Anda di halaman 1dari 3

Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran,

perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan
sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).
Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih
pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya
pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak
individual).

Pemahaman mendalam dan penerapan budi pekerti luhur sebagai karakter diri peserta didik serta
keterampilan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui implementasi konsep pemikiran Ki
Hajar Dewantara dalam pembelajaran di sekolah yang akan mampu menjadi bekal untuk menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) dan juga menjalani kehidupan dewasa mereka di era globalisasi.

Sistem Pendidikan Indonesia saat ini sangat menitikberatkan pada pendidikan karakter. Pada
hakikatnya, pendidikan karakter merupakan suatu sistem pendidikan yang berupaya menanamkan nilai-
nilai luhur pancasila yang dalam enam (6) Profil Pelajar Pancasila yaitu: Beriman dan bertagwa kepada
Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif, Bergotong Royong dan
Berkebhinekaan global . Dengan profil pelajar Pancasila ini siswa Indonesia diharapkan mampu
mengolah rasa, karsa dan raganya.

Konteks Pendidikan Karakter yang berbasis kearifan lokal dan budaya pada saat ini sangat
diperlukan. Hal ini didasarkan pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yaitu “Maksud
itu adalah segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota
masyarakat”. Di sisi lain bahwa pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal dan merupakan
perpaduan yang harmonis dari “Budi pekerti, watak, karakter antara gerak pikiran, perasaan, dan
kehendak atau kemauan dapat menimbulkan tenaga atau semangat”

Upaya membentuk karakter generasi

muda berbasis kearifan budaya lokal sejak dini

melalui jalur pendidikan dianggap sebagai

langkah yang tepat. Pendidikan di sekolah juga

merupakan bagian dari sistem pendidikan

nasional yang memiliki peranan yang amat


penting dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Tugas utama seorang guru yaitu memberikan ruang kepada peserta didik untuk
menemukenali jati dirinya sebagai individu, makhluk sosial dan ciptaan Tuhan, yang memiliki potensi
beragam. Agar generasi muda tidak melupakan nilai kerifan lokal bangsa Indonesia, diperlukan sebuah
upaya pengimpementasian pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dengan mengambil nilai dari
budaya yang memiliki makna mendalam untuk dijadikan sebagai rujukan pendidikan karakter.

Filosofi pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara dibagi dalam empat (4) aspek utama: olah
pikir, olah raga, olah rasa & karsa dan olah hati.

OLAH pikir

proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif
menhasilkan pribadi cerdas (kognitif)Untuk menyemai karakter kebangsaan, dimensi olah pikir bisa
diwujudkan dengan menumbuhkan gerakan literasi di sekolah.Pada kegiatan pembelajaran yang bisa
dilakukan berdasarkan kearifan lokal Kalimantan Selatan contohnya sekolah perlu menyediakan bahan
bacaan di perpustakaan untuk mengenal kebudayaan Kalimantan Selatan.

Olah hati (Etika)

perasaan sikap dan keyakinan/keimanan yang menghasilkan pribadi jujur (afektif).Pada pembelajaran di
sekolah, penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai Budi pekerti yang baik sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat. Sebagai seorang guru harus memberikan contoh yang baik kepada peserta didik
terlebih dahulu dengan bertata Krama baik.

Tatakrama yang dimaksudkan dalam lingkungan "Urang Banjar' adalah adat sopan santun untuk
berperilaku yang mesti dilakukan oleh masyarakat dalam berinteraksi dengan orang-orang berada di
sekitarnya.

Olah raga

Pengimplementasian pendidikan karakter melalui kearifan lokal dalam bidang olahraga di sekolah bisa
dilakukan melalui permainan tradisional khas Kalimantan Selatan Misalnya balogo, kuntau, atau balap
jukung.Diharapkan melalui olahraga tersebut dapat membentuk karakter peserta didik yang memiliki
toleransi, kerja keras, dan jujur.
Olah rasa dan karsa

Kesenian memiliki peran penting dalam koridor pendidikan karakter. Melalui persentuhan langsung
dengan beragam ekspresi kesenian, peserta didik dapat mengasah cita rasa, karsa, dan literasi pada saat
yang bersamaan. Pada kearifan lokal Kalimantan selatan, implementasi pendidikan karakter bisa
dilakukan melalui mata pelajaran Seni dan Budaya dengan mempraktekan seni tari misalnya tari baksa
kembang. Untuk meningkatkan kreativitas peserta didik juga bisa dilakukan dengan praktek membuat
kain sasirangan. Karakter yang dapat dikembangkan melalui olah rasa dan karsa adalah: peduli dan
kerjasama (gotong royong).

Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pengajaran
(onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi
ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan
(opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun
sebagai amggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia
yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.

Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD,


Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun
tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya
(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Anda mungkin juga menyukai