, lalu kran itu dinyalakan maka air yang keluar dari ujung selang itu memiliki
kecepatan dan daya semprot yang sama dengan air yang keluar dari kran.
Simbol Sistem Hidrolik
Jika ditilik lebih dalam, nyatanya jumlah simbol yang terdapat dalam sistem hidrolik cukup
banyak untuk diketahui. Kira-kira apa saja itu? Pastikan anda dapat dengan mudah
mengenali dan mengetahui perbedaan tiap simbol dibawah ini;

76 | P a g e
77 | P a g e
78 | P a g e
79 | P a g e
80 | P a g e
Dalam aplikasinya, ada 8 komponen pada sistem hidrolik. Yakni ;
1. Pompa hidrolik sebagai input power
Pompa hidrolik berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada
sistem hidrolik. Pompa ini akan mengubah gerakan mekanik menjadi energi hidrolik. Cara
kerjanya, pompa akan bergerak untuk memicu pergerakan fluida hidrolik.
Pergerakan fluida inilah yang menaikan tekanan hidrolik sehingga aktuator dapat
bergerak sesuai tekanan pada fluida.
Namun, pompa hidrolis memerlukan tenaga dari luar agar bisa bergerak. Untuk alat-
alat berat menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pompa hidrolik. Namun pada
perangkat hidrolik kecil seperti car lift, sistem ABS (pada rem mobil) menggunakan motor
listrik sebagai penggerak pompa hidrolik.
Ada tiga jenis pompa hidrolik yang banyak digunakan. Antara lain ;
1. Tipe gear pump, tipe ini memanfaatkan pergerakan dua roda gigi untuk
menimbulkan aliran hidrolik.
2. Tipe piston pump, tipe ini mirip kompresor dimana fluida akan terhisap didalam
silinder dan piston akan mendorongnya melalui katup outlet sehingga aliran fluida
bisa terbentuk.
3. Tipe vane pump, tipe ini mirip pompa air pada rumah yang memafaatkan kipas pada
sebuah rotor yang akan menghisap fluida saat berputar.
2. Directional Control valve
Directional control valve berfungsi layaknya pintu yang akan menutup dan
membuka saluran untuk mengarahkan aliran fluida ke output tertentu. Sehingga bisa
dikatakan control valve berfungsi sebagai pengatur arah tekanan fluida.

81 | P a g e
Control valve ini bisa ditemukan pada sistem hidrolik dengan multi aktuator. Apa itu?
yakni sistem hidrolik dimana ada lebih dari satu tabung hidrolik. Contohnya lengan
excavator.
Namun untuk sistem hidrolik single aktuator seperti pada pengangkat pasir atau car
lift tidak memerlukan control valve karena hanya ada satu saluran.
Beberapa macam valve selain directional control valve pada sistem hidrolik antara lain :
 Sequence valve, untuk memastikan sirkuit hidrolik telah maju sepenuhnya sebelum
sirkuit lain bergerak.
 Relieve valve, mengalirkan fluida ke reservoir apabila tekanan fluida berlebihan.
 Regulating valve, menjaga tekanan hidrolik tetap stabil di titik tertentu.
 Check valve, memastikan arah aliran fluida searah.
3. Unit aktuator
Unit aktuator berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam aliran fluida
(dikatakan juga tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis. Dari komponen inilah perangkat
hidrolik dapat menggerakan benda.
Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ;
1. Tipe tabung/piston, ini dipakai pada hampir semua sistem hidrolik. Tipe ini
menggunakan piston didalam tabung yang akan bergerak maju/searah saat tertekan oleh
fluida. Gerakan piston dimanfaatkan untuk menggerakan benda. Contohnya, lengan
excavator, car lift, hydraulic crane, dan sistem rem hidrolis.
2. Tipe rotary, pada tipe ini aktuator akan bergerak berputar saat diberi tekanan fluida.
Contohnya torque converter pada sistem transmisi otomatis mobil.
4. Reservoir tank
Reservoir tank berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki ini tersimpan
cadangan fluida yang diperlukan saat proses hidrolik berlangsung. Pada tanki ini pula,
seorang teknisi memeriksa kondisi fluida dalam sistem hidrolis apakah masih bagus, atau
perlu diganti/ditambah.
5. Unit penyalur hidrolik
Unit ini terdiri dari selang hidrolis. Selang hidrolis berfungsi mengalirkan fluida. Namun ini
bukan selang biasa, selang hidrolik harus mampu bertahan dalam tekanan tinggi. Ini karena
tekanan fluida saat sistem hidrolik bekerja bisa sangat besar, sehingga bahan selang ini
kebanyakan terbuat dari bahan logam.
6. Fluida cair

82 | P a g e
Fluida menjadi penghantar energi dari pompa ke aktuator. Sistem hidrolis, pada dasarnya
hanya memindahkan energi dari pompa ke aktuator. Sebenarnya, zat cair dan gas apapun
bisa dijadikan fluida untuk sistem ini.

Namun, oli hidrolis cair ini digunakan karena molekulnya lebih besar serta lebih
tahan terhadap panas. Sehingga cocok diberi tekanan tinggi tanpa bocor.
7. Filter
Filter berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa dalam aliran
fluida agar tidak masuk ke sirkuit hidrolik. Kotoran ini akan dihalau oleh filter sebelum oli
memasuki saluran hidrolik, sehingga sistem hidrolik akan lebih aman.
8. Oil cooler
Pada beberapa jenis sistem hidrolik, memerlukan oil cooler sebagai pengatur suhu
fluida. Fungsi oil cooler untuk mendinginkan fluida, fluida yang telah digunakan (diberi
tekanan tinggi) suhunya akan meningkat. Fluida dengan temperatur tinggi ini akan
mengalami penurunan kualitas, serta beresiko merusak komponen lain. Sehingga perlu
didinginkan.
Rangkaian Sistem Hidrolik Sederhana
Supaya lebih mudah dipahami, rangkaian sistem hidrolik ini bisa digambarkan pada skema
berikut.

83 | P a g e
Dari gambar diatas, harusnya bisa dipahami:
a. Komponen A, berperan sebagai tuas pengendali
b. Komponen B, berperan sebagai input device atau pada sistem hidrolik yang lebih
kompleks komponen ini diganti menggunakan pompa hidrolik.
c. Komponen C, berperan sebagai selang
d. Komponen D, berperan sebagai aktuator yang mengubah tekanan hidrolik menjadi
gerakan.
e. Komponen E, adalah output device
Ketika tuas pengendali dimajukan, piston pada komponen B akan menekan fluida
berwarna biru. Hasilnya, piston pada komponen D mendorong output untuk bergerak.
Begitu pula saat tuas pengendali ditarik mundur, piston pada komponen B akan menyedot
fluida. Hasilnya, piston pada komponen D juga ikut tertarik sehingga output juga bergerak
mengikuti tarikan piston.
Sementara pada sistem hidrolik yang lebih kompleks, akan ada tambahan komponen
seperti control valve, oil cooler, dan filter yang terletak diantara unit input dan aktuator.

84 | P a g e
D. Menginstal Rangkaian Hidrolik
Diagram Sistem Hidrolik Wheel Loader
Pompa Hidrolik Dan Pengaturan Tekanan di Sistim Hidrolik

85 | P a g e
B. Simbol-simbol komponen hidrolik

86 | P a g e
 

Kutalimbaru, 26 Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mapel,

ILYAS, S.Pd Irma Suryani Jambak, S.Pd


NIP. 196602131991031018 NIP. 198109282005022004

87 | P a g e
Informasi Umum
A. Identitas Modul
Institusi : SMK NEGERI 1 KUTALIMBARU
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TE / Genap
Alokasi Waktu : 40 JP (40 x 45 Menit)
Penyusun : IRMA SURYANI JAMBAK,S.Pd

B. Kompetensi Awal
 Sebutkan komponen utama sistem hidrolik apa yang anda ketahui dalam
kehidupan sehari-hari?
 Apakah kegunaan valve pada sistem hidrolik?
 Sebutkan pengaplikasian rangkaian hidrolik dalam kehidupan sehari-
hari?

C. Profil Pelajar Pancasila


 Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari alternatif
solusi permasalahan; dan
 Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri
 Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk mengembangkan
diri dan tidak tergantung pada orang lain;

Sarana dan Prasarana


Sarana Laboratorium Jaringan Komputer
Prasarana 1. Internet
2. Modul Ajar
3. Pneumatic system trainer

D. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler
E. Model Pembelajaran
Luring (Tatap muka)
88 | P a g e
Problem Base learning
Komponen Inti
F. Tujuan Pembelajaran
Memahami Perancangan alat sistem robotik (handling)
Melakukan realisasi alat sistem robotik (handling)
Melakukan pengujian program SCADA

G. Pemahaman bermakna
Manusia bernalar kritis dan mandiri untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan menginstalasi sistem robotik (handling) dan mencapai tujuan beraktivitas pada
perusahaan yang mempergunakan sistem robotik.

H. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata sistem robotik dalam
dunia industri manufaktur dan rekayasa?
2. Bisnis apa yang anda inginkan dalam bidang teknologi manufaktur dan
rekayasa terkait pemanfaatan sistem robotik?

I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 - 4


Pendahuluan (80 Menit)
Guru menyapa peserta didik dan mengucapkan salam
Guru meminta 1 orang peserta didik untuk memimpin doa
Guru mempersiapkan kondisi psikis peserta didik
Guru mempersiapkan melakukan assesmen diagnostik
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang anak
perkelompok
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti 36 JP ( 27 jam)
Guru memberi pengetahuan singkat mengenai perancangan alat yang
diperlukan dalam menginstal sistem robotik?
Guru memberi pemahaman tentang langkah-langkah merealisasi
sistem robotik pada mesin industri di bidang teknologi manufaktur
dan rekayasa.
Guru memberi contoh langkah-langkah melakukan Pengujian program
SCADA di bidang teknologi manufaktur dan rekayasa.
89 | P a g e
Guru memberi tugas secara mandiri atau kelompok berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun
vision dan passion
Guru melakukan assesmen formatif dan sumatif untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan peserta didik

Penutup (100 menit)


Guru dan peserta didik mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan merefleksi proses
kegiatan pembelajaran
Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan
pembelajaran

J. Assesmen
Assesmen proses pembelajaran (Formatif)
Terlampir
1. Observasi (pengamatan oleh guru)
terlampir
2. Penilaian teman sebaya
(terlampir)
Assesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
Terlampir
1. Kognitif
2. Non - kognitif
Lampiran

90 | P a g e
K. Lampiran Assesmen diagnostik, formatif dan sumatif
L. Lampiran Penilaian Sikap
M. Lampiran Bahan bacaan guru dan peserta didik
1. Materi tentang komponen-komponen pneumatik
2. Modul
3. Referensi dari internet berupa artikel, jurnal, tutorial, video dan lain-lain
N. Lampiran Glosarium
- Handling Station, Production System
- Programmable Logic Controller (PLC), CNC (Computerized Numerical
Control).
- CPU, Memory, Digital (I/O) dan Power supply
- SCADA, Remote Desktop Anydesk, Sensor Warna, Sensor Proximity
Infrared
- Sensor Proximity Induktif, Sensor Proximity Kapasitif, Counter
- dll
O. Lampiran Daftar Pustaka
- Amin, A. & Risfendra. 2019. Human Machine Interface untuk Sistem
Otomasi Handling Station. Journal of Mechanical Electrical and Industrial
Engineering 1(3) : 13 - 20.
- Prasetyani, L., Subagio, D., & Wijaya, Y. 2018. Pembuatan Modul
Pembelajaran Mechatronics System Menggunakan HMI Omron dan PLC
Omron CJ2M CPU11 dengan Studi Kasus Running Lamp dan Testing
Station. Jurnal Technologic 9(2) : 1 - 17.
- Azizah, N., & Pratiwi, D. 2019. Implementasi Web-SCADA untuk Me-
Monitor Besaran Listrik di Gedung Elektro Kampus 1 Politeknik Negeri
Ujung Pandang. Jurnal Teknologi Elekterika 1(16) : 7 - 12.
- Oktaviani, T., Rusli., & Salahuddin. 2019. Perancangan Prototype Cuci
Mobil Otomatis Berbasis PLC dan SCADA. Jurnal Litek : Jurnal
Listrik Telekomunikasi Elektronika 16(2) : 42 - 47.
- Jenero, A. D., & Suprianto, B. 2020. Pengembangan Trainer MPS
( Modular Production System ) Pengisi Botol Air Otomatis Berbasis
Mikrokontoler Arduino Mega Untuk Mata Pelajaran Pengendalian Sistem
Robotik di SMK Negeri 1 Jenangan. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
9(1) : 73 - 78.
- Septian, D. A., Roza, E., & Rosalina. 2018. Perancangan Sequencing 91 | P a g e

Chiller untuk Menstabilkan Temperatur Suhu Ruangan Menggunakan


Programmable Logic Control (PLC). Seminar Nasional TEKNOKA
Lampiran Penilaian Sikap

9. Observasi (pengamatan oleh guru)


Profil Pelajar Pancasila

No Nama Peserta Didik Mandiri Kreatif Bernalar


Kritis
1 Andre Syahputra  
2 Hananda Safira  
dst

Keterangan:
Sudah Muncul (SM)
Belum Muncul (BM)

10. Penilaian oleh teman


Nama Pemberi Nilai : A
Nama Penilai :B
Frekuensi : Setiap selesai pembelajaran
Kelas/Semester : XI / Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Karakter teman anda

Lampiran Assesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif

Non-kognitif

N Pernyataan Skor
O
1 Saya lebih suka banyak ilustrasi seperti gambar, video
2 Saya lebih suka menyukai objek yang warna-warni

92 | P a g e
3 Saya lebih suka melakukan praktik daripada mendengankan materi
4 Cara belajar seperti apa yang anda sukai
5 Saya lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan banyak gerak
6 Saya lebih suka belajar dengan serius
7 Saya lebih suka belajar dengan di selingi intermezo

Ket :
1-5 : Lebih banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type visual
6 - 10 : Lebih banyak Ya, bermakna bahwa siswa tersebut memilih type audial
11 - 15 : Lebih banyak Ya, Bermakna bahwa siswa tersebut memilih type kinestik

Kognitif
1. Tuliskan fungsi Handling station?
2. Tuliskan 4 fungsi PLC?
3. Tuliskan 2 fungsi sensor warna?
4. Tuliskan 2 perbedaan sensor proximity infrared, sensor proximity induktif dan sensor
proximity kapasitif?
5. Tuliskan 3 bagian perancangan sistem SCADA pada sistem robotik?
6. Tuliskan fungsi Remote Desktop Anydesk?
7. Tuliskan kegunaan sistem SCADA?

Reflektif

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalamai kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level rata-rata pencapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?

MATERI PEMBELAJARAN
A. Handling Station pada Production System

93 | P a g e
Handling station merupakan station yang berfungsi untuk memindahkan benda dari
testing station dan kemudian ditempatkan pada tempatnya masing-masing sesuai dengan
warna yaitu merah atau biru. Handling station terdiri dari sensor proximity kapasitif, sensor
proximity infrared, servo dan pneumatik. Cara kerja dari handling station adalah ketika
barang sudah melewati proses testing station maka benda dinyatakan layak dan dapat
diteruskan menuju proses selanjutnya yaitu barang akan melewati sensor proximity kapasitif
untuk menghitung jumlah barang yang akan masuk ke handling station dan melalui

ekstender menggunakan motor servo untuk membuat dua baris berdasarkan karakteristik
barang.
Setelah itu ketika barang sudah berjumlah 6, selanjutnya barang masuk ke proses
handling Station. Pada handling station, terdapat kontrol gerakan untuk menjalankan linear
motion untuk memindahkan produk yang sudah disusun menjadi dua baris berisi 6 barang
dan diangkat oleh magnetic electric serta pneumatik kedua ke dalam wadah sesuai dengan
warna merah dan biru. Pada wadah tempat meletakkan barang di pasang sensor proximity
infrared yang berufungsi untuk mendeteksi apakah wadah dari objek barang tersebut sudah
dapat digunakan dan ada di posisi yang sesuai agar sistem bisa berjalan dan tidak terganggu.
B. Programmable Logic Controller (PLC)
PLC merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis mikroprosesor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi- instruksi dan
untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi logika semisal logika kombinasional, sekuensial,
pewaktuan, pencacaahan dan aritmatika guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses
(Saputra dan Rahman. 2017). Fungsi dari PLC yaitu memproses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial).
PLC juga dapat memonitor status suatu sistem secara terus menerus atau dapat juga
menampilkan pesan kepada operator. Secara khusus fungsi dari PLC yaitu dapat
memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). PLC memiliki struktur yang
terdiri dari CPU, Memory, Digital (I/O) dan Power supply. PLC bekerja dengan cara
mengamati masukan (input) melalui sensor, push button atau switch, kemudian melakukan
pemrosesan kepada input dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, berupa
menghidupkan atau mematikan keluaran (output). PLC menentukan aksi apa yang harus
dilakukan pada instrument output yang berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran
yang diamati. PLC akan mengoperasikan semua sistem yang memiliki output device yang
menjadi ON ataupun OFF. Juga dapat mengoperasikan segala system dengan variable

94 | P a g e
output. PLC dapat dioperasikan pada sisi input dengan perlatan ON-OFF (switch) atau
dengan peralatan variable input (Dedek Yuhendri. 2018).
PLC yang digunakan pada penelitian ini yaitu PLC jenis PLC Omron tipe CP1E-
N40DR-A merupakan jenis kontroler yang dapat digunakan pada spesifikasi peralatan
dengan tegangan DC. PLC Schneider tipe CP1E-N40DR-A merupakan jenis PLC compact
yang berarti bahwa PLC terdiri dari prosesor dan modul I/O yang menjadi satu kesatuan.
Kemampuan PLC Omron tipe CP1E-N40DR-A ini memiliki 24 digital input 16 digital O
dan 2 pin analog.

C. SCADA
Sistem SCADA yang dirancang terbagi menjadi tiga bagian yaitu Pengamatan
(Supervisory) untuk mengukur beberapa parameter pada plant, pengendali (Control) untuk
mengendalikan breaker dan Akuisisi data (Data Aquisition) yang digunakan untuk membuat
riwayat data & berbagai akumulasi data (Chamdareno, Azharuddin dan Budiyanto. 2017).
SCADA dapat digunakan untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya sistem
SCADA pada PLC digunakan untuk melakuan proses industri yang kompleks secara
otomatis, dapat menggantikan tenaga manusia dan biasanya merupakan proses-proses yang
melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak dan berbahaya, serta faktor-faktor
kontrol gerakan cepat, dan lain sebagainya (Oktaviani, Rusli dan Salahuddin. 2019).
SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kemudahan
dalam pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media interface
dan komunikasi yang tersedia saat ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan sistem
SCADA yaitu dapat mengakses pengukuran kuantitatif dan proses-proses yang penting,
secara langsung saat itu maupun sepanjang waktu. SCADA juga dapat mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan secara cepat serta dapat mengontrol proses-proses yang lebih besar
dan kompleks dengan staf-staf terlatih yang lebih sedikit (Oktaviani, Rusli dan Salahuddin.
2019).
D. Remote Desktop Anydesk
Anydesk merupakan salah satu software remote desktop yang berfungsi untuk
mengkontrol satu perangkat ke perangkat lainnya dari jarak jauh. Cara kerja dari Anydesk
adalah mengkoneksikan dari klien ke komputer server atau antar perangkat pengguna.
Remote desktop dapat mengendalikan perangkat komputer klien yang terhubung pada
sistem jarak jauh seperti ponsel (Andi Nugroho. 2017). Misalnya untuk melakukan hal
seperti mematikan komputer dari jarak jauh, menghidupkan ulang komputer atau restart dari

95 | P a g e
jarak jauh, mengawasi penggunaan program berjalan atau internet dari jarak jauh dan masih
banyak lagi yang dapat dilakukan (Tedyyana dan Wati. 2016).
E. Sensor
1. Sensor Warna TCS230
Sensor warna TCS230 (Arwi Rinaldo, dkk. 2018) adalah sensor warna yang sering
digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu objek benda atau warna
dari objek yang dimonitor. Pada dasarnya sensor warna TCS230 adalah rangkaian
photodioda yang disusun secara matrik array 8x8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda
yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photodioda sebagai filter warna biru dan 16

photodioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas
dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas
cahaya yang berwarna. Nilai intensitas cahaya yang terbaca oleh array fotodioda akan
mengakibatkan perubahan arus. Selanjutnya perubahan arus tersebut dikonversi menjadi
frekuensi oleh IC CMOS. Output frekuensi berupa square wave (gelombang kotak) dengan
duty cycle 50%. Frekuensi keluaran dari TCS230 sekitar 2 Hz ~ 500 kHz. Pada aplikasi,
sensor ini dapat dikontrol menggunakan pin digital (HIGH/LOW).
Sensor warna TCS230 bekerja dengan cara membaca nilai intensitas cahaya yang
dipancarkan oleh LED super bright terhadap objek, pembacaan nilai intensitas cahaya
tersebut dilakukan melalui matrik 8x8 photodioda, dimana 64 photodioda tersebut dibagi
menjadi empat kelompok pembaca warna, setiap warna yang disinari LED akan
memantulkan sinar LED menuju photodioda, pantulan sinar tersebut memiliki panjang
gelombang yang berbeda-beda tergantung pada warna objek yang terdeteksi, hal ini yang
membuat sensor warna TCS230 dapat membaca beberapa macam warna (Arwi Rinaldo,
dkk. 2018).
2. Sensor Proximity Infrared
Sensor proximity infrared digunakan untuk mendeteksi adanya benda yang lewat
pada konveyor. Sensor proximity infrared ini mendeteksi keberadaan suatu obyek dengan
cahaya biasnya atau pantulan cayaha(refleksi) yaitu infrared. Bila terdapat benda dengan
jarak yang cukup dekat dengan sensor, maka cahaya yang terdapat pada sensor akan
memantul kembali pada penerima(receptor) sehingga penerima akan menangkap sinyal
tersebut sebagai tanda bahwa ada obyek yang melewati sensor.
3. Sensor Proximity Induktif

96 | P a g e
Sensor proximity induktif merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi
adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari
alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran,
cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar (Lilik Harmaji dan Khairullah. 2019).
Sensor proximity induktif bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada
objek metal/logam yang berada dalam cakupan wilayah kerja sensor. Tipe ini hanya dapat
mendeteksi benda logam saja dengan jarak deteksi maksimum sebesar 6 mm. Bahan dasar
logam sangat mempengaruhi kemampuan pendeteksian sensor (Turhamun, Azhar, dan Aidi
Finawan. 2017). Mekanismenya adalah apabila terdapat suatu tegangan sumber, dan isolator

maka sensor akan membangkitkan sebuah medan magnet yang berfrekuensi tinggi. Dengan
proses ini, Bilamana ada sebuah benda logam yang terdeteksi oleh permukaan sensor maka
medan magnet yang di hasilkan akan berubah dan perubahan ini yang akan dikirim ke
sistem dan membuat sensor memberikan sinyal.
4. Sensor Proximity Kapasitif
Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak
sensingnya baik metal maupun non-metal (Guntara, Rangga Gelar dan Famytra, Ryanjas
Argo). Sensor Proximity Capacitive menghasilkan medan elektrostatik.Proximity
mendeteksi dengan melihat perubahan nilai kapasitansi pada saat objek melewati sensor.
Proximity Capacitive ini dapat mendeteksi semua jenis benda dan memiliki jarak
maksimum 2 cm (Turhamun, Azhar, dan Finawan Aidi, 2017).
Cara kerja dari sensor proximity kapasitif adalah dengan cara membangkitkan medan
elektrik dan nantinnya akan mendeteksi nilai kapasitansi ketika medan elektrik ini
memotong suatu objek (Agustya dan Fahruzi. 2020). Perubahan nilai kapasitansi menjadi
parameter untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek yang melewati sensor.

Lembar Kerja
Judul : Menampilkan Data Sensor pada SCADA
Tujuan : Menampilkan data counting sensor pada SCADA untuk
monitoring Alat dan Bahan :

No. Nama Alat Jumlah


1 Laptop 1 97 | P a g e
2 Aplikasi Somachine Basic 1
3 PLC TM221ME16T/R 1
4 Kabel Ethernet 1
Gambar Kerja :

Gambar 5.1 Program Counter

98 | P a g e
Gambar 5.4 Tampilan SCADA
Pada percobaan 5 kemungkinan yang dapat terjadi adalah tidak sesuainya variable tag
pada SCADA dengan program PLC yang telah dibuat. Variable tag dan address pada
program PLC Omron sangat diperhatikan dalam mencoba percobaan ini.

Langkah Kerja:
1. Hubungkan PLC ke sumber 24V.
2. Hubungkan sensor kapasitif ke digital input PLC.
3. Buka aplikasi CX Programmer buat program seperti pada gambar kerja.
4. Alamat disesuaikan.
5. Setting aplikasi vijeo citect seperti pada gambar kerja
6. Cocokkan pengalamatan pada PLC dan SCADA saat membuat tag

99 | P a g e
7. Pada halaman citect graphich builder gunakan tool label untuk memberi nama
dan tool numerik untuk menampilkan data hasil sensor.
8. Double click pada tool numeric, set numrtic expression kemudian masukan
tag yang sudah dibuat kemudian ok.
9. Nyalakan PLC dan lihat data yang tampil di PLC dan SCADA.
10. Selesai.

Kutalimbaru, 26 Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mapel,

ILYAS, S.Pd Irma Suryani Jambak, S.Pd


NIP. 196602131991031018 NIP. 198109282005022004

Anda mungkin juga menyukai