Anda di halaman 1dari 2

Tenaga kesehatan adalah profesi yang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat

untuk menjaga kondisi dan kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan umumnya


dikelompokkan menjadi berbagai profesi, misalnya dokter, dokter gigi, dokter hewan,
apoteker, perawat, fisioterapis, dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya tenaga kesehatan
tidak dapat bekerja secara individu saja, tetapi harus bekerja secara tim untuk mencapai
tujuan utama, yakni menjaga kesehatan pasiennya. Mereka perlu berkolaborasi dalam
menjalani tugasnya, seperti dokter memerlukan apoteker untuk meracikkan obat
berdasarkan resep dokter, dokter membutuhkan perawat untuk mengawasi sekaligus
melaporkan perkembangan pasien hari demi hari. Maka dari itu, inti dari kesembuhan
pasien adalah kolaborasi yang baik antar tenaga kesehatan.
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan
kepada pasien atau klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan
kerjasama
dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-
masing
bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan
kepada pasien atau klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan
kerjasama
dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-
masing
bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Kolaborasi dalam lingkup kesehatan merupakan suatu interaksi timbal balik antar tiap-tiap
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien dalam menentukan
diagnosis dan perawatan pasien. Dalam pelaksanaannya seringkali masalah internal, seperti
perbedaan pendapat, egosentris, eksklusifme, dan lain-lain. Hal tersebut sangat rentan
terjadi karena tiap-tiap tenaga kesehatan memiliki perbedaan pemikiran dalam
mendiagnosis pasien. Lebih lagi, masih banyak ditemukan sikap eksklusifme yang merasa
bahwa profesinya jauh lebih baik dibandingkan yang lain. Untuk mencegah maraknya hal
tersebut, diperlukannya empat poin penting dalam berkolaborasi, yakni keterampilan
komunikasi yang efektif,saling menghargai, rasa percaya, dan proses pembuatan keputusan
(Kozier, 2010). Dengan terjalinnya komunikasi yang lancar, maka kecil kemungkinan terjadi
misskomunikasi. Dengan adanya sikap saling menghargai dan saling percaya, akan tercipta
lingkungan kerja yang kondusif dan tidak akan ada sikap egois dalam pekerjaan, begitu pula
dengan pembuatan keputusan. Jika situasi kondusif dan komunikasi lancar maka proses
pembuatan keputusan tidak akan mengambil waktu yang lama. Saat ini, dalam
pengimplementasiannya terdapat istilah Interprofessional Education (IPE)
dan Interprofessional Collaboration (IPC). IPE adalah sebuah sistem pendidikan yang
bertujuan untuk mempelajari kolaborasi antar kesehatan dari berbagai profesi, sedangkan
IPC atau Interprofessional Collaboration merupakan istilah untuk aktualisasi di lapangan dari
pembelajaran IPE. Dengan adanya 2 program tersebut, diharapkan calon-calon tenaga
kesehatan dapat bekerja sama dan menjalin kolaborasi dengan baik untuk tercapai tujuan
utama, yakni kesehatan pasien.
Dalam dunia kesehatan kita perlu berkolaborasi kepada sesame tenaga kesehatan untuk
mencapai hasil yang maksimal. Kolaborasi dapat terwujud apabila setiap anggota mau
memahami peran dan tanggungjawab tiap-tiap profesi. Diperlukannya komunikasi yang
efektif,saling menghargai, rasa percaya, dan proses pembuatan keputusan untuk
mengoptimalkan kolaborasi antar tenaga kesehatan. Untuk itu kita harus membangun dan
menjaga kolaborasi antar tenaga kesehatan sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai