Anda di halaman 1dari 26

1

ISH1G2-PERILAKU ORGANISASI

Emosi dan Mood

Warih Puspitasari S.Psi, M.Psi

PRODI SISTEM INFORMASI-FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


2

PREVIEW..

• Emosi adalah bagian yang tidak terpisahkan


dari kehidupan sehari-hari

• Walau demikian selama ini emosi hanya


memperoleh sedikit perhatian di bidang PO.
Alasan pertama disebabkan oleh karena
adanya ”mitos rasionalitas”, yang menyatakan
bahwa organisasi yang baik adalah organisasi
yang tidak mengizinkan karyawannya untuk
mengeskpresikan frustasi, takut, marah, https://i.ytimg.com/vi/qLMbmHRUf1w/maxresdefault.jpg

benci, dan perasaan sejenis karena hal ini


dianggap tidak rasional, tidak logis.
3

PREVIEW..

• Alasan kedua mengapa emosi hanya


memperoleh sedikit perhatian ini dikarenakan
oleh emosi dianggap sebagai hal yang
menggganggu. Emosi negatif yang kuat,
contohnya kemarahan, dapat mengganggu
kemampuan karyawan untuk bekerja secara
efektif.

• Para peneliti pada saat itu jarang


menganggap emosi bersifat konstruktif,
maupun mampu meningkatkan kinerja.
http://www.masteringconflict.com/wp-content/uploads/angryoffice380x260_crop380w.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
4

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, maka mahasiswa mampu :


➢ Membedakan antara emosi dan mood
➢ Mendiskusikan apakah emosi bersifat rasional dan perannya
➢ Mengidentifikasi sumber-sumber emosi dan suasana hati
➢ Menjelaskan dampak dari emotional labour terhadap para pekerja
➢ Menjelaskan Affective Event Theory dan aplikasi penerapannya
➢ Menjelaskan teori Emotional intelligence dan pengaruhnya bagi dunia kerja
➢ Mengidentifikasi strategi untuk mengelola emosi dan bagaimana dampaknya
➢ Menerapkan konsep emosi dan mood pada masalah PO

Contact : warihpuspita@gmail.com
5

APAKAH BEDA EMOSI DENGAN MOOD?

Afek atau perasaan adalah beragam


perasaan yang dialami oleh orang. Afek
dapat dialami dalam bentuk emosi maupun
suasana hati

EMOSI MOOD

➢ Disebabkan oleh kejadian spesifik ➢ Penyebabnya seringkali tidak jelas dan


➢ Memiliki durasi cepat (detik, menit) bersifat umum
➢ Bersifat spesifik (marah, takut, ➢ Berakhir lebih lama dari emosi
sedih, bahagia) ➢ Bersifat lebih umum, yang terdiri atas
➢ Biasanya disertai dengan ekspresi beberapa emosi yang spesifik
wajah yang jelas ➢ Biasanya tidak disertai dengan
➢ Biasanya berorientasi pada tindakan ekspresi yang jelas
➢ Bersifat kognitif

Contact : warihpuspita@gmail.com
6

EMOSI DASAR MANUSIA

Organizational Behavior, 16th edition, Stephen. P. Robbins, San Diego State University,Timothy A. Judge, University of Notre Dame, Pearson Education

Contact : warihpuspita@gmail.com
7

FUNGSI EMOSI

➢ Perasaan positive adalah dimensi mood yang terdiri atas emosi positive yang berupa rasa
gembira dan antusias, sementara perasaan negative terdiri atas perasaan negative seperti
kecemasan, stres.

➢ Perasaan negative maupun positive memainkan peranan penting pada pekerjaan, karena
perasaan akan mempengaruhi persepsi yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana
perilaku seseorang.

http://ncmh.info/wp-content/uploads/2013/05/faces-collage-2015.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
8

SUMBER EMOSI DAN MOOD

➢ PERSONALITY
➢ Berdasarkan hasil penelitian, sebagian orang
memiliki kecenderungan tetap untuk mengalami
suasana hati dan emosi tertentu lebih sering jika
dibandingkan dengan orang lain.
➢ Contoh : pada saat menonton film sedih, ada
orang yang bereaksi biasa saja dan ada pula
orang yang bereaksi dengan sangat sedih. Hal ini
disebut dengan intensitas afek (affect intensity),
yaitu kecenderungan seseorang untuk mengalami
intensitas perasaan yang tinggi.

http://ak1.polyvoreimg.com/cgi/img-set/cid/151220745/id/5CkyhjLB5BGZ7WyR7EzHKw/size/y.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
9

SUMBER EMOSI DAN MOOD

➢ Day and Time of the Week

➢ NOT Weather
➢ Stress
➢ Social Activities
➢ Sleep
➢ Exercise

➢ Age
➢ Gender

Contact : warihpuspita@gmail.com
10

SUMBER EMOSI DAN MOOD

➢DAY AND TIME OF THE WEEK

Organizational Behavior, 16th edition, Stephen. P. Robbins, San Diego State University,Timothy A. Judge, University of Notre Dame, Pearson Education

Contact : warihpuspita@gmail.com
11

SUMBER EMOSI DAN MOOD

➢ NOT Weather → walau sebagian orang ➢ Sleep → kurangnya kualitas tidur akan
percaya bahwa mood dipengaruhi oleh membuat orang merasa lelah, marah, dan
cuaca, kenyataannya cuaca hanya cenderung lebih agresive. Kurang tidur juga
memberikan sedikit efek terhadap mood. akan mempengaruhi pengambilan keputusan
dan membuat individu susah mengontrol
➢ Stress → stress yang menumpuk berdampak
emosi. Rendahnya kualitas tidur juga akan
terhadap buruknya mood, dan menimbulkan
mempengaruhi kepuasan kerja karena orang
perasaan negative.
akan menjadi lebih mudah tersinggung dan
➢ Social Activities → aktivitas social yang kurang awas.
bersifat fisik, informal, dapat membawa
mood positive jika dibandingkan dengan
aktivitas social yang bersifat formal.

Contact : warihpuspita@gmail.com
12

SUMBER EMOSI DAN MOOD

➢ Exercise → berdasarkan hasil penelitian, mengekspresikan emosi mereka secara


olahraga dipercaya dapat meningkatkan mood terbuka, akan tetapi juga cenderung untuk
positive. menahan emosi mereka lebih lama jika
dibandingkan dengan pria. Wanita akan
➢ Age → berdasarkah hasil penelitian pada
cenderung mengekspresikan emosi tidak
orang dengan usia 18 tahun – 94 tahun,
berdaya seperti kesedihan dan rasa takut,
emosi negative muncul lebih sedikit pada
sementara lelaki cenderung mengekspresikan
orang yang telah berusia lanjut, hal ini juga
emosi yang kuat seperti rasa marah.
dipengaruhi oleh kematangan emosi seseorang
ketika mereka bertambah usia.

➢ Gender → wanita pada umumnya lebih mudah

Contact : warihpuspita@gmail.com
13

EMOTIONAL LABOUR

➢ Situasi saat seseorang karyawan mengekspresikan emosi yang diinginkan oleh


organisasi selama terjadinya transaksi antarpersonal di tempat kerja. Contohnya :
bagi karyawan yang bekerja di bidang pelayanan jasa (airlines, customer service,
dll) maka kalian harus bersikap ramah dan selalu tersenyum bagaimanapun suasana
hati kalian pada saat itu.
➢ Tantangannya adalah disaat para karyawan harus menunjukkan emosi tertentu,
akan tetapi disaat yang lain ia mengalami emosi yang lain. Hal ini disebut dengan
emotional dissonance dan dapat berakibat buruk bagi karyawan, yaitu dapat
mengalami kelelahan mental.
14

EMOTIONAL LABOUR

➢ Menerapkan emotional labour terkadang menjadi dilemma


bagi karyawan. Hal yang dapat membantu untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan cara memisahkan
emosi tersebut menjadi felt emotion (emosi yang
dirasakan) dan displayed emotion (emosi yang
ditampilkan.

➢ FELT EMOTION → emosi yang sebenarnya dirasakan


oleh individu

➢ DISPLAYED EMOTION →emosi yang diharuskan oleh


organisasi dan dianggap sesuai oleh pekerjaan tertentu.

http://drsachaelliott.com/wp-content/uploads/2014/04/Lying-To-Self.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
15

EMOTIONAL LABOUR

➢ Untuk menunjukkan emotional labour, karyawan


benar-benar dituntut untuk menahan emosi yang
dirasakan demi mempertahankan pekerjaan mereka.

➢ SURFACE ACTING → adalah menyembunyikan


perasaan terdalam seseorang dan menghilangkan
perasaan ekspresi emosional sebagai respon terhadap
adanya aturan untuk menampilkan emosi tertentu.

➢ DEEP ACTING → adalah berusaha mengubah perasaan


mendalam seseorang berdasarkan adanya aturan untuk
menampilkan emosi tertentu. Contoh : perawat yang
tulus mencoba berempati terhadap kondisi pasiennya.

http://img.medscape.com/thumbnail_library/ts_140428_nurse_happy_800x600.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
16

AFFECTIVE EVENTS THEORY

N.M Ashkanasy, C.S. Daus, “Emotion in the Workplace: The new challenges for managers”, Academy of management Executive, February 2002m p77

Contact : warihpuspita@gmail.com
17

AFFECTIVE EVENTS THEORY

➢ Affective Event Theory adalah teori yang menjelaskan tentang pengaruh antara emosi dengan
kepuasan kerja.
➢ AET menunjukkan bahwa karyawan bereaksi secara emosional terhadap hal yang terjadi pada diri
mereka di tempat kerja dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan di tempat kerja.
➢ Lingkungan kerja meliputi semua hal yang melingkupi pekerjaan, (contoh : tugas, otonomi, tuntutan
pekerjaan, dan tuntutan untuk melakukan “emotional labour”). Lingkungan kerja dapat menciptakan
peristiwa kerja baik berupa konflik dan kesenangan. Peristiwa kerja tersebut dapat memicu reaksi
emosi positive dan negative. Akan tetapi kepribadian dan suasana hati karyawan dapat berpengaruh
pada bagaimana karyawan merespon hal tersebut dengan intensitas yang lebih besar ataupun yang
lebih kecil. Selain itu, respon emosional seseorang terhadap suatu peristiwa dapat berubah
tergantung dengan suasana hati. Hingga pada akhirnya emosi dapat mempengaruhi sejumlah variable
kerja seperti kinerja dan kepuasan kerja.

Contact : warihpuspita@gmail.com
18

EMOTIONAL INTELLIGENCE

➢ Adalah kemampuan seseorang untuk memahami emosi dirinya beserta emosi orang
lain, memahami arti emosi tersebut, serta mampu mengelola emosinya dengan baik
➢ Orang yang memahami emosinya dengan baik dan mampu menangkap keadaan emosi
yang dimiliki oleh orang lain akan menjadi lebih efektif dalam pekerjaan mereka.

http://3d2kgh5lsky1do8id42h0vpe.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2015/10/emotional-intelligence.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
19

EMOTIONAL INTELLIGENCE

➢ Beberapa penelitian menyatakan bahwa emotional intelligence memainkan peran penting dalam
hubungannya dengan performa di tempat kerja. Dari penelitian yang dilakukan terhadap
Lucent Technologies, para insinyur yang dinilai sebagai bintang oleh rekan kerjanya adalah
orang yang lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain

➢ Sebuah penelitian lain memberikan penjelasan tentang keberhasilan dan kegagalan dari 11
president America, mereka dievaluasi oleh 6 kualitas (komunikasi, organisasi, keterampilan
politik, visi, gaya kognitif, dan kecerdasan emosional). Hasil menunjukkan bawa kualitas
penting yang membedakan pemimpin yang berhasil dengan yang tidak berhasil adalah
kecerdasan emosional..

http://matconsultancy.co.uk/wp-content/uploads/2014/10/IQ-EQ.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
20

EMOTIONAL INTELLIGENCE

➢ Emotional Intelligence terdiri atas 5 dimensi yaitu


1. Kesadaran diri (self awareness) → sadar
dengan apa yang sedang dirasakan
2. Manajemen diri → kemampuan mengelola
emosi dan dorongan-dorongan yang sedang
dirasakan
3. Motivasi diri → kemampuan bertahan dalam
menghadapi kegagalan
4. Empati → kemampuan merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain
5. Keterampilan social → kemampuan menangani https://cdn.psychologytoday.com/sites/default/files/styles/image-

emosi orang lain article_inline_full/public/blogs/75174/2014/02/144779-146542.jpg?itok=qqYdX3-n

Contact : warihpuspita@gmail.com
21

APLIKASI MOOD DAN EMOSI DALAM


DIMENSI PO
Pada bagian ini kita akan menilai bagaimana dampak emosi dan suasana hati dapat
meningkatkan kemampuan kita untuk menjelaskan dan meramalkan hal yang berkaitan
dengan :

➢ Proses seleksi di organisasi ➢ Negosiasi


➢ Pengambilan keputusan ➢ Pelayanan pelanggan
➢ Kreativitas ➢ Sikap kerja
➢ Motivasi ➢ Dan perilaku menyimpang di tempat
kerja
➢ Kepemimpinan
➢ Konflik antarpersonal

Contact : warihpuspita@gmail.com
22

APLIKASI MOOD DAN EMOSI DALAM


DIMENSI PO
➢ Seleksi → pada saat ini para pemberi kerja semakin banyak
mempertimbangkan EI sebagai factor penting dalam proses
perekrutan karyawan. Dalam penelitian terakhir, calon
karyawan yang memiliki EI tinggi kemungkinan akan memiliki
peluang 2.6 kali lebih berhasil jika dibandingkan dengan
mereka yang tidak.
➢ Pengambilan keputusan → Berdasarkan hasil penelitian, orang
yang tertekan )mengalami suasana hati buruk dan memiliki
emosi negative) membuat keputusan yang lebih buruk jika
dibandingkan dengan orang yang memiliki emosi positive. Emosi
positive dapat meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah, memahami dan menganalisis informasi baru karena
mereka akan lebih mungkin untuk menerima adanya masukan
baru sehingga akan membantu mereka untuk membuat
keputusan yang baik dengan lebih cepat.
https://www.russellsage.org/sites/all/files/9780871548771.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
23

APLIKASI MOOD DAN EMOSI DALAM


DIMENSI PO
➢ Kreativitas → berdasarkan hasil penelitian, akan memiliki harapan lebih tinggi untuk
orang yang memiliki suasana hati yang lebih menyelesaikan masalah, berusaha dengan lebih
positive lebih kreatif jika dibandingkan dengan keras dalam apa yang mereka lakukan. Hal ini
orang yang memiliki suasana hati negative. juga menunjukkan bahwa orang yang termotivasi
Mereka cenderung akan lebih banyak akan terlibat dengan pekerjaan mereka secara
menghasilkan lebih banyak ide dan cenderung lebih mendalam.
lebih banyak mengidentifikasi lebih banyak
➢ Kepemimpinan →para pemimpin yang efektif
pilihan kreatif terhadap masalah. Selain itu
dapat mengandalkan daya tarik emosional
orang yang memiliki emosi positive akan
mereka untuk membantu menyampaikan pesan
cenderung lebih fleksibel dan memiliki pemikiran
mereka. Contohnya pada saat menyampaikan
terbuka.
pidato, mereka dapat menggunakan pidato yang
➢ Motivasi → kelompok dengan suasana hati positif emosional untuk membangkitkan emosi karyawan.
24

APLIKASI MOOD DAN EMOSI DALAM


DIMENSI PO
➢ Negosiasi → beberapa penelitian menunjukkan
bahwa beberapa negosiator berpura-pura
menunjukkan kemarahan akan memberikan
keuntungan saat berhadapan dengan lawan mereka.
Hal ini disebabkan karena apabila seorang
negosiator menunjukkan kemarahan, lawan akan
menyimpulkan bahwa negosiator tersebut telah
menyerahkan semua yang didapat, sehingga lawan
mereka menyerah.akan tetapi negosiator yang
memiliki perasaan yang negative akan cenderung
mengembangkan persepsi negative terhadap lawan
mereka, kurang bersedia berbagi informasi dan
http://assets4.bigthink.com/system/idea_thumbnails/50357/primary/poker_face.jpg?1367163391
bersikap kooperatif dalam negosiasi mendatang.

Contact : warihpuspita@gmail.com
25

APLIKASI MOOD DAN EMOSI DALAM


DIMENSI PO
➢ Pelayanan pelanggan →keadaan emosional penting karena ketika para pelanggan
seorang pekerja dapat mempengaruhi menangkap emosi positive dari karyawan,
pelayanan pelanggan, yang berpengaruh mereka akan cenderung berbelanja lebih
terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Hal lama.
ini disebabkan karena emosi pelayan dapat
berpindah kepada pelanggan, yang dalam
istilahnya disebut dengan “emotional
contagion”. Contohnya :pada saat karyawan
megekspresikan emosi positive, para
pelanggan akan cenderung merespon secara
positive.

➢ Emotional contagious adalah hal yang http://cf.ltkcdn.net/business/images/std/179768-425x283-customer-satisfaction.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
26

APLIKASI MOOD DAN EMOSI DALAM


DIMENSI PO
➢ Sikap kerja → berdasarkan hasil penelitian, memiliki sikap bermusuhan, lebih memiliki
orang yang memiliki hari yang baik di tempat kemungkinan untuk terlibat perilaku
kerja akan cenderung berada dalam suasana menyimpang di tempat kerja daripada orang
hati yang baik saat mereka berada di rumah, yang tidak merasakan emosi negative.
dan begitupula sebaliknya. Walaupun secara
emosional orang membawa pekerjaan mereka
ke rumah, biasanya pada hari berikutnya
pengaruh tersebut biasanya telah menghilang.

➢ Perilaku menyimpang di tempat kerja →


orang yang merasakan emosi negative,
khususnya mereka yang merasa marah dan
http://img-aws.ehowcdn.com/300x200/photos.demandstudios.com/getty/article/181/231/
200334148-001_XS.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai