PSIKOSOSIAL Arvia, S.Kep.,Ners A. TEORI PSIKOSOSIAL 1) AHLI TEORI PSIKOANALIS SIGMUND FREUD
Sturuktur kepribadian dalam 3 hal :
a. ID, merupakan bagian sifat individu yang
mencerminkan naluri dasar atau bawaan, seperti mencari kesenangan, agresi, dan impuls seksual.
b. Superego, merupakan bagian sifat individu
yang mencerminkan konsep moral dan etis, nilai serta harapan sosial dan orang tua. c. Ego, merupakan kekuatan pengimbang atau penengah antara ego dan superego. Ego dianggap perilaku dewasa dan adaptif yang memungkinkan individu berhasil menjalankan fungsinya di dunia. . Menurut Freud Banyak hal yang kita lakukan da katakan dimotivasi oleh alam bawah sadar, pikiran atau perasaan. . salah bicara Freudian merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan salah bicara. Misalnya : kamu keliatan gemuk hari ini, kepada teman yang berlebihan berat badan, padahal Anda ingin mengatakan kamu keliahatan gemasin hari ini. Freud yakin salah bicara ini bukan kejadian yang disengaja atau kebetulan, tetapi merupakan indikasi perasaan atau pikiran alam bawah sadar yang tanpa sengaja muncul dalam percakapan sehari-hari. ANALISIS MIMPI FREUD Mimpi individu mencerminkan lebih dari sekedar alam bawah sadar dan memiliki makna yang signifikan (Gabbard, 2000).
Analisis mimpi merupakan metode
utama yang digunakan dalam psikoanalisis, dilakukan dengan mendiskusikan mimpi klien untuk menemukan makna & arti yang Menurut Freud mimpi itu bermakna karena mimpi mengungkap pikiran & perasaan alam bawah sadar individu walaupun kadang kala makna mimpi tersebut tersembunyi atau simbolik. Misalnya seorang klien wanita memberi tahu bahwa ia terus mimpi yang menakutkan tentang ular yang mengejarnya. Interpretasi Freud adalah bahwa wanita tersebut merasa takut berhubungan intim dengan pria, ular dipandang sebagai simbolik falik yang melambangkan penis. ASOSIASI BEBAS FREUD Didalam asosiasi bebas, ahli terapi mencoba menemukan pikiran & perasaan klien yang sesungguhya dengan mengucapkan kata & meminta klien berespons cepat dengan hal yang pertama kali terpikir olehnya. Freud yakin bahwa respons yang cepat tersebut akan lebih mungkin untuk menemukan perasaan atau pikiran alam bawah sadar MEKANISME PERTAHANAN EGO FREUD MEKANISME PERTAHANAN EGO MERUPAKAN METODE YANG BERUPAYA MELINDUNGI DIRI DAN MENGATASI DORONGAN PIKIRAN, PERASAAN ATAU PERSITIWA YANG MENYAKITKAN SECARA EMOSIONAL.
a) Kompensasi, prestasi berlebihan di satu area
untuk menutupi kekurangan yang dirasakan contoh : pria biasa yang menjadi kasar, perawat yang mengalami harga diri rendah bekerja 2 shift agar disukai oleh atasannya. b) Konversi, ekspresi konflik emosional dalam bentuk gejala fisik, biasanya bersifat sensori motor Contoh : seorang remaja yang dilarang menonton film X tergoda untuk menonton bersama teman & ia mengalami kebutaan serta tidak peduli dengan kebutaannya itu
c) Penyangkalan (denial), kegagalan mengakui
kondisi yang tidak dapat diterima, kegagalan mengakui realitas. Contoh : penderita diabetes mengkonsumsi cokelat melakukan pemborosan ketika uang tidak banyak d) Pengalihan, pengakuan perasaan yang kuat kepada individu yang menimbulkan perasaan tersebut. Contoh : individu yang marah kepada bosnya memarahi istri atau suaminya. seseorang yang diganggu oleh anak kasar di sekolahnya memperlakukan adiknya dengan kasar. e) Disosiasi, menghadapi konflik emosional melalui perubahan Contoh : amnesia yang mencegah individu mengingat kembali kecelakaan mobil kemarin. Individu dewasa tidak mengingat penganiyaan seksual yang dialami saat kanak- kanak.
f) Fiksasi, immobilisasi bagian
kepribadian yang terjadi akibat ketidakberhasilan menyelesaikan pada suatu tahap perkemabangan Contoh : Tidak pernah belajar untuk menunda kesenangan. Tidak memiliki kesadaran yang jelas terhadap identitas sebagai individu dewasa.
g) Identifikasi, meniru tindakan & opini
orang lain yang sangat berpengaruh sambil mencari identitas atau bercita-cita mencapai tujuan pribadi, sosial atau pekerjaan. Contoh : Mahasiswa keperawatan yang menjadi perawat keperawatan kritis karena pembimbing yang ia kagumi merupakan spesialis d bidang ini.
h) Introjeksi, menerima sikap,
keyakinan & nilai orang lain seperti miliknya sendiri. Contoh : individu yang tidak menyukai senjata menjadi gemar berburu sama seperti teman baiknya. i) Proyeksi, menyalahkan tanpa sadar kecenderungan atau pikiran yang tidak dapat diterima pada objek eksternal. Contoh : pria yang berpikir tentang hubungan seksual sesama jenis, tetapi tidak pernah melakukannya, memukul pria gay. individu yang memiliki banyak prasangka dengan keras menganggap orang lain sebagai orang fanatik. j) Rasionalisasi, menoleransi perilaku diri sendiri untuk menghindari rasa bersalah, tanggung jawab, konflik, ansietas atau kehilangan kehormatan diri. Contoh : Mahasiswa menyalahkan dosen atas kegagalannya. Pria berkata ia memukul istrinya karena tidak patuh. k) Formasi reaksi, berperilaku sebaliknya dari apa yang dipikirkan atau dirasakan individu. Contoh : wanita yang tidak pernah ingin memiliki anak, menjadi ibu yang hebat. individu yang menganggap rendah bosnya, berkata kepada semua orang bahwa bosnya hebat.
l) Regresi, kembali ke tahap perkembangan
sebelumnya untuk mendapatkan rasa aman atau memenuhi kebutuhan Contoh: anak berusia 5 thn meminta botol susu ketika adiknya yang baru lahir sedang disusui. pria mencibir seperti anak berusia 4 thn bila ia tidak diperhatikan pacarnya.
m) Represi, menyingkirkan secara
emosional pikiran & perasaan yang menimbulkan ansietas atau menyedihkan dari alam sadar Contoh: Wanita tidak ingat peristiwa perampokan yang dialaminya kemarin. Wanita tidak ingat peristiwa sebelum usia 17 tahun ketika berpisah dari orang tua yang menganiayanya.
n) Resistansi, antagonisme yang nyata atau
tersembunyi dalam mengingat atau memproses informasi yang menghasilkan ansietas Contoh: individu menyetujui terapi yang diprogramkan pengadilan untuk mengatasi alkoholisme, tetapi menolak berpartisipasi. o) Sublimasi, mengganti impuls yang tidak dapat diterima dengan aktivitas yang dapat diterima oleh masyrakat. Contoh : individu yang berhenti merokok makan permen ketika timbul keinginan untuk merokok.
p) Substitusi, mengganti kepuasan yang
diharapkan dengan sesuatu yag lebih mudah dilakukan. Contoh : Wanita yang ingin memiliki anak membuka pusat day care. q) Supresi, menyingkirkan secara sadar pikiran dan perasaan yang tidak dapat diterima dari alam sadar. Contoh : seorang mahasiswa memutuskan untuk tidak memikirkan penyakit orang tuanya karena mempersiapkan diri menghadapi ujian. r) Undoing, memperlihatkan perilaku yang tidak dapat diterima untuk mengganti atau menghilangkan perilaku yang tidak dapat diterima nya. Contoh : Individu yang membohongi pasangannya membawakan buket bunga mawar untuk pasangannya. 2) TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MENURUT ERIKSON Tahap Nilai Moral Tugas Percaya VS Harapan Memandang dunia Tidak percaya aman & dapat dipercaya, hubungan sebagai pengasuhan, stabil dan dapat diandalkan Otonomi VS Keinginan Mencapai rasa ragu-ragu, kontrol & malu (Toddler) berkeinginan TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MENURUT ERIKSON Tahap Nilai Moral Tugas Inisiatif Vs Tujuan Memulai Rasa bersalah perkembangan (pra sekolah) suara hati, belajar menatalaksana konflik, ansietas Industri Vs Kompeten Memunculkan Inferioritas si kepercayaan diri (Usia Sekolah) terhadap kemampuan, merasa senang akan prestasi TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MENURUT ERIKSON Tahap Nilai Moral Tugas Identitas Vs Kesetiaan Membentuk rasa Bingung peran diri & rasa (remaja) memiliki Intimasi Vs Cinta Membina Isolasi hubungan orang (dewasa dewas, cinta, kasih muda) sayang yang bermakna pada orang lain. TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MENURUT ERIKSON Tahap Nilai Moral Tugas
Generalitas Vs Kepedulian Bersikap kreatif &
Stagnasi produktif, (dewasa membangun menengah) generasi selanjutnya Integritas ego Kebijaksana Menerima Vs Putus asa an tanggung jawab diri dan kehidupan 3) HUBUNGAN INTERPERSONAL & TERAPI LINGKUNGAN (SULLIVAN) Harry Stack Sullivan, adalah seorang psikiater Amerika yang mengembangkan teori perkembangan kepribadian yang mencakup hubungan interpersonal. Sullivan yakin bahwa kepribadian individu melibatkan lebih dari sekedar karakteristik, individual, terutama bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain. 4) HUBUNGAN INTERPERSONAL & TERAPI LINGKUNGAN (SULLIVAN) Menurut Sullivan, bahwa hubungan yang tidak adekuat atau tidak memuaskan menimbulkan ansietas yang menurutnya merupakan dasar untuk semua masalah. TAHAP KEHIDUPAN MENURUT SULLIVAN Tahap Usia Fokus Masa bayi Lahir Kebutuhan mulai dapat primer untuk berbahasa kontak fisik & kelembutan Zona primer ialah mulut dan anus
Masa kanak- Mulai dapat orang tua
kanak berbahasa dipandang 5 tahun sebagai sumber TAHAP KEHIDUPAN MENURUT SULLIVAN Tahap Usia Fokus kepuasaan menyebabkan harga diri menjadi positif Juvenil 5 8 thn kesempatan untuk diterima & dihargai orang lain belajar negosiasi kebutuhan nya TAHAP KEHIDUPAN MENURUT SULLIVAN Tahap Usia Fokus Pra remaja 8 12 thn membina keintiman yang tulus dengan sesama jenis Menjauh dari keluarga merupakan sumber kepuasan Kemampuan berkasih sayang, cinta TAHAP KEHIDUPAN MENURUT SULLIVAN Tahap Usia Fokus Remaja Pubertas Birahi timbul masa dewasa dalam hubungan interpersonal Kebutuhan saling berbagi lebih kepada lawan jenis 5) HILLEGARD PEPLAU HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT KLIEN Peplau mengembangkan konsep hubungan terapeutik perawat-klien yang meliputi 4 fase : a) Fase orientasi, diatur oleh perawat dan dilakukan dengan melibatkan klien dalam terapi, memberi penjelasan dan informasi, serta menjawab pertanyaan b) Fase identifikasi, dimulai ketika klien berkomunikasi, mengungkapkan perasaan, mulai merasa lebih kuat. PERA PERAWAT DALAM BERHUBUNGAN
a) Orang Asing, memberikan dukungan dan rasa
hormat kepada klien b) Individu sumber, memberi jawaban spesifik untuk pertanyaan dalam konteks yang luas c) Guru, membantu klien belajar secara formal atau secara informal d) Pemimpin, memberikan petunjuk kepada klien atau kelompok e) Perwalian, berperan sebagai pengganti orang lain, misalnya orang tua atau saudara kandung f) Konselor, meningkatkan pengalaman yang mendukung kesehatan klien, misalnya ungkapan perasaan TINGKAT ANSIETAS Peplau mendefinisikan ansietas sebagai respons awal terhadap ancaman psikis. a) Ansietas ringan, merupakan keadaan positif peningkatan kesadaran & penajaman indra yang memungkinkan individu mempelajari perilaku baru dan menyelesaikan masalah. Individu dapat menerima semua stimulus yang ada, tidak dapat tidur, mudah tersinggung, TINGKAT ANSIETAS b)Ansietas sedang, meliputi penurunan lapang persepsi (hanya berfokus pada tugas yang mendesak, individu dapat menyelesaikan masalah hanya jika dibantu. Sakit kepala, otot tegang, nada suara lebih tinggi, perilaku gugup,
c) Ansietas berat, meliputi rasa takut / teror,
individu tidak dapat diarahkan kembali melakukan suatu tugas, ia hanya berfokus pada hal yang tersebar, mengalami takikardi, nyeri dada, mual, muntah, menangis. TINGKAT ANSIETAS d) Panik, dapat meliputi gangguan pikiran, rasional, waham, halusinasi, imobilitas fisik, bisu, kemungkinan bunuh diri. B. TEORI HUMANISTIK 1) Abraham Maslow, mengembangkan hierarki kebutuhan, yang menyatakan bahwa individu dimotivasi oleh tingkat kebutuhan yang bersifat progresif, setiap tingkat harus dipenuhi sebelum individu dapat maju ke tingkat berikutnya. Tingkatan tersebut dimulai dengan kebutuhan fisiologis, keselamatan & keamanan, kebutuhan memiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. 2) Carl Rogers, mengembangkan terapi yang berpusat pada klien. Didalamnya ahli terapi memainkan peran suportif, dengan menunjukkan rasa hormat yang positif, tulus, sikap memahami, serta empati kepada klien. 3) Behaviorism, berfokus pada penampilan klien yang dapat diamati, perilaku & pengaruh eksternal yang dapat menimbulkan perubahan perilaku, bukan berfokus pada perasaan dan pikiran klien. Perilaku dapat diubah oleh sistem pujian dan hukuman. Contoh : individu dewasa menerima gaji sebagai umpan balik yang positif, yang merupakan salah satu alasan individu terus bekerja setiap hari dan berupaya melaksanakan tugas dengan baik.
4) Percobaan Ivan Pavlov, dengan
menggunakan anjing menciptakan teori clasical conditioning. teori ini menyimpulkan bahwa perilaku dapat diubah melalui pemberian kondisi atau stimulus eksternal. 5) B. F Skinner, menngembangkan teori operant conditioning yang menyatakan bahwa individu termotivasi untuk mempelajari perilaku atau mengubah perilaku melalui sistem pujian, umpan balik. C. TEORI EKSISTENSIAL o Teori mengungkapkan bahwa penyimpangan perilaku terjadi ketika individu berada di luar pengaruh dirinya sendiri atau lingkungan.
o Individu yang terasing dari dirinya sendiri
merasa sepi, sedih, dan tidak berdaya.
o Kurangnya kasadaran diri disertai kritik
tajam terhadap diri sendiri membuat individu tidak berpartisipasi dalam hubungan yang memuaskan. TERAPI KOGNITIF Terapi kognitif berfokus pada pemprosesan pikiran dan dengan segera, yakni bagaimana individu mempersepsikan atau menginterpretasikan pengalamannya dan menentukan cara ia merasa dan berperilaku. Misalnya : jika individu menginterpretasi suatu situasi sebagai bahaya, ia merasa cemas & mencoba melarikan diri. Emosi dasar seperti sedih, gembira, ansietas, marah. TERAPI EMOTIF RASIONAL Albert Ellis mengidentifikasi keyakinan tidak rasional yang digunakan untuk membuat diri mereka tidak bahagia. Contoh keyakinan tidak rasional jika saya mencintai seseorang, ia juga harus mencintai saya. Ellis menyatakan bahwa terus menerus meyakini pernyataan secara jelas tidak benar ini akan membuat individu sama sekali tidak bahagia dan menyalahkan orang lain. QUISSSS... CANTUMKAN SOAL
1. Meningkatkan kepercayaan diri2. Mengurangi isolasi sosial3. Mengurangi perasaan rendah diri4. Meningkatkan hubungan sosial5. Meningkatkan konsep diri yang positif