Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Mineral yang terkandung di dalam tanah dan merupakan salah satu bahan utama
penyusun tanah. Mineral dalam tanah berasal dari pelapukan fisik dan kimia dari batuan yang
merupakan bahan induk tanah, rekristalisasi dari senyawa-senyawa hasil pelapukan lainnya
atau pelapukan (alterasi) dari mineral primer dan sekunder yang ada.Mineral mempunyai peran
yang sangat penting dalam suatu tanah, antara lain sebagai indikator cadangan sumber hara
dalam tanah dan indikator muatan tanah beserta lingkungan pembentukannya.Jenis mineral
tanah secara garis besar dapat dibedakan atas mineral primer dan mineral sekunder

2. Rumusan Masalah

1.Bagaimana pendeteksian kandungan mineral dalam tanah terkait dengan konsep


elektromagnetik?
2. Bagaimana mekanisme alat detektor utk menentukan jenis mineral yg terkandung dalam
tanah?
3. Bagaimana cara mendeteksi kandungan mineral dalam air laut menggunakan alat detektor
logam?
BAB II
PEMBAHASAN

Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses
deteksi benda – benda yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu, dengan
menggunakan gelombang radio, biasanya dalam range 10 MHz sampai 1GHz .Seperti pada
sistem radar pada umumnya, sistem GPR terdiri atas pengirim (trasmiter),2
yaitu antena yang terhubung ke sumber pulsa, dan bagian penerima (receiver), yaitu
antena yang terhubung ke unit pengolahan sinyal dan citra. Adapun dalam menentukan tipe
antena yang digunakan, sinyal yang ditransmisikan dan metode pengolahan sinyal tergantung
pada beberapa hal, yaitu:
• Jenis objek yang akan dideteksi
• Kedalaman Objek, dan
• Karakteristik elektrik medium tanah
Pertama, bandwidth operasi dari GPRdiletakan pada frekuensi rendah untuk mendapatkan
kedalaman penetrasi yangmemadai ke dalam tanah. Kenyataannya,kedalaman penetrasi dari
sinyal yangdipancarkan, pada umumnya sangat terbatas sesuai dengan panjang gelombangnya.
Di sisi lain, radar harus mampu menyediakan resolusi down-range yang memadai, untuk itu
bandwidth operasi diperlukan bandwidth operasi puluhan sampai ratusan megahertz. Bandwidth
operasi ini sesuai dengan frekuensi tengah radar, yang menyebabkan bandwidth relatif (rasio
bandwidth terhadap frekuensi tengah) mendekati satu atau terkadang lebih besar. Ini berarti GPR
bersifat ultra wideband dan berbeda dengan sistem radar konvensinal, yang beroperasi pada band
frekuensi yang lebih tinggi. Kompromi antara kedalaman penetrasi dan resolusi harus selalu
dilakukan, penetrasi yang lebih dalam dapat dicapai dengan menggunakan frekuensi yang lebih
rendah namun dengan resolusi down range yang lebih rendah pula. Kedua, tidak seperti sistem
radar konvensional GPR beroperasi di dekat permukaan tanah. Ini berakibat kekasaran dari
permukaan tanah dan ketidakhomogenan tanah dapat meningkatkan clutter. Dalam banyak kasus
penguna GPR dengan terpaksa harus melakukan image prosesing tingkat lanjut untuk
membedakan target dari clutter. Ketiga, kebanyakan GPR merupakan sistem radar jarak dekat
(short-range). Pada kondisi ini target biasanya terletak di daerah 3 medan dekat atau medan
menengah sehingga karakteristik medan dekat antenna menjadi sangat penting. Ini sangat
berbeda dengan radar konvensional, yang beroperasi pada medan jauh.
Aplikasi GPR dapat digunakan untuk survey benda-benda yang terpendam di
tempat yang dangkal, tempat yang dalam, dan pemeriksaan beton. survey GPR untuk
benda-benda yang terpendam di tempat yang dangkal dapat dilakukan oleh satu orang dan
antena GPR dapat ditarik dengan menggunakan tangan atau ATV. GPR ini dapat digunakan
untuk mencari lokasi pipa, tank, drum, pencitraan beton, studi arkeologi. Gambar 3
menunjukkan salah satu aplikasi GPR untuk mendeteksi keberadaan pipa
Untuk survey GPR pada kedalaman yang jauh menggunakan antena GPR dengan
frekuensi rendah. Survey GPR ini dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan
adanya sumber air dibawah tanah, mempelajari lapisan tanah, kedalaman batuan dasar dan
melaksanakan penelitian arkeologis. GPR juga dapat digunakan untuk menentukan
keberadaan pipa, kabel listrik, struktur beton pada dinding, lantai, terowongan, bendungan,
jalan aspal dan permukaannya. Gambar 4 menunjukkan aplikasi GPR untuk menyelidiki
struktur beton pada dinding [4].

Disisi lain keuntungan utama dari teknik GPR adalah bahwa antena tidak harus
bersentuhan secara langsung dengan permukaan tanah, dengan cara demikian dapat
mempermudah dan mempercepat pengukuran. Performa yang optimum, terlebih dengan
jarak yang kecil dari antenna ke permukaan tanah, biasanya akan dapat diamati hanya
dengan menggunakan detail nilai dari geometri dan sifat alami tanah. Keuntungan lain dari
sistem radar adalah kemampuannya dalam mendeteksi tipe sasaran tertentu yang diberikan
dan menghasilkan gambar sasaran dalam 3 dimensi. Dalam material yang memiliki
konduktivitas frekuensi rendah yang tinggi , seperti air garam, tanah liat dan bijih yang
konduktif atau mineral, akan terjadi peredaman sinyal yang besar. Hal tersebut dapat saja
dikurangi dengan menurunkan frekuensi yang dipancarkan, tetapi hal ini juga dapat
mengurangi resolusi antara target.

Seismik Pasif merupakan sebuah metode geofisika untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan bumi berdasarkan data waktu tiba gelombang gempabumi (P dan S) yang terekam
oleh peralatan seismik (seismometer) yang tersebar di atas permukaan bumi. Adapula
pengukuran mikrotremor yang merupakan salah satu metode seismik pasif yang banyak
digunakan dalam penelitian bawah permukaan. Metode ini menggunakan HVSR (Horizontal to
Vertical Spectral Ratio) dari mikrotremor untuk mengestimasi frekuensi natural dan faktor
amplifikasi tanah setempat. Parameter penting yang dihasilkan dari metode HVSR ialah
frekuensi dominan tanah (fg) dan faktor amplifikasi spektrum tanah (Ag) yang merupakan nilai
puncak kurva HVSR, berkaitan dengan geologi setempat dan parameter fisik bawah permukaan.
Perkembangan selanjutnya, metode ini mampu untuk mengestimasi indeks kerentanan tanah,
indeks kerentanan bangunan dan interaksi antara tanah dan bangunan.

Aplikasi dengan Metode Seismik Pasif bervariasi tergantung dari output yang di inginkan
Antara lain:
1. Struktur Health Monitoring System
2. Early Warning System
3. Mikrozonasi
Metode Geolistrik adalah metode pengukuran survey geofisika yang bisa digunakan untuk
mengetahui struktur bawah permukaan tanah. Metode Geolistrik tahanan jenis merupakan salah
satu metode yang sering digunakan dalam survei geofisika untuk eksplorasi yang relatif dangkal.
Dalam survey metode geolistrik akan diperoleh nilai beda potensial, kuat arus dan nilai tahanan
jenis batuan. Tahanan jenis batuan kemudian dengan pengolahan data lebih lanjut maka akan
mendapatkan nilai tahanan jenis tiap lapisan batuan. Dengan demikian lapisan bawah permukaan
tanah dapat digambarkan dengan perbedaan nilai tahanan jenis dari masing-masing lapisan
tersebut. Sehingga dari hasil ini dapat menjadi gambaran yang baik untuk perencanaan pondasi
yang digunakan sesuai dengan jenis lapisan batuan. Metode ini banyak digunakan untuk survey
pencarian air tanah, Mineral, Tambang, Penditeksian area longsor, dll.adalah metode pengukuran
survey geofisika yang bisa digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan tanah.
Metode Geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam
survei geofisika untuk eksplorasi yang relatif dangkal. Dalam survey metode geolistrik akan
diperoleh nilai beda potensial, kuat arus dan nilai tahanan jenis batuan. Tahanan jenis batuan
kemudian dengan pengolahan data lebih lanjut maka akan mendapatkan nilai tahanan jenis tiap
lapisan batuan. Dengan demikian lapisan bawah permukaan tanah dapat digambarkan dengan
perbedaan nilai tahanan jenis dari masing-masing lapisan tersebut. Sehingga dari hasil ini dapat
menjadi gambaran yang baik untuk perencanaan pondasi yang digunakan sesuai dengan jenis
lapisan batuan. Metode ini banyak digunakan untuk survey pencarian air tanah, Mineral,
Tambang, Penditeksian area longsor, dll.

Metode seismik aktif adalah salah satu metode eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran
respon gelombang seismik (suara) dari sumber source buatan (vibroseis, air gun, hammer) yang
menjalar ke tanah baik secara refleksi atau refraksi. Respons gelombang yang ditangkap
menggunakan bantuan geophone.
Untuk mengetahui kedalaman batuan dasar (bedrock) dapat dilakukan eksplorasi secara geofisika
aktif dengan metode seismik refraksi. Metode seismik refraksi dapat digunakan untuk
menentukan kedalaman batuan dasar (bedrock) dalam perencanaan pondasi pada pembangunan
jembatan. Metode seismik refraksi juga terbukti sebagai metode yang efektif dan efesien untuk
memperoleh informasi umum tentang besar volume bawah permukaan tanah dalam dua dimensi
jarak, yaitu kedalaman dan kemiringan. Metode seismik juga dapat digunakan untuk mengamati
kestabilan lereng dan untuk mengamati litologi bawah permukaan. Dengan mengetahui waktu
tempuh gelombang dan jarak antar geophone dengan sumber ledakan, struktur lapisan geologi di
bawah permukaan bumi dapat diperkirakan berdasarkan besar kecepatannya.
Aplikasi : Seismology , geoteknik , minyak dan gas , vibration monitoring dan tambang (ripping)
kekerasan batuan.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2018). Jasa Survey Georadar / GPR untuk Deteksi Utilitas, Struktur, Geoteknik.
[Daring]. Diambil dari: https://geochemsurvey.com/jasa-survey-georadar-gpr/ [Diakses : 7
September 2020]
Pradana, Afdhal, dkk. (2018).

Aplikasi Metode Geofisika untuk Geoteknik. [Daring]. Diambil dari:


https://docplayer.info/60625361-Aplikasi-metode-geofisika-untuk-geoteknik-oleh-icksan-lingga-
pradana-irfan-fernando-afdhal-joni-sulnardi.html [Diakses pada: 5 September 2020]
PT. Andalan Tunas Mandiri. ( ). Geoteknik Instruments. [Daring]. Diambil dari:
http://nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/elearning/1583293133perkenalan_alat.pdf. [Diakses
pada: 5 September 2020]
Rahmawati, Legowo, dkk. (2014). Identifikasi Batuan Dasar (Bedrock) Menggunakan
Metode Seismik Refraksi di Lokasi Pendirian Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sebelas
Maret. [Daring]. Diambil dari: https://jurnal.uns.ac.id/ijap/article/download/1162/1112 [Diakses
pada: 7 September 2020]
Sungkowo, A. (2016). Studi Kerentanan Seismik dan Karakteristik Dinamik Tanah di Kota
Yogyakarta dari Data Mikrotremor. [Daring] Diambil dari:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2754/05.5%20bab%205.pdf?
sequence=11&isAllowed=y [Diakses pada: 7 September 2020]

D. J. Daniel, Surface Penetrating Radar, The Institution of Electrical Enginners, 1996


L.P. Ligthart, E.E. Ligthart, Lecture Notes for The Intensive Course on Ground Penetrating
Radar, 2004

Anda mungkin juga menyukai