Anda di halaman 1dari 8

KASUS PT PRAWESTY BATIK

I. PROFIL USAHA
Nama Pemilik : Lusia Herly Prawesty Tempat,
Tanggal Lahir : Bantul, 11 September 1980
Nama Usaha : Prawesty Batik
Lokasi Usaha : Ngeblak Wijirejo, Pandak, Bantul Jogjakarta
Tahun didirikan : Tahun 2013
No Telp : 08121556682 atau 085743862456
Sosial Media : @prawesty_batik_bantul (Instagram)
Produk/Layanan : Kain Batik (Utama), Baju Batik, Kemeja, dan Dress
Prawesty batik adalah salah satu rumah produksi batik yang ada di kota Bantul, dimana
dirumah produksi kami menawarkan beraneka ragam motif batik khas Bantul mulai dari Batik
Tulis, Batik Tulis Kombinasi dan Batik Cap. Kami juga menyediakan Showroom dengan
konsep rumah Jawa (Joglo) dimana akan membuat anda semakin nyaman dengan nuansa Khas
Jawa. Di Showroom kami menyiadakan berbagai macam batik dengan model yang mengikuti
perkembangan zaman (up to date) namun tidak mengurangi Khas dari Batik Bantul itu sendiri.
Pramesty Batik juga melayani pemesanan Seragam Kerja (Warna & Motif) sampai dengan
penjualan grosir pakaian batik dan kain batik.

II. PROSES BISNIS


A. SIKLUS PENDAPATAN
1. Proses Bisnis Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan perusahaan ini adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemprosesan informasi yang terkait dan berulang-ulang dalam menyediakan barang kepada
para pelanggan, serta menangih Kembali kepada para pelanggan dari hasil penjualan tersebut.
Tujuan utama siklus ini pada perusahaan prawesty batik adalah menyediakan barang tepat pada
waktu dan tepat tempat, serta dengan harga yang sesuai.
Prawesty Batik memiliki empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan; pemasukan
pesanan penjualan, pengiriman, penagihan, dan penagihan kas. Siklus pendapatan dimulai dari
penerimaan pesanan dari para pelanggan. Bagian pesanan penjualan bertanggung jawab atas
proses masuk pesanan penjualan. Proses pemasukan pesanan penjualan sendiri terdiri empat
tahap; pertama, melihat pesanan dari pelanggan, kedua, mengecek dan konfirmasi pesanan

1
pelanggan, ketiga, pengecekan ketersedian persediaan, dan keempat, menghubungi Kembali
pesanan pelanggan. Pesanan berbagai macam batik ini dapat diterima dengan berbagai cara,
misalnya datang langsung ke toko, melalui Sosial Media (Instagram, dan WhatApps), melalui
telepon, atau melalui tenaga penjualan di lapangan.
2. Arus Informasi Siklus Pendapatan

Salah satu cara meningkatkan efisiensi pemasukan pesanan penjualan adalah dengan
merekap data pesanan pelanggan, sebagian besar penjualan dilakukan secara kredit atau Down
Payment (uang muka). Dimana penjualan secara seperti itu harus disetujui terlebih dahulu
sebelum diproses kemudian adanya pemeriksaan ketersediaan persediaan produksi agar
menginformasikan kepada pelanggan mengenai perkiraan tanggal jadi pesanan. Apabila
tersedia cukup banyak persediaannya, maka pesanan penjualan tersebut dilengkapi kemudian
dilakukan pemberitahuan kepada pelanggan dan bagian pengiriman, dan bagian penagihan.

Aktivitas kedua dalam Siklus Pendapatan pada perusahaan ini adalah pengiriman, yaitu
memenuhi pesanan dan mengirimkan barang dagangan ke pelanggan. Proses ini terdiri dari dua
tahap; pertama, mengambil dan mengepak pesanan, dan kedua, mengirimkan pesanan tersebut.
Resi pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan pemasukan pesanan penjualan akan
memicu proses pengembilan dan pengepakan. Pekerja bagian Gudang menggunakan resi
sebagai mengindetifikasikan produknya sesuai dan jumlah tiap produk pesanan. Aktivitas
ketiga dalam siklus pendapatan pada perusahaan ini adalah bagian penagihan ke para
pelanggan. Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan yang dikirimkan
adalah suatu hal yang penting. Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemprosesn informasi dari
pemasukan pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Hal ini membutuhkan informasi
indentifikasi dan jumlah barang yang dikirim dari bagian pengiriman dan informasi mengenai
harga dan syarat khusus penjualan lainnya dari bagian penjualan.

B. SIKLUS PENGELUARAN KAS

1. Proses Bisnis

Siklus pengeluaran kas ini merupakan rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang. Dalam
siklus pengeluaran ini, pertukaran informasi utama adalah dengan para pemasok barang
(vendor). Tujuan utama siklus pengeluaran ini adalah meminimasi biaya total perolehan dan
memelihara persediaan, perlengkapan, dan biaya operasional.

Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran dalam perusahaan ini memesan

2
persediaan barang, perlengkapan, operasional maupun layanan. Keputusan penting dalam
aktivitas awal ini juga mengidentifikasi apa (what), kapan (where), dan berapa banyak (how
much) yang akan dibeli. Dalam perusahaan aktivitas ini membutuhkan pendekatan yang
digunakan untuk mengelola persediaan agar produksi berjalan dengan lancar tanpa ada
gangguan karena kekurangan persediaan.

2. Arus informasi

Permintaan pembelian pada perusahaan ini dipicu oleh fungsi pengendalian persediaan
yang merupakan sebuah dokumen atau formulir elektronis yang mengidentifikasikan
permintaan barang, menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal yang dibutuhkan,
deskripsi, jumlah barang, harga satuan, serta pemasok yang dianjurkan.
Pada perusahaan ini bagian penerimaan dan penyimpanan memiliki dua tanggung jawab
utama, pertama memutuskan apakah menerima kiriman dan memverifikasikan jumlah serta
kualitas barang yang dikirim. Keputusan pertama dibuat berdasarkan informasi yang diberikan
oleh fungsi pembelian, sedang memverifikasi jumlah barang yang dikirim merupakan hal yang
penting untuk memastikan bahwa perusahaan hanya membayar barang-barang yang memang
benar-benar diterima. Hal yang penting dalam menerima dan menyimpan barang adalah;
jangan sampai menerima jumlah barang seperti kain, minyak, stamp dan lainnya dengan jumlah
yang berbeda pada saat dipesan, menerima barang rusak, dan menerima barang dengan kualitas
rendah dibawah standar yang disesuaikan.
Membayar barang adalah menyetujui faktur penjualan dari pemasok untuk dibayar.
Proses yang terjadi adalah bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar,
kemudian kasir yang bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran. Kewajiban hukum
untuk membayar pemasok muncul pada saat barang diterima. Akan tetapi banyak perusahaan
mencatat utang usaha hanya setelah penerimaan dan persetujuan faktur penjualan dari pemasok.
Perusahaan Prawesty Batik ini pengeluaran kas setiap bulannya sekitaran Rp 70.000.000
– Rp 80.000.000 dari hasil pendapatan dan dikurangi oleh kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Pengeluaran kas pada perusahaan Prawesty Batik ini di gunakan untuk membiayai pada bagian
produksi, operasional contohnya seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, pulsa, plastic,
totebag, dan lain-lainnya) dan arus informasi pada perusahaan Prawesty Batik ini berasal dari
media sosial, wisatawan Bantul – Yogyakarta, dan pastinya pelanggan setia.
C. SIKLUS PRODUKSI
1. Proses Bisnis

Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait,

3
yang terus terjadi dan berkaitan dengan pembuatan produk. Pada siklus ini, informasi yang
berkaitan dengan barang jadi yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual diberikan ke siklus
pendapatan, dan informasi

mengenai kebutuhan bahan baku diberikan ke siklus pengeluaran. Informasi mengenai


tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke Siklus SDM/Penggajian yang selanjutnya akan
mengirim data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja dan informasi mengenai harga
poko penjualan akan dikirim ke buku besar.
Akuntansi biaya yang akurat merupakan input penting dalam keputusan mengena hal
yang berkaitan dengan; bauran produk (jenis barang dan berapa yang harus diproduksi),
penetapan harga pokok, alokasi dan perencanaan sumber daya, manajemen biaya (untuk
merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta mengevaluasi hasil kinerja.
2. Arus informasi

Prawesty Batik pada aktivitas Siklus Produksi ada desain produk, perencanaan dan
penjualan, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Dalam Prawesty Batik aktivitas desain
produksi bertujuan untuk mendesain sebuah produk batik yang memenuhi permintaan dalam
hal kualitas, ketahanan, fungsi, keindahan, serta meminimalkan biaya produksi. Proses desain
produk tersendiri memiliki berbeda-beda jangka waktu lama proses produksinya. Misalnya,
Batik tulis itu sekitaran 2-4 minggu, dan batik cap sekitaran 1-2 minggu kedua hal tersebut
tergantung dari desain seberapa rumitnya dan sederhana desainnya.
Langkah kedua dalam Siklus Produksi adalah perencanaan dan penjualan yang bertujuan
untuk mengembangkan rencana produksi yang efisien permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan barang jadi. Dua metode perencanaan produksi adalah perencanaan
sumber daya produksi (MRP II) dan just-in-time (JIT). Kedua metode ini berbeda pada masalah
rentang waktu perencanaan produksi. MRP II dapat digunakan untuk rentang waktu
perencanaan desain yang Panjang, sedangkan JIT hanya untuk rentang waktu perencanaan
yang pendek. Demikian juga MRP II dilakukan untuk memperkirakan permintaan pelanggan
dengan menyeimbangkan kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku, sehingga
disebut sebagai system produksi.
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah operasi produksi dari suatu barang.
Perusahaan Prawesty Batik ini masih menggunakan tradisional atau Sumber Daya Manusia
sebagai proses produksi. Proses produksi dari Prawesty Batik sendiri itu dibagai menjadi
beberapa bagian yaitu bagian pengrajin/desain motif batik, ngebatik menggunakan alat yang
sudah disediakan, ngescanner hasil dari penbuatan motif batik tersebut, pewarnaan, supervisor

4
dan lainnya.
Aktivitas yang terakhir dari siklus produksi adalah akuntansi biaya, yang bertujuan untuk
memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi
produksi, memberikan data yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan
harga serta keputusan bauran produk dan mengumpulkan dan memproses informasi yang
digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di
laporan keuangan Prawesty Batik. Untuk itu biayanya Prawesty Batik membutuhkan akumulasi
data mengenai beberapa jenis biaya; bahan baku, tenaga kerja langsung, mesin dan peralatan
serta overhead pabrik
D. SIKLUS SDM DAN PENGGAJIAN
1. Proses bisnis
Siklus SDM/ penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara efektif dalam mengelola pegawai.
Tugas-tugas yang penting adalah; merekrut dan memperkerjakan pegawai baru, melatih para
pekerja, memberikan jobdesc dan

memberikan kompensasi berupa gaji, mengevaluasi kinerja, dan menghentikan


pegawai.
Departemen SDM memberikan informasi mengenai pengangkatan tenaga kerja,
pemberhentian dan perubahan tingkat gaji karena adanya kenaikan tingkat dan promosi. Para
pegawai membuat perubahan dalam pengurangan diskresi. Department yang lain memberikan
data mengenai jam kerja pegawai yang sebenarnya. Lembaga pemerintah menyediakan tarif
pajak dan instruksi untuk memenuhi persyaratan peraturan.
2. Arus Informasi
Prawesty Batik memiliki beberapa siklus SDM dan penggajian yaitu perbarui file
penggajian, perbarui tarif dan potongan, merekap data waktu dan kehadiran, menyiapkan
penggajian, mengeluarkan dana penggajian, menghitung biaya biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Pada siklus pertama yaitu perbarui file penggajian Prawesty Batik melibatkan
pembaharuan file penggajian untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian yang
meliputi; memperkerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan
dalam pengurangan diskresi. Siklus yang kedua Perbarui tarif dan potongan pajak, pada
aktivitas ini Prawesty Batik jarang terjadi hanya apabila bagian penggajian menerima
pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak atau potongan lainnya.
Siklus yang ketiga Prawesty Batik merekap data waktu dan kehadiran karyawan,

5
informasi ini dtaang dalam berbagai bentuk, tergantung dari status pembayaran karyawan dan
dilakukan dengan cara mengumpulkan data waktu dan kehadiran karyawan. Prawesty Batik
menggunakan cara efisien yang dapat ditempuh dengan cara elektronis sebagai ganti dokumen
kertas sehingga dapat mengurangi waktu dan potensi kesalahan yang berhubungan dengan
pencatatan, verifikasim dan pemasukkan data serta kehadiran karyawan.
Berikutnya, aktivitas Prawesty adalah mempersiapkan penggajian, yaitu dimana Divisi
tempat karyawan bekerja memberikan hasil rekapan data mengenai jam yang dihabiskan dan
seorang supervisor biasanya pun mengkonfimasi data tersebut. Hal ini dicantumkan Langkah-
langkah Prawesty Batik melakukan proses penggajian, pertama file transaksi penggajian
karyawan diurut berdasarkan divisi jobdec yang sudah digabungkan. File data yang telah
diurutkan sesuai divisi kemudian digunakan untuk membuat cek gaji karyawan. Bagi setiap
karyawan, catatan file dan catatan transaksi terkait akan dibaca dan gaji kotor akan dihitung.
Selanjutnya semua potongan penggajian dijumlah dan totalnya dikurangkan penggajian dan
totalnya dikurangkan dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih. Terakhir, daftar
penggajian dan cek gaji karyawan dicetak dalam bentuk daftar penggajian yang berisi laporan.
Aktivitas Prawesty Batik yang kelima adalah mengeluarkan dana penggajian ke pada
karyawan. Sebagian besar karyawan dibayar dengan penyimpan langsung gaji bersih ke
rekening bank pribadi karyawan. Aktivitas Prawesty Batik yang terakhir adalah menghitung
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, Prawesty Batik tidak hanya memikirkan internal
dari Prawesty Batik saja tetapi eksternal juga yaitu dengan membayar kewajiban pajak
penghasil dan potongan sukarela lainnya dari setiap karyawan ke pemerintah atau Lembaga-
lembaga yang terkait.
E. SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
1. Proses Bisnis
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memegang peranan penting dalam SIA,
dimana salah satu fungsinya adalah mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber;
setiap subsistem siklus SIA yang memberikan informasi mengenai transaksi regular, bendahara
yang memberikan informasi aktivitas pembiayaan dan investasi, bagian anggaran memberikan
informasi jumlah anggaran, dan kontroler yang memberikan ayat jurnal penyesuaian. Informasi
ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi pemenuhan berbagai kebutuhan
informasi dan pemakai eksternal. Sehingga system buku besar dan pelaporan harus didesain
untuk menghasilkan laporan periodic secara teratur dan real time.
2. Arus Informasi
Prawesty Batik memiliki arus informasi pada siklus buku besar dan pelaporan yaitu;

6
perbarui buku besar, memasukkan ayat jurnal penyesuaian, membuat pelaporan keuangan, dan
membuat laporan manajerial. Prawesty Batik ini memiliki cara untuk memperbarui buku besar
dengan memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber: subsistem akuntansi dan
bendahara. Jadi buku besar dapat diperbarui setiap terjadi transaksi, akan tetapi berbagai
subsistem akuntansi biasanya memeperbaharui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama periode waktu
tertentu. Nah bagian bendaharanya yaitu membuat ayat jurnal satu persatu untuk
memperbaharui buku besar atas transaksi non-rutin.
Kedua adalah aktivitas memasukkan ayat jurnal penyesuaian yang berasal dari kontroler,
jadi ayat jurnal penyesuaian terbagi kedalam lima kategori dasar yaitu akrual yang
mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan berbagai
kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau dikeluarkan. Prawesty Batik ini
mempunyai beberapa macam-macam transaksi yaitu pembayaran dimuka, mencerminkan
jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan pertukaran kas sebelum
kinerja terjadi. Perkiraan, mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi
selama beberapa periode akuntansi. Meneliti Kembali, mewakili jurnal yang dibuat untuk
mencerminkan perbedaan nilai yang sesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu asset, atau
perubahan dalam prinsip akuntansi, dan terakhir perbaikan atas kesalahan pencatatan, mewakili
jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
Ketiga adalah buat laporan keuangan, Prawesty Batik membuat laporan keuangan
diawali dengan laporan laba rugi yang menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya
di neraca saldo yang disesuaikan. Kemudian membuat necara dimana dibutuhkan ayat jurnal
penutupan yang akan mengenolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta
memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba ditahan. Prawesty Batik menggunakan arus kas
sebagai data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan rincian mengenai aktivitas,
Dan yang terakhir adalah Prawesty Batik membuat laporan manajerial. Dimana laporan
pengendalian buku besar termasuk daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomer, nomer
akun, atau tanggal serta saldo akun buku besar. Prawesty Batik membuat beberapa anggaran
untuk dibuat perencanaan dan pengevaluasian kinerja. Anggaran operasional memperlihatkan
pendapatan dan pengeluaran yang direncanakan, anggaran pengeluaran modal memperlihatkan
perkiraan aliran masuk dan aliran keluar kas, anggaran arus kas juga membandingkan perkiraan
aliran kas masuk dari kegiatan operasi dengan perkiraan aliran kas masuk dari kegiatan operasi
dengan perkiran pengeluaran, serta digunakan untuk menetapkan kebutuhan peminjaman.

7
SOAL:

1. Gambar Diagram Arus Data semua siklus (gambarkan seperti apa Diagram konteks, dan
DFD Semua level dari semua siklus)

2. Lakukan analisis kelebihan dan kekurangan semua siklus

3. Lakukan analisis sistem pengendalian internal semua siklus

Anda mungkin juga menyukai