Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mochammad Raihan Hibatullah

NIM : 205040100111127

Kelas : Agribisnis F/ Dasar Budidaya Tanaman Y

Soal UAS Dasar-dasar Budidaya Tanaman 2020/2021

Kls Y

Dosen : Dr.Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS

Jawablah pertanyaan berikut ini dg jelas!

1. Apa sajakah yg disebut sbg Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)? Jelaskan secara detail!
2. Bagaimanakah cara yg dpt dilakukan untuk mengendalikan OPT tsb?
3. Apa pula yg disebut dg Integrated Pest Management? Jelaskan!
4. Ada berapa jenis gulma berdasar daur hidup? Berdasar tempat tumbuh? Berdasar jenisnya?
5. Kerugian apa saja yang dapat ditimbulkan oleh gulma pada tanaman?
6. Adakah keuntungan dari gulma pada lahan? Jika ada sebutkan!
7. Ada berapa cara mengendalikan gulma?
8. Adakah pengaruh ketersediaan air dalam tanah terhadap musim tanam atau pola tanam?
Jelaskan!
9. Ada berapa sistem irigasi? Jelaskan!
10. Apa alasan utama penggunaan masing-masing sistem irigasi tersebut?
11. Bagaimanakah cara mengukur kebutuhan air bagi tanaman?
12. Ada berapa jenis pupuk berdasar bahan bakunya?
13. Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing?
14. Bagaimana cara memupuk supaya tepat sasaran?
15. Ada berapa cara unsur hara bisa masuk ke dalam tanaman?
16. Ada berapa macam prunning pada tanaman tahunan?
17. Jelaskan masing-masing, dan beri contoh tanamannya!
18. Apa tujuan defoliasi?
19. Bagaimana cara melakukan defoliasi?
20. Apakah tujuan defoliasi pada tanaman apel?
21. Bagaimanakah menentukan kriteria panen suatu produk?
22. Apakah kriteria/indikator panen dari suatu produk itu?
23. Apakah tujuan dari penanganan pasca panen yang baik?
24. Apakah tujuan dari grading produk?
25. Apakah fungsi packaging dari produk?

Selamat bekerja semoga sukses!


JAWABAN
1. Dalam budidaya tanaman, organisme pengganggu tanaman ialah resiko yang harus dihadapi
dan diperhitungkan. Sedangkan pengertian organisme pengganggu tanaman merupakan
semua organisme yang berpotensi merusak, menurunkan, atau menggagalkan hasil
tanaman. Organisme yang termasuk OPT antara lain.
• Hama Tanaman
Hama tanaman merupakan binatang yang memakan tanaman budidaya dengan merusak
dan menurunkan produksi suatu tanaman. Contoh hama tanaman antara lain serangga,
tikus, burung, tupai, tungau, dan lain lain.
• Penyakit tanaman
Penyakit tanaman ialah suatu gejala yang disebabkan oleh jamur, virus, dan mikroplasma.
Penyakit tanaman ini biasanya memiliki gejala, gejala tersebut antara lain
a. Gejala luar : benjolan, layu, busuk, bercak pada daun, luka, perubahan warna
b. Gejala dalam : pembusukan jaringan, kerusakan atau kematian sel
2. Pengendalian OPT dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara, antara lain
• Pengendalian secara Preventif >>dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya serangan OPT. Pengendalian preventif dilakukan dengan menerapkan rotasi
tanaman, menghindari pola tanam monokultur, dan menerapkan pola tanam tumpang sari.
• Pengendalian secara Mekanis >> dilakukan dalam pengendalian secara mekanis adalah sex
feromon trap, yellow trap serta lampu dan wadah
• Pengendalian secara Biologis >> dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami hama yang
akan dibasmi. Musuh alami yang dapat dimanfaatkan dalam pengendalian ini adalah
predator, parasitoid, dan patogen.
• Pengendalian secara Kimiawi >> dilakukan dengan menggunakan pestisida. Selain dapat
membasmi hama, cara ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit.
3. Integrated Pest Management merupakan salah satu pendekatan yang mengintegrasikan
berbagai jenis metode pengendalian hama. Manajemen hama terpadu bertujuan untuk
mengurangi populasi hama hingga di bawah tingkat kerusakan ekonomis. Integrated Pest
Management sebagai pendekatan secara hati-hati terhadap metode pengendalian hama
yang tersedia dan integrasinya yang mampu menekan perkembangan populasi hama dan
menjauhkan pestisi
4. >Berdasarkan daur hidupnya, gulma terbagi menjadi 3 yakni : gulma semusim, gulma dua
musim dan gulma tahunan.
>Berdasarkan tempat tumbuhnya hidupnya, gulma terbagi menjadi 2 yakni : gulma darat
dan gulma air
>Berdasarkan jenisnyanya, gulma terbagi menjadi 4 yakni : gulma golongan rumpu(grasses),
gulma golongan teki(sedges), dan gua golongan daun lebar(broad leavd weeds)
5. Dampak negatif dari gulma anatar lain
• menyebabkan terjadinya persaingan antara tanaman utama yaitu dalam pengambilan air,
cahaya, unsur hara, sehingga dapat menyebabkan kemampuan berproduksi tanaman
menjadi menurun dan pertumbuhan tanaman menjadi lambat
• Kualitas produksi pertanian menjadi turun akibat terkontaminasi atau terkotori oleh benih-
benih gulma, Gulma bisa menjadi perantara atau tanaman inang bagi hama atau penyakit
tertentu yang dapat menyerang tanaman utama.
6. Gulma ialah tanaman yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga
menyebabkan kerugian bagi kegiatan pertanian. Gulma memiliki beberapa pengaruh yakni
pengaruh negative dan postitif untuk tanaman. Pengaruh positif dari gulma dalam tanah
antara lain mampu memompa hara dari dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh
tanaman budidaya yang umumnya mempuyai perakaran dangkal, melindungi tanah dari
erosi, sebagai habitat dan makan serangga hama.
7. Berdasarkan tekniknya, ada dua cara dalam mengendalikan gulma, yaitu secara langsung
dan secara tidak langsung
• Secara Langsung
Pengendalian gulma secara langsung dilakukan dengan cara fisik, biologis, dan
kimiawi. Cara fisik yaitu dengan menggunakan alat-alat pertanian melalui kegiatan
pengolahan tanah, pembabatan (pemangkasan), penggenangan, pembakaran, dan
penggunaan mulsa (mulching, penutup seresah). Cara biologis atau hayati yaitu
dengan menggunakan organisme lain, seperti insekta, fungi, dan bakteri.
Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau fungi dapat berpotensi
mengendalikan gulma secara biologis. Dan pengendalian cara kimiawi yaitu
pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida. Herbisida adalah senyawa
kimia yang dapat digunakan untuk mematikan atau menekan pertumbuhan gulma,
baik secara selektif maupun non selektif.
• Secara Tidak Langsung
Pengendalian gulma secara tidak langsung yaitu dengan pengaturan budidaya
tanaman. Pengendalian gulma ini dapat dilakukan dengan tanam sesegera mungkin
setelah olah lahan, menggunaan benih/bibit dengan daya tumbuh baik, dan memacu
pertumbuhan vegetative tanaman.
8. Musim tanam dan pola tanam dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam tanah karena pada
saat masing-masing jenis musim tanam dan pola tanam debit air yang masuk berbeda.
9. >Sprinkler Irrigation : metode pemberian air dengan menyiramkan dari atas (seperti air
hujan)
>Drip Irrigation : pemberian air pada tempat yang diperlukan (spot) secara tetesan Surfaces
>Irrigation : pemberian air dengan cara penggenangan (flooding irrigation) atau dengan
mengalirkan air diantara guludan (furrow irrigation)
10. - Sprinkler Irrigation : karena dapat dengan mudah mengatur tekanan jarak dan banyak
sedikitnya air yang keluar dan digunakan untuk mencegah pembekuan, mengurangi erosi
angin, memberikan pupuk dan lain-lain
- Drip Irrigation : karena lebih hemat air dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
air tanaman tanpa harus membasahi keseluruhan lahan sehingga mengurangi kehilangan air
akibat penguapan yang berlebihan, mengurangi aliran permukaan, serta menekan atau
mengurangi pertumbuhan gulma
- Surfaces Irrigation : karena penggunaan aliran airnya bergerak secepat mungkin mencapai
bagian ujung, dan dapat meresap ke dalam tanah dengan merata.
11. Pengukuran kebutuhan air tanaman dapat dilakukan dengan perhitungan:
WR = T + E + WP + WL + WSP
Keterangan:
WR = Kebutuhan air
T = Transpirasi air melalui daun
E = Evaporasi air melalui permukaan tanah
WP = Jumlah air yang digunakan tanaman
WL = Perlokasi dan air limpasan permukaan (run off)
WSP = Tujuan khusus (pelumpuran, pembajakan, persiapan lahan, dll)
12. Pupuk berdasarkan bahan bakunya terbagi atas dua yaitu: -
• Pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari sisa tanaman, hewan atau manusia
seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos berbentuk cair maaupun
padataan yang antara lain dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, dapat
meningkatkan daya menahan air, kimia tanah, biologi tanah dengan kriteria sebagai
pupuk padatan mengandung bahan organik minimal 25%, pupuk cair mengandung
senyawa organik minimal 10%, Pupuk padat mempunyai rasio C: N maksimal 15.
• Pupuk Anorganik upuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan
anorganik, biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa
dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia pupuk anorganik meliputi Urea yang
mengandung unsur Nitrogen, SP-36 yang mengandung unsur Phosfor, dan NPK yang
mengandung Nitrogen, Phosfor dan Kalium.
13. Kekurangan dan kelebihan dari pupuk organic dan anorganik antara lain
a. Pupuk Organik Pupuk organik memiliki beberapa kelebihan, antara lain
• untuk meningkatkan suatu produksi pada pertanian
• memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia pada tanah
• mengurangi suatu pencemaran yang terjadi pada lingkungan
• dapat mencegah adanya degradasi pada lahan
• dapat meningkatkan suatu produktivitas pada lahan
Kekurangan dari pupuk organik ini seperti pupuk organic
• memiliki sifat slow release sebab respon tanaman terhadap pupuk ini sangat lambat
• dapat menjadi suatu faktor yang membawa hama dan penyakit sebab hal ini dapat
mengandung adanya larva serangga yang dapat berakibat diserangnya tanaman
sehingga dapat menghambat pertumbuhan
b. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik memiliki kelebihan yaitu
• kandungan unsur hara pada pupuk tersebut mudah untuk diserap oleh tanaman
• mudah dan cepat terurai
• mudah dalam pengaplikasian atau penggunaannya
Kekurangan dari pupuk anorganik ini antara lain
• dapat menghambat proses suplai oksigen menuju ke akar menjadi berkurang sebab pupuk
anorganik ini dapat menurunkan suatu pH yang terdapat pada tanah dan juga kandungan
oksigennya, sehingga pupuk ini juga dapat menyebabkan penurunan pada produktivitas
14. Ada beberapa prinsip yang dapat diperhatikan atau dilakukan agar pemupukan tepat
sasaran, antara lain:
1. Tepat jenis: pada saat pemupukan harus tepat dalam menentukan jenis pupuk yang
dibutuhkan oleh tanaman.
2. Tepat dosis: pada saat pemupukan dosis yang diberikan harus tepat atau sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Tepat dosis yang dimaksud agar dosis yang berikan ke tanaman tidak
terlalu banyak atau terlalu sedikit.
3. Tepat waktu: pada saat pemberian pupuk yang baik dan benar harus disesuaikan dengan
waktu tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara atau pada waktu yang
tepat.
4. Tepat tempat: pada saat pemupukan harus memperhatikan tempat atau lokasi tanaman
sehingga dapat mengaplikasikan pemupukan secara tepat. Semprotkan. Pemupukan juga
memperhatikan cara peletakan pupuk pada tanaman.
5. Tepat cara: pada saat pemupukan cara kita harus benar. Cara pemberian pupuk yang
salah akan membuat pupuk terbuang sia-sia dan tercuci oleh air, sehingga tidak dapat
diserap atau ditangkap langsung oleh tanaman.
15. Unsur hara yang berada didalam tanah baru dapat diserap tanaman apabila terjadi kontak
dengan akar tanaman. Penyerapan unsur hara dari media tanam umumnya melalui akar
yang mana terjadi dengan tiga cara yaitu:
• Intersepsi akar Mekanisme yang terjadi pada intersepsi akar adalah pergerakan akar
tanaman yang memperpendek jarak antara tanaman dengan keberadaan unsur hara.
Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang, sehingga memperluas
jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar lebih
mendekati posisi keberadaan unsur hara, baik unsur hara yang ada dalam larutan tanah,
permukaan koloid liat, maupun permukaan koloid organik.
• Aliran massa Mekanisme aliran massa adalah gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke
permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Selama proses transpirasi
tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman.
• Difusi terjadi karena konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah
dibandingkan dengan konsentrasi hara pada larutan tanah, pada permukaan koloid liat serta
pada permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar unsur hara
tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi unsur hara pada ketiga
posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi
tinggi ke posisi permukaan akar tanaman.
16. Terdapat 4 macam prunning pada tanaman tahunan yaitu pemangkasan bentuk,
pemangkasan produksi, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan peremajaan.
17. Penjelasan dari peangkasan ialah antara lain
• Pemangkasan bentuk adalah pemangkasan yang dilakukan pada tanaman
pembibitan dan tanaman yang belum menghasilkan. Pemangkasan bentuk pada
tanaman kopi bertujuan untuk pertumbuhan cabang kopi lebih baik dan kuat
• Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada tanaman menghasilkan dengan tujuan
untuk mengurangi kerimbunan pohon dan mencegah tanaman terserang penyakit
jamur dan hama. Pemangkasan pemeliharaan pada tanaman kopi dilakukan
dengan mengurangi sebagian daun yang rimbun pada tajuk tanaman
• Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang sudah menghasilkan dan
waktu pelaksanaanya setelah panen dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas hasil buah Pemangkasan produksi pada tanaman kopi dilakukan
dengan cara membuat tunas air yang tumbuh keatas, membuang cabang-cabang
yang terserang hama dan penyakit serta dapat dilakukan 3-4 kali dalam setahun.
• Pemangkasan peremajaan adalah pemangkasan yang dilakukan pada saat tanaman
mulai tidak aktif produktif denga
• Pemangkasan peremajaan adalah pemangkasan yang dilakukan pada saat tanaman
mulai tidak aktif produktif dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan
reproduktif secara maximum Pemangkasan peremajaan pada tanaman kopi dapat
dilakukan dengan 2 metode yaitu metode side prunning dan full stumping
18. Tujuan dari defoliasi yakni mendapatkan cabang tanaman dengan jumlah yang maksimal
agar memperoleh bahan untuk distek dengan cara melakukan defoliasi yang dapat
meningkatkan kemampuan tanaman dalam bereproduksi.
19. A. Teknik pemangkasan pada percabangan ini bisa dilakukan sebagai berikut :
- Cabang yang rimbun dikurangi kerimbunannya dengan membuang bagian cabang
yang tumbuh ke dalam cabang ini bisa dipotong habis atau kira-kira tersisa 1 cm dari
pangkal cabang
- Cabang sakit yang masih cukup produktif tidak dipotong habis, tetapi disisakan
kurang lebih 15 cm dari pangkal cabang ini dimaksudkan supaya nantinya masih bisa
membentuk cabang baru lagi.
- Cabang tua yang produktif juga tidak dipotong habis
B. Teknik Pemangkasan Pemeliharaan pada akar
- Pemangkasan akar ini harus dilakukan dengan hatihati, pemangkasan di batasi
terutama pada akar-akar yang kecil saja.
- Pemangkasan dilakukan dengan cara menggali areal perakaran di bagian luar batas
mahkota daun dengan kedalaman 60 cm – 90 cm. Pemotongan akar bisa dilakukan
pula dengan menggunakan pisau khusus yang dipasang pada batang logam yang
ditempatkan di bagian belakang traktor pada saat traktor dijalankan diantara barisan
tanaman dengan sebuah tuas, kedudukan pisau harus diatur hingga terbenam
masuk ke dalam tanah agar tanahnya teriris dan akarakar pun akan terpotong
20. Salah satu manfaat defoliasi yaitu pada tanaman apel atau dikenal dengan perompesan
daun bertujuan untuk memacu pembentukan kuncup bunga batang tanaman. Secara kimia
perompesan daun pada tanaman bisa dilakukan dengan menyemprot daun tua (pembakaran
daun) menggunakan zat pengatur tumbuh berbahan aktif berupa Hidrogen Sianamida.
21. Salah satu faktor utama yang menentukan waktu panen ialah kematangan tanaman. Waktu
panen yang tepat yaitu pada saat tanaman masak secara fisiologis. Kemasakan suatu
tanaman dapat ditentukan berdasarkan: Indikator Kenampakan Visual, Indikator Fisik,
Indikator Fisiologis, Analisis Kimiawi, Komputasi.
22. Kriteria panen terdapat 4 cara yaitu cara visual, fisik, komputasi dan analisis kimia. Dari cara
visual dapat dilihat dari perubahan warna, ukuran, bentuk buah, dan lainnya. Secara fisik
dapat dilihat tekstur ketika ditekan apa lunak atau keras atau bagaimana. Secara komputasi
dilakukan melalui perhitungan rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman mulai dari
penanaman sampai masak fisiologis atau dapat dikatakan dari umur tanaman ketika sudah
mulai berbunga. dan secara kimia dilakukan secara terukur pada kandungan zat padat
23. Tujuan utama dari penanganan pascapanen adalah mencegah susut bobot, memperlambat
perubahan kimiawi yang tidak diinginkan, mencegah kontaminasi bahan asing dan
mencegah kerusakan fisik. Penyimpanan pada pascapanen berperan penting dalam
mempertahankan kualitas hasil pertanian.
24. Tujuannya dari grading adalah untuk memberikan nilai lebih pada produk seperti harga yang
lebih tinggi menurut kualitas produknya yang dapat dikelompokkan menjadi kelas 1, kelas 2,
kelas 3 ataupun kelas A, kelas B, kelas C, dan sebagainya. Selain itu, standart yang digunakan
juga tergantung pada kualitas dari permintaan pasar atau kondisi komoditas.
25. Terdapat beberapa fungsi pengemasan antara lain
1. Perlinduingan
Fungsi kemasan produk yang terpenting adalah menjaga produk tetap aman dan
terlindungi dari lingkungan luar. Kemasan membantu dalam melindungi isi produk.
Dengan pengemasan, produk tak hanya terhindar dari kerusakan seperti terjatuh, tetapi
juga terhindar dari cuaca, seperti hujan, matahari, kontaminasi kotoran dan debu.
2. Penyimpanan
Fungsi kemasan produk selanjutnya adalah untuk menjaga keamanan isi kemasan
selama penyimpanan. Dalam fungsi ini, pengemasan perlu memastikan bahwa produk
tersebut aman dari debu, kotoran, dan bahaya lingkungan lainnya selama waktu
penyimpanannya.
3. Pendistribusian
Pengemasan berdampak besar pada efisiensi dan kecepatan distribusi sebuah produk.
Dalam fungsi kemasan produk ini ini, pengemasan harus mudah dan efisien untuk
diangkat, dipegang, dipindahkan, dan disimpan.

Anda mungkin juga menyukai