Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS SEKOLAH DAN MATA PELAJARAN


Sekolah : SMK Negeri 2 Sumbawa Besar
Mata Pelajaran : Sistem Pengendali Robotik
Kelas : XI
Semester : (Ganjil)
Materi Pokok : Dasar Pneumatik – Memahami desain diagram alir suatu
rangkaian dasar elektropneumatik..
Alokasi Waktu : menit
Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri

B. Kompetensi Inti :
KI-3 (Pengetahuan) :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi
dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI-4(Keterampilan/Psikomotor) :
1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan
Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa.
2. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang di
pelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI-3 (Pengetahuan) :
3.4. Memahami desain diagram alir suatu rangkaian dasar elektropneumatik..
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan desain diagram alir rangkaian elektropneumatik
3.3.2. Mampu memberikan tanda pada elemen-elemen suatu rangkaian pneumatik.
3.3.3. Menunjukkan komponen-komponen pada rangkaian pneumatik dengan melihat
simbolnya
3.3.4. Menyebutkan dan mengetahui fungsi dari komponen-komponen pneumatik
dengan melihat simbolnya
KI-4 (Keterampilan/Psikomotor) :
4.4. Menggambar rangkaian diagram alir Sistem Pneumatik satu silinder dengan
menggunakan komponen-komponen elektropneumatik..
Indikator :
4.3.1. Siswa dapat Membaca simbol-simbol komponen pneumatik yang terdapat pada
suatu rangkaian pneumatik.
4.3.2. Siswa dapat membaca diagram alir pada rangkaian elektropneumatik
4.3.3. Siswa dapat membaca dan Menggambar tat letak rangkaian sistem pneumatik satu
silinder dengan menggunakan komponen-komponen pneumatik.

D. Tujuan Pembelajaran :
Pengetahuan (K3)
3.1.1. Dengan mengetahui cara mendesain diagram alir rangkaian pneumatik melalui
penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan diagram alir rangkaian pneumatik.
3.1.2. Dengan mengetahui cara memberikan tanda pada elemen-elemen suatu rangkaian
elektropneumatik melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan cara
memberikan tanda elemen pada elektropneumatik.
3.1.3. Dengan menyebutkan dan mengetahui fungsi dari komponen pneumatik melalui
penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan komponen-komponen pneumatik
dengan tepat.
Keterampilan (K4)
4.1.1 Dengan memahami Kriteria komponen-komponen pneumatik dari penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan kriteria pemilihan komponen pneumatik yang sesuai.
4.1.2 Dengan mengetahui cara membaca diagram alir pada rangkaian elektropneumatik
dengan benar melalui lembar informasi dan penjelasan guru, Peserta didik dapat
membaca diagram alir pada rangkaian elektropneumatik dengan benar.
4.1.3 Dengan memahami sistem kerja dari komponen-komponen pneumatik dari
penjelasan guru, peserta didik dapat Menjelaskan prinsip atau cara kerja komponen
pneumatik dengan benar

E. Materi Pembelajaran :
 Dasar-dasar Pneumatik (Diagram Rangkaian Elektropneumatik .)

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan Scientific
Model pembelajaran : Direct instruction
Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, tugas

G. Media dan Bahan Pembelajaran


 LCD Proyektor
 Power point
 Gambar
 Computer/laptop

H. Sumber Belajar
 Buku Rangkaian Dasar Pneumatik (kurikulum SMK edisi 1999)
 Buku Dasar Pneumatik (Serial Revitalisasi SMK edisi 2017)
 Ringkasan materi pembelajaran
 Lembar Informasi
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal Pendekatan saintifik waktu
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinannya masing-masing.
2. Mengabsen siswa.
3. Memberikan motivasi kepada siswa memberikan
informasi tentang komponen- komponen pneumatik
yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin.
4. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
pembelajaran secara garis besar ( kognitif,
psikomotor).
5. Menyampaikan kepada siswa agar selama
pelaksanaan pembelajaran siswa menunjukkan
perilaku disiplin, jujur, dan kreatif dalam mengerjakan
tugasnya.
6. Menyampaikan kepada siswa agar dapat bertanggung
jawab, bekerjasama dan mengemukakan ide serta
pendapatnya di dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (±14 menit)
Fase 2: menyajikan Informasi dan demonstrasi
1. Guru Menyajikan informasi/mempresentasikan Mengamati
tentang Diagram rangkaian elektropneumatik.
2. Guru mendemonstrasikan atau contoh video Diagram
rangkaian elektropneumatik
Fase 3: mengorganisasikan siswa(peserta didik)
1. Guru Mengorganisasikan siswa dalam kelompok- Mengeksplorasi
kelompok yang terdiri dari 2/3 siswa dalam tiap
kelompoknya. Siswa ditekankan untuk disiplin, jujur
dan kreatif.
Fase 4 : Membimbing Penyelidikan Individu dan
kelompok
1. Peserta didik diberikan lembar informasi/bahan ajar Mengasosiasi
Diagram rangkaian elektropneumatik.
Mengkomunikasi
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menggali
informasi mengenai Diagram rangkaian
elektropneumatik yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin.
3. Peserta didik diberikan tugas evaluasi tentang
Diagram rangkaian elektropneumatik. Mengevaluasi
4. Membimbing siswa untuk mengerjakan lembar
evaluasi yang telah diberikan oleh guru.
5. Memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada guru
jika ada yang belum paham atau kurang mengerti
tentang topik yang diberikan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses Mengevaluasi
pemecahan masalah Mengkomunikasi
1. Melakukan evaluasi dengan cara meminta tiap
kelompok/individu mempresentasikan hasil kerjanya
dan ditanggapi oleh kelompok lain, sehingga ada
pendapat dari kelompok lain. Kelompok lain berhak
mengajukan pertanyaan seputar topik yang dibahas
oleh kelompok yang presentasi
Penutup (± 2 menit)
1. Membimbing siswa merangkum materi pelajaran yang
telah dipelajari dengan mengacu pada tujuan
pembelajaran.
2. Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran
dengan berdoa.
3. Salam penutup.

2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal Pendekatan saintifik waktu
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinannya masing-masing.
2. Mengabsen siswa.
3. Memberikan motivasi kepada siswa memberikan
informasi tentang komponen- komponen pneumatik
yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin.
4. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
pembelajaran secara garis besar ( kognitif,
psikomotor).
5. Menyampaikan kepada siswa agar selama
pelaksanaan pembelajaran siswa menunjukkan
perilaku disiplin, jujur, dan kreatif dalam mengerjakan
tugasnya.
6. Menyampaikan kepada siswa agar dapat bertanggung
jawab, bekerjasama dan mengemukakan ide serta
pendapatnya di dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (±14 menit)
Fase 2: menyajikan Informasi dan demonstrasi
1. Guru Menyajikan informasi/mempresentasikan Mengamati
Diagram rangkaian elektropneumatik.
2. Guru mendemonstrasikan atau contoh video Diagram
rangkaian elektropneumatik
Fase 3: mengorganisasikan siswa(peserta didik)
1. Guru Mengorganisasikan siswa dalam kelompok- Mengeksplorasi
kelompok yang terdiri dari 2/3 siswa dalam tiap
kelompoknya. Siswa ditekankan untuk disiplin, jujur
dan kreatif.
Fase 4 : Membimbing Penyelidikan Individu dan
kelompok
1. Peserta didik diberikan lembar informasi/bahan ajar Mengasosiasi
Diagram rangkaian elektropneumatik.
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menggali Mengkomunikasi
informasi mengenai Diagram rangkaian
elektropneumatik.
3. Peserta didik diberikan tugas evaluasi tentang
Diagram rangkaian elektropneumatik.
4. Membimbing siswa untuk mengerjakan lembar Mengevaluasi
evaluasi yang telah diberikan oleh guru.
5. Memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada guru
jika ada yang belum paham atau kurang mengerti
tentang topik yang diberikan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses Mengevaluasi
pemecahan masalah Mengkomunikasi
1. Melakukan evaluasi dengan cara meminta tiap
kelompok/individu mempresentasikan hasil kerjanya
dan ditanggapi oleh kelompok lain, sehingga ada
pendapat dari kelompok lain. Kelompok lain berhak
mengajukan pertanyaan seputar topik yang dibahas
oleh kelompok yang presentasi

Penutup (± 2 menit)
1. Membimbing siswa merangkum materi pelajaran yang
telah dipelajari dengan mengacu pada tujuan
pembelajaran.
2. Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran
dengan berdoa.
3. Salam penutup.

J. Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk instrumen
Sikap Pengamatan (Terlampir)
Penilaian KI-3
Tes tulis/kinerja Lembar Kerja/jobsheet (Terlampir)

Mataram, Juli 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMK Negeri 2 Sumbawa Besar

KHAERUDDIN,S.Pd.,M.Pd WAHYUDI ADEFALILY, S.ST


NIP. 19791026 200212 1 004 NIP. 19861124 2020121003

Lampiran 1
Lembar Penilaian (LP)

Nama : _____________________
No.Absen : _____________________
Tanggal : _____________________
Tugas kegiatan belajar
1. Isilah titik-titik didalam kotak yang sudah disediakan dengan nama fungsi
komponen!

..............................

..............................

..............................

..............................

..............................

Tugas tes formatif


1. Mengapa dalam membuat rangkaian pneumatik, sebaiknya terlebih dahulu membuat
diagram alir. Jelaskan !
2. Sebutkan komponen pneumatik yang masuk dalam elemen kerja ?
3. Sebutkan komponen pneumatik yang masuk dalam elemen proses ?
4. Sebutkan komponen pneumatik yang masuk dalam elemen masukan ?
5. Ada berapa macam penandaan elemen dalam diagram alir, sebutkan dan jelaskan !
6. Apa fungsi nomor seri .2, .4 pada penandaan menggunakan angka?
7. Jelaskan penandaan yang menggunakan nomor/angka !
8. Huruf besar A, B, C.... dalam penandaan menggunakan huruf, berfungsi sebagi tanda
elemen apa ?
9. Diberi tanda apakah jika limit switch pada posisi belakang silinder.....
10. Diberi tanda apakah jika limit switch pada posisi piston ke depan silinder.....

Jawaban tes formatif


1. Memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian, sehingga mempermudah pada saat
merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik
2. Yang termasuk dalam elemen kerja; aktuator (silinder pneumatik, aktuator putar,
indikator)
3. Yang termasuk dalam elemen pemroses; Prosesor (katup kontrol arah, elemen logika,
katup kontrol tekanan)
4. Yang termasuk dalam elemen masukan; Sensor (katup kontrol arah, katup batas, tombol,
sensor proksinitas)
5. Sistem penandaan
1) Penandaan Dengan Angka
Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka. Dua sistem yang
sering digunakan yaitu :
 Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
2) Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan grup, misalnya 4.12
artinya elemen 12 pada grup 4
 Penandaan Dengan Huruf
Tipe ini digunakan terutama pada rangkaian yang dikembangkan secara metodik.
Untuk pemakaian yang luas, tipe ini meliputi kalkulasi dan daftar yang dapat
dilakukan lebih mudah dan lebih jelas jika menggunakan huruf. Elemen kerja
ditandai dengan huruf besar, elemen sinyal dan limit switch ditandai dengan huruf
kecil.
6. .2, .4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan maju, ditandai dengan
nomor seri genap.
7. Penandaan Dengan Angka
Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka. Dua sistem yang sering
digunakan yaitu :
1) Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
2) Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan grup, misalnya 4.12
artinya elemen 12 pada grup 4
Klasifikasi grup :
Grup 0 : semua elemen sumber energi ditandai dengan angka depan 0 Grup 1, 2, 3,
… : penandaan dari satu mata rantai kontrol ( grup ).
Sistem untuk nomor seri :
.0: elemen kerja
.1: elemen kontrol
.2, .4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan maju, ditandai
dengan nomor seri genap.
.3 , .5 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan mundur,
ditandai dengan nomor seri gasal.
.01, .02 : elemen antara elemen kontrol dan elemen kerja yaitu katup kontrol aliran
dan katup buangan-cepat.
Sistem penandaan berdasarkan pada sistem nomor grup mempunyai keuntungan
bahwa dalam praktiknya seorang perawatan dapat mengenali pengaruh dari sinyal
dari nomor pada masing-masing komponen. Sebagai contoh : jika terjadi kegagalan
pada silinder 2.0, maka dapat diasumsikan
bahwa penyebabnya dapat ditemukan pada grup 2, oleh karena itu komponen-
komponen yang mempunyai tanda angka pertama 2 harus diperiksa. Gambar berikut
menunjukkan penandaan elemen dari sebuah mata rantai kontrol.

Gambar 22. Rangkaian komponen pneumatik dengan kelompok elemen

Karena rangkaian hanya terdiri dari satu grup, maka semua elemen angka pertama
bertanda 1, artinya lokasinya berada pada grup 1. Silinder ditandai dengan angka 1.0.
Katup kontrol akhir ditanda dengan angka 1.1. Katup- katup yang menyebabkan
silinder bergerak maju ditandai dengan angka : 1.2, 1.4 dan 1.6. Sedangkan katup
yang menyebabkan silinder bergerak mundur ditandai dengan angka 1.3. Sumber
energi ditandai 0.1
8. A, B, C,..... : tanda dari elemen-elemen kerja
9. a0, b0,, c0,.....: tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi belakang silinder A,
B,C ….
10. a1, b1,, c1,.....: tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi batang piston ke
depan dari silinder A, B,C..
Lampiran 2
MATERI PELAJARAN
Dasar-dasar pneumatik (Diagram Rangkaian Elektropneumatik.)

1. Tujuan Pembelajaran
a. Dengan memahami Kriteria komponen-komponen pneumatik dari penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan kriteria pemilihan komponen pneumatik yang sesuai.
b. Dengan mengetahui cara membaca diagram alir pada rangkaian elektropneumatik
dengan benar melalui lembar informasi dan penjelasan guru, Peserta didik dapat
membaca diagram alir pada rangkaian elektropneumatik dengan benar.
c. Dengan memahami sistem kerja dari komponen-komponen pneumatik dari penjelasan
guru, peserta didik dapat Menjelaskan prinsip atau cara kerja komponen pneumatik
dengan benar.

2. Uraian Materi : Dasar-Dasar Pneumatik (Diagram Rangkaian Elektropneumatik.)


A. Pendahuluan
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar.
Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga
mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari
mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas
dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada
bagian bawah rangkaian secara simbol sederhana atau komponen penuh dapat digunakan.
Pada rangkaian yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus
dan berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan sebagai berikut :
ELEMEN KERJA AKTUATOR :
Keluaran Silinder pneumatik
Aktuator Putar
Indikator

ELEMEN ELEMEN KONTROL


KONTROL Katup Kontrol Arah
AKHIR
Sinyal Kontrol

ELEMEN PROSESOR :
PEMROSES Katup Kontrol Arah
Sinyal Pemroses Elemen Logika
Katup Kontrol Tekanan

ELEMEN SENSOR :
MASUKAN Katup Kontrol Arah
Sinyal Masukan Katup Batas
Tombol
Sensor Proksimitas
CATU DAYA PASOKAN ENERGI :
Sumber Energi Kompresor
Tangki
Pengatur Tekanan
Peralatan Pelayanan Udara

Gambar 1.1 : diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya

1.2 Tata Letak Rangkaian


Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa
mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa
semua silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder
bergerak dari kiri ke kanan, sehingga rangkaian lebih mudah dimengerti.
Contoh :
Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau pedal kaki
ditekan. Batang piston kembali ke posisi awal setelah keluar penuh dan tekanan pada
tombol atau pedal kaki dilepas.
Masalah di atas dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak gambar diagram
berikut ini.

Gambar 1.2 Rangkaian komponen pneumatik dengan kelompok elemen


Gambar 1.2 menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi
benda/elemen sesungguhnya. Pada praktiknya katup V1 terletak pada posisi akhir langkah
keluar silinder. Pada diagram rangkaian elemen V 1 digambar pada tingkat sinyal masukan
dan tidak mencerminkan posisi katup. Penandaan V1 pada posisi silinder keluar penuh
menunjukkan posisi sesungguhnya dari katup V1 tersebut.
Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara komponen dan
lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak menjelaskan tata letak komponen secara
mekanik.
Rangkaian digambar dengan aliran energi dari bawah ke atas. Yang terdapat dalam
rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir
dan elemen penggerak (aktuator). Posisi katup pembatas ditandai pada aktuator.
Jika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol harus
dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai dapat dibentuk untuk
setiap fungsi grup. Kalau mungkin, rantai-rantai ini sebaiknya disusun berdampingan dalam
urutan yang sama dengan gerakan langkah operasinya.

1.3 Penandaan Elemen


Penandaan tiap-tiap elemen kontrol untuk mengetahui dimana lokasi elemen tersebut
berada. Ada dua macam penandaan yang telah dikenal dan sering digunakan yaitu :
1. penandaan dengan angka
2. penandaan dengan huruf

1.3.1 Penandaan Dengan Angka


Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka. Dua sistem yang
sering digunakan yaitu :
1. Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
2. Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan grup, misalnya 4.12
artinya elemen 12 pada grup 4
Klasifikasi grup :
Grup 0 : semua elemen sumber energi ditandai dengan angka depan 0
Grup 1, 2, 3, … : penandaan dari satu mata rantai kontrol ( grup ).
Sistem untuk nomor seri :
.0 : elemen kerja
.1 : elemen kontrol
.2, .4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan maju, ditandai dengan
nomor seri genap.
.3 , .5 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan mundur, ditandai
dengan nomor seri gasal.
.01, .02 : elemen antara elemen kontrol dan elemen kerja yaitu katup kontrol aliran dan
katup buangan-cepat.
Sistem penandaan berdasarkan pada sistem nomor grup mempunyai keuntungan bahwa
dalam praktiknya seorang perawatan dapat mengenali pengaruh dari sinyal dari nomor pada
masing-masing komponen. Sebagai contoh : jika terjadi kegagalan pada silinder 2.0, maka
dapat diasumsikan bahwa penyebabnya dapat ditemukan pada grup 2, oleh karena itu
komponen-komponen yang mempunyai tanda angka pertama 2 harus diperiksa. Gambar
berikut menunjukkan penandaan elemen dari sebuah mata rantai kontrol.
Gambar 1.3 : Penandaan elemen dari sebuah rangkaian pneumatik
Karena rangkaian hanya terdiri dari satu grup, maka semua elemen angka pertama bertanda 1,
artinya lokasinya berada pada grup 1. Silinder ditandai dengan angka 1.0. Katup kontrol
akhir ditanda dengan angka 1.1. Katup-katup yang menyebabkan silinder bergerak maju
ditandai dengan angka : 1.2, 1.4 dan 1.6. Sedangkan katup yang menyebabkan silinder
bergerak mundur ditandai dengan angka 1.3. Sumber energi ditandai 0.1.

1.3.2 Penandaan Dengan Huruf


Tipe ini digunakan terutama pada rangkaian yang dikembangkan secara metodik. Untuk
pemakaian yang luas, tipe ini meliputi kalkulasi dan daftar yang dapat dilakukan lebih mudah
dan lebih jelas jika menggunakan huruf. Elemen kerja ditandai dengan huruf besar, elemen
sinyal dan limit switch ditandai dengan huruf kecil. Bertolak belakang dengan tipe terdahulu,
elemen sinyal dan limit switch tidak ditandai ke dalam kelompok grup. Lokasi tipe ini seperti
diilustrasikan pada gambar berikut :

A, B, C… : tanda dari elemen-elemen kerja


ao, bo, co…. : tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi belakang silinder A, B,C
a1, b2, c3…. : tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi batang piston ke depan
dari silinder A, B,C ….
Keuntungan dari tipe ini adalah dapat dengan segera diketahui komponen sinyal yang sedang
digerakkan jika silinder bergerak ke posisi yang dituju. Misalnya, gerakan A+ menunjukkan
limit switch a1 yang diperintahkan bekerja, dan gerakan A- menunjukkan limit switch ao
yang diperintahkan bekerja.
Dalam praktiknya, penandaan elemen-elemen suatu rangkaian pneumatik menggunakan
kombinasi angka dan huruf.
B. Rangkuman

3) Diagram alir rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar.
Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian, sehingga
mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik. Tata
letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata
rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas
dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan
pada bagian bawah rangkaian secara simbol sederhana atau komponen penuh dapat
digunakan. Pada rangkaian yang lebih luas, bagian catu daya seperti unit pemelihara,
katup pemutus dan berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
4) Penandaan tiap-tiap elemen kontrol untuk mengetahui dimana lokasi elemen
tersebut berada. Ada dua macam penandaan yang telah dikenal dan sering digunakan
yaitu :
 penandaan dengan angka
 penandaan dengan huruf
5) Sistem penandaan berdasarkan pada sistem nomor grup mempunyai keuntungan
bahwa dalam praktiknya seorang perawatan dapat mengenali pengaruh dari sinyal
dari nomor pada masing-masing komponen.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sudaryono. “rangkaian Dasar Pneumatik-Pembangkitan dan Pendistribusian Udara
Bertekanan, Malang, Teknik Listrik.

2. Akbar, Riza Kurnia. “Dasar Pneumatik, Modul pembelajaran Teknik mekatronika, Buku
Serial Revitalisasi SMK”. Direktorat Pembinaan SMK, 2017.

Anda mungkin juga menyukai