Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kelompok 6 / Kelas B

Disusun Oleh:
Aliza Kharisma : 205040100111076
Ayuni Kusumawati : 205040101111068
Desti Meylita Sitompul : 205040101111009
Hanaa Sayyida Effendhy : 205040100111049
Lukman Aziz : 205040100111131
Mochammad Raihan H : 205040100111127

Agribisnis H
Dosen Pengampu:
Tri wahyu nugroho, S.P.,M.Si.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
REVEALED COMPARATIVE ADVANTAGE (RCA)

RCA (Revealed Comparative Advantage) merupakan suatu metode pengukuran yang


digunakan mengukur keunggulan komparatif (Comparative advantage) suatu wilayah baik
kawasan, negara, ataupun provinsi. Keunggulan komparatif tiap wilayah diperhatikan melalui
kegiatan perdagangan antar wilayahnya dimana kinerja ekspor produk disuatu negara
merupakan suatu hal yang diperhatikan dalam mengukur keunggulan komparatif yang
dibandingkan dengan pangsa nilai produk tersebut dalam perdagangan dunia.
Adapun kegunaan atau tujuan dari Revealed Comparative Advantage (RCA) ini
diantaranya adalah:
1. Untuk mengukur pola perdagangan suatu negara, namun dengan metode ini suatu negara
dapat dikatakan memiliki keunggulan komparatif ataupun ketidakunggulan komparatif.
2. Untuk mengukur tingkat keunggulan komparatif yang dimiliki oleh suatu wilayah
dibandingkan dengan pesaing dengan produk serupa. Semakin tinggi nilai RCA suatu
produk, maka semakin kompetitif produk tersebut karena memiliki keunggulan dibanding
produk lainnya.
3. Untuk mengukur kinerja ekspor suatu komoditas tertentu dengan total ekspor suatu wilayah
dibandingkan dengan pangsa komoditas tersebut dalam perdagangan dunia.
4. Bagi produsen, perhitungan RCA dapat dijadikan sebagai metode untuk menilai dan
menganalisis produknya untuk bersaing secara global. Sehingga produsen dapat terus
menjaga keunggulan tersebut untuk dapat bersaing di perdagangan dunia.

Perhitungan Revealed Comparative Advantage (RCA)


Nilai (indeks) RCA suatu negara dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut:
𝑋𝑖𝑎
( 𝑋𝑎 )
𝑅𝐶𝐴 =
𝑋𝑖𝑤
( )
𝑋𝑤
Dimana:
Xia : Nilai ekspor produk I negara a
Xa : Total nilai ekspor negara a
Xiw : Nilai ekspor produk I dunia
Xw : Total nilai ekspor dunia
Menurut Bustami (2013) hasil perhitungan indeks RCA >1 mengindikasikan pangsa produk i
dalam total ekspor negara a lebih besar dari pangsa rata-rata komoditas terkait pada ekspor
dunia. Hal tersebut menunjukkan bahwa negara a cenderung memiliki dominasi atau daya saing
yang baik pada produk a. Sementara itu, jika hasil perhitungan indeks RCA <1 maka dapat
dikatakan bahwa negara a tidak memiliki dominasi atau daya saing pada produk i.

REVIEW ARTIKEL JURNAL


Judul : Analyzing Export Competitiveness Of Major Fruits And Vegetables Of Pakistan: An
Application Of Revealed Comparative Advantage Indices
Penulis : Burhan Ahmad, Misbah Anwar, Hammad Badar, Mubashir Mehdi, Farooq Tanwir
Tahun : 2021
Vol : 58(2), 719-730
Review:
Introduction
Defisit perdagangan yang terus berlanjut di Pakistan, kebijakan perdagangan baru baru
ini berfokus pada ekspansi ekspo, daya saing, dan transformasi dari ekonomi berbasis faktor
ke efisiensi dan inovasi. Pakistan secara aktif mengejar perjanjian perdagangan bilateral dan
multilateral, akan tetapi Pakistan tidak mendapatkan manfaat dari semua pengaturan ini yang
menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan daya saing dan pasokan ekspor dengan harga pasar
internasional.
Pemahaman tentang keunggulan komparatif sangat membantu dalam mengidentifikasi
dampak perubahan kebijakan dan menggambarkan kesejahteraan ekonomi. Perkiraan empiris
keunggulan komparatif dapat membantu dalam menemukan arah di mana investasi dan
perdagangan suatu negara harus diarahkan untuk mengambil keuntungan dari perbedaan
internasional dalam penawaran dan permintaan produk dan faktor produksi. Konsep dan
perhitungan keunggulan komparatif yang terungkap menggunakan data perdagangan yang
diamati yakni indeks dalam mengungkapkan keunggulan perdagangan, mengungkapkan
keunggulan ekspor dan impor, dan mengungkapkan keunggulan kompetitif. Mengingat defisit
perdagangan yang meningkat, tren penurunan ekspor Pakistan, pentingnya sektor hortikultura
dalam perekonomian Pakistan, penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan dan menganalisis
daya saing buah-buahan dan sayuran utama melalui penerapan berbagai indeks keunggulan
komparatif yang terungkap selama 2001- 2018.
Mempelajari keunggulan komparatif melalui penerapan indeks dan beberapa
perluasannya seperti keunggulan ekspor yang terungkap. Menurut teori perdagangan
Ricardian, keunggulan komparatif menentukan pola perdagangan. Suatu negara cenderung
mengekspor komoditas yang memiliki keunggulan komparatif sementara mengimpor
komoditas dengan kerugian komparatif. Karena perhitungan biaya produksi yang rumit dan
memberatkan, maka RCA atau Reveal Comparative Advantage mencerminkan perbedaan
faktor biaya dan non-harga yang mengungkapkan keunggulan komparatif dari negara tersebut.
Results and Discussion
Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka dapat diketahui keunggulan komparatif
dari berbagai komoditas yang diekspor oleh Pakistan. Diketahui, buah jeruk, kurma, dan
mangga mengalami kenaikan tren dalam ekspor, sedangkan untuk bawang dan kentang masih
berada pada tingkat bawah. Hal ini disebabkan oleh keunggulan komparatif dari masing-
masing komoditas. Jeruk kino, merupakan salah satu komoditas ekspor Pakistan yang memiliki
keunggulan komparatif yang didapat dari peningkatan rantai nilai dan adanya adopsi dari
praktek pemanenan dan produksi yang lebih baik lagi. Meskipun begitu, analisis RCA dari
Kino masih lebih kecil dari sektor lainnya, hal ini disebabkan komoditas ini masih kurang
dikomersilkan dan masih dapat ditingkatkan lagi RCAnya. Untuk komoditas mangga sendiri
memiliki keunggulan komparatif dari rasa yang lezat, namun sejatinya komoditas ini
mengalami penurunan keunggulan komparatif. Untuk itu, dapat dilakukan peningkatan melalui
peningkatan rantai nilai dan rantai pasok, serta peningkatan alur informasi yang lebih efektif.
Pakistan merupakan salah satu negara pengekspor dan produsen kurma di di Dunia.
Berdasarkan hasil data yang ditemukan dalam jurnal tersebut, ditunjukkan hasil bahwa kurma
memiliki keunggulan komparatif yang kuat, hal ini bisa dilihat dari semua indeks RCA nya
yang konsisten satu sama lain. Namun, Pakistan masih kurang mampu mengembangkan
infrastruktur yang tepat dalam menjaga agar kurma tetap segar ketika dijual. Di samping itu,
kurma rentan terhadap risiko fisik karena tahap kematangannya umumnya berada di bawah
musim hujan. Komoditas Bawang menurut hasil dari Tabel 4 di jurnal tersebut, ditemukan
bahwa tanaman bawang merah masih memiliki keunggulan komparatif untuk ekspor selama
2001-2018. Namun, pada tahun 2007, memiliki kelemahan komparatif karena nilai BI dan
RXA tetap kurang dari 1. Dari 2016 hingga 2018, hanya menunjukkan keunggulan komparatif
karena tidak ada impor pada tahun-tahun tersebut. Hasil indeks lainnya untuk bawang bombay
konsisten satu sama lain. Nilai CV dari indeks-indeks tersebut tetap berada di antara yang
tertinggi berkisar antara 65% hingga 89% yang mengungkapkan adanya ketidakstabilan yang
memerlukan perhatian yang tepat untuk mempertahankan keunggulan komparatif dalam
meningkatkan ekspornya dan mengurangi impornya dalam jangka panjang.
Hasil panen kentang yang biasanya ketika di musim gugur dijual dengan harga lebih
rendah daripada waktu lainnya, sehingga ekspor sebagian besar berasal dari hasil panen musim
gugur. Sistem pemasaran didominasi oleh tengkulak terutama untuk petani kecil. Berdasarkan
dari hasil Tabel 5. Hasil menunjukkan keunggulan komparatif kentang untuk ekspornya selama
2001-2018 kecuali tahun 2005 yang menyadari kerugian komparatif karena nilai RCA dan
RXA adalah 0,84 yang kurang dari 1. Terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan
ekspor buah-buahan dan sayuran dari Pakistan. Ini akan membantu dalam mengurangi defisit
perdagangan dan meningkatkan cadangan devisa untuk membiayai sebagian tagihan impor
yang besar dan pembayaran utang luar negeri serta menciptakan lapangan kerja. Daya saing
buah dan sayuran dapat ditingkatkan melalui investasi dan perbaikan infrastruktur. sedangkan,
peningkatan hasil produksi dapat dicapai melalui peningkatan kualitas benih, dan pengendalian
hama dan penyakit serta memfokuskan pada perbaikan infrastruktur untuk mengurangi
kerugian pascapanen.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, B., Anwar, M., Badar, H., Mehdi, M., & Tanveer, F. (2021). Analyzing export
competitiveness of major fruits and vegetables of Pakistan: an application of revealed
comparative advantage indices. Pakistan Journal of Agricultural Sciences, 58(2), 719-
730.
Bustami, B. R., & Hidayat, P. (2013). Analisis daya saing produk ekspor provinsi Sumatera
Utara. Ekonomi Dan Keuangan, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai