Anda di halaman 1dari 29

BAB III KAJIAN SITUASI DI RUANG ANGGREK RSUD SUMEDANG TAHUN 2013

1.

GAMBARAN UMUM A. GAMBARAN UMUM RSUD SUMEDANG RSUD Kab. Sumedang adalah rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia yang terletak di ibukota kabupaten Sumedang Rumah sakit ini merupakan salah satu dari tiga rumah sakit di kabupaten Sumedang (dua diantaranya Rumah Sakit Swasta). Berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor

150/Menkes/SK/X/2003 tanggal 27 Oktober 2003, dan ditetapkan oleh SK Bupati Sumedang Nomor 445/Kep.270- RSUD/2003 pada tanggal 3 Desember 2003 RSU Unit Swadana Daerah Kabupaten statusnya berubah menjadi RS Tipe B Non Pendidikan. Sebelum tahun 1920, dr. Leimena pernah menjadi dokter di Sumedang bukan sebagai dokter pemerintah melainkan sebagai dokter zending yang tempatnya di Jalan Raya (Sekarang Gudang Pupuk Pusri, Jalan Geusan Ulun Sumedang). Kurang lebih antara tahun 1920-1930 dr. Djoenjoenan bertugas di Sumedang, sekitar sebelum tahun 1932 di Sumedang ada garnisun tentara Hindia Belanda dimana terdapat seorang militer Belanda yang juga bertugas untuk mengurus kesehatan rakyat. Untuk itu maka di bedah Kota Sumedang dibangun sebuah Rumah Sakit yang kemudian dikenal sebagai rumah sakit sederhana yang dicat hitam (hideung) sehingga rumah sakit ini kemudian dikenal dengan Rumah Sakit Hideung, yang bertempat di Ciuyah (sekarang bernama Jalan Kartini). Disamping adanya Rumah Sakit Hideung, adapula barak cacar yang bertempat di Cipameungpeuk (sekarang dipakai terminal), tanah dan bangunan tersebut sebenarnya adalah kepunyaan kesehatan. Pada tahun 1932, Garnisun Tentara Hindia Belanda dibubarkan dan dokter militer-

40

nyapun dipindahkan pula, setelah itu kesehatan di daerah Sumedang hanya dipegang oleh seorang Mantri (Mantri Aan) dibantu oleh seorang pembantu yang mengurus poliklinik, sedang perawatan, di Rumah Sakit Hideung ditiadakan. Sejak itu didatangkan seorang dokter dari Bandung yaitu dr.R.Gadroen, yang datang seminggu 2 kali yaitu pada hari selasa dan hari sabtu. Dimana pada hari Selasa selain mengunjungi Sumedang juga mengunjungi Poliklinik Situraja dan Darmaraja, sedangkan hari Sabtu selain mengunjungi Sumedang juga mengunjungi Poliklinik Legok dan Paseh. Pada tahun 1934 Regentschap mengangkat dr.M.Djoenaedi sebagai dokter pembantu dan pada tahun 1935 beliau diangkat sebagai dokter pemerintah diperbantukan pada Regentschap Soemedang. Sejak itu di rumah sakit diadakan lagi secara sederhana dengan perubahan beberapa pegawai dan dr.R.Gadroen tidak lagi ke Sumedang. Pada tahun 1944 sesudah tentara Jepang masuk ke Indonesia didirikan rumah sakit di sayuran (tempat RSU Sumedang sekarang) yang didirikan susah payah, dimana dulunya ada sekolah dua kelas. Pada saat itu Dinas Kesehatan bersatu dengan rumah sakit dan pada tahun 1945 rumah sakit tersebut baru selesai dan sangat besar sekali bantuannya pada saat revolusi. Pada tahun 1947 waktu tentara Belanda menyerang dan masuk ke kota dipergunakan untuk asrama tentara Belanda dan penampungan untuk tentara yang celaka pada waktu bertempur. Setelah Belanda menguasai Situraja maka semua pegawai ditangkap oleh tentara Belanda dan mereka dikirim ke Sumedang, kemudian Belanda menyerahkan RS tersebut kepada Pemerintah Indonesia yang pada waktu itu bernama Negara Pasoendan. Sumedang (Agresi Militer I) atas perintah militer maka RS ditinggalkan sedangkan pegawainya mengungsi ke Situraja. Selama 3 bulan RS

41

Tanggal 15 Maret 1953 didirikan Kantor Dinas Kesehatan tersendiri yang terpisah dari rumah sakit, maka sejak pemisahan itulah rumah sakit diadakan perubahan-perubahan dan perluasan lahan. Dengan terbitnya Kepres Nomor 38 Tahun 1992 tentang Penetapan RS sebagai Unit Swadana, maka dengan dasar Perda Nomor 2 tahun 1993 tanggal 23 pebruari 1993, SK Mendagri Nomor 445/2005/PUOD tanggal 25 Mei 1993 tentang Uji Coba Unit Swadana RSU Kabupaten Sumedang. Dan sejak tanggal 1 Juli 1993 RSU Kabupaten Sumedang resmi menjadi RSU Unit Swadana Daerah. Selanjutnya seiring dengan berjalannya waktu, didasarkan oleh SK Menteri Kesehatan Nomor

150/Menkes/SK/X/2003 tanggal 27 Oktober 2003, dan ditetapkan oleh SK Bupati Sumedang Nomor 445/Kep.270- RSUD/2003 pada tanggal 3 Desember 2003 RSU Unit Swadana Daerah Kabupaten statusnya berubah menjadi RS Tipe B Non Pendidikan. Kemudian untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan profesionalisme di bidang kesehatan, maka pengelolaan RSU ini diarahkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah. Sejak tanggal 1 April 2009 yang dituangkan bedah Peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2009. Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah bedah memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu khususnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang yaitu untuk menyelenggarakan manajemen secara mandiri, sehingga diharapkan nantinya mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Adapun Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang dari masa kemasa adalah : dr. R. Djoenaedi 1935 -1953 dr. Sanusi Galib 1953 - 1963 dr. R. Sunali Sukartaatmaja 1963 -1969 dr. H. Arifin Karnadiharja 1969 - 1973 dr. Neorony Hidajat 1973 - 1995 dr. M. Apandi, Sp.PD 1995 - 1999

42

dr. Hj. Tuti Sugihharti Djamhur, MPH 1999 - 2004 drg. Agus Irianto, MM 2004 - 2009 dr. H. Hilman Taufik, Ws, M.Kes 2009

Dasar Hukum a. Kepres Nomor 38 Tahun 1992 tentang Penetapan RS sebagai unit swadana b. Perda Nomor 2 tahun 1993 tanggal 23 pebruari 1993 c. SK Mendagri Nomor 445/2005/PUOD tanggal 25 Mei 1993 tentang Uji Coba Unit Swadana RSU Kabupaten Sumedang d. SK Menteri Kesehatan Nomor 150/Menkes/SK/X/2003 tanggal 27 Oktober 2003 e. SK Bupati Sumedang Nomor 445/Kep.270- RSUD/2003 pada tanggal 3 Desember 2003 RSU Unit Swadana Daerah Kabupaten statusnya berubah menjadi RS Tipe B Non Pendidikan. f. Peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2009 SUMBER : WIKIPEDIA

Visi, Misi, Motto dan Slogan RSUD Sumedang a. Visi RSUD Sumedang Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang berkinerja terbaik di Jawa Barat Tahun 2013 Telaah : Rumah Sakit berkinerja terbaik yaitu mempunyai penerapan dan penuempurnaan standar pelayanan, ketenagaan yang professional, standar peralatan yang sesuai dengan kondisi RS tipe B non pendidikan, pelayanan kesehatan yang terpadu. Rumah Sakit di Jawa Barat yaitu Rumah sakit umum yang terdapat pada tiap daerah di Propinsi Jawa Barat. Tahun 2013 yaitu Rumah Sakit telah mencapai visi dan misi pada tanggal 31 Desember 2013.

43

b. Misi RSUD Sumedang Memberikan pelayanan prima didukung oleh SDM profesional, sarana prasarana memadai, dan pemberdayaan pelanggan. Telaah : Medis prima: Suatu pelayanan yang diberikan secara komprehensif. SDM Profesional: Tenaga medis, keperawatan ( perawat ahli, ners, ners spesialis dan ners konsultan) serta tenaga non medis yang berasal dari jenjang perguruan tinggi. Sarana dan prasarana yang memadai : Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan. Masyarakat yang kreatif : Masyarakat yang mampu memanfaatkan sumber daya yang ada.

c. Motto RSUD Sumedang CERMAT Cepat, Efesien, Ramah, Mutu, Aman, Tertib.

d. Maklumat pelayanan RSUD Sumedang Memberikan pelayanan prima yang mudah diakses dengan

mengutamakan keamanan dan keselamatan untuk pemberi dan penerima layanan.

e. Slogan RSUD Sumedang Mampu tidak mampu tetap dilayani

44

Visi, Misi Bidang Keperawatan RSUD Sumedang: a. Visi Keperawatan Terwujudnya pelayanan keperawatan professional yang menjadi pelayanan unggulan di RSU Daerah Kabupaten Sumedang melalui MPKP tahun 2010. Telaah: Asuhan Keperawatan professional : kegiatan melaksanakan asuhan keperwatn kepada pasien klien berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan (nursing science and art), bersifat humane dengan holistik,

mencakup bio-psiko-sosial-spiritual, serta dengan kebutuhan objektif klien bedah bentuk praktik keperawatan ilmiah (scientific nursing practice) Pelayanan unggulan IPTEK : pelayanan (Ilmu yang disesuaikan dengan dan Teknologi)

perkembangan

Pengetahuan

keperawatan secara tepat guna. Bertolak dari pandangan bahwa keperawatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, asuhan keperawatan yang dikembangkan berjenjang dan terdapat di berbagai tatanan pelayanan kesehatanyang relevan disertai dengan system rujukan keperawatan yang efektif dan efisien. MPKP : Suatu system (Struktur, proses, dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang dapat mendukung asuhan keperawatan. Pada aspek struktur : ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan ruang rawat, yaitu kepala ruangan, clinical care manager (CCM), perawat primer (PP), dan perawatan associate (PA) serta standar rencana keperawatan. Pada aspek proses : ditetapkan penggunaan metode modifokasi perawatan primer merupakan kombinasi dari kedua metode Tim dan Primer, diharapkan komunitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada keperawatan primer. Pelayanan keperawatan sebagai inti dari praktek

45

keperawatan professional menuntut kemampuan perawat untuk dapat berperan sebagai pengelola layanan keperawatan melalui pelaksanaan MPKP sehingga mutu pelayanan asuhan

keperawatan dapat ditingkatkan.

Tahun 2010 : Tujuan tersebut maksimal dicapai pada akhir bulan Desember tahun 2010.

b. Misi Keperawatan Meningkatkan profesionalisme SDM keperawatan Meningkatkan metoda asuhan keperawatan professional Meningkatkan sarana dan prasarana keperawatan Meningkatkan Kesejahteraan tenaga keperawatan Mengembangkan pelayanan keperawatan secara kreatif. Telaah : Meningkatkan profesionalisme SDM keperawatan Memiliki kompetensi yang diperoleh dari pendidikan formal dan latihan. Menerapkan standar asuhan keperawatan bedah setiap intervensi yang diberikan. Dibekali pendidikan minimal S-1. Mampu mengembangkan, menerapkan dan mampu

menggunakan hasil penelitiannya. Meningkatkan metoda asuhan keperawatan professional Menerapkan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan

keperawatan bedah setiap intervensi keperawatan. Meningkatkan sarana dan prasarana keperawatan Benar dan tetap merencanakan kebutuhan peralatan keperawatan, bedah mendayagunakan peralatan keperawatan, laporan berkala dan laporan khusus tentang pendayagunaan atau pemeliharaan peralatan keperawatan, kebutuhan rencana anggaran dan kebutuhan

46

peralatan

keperawatan,

dan

bedah

mengawasi

penggunaan

pemeliharaan dan perbaikan sarana dan peralatan keperawatan. Meningkatkan Kesejahteraan tenaga keperawatan Tercapainya tingkat kesejahteraan pada tenaga keperawatan. Tingkat kesejahteraan mencakup pangan, pendidikan, kesehatan, dan seringkali diperluas kepada perlindungan social lainnya seperti kesempatan kerja, perlindungan hari tua, keterbatasan dari kemiskinan, dan sebagainya. Mengembangkan pelayanan keperawatan secara kreatif: Kreatif adalah : Kemampuan berpikir untuk meraih hasil-hasil variatif dan baru serta memungkinkan diaplikasikan baik bedah bidang

keilmuan maupun praktek keperawatan. Mampu menciptakan hubungan yang baik antara dirinya dan lingkungan baik secara material maupun psikis. Kemampuan untuk melihat macam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Pelayanan yang dimana perawat itu terlibat bedah tatanan layanan dan mampu bereksprolasi dan melengkapi hasil penelitian disamping melakukan penelitian sendiri.

47

B. GAMBARAN UMUM RUANG ANGGREK Ruangan Anggrek merupakan ruangan bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang yang melayani perawatan pasien Jamkesmas, Askes, dan umum. Baik itu bayi sampai dewasa, laki-laki maupun perempuan. Ruangan Anggrek terbagi dari 2 lantai (lantai 1 dengan 3 ruang rawat dan lantai 2 dengan 3 ruang rawat). Ruangan Anggrek RSUD Sumedang dipimpin oleh seorang Kepala Ruang berpendidikan D-III Keperawatan yang dibantu oleh 4 orang Perawat Primer (PP) dan 21 orang Perawat Asosiet (PA), 3 orang PP diantaranya berpendidikan D-III Keperawatan, 1 orang PP dengan pendidikan Ners, sedangkan 19 orang PA berpendidkan D-III keperawatan, 2 orang PP dengan pendidikan Ners. Ruangan Anggrek mempunyai 3 orang petugas administrasi, 4 orang Pembantu Orang

Sakit (POS), 4 orang cleaning service.

Tujuan Pelayanan Keperawatan Ruang Anggrek RSUD Sumedang 1. Meningkatkan sistem pendokumentasian pre dan post operatif secara baik dan benar. 2. Meningkatkan proses pelayanan perawatan secara etis, ramah dan konsisten dalam memberikan asuhan keperawatan pre dan post operatif serta mencegah terjadinya kesalahan tindakan.

48

2.

HASIL KAJIAN RUANGAN ANGGREK a. Komposisi Tenaga Ruangan Anggrek

No

Nama/NIP

Pendidikan DIII Kep

Jabatan Ka.Ru

Pelatihan - Manajemen Unit

1. Wiarsih, AMK NIP. 19730403 199403 2 002 2. Elis Tintin G, AMK NIP. 19780806 200312 2 003 3. Dede Rudiansyah, AMK NIP. 19790610 200003 1 004 4. Otong, AMK NIP. 19770216 200212 1 011 5. Dian Ismaya, S.Kep, Ners NIP. 19820430 200604 2 013 6. Tati Rodiah, AMK NIP. 19770424 200501 2 009 7. Agus Raya, AMK NIP. 19880516 200100 1 003 8. Lasmini, AMK NIP. 9. Yuli Susanti, AMK NIP. 10. Ela Julaeha, AMK NIP. 11. Susi Ratnasusila, AMK NIP. 19830413 200902 2 002 12 Tri Ekarini, AMK NIP.

DIII Kep

Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer - Manajemen Nyeri

DIII Kep

DIII Kep

Ners

- Pelatihan One Care - Manajemen kinerja klinik

DIII Kep

Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

49

13. Aang Darajat, AMK NIP. 14. Erna, AMK NIP. 15. Wita, AMK NIP. 16. Rahman, AMK NIP. 17. Erni Agustin, AMK NIP. 18. Dedeh H, AMK NIP. 19800814 201001 2 009 19. Triana, S.Kep, Ners NIP. 19820925 201001 1 013 20. Nandang, AMK NIP. 21. Reni, AMK NIP. 22. Apong Yuli Widia, AMK NIP. 23. Eman, AMK NIP. 19820830 200902 1 001 24. Nia, AMK NIP. 25. Resna, AMK NIP. 26. Eni S, S.Kep, Ners

DIII Kep

Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat

DIII Kep

Ners

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

Ners

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

DIII Kep

Ners

50

NIP. 27. Sri M Andriyani, S.Sos NIP. 19830210 200801 2 003 28. Imas Susanti NIP. 19780722 200801 2 008 29. Agus Gunawan S NIP. 31. Widi Mucharom NIP. 32. Kahyana NIP. 19770717 200701 1 011 33. Dana Swandana NIP. 34. Agus Yanyan NIP. 35. Firman SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA S1

Asosiet Administrasi

Administrasi

Administrasi

POS

POS

POS

POS

Cleaning Service Cleaning Service Cleaning Service Cleaning Service

36. Atep

37. Jawahir

38. Agus

51

b. Berdasarkan Rumus PPNI BOR 5 bulan terakhir ( Januari Mei 2013) : 77,40 %
Rumus = Jmlh TT x BOR x Jam prwtn efektif x jmlh hr/thn + 25% Jmlh hr/th (hr minggu-cuti- lbr nasional) x jml hr krj

= 36 x0, 7740 x 365x 3,5 + 25% 365 77 x 7 = 35596,26 x 25% 2016 = 17,656875 x 25% = 17,66 x 25% =17 + 4,415 =17 + 5 = 22 orang Analisa Secara kualitas dan kuantitas SDM sudah memadai : a. Secara Kualitas : 84,62% perawat berpendidikan DIII Keperawatan 15,38% perawat berpendidikan S-1 Keperawatan

b. Secara kuantitas : Jumlah perawat ruang anggrek sudah sesuai berdasarkan perhitungan teori PPNI.

52

c. Rekapitulasi pasien ruang anggrek pada bulan Januari s.d Mei 2013 No 1 2 3 4 5 Bulan Januari Februari Maret April Mei Analisa BOR bulan Januari Mei 2013 sebesar 77,40 % BOR 83,79 79,89 73,26 75,00 75,04 LOS 4,00 3,34 3,46 3,88 3,54 TOI 0,90 1,15 1,67 2,64 1,92 BTO 5,58 4,89 4,97 2,84 4,03 GDR 0,00 2,15 3,17 1,85 0,65 NDR 0,00 2,15 1,59 1,85 0,65

Sumber : ADMINISTRASI RUANG ANGGREK

d. 10 kasus terbanyak di ruangan anggrek TABEL 10 BESAR PENYAKIT RUANG ANGGREK RSUD SUMEDANG BULAN JANUARI MEI 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JENIS PENYAKIT Mild Head Injury Ileus Obstruktif BPH HIL Sinistra Colic Abdomen HIL Dextra Apendicitis Tumor Mamae Tumor Jaringan Lunak PNA (Pyelonephritis Acute) JUMLAH Sumber : ADMINISTRASI RUANG ANGGREK TOTAL 108 59 49 42 34 33 33 31 31 27

53

e. Kepuasan perawat Dari hasil kajian tanggal 3, 4, 5 Juni 2013 pada instrument kepuasan kerja perawat diruang anggrek yaitu 2 perawat mengatakan sangat puas (10%), dan 18 perawat mengatakan puas (90%).

f. Kepuasan pasien Dari hasil kajian tanggal 3, 4, 5 Juni 2013 pada persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan yaitu 16 orang berpersepsi baik (80%) dan 4 orang berpersepsi cukup (20%)

g. Kinerja perawat pelaksana Dari hasil kajian tanggal 3, 4, 5 Juni 2013 didapat pencapaian kinerja perawat pelaksana sebesar 100% dengan poin yang diamati sebesar 92,85%.

h. Kinerja Ka Tim Dari hasil kajian tanggal 3, 4, 5 Juni 2013 didapat pencapaian sebesar 100%, dan poin yang diamati sebesar 85%.

2. Metode a. MPKP Fungsi Kepala Ruangan Fungsi Perawat Pelaksana Fungsi Perawat Asosiet

b. Komunikasi Kepala ruangan dengan perawat Komunikasi dilakukan pada saat conference harian, dilakukan pada pagi hari. Sosialisasi dilakukan tiapn bulan membicarakan peraturan baru, masalah yang timbul diruangan, kasus diruangan. Perawat dengan perawat Komunikasinya baik dilakukan pada saat conference pagi, siang, malam.

54

Perawat dengan dokter Komunikasi dengan dokter dilakukan biasanya saat visit eke ruangan atau adanya konsul pasien operasi atau gawat.

c. SOP dan SAK SOP dan SAK diruangan sudah ada dan pelaksanaannya sudah baik yaitu : Evaluasi pelaksanaan tindakan pre operasi 90% baik, post operasi 90%, injeksi 59% kurang, infus 88% baik, ganti balutan 83% baik, pemasangan kateter 75% cukup, pemberian oxigen 84%, pemasangan EKG 95% baik, persiapan pasien pulang 100%.

d. Dokumentasi keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan secara kuantitas 90, 55% baik, secara kualitas belum sesuai dengan kebutuhan pasien. Dengan kriteria sebagai berikut : Penerapan standar asuhan keperawatan dengan aspek

pengkajian 100% Baik, diagnosa 100% Baik, perencanaan 88,3 % baik, tindakan 75 % cukup, evaluasi 100% baik dan aspek catatan asuhan keperawatan 80% baik.

e. Timbang terima Aspek timbang terima yang sudah dilaksanakan diruang anggrek 83,93% baik dan yang belum dilaksanakan 16,07%. Timbang terima hanya dilakukan di ruang perawat saja tidak memutar ke ruang pasien. Supervisi karu ke PP dan supervise PP ke PA berjalan, begitu juga dengan ronde keperawatan berjalan.

55

3. Meterial Instrumen Alat Tenun Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang No Nama Barang Standar Depkes 2001 Standar Anggrek Dg kapasitas TT 36 144 144 72 144 144 144 72 144 144 144 144 36 Jumlah yang ada Kondisi Baik Rusak/ Hilang

Sprei

TT : 4 TT : 4 TT : 2 TT : 4 TT : 4 TT : 4 TT : 3 TIM : 4 TIM : 4 TIM : 4 TIM : 4 SS jmlh SS jmlh SS jmlh TT : 1

152 30 10 63 21 10 7 10 18

104 30 10 63 -

48 -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Stik Laken Boven laken Perlak Sarung Bantal Sarung Guling Sarung Oksigen Barak sckort Kain Alas tindakan Alas baki Topi Sarung Windring Sarung WWZ Sarung eskap Selimut wool

56

16 17 18

Selimut cele Manset dewasa Gordin tebal

TT : 1 TIM : 2 1 ruangan :2 1 ruangan :2 Meja : 3 TIM : 10 TIM : 10 TT ; TT : 5 TT ; 2

36 8 4

19 20 21 22 23 24 25

Gordin vitrase Taplak meja pasen Handuk sedang Handuk besar Duk bolong kecil Wash lap Masker

4 78 40 40 18 90 72

30 5 20 -

57

Instrumen Alat Kesehatan Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang

No

Nama Barang

Standar Dep Kes 2001

Standar Anggrek dg kapasitas TT 36

Jumlah yang ada

Kondisi

Baik

Rusak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Kursi roda Blankard Bed side komot Lemari obat emergensi Over bed table Standar infus Lampu sorot Lampu senter Troli Obat Timbangan BB

2/Ruangan 1/ruangan TT : 1/4 1-2/ruangan TT : 1 TT : 1 2/ruangan TIM : 2 TIM : 1 1/ruangan 1/ruangan 2/ruangan TT : 1 1/ruangan

4 2 9 1 36 36 4 8 4 2 2 4 18 2

3 4 2 50 2 1 2 1 13 -

3 4 2 45 1 1 -

5 1 -

2 1 13 -

Dorongan Oksigen Infusion pump Manometer O2 Suction pump

58

Thermometer 16. 17. Nebulizer Pinset Anatomis

TT : 1/2 1/ruangan TT : 1/2

18 2 18

9 1 18

9 1 18

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.

Pinset chirurgis Klem pean Tromol besar Tromol kecil Bak steril sedang Bak steril besar

TT ; TT ; 2/ruangan 2/ruangan TIM ; 3 TIM ; 3

9 9 4 4 13 13

25 11 4 4 6 2

25 11 4 4 6 2

Bak steril kecil Pispot urinal Bengkok Tempat tidur pasen EKG Kom besar tutup Sterilisator basah Sterilisator kering Gelas ukur Tensi meter Ambu bag Korentang dan tempatnya

TIM : 3 TT ; TIM : 2 Sesuai kapasitas 1/ruangan TIM ; 2 1/ruangan 1/ruangan 1/ruangan TIM : 1 1/ruangan TIM ; 1

13 18 8 36 2 8 2 2 2 4 2 4

11

3 -

8 36 1 16 1 3 2 4

8 36 1 16 1 3 2 4

59

36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.

Stetoskop Dewasa Stetoskop anak Stetoskop bayi Oxymetri

TIM ; 2 TIM ; 2 TIM ; 2

8 8 8

3 2 2

3 2 2

1/ruangan 1/ruangan TIM ;1 TIM : 1

2 2 3 3

5 4

5 4

Laringoskop Gunting Jaringan Gunting Verban

60

Instrumen Mebelair Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang

No

Nama Barang

Standar Depkes 2001

Standar Anggrek dg kapasitas TT 36

Jumlah yang ada

Kondisi

Baik

Rusak

1 2 3 4 5 6 7

Meja Pasen Baki kayu Tempat sampah Rak piring Tangga tempat tidur Blok TT Lemari pakaian/alat tenun Locker pegawai Kursi citos Meja tulis Tumbank Meja tamu/sofa Kursi/kruk

TT : 1 TIM : 2 TT : 1/4 1/ruangan TT : 1/4 TT ; 1/4 1/ruangan

36 10 9 2 9 9 2

36 10 9 -

36 10 9 -

8 9 10 11 12 13

1/ruangan TIM : 4 TIM : 1+2 Bila perlu 1set/ruangan TT ; 1 61

2 9 3 2set 36

3 10 4 2 set 36

3 10 4 2 set 36

14 15

Lemari es Televisi

1/ruangan 1/ruangan

2 2

1 1

1 1

Instrumen Alat Dapur Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang

No

Nama Barang

Standar Depkes 2001

Standar Anggrek dg kapasitas TT 36

Jumlah yang ada

Kondisi

Baik

Rusak

Baskom untuk memandikan Standar baskom

TT : 1/2

18

10

10

TIM : 2

3 4

Kompor gas Panci besar untuk masak air Ember penampung air

1/ruangan 2/ruangan

1 2

1 -

1 -

1/ruangan

62

Inventaris Mebelair yang ada di Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang

Kondisi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Barang Kursi Lipat/Citos Kursi tamu Lemari Pakaian Lemari Pasien Lemari Loker pegawai Lemari Es Meja Televisi Meja Pasien Meja resepsionis Papan Informasi Jumlah 10 2 2 36 3 1 1 36 2 Baik 10 2 2 36 3 1 1 36 2 Rusak/Hilang -

63

Prosedur Keperawatan yang ada di Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang

NO

Nama Dokumen

1. SOP Tindakan Keperawatan 2. SOP Alat penunjang medis 3. Standar Asuhan Keperawatan /SAK, Peny bedah 4. Protap Ketenagaan 5. SOP peralatan 6. Buku registrasi pasien 7. Catatan Inventaris alat tenun 8. Catatan Inventaris Alkes 9. Catatan Inventaris Mebelair 10. Catatan inventris alat rumah tangga 11. Catatan penanggulangan kedaruratan emergenci 12. Rencana kebutuhan alked,alkes atk,alat tenun dan alat rumah 13. tangga 14. SOP pemeliharaan alat kesehatan 15. Daftar obat obatan emergenci

64

Alat Pencatatan dan Pelaporan yang ada di Ruang Anggrek RSUD Kab Sumedang

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Nama Barang Formulir Pengkajian Pasien Formulir rencana keperawatan Formulir catatan perkembangan pasen Formulir observasi Formulir resume keperawatan Formulir catatan pengobatan medis Formulir perjalanan perkembangan penyakit Formulir laboratorium Formulir rontgen Formulir permintaan darah Resep Formulir konsul Formulir permohonan rawat inap Formulir hasil pemeriksaan penunjang Buku register Pasien Buku Laporan Harian Pasien Buku Absensi pegawai Buku daftar dinas pegawai Buku Inventaris alat tenun Buku inventaris Alkes

65

Sistem Pendokumentasian di Ruang Anggrek RSUD Kab. Sumedang

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Lembar Identitas klien

Uraian Bagian

Lembar permohonan rawat inap Lembar Anamnesa Lembar vital sign Lembar perjalanan perkembangan penyakit dan pengobatan Lembar pengkajian awal rawat inap Lembar rekaman asuhan keperawatan Lembar catatan perkembangan Lembar pindah ruangan Lembar hasil pemerilksaan penunjang Lembar ringkasan keluar Lembar konsultasi

ANALISA 1. Sarana dan prasarana sudah memadai : Gedung baru dan permanen. Ruang Anggrek terdiri dari 2 lantai, terletak di lantai 2 dan 3. Lantai 2 untuk pasien kelas I dan kelas II, sedangkan lantai 3 untuk pasien kelas I dan kelas III : 1) Kelas I yang terdiri dari 2 kamar dilantai 2 dan 3 dengan fasilitas: 2 bed / tempat tidur 2 meja pasien dan almari 66

kamar mandi Wastafel Rak handuk 2 Sofa Tempat sampah

2) Kelas II yang terdiri dari 2 kamar besar dilantai 2 dengan fasilitas 7 bed / tempat tidur 7 meja pasien dan almari Kipas angin Kamar mandi Tempat sampah Kursi penunggu

3) Kelas III yang terdiri dari 2 kamar besar dilantai 3 dengan fasilitas Terdapat telepon. Terdapat speolhok, ruangan tindakan, ruang kontrol mesin. Terdapat ruang perawat dilengkapi TV, kipas angin, dan kamar mandi. Format dokumentasi, laboratorium, radiologi, permintaan darah, konsultasi dokter spesialis dan gizi, bon obat,, rujukan, resep askes, umum dan jamkesmas, keterangan dirawat, cuti sakit, persetujuan tindakan, penolakan tindakan dan penolakan rawat tersedia. 9 bed / tempat tidur 9 meja pasien dan almari Kipas angin Kamar mandi Tempat sampah nurse station dilengkapi kursi citos & pesawat

67

2. Terdapat sarana yang belum memadai, yaitu tidak ada ruangan kepala ruang, ruang isolasi, ruang dokter, ruang linen atau tenun. 3. Pencatatan dan pelaporan buku inventaris belum optimal.

4. Money Sumber dana penyelenggara pelayanan adalah APBD/APBN Sumber pendapatan ruang anggrek 70% Jamkesmas.

5. Marketing a. Visi Misi Rumah Sakit, bidang keperawatan dan tujuan ruangan sudah ada. b. Alur pasien sudah ada. c. Kotak saran, leaflet 10 besar penyakit, grafik 10 besar penyakit, grafik survei kepuasan pasien, dan tarif ruangan belum terpampang.

68

Anda mungkin juga menyukai