Anda di halaman 1dari 3

“PERAN PENTING NOTARIS DALAM MENUDUKUNG INOVASI WAKAF”

(Prof. Dr. Raditya Sukman)

Pada era sekarang banyak transaksi-transaksi wakaf yang harus melibatkan para
teman-teman fakultas hukum agar tidak ada kecurangan dan lain sebagainya. Berbicara
mengenai wakaf dalam kuliah tamu yang disampaikan oleh Prof Raditya, dijelaskan bahwa
wakaf merupakan suatu dana abadi, yang mana dana tersebut tidak diperbolehkan untuk
dihabiskan, yang mana sedekah yang pokoknya tidak boleh habis, harus dipertahankan.
Labanya atau provit yang didapat dari aset wakaf tersebut barulah dipergunakan untuk
apapun dan siapa saja, contohnya seperti untuk beasiswa, untuk fakir miskin yang
membutuhkan, tidak memandang latar belakang suku ataupun agama.
Dari definisi nya sendiri mengatakan pokoknya tidak boleh habis maka terdapat unsur
sustainbale atau keberlanjutan. Selanjutnya untuk memaintance unsur sustainbale tersebut
diperlukanlah peran Notaris untuk hal itu, diperlukan adanya hitam dibawah putih, diperlukan
tata kelola yang baik, sop, etika, dan komunikasi.
Definisi wakaf berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Wakaf adalah
perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut Syariah.
Dari definisi tersebut dijelaskan oleh Prof Raditya dalam kalimat jangka waktu maksudnya
ialah wakaf tersebut sepanjang diketahui bentuknya adalah nyata, akan tetapi jika dilihat
dalam undang-undang ini, maka aset yang dapat digunakan boleh dalam bentuk apapun,
dengan catatan asal memiliki manfaat ekonomis, tidak habis, dan lain sebagainya. Contohnya
: mewakafkan meja dan kursi untuk proses belajar mengajar di universitas airlangga.
Sehingga dana wakaf pokoknya tidak bisa digunakan dibagi menjadi beasiswa, namun
manfaat dari provit yang dihasilkan dapat digunakan sebagai beasiswa.
Dan maksud dari kata selamanya dan untuk jangka waktu, ialah contohnya : ada
seseorang ingin mensupport Pendidikan kegiatan belajar mengajar di universitas airlangga,
namun tidak ingin kehilangan uang nya, lalu ia mewakafkan uang nya ke universitas
airalngga dengan jangka waktu 5 tahun, nanti setelah lima tahun kemudian uang tersebut
dikembalikan. Ituah yang disebut sebagai wakaf yang memiliki jangka waktu. Namun apabila
permanen, maka uang tersebut tidak dapat ditarik kembali, dan dipergunakan untuk hal yang
bermanfaat oleh universitas airlangga.
Perbedaan Zakat dan Wakaf :
SEDEKAH
Zakat Wakaf
Hukum Wajib Sunnah
Penerima 8 golongan saja (ashnaf) Bebas
Sifat Konsumtif Produktif (pokok tetap)

Dalam instrument hukum islam perbedaan zakat dan wakaf sudah jelas bahwa zakat
merupakan hukum nya wajib. Apabila kekayaan kita diatas 8kg emas maka diwajibkan untuk
berzakat. Dan untuk wakaf itu sendiri hukumnya sunnah, sangat dianjurkan untuk
dikeluarkan atau dilaksanakan, dilaksanakan sangat baik, namun tidak pun tidak apa-apa, dan
apabila dilihat dari sifatnya yang mana jika zakat adalah konsumtif dan wakaf sifatnya
produktif, tidak dapat langsung dihabsikan dan hilang begitu saja, contohnya Lembaga wakaf
memberikan gerobak bakso, sehingga dapat memaintance gerobak tersebut, pokoknya tetap
dan produktif.
Berbicara terkait dengan wakaf, maka umumnya terdapat 3 hal yaitu : 3M (makam,
masjid, madrasah). Akan tetapi pada zaman sekarang inovasi wakaf sangat berkembang,
sehingga dalam pembahasan yang disampaikan oleh oleh Prof Raditya akan membahas
sejauh mana wakaf tersebut berkembang, dan bagaimana peran kawan-kawan Notaris
kemudian bisa terlibat dan mendukung perfoma wakaf.
Jika dilihat dari sejarah, maka wakaf ini merupakan tulang belakang ekonomi dan
sosial. Dari zaman kejayaan turki, wakaf sangat dominan dalam perkembangan ekonomi dan
sosial. Jika dilihat dari sekolah-sekolah seperti Harvard, Standford, itu berasal dari dana
abadi, yang berasal dari network alumni, sehingga uang tersebut bermanfaat dan digunakan
untuk operasional belajar mengajar.
Inovasi zakat pada zaman sekarang sangat banyak berinovasi, dikarenakan zakat ini
terdapat unsur sustainbale atau berkelanjutan maka sangat dekat dengan pasar modal. Inovasi
wakaf bisa di Islamic insurance, saham-saham Syariah, dapat juga keperbankan, diantara
sekian banyak instrument atau institusi keuangan Syariah, namun dikatakan oleh Prof Raditya
yang paling mendekati dan relevan ialah Pasar Modal, tidak ada jangka waktu dan sekalipun
ada jangka waktu tersebut sangat lama. Sehingga inilah arti dari susttainbale tersebut
sehingga wakaf ini sangat dekat dengan pasar modal.
Contoh Inovasi wakaf yang dikembangkan :
 Inovasi Wakaf dan Saham/Sukuk :
- Larkin Sentral BUS Terminal
- Kenanga Waqf Al Ihsan Fund
 Inovasi Sukuk :
- Nakheel

Anda mungkin juga menyukai