Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pedoman
“Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat (IGD)” ini dengan lancar. Penulisan pedoman
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu penilaian akreditasi rumah sakit.
Pedoman ini ditulis untuk memperlancar pelayanan yang ada di RSUD
Pariaman. Penulis berharap, dengan membaca pedoman ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pedoman
“Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat (IGD)”. Pedoman ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.

Pariaman, Juni 2016

Penulis

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | i


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT .............................................................. 2
BAB III VISI, MISI, DAN NILAI RUMAH SAKIT ......................................................... 6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT .................................................. 8
BAB VSTRUKTUR ORGANISASI IGD ......................................................................... 9
BAB VIURAIAN JABATAN .......................................................................................... 11
BAB VIITATA HUBUNGAN KERJA IGD .................................................................... 21
BAB VIIIPOLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ........................... 26
A.POLA KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT ................................. 26
B.KUALIFIKASI PERSONIL ..................................................................................... 27
C.PENGATURAN JAGA ............................................................................................ 27
BAB XPERTEMUAN / RAPAT ...................................................................................... 31
BAB XIPENUTUP ........................................................................................................... 34

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | ii


BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi


untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
yang telah ditetapkan. Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat
memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan
pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat, dan gawat darurat, baik
dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana. Bentuk pelayanan gawat
darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial bukan
hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim
kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk
memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya penanggulangan pasien
gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien gawat
darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit maupun
pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan penanganan
secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 1


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah
RSUD Pariaman berawal dari balai Pengobatan yang berdiri tahun 1951 dan
terletak di gelombang dengan tenaga kesehatan 1 orang Mantri. Pada tahun
1953/1954 Balai Pengobatan dirubah menjadi rumah sakit yang terletak di Kampung
Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari Italia.
Pada tahun 1955 Rumah sakit pindah ke Kampung Baru, dipimpin oleh
Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun 1960 dokter Ricci diganti oleh
Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin. Pada saat ini ruangan perawatan
ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal wanita untuk semua jenis penyakit.
Tahun 1965 dokter Basyaruddin diganti oleh dokter Leu Ciong Tek.
Pada tahun 1967 dokter Liu digantikan oleh dokter Hirawan Supran yang
dibantu oleh dokter Khaidir Isya. Pada saat ini rumah sakit dan Dinas Kesehatan
masih bergabung. Tahun 1969 RSUD Pariaman dipimpin oleh dokter Khaidir Isya
yang dibantu oleh dokter Asrida yang kemudian digantikan oleh dokter H. Asnir.
Tahun 1973 rumah sakit dan dinas kesehatan berpisah dengan lokasi yang
berdampingan.
Pada tahun 1977-1983 dipimpin oleh dr.Yasnil rumah sakit sudah terpisah
dengan dinas kesehatan berdasarkan SK Menkes RI No. 134/Menkes/SK/LU/1978
RSUD Pariaman menjadi rumah sakit kelas D.
Pada tahun 1984-989 dipimpin oleh dokter Mushar, Rumah sakit ini resmi
menjadi rumah sakit Tipe C berdasarkan SK Menkes RI No.233/ Menkes/
SK/IV/1983 diresmikan menjadi RSU Pariaman tanggal 12 November 1984 oleh
menteri kesehatan dr Suarjono Suryaningrat Sp.OG. Pada saat ini ditambah gedung
untuk rawat inap dan penambahan alat-alat medis modern seperti Rontgen.
1989-1996 dipimpin oleh dr.Nurdin HS dengan kelas tipe C. Pada 1996-2004
dipimpin oleh dr. Zahlul Adli M.Kes. Tahun 2004-2008 dipimpin drg.Rahmat
Samansyr M.Kes.
2008-2010 RSU Pariaman dipimpin dr. Asmaliza, M.Kes . Tahun 2010 nama
RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai dengan perda nomor
6/2010. Pada 2010-2011 RSUD Pariaman dipimpin oleh dr H.Syahrial, Sp.M. Tahun
2011-2015 RSUD Pariaman dr. Lila Yanwar, M.Kes dengan kelas tipe C.
2015 s/d Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Idria velutina. RSUD
Pariaman ditetapkan sebagai Rumah sakit kelas B berdasarkan Keputusan Gubernur
Provinsi Sumatera Barat Nomor 445-304-2015 tentang izin operasional

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 2


penyelenggaraan rumah sakit kelas B rumah sakit Pariaman di Kota Pariaman
tanggal Maret 2016.

B. Letak Geografis
RSUD Pariaman terletak di pusat Kota Pariaman dengan hamparan dataran
rendah yang landai terletak di pantai barat Sumatera dengan ketinggian antara 2
sampai dengan 35 meter di atas permukaan laut dengan luas daratan 73,36 km²
dengan panjang pantai ± 12,7 km dan terletak 000 33’ 00” – 000 40’43” Lintang
Selatan dan 100004’46” – 100010’55” Bujur Timur.
Kota Pariaman jumlah penduduknya hampir secara keseluruhan didominasi
oleh etnis Minangkabau, dengan rasio jenis kelamin 93.26, sedangkan jumlah
angkatan kerja 27.605 orang dengan jumlah pengangguran 2.970 orang. Dan pada
kecamatan Pariaman Tengah menjadi kawasan yang paling padat jumlah
penduduknya. Rata-rata mata pencarian penduduk kota pariaman nelayan, petani dan
berdagang.
Adapun batas wilayah RSUD Pariaman adalah :
Sebelah utara berbatasan dengan sungai air pampan
Sebelah selatan berbatasan dengan M.Yamin
Sebelah barat berbatasan dengan Tanah adat Mak etek amin CS
Sebelah timur berbatasan dengan jalan M.Djamil

C. Jenis Pelayanan
RSUD Pariaman merupakan RS Klas B, di samping itu juga merupakan RS
Rujukan Regional untuk wilayah Sumatera Barat bagian Barat. Pelayanan yang
diberikan berupa pelayanan spesialis dan Subspesialis. Pada tahun 2016 ini
pelayanan pelayanan RSUD Pariaman terdiri dari :
1. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam.
2. Instalasi Rawat Jalan.
a. Poliklinik Penyakit Dalam.
b. Poliklinik Bedah.
c. Poliklinik THT.
d. Poliklinik Neuorologi.
e. Poliklinik Paru.
f. Poliklinik TB DOTS.
g. Poliklinik Gigi.
h. Poliklinik Jiwa.
i. Poliklinik Psikologi.
j. Poliklinik Kulit & Kelamin.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 3


k. Poliklinik Anak
l. Poliklinik Tumbuh Kembang Anak.
m. Poliklinik Bedah Plastik
n. Poliklinik Orthopedi
o. Poliklinik Kebidanan & Penyakit Kandungan.
p. Poliklinik Keluarga Berencana.
q. Poliklinik Gizi (Konsultasi Gizi).
r. Poliklinik HIV/AIDS (Poli VCT).
s. Poliklinik Jantung.
t. Poliklinik keterapian fisik.
3. Instalasi Rawat Inap Bedah.
a. Kebidanan.
b. Bedah.
c. Mata.
4. Instalasi Rawat Inap Non Bedah
a. Penyakit Dalam.
b. Paru-Paru.
c. Jantung.
d. Neurologi.
5. Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak.
a. Anak.
b. Bayi/Perinatologi.
c. Rawat Gabung.
6. Instalasi Rawat Intensif (ICU)
7. Instalasi Bedah Sentral.
8. Instalasi Anestesi.
9. VIP Nantongga
10. Instalasi Penunjang dan Umum.
a. Instalasi Farmasi.
b. Instalasi Radiologi.
c. Instalasi Laboratorium
d. Instalasi Pemelihara Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
e. Instalasi Pemelihara Sarana Rumah Sakit (IPLRS).
f. Instalasi CSSD dan Laundry.
g. Instalasi Gizi.
h. Instalasi Pemulasaran Jenazah.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 4


Sedangkan pelayanan unggulan yang diberikan oleh RSUD Pariaman
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yaitu pelayanan ibu dan
bayi.

C. Jangkauan Pelayanan.

RSUD Pariaman merupakan Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Sumatera


Barat yang berada di Kota Pariaman dengan fasilitas cukup memadai yang dapat
melayani rujukan dari 4 daerah Kota/Kabupaten di Sumatera Barat Bagian Barat dan
daerah-daerah perbatasan Kabupaten Pasaman Barat, seperti : Kota Pariaman,
Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Lubuk Basung.

Gambar Peta Jangkauan Pelayanan RSUD Pariaman


Selama tahun 2015 Total pasien kunjungan rawat jalan adalah 208.812 pasien
yang dirawat adalah sebanyak 9553 pasien.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 5


BAB III
VISI, MISI, MOTO, TUJUAN DAN SASARAN RUMAH SAKIT

Visi, Misi dan Nilai


1. Visi
” Menjadi Rumah Sakit Regional yang Berstandar Internasional Dengan Nilai
Islami”

2. Misi
1. Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional.
3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja.
4. Meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja dan kesejahteraan karyawan.
5. Membudayakan nilai-nilai islam dalam setiap kegiatan.
6. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait.

3. Nilai
Nilai Organisasi merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap
pegawai dan dijadikan sebagai panduan dalam memilih berbagai alternatif yang
diperlukan untuk menuju masa depan. Dengan demikian, nilai dasar harus
memberikan batasan terhadap langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
mewujudkan visi organisasi karena tidak semua langkah atau cara dapat diterima
oleh sistem nilai yang dianut oleh Organisasi. Dengan diterapkannya nilai-nilai
Organisasi oleh semua pihak sebagai panduan dalam bertindak, diharapkan citra
Organisasi akan semakin baik.
RSUD Pariaman telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan
dilaksanakan oleh setiap insan Rumah Sakit agar pelayanan kesehatan yang
dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen). Budaya kerja Rumah Sakit dapat
dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi RSUD
Pariaman dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai
dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di RSUD
Pariaman. Nilai dasar tersebut adalah :
“RAKIK SALA”
Dengan makna nilai – nilai yang dianut oleh RSUD Pariaman adalah
sebagai berikut:
 Ramah
 Akuntabel
 Kekeluargaan

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 6


 Integritas
 Kompeten
 Santun
 Amanah
 Luwes
 Adil
Moto : “Cepat, Ramah, dan Melayani”
Tujuan :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas Rumah Sakit sesuai standar.
2. Meningkatkan sistem informasi layanan yang berkualitas.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam memberikan
pelayanan prima Rumah Sakit.
4. Meningkatkan kualitas manajemen kelembagaan dalam rangka menciptakan
keterbukaan dan komunikasi yang baik dalam lingkungan kerja.
5. Menciptakan kenyamanan dan keamanan dalam lingkungan kerja.
6. Menciptakan budaya islami dalam setiap pelayanan Rumah Sakit.
7. Membangun kerjasama dan kemitraan RSUD Pariaman dengna instansi terkait.

Sasaran :
1. Tersedianya media kontrol pelayanan Rumaha Sakit berbasis maklumat
pelayanan.
2. Meningkatkan mutu dan standar pelayanan RSUD Pariaman.
3. Terwujudnya program pengembangan layanan Geriatri.
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan untuk pendududk miskin.
5. Meningkatnya pelayanan BLUD RSUD Pariaman.
6. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan.
7. Terciptanya Rumah Sakit berwawasan lingkungan (Green Hospital).
8. Tersedianya sistem informasi layanan yang berkualitas berbasis IT.
9. Tersedia dan terlaksananya program penigkatan kompetensi karyawan sesuai
dengan profesi.
10. Menigkatnya sistem keamanan dan kenyamanan Rumah Sakit.
11. Terciptanya sistem keamanan dan kenyamanan Rumah Sakit.
12. Terciptanya Rumha Sakit yang memiliki fasilitas dan mampu beradaptasi dengan
bencana.
13. Diterapkannya nilai-nilai islami dalam setiap aktifitas pelayanan Rumah Sakit.
Terlaksananya kerjasama dengan stakeholder di regional barat sebagai rumah
sakit rujukan kelas B.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 7


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

STRUKTURORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN
Direktur

Bid. Yanmen & Bid Keuangan &


Bag Tata Usaha Bid Penunjang
Keperawatan Perencanaan

Subag Umum Seksi Seksi Seksi


& Adm Pelayanan Perencanaan Penunjang
Medis & Anggaran Medik

Subag Kepeg Seksi Seksi Seksi


& Diklat Keperawatan Perbendahara Penunjang
an, Akuntansi Non Medik
& Verifikasi
Subag Aset &
Perlengkapan

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 8


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI IGD

A. Visi, Misi, Landasan Nilai dan Tujuan


VISI
Meningkatkan kualitas hidup lahir batin manusia secara seimbang melalui
pelayanan gawat darurat yang profesional dan bermutu tinggi.
MISI
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang bermutu tinggi dan profesional.
LANDASAN NILAI
a) Manusia adalah individu yang unik (bio, psiko, sosio, dan spiritual)
b) Pelayanan yang diberikan bagi pasien tanpa memandang suku, ras, asal, dan
status sosial
c) Pelayanan diaksanakan secara paripurna dan bermutu
d) Pelayanan diberikan oleh tim yang terdiri oleh medis dan paramedis
e) Pembinaan dan pengembangan staf perlu dilaksanakan sejalan dengan
perkembangan dan teknologi.

TUJUAN (GOAL)
1. Respon time kurang dari 5 menit
2. Mengupayakan pasien terhindar dari komplikasi dan kecacatan
3. Tim mampu mengenal, menyiapkan dan menggunakan alat sesuai dengan
prosedur untuk life support
4. Mewujudkan kerjasama tim pelayanan kesehatan yang kompak dan disiplin
dalam mengatasi masalah pasien.
Motto
Melayani dengan ramah, cepat dan profesional

B. Pengertian, Falsafah, Tugas, Fungsi, Dan Tujuan IGD


1. Pengertian
Instalasi Gawat Darurat : adalah unit pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Falsafah
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien sesuai
tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial, ekonomi, agama, dan ras
akan menurunkan angka kematian dan kecacatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 9


3. Tugas dan Fungsi
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam secara
terus menerus dan berkesinambungan, meliputi :
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melalukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas, peralatan, dan obat – obatan life saving
e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non medis
f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain
4. Tujuan
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui sistem
rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai
c. Melakukan pertolongan korban musibah massal dan bencana yang
terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penangulangan penderita gawat
darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar
( basic life support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advanced life
support )
C. Struktur Organisasi
Kepala Instalasi Gawat Darurat

Kepala Ruang

PJ Logistik

PJ Shift

Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 10


BAB VI
URAIAN JABATAN

I. Kepala Instalasi IGD


A. Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang rawat yang berada
di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian tugas :
A. Melaksanakan fungsi perencanaan (PI)
1. Menyusun falsafah dan tujuan pelayanan di instalasi yang menjadi
tanggungjawabnya dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan/ medis dari segi jumlah
maupun kualifikasi tenaga di wilayah tanggungjawabnya
3. Menyusun program pengembangan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
4. Menyusun program orientasi bagi tenaga baru yang akan bekerja dan
mahasiswa yang menggunakan ruang rawat di Instalasi sebagai lahan praktek
5. Menyusun jadwal pertemuan berkala dengan kepala ruangan dan staf instalasi
6. Membuat usulan mutasi tenaga dari ruang rawat instalasi dan koordinasi
dengan kepala instalasi
B. Melaksanakan fungsi penggerakkan dan pelaksanaan (P2)
1. Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan dari Kabid dan Kasi
pelayanan
2. Menyampaikan dan menjelaskan kebijaksanaan bagian instalasi atas
persetujuan direktur melalui bidang pelayanan medik dan keperawatan dan
Kasi keperawatan.
3. Memberikan bimbngan pelayanan pada kepala ruangan dan staf pelayanan
dalam hal melaksanakan asuhan pasien
4. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga baru keperawatan yang akan
bekerja
5. Mengadakan pertemuan dengan kepala ruangan/ staf secara berkala atau
sewaktu-waktu jika diperlukan.
6. Menghadiri pertemuan yang akan dilaksanakan kepala bidang pelayanan dan
keperawatan/ Kasi keperawatan rumah sakit.
7. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil rapat staf serta hasil
kegiatan keperawatan di wilayah tanggung jawabnya serta menyampaikan
kepada Kasi keperawatan

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 11


8. Menampung dan menanggulangi usulan keluhan-keluhan tentang masalah
ketenangan maupun pelayanan keperawatan serta menyampaikan kepada
Kasi keperawatan.
9. Membantu menyelesaikan masalah yang timbul di ruang wilayah tanggung
jawab.
10. Meneliti dan mempertimbangkan syarat permohonan kenaikan pangkat, cuti,
pindah, berhenti dan lain-lain dari tenaga keperawatan.
C. Melaksanakan Fungsi Pengelola, Pengendalian, dan Penilaian (P3)
1. Mengendalikan pelaksanaan peraturan/ tata tertib, protap/ SPO pelayanan
medis/ keperawatan yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan peralatan secara efektif dan efisien.
3. Melaksanakan kunjungan keliling (supervisi) secara berkala/ sewaktu-waktu
ke ruang masing-masing instalasi agar tujuan pelayanan tercapai dan
lingkungan dalam keadaan kondusif. Supervisi tersebut dilakukan secara
mandiri atau bersama kepala ruangan/ Kasi keperawatan/ Kabid Pelayanan
dan keperawatan.
4. Menilai penampilan kinerja staf keperawatan dan medis di masing-masing
instalasi, koordinasi dengan kepala ruangan/ kepala instalasi.
5. Menilai mutu asuhan pelayanan medis dan keperawatan.

II. Dokter IGD

1 Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat

2 Nama Jabatan: Dokter IGD dan Ruangan

3 Hubungan Jabatan:
a. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang Pelayanan
b. Sub ordinasi :Kepala Ruang IGD, Ka Instalasi Gawat Darurat
c. Hubungan Koordinasi :
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan formal:
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b. Pengalaman:
Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
c. Keterampilan:
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat &
2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien IGD

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 12


d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik
e. Umur : Minimal 23 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun.
Tujuan :
5 1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan kepada
pasien yang datang ke RSUD Pariaman, dimana IGD sebagai salah satu pintu
masuk pasien RI & RJ
2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan pelayanan
medis di RSUD Pariaman sehingga tercapainya kepuasan pasien.
6 Fungsi :Menangani pasien IGD & Ruangan
7 Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Kabid Pelayanan
8 Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2. Mendahului penderita gawat darurat
3. Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi
4. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang
mengancam jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti
Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Takhikardi, Infark Myocard Acute,
Ventrikel Extrasystole yang mengancam jiwa.
5. Menulis status pasien yang meliputi :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Diagnosa Kerja
- Terapi
- Pemeriksaan penunjang
6. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah,
informatif, tegas dan bijaksana
7. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada
konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan
8. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di
ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat
termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus
9. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang
dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ICU yang
berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat
10. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk
mengetahui keadaan umum pasien
11. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang
merawat.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 13


12. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RSUD Pariaman

9. Wewenang
1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien
sesuai kebutuhan
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang ICU

III. Karu IGD


Tugas Pokok :
Menyelenggarakan, mengawasi serta mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1) Menyusun rencana kerja kepala ruangan
2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di IGD
3) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kasubsi Keperawatan.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat,
melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di IGD
2) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
3) Melaksanakan orientasi kepada siswa/ mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang ruang rawatnya sebagai lahan praktik
4) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain yang
akan kerja di IGD
5) Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi: penjelasan tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
6) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan sesuai standar
7) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf keperawatan dan
petugas lain yang bertugas di IGD
8) Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi Kasi Keperawatan/Kasubsi Keperawatan
9) Mengupayakan pengadaan peralatan da obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 14


10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
11) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi doker, khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien
12) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan
13) Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting untuk tindakan
keperawatan
14) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
IGD
15) Meneliti pengisisan assesmen pasien di IGD
16) Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makananan pasien sesuai
dengan program dietnya
17) Mengembalikan berkas tersebut ke bagian medikal record bila pasien
keluar/pulang dari IGD
18) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainnya di IGD, disampaikan kepada atasannya
19) Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang menggunakan IGD sebagai
lahan praktik
20) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai kebutuhan
dasar dalam batas wewenangnya
21) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi
:
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan
2) Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan
3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan obat-obatan
Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku
secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian mutu asuhan keperawatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 15


IV. Katim/ Penanggung Jawab Shift ( PJ Shift ) :
Tugas Pokok :
Menyelenggarakan, dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas :
1. Melakukan pengkajian lengkap dan mencatatnya pada formulir rekam
keperawatan untuk digunakan sebagai dasar perencanaan asuhan keperawatan
lebih lanjut.
2. Membuat rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan dan
rencana terapi yang ditetapkan oleh dokter.
3. Membuat rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan dan
rencana terapi yang ditetapkan oleh dokter.
4. Melakukan asuhan dan pelayanan keperawatan sesuai dengan rencana
keperawatan serta membuat rencana pulang.
5. Membagi tugas kepada semua PP yang menjadi anggota timnya dengan
mempertimbangkan kemampuan PP dan kebutuhan pasien yang harus dipenuhi.
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga sesuai kebutuhan
klien.
7. Mengadakan serah terima tugas kepada PP yang jaga sore dan menerima laporan
tugas dari PP jaga malam.
8. Memberikan bimbingan kepada PP yang jadi anggota tim dan melakukan evaluasi
hasil kerja PP.
9. Menyusun data yang berhubungan dengan asuhan keperawatan berdasar laporan
PP sebagai masukan untuk membuat laporan kerja karu.
10. Menghadiri pertemuan klinik dengan dokter dan tim kesehatan lain untuk
membicarakan dan membahas kasus – kasus dalam rangka meningkatkan mutu
asuhan dan pelayanan keperawatan.
11. Melakukan kunjungan keliling ruangan bersama PP dan dokter dan tim kesehatan
lain untuk mengetahui keadaan pasien dalam rangka memberikan asuhan dan
pelayanan keperawatan.
12. Memberikan bimbingan kepada siswa / mahasiswa praktik yang ada didalam tim
dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktik keperawatan.
13. Mengadakan konferensi keperawatan dengan PP untuk mengetahui masalah
dalam tim primer keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk
mendapatkan cara penyelesaian agar pelaksanaan perawatan klien berjalan sesuai
dengan tujuan
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 16


V. PERAWAT PELAKSANA IGD
Tugas Pokok :
Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan kepada pasien
Uraian Tugas :
1. Menyiapkan peralatan keperawatan / medis di unit gawat darurat untuk
kelancaran pelayanan kepada pasien.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Memelihara peralatan keperawatan / medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
4. Memberikan orientasi kepada pasien tentang gawat darurat dan lingkungannya,
peraturan / tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.
5. Melakukan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan, sesuaii dengan
kemampuannya, dengan cara :
a. Mengobservasi keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental dan
keluhan utama).
b. Melaksanakan anamnesa.
6. Menyusun rencana keperawatan sesuai batas kemampuannya.
7. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya, antara lain :
a. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan.
b. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
8. Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
9. Membantu merujuk pasien kepada institusi pelayanan kesehatan lain yang lebih
mampu sesuai instruksi dokter.
10. Melakukan tindakan kedaruratan kepada pasien gawat darurat sesuai SPO yang
berlaku.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
12. Melakukan observasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
13. Berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan di unit gawat darurat.
14. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal
dinas.
15. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien dan
keluarganya sehingga tercipta ketenangan.
16. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter penanggung jawab unit
gawat darurat atau kepala ruangan.
17. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin atasan.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 17


18. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat
dan benar sesuai standar.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
a. Menyediakan formulir untuk penyelesain administratif , seperti :
1) Surat ijin pulang
2) Surat keterangan istirahat sakit
3) Petunjuk diet
4) Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
5) Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
6) dan lain – lain
b. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
1) Program diet.
2) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
3) Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau institusi
pelayanan kesehatan lainnya.
4) Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau
bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.
c. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkannya, seperti:
1) Roolstoel
2) Tongkat penyangga
3) Protesa
d. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan dirumah misalnya :
1) Merawat luka
2) Melatih anggota gerak
3) Pengatur diet
e. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis, pada saat pergantian dinas.

VI. TENAGA PENUNJANG KEPERAWATAN (TPK)


1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Tenaga Pembantu Perawat (TPK)
3 Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Ruang
b. Sub Ordinasi : Anggota Tim Kesehatan lainnya, Adm
c. Hubungan Koordinasi : Apotik, Laboratorium, IRJ, radiologi, Rekam
Medik, Kasir, Logistik, Laundry, Bagian Umum

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 18


4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan Formal :
Minimal SMA
b. Pengalaman :
Pelatihan dasar tentang dasar-dasar perawatan 6 bulan dalam bidang
terkait atau pengalaman minimal 2 tahun di bidang keperawatan.
c. Nilai Kerjasama dan Kepribadiannya :
Nilai rata-rata NPK ≥ 3,0
d. Umur :
Minimal 19 tahun- 35 tahun (bila mampu dapat diperpanjang
pertahun).
e. Ketrampilan :
a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar tentang
pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
b. Komunikasi yang baik
f. Sikap :
1. Disiplin / jujur
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Loyalitas dan tanggungjawab yang tinggi
5 Tujuan Unit Kerjanya :
1. Membuat RSUD Pariaman dikenal sebagai rumah sakit yang selalu
memberi pelayanan dengan penuh cinta kasih dan memuaskan pasien
dan keluarganya, terkait sebagai tenaga penunjang keperawatan.
a. Turut serta mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang ada di
Instalasi Gawat Darurat
b. Membuat pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
berlandaskan pada sentuhan cinta kasih.

6 Uraian Tugas :
. 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, dan malam yakni :
Dinas pagi : pkl. 08.00 – 14.00 wib
Dinas sore : pkl. 14.00 – 20.00 wib
Dinas malam : pkl. 20.00 – 08. 00 wib
2. Mengatur tata ruang IGD guna mempermudah dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
3. Membantu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan unit
kerjanya guna memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
4. Membantu menjaga kelengkapan alat – alat yang ada di unitnya.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 19


5. Menyiapkan dan memelihara peralatan yang ada di unit kerjanya
6. Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan pelaporan
alat-alat rumah tangga termasuk alat-alat tenun secara tepat dan
benar sehingga tercipta suatu sistem informasi yang dapat dipercaya.
7 Uraian Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab membantu menyelesaikan semua tugas yang terkait
dengan pelayanan pasien IGD
2. Bertanggung jawab untuk semua tindakan yang dilakukan dan tugas
yang diberikan
3. Melaksanakan peraturan, kebijakan, dan prosedur yang ditentukan oleh
rumah sakit meliputi : kehadiran, penampilan dan K3 (Keselamatan,
Kesehatan, Kerja)
4. Menjunjung nama baik RSUD Pariaman
5. Turut membantu kerahasiaan pasien
6. Membantu mencegah terjadinya kecelakaan, luka, komplikasi dan
infeksi nosokomial terhadap pasien
7. Selalu mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
8. Selalu ingin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilannya
8 Uraian Wewenang :
1. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna memperlancar
jalannya tindakan keperawatan.
2. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapihan ruangan dan ketertiban
pelayanan terhadap pasien.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 20


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA IGD

IRNA ICU GIZI IRJ KASIR

Logistik Logistik Farmasi


Umum

Instalasi
Gawat
Darurat Operator
Admission

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar Rekam Radiologi Laboratotium Umum/Keamanan


Operasi Medik

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 21


II. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSUD Pariaman dengan unit lain.
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD
memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung
jawab sudah setuju).
(prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien IGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RSUD Pariaman akan diberikan nomor rekam
medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian
rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta
kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission(prosedur permintaan dan
penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien,
kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke
IGD.(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 23


ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien
IGD sesuai SPO terlampir).
9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RSUD Pariaman
(tanpa menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian
operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir
oleh perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
11. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRNA (Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai dengan
SPO terlampir).
12. Gizi
 Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama
pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
 Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke
bagian gizi.
13. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar,
setelah penanggung jawab/keluaraga pasien menandatangani surat persetujuan
rawat ICU, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke ruang ICU.
14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi
pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar
oleh perawat IGD ke bagian IRJ.
( Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis yang sedang praktek sesuai
SPO terlampir).

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 24


15. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RSUD Pariaman, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk
pasien sesuai dengan SPO terlampir )
16. Umum /Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 25


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT


Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jumlah kunjungan
dan jam perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan
jumlah kunjungan pasien IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD berdasarkan
gabungan rumus dari Philipine dan lokakarya PPNI :
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %
41 mg x 40 jam
Jumlah perawatan per hari = Rata-rata jumlah kunjungan pasien x rata-rata jam
perawatan = 33 x 4
= 132

= 5,1

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan = Karu + Katim + PP


= 1 + 1 + 30
= 32 Orang

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 26


B. KUALIFIKASI PERSONIL

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Jumlah


yang yang
Formal Masa Sertifikat ada dibutuhkan
Kerja
1 Ka Instalasi Dokter umum 10 tahun ACLS 1 1
Gawat Darurat

2 Ka Ruang IGD Min D3 Kep 8 Tahun BTCLS, 1 1


BLS

3. Katim IGD Min D3 Kep 3 Tahun BTCLS, 1


BLS

4. Dokter IGD Dokter 2 – 12 ACLS, 5


Umum tahun ATLS

5. Perawat Min D3 Kep 2 tahun BLS, 1


Pelaksana BTLS,
BCLS

6. Brankarman SMA 1 tahun BLS 4

C. PENGATURAN JAGA
1. Dokter jaga IGD
Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio jumlah
kasus di IGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift (1-1-1).
Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a. Senin – Sabtu :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00
b. Minggu / Hari Besar :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00
Peraturan kerja dokter ruangan dibagi dalam 2 Shift yaitu :

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 27


c. Senin – Sabtu :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00
d. Minggu / Hari libur :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00

2. Perawat IGD
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 30 orang, yang dibagi dalam 3
Shift yaitu :
 Dinas pagi : 6 orang
 Dinas sore : 5 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Dinas malam : 5 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Lepas malam : 2 orang
Pengaturan jaga perawat IGD dibagi dalam 3 shift yaitu :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00

D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD


I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
2. Dari dalam RSUD Pariaman sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RSUD Pariaman sendiri (Internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat
dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSUD
Pariaman. Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat mutasi atau
promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 28


 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Penyaringan/seleksi calon (selection)


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 29


E. Pengembangan SDM IGD
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan RSUD Pariaman
umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan
perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
1. Pendidikan
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan pendidikan D3
Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan.
Dengan persyaratan : masa kerja di RSUD Pariaman minimal 2 tahun dan Nilai
Prestasi Kerja (NPK)
minimal : 3,5.

2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD
dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RSUD
Pariaman
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan IGD.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 30


BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

B. Tujuan
i. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD RSUD Pariaman
ii. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh Ka.Ins IGD dan
kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2
macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Bidang
Pelayanan dan kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang
telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh
Karu.

2. Rapat Tidak Terjadwal :


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan
di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 31


BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat di
IGD.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan setiap tanggal 7. Adapun hal-
hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kec.
Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi, Kec.
Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus (
Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
b. Laporan SDM IGD yang meliputi :
1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 32


c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :
i. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
ii. Kondisi alat dan Fasilitas.
d. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :
1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani > 5
menit).
2. Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time
rate).
e. Laporan pemasukan dan pengeluaran IGD meliputi:
1. Laporan pendapatan IGD.
2. Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock IGD.

3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan tiap tanggal 7. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IGD
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
5. Laporan mutu pelayanan IGD.

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 33


BAB XI
PENUTUP

Peran RSUD Pariaman sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat, sehingga perlu ditingkat kemampuan pelayanan pengelolaan instalasi gawat
darurat agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu
sesuai dengan Visi dan Misi rumah sakit. Koordinasi internal dan eksternal rumah sakit
perlu selalu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan IGD.

Ditetapkan di : Pariaman
Pada tanggal : Juni 2016
Direktur RSUD Pariaman

dr. Indria Velutina


Nip : 19680622 200003 2 002

Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 34

Anda mungkin juga menyukai