DEFENISI
Ketoasidosis Diabetik adalah suatu keadaan kegawatan atau Diabetes Mellitus tipe
I yang sudah akut. Ketoasidosis Diabetik dapat terjadi karena keasaman tubuh benda-
benda keton yang meningkat karena kekurangan insulin, yang ditandai dengan
hiperglikemi, asidosis, dan keton karen kekurangan insulin. ( Stillwell, 1992).
Ketoasidosis Diabetik merupakan suatu keadaan darurat hiperglikemi yang dapat
mengancam jiwa pasien dengan Diabetes Mellitus (DM). Keadaan ini terjadi kerena
seseorang mengalami penurunan insulin yang relatif ditandai dengan hiperglikemi,
asidosis, ketoasidosis, dan kadar glukosa lebih dari 125 mg/dL. Ketoasidosis Diabetik
adalah komplikasi akut yang membutuhkan penanganan gawat darurat (American
Diabetes Association, 2013)
B. ETIOLOGI
Factor pencetus ketoasidosis diabetic adalah kekurangan insulin, peningkatan
konsumsi atau produksi glukosa, dan infeksi. factor utama lain yang dapat mencetuskan
ketoasidosis diabetic adalah pembedahan, trauma, terapi dengan steroid dan emosional.
C. PATOFISIOLOGI
Tanda dan gejala yang timbul pada ketoasidosis Diabetik disebabkan karena
hiperglikemia dan ketogenesis. Penyebab utama terjadinya hiperglikemia atau
peningkatan kadar glukosa darah dari pemecahan protein dan glikogen atau liposis
(pemecahan lemak) ialah Defisiensi Insulin. Hiperglikemia dapat menyebabkan dieresis
osmotic dengan hipovolemia dan berlanjut dengan terjadinya dehidrasi dan
renjatan/syok. Liposis atau pemecahan lemak yang terjadi akan meningkatkan proses
pengangkutan kadar asam lemak bebas ke hati sehingga terjadi ketoasidosis, dan
mengakibatkan timbulny asidosis metabolik, sebagai kompensasi tubuh terjadi
pernafasan kussmaul.
D. TANDA DAN GEJALA
1. Respon neurologis dalam rentang sadar atau koma
2. Pernafasan dalam dan cepat
3. Dehidrasi dan mengeluh kehausan yang ekstrim
4. Poliuria
5. Muntah, nyeri abdomen berat, dan perut terasa penuh.
E. PENCEGAHAN
Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetik
ketoasidosis, antara lain:
1. Disiplin dalam mengonsumsi makanan sehat serta berolahraga.
2. Selalu monitor kadar gula darah sesuai target pengobatan.
3. Selalu dan tepat waktu minum obat diabetes atau suntik hormon.
4. Awasi jika terdapat infeksi, stres, atau terserang penyakit lain, dengan
memonitor gula darah dan memeriksa kadar keton dalam darah.
5. Awasi reaksi tubuh jika mengonsumsi jenis obat-obatan yang baru.
6. Cukupi kebutuhan cairan tubuh.
F. FAKTOR RESIKO
G. KLASIFIKASI
Ketoacidosis Diabetikum (KAD) diklasifikasikan menjadi empat yang masing-
masing mrnunjukan tingkatan atau stadiumnya.
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Tes toleransi Glukosa (lebih besar dari 200mg/dl). B Tes ini dianjurkan
untuk pasien yang menunjukkan kadar glukosa meningkat dibawah kondisi
stress.
2. Gula darah puasa dalam rentang normal atau diatas normal.
3. Essei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal.
4. Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton
5. Kolesterol yang meningkat dan kadar trigliserida serum yang meningkat
menandakan ketidak adekuatan kontrol glikemik dan peningkatan
propensitas pada aterosklerosis.
6. Aseton plasma: Positif secara mencolok
7. Asam Lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol meninggk
8. Elektrolit: nilai Na normal/menurun, K normal/meningkat semu, F turun
9. Hemoglobin glikosilat Meningkat 2-4 kali normal
10. Gas Darah Arteri: pH rendah, HCO3 menurun (asidosismetabolik) dengan
kompensasi alkalosis respiratori.
11. Trombosit darah: Ht meningkat, leukositosis, hemokonsentrasi
12. Ureum/creatinin: meningkat/normal
13. Amilase darah: meningkat mengindikasikan pancreatitis akut
14. Keton urine positif kuat
15. Keton serum >3mOsm/L
16. pH darah <7,30
17. Serum bikarbonate<15mEq/L
18. osmolalitas serum meningkat tetapi biasanya <330 m
19. Osm/L
I. KOMPLIKASI
Komplikasi dari ketoasidoisis diabetikum dapat berupa:
J. PENATALAKSANAAN
Tujuan Penatalaksanaan:
Oksigenasi / ventilasi
Sistem pernapasan jalan nafas tetap prioritas utama. Sehingga dengan pasien
kesadaran / koma (GCS <8) mempertimbangkan intubasi dan ventilasi. Pada pasien
saluran napas dapat dipertahankan oleh penyisipan Guedel's saluran napas. Dan pasang
oksigen melalui masker Hudson atau non-rebreather masker jika ditunjukkan.
Masukkan tabung nasogastric, maka setelah itu biarkan drainase jika pasien
muntah berulang. Airway pernafasan dan tingkat kesadarannya harus dimonitor di
semua treatment DKA.
Circulation
Penggantian cairan
DAFTAR PUSTAKA
Ns.Krisanty, Paula., et. all. 2016. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT.
Jakarta:CV. Trans Info Media
Rinawati, P., & Chanif, C. (2020). Peningkatan Efektifitas Pola Napas Pada Pasien
Ketoasidosis Diabetik. Ners Muda, 1(1), 50-58.
https://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/01/aporan-pendahuluan-ketoasidosis-diabetikum-
KAD.html#.X4_TENUzbIX