Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pedoman
“Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat (IGD)” ini dengan lancar. Penulisan pedoman
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu penilaian akreditasi rumah sakit.
Pedoman ini ditulis untuk memperlancar pelayanan yang ada di RSUD
Pariaman. Penulis berharap, dengan membaca pedoman ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pedoman
“Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat (IGD)”. Pedoman ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.
Penulis
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT .............................................................. 2
BAB III VISI, MISI, DAN NILAI RUMAH SAKIT ......................................................... 6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT .................................................. 8
BAB VSTRUKTUR ORGANISASI IGD ......................................................................... 9
BAB VIURAIAN JABATAN .......................................................................................... 11
BAB VIITATA HUBUNGAN KERJA IGD .................................................................... 21
BAB VIIIPOLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ........................... 26
A.POLA KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT ................................. 26
B.KUALIFIKASI PERSONIL ..................................................................................... 27
C.PENGATURAN JAGA ............................................................................................ 27
BAB XPERTEMUAN / RAPAT ...................................................................................... 31
BAB XIPENUTUP ........................................................................................................... 34
A. Sejarah
RSUD Pariaman berawal dari balai Pengobatan yang berdiri tahun 1951 dan
terletak di gelombang dengan tenaga kesehatan 1 orang Mantri. Pada tahun
1953/1954 Balai Pengobatan dirubah menjadi rumah sakit yang terletak di Kampung
Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari Italia.
Pada tahun 1955 Rumah sakit pindah ke Kampung Baru, dipimpin oleh
Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun 1960 dokter Ricci diganti oleh
Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin. Pada saat ini ruangan perawatan
ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal wanita untuk semua jenis penyakit.
Tahun 1965 dokter Basyaruddin diganti oleh dokter Leu Ciong Tek.
Pada tahun 1967 dokter Liu digantikan oleh dokter Hirawan Supran yang
dibantu oleh dokter Khaidir Isya. Pada saat ini rumah sakit dan Dinas Kesehatan
masih bergabung. Tahun 1969 RSUD Pariaman dipimpin oleh dokter Khaidir Isya
yang dibantu oleh dokter Asrida yang kemudian digantikan oleh dokter H. Asnir.
Tahun 1973 rumah sakit dan dinas kesehatan berpisah dengan lokasi yang
berdampingan.
Pada tahun 1977-1983 dipimpin oleh dr.Yasnil rumah sakit sudah terpisah
dengan dinas kesehatan berdasarkan SK Menkes RI No. 134/Menkes/SK/LU/1978
RSUD Pariaman menjadi rumah sakit kelas D.
Pada tahun 1984-989 dipimpin oleh dokter Mushar, Rumah sakit ini resmi
menjadi rumah sakit Tipe C berdasarkan SK Menkes RI No.233/ Menkes/
SK/IV/1983 diresmikan menjadi RSU Pariaman tanggal 12 November 1984 oleh
menteri kesehatan dr Suarjono Suryaningrat Sp.OG. Pada saat ini ditambah gedung
untuk rawat inap dan penambahan alat-alat medis modern seperti Rontgen.
1989-1996 dipimpin oleh dr.Nurdin HS dengan kelas tipe C. Pada 1996-2004
dipimpin oleh dr. Zahlul Adli M.Kes. Tahun 2004-2008 dipimpin drg.Rahmat
Samansyr M.Kes.
2008-2010 RSU Pariaman dipimpin dr. Asmaliza, M.Kes . Tahun 2010 nama
RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai dengan perda nomor
6/2010. Pada 2010-2011 RSUD Pariaman dipimpin oleh dr H.Syahrial, Sp.M. Tahun
2011-2015 RSUD Pariaman dr. Lila Yanwar, M.Kes dengan kelas tipe C.
2015 s/d Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Idria velutina. RSUD
Pariaman ditetapkan sebagai Rumah sakit kelas B berdasarkan Keputusan Gubernur
Provinsi Sumatera Barat Nomor 445-304-2015 tentang izin operasional
B. Letak Geografis
RSUD Pariaman terletak di pusat Kota Pariaman dengan hamparan dataran
rendah yang landai terletak di pantai barat Sumatera dengan ketinggian antara 2
sampai dengan 35 meter di atas permukaan laut dengan luas daratan 73,36 km²
dengan panjang pantai ± 12,7 km dan terletak 000 33’ 00” – 000 40’43” Lintang
Selatan dan 100004’46” – 100010’55” Bujur Timur.
Kota Pariaman jumlah penduduknya hampir secara keseluruhan didominasi
oleh etnis Minangkabau, dengan rasio jenis kelamin 93.26, sedangkan jumlah
angkatan kerja 27.605 orang dengan jumlah pengangguran 2.970 orang. Dan pada
kecamatan Pariaman Tengah menjadi kawasan yang paling padat jumlah
penduduknya. Rata-rata mata pencarian penduduk kota pariaman nelayan, petani dan
berdagang.
Adapun batas wilayah RSUD Pariaman adalah :
Sebelah utara berbatasan dengan sungai air pampan
Sebelah selatan berbatasan dengan M.Yamin
Sebelah barat berbatasan dengan Tanah adat Mak etek amin CS
Sebelah timur berbatasan dengan jalan M.Djamil
C. Jenis Pelayanan
RSUD Pariaman merupakan RS Klas B, di samping itu juga merupakan RS
Rujukan Regional untuk wilayah Sumatera Barat bagian Barat. Pelayanan yang
diberikan berupa pelayanan spesialis dan Subspesialis. Pada tahun 2016 ini
pelayanan pelayanan RSUD Pariaman terdiri dari :
1. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam.
2. Instalasi Rawat Jalan.
a. Poliklinik Penyakit Dalam.
b. Poliklinik Bedah.
c. Poliklinik THT.
d. Poliklinik Neuorologi.
e. Poliklinik Paru.
f. Poliklinik TB DOTS.
g. Poliklinik Gigi.
h. Poliklinik Jiwa.
i. Poliklinik Psikologi.
j. Poliklinik Kulit & Kelamin.
C. Jangkauan Pelayanan.
2. Misi
1. Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional.
3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja.
4. Meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja dan kesejahteraan karyawan.
5. Membudayakan nilai-nilai islam dalam setiap kegiatan.
6. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait.
3. Nilai
Nilai Organisasi merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap
pegawai dan dijadikan sebagai panduan dalam memilih berbagai alternatif yang
diperlukan untuk menuju masa depan. Dengan demikian, nilai dasar harus
memberikan batasan terhadap langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
mewujudkan visi organisasi karena tidak semua langkah atau cara dapat diterima
oleh sistem nilai yang dianut oleh Organisasi. Dengan diterapkannya nilai-nilai
Organisasi oleh semua pihak sebagai panduan dalam bertindak, diharapkan citra
Organisasi akan semakin baik.
RSUD Pariaman telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan
dilaksanakan oleh setiap insan Rumah Sakit agar pelayanan kesehatan yang
dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen). Budaya kerja Rumah Sakit dapat
dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi RSUD
Pariaman dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai
dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di RSUD
Pariaman. Nilai dasar tersebut adalah :
“RAKIK SALA”
Dengan makna nilai – nilai yang dianut oleh RSUD Pariaman adalah
sebagai berikut:
Ramah
Akuntabel
Kekeluargaan
Sasaran :
1. Tersedianya media kontrol pelayanan Rumaha Sakit berbasis maklumat
pelayanan.
2. Meningkatkan mutu dan standar pelayanan RSUD Pariaman.
3. Terwujudnya program pengembangan layanan Geriatri.
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan untuk pendududk miskin.
5. Meningkatnya pelayanan BLUD RSUD Pariaman.
6. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan.
7. Terciptanya Rumah Sakit berwawasan lingkungan (Green Hospital).
8. Tersedianya sistem informasi layanan yang berkualitas berbasis IT.
9. Tersedia dan terlaksananya program penigkatan kompetensi karyawan sesuai
dengan profesi.
10. Menigkatnya sistem keamanan dan kenyamanan Rumah Sakit.
11. Terciptanya sistem keamanan dan kenyamanan Rumah Sakit.
12. Terciptanya Rumha Sakit yang memiliki fasilitas dan mampu beradaptasi dengan
bencana.
13. Diterapkannya nilai-nilai islami dalam setiap aktifitas pelayanan Rumah Sakit.
Terlaksananya kerjasama dengan stakeholder di regional barat sebagai rumah
sakit rujukan kelas B.
STRUKTURORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN
Direktur
TUJUAN (GOAL)
1. Respon time kurang dari 5 menit
2. Mengupayakan pasien terhindar dari komplikasi dan kecacatan
3. Tim mampu mengenal, menyiapkan dan menggunakan alat sesuai dengan
prosedur untuk life support
4. Mewujudkan kerjasama tim pelayanan kesehatan yang kompak dan disiplin
dalam mengatasi masalah pasien.
Motto
Melayani dengan ramah, cepat dan profesional
Kepala Ruang
PJ Logistik
PJ Shift
3 Hubungan Jabatan:
a. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang Pelayanan
b. Sub ordinasi :Kepala Ruang IGD, Ka Instalasi Gawat Darurat
c. Hubungan Koordinasi :
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan formal:
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b. Pengalaman:
Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
c. Keterampilan:
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat &
2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien IGD
9. Wewenang
1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien
sesuai kebutuhan
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang ICU
6 Uraian Tugas :
. 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, dan malam yakni :
Dinas pagi : pkl. 08.00 – 14.00 wib
Dinas sore : pkl. 14.00 – 20.00 wib
Dinas malam : pkl. 20.00 – 08. 00 wib
2. Mengatur tata ruang IGD guna mempermudah dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
3. Membantu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan unit
kerjanya guna memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
4. Membantu menjaga kelengkapan alat – alat yang ada di unitnya.
Instalasi
Gawat
Darurat Operator
Admission
Umum/Tehnisi Umum/Supir
= 5,1
C. PENGATURAN JAGA
1. Dokter jaga IGD
Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio jumlah
kasus di IGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift (1-1-1).
Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a. Senin – Sabtu :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00
b. Minggu / Hari Besar :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00
Peraturan kerja dokter ruangan dibagi dalam 2 Shift yaitu :
2. Perawat IGD
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 30 orang, yang dibagi dalam 3
Shift yaitu :
Dinas pagi : 6 orang
Dinas sore : 5 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
Dinas malam : 5 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
Lepas malam : 2 orang
Pengaturan jaga perawat IGD dibagi dalam 3 shift yaitu :
Shift pagi : Jam 07.30 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 20.00
Shift Malam : jam 20.00 – 08.00
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD
dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RSUD
Pariaman
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan IGD.
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
i. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD RSUD Pariaman
ii. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh Ka.Ins IGD dan
kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2
macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Bidang
Pelayanan dan kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang
telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh
Karu.
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat di
IGD.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan setiap tanggal 7. Adapun hal-
hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kec.
Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi, Kec.
Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus (
Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
b. Laporan SDM IGD yang meliputi :
1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan tiap tanggal 7. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IGD
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
5. Laporan mutu pelayanan IGD.
Ditetapkan di : Pariaman
Pada tanggal : Juni 2016
Direktur RSUD Pariaman