Anda di halaman 1dari 15

AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN

ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad


DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

Penyebab Perbedaan Hasil Perhitungan Jadwal


Waktu Salat di Sumatera Utara

Muhammad Hidayat
Mahasiswa Program Magister Universitas Negeri Medan
email: dayatc4@gmail.com
Abstract Artikel Info
A fact that there are many prayer times schedules that are Received:
used by the community with each other different contents. 14 September 2018
Among these schedules there are mentioned sources of Revised:
extraction or constituents but many are not mentioned. One 15 Oktober 2018
schedule with another schedule is different from 2 or 3 Accepted:
minutes, even more than that can reach tens of minutes. In 21 November 2018
this study, it was explained that the differences in the results
of the calculation of prayer time schedules in North Sumatra
were caused by several factors including differences in data
used such as: coordinates, sun declination, equation of time,
solar height, energy and factors caused by regional time
correction, such as differences between Prayer time
schedule in Labuhan Batu Selatan regency is calculated
using the location of the place, with the prayer time schedule
in Labusel Regency counted using Regional Time
Correction with Medan City markaz (-5 minutes).
Keywords: Differences, Prayer Times.
Abstrak
Suatu kenyataan bahwa terdapat banyak jadwal-jadwal
waktu shalat yang dipergunakan oleh masyarakat satu sama
lain isinya saling berbeda. Diantara jadwal-jadwal tersebut
ada yang disebutkan sumber pengambilannya atau
penyusunanya namun banyak pula yang tidak disebutkan.
Satu jadwal dengan jadwal lainnya ada yang berbeda 2 atau
3 menit, bahkan lebih dari itu dapat mencapai puluhan
menit. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa perbedaan
hasil perhitungan jadwal waktu sholat di Sumatera Utara
disebabkan beberapa faktor diantaranya perbedaan data
yang digunakan seperti: koordinat, deklinasi matahari,
equation of time,tinggi matahari, ikhtiyat dan faktor yang
diakibatkan oleh koreksian waktu daerah, seperti terdapat
perbedaan antara jadwal waktu shalat wilayah kabupaten
Labuhan Batu Selatan dihitung menggunakan lokasi tempat,
dengan jadwal waktu shalat wilayah Kab Labusel dihitung
menggunakan Koreksi Waktu Daerah dengan markaz Kota
Medan (-5menit).
Kata Kunci : Perbedaan, Waktu Shalat.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
204
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

A. Pendahuluan Quran surat al-Nisâ’ (4) ayat 103,


Jadwal shalat disusun berdasarkan artinya sesungguhnya shalat itu adalah
data matahari, baik pada saat yang kewajiban yang ditentukan waktunya
bersangkutan (jam, hari bulan dan atas orang-orang yang beriman. Ayat
tahun) maupun data rata-rata. Ketepatan tersebut menjelaskan adanya waktu
penentuan waktu shalat, disamping dalam menentukan suatu pekerjaan
tergantung pada sistem/ rumus-rumus yang apabila datang waktunya maka
yang dipergunakan juga tergantung harus melaksanakannya, yakni
kepada ketepatan pengambilan data sesungguhnya shalat itu merupakan
yang berhubungan dengan matahari hukum Allah SWT yang wajib di-
maupun data lain yang dibutuhkan lakukan dalam waktu-waktu tertentu
dalam perhitungan. dan ha-rus dilaksanakan di dalam
Seiring dengan perkembangan waktu-waktu yang sudah ditentukan
IPTEK dan hasil penyelidikan empirik tersebut.2
terhadap posisi matahari, maka
B. Perhitungan Jadwal waktu Shalat
penentuan waktu shalat yang didasarkan
Data-data yang diperlukan dalam
pada observasi langsung, dalam
menghitung waktu salat adalah:
prakteknya di masyarakat ada
 Lintang (φ)
kecenderungan mengalami pergeseran
 Bujur (λ)
dari sistem observasi (rukyat) ke sistem
 Deklinasi Matahari (δ)
perhitungan (hisab). Artinya, saat ini
 Equation of Time (e)
masyarakat secara umum cenderung
 Meridian Pass (MP)
lebih memilih melihat jadwal salat,
 Koreksi Waktu Daerah (KWD)
tidak lagi merukyat langsung fenomena
 Tinggi Matahari (t)
pergerakan matahari.1
 Semi diameter matahari (s.d)
Adapun dasar hukum penentuan
 Refraksi Matahari (R’)
waktu shalat dalam al-Quran yaitu Al-
 Kerendahan Ufuk (Dip)
1
Dahlia, Jadwal Salat Sepanjang Masa  Tinggi Tempat (m)
di Indonesia (Studi Akurasi dan Batas
Perbedaan Lintang dalam Konversi Jadwal Amri, Waktu Shalat Perpektif Syar’i.
2

Salat). PhD thesis, IAIN Walisongo, 2007. h.3 Asy-Syariah, Vol. 16. No. 3.h. 208.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
205
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

peredaran hariannya sampai tiba waktu


Misal: Waktu salat 01 September 2017 ashar.3
di kota Medan (Sumatera Utara) Rumus:
Waktu Zuhur = MP – KWD
Data-data diperlukan sebagai
MP = 12 – e
berikut: KWD = (λ – λd) : 15
 Lintang (φ) = 03° 35’ MP = 12 – -00° 00’ 03’’ = 12ʲ 00 ͫ 03 ͩ

 Bujur (λ) = 98° 40’


KWD = (98° 40’ – 105°) : 15 = -00ʲ 25 ͫ
 Deklinasi Matahari (δ) = 08° 12’
33’’ 20 ͩ

 Equation of Time (e) = -00° 00’ MP – KWD

03’’ 12ʲ 00 ͫ 03 ͩ– -00ʲ 25 ͫ 20 ͩ = 12ʲ 25 ͫ 23 ͩ

 Semi diameter matahari (s.d) = Maka awal waktu Zuhur adalah pukul

15’ 50.86’’ 12:25 WIB.

 Refraksi Matahari (R’) = 34’


2. Hisab Waktu Asar
30’’
Waktu Ashar dimulai saat panjang
 Kerendahan Ufuk (Dip) = 1,76
bayang-bayang suatu benda sama
= 10⁰ 33’ 36’’
dengan bendanya ditambah dengan
 Tinggi Tempat (m) = 36 m panjang bayang-bayang saat matahari
berkulminasi sampai tibanya waktu
Cos t = -tan φ
tan δ + sin h : maghrib.4
cos φ : cos δ Rumus:
Waktu Asar = MP + (t : 15) –
KWD
h = -(s.d. + R’ + Dip) Cotan h = tan [ϕ – δ] + 1

1. Hisab Waktu Zuhur


Cotan h = tan [03° 35’ - 08° 12’ 33’’] +
Waktu zuhur dimulai sejak matahari
1
tergelincir, yaitu sesaat setelah Matahari
Cotan h = tan [4° 37’ 33’’] + 1
mencapai titik kulminasi dalam
3
Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah, Pedoman Hisab
Muhammadiyah, (Yogyakarta: Pedoman Hisab,
2009). h. 50.
4
Ibid, h.24

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
206
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

h = shift tan (tan 4° 37’ 33’’+1)-1 h = -(15’ 50.86’’ + 34’ 30’’ +


h = 42.77329532 10’33.36’’)
Cos t = -tan ϕ tan δ + sin h : cos ϕ : cos = -1⁰
δ Cos t = -tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos
Cos t = -tan 03 35’ tan 08° 12’ 33’’+ δ
sin 42.77329532: cos 03 35’ : cos 08° Cos t = -tan 03 35’ tan 08° 12’ 33’’+
12’ 33’’ sin -1° : cos 03 35’ : cos 08° 12’ 33’’
shiftcos = …. Cos t = ….
t = (47° 16’ 41.45’’) t = (91° 31’ 48.32’’)
MP + (t : 15) – KWD MP + (t : 15) – KWD
12ʲ 00 ͫ 03 + (47° 16’ 41.45’’: 15) – - 12ʲ 00 ͫ 03 + (91° 31’ 48.32’’ : 15) – -
00ʲ 25 ͫ 20 ͩ = 15ʲ 34 ͫ 29 ͩ 00ʲ 25 ͫ 20 ͩ = 18ʲ 31 ͫ 30.22 ͩ
Maka awal waktu Asar adalah pukul Maka awal waktu Magrib adalah pukul
15:34 WIB. 18:31 WIB.

3. Hisab Waktu Magrib 4. Hisab Waktu Isya’


Waktu Maghrib dimulai sejak Waktu Isya dimulai sejak hilang
matahari tterbenam sampai tiba waktu mega merah sampai separuh malam
isya.5 (ada juga yang menyatakan akhir shalat
Rumus: isya adalah terbit fajar.7
Waktu Magrib = MP + (t : 15) – KWD
h = -1°
Rumus:
MP + (t : 15) – KWD
Dalam Hisab Muhammadiyah nilai h = -18°
ketinggian (h) pada waktu maghrib dan
syuruq dihitung terlebih dahulu yaitu Cos t = -tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos
dengan rumus :6 δ
Cos t = -tan 03 35’ tan 08° 12’ 33’’+
h = -(s.d. + R’ + Dip)
sin -18° : cos 03 35’ : cos 08° 12’ 33’’
Cos t = ….
t = (108° 46’ 32’’)
5
Ibid,h. 24
6
Ibid, h. 59 7
Ibid, h. 45.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
207
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

MP + (t : 15) – KWD Rumus:


Waktu Syuruq = MP – (t : 15) – KWD
12ʲ 00 ͫ 03 + (108° 46’ 32’’: 15) – -00ʲ
h = -01°
25 ͫ 20 ͩ = 19ʲ 40 ͫ 29.13 ͩ
Maka awal waktu Isya’ adalah pukul
Dalam Hisab Muhammadiyah
19: 40 WIB.
nilai ketinggian (h) pada waktu maghrib
dan syuruq harus dihitung terlebih
5. Hisab Waktu Subuh
dahulu yaitu dengan rumus :10
Waktu subuh dimulai sejak terbit
fajar sampai terbit Matahari.8
h = -(s.d. + R’ + Dip)
Rumus:
MP – (t : 15) – KWD h = -(15’ 50.86’’ + 34’ 30’’ +
h = -20°
10’33.36’’) = -1⁰
Cos t = -tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos
Cos t = -tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos
δ
δ
Cos t = -tan 03 35’ tan 08° 12’ 33’’+
Cos t = -tan 03 35’ tan 08° 12’ 33’’+
sin -01° : cos 03 35’ : cos 08° 12’ 33’’
sin -20° : cos 03 35’ : cos 08° 12’ 33’’
t = (91° 31’ 48.32’’)
Cos t = ….
MP – (t : 15) – KWD
t = (110° 48’ 36.4’’)
12ʲ 00 ͫ 03 ͩ – (91° 31’ 48.32’’: 15) – -
MP – (t : 15) – KWD
00ʲ 25 ͫ 20 ͩ = 06ʲ 19 ͫ 15.78’’
12ʲ 00 ͫ 03 ͩ – (110° 48’ 36.4’’ : 15) – -
Maka awal waktu Subuh adalah pukul
00ʲ 25 ͫ 20 ͩ = 05ʲ 02 ͫ 08.6 ͩ
06: 19 WIB.
Maka awal waktu Subuh adalah pukul
05:02 WIB. C. penyebab perbedaan jadwal-
jadwal Waktu Shalat adalah:
6. Hisab Waktu Syuruq (Terbit)
1. Perbedaan data yang digunakan
Syuruq / Matahari terbit ialah
dalam perhitungan
bersinggungannya piringan atas
a. Koordinat
matahari dengan garis ufuk di sebelah
Lintang tempat adalah jarak
timur.9
sepanjang meridian bumi diukur dari

8
Ibid, h. 45 10
Ibid, h. 59.
9
Ibid, h. 35

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
208
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

ekuator bumi (khatulistiwa) sampai diukur sepanjang lingkaran deklinasi


suatu tempat yang bersangkutan. Bujur atau lingkaran waktu.12
tempat adalah jarak sepanjang equator Berikut adalah selisih data rata-rata
bumi dihitung dari meridian yang deklinasi tahun 1992-1995 dan data
melewati kota Grenwich sampai rata-rata deklinasi tahun 2015-2018,
meridian yang melewati tempat yang diperoleh dari software Accurate
bersangkutan. Perbedaan 1⁰ bujur Times.
berarti perbedaan 4 menit waktu Tabel 1.1 Selisih Data Rata-Rata
Deklinasi
perbedaan bujur sebesar 0,1⁰ atau jarak
Deklinasi Deklinasi Selisih
tepat ke timur atau tepat ke barat sejauh rata-rata rata-rata
1992-1995 2015-2018
11 km berarti perbedaan waktu
sebanyak 0,4 menit atau 24 detik. Jarak 8⁰ 19’ 23 8⁰ 15’ 24’’ 00⁰ 03’59’’

27.5 Km tepat ke Barat atau tepat ke 7⁰ 57’35’’ 7⁰ 53’ 35’’ 00⁰ 04’00’’
Timur berarti perbedaan waktu 7⁰ 35’39’’ 7⁰ 31’38.25’’ 00⁰
04’0.75’’
sebanyak satu menit. Tiap kawasan
waktu dibatasi oleh dua garis bujur 7⁰ 13’36’’ 7⁰ 09’ 34 00⁰ 04’02’’

yang berselisih 15⁰. 6⁰ 51’25.5’’ 6⁰ 47’22.75’’ 00⁰


04’2.75’’
Dalam perhitungan awal waktu
Rata-rata 00⁰ 04’0.9’’
salat, data koordinat lintang dan bujur
tempat ini akan berpengaruh pada
Dari Tabel 1.1 terlihat selisih
kewajiban pelaksanaan awal waktu
rata-rata hingga 00⁰ 04’0.09’’ antara
salat. Daerah yang berada di sebelah
data rata-rata deklinasi tahun 1992-1995
timur akan lebih dahulu memulai salat
dan dengan rata-rata deklinasi tahun
dari pada daerah yang berada di sebelah
2015-2018.
barat.11
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Waktu
Shalat dengan Data Deklinasi yang
b. Deklinasi matahari Berbeda
Deklinasi matahari adalah jarak
posisi matahari dengan ekuator langit
11
Hadi, Sains Untuk Kesempurnaan 12
Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar,
Ibadah (Penerapan Sains dalam Peribadatan), Waktu Shalat menurut fikih dan astronomi,
(Yogyakarta: Primapustaka, 2009), h. 6. (Medan, LPPM UISU, 2016), h. 81.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
209
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

Deklinasi Juhur Ashar Maghrib Isya Subuh Syuruq

08° 12’ 12ʲ 25 ͫ 15ʲ 34 ͫ 29 ͩ 19ʲ 40 ͫ 05ʲ 02 ͫ 06ʲ 19 ͫ


33’’ 23 ͩ 29.13 ͩ 08.6 ͩ 15.78’’
18ʲ 31 ͫ
30.22 ͩ

08° 23’ 12ʲ 25 ͫ 15ʲ 34 ͫ 18ʲ 31 ͫ 19ʲ 40 ͫ 05ʲ 02 ͫ 06ʲ 19 ͫ


46’’ 23 ͩ 48.59ͩ 33.21 ͩ 34.33 ͩ 3.08ͩ 12.79’’

sedangkan waktu matahari pertengahn


Dari Tabel 1.2 terdapat selisih Hasil
adalah waktu peredaran semu matahari
Perhitungan Waktu Shalat 01
diandaikan ia beredar dengan konstan
September 2017 dengan data deklinasi
sebagaimana terlihat pada jam yang ada.
yang berbeda, selisih tersebut tidak
terlalu signifikan hanya pada tingkat
satuan detik.

c. Equation Of Time / Perata


Waktu
Perata waktu adalah selisih
Gambar 1.1 Equation of Time
antara waktu kulminasi matahari hakiki
d. Tinggi Matahari
dengan waktu kulminasi matahari
pertengahan.13 Peredaran semua harian
matahari dari arah timur ke barat itu
tidaklah konstan, kadamg-kadang cepat
kadang-kadang lambat. Keadaan ini
diakibatkan oleh percepatan bumi
mengelilingi matahari tidak konstan
karena bidang edarnya berbentuk elips.
Sumber foto : Ma’u (2015 : 273)
Waktu matahari hakiki ialah waktu
Gambar 1.2 Posisi Matahari Pada Awal
peredaran matahari senyatanya, Waktu Shalat

13
M. Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori a. Zuhur = 90⁰ - [φ- δ ]
dan Praktek, (Yogyakarta: Buana Pustaka, b. Ashar = Cotan h = tan
2004), h. 67. [ϕ – δ] + 1

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
210
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

c. Maghrib = -1⁰
d. Isya = -18⁰ Tabel 1.3 Perbedaan Ketinggian
Matahari Waktu Shalat
No Ahli Falak Posisi
Matahari
1 Saadoe’ddin -20 ⁰
Djambek
(1974:32)
2 K.H Zubair Umar -18 ⁰
Al-Jailani (tt:176)
3 Muhammad -19 ⁰
Ma’shum bin Ali
(tt:12)
4 Abdur Rachim -20 ⁰
(1983 :39)
5 Noor Ahmad SS -20 ⁰
(tt: 20
Tabel 1.4 Perbedaan Ketinggian
6 K.H. Slamet -19 ⁰ + h
Hambali (2006:1) terbit /
terbenam
7 T. Djamaluddin -18 ⁰
(2005:138)
Matahari Waktu Shalat oleh Para
8 Muhyidin Khazin -20 ⁰
Ahli Ilmu Falak
(2008:92)
e. Subuh = -20⁰
f. Syuruq = -1⁰

Potensi penyebab perbedaan


perhitungan awal waktu sholat yang
berikutnya adalah opsi ketinggian
matahari untuk awal waktu sholat
Subuh, Isya, dan Asar. Para ahli Falak
berbeda pendapat dalam penentuan opsi
awal waktu sholat Subuh dan Isya
seperti yang dirangkum pada Tabel 1.3
Di Indonesia pada umumnya (atau
berikut :
hampir seluruhnya), shalat subuh
dimulai pada saat kedudukan matahari

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
211
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

20 derajat dibawah ufuk hakiki (true 4. Mengantisipasi kondisi Suatu kota


horizon).14 atau daerah yang tidak rata, terdapat
e. Ikhtiyat bagian yang tinggi dan ada bagian
Ikhtiyath adalah angka yang rendah. Dan juga sebagai
pengaman yang ditambahkan pada hasil koreksi terhadapa kerendahan ufuk,
hisab waktu salat. Dengan maksud agar ketinggian tempat, semidiameter, dan
seluruh penduduk suatu kota, baik yang refraksi.17
tinggal di ujung Timur dan Barat kota, Dalam pemberian waktu ihtiyath,
dalam mengerjakan salat sudah benar- terdapat perbedaan di kalangan ahli
benar masuk waktu .Secara teoritik Falak sebagai berikut:
selisih 1° bujur sama dengan 111 km a) Kalangan pesantren tertentu tidak
dan perbedaannya 4 menit dalam mencantumkan waktu ihtiyath dalam
ukuran waktu. Penggunaan ihtiath 1 jadwal salat yang dibuatnya.
menit sama dengan 111: 4 = jarak 27,75 Pelaksanaan azan sebagai pertanda
km (dalam arah Barat - Timur).15 masuknya awal waktu slat
Ikhtiyath ini dimaksudkan : dilaksanakan sesuai dengan waktu
1. Agar hasil perhitungan dapat yang sebenarnya. Jadwal yang
mencakup daerah-daerah sekitarnya. dibuatnya ini bersifat internal; hanya
2. Menjadikan pembulatan pada satuan diberlakukan di pondok pesantren
terkecil dalam menit waktu. yang bersangkutan.
3. Untuk menambah keyakinan bahwa b) Noor Ahmad SS menggunakan
waktu shalat sudah benar-benar Ihtiyath 3 menit untuk setiap
masuk pada waktunya. 16 perhitungan awal waktu salat.
Kecuali untuk awal waktu Zuhur, ia
menggunakan ihtiyath 4 menit.
14
Azhari, Ilmu Falak Perjumpaan
Khazanah Islam dan Sains Modern,
c) Ibnoe Zahid Abdo el-Moeid dalam
(Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2007), h. Imasakiah 1430 H lalu menggunakan
69.
15
Jayusman, Jadwal Waktu Shalat Abadi, Ihtiyath 2 menit untuk setiap
(Pontianak: Jurnal Khatulistiwa Vol.3 No.1,
2013), h. 54.
16
M. Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori 17
Jayusman, Jadwal Waktu Shalat
dan Praktek, (Yogyakarta: Buana Pustaka, Abadi, (Pontianak: Jurnal Khatulistiwa Vol.3
2004), h. 82 No.1, 2013), h. 34.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
212
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

perhitungan awal waktu salat. waktu sholat daerah atau kota lain (di
Kecuali untuk awal waktu Zuhur, ia luar markaz/ peruntukannya).19
menggunakan ihtiyath 4 menit. Persoalannya adalah khusus
d) Muhyidin Khazin menyatakan untuk jadwal salat sepanjang masa yang
bahwa Ihtiyath dalam penentuan berlaku di satu kota tertentu dan kota-
awal waktu salat sebenar 1 sampai 2 kota lainnya di atas, hanya
menit. menampilkan koreksi atau konversi
e) Zul Efendi; ahli Falak murid Arius waktu dalam satuan menit waktu,
Syaikhi, menggunakan ihtiyath satu dengan pertimbangan hanya pada
atau dua menit dalam jadwal salat koreksi garis bujur saja. Bujur yang
yang ia buat dan banyak dipakai di dimaksud adalah bujur tempat yakni
berbagai kota di Sumatera Barat. jarak yang diukur sepanjang busur
Besaran ihtiyath yang digunakan ekuator dari bujur yang melalui kota
tergantung besar kecilnya kota yang Greenwich sampai bujur yang melalui
dihitung jadwal salatnya tersebut. tempat yang dimaksud. Dalam hal ini,
Misalnya untuk kota Bukittinggi sistem konversi yang terdapat dalam
yang relatif kecil digunakan ihtiyath jadwal tersebut, dikonversi dengan
sebesar 1 menit sedangkan jadwal menambah beberapa menit untuk daerah
salat untuk kota Padang yang bagian barat dari kota yang di hisab
merupakan kota besar menggunakan waktu salatnya dan dikurangi beberapa
ihtiyath sebesar 2 menit. 18 menit untuk daerah bagian timur kota
tersebut. Padahal dalam menghisab
2. Koreksian Daerah Dalam Jadwal
waktu salat, koreksi lintang tempat juga
Sholat
perlu diperhitungkan. Artinya, jika
Koreksian daerah adalah koreksi
terdapat selisih lintang antar kedua kota
waktu berupa penambahan atau
yang di hisab waktu salatnya, maka
pengurangannya dalam menit sebagai
mempengaruhi hasil juga. Semakin
bentuk penyesuaian apabila jadwal
besar selisih garis lintangnya maka
sholat digunakan untuk penentuan awal

19
Ibid. h.57.
18
Ibid. h.55

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
213
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

semakin besar pula perbedaan hasil Kita akan lihat untuk kasus
hisabnya.20 wilayah sumatera utara untuk daerah
Perbedaan lintang 1° (1 derajat) Kab Labuhan Batu Selatan dengan
atau lebih dalam penyusunan jadwal koordinat 01° 52’ LU dan 100° 10’ BT
sistem konversi dapat mempengaruhi untuk bulan Maret saat Matahari di
penentuan waktu salat. Jika selisih Khatulistiwa, Juni saat Matahari berada
lintang tempat sampai 1 derajat atau di Utara Khatulistiwa, dan bulan
lebih dari 1 derajat, maka untuk waktu Desember saat Matahari berada di
Zuhur tidak berpengaruh signifikan Selatan Khatulistiwa di hitung dengan
karena selisihnya 0 menit. Artinya, menggunakan Software Accurate Times
untuk waktu Zuhur dapat menggunakan 5.3 Islamic Crescents Observation
jadwal salat sistem konversi. Akan Project by : Muhammad Odeh
tetapi, empat waktu salat lainnya
(Subuh, Asar, Magrib, dan Isya)
menghasilkan angka yang bervariasi.
Berdasarkan hasil temuan, batas
maksimal perbedaan lintang untuk
waktu Asar dan Magrib adalah 1°20',
sedangkan untuk waktu Isya dan Subuh
adalah 1°. Oleh karena itu, jadwal salat
yang menggunakan sistem konversi
antar daerah, kota, dan negara dengan
selisih lintang melebihi batas maksimal
tersebut, dapat mempengaruhi
seseorang salat belum pada waktunya
dan berpengaruh juga pada ibadah
puasa umat Islam.21

20
Dahlia, Jadwal Salat Sepanjang Masa di
Indonesia (Studi Akurasi dan Batas Perbedaan
Lintang dalam Konversi Jadwal Salat), (PhD
thesis, IAIN Walisongo, 2013), h.6.
21
Ibid. h.iv

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
214
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

Tabel 1.5. Selisih Perbedaan Jadwal Waktu Shalat


No Bulan Selisih dalam Menit
Juhur Ashar Maghrib Isya Subuh
1 Maret -1menit (-2)-(-3) -1menit (-1)-(-2) (-1)-(-2)
menit menit menit
2 juni -1menit (-1)-(-2) -4menit -4menit 1-3menit
menit
3 desember -1menit 0 menit 2menit 2menit -4menit

Koreksi Waktu Daerah dengan


Berdasarkan Tabel 1.5 dapat
markaz Kota Medan (-5menit).
diuraikan sebagai berikut:
2. jika menggunakan jadwal konversi
1. Terdapat perbedaan Antara jadwal
waktu daerah maka jadwal yang
Waktu Shalat wilayah Kab Labuhan
memiliki perbedaan -4 menit akan
Batu Selatan dihitung menggunakan
mengakibatkan masuk awal waktu
lokasi tempat dengan jadwal waktu
sholat lebih lama 4 menit sedangkan
Shalat wilayah Kab Labusel dihitung
yang memiliki perbedaan 3 menit
menggunakan Koreksi Waktu
akan mengakibatkan masuk awal
Daerah dengan markaz Kota Medan
waktu shoalt lebih cepat 3 menit
(-5menit). Misal pada bulan juni
3. sehingga Konversi untuk wilayah
pada awal waktu maghrib ternyata
labusel dengan perhitungan markaz
setelah dihitung terdapat perbedaan
kota medan tidak tetap, hanya waktu
hingga 4 menit, lebih cepat 4 menit
zuhur saja yang dapat menggunakan
jadwal Waktu Shalat wilayah Kab
sistem konversi. Konversi akan dapat
Labuhan Batu Selatan yang dihitung
bervariasi mulai dari rentang -9
dengan lokasi tempat dan pada bulan
menit hingga -3 menit. Contoh
desember pad awal waktu maghrib
Konversi-9 menit terjadi pada saat
setelah dihitung terdapat perbedaan
awal waktu maghrib dan isya pada
hingga 2 menit, lebih cepat 2 menit
bulan juni,-3 menit digunakan pada
jadwal waktu Shalat wilayah Kab
saat awal waktu maghrib dan isya
Labusel yang dihitung menggunakan
pada bulan desember.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
215
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

4. Jadwal yang penentuan awal waktu seharusnya lebih dari 2 menit akan
shalatnya lebih lama dari yang dapat menyebabkan masuknya waktu
seharusnya menyebabkan luputnya shalat sebelum waktunya. Karena
keutamaan melaksanakan ibadah nilai ihtiyath yang digunakan oleh
sholat pada awal waktu. ulama falak zaman sekarang
5. Jadwal yang penentuan awal waktu diIndonesia maksimal 2 menit.
shalatnya lebih cepat dari yang
Tabel 1.6. Daftar Koordinat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumatera Utara

No Wilayah Kordinat Konversi


1. PDM Kabupaten Asahan 2⁰ 49’ LU 99⁰ 38’ BT -4 menit
2 PDM Kabupaten Batubara 3⁰ 10’ LU 99⁰ 30’ BT -3 menit
3 PDM Kabupaten Dairi 2⁰ 25’ LU 98⁰ 15’ BT +1 menit
4 PDM Kabupaten Deli Serdang 3⁰ 25’ LU 98⁰ 42’ BT 0 menit
5 PDM Kabupaten Karo 3⁰ 06’ LU 98⁰ 15’ BT +2 menit
6 PDM Kabupaten Labuhanbatu 2⁰ 20’ LU 100⁰ 10’ BT -5 menit
7 PDM Kabupaten Labuhanbatu Selatan 1⁰ 52’ LU 100⁰ 10’ BT -5 menit
8 PDM Kabupaten Labuhanbatu Utara 2⁰ 20’ LU 99⁰ 48’ BT -4 menit
9 PDM Kabupaten Langkat 3⁰ 5’ LU 98⁰ 18’ BT +2 menit
10 PDM Kabupaten Mandailing Natal 0⁰ 44’ LU 99⁰ 22’ BT -3 menit
11 PDM Kabupaten Nias 1⁰ 07’ LU 97⁰ 31’ BT + 4 Menit
12 PDM Kabupaten Padang Lawas 1⁰ 07’ LU 99⁰ 48’ BT -4 menit
13 PDM Kabupaten Pakpak Bharat 2⁰ 30’ LU 98⁰ 13’ BT + 2 menit
14 PDM Kabupaten Serdang Bedagai 3⁰ 20’ LU 99⁰ 03’ BT -1 menit
15 PDM Kabupaten Simalungun 2⁰ 58’ LU 99⁰ 16’ BT -2 menit
16 PDM Kabupaten Tapanuli Selatan 1⁰ 34’ LU 99⁰ 16’ BT -2 menit
17 PDM Kabupaten Tapanuli Tengah 1⁰ 50’ LU 98⁰ 42’ BT 0 menit
18 PDM Kabupaten Tapanuli Utara 2⁰ 02’ LU 99⁰ 06’ BT -1 menit
19 PDM Kota Binjai 3⁰ 36’ LU 98⁰ 30’ BT +1menit
20 PDM Kota Gunungsitoli 1⁰ 20’ LU 97⁰ 32’ BT + 4 menit
21 PDM Kota Medan 3⁰ 35’ LU 98⁰ 40’ BT 0 menit
22 PDM Kota Padangsidempuan 1⁰ 22’ LU 99⁰ 16’ BT -2 menit
23 PDM Kota Pematangsiantar 2⁰ 58’ LU 99⁰ 04’ BT -2 menit
24 PDM Kota Sibolga 1⁰ 44’ LU 98⁰ 47’ BT 0 menit
25 PDM Kota Tanjungbalai 2⁰ 57’ LU 99⁰ 47’ BT -4 menit
26 PDM Kota Tebing Tinggi 3⁰ 19’ LU 99⁰ 09’ BT -2 menit
2. Terdapat kesalahan dalam
3. Faktor lain
melakukan perhitungan.
1. Perbedaan rumus yang
3. Perbedaan alat perhitungan yang
digunakan.
digunakan.

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
216
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

4. Perbedaan penyusunan waktunya dalam ukuran menit


Interpolasi. tidaklah merupakan jadwal yang
akurat.
D. Kesimpulan
E. Rekomendasi
Untuk membuat sebuah jadwal
1. Melakukan Pengambilan Data
salat yang kredibel terdapat beberapa
perhitungan dengan benar ,
catatan:
Penggunaan data yang paling baik
1. Jadwal salat merupakan jadwal yang
adalah yang dikeluarkan oleh
dihitung untuk suatu kota dengan
lembaga berwenang dibidangnya
berdasarkan Data seperti Koordinat,
sesuai dengan data penelitian
Deklinasi, Equation Of Time, Tinggi
terbaru.
Matahari, Ikhtiyath yang benar dan
2. Melakukan perhitungan waktu
disepakati. Penentuan data yang
Sholat pertahun sesuai data
dijadikan acuan ini penting karena
deklinasi dan equation of time demi
perbedaan dalam pengambilan data
akurasi tertinggi.
untuk suatu daerah akan
3. Semua pihak, baik lembaga
menyebabkan perbedaan dalam hasil
pemerintah, organisasi sosial
perhitungan jadwal waktu shalat.
keagamaan atau lainnya
Penggunaan data yang paling baik
mencantumkan jadwal waktu shalat
adalah yang dikeluarkan oleh
yang berlaku untuk suatu kota
lembaga berwenang dibidangnya
tertentu, tidak direkomendasikan
sesuai dengan data penelitian terbaru.
untuk mencantumkan konversi
2. Jadwal yang baik yang dihitung
untuk kota-kota lain.
secara khusus untuk suatu kota dan
4. Melakukan penelitian lebih lanjut
bukanlah jadwal yang merupakan
terhadap jadwal waktu sholat
hasil koreksian daerah dari
khususnya di Sumatera Utara.
perhitungan kota yang lain, karena
5. Melakukan Observasi/Penelitian
jadwal awal waktu salat yang
langsung untuk melakukan
dihitung hanya berdasarkan
pengecekan untuk mendapat hasil
koreksian daerah dengan
yang benar.[]
menambahkan atau pengurangkan

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
217
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2443
Published December 2018

Daftar Pustaka Kaidah Astronomi. Jurnal


Hukum Islam Istinbath. Vol.14.
Amri, T. (2014). Waktu Shalat
No.2.
Perpektif Syar’i. Asy-Syariah.
Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Vol. 16. No. 3
Muhammadiyah, (2009).
Azhari, S. (2007). Ilmu Falak
Pedoman Hisab
Perjumpaan Khazanah Islam
Muhammadiyah, Yogyakarta.
dan Sains Modern, Yogyakarta :
Suara Muhammadiyah.
Butar-Butar, A. J.R. (2016). Waktu
Shalat menurut Fikih dan
Astronomi, Medan : LPPM
UISU.
Dahlia, H.M. (2013). Jadwal Salat
Sepanjang Masa di Indonesia
(Studi Akurasi dan Batas
Perbedaan Lintang dalam
Konversi Jadwal Salat). PhD
thesis, IAIN Walisongo.
Hadi, D. (2009). Sains Untuk
Kesempurnaan Ibadah
(Penerapan Sains dalam
Peribadatan), Yogyakarta:
Primapustaka.
Jayusman, (2013). Jadwal Waktu Shalat
Abadi, Pontianak : Jurnal
Khatulistiwa Vol.3 No.1.
Khazin, M. (2004). Ilmu Falak Dalam
Teori dan Praktek, Yogyakarta :
Buana Pustaka.
Ma’u, D. H. (2015). Waktu Shalat :
Pemaknaan Syar’I ke Dalam

Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
218
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

Anda mungkin juga menyukai