Anda di halaman 1dari 18

1

ISH1G2-PERILAKU ORGANISASI

Sikap dan Kepuasan


Kinerja

Warih Puspitasari S.Psi, M.Psi

PRODI SISTEM INFORMASI-FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


2

PREVIEW..

• Setiap orang memiliki sikap terhadap segala sesuatu, antara lain terhadap
pimpinan, aturan, kampus, keluarga, teman, bahkan terhadap diri kita sendiri.
• Pada bab ini ini kita akan mempelajari tentang sikap, bagaimana hubungan
antara sikap kita dengan perilaku yang kita tampakkan, dan bagaimana sikap
mempengaruhi kepuasan dan ketidakpuasan pegawai.

http://www.azquotes.com/picture-quotes/quote-if-you-don-t-like-something-change-it-if-you-can-t-change-it-change-your-attitude-maya-angelou-0-84-86.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
3

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, maka mahasiswa mampu :


1. Membedakan 3 komponen sikap
2. Menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku
3. Mendiskusikan persamaan dan perbedaan dari 3 sikap kerja yang utama
4. Menjelaskan definisi kepuasan kinerja dan cara pengukurannya
5. Merangkum penyebab kepuasan kinerja
6. Mengidentifikasi 4 respon yang diberikan oleh karyawan terhadap
ketidakpuasan kinerja

Contact : warihpuspita@gmail.com
4

SIKAP

• Adalah pernyataan evaluatif (baik yang • Memahami ke 3 komponen sikap ini akan
menyenangkan maupun yang tidak memudahkan kalian dalam memahami hubungan
menyenangkan) terhadap objek, individu, antara sikap dan perilaku.
maupun peristiwa. Contoh : ketika kita berkata AFEKTIF
KOGNITIF
“aku suka pekerjaanku”, pada saat itu kalian
menyatakan sikap kalian terhadap pekerjaan
kalian.

• Sikap memiliki 3 komponen yaitu : komponen


kognitif, komponen afektif, dan komponen
behavior (perilaku). https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/92/Risks_form
_smoking-smoking_can_damage_every_part_of_the_body.png
http://www.healthcumfitness.com/wp-
content/uploads/2016/03/quit-smoking.jpg

PERILAKU

https://quitsmokingcommunity.org/wp-content/uploads/2014/06/sharecare.jpg
5

KOMPONEN SIKAP

Stimuli Manager Style


Work Environment Technology
factors Noise, Peers
Reward System
Compensation Plan
Career Opportunities
My supervisor is unfair
Cognition Belief & Value Having a fair supervisor
is important to me

Affect Feeling & Emotion I don’t like


my supervisor

Behavior Intended behavior I’ve submitted a formal


Request to transfer

Contact : warihpuspita@gmail.com
6

COGNITIVE DISSONANCE

Contoh kasus : perilaku dan sikap, sehingga akan menyebabkan seseorang untuk
▪ Baik di media cetak maupun di media elektronik telah banyak berusaha mengurangi ketidaksesuaian tersebut dengan mencari
anjuran untuk berhenti merokok dengan alasan kesehatan. keadaan stabil yang memiliki hanya sedikit ketidaksesuaian,
Anjuran ini juga disertai dengan adanya data yang diperoleh dari
hasil penelitian dengan disertai data statistic. Walau demikian
para perokok sebagian menyangkal bahwa salah satu penyebab
resiko kanker adalah rokok. Walaupun mereka menerima bukti
penelitian bahwa rokok berbahaya, mereka tetap aktif membeli
rokok yang dianggap memiliki tingkat bahaya paling rendah dan
juga berolah raga agar mengurangi resiko bahaya kanker.
▪ Leo Festiger (1950) mengemukakan adanya teori “cognitive
dissonance”, atau ketidaksesuaian kognitif (ketidak-
konsistenan). Teori ini merujuk pada ketidaksesuaian yang
dirasakan oleh seseorang antara 2 sikap atau lebih atau antara

http://webodysseum.com/wp-content/uploads/2013/04/Vintage+Healthy+Cigarette+Ads+0.jpg
7

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI


SIKAP
➢ Kita telah mempelajari bahwa sikap mempengaruhi
perilaku seseorang. Berdasarkan hasil penelitian sikap
dapat digunakan untuk memprediksi perilaku seseorang
di masa depan secara signifikan.

➢ Variabel yang mempengaruhi perilaku adalah :


pentingnya sikap, hubungannya dengan sikap,
aksesbilitasnya, apakah ada tekanan social, dan apakah
seseorang tersebut memiliki pengalaman langsung
dengan sikap tersebut.

➢ Apabila ada ketidaksesuaian antara sikap dengan


perilaku, kemungkinan besar muncul karena tekanan
social untuk berperilaku dengan cara tertentu memiliki
kekuatan yang luar biasa.

http://guetau.com/wp-content/uploads/2014/12/peer-pressure2.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
8

KOMPONEN UTAMA SIKAP KERJA

➢ Perilaku organisasi berfokus pada sikap yang berkaitan dengan kerja.

➢ Sikap kerja adalah evaluasi positif maupun negative yang dimiliki oleh karyawan tentang
aspek-aspek lingkungan tempat kerja mereka.

➢ Komponen utama sikap kerja berfokus pada 3 komponen utama yaitu : kepuasan kerja (job
satisfaction), keterlibatan pekerjaan (job involvement) dan komitmen organisasional
(organizational commitment)

http://www.cic.gc.ca/english/hire/images/hire_temp_workers.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
9

KEPUASAN KERJA
(JOB SATISFACTION)

➢ Sikap positive yang dimiliki oleh seseorang tentang tentang pekerjaan mereka; yang
merupakan hasil dari persepsi mereka tentang pekerjaan mereka, dimana ada kesesuaian
antara harapan individu dengan organisasi.

➢ Pegawai yang memiliki level kepuasan kerja yang tinggi, memiliki perasaan positif terkait
dengan pekerjaan mereka

http://cdn.uconnectlabs.com/wp-content/uploads/sites/7/2015/01/I-Love-My-Job-Wallpaper-e1424093390581.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
10

TEORI KEPUASAN KERJA


(JOB SATISFACTION)

➢ FULFILLMENT THEORY (TEORI


PEMENUHAN)
Menurut teori ini, kepuasan kerja
adalah terpenuhinya kebutuhan.
Kebutuhan disini diartikan sebagai
kekurangan/kekosongan batiniah yang
bersifat psikologis dan fisiologis, yang
tidak dapat dipantau; kekosongan
batiniah ini harus diisi, maka puaslah
karyawan https://media.kimmel.com/assets/img/uploads/2522-job-fulfillment-is-the-key-to-
retention/959-job-satisfaction-checklist.jpg

Contact : warihpuspita@gmail.com
11

TEORI KEPUASAN KERJA


(JOB SATISFACTION)

➢ REWARD THEORY (TEORI IMBALAN)

Menurut teori ini, kepuasan kerja akan


diperoleh apabila orang tersebut
memperoleh imbalan (reward). Contohnya
apabila seorang karyawan berprestasi,
maka ia akan memperoleh bonus. Reward
dapat berupa uang, bonus, mobil, dsb
http://www.saxonsgroup.com.au/blog/wp-content/uploads/2016/06/employee_receiving_award.jpg
12

TEORI KEPUASAN KERJA


(JOB SATISFACTION)

➢ EQUITY THEORY (TEORI KEADILAN)

Menurut teori ini, kepuasan kerja


dipengaruhi oleh bagaimana seseorang
akan memperbandingkan dengan orang
lain tentang pengorbanan yang telah
dilakukan dan hasil yang didapat.
13

TEORI KEPUASAN KERJA


(JOB SATISFACTION)

➢ DISCREPANCY THEORY (TEORI


KESENJANGAN)
Menurut teori ini, kepuasan kerja
dipengaruhi oleh harapan dari pekerja.
Kepuasan kerja merupakan akibat dari
perbandingan antara apa yang
diharapkan diterima dan apa yang nyata
diterima.

https://gabriellebossy.files.wordpress.com/2015/03/c27b4c85ec8fb5e275dedd3a2d680515-600x.jpg
14

RESPON TERHADAP KETIDAKPUASAN


KERJA
Aktif

Keluar Aspirasi
Ketidakpuasan ditunjukkan dalam Ketidakpuasan ditunjukkan melalui
bentuk meninggalkan organisasi usaha-usaha yang aktif dan K
D konstruktif untuk memperbaiki O
Ex : mencari posisi baru, resign
E kondisi N
S S
Ex : membentuk serikat pekerja
T T
R R
U U
Pengabaian Kesetiaan
K K
T Ketidakpuasan diungkapkan dengan Ketidakpuasan diungkapkan dengan T
I cara membiarkan kondisi menjadi cara aktif menunggu membaiknya I
F lebih buruk. kondisi. F
Ex : sering absen Ex : membela organisasi saat
mendapat kecaman eksternal

Pasif
Contact : warihpuspita@gmail.com
15

KETERLIBATAN KERJA
(JOB INVOLVEMENT)

➢ Keterlibatan kerja adalah mengukur sampai tingkat mana seseorang secara


psikologis terlibat dengan pekerjaan mereka dan menganggap performa kerja yang
mereka capai penting bagi penghargaan diri mereka.
➢ Karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang tinggi akan peduli dengan
pekerjaan yang mereka lakukan.
➢ Psychological empowerment adalah keyakinan karyawan terhadap sejauh apa
mereka memiliki pengaruh di lingkungan kerja dan kompetensi, bagaimana mereka
memaknai pekerjaan dan otonomi yang diterima dalam pekerjaan. Hal ini akan
sangat berpengaruh terhadap sikap kerja mereka.
16

KOMITMEN ORGANISASIONAL
(ORGANIZATIONAL COMMITMENT)

➢ Adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak suatu organisasi tertentu serta tujuan-tujuannya,
dengan harapan untuk dapat mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

➢ 3 dimensi dari komitmen organisasional adalah komitme afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen
normative.

1.Komitmen afektif → perasan emosional untuk organisasi. Contoh : Karyawan Kedai kopi yang bekerja karena
kecintaannya terhadap kopi dan sejarah kopi.

2.Komitmen berkelanjutan → nilai ekonomi yang ddapatkan dari bertahan di organisasi tersebut daripada
keluar dari organisasi tersebut. Contoh : pegawai bertahan dalam suatu perusahaan karena ia memperoleh
gaji yang tinggi jika dibandingkan dengan di tempat lain

3.Komitmen normative → kewajiban untuk bertahan di suatu perusahaan karena adanya alasan moral dan etis.
Contoh : para pehgawai yang bertahan tidak meninggalkan perusahaannya yang mengalami krisis karena
merasa bahwa perusahaan tersebut adalah tempat yang selama ini menaunginya.

Contact : warihpuspita@gmail.com
17

PERCEIVED ORGANIZATIONAL
SUPPORT
➢ Perceived organizational support (POS) adalah tingkat tingkat kepuasan pelanggan tinggi, lebih produktif, memiliki
dimana karyawan yakin bahwa organisasi menghargai keuntungan lebih tinggi, serta memiliki tingkat perputaran
kontribusi mereka dan perduli dengan kesejahteraan mereka. karyawan dan kecelakaan kerja yang lebih rendah.
Contoh : adanya kepercayaan di mata karyawan bahwa
perusahaan akan memafaafkan kesalahan yang mereka
lakukan apabila mereka bersikap jujur.

➢ Karyawan yang memiliki level POS tinggi pada umumnya akan


memiliki sikap kerja yang lebih baik dan pelayanan terhadap
pelanggan yang lebih baik.

➢ Employee engagement adalah keterlibatan, kepuasan,


antusiasme individual karyawan dengan kerja yang mereka
lakukan

➢ Karyawan dengan employee engagement tinggi memiliki

https://i.ytimg.com/vi/bHDDeLuFlj4/maxresdefault.jpg
18

KESIMPULAN

➢ Karyawan yang merasa puas dan memiliki komitmen terhadap pekerjaannya, memiliki tingkat
turn over, kemangkiran, dan perilaku negative yang rendah. Mereka juga menunjukkan
performa kerja yang lebih baik.

➢ Walaupun gaji yang tidak terlalu tinggi sepertinya tidak akan menarik kandidat pekerja yang
potensial, manager juga harus menyadari bahwa gaji saja tidaklah cukup.

➢ Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan kerja pekerja adalah berfokus pada hal
intrinsic dari pekerjaan tersebut, antara lain dengan cara membuat pekerjaan menjadi lebih
menantang dan menarik.

➢ Kepuasan kerja berhubungan erat dengan efektivitas organisasi. Pegawai yang memiliki level
job engagement (keterikatan emosional dengan pekerjaan) yang diatas rata-rata akan
menyebabkan level kepuasan pelanggan yang juga tinggi.

Anda mungkin juga menyukai