Anda di halaman 1dari 26

Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Provinsi Jambi TAHUN 2022-2042

1
ADMINISTRASI WILAYAH PROVINSI JAMBI
Provinsi Jambi secara
geografis terletak antara 00
45’ sampai 20 45’ Lintang
Selatan dan antara 1010 10’
sampai 1040 55’ Bujur Timur.
Sebelah utara berbatasan
dengan Provinsi Riau dan
Kepulauan Riau, Sebelah Timur
dengan Laut Cina Selatan,
sebelah selatan berbatasan
dengan Provinsi Sumatera
Selatan dan sebelah barat
berbatasan dengan Provinsi
Sumatera Barat dan Bengkulu.

Bungo Kota Jambi Kota Sungai Kerinci


10% 1% Penuh 8%
1%
Merangin
Tebo 17%
14%

Tanjab Barat Sarolangun


10% 14%

Batang Hari
1%
Tanjab Timur
12% Muro Jambi
12%
01 UU No.20/2020, PP No.21 Tahun 2021
Amanat Integrasi RTRW Provinsi dengan RZWP3K

Dinamika 02 Batas Administrasi Wilayah


Perubahan Batas Administrasi dengan Provinsi berbatasan maupun batas
administrasi antar kabupaten/kota dalam wilayah administrasi Provinsi Jambi
Pembangunan
Dalam Revisi 03 Perubahan RTRWN dan RPJMN 2020-2024
Amanat Kawasan Prioritas dan Strategis Baru

RTRW Provinsi 04 Perubahan Batas Kawasan Hutan


SK. 6613/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tentang Peta Perkembangan

Jambi Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Jambi

05 Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI)


Penyesuaian ketidak sesuaian pola ruang

06 Rencana Pengembangan Infrastruktur


• Penyesuaian Trase Tol, Rel Kereta Api, Pelabuhan, dan konektivitas baru;
• Pada sektor energi: Penyesuaian Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik
(RUPTL) 2021-2030, dan jaringan pipa migas;
• Pengembangan sistem telekomunikasi, sumberdaya air, dan utilitas

07 Kerentanan Bencana
• Kebakaran hutan dan lahan;
• Banjir;
• Gempa bumi dan letusan gunung api
ISU-ISU SEKTORAL

KETIDAK SESUAIAN PEMANFAATAN RUANG:


• Degradasi kawasan konservasi;
• Degradasi kawasan pesisir. PERKEMBANGAN PENDUDUK:
peningkatan kebutuhan permukiman, permasalahan
lingkungan perkotaan.

KERAWANAN BENCANA:
KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH:
• Kebakaran Hutan dan lahan;
Ketertinggalan wilayah pesisir timur
• Peningkatan kawasan rawan banjir, termasuk
perkotaan

EKONOMI:
INFRASTRUKTUR: Dominasi Sektor Primer yang berpotensi menimbulkan
• Percampuran antar moda angkut produksi tambang dampak pada masa yang akan datang karena
dan permasalahan turunannya; keterbatasan sumberdaya alam
• Kebutuhan peningkatan konektivitas dan akses
daerah terisolir;
• Pembangunan Outlet distribusi hasil produksi
komoditi;
• Prasarana dans sarana lainnya
Penggunaan Lahan

Komposisi Guna Lahan


Air Danau / Situ

0,21% 0,69%
Air Tawar Sungai

Hutan Rimba
26,66% 27,07%

Perkebunan /
Kebun
Permukiman dan
Tempat Kegiatan 22,47% 17,45%
Sawah

Semak Belukar /
Alang - Alang
Tegalan / Ladang 2,35% 3,09%

5
KEPENDUDUKAN

Sumber: Jambi dalam angka 2021

6
EKONOMI WILAYAH

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi

7,76
7,03 7,07

4,6 4,69
4,21 4,37 4,37
3,66

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 -0,44


2020 2021

• Pertumbuhan Ekonomi pada periode tahun 2015-2019 trend


posistif dan meningkat, menurun drastis pada tahun 2020 pada
angkat -0,44% karena pada awal tahun 2020 terjadi pandemic
covid-19;
• Struktur Ekonomi masih didominasi oleh sektor primer, yaitu: sektor
pertanian dan sektor pertambangan
Ekonomi Provinsi Jambi terhadap Provinsi Berbatasan
PDRB Provinsi Jambi dan Provinsi Berbatasan Produksi Tanaman Perkebunan Utama
4.500.000
843.211,15
4.000.000
900.000,00
800.000,00 3.500.000
700.000,00 491.566,45 506.457,71 3.000.000
600.000,00
500.000,00 326.407,93 2.500.000
400.000,00 252.749,65 233.725,46
153.881,69 2.000.000
300.000,00 174.996,06
200.000,00 1.500.000
100.000,00
1.000.000
0,00
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (miliar) PDRB Konstan (miliar) 500.000

Riau Sumbar Sumsel Jambi 0


Kelapa sawit Kelapa Karet
Series1 Series2 Series3 Series4

Jumlah Penduduk Miskin


1200 1.113,76

1000

800

600 500,81
370,67
400
293,86

200

0
Riau Sumbar Sumsel Jambi
Kondisi Wilayah di Provinsi Jambi Dilihat dari Kondisi Kemiskinan di
Provinsi Jambi 12,00

• Penduduk miskin 10,00


11,39
10,14
Persentase 10,05
10,75

penduduk miskin di 8,00


9,02
8,09
Provinsi Jambi 9,11 8,87

7,71
sampai dengan 6,00 6,68
akhir tahun 2021 6,23

masih didominasi
4,00
oleh penduduk 4,53

yang berada di 3,41


2,00
wilayah pesisir yaitu
Kab. Tanjabar dan
0,00
Kab. Tanjabtim Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muaro Jambi Tanjung Tanjung Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai
Jabung Timur Jabung Barat Penuh

Kab/Kota Prov Nasional

Persentease penduduk miskin di Kab. Tanjabar dan Kab. Tanjabtim diatas persentase penduduk miskin
Provinsi Jambi dan Nasional pada tahun 2021, kondisi ini disebabkan terjadinya ketimpangan dalam
pembangunan sarana dan prasarana diwilayah pesisir Provinsi Jambi
Distribusi Kegiatan Industri di Provinsi Jambi
Jenis Industri Jml
Jenis Industri Jml CPO 15
CPO 39 MINYAK GORENG SAWIT 3
MINYAK GORENG SAWIT 5 MINYAK KELAPA 6
AMDK 7 AMDK 1
ARANG BRIKET & KAYU 2 IND, MAKANAN DAN MINUMAN 1
CRUMB RUBER 10 PULP DAN KIMIA DASAR 3
IND, MAKANAN DAN MINUMAN 6 Total 29
PENGOLAHAN KAYU 37 Wilayah
PULP DAN KIMIA DASAR 1 Timur Kegiatan industri besar dan
PERCETAKAN 12 menengah di Provinsi Jambi masih
ANEKA INDUSTRI 4 Wilayah terkonsentrasi di wilayah barat dan
Total 123 Tengah tengah Provinsi Jambi sehingga
aktivitas ekonomi masih
terkonsentrasi pada wilayah-wilyah
yang memiliki infrastruktur yang baik
serta tersebar banyak di wilayah barat
dan tengah Provinsi Jambi
Jenis Industri Jml Wilayah
CPO 12 Barat
MINYAK GORENG SAWIT 2
MINYAK ATSIRI 1
AMDK 3
STIK KAYU MNIS 3
CRUMB RUBER 1
IND, MAKANAN DAN MINUMAN 2
PENGOLAHAN KAYU 16
PERCETAKAN 3
Total 43
KETIDAK SESUAIAN RENCANA TATA RUANG DAERAH (PITTI)
Ketidak Sesuaian RTRWp dengan Kawasan Hutan Ketidak Sesuaian RTRWp dengan Kawasan Hutan

• Ketidaksesuaian RTRWP dengan kawasan hutan seluas 113.534 Ha


Ketidaksesuaian antara RTRWP dan RTRWK seluas 707.063,23 Ha.
• Ketidaksesuaian RTRWK dengan kawasan hutan seluas 284.833 Ha
• Ketidaksesuaian RTRWP dan RTWK tidak selaras dengan kawasan hutan seluas
52.515 Ha.

11
KEJADIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Jumlah Hotspot Masing - masing Kabupaten


Jumlah Hotspot
Kabupaten CL: Total Jumlah
CL: tinggi
sedang
Muaro Jambi 2.112 4.189 6.301
Tebo 283 141 424
Tj.Jabung Timur 1.109 1.407 2.516
Sarolangun 434 271 705
Merangin 192 69 261
Bungo 78 21 99
Batanghari 411 162 573
Tj.Jabung Barat 290 123 413
Kerinci 53 14 67
Kota Jambi 1 0 1
Jumlah 4.963 6.397 11.360

Luas Areal Terbakar Masing - masing Kabupaten Peta Persentase Areal Terbakar Berdasarkan Fungsi
Luas Area Terbakar Fungsi Luas Kawasan Luas Area
Kabupaten No Area Terbakar (%)
(ha) Kawasan (Ha) Terbakar (Ha)
Muaro Jambi 47.535 1 APL 2.786.503 18.303 0,66
Tebo 9.447 182.332 14.224 7,80
2 HL
Tj.Jabung Timur 4.297
3 HP 970.093 24.455 2,52
Sarolangun 2.690
Merangin 175 4 HPK 10.330 120 1,16
Bungo 769 5 HPT 262.076 36.039 13,75
Batanghari 2.547 6 THR 34.800 256 0,74
Tj.Jabung Barat 2.812 7 TN 654.702 12.956 1,98
Kerinci 81 8 CA 7.149 - -
Kota Jambi 0 TOTAL 4.907.987 106.353 2,17
Jumlah 106.353
TRANSPORTASI
ISU STRATEGIS SEKTOR TRANSPORTASI
Penyelerasan Sistem Transportasi Nasional:
01 • Status dan Fungsi Jaringan Jalan (Kepmen 430/2022);
• Rencana Induk Kepelabuhan Nasional (KP 432/2017);
• Sistem Kebandar Udaraan Nasional (KM
166/2019);dan
• Sistem Terminal (KM 109/2019).
Optimalisasi Peluang Pembangunan Jalan Tol (JTTS) dan
02 tindak lanjut pembangunan konektivitas

Pembangunan dan pengembangan konektivitas antar


03 wilayah dan potensi ekonomi wilayah

Kebutuhan Pembangunan Outer Ring Road kawasan


04 perkotaan

Percampuran antar moda dan kebutuhan pemisahan


05 jalur pergerakan moda transportasi angkut hasil
produksi tambang

06 Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan

Konsistensi Rencana Pembangunan Sistem


07 Perkeretaapian

13
Penurunan Kinerja Pelayanan Jalan Arteri Akibat

Kecelakaan di Jalan Raya akibat adanya


angkutan batu bara
Konsep Penataan Ruang
KONSEPSI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

ZONA TIMUR
(KAWASAN DISTRIBUSI)
ZONA TENGAH
(KAWASAN PRODUKSI)

ZONA BARAT
(KAWASAN KONSERVASI)

15

15
Tanjabar: Pelabuhan
Tebo: Perkebunan dan Penumpang, Industri
Bungo Jasa dan Agribisnis Agribisnis perikanan dan perkapalan

Tanjabtim: Pelabuhan
Barang dan Industri
Besar dan perkapalan

Kerinci dan Sungai


Penuh Ketahanan
Pangan , Energi dan
Pariwisata
Muaro Jambi: Kawasan
Industri, Manufaktur, dan
Industri Strategis lainya

Kota Jambi Pusat Jasa,


Keuangan dan Bisnis

Merangin Ketahanan
Pangan, Agribisnis dan
energi Batanghari: Perkebunan
dan Peternakan

Sarolangun Ketahanan
Pangan, Agribisnis dan
Energi

16 16

16
= Alur Distribusi

= Konektivitas
= Pusat Distribusi

= Pusat Koleksi

= Kawasan Produksi

17
TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG

KEBIJAKAN :
pengurangan kesenjangan pembangunan dan
01 perkembangan wilayah barat, tengah dan timur

KEBIJAKAN :
pengembangan ekonomi sektor primer, sekunder

Penataan ruang wilayah provinsi bertujuan


02 dan tersier sesuai daya dukung wilayah

untuk mewujudkan ruang wilayah yang Maju, pengoptimalisasian pemanfaatan kawasan


Mandiri dengan pemanfaatan ruang yang
harmonis dan merata berbasis pengelolaan 03 budidaya untuk mendukung pengembangan
ekonomi daerah
sumber daya alam dan infrastruktur secara
optimal dan berkelanjutan. pengembangan pusat-pusat kegiatan
04 perkotaan untuk mendukung pelayanan
sosial/ekonomi dan pengembangan wilayah

mewujudkan pembangunan ekonomi


05 berkelanjutan

peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan


06 keamanan negara

18
RENCANA SISTEM JARINGAN JALAN
(konektivitas Jalintim-
Tebing Tinggi-
Indragiri (Riau)
(konektivitas
Simpul
TOL Muara Papalik-
JAP Feeder)
(konektivitas -KI
Kemingking – Ujung
Jabung)

LINGKAR KOTA JAMBI


(konektivitas Simpul TOL
Pondok Meja-KI
Kemingking)

SIMP.KOTO BOYO – JKP2


(TEMPINO-MA.BULIAN)
JANGKAT-BATANG ASAI
Jalan Khusus

SEBERANG.KOTO BOYO –
KAB.TEBO
19
DUKUNGAN KONEKTIVITAS UNTUK PUSAT KEGIATAN UTAMA
Level of service
outer ringroad Kota
Jambi eksisting
yang semakin
rendah dan resiko
akibat pencampuran
antar moda yang
semakin tinggi

Outer ring road Perkotaan Jambi: Simp.Muhajirin-Sei.Bertam-Simpul Tol Pondok Meja-KI Kemingking-
Tanjung (menuju Ujung Jabung)
RENCANA FUNGSI LINDUNG
Sebelum Revisi Setelah Revisi
%
No Jenis Kawasan Perkiraan Terhada Perkiraan % Terhadap
Luas (Ha) p Luas Luas (Ha) Luas Wilayah
Wilayah
I Badan Air - - 44.283,00 0,83
1 Danau/Situ - - 6.157,57 0,12
2 Sungai - - 38.125,43 0,72
Kawasan Yang Memberikan
II Perlindungan Kawasan 181.885 3,7 180.648,32 3,39
Bawahannya
1 Hutan Lindung 181.885 3,7 180.648,32 3,39
2 Hutan Lindung Gambut 0 0 0 0,00
Kawasan Perlindungan
III 29.994,93 0,61 29.410,98 0,55
Setempat
1 Sempadan Pantai 1.361,36 0,02 1.756,70 0,03
2 Sempadan Sungai 27.963,52 0,57 27.335,78 0,51
3 Sempadan Danau/Situ 670,05 0,01 318,49 0,01
IV Kawasan Konservasi 698.719,44 14,24 748.068,96 14,03
1 Cagar Alam - - 1.957,55 0,04
2 Konservasi Perairan - - 34.150,08 0,64
Konservasi Pesisir dan
3 - - 5.745,88 0,11
Pulau Pulau Kecil
4 Taman Hutan Raya - - 33.432,30 0,63
5 Taman Nasional - - 671.964,13 12,60

6 Kawasan Hutan Adat - - 0,02


819,02
Kawasan Ekosistem
V - - 5.296,30 0,10
Mangrove
VI Kawasan Cagar Budaya - - 3.354,41 0,06
VII Kawasan Lindung Geologi - - 3.664 0,07
Luas Kawasan Lindung 910.599,37 18,56 1.014.725,78 19,03%
Luas Wilayah Prov. Jambi 4.905.811 5.332.119,30

21
RENCANA FUNGSI LINDUNG
KAWASAN PENCADANGAN KONSERVASI LAUT: KAWASAN CAGAR BUDAYA: KAWASAN LINDUNG GEOLOGI:

Kawasan pecadangan konservasi laut terdiri dari Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, Kawasan Lindung Geologi, meliputi:
Kawasan Konservasi Perairan dan Kawasan meliputi: a. Geopark Merangin;dan
Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. a) Kawasan Percandian Muaro Jambi di b. Kawasan KARST di Kabupaten Sarolangun.
Kawasan Konservasi Perairan terdapat di Kabupaten Muaro Jambi;
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan b) Kawasan Rumah Tuo Rantau Panjang di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat berupa Kabupaten Merangin;dan
kawasan konservasi perairan dan kawasan c) Kawasan Cagar Budaya Muara Tembesi di
konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil dengan Kabupaten Batang Hari.
total luas lahan 39.895,96 Ha

22
RENCANA FUNGSI BUDIDAYA
Sebelum Revisi Setelah Revisi

%
% terhadap
No Jenis Kawasan Perkiraan Luas Perkiraan Luas terhadap
Luas
(Ha) (Ha) Luas
Wilayah
Wilayah

I Kawasan Hutan Produksi 1.143.589,08 23,31% 1.253.136,85 23,50%


1 Hutan Produksi - - 1.242.030,33 99,11%
2 Hutan Produksi yang dapat Dikonversi - - 11.106,52 0,89%
II Kawasan Pertanian 382.652,51 7,80% 2.535.669,87 47,55%

1 Kawasan Perkebunan 2.142.034,32 43,66% 2.166.412,99 40,63%


2 Kawasan Tanaman Pangan - - 369.256,88 6,93%
III Kawasan Perikanan - - 228.569,32 4,29%
IV Kawasan Pertambangan dan Energi 152.484,01 3,11% 150.777,65 2,83%
1 Kawasan Pertambangan Batubara - - 6.136,51 0,12%
2 Kawasan Pertambangan Mineral Logam - - 144.610,47 2,71%
Kawasan Pertambangan Mineral Non
3 - - 30,66 0,001%
Logam
V Kawasan Peruntukan Industri 4.404,87 0,09% 6.700,78 0,13%

VI Kawasan Permukiman 31.048,25 0,63% 47.097,13 0,88%


1 Kawasan Permukiman Perkotaan - - 43.226,91 0,81%
2 Kawasan Permukiman Perdesaan - - 3.870,22 0,07%
VII Kawasan Transportasi - - 118.562,70 2,22%
VIII Kawasan Pertahanan dan Keamanan - - 1.121,14 0,02%
Luas Kawasan Budidaya 3.950.758 80,53 4.341.635,44 81,42%
Luas Wilayah Prov. Jambi 4.905.811 5.332.119,30

23
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

• kawasan strategis dari sudut


kepentingan lingkungan hidup
meliputi:
1. Kawasan Taman Nasional Kerinci
Seblat;
2. Kawasan Taman Nasional Berbak;
3. Kawasan Taman Nasional Bukit
Tigapuluh; dan
4. Kawasan Taman Nasional Bukit
Duabelas.
• kawasan strategis dari sudut
kepentingan sosial budaya Candi
Muara Jambi.

24
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI

(1) Kawasan Strategis Provinsi dari sudut


kepentingan ekonomi :
a. Perkotaan Jambi;
b. Perkotaan Muara Bulian-Muara Tembesi;
c. Perkotaan Muara Bungo
d. Perkotaan Muara Tebo;
e. Perkotaan Bangko;
f. Perkotaan Sarolangun
g. Kerinci-Sungai Penuh;
h. Perkotaan Sengeti;
i. Kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi;
(2) Kawasan strategis dari sudut kepentingan
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi berada di Kabupaten Kerinci
dan Kabupaten Merangin.

25
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai