Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Keperawatan Diagnosis Gangguan Eliminasi Urin

Anggi Septiana
1906400835
KGD-B

Kasus 5A
Seorang perempuan berusia 27 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri pinggang dan
demam sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri pada saat BAK sejak 1 minggu
lalu, serta beberapa hari yang lalu merasa mual tetapi tidak muntah. Saat ini nyeri di
pinggang kanan terasa tumpul, konstan dan tidak menjalar dengan skor 7 (skala 10). Pasien
telah mengkonsumsi 600 mg ibuprofen tetapi nyeri muncul kembali dan menetap sehingga
diantar ke RS. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi napas 16 kali permenit,
frekuensi nadi 112 kali permenit, TD 119/70 mmmHg, suhu 38,3 C, dan nyeri tekan pada
sudut kostovertebrae kanan dengan palpasi. Hasil laboratorium ditemukan leukosit
11.700/μl, urin lengkap ditemukan warna keruh, epitel (+), sedimen (+), peningkatan kadar
eritrosit dan leukosit.

Gangguan eliminasi urin merupakan disfungsi dalam emliminasi urin. Gangguan eliminasi
urin memiliki Batasan karakteristik Disuria, sering berkemih, nocturia, keraguan berkemih,
Inkontinensia urin, Retensi urin, dan Urgensi urin. Adapun faktor yang berhubungan
diantara lain Konsumsi alcohol, Konsumsi Kafein, Impaksi tinja, Postur toilet yang tidak
tepat, Kebiasaan buang air kecil yang tidak efektif, Relaksasi sfingter involunter,
Kegemukan, Prolaps organ panggul, Merokok, dan Otot kandung kemih melemah.

Analisis Data
Data Etiologic Diagnosis
DO: Disuria ditandai dengan Gangguan eliminasi urin
- Nyeri tekan pada sudut pasien mengeluh nyeri saat (00016)
kostovertebrae kanan BAK serta Urin berwarna Definisi:
dengan palpasi keruh dan adanya Merupakan disfungsi dalam
- Urin berwarna keruh peningkatan sel epitel pada emliminasi urin.
- Epitel (+) urin
- Sedimen (+)
- Peningkatan kadar eritrosit
dan leukosit

DS:
- Pasien mengeluh nyeri
saat BAK

Diagnosis Luaran (NOC) Intervensi (NIC)


Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan Observasi
urin (00016) keperawatan Elimiansi Urin - Identifkasi tanda dangejala
Definisi: membaik (L.04034) retensi atau inkontinensia
Merupakan disfungsi Kriteria Hasil: urine
dalam emliminasi urin. - Tidak ada infeksi di - Identifikasi faktor yang
saluran kencing menyebabkan retensi atau
- Berkemih lebih dari 150cc inkontinensia urine
- Setiap kali BAK eliminasi - Monitor eliminasi urine
urin tidak terganggu (mis. frekuensi, konsistensi,
aroma, volume, dan warna)
Terapeutik
- Catat waktu dan haluaran
berkemih
- Ambil sampel urine tengah
(midstream) atau kultur
Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih
- Ajarkan mengukur asupan
cairan dan haluaran urine
- Anjurkan mengambil
specimen urine midstream
- Ajarkan mengenali tanda
berkemih danwaktu yang
tepat untukberkemih
- Anjurkan minum yang
cukup
- Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
suposituria uretra jika perlu
Daftar Pustaka:

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2013). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6th ed. Philadelphia: Elsevier.
Doengoes, M., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2010). Nursing Care Plans: Guidlines for
Individualizing Client Care Across the Life Span, Sevent Edition. Philadelphia: F.A Davis
Company.
Herdman, H., Kamitsuru, S., & Lopes, C. T. (2021). NANDA International Nursing Diagnoses
Definitions and Classification 2021–2023 (12th Edition). Thieme Medical Publishers, Inc.
Moorhead, S., Swanson, E., Johnson, M., & Maas, M. L. (2018). Nursing Outcomes Classification
(NOC), 6th ed. Philadelphia: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai