Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pedoman “Pengorganisasian Instalasi Bedah Sentral (IBS)”
ini dengan lancar. Penulisan pedoman ini bertujuan untuk memenuhi salah satu penilaian akreditasi rumah
sakit. Pedoman ini ditulis untuk memperlancar pelayanan yang ada di RSUD Pariaman. Penulis berharap,
dengan membaca pedoman ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah
wawasan kita mengenai Pedoman “Pengorganisasian Instalasi Bedah Sentral (IBS)” ”. Pedoman ini masih
jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik. Pariaman, Juni 2016 Direktur RSUD Pariama
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT.......................................................................2

A. Sejarah ..............................................................................................................................2

B. Letak Geografis ................................................................................................................3

C. Jenis Pelayanan.................................................................................................................3

D. Jangkauan Pelayanan........................................................................................................4

BAB III VISI, MISI, MOTO, TUJUAN DAN SASARAN RUMAH SAKIT............................6

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT............................................................8

BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL...................................9

BAB VII URAIAN JABATAN.................................................................................................10

BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA ..................................................................................19

BAB IX POLA KETENGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.........................................20

A. Pola Ketenagaan .............................................................................................................20

B. Kualifikasi Personil ........................................................................................................21

BAB X KEGIATAN ORIENTASI............................................................................................22

BAB XI PERTEMUAN/ RAPAT .............................................................................................23

BAB XII PELAPORAN ............................................................................................................2


BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, sarat dengan togas,
beban, masalah, dan harapan yang digantungkan padanya sehingga tersedianya fasilitas rumah sakit yang
aman, memadai, berfungsi, dan suportif bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung saat ini bukan menjadi
hal yang baru lagi. Hal ini wajib diupayakan oleh rumah sakit yang melaksanakan tugas pelayanan
kesehatan masyarakat.Fasilitas tersebut meliputi sarana, gedung, prasarana, dan peralatan kesehatan yang
layak dipakai.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa
pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya
sesuai dengen kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah diterapkan.

Keperawatan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
mempunyai peran utama dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi pasien dengan memeberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif selama 24 jam. Mutu pelayanan keperawatan sangat didukung
manajemen dibidang keperawatan, yang secara umum bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan
keperawatan. Salah satu pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit adalah pelayanan di ruang
operasi (OK). Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokeran telah menjadikan pembedahan yang
dahulunya sebagai usaha terakhir, sekarang menjadi sesuatu dapat diterima secara umum.

Pelayanan professional yang diberikan pada pasien di kamar operasi kegiatan mengidentifikasi kebutuhan
fisiologis, psikologis, sosial pasien mengimplementasikan asuhan keperawatan yang bersifat individualistik,
mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan berdasarkan ilmu keperawatan, biomedis, ilmu perilaku dan
ilmu alam dasar dalam rangka memulihkan dan mempertahankan derajat kesehatan , kesejahteraaan klien
sebelum, selama dan sesudah tindakan operasi. Untuk menjaga kelancaran pelayanan dan memelihara
segala fasilitas yang ada menjadi siap dan layak pakai, dibutuhkan suatu system managemen yang mengatur
tentang pengunaan, pemeliharaan, serta batasan-batasan lain sehingga dalam menggunakannya tidak
menimbulkan suatu bahaya atau risiko.

Pedoman Pengorganiasasian Kamar Operasi memuat Visi Misi, gambaran umum,strukrur organisasi,uraian
jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan, kegiatan orientasi, jadwal pertemuan dan pelaporan. Rumah
Sakit Umum Daerah Pariaman
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah RSUD Pariaman berawal dari balai Pengobatan yang berdiri tahun 1951 dan terletak di
gelombang dengan tenaga kesehatan 1 orang Mantri. Pada tahun 1953/1954 Balai Pengobatan dirubah
menjadi rumah sakit yang terletak di Kampung Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari Italia. Pada
tahun 1955 Rumah sakit pindah ke Kampung Baru, dipimpin oleh Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci.
Tahun 1960 dokter Ricci diganti oleh Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin. Pada saat ini
ruangan perawatan ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal wanita untuk semua jenis penyakit. Tahun
1965 dokter Basyaruddin diganti oleh dokter Leu Ciong Tek. Pada tahun 1967 dokter Liu digantikan oleh
dokter Hirawan Supran yang dibantu oleh dokter Khaidir Isya. Pada saat ini rumah sakit dan Dinas
Kesehatan masih bergabung. Tahun 1969 RSUD Pariaman dipimpin oleh dokter Khaidir Isya yang dibantu
oleh dokter Asrida yang kemudian digantikan oleh dokter H. Asnir. Tahun 1973 rumah sakit dan dinas
kesehatan berpisah dengan lokasi yang berdampingan. Pada tahun 1977-1983 dipimpin oleh dr.Yasnil
rumah sakit sudah terpisah dengan dinas kesehatan berdasarkan SK Menkes RI No.
134/Menkes/SK/LU/1j978 RSUD Pariaman menjadi rumah sakit kelas D. Pada tahun 1984-989 dipimpin
oleh dokter Mushar, Rumah sakit ini resmi menjadi rumah sakit Tipe C berdasarkan SK Menkes RI
No.233/ Menkes/ SK/IV/1983 diresmikan menjadi RSU Pariaman tanggal 12 November 1984 oleh menteri
kesehatan dr Suarjono Suryaningrat Sp.OG. Pada saat ini ditambah gedung untuk rawat inap dan
penambahan alat-alat medis modern seperti Rontgen. 1989-1996 dipimpin oleh dr.Nurdin HS dengan kelas
tipe C. Pada 1996-2004 dipimpin oleh dr.Zahlul Adli M.Kes. Tahun 2004-2008 dipimpin drg.Rahmat
Samansyr M.Kes. 2008-2010 RSU Pariaman dipimpin dr. Asmaliza, M.Kes . Tahun 2010 nama RSU
pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai dengan perda nomor 6/2010. Pada 2010-2011 RSUD
Pariaman dipimpin oleh dr H.Syahrial, Sp.M. Tahun 2011-2015 RSUD Pariaman dr. Lila Yanwar, M.Kes
dengan kelas tipe C. 2015 s/d Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Idria velutina. RSUD Pariaman
ditetapkan sebagai Rumah sakit kelas B berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor
445-304-2015 tentang izin operasional penyelenggaraan rumah sakit kelas B rumah sakit Pariaman di Kota
Pariaman tanggal Maret 2016. Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 3 B. Letak Geografis RSUD
Pariaman terletak di pusat Kota Pariaman dengan hamparan dataran rendah yang landai terletak di pantai
barat Sumatera dengan ketinggian antara 2 sampai dengan 35 meter di atas permukaan laut dengan luas
daratan 73,36 km² dengan panjang pantai ± 12,7 km dan terletak 000 33’ 00” – 000 40’43” Lintang Selatan
dan 100004’46” – 100010’55” Bujur Timur. Kota Pariaman jumlah penduduknya hampir secara
keseluruhan didominasi oleh etnis Minangkabau, dengan rasio jenis kelamin 93.26, sedangkan jumlah
angkatan kerja 27.605 orang dengan jumlah pengangguran 2.970 orang. Dan pada kecamatan Pariaman
Tengah menjadi kawasan yang paling padat jumlah penduduknya. Rata-rata mata pencarian penduduk kota
pariaman nelayan, petani dan berdagang. Adapun batas wilayah RSUD Pariaman adalah : Sebelah utara
berbatasan dengan sungai air pampan Sebelah selatan berbatasan dengan M.Yamin Sebelah barat
berbatasan dengan Tanah adat Mak etek amin CS Sebelah timur berbatasan dengan jalan M.Djamil C. Jenis
Pelayanan RSUD Pariaman merupakan RS Klas B, di samping itu juga merupakan RS Rujukan Regional
untuk wilayah Sumatera Barat bagian Barat. Pelayanan yang diberikan berupa pelayanan spesialis dan
Subspesialis. Pada tahun 2016 ini pelayanan pelayanan RSUD Pariaman terdiri dari : 1. Instalasi Gawat
Darurat 24 Jam. 2. Instalasi Rawat Jalan. a. Poliklinik Penyakit Dalam. b. Poliklinik Bedah. c. Poliklinik
THT. d. Poliklinik Neuorologi. e. Poliklinik Paru. f. Poliklinik TB DOTS. g. Poliklinik Gigi. h. Poliklinik
Jiwa. i. Poliklinik Psikologi. j. Poliklinik Kulit & Kelamin. k. Poliklinik Anak l. Poliklinik Tumbuh
Kembang Anak. m. Poliklinik Bedah Plastik n. Poliklinik Orthopedi o. Poliklinik Kebidanan & Penyakit
Kandungan. Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 4 p. Poliklinik Keluarga Berencana. q. Poliklinik Gizi
(Konsultasi Gizi). r. Poliklinik HIV/AIDS (Poli VCT). s. Poliklinik Jantung. t. Poliklinik keterapian fisik. 3.
Instalasi Rawat Inap Bedah. a. Kebidanan. b. Bedah. c. Mata. 4. Instalasi Rawat Inap Non Bedah a.
Penyakit Dalam. b. Paru-Paru. c. Jantung. d. Neurologi. 5. Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak. a. Anak. b.
Bayi/Perinatologi. c. Rawat Gabung. 6. Instalasi Rawat Intensif (ICU) 7. Instalasi Bedah Sentral. 8. Unit
Anestesi. 9. VIP Nantongga 10. Instalasi Penunjang dan Umum. a. Instalasi Farmasi. b. Instalasi Radiologi.
c. Instalasi Laboratorium d. Instalasi Pemelihara Sarana Rumah Sakit (IPSRS). e. Instalasi Pemelihara
Sarana Rumah Sakit (IPLRS). f. Instalasi CSSD dan Laundry. g. Instalasi Gizi. h. Instalasi Pemulasaran
Jenazah. Sedangkan pelayanan unggulan yang diberikan oleh RSUD Pariaman sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis yaitu pelayanan ibu dan bayi. D. Jangkauan Pelayanan RSUD
Pariaman merupakan Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang berada di Kota Pariaman
dengan fasilitas cukup memadai yang dapat melayani rujukan dari 4 daerah Kota/Kabupaten di Sumatera
Barat Bagian Barat dan daerah-daerah Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman | 5 perbatasan Kabupaten
Pasaman Barat, seperti : Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Lubuk Basung.
Gambar Peta Jangkauan Pelayanan RSUD Paria

Anda mungkin juga menyukai