Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PRAKTIKUM FALAK TERSTRUKTUR

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Praktikum Falak

Disusun Oleh :
1. Auryn Marshadiva (2020104144)
2. Chastuti Alwallyah (2020104133)

DOSEN PENGAMPU: IFROHATI, M.H.I

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
A. LATAR BELAKANG

Ilmu Falak, merupakan ilmu yang sudah tua dikenal oleh manusia. Bangsa-bangsa
Mesir, Mesopotania, Babilonia, Tiongkok,sejak abad ke 28 Sebelum Masehi telah mengenal
dan mempelajainya. Mereka mempelajari ilmu falak pada mulanya bertujuan untnk
menghasilkan hitungan waktu, yang akan digunakan sebagai saat penyembahan kepada
berhala-berhala yang mereka Tuhankan. Misalnya di Mesir, berhala-berhala yang mereka
Tuhankan itu, ada yang bernma Osiris, Isis,Anom,dan sebaginya. Di Babilonia dan di
Mesopotania, ada yang bernama Astaroth dan Bel. Karena mereka yang Tuhankan itu banyak
jumlahnya, maka mereka memerlukan pembagian waktu. Dan dengan adanya keharusan
pembagian waktu itu, mereka lalu mempelajari ilmu falak.
Menurut Howard R. Turner, oleh kaum Muslim abad pertengahan ilmu falak disebut juga
ilmu miqat (sains penentu waktu), yaitu sains mengenai waktu-waktu tertentu yang diterapkan
mengenai pengamatan langsung dan menggunakan alat serta melalui perhitungan matematis dalam
rangka menentukan shalat lima waktu, matahari tenggelam, malam, fajar, lewat tengah malam,
dan sore.
Ilmu Falak sebagai sebuah disiplin ilmu, dapat dilihat dari dua sisi. Sisi pertama, ilmu falak
sebagai sebuah ilmu pengetahuan, yang secara epistemologi menggunakan metoda ilmiah dalam
penyusunan, dengan kata lain metoda ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun
penetahuan yang benar. Di sisi lain, ilmu falak sebagai sebuah ilmu rumpun syari’ah, dimana
dalam pembahasannya, menyangkut masalahmasalah hukum yang ada kaitannya dengan
peribadatan umat muslim, se perti waktu-waktu sholat, waktu pelaksanaan puasa wajib, waktu
pelaksanaan haji dan lain-lain, yang bersumber dari Al-Qur’an dan AsSunah.

Ilmu Falak merupakan ilmu yang mempelajari pergerakan dan peradaran benda-benda
langit khususnya Bulan dan Matahari. Ilmu Falak terhitung sebagai cabang ilmu pengetahuan
tertua, dikarenakan ilmu ini ada sejak alam semesta jagat raya ini terbentuk.

Ilmu Falak dalam Islam umumnya membahas tentang yang berkaitan dengan
pelaksanaan ibadah, seperti penentuan arah kiblat, waktu shalat, awal bulan dan gerhana.
Maka dari itu, dengan mempelajari Ilmu Falak kita dapat mengetahui kemana arah kiblat
yang tepat, memastikan waktu shalat yang menjadi syarat sahnya shalat, kita juga dapat
melakukan Rukyatul Hilal dan menghitung waktu terjadinya gerhana, baik gerhana Matahari
ataupun Gerhana Bulan sehingga kita bisa mengetahui juga kapan sholat sunah gerhana
dilaksanakan.

2
Keberadaan Ilmu Falak sangat penting bagi umat Muslim, karena sangat terkait
dengan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Dan dengan Ilmu Falak dapat
menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melakukan ibadah. Sehingga ibadahnya bisa lebih
khusyuk.

Secara garis besar Ilmu Falak yang membahas arah kiblat yaitu menghitung berapa
besar sudut yang diapit oleh garis meridian yang melewati suatu tempat yang dihitung arah
kiblatnya dengan lingkaran besar yang melewati tempat yang bersangkutan dan Ka’bah, serta
menghitung jam berapa Matahari itu memotong jakur menuju Ka’bah.

Dalam penentuan waktu shalat pada dasarnya menghitung waktu ketika Matahari
berada di titik kulminasi atas dan waktu ketika Matahari berkedudukan pada prediksi pancer
pada awal-awal waktu shalat.

Penentuan awal bulan pada dasarnya adalah menghitung kapan terjadinya ijtima’
(konjungsi), yakni di mana posisi Matahari dan Bulan berada pada satu bujur astronomi serta
menghitung posisi Bulan tanggal satu (hilal) ketika Matahari terbenam pada hari terjadinya
konjungsi tersebut.

Sedangkan untuk penentuan gerhana, secara garis besar adalah menghitung terjadinya
kontak antara Matahari dan Bulan, yakni kapan Bulan mulai menutupi Matahari dan lepas
darinya pada saat terjadi gerhana Matahari dan kapan Bulan mulai masuk pada bayangan
umbra Bumi serta keluar dari bayangan tersebut pada saat terjadi gerhana Bulan.

B. TUJUAN
Sesuai dengan pendahuluan di atas, Praktek Falak Terstruktur ini bertujuan:
a. Untuk membuktikan secara empirik ketepatan hitungan awal waktu Zhuhur dan awal waktu
Ashar.
b. Untuk memberikan pengalaman secara langsung tentang cara penentuan arah Kiblat di
lapangan.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Praktek Falak Terstruktur ini akan dilaksanakan pada hari ……..tanggal......................bertempat
di……

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan dalam Praktek Terstruktur ini, antara lain:


3
1. Scientific Calculator

2. Compass dan Waterpass

3. Pelataran dan Tongkat Istiwa'

4. Jam dan Radio

5. Mistar, Segitiga Siku-siku, Busur dan Segitiga Kiblat


6. Pena, pensil dan spidol tiga warna (biru, hitam dan merah)

7. Tali, paku dan martil

4
E. PELAKSANA
Praktek Falak ini akan dilaksanakan oleh : Chastuti Alwallyah (2020104131) & Auryn
Marshadiva (2020104144)

F. KEGIATAN
1. Meletakkan pelataran pada tempat yang memungkinkan mendapat sinar Matahari secara
langsung, dari pagi hingga petang.
2. Pelataran diletakkan pada posisi datar dengan menggunakan waterpass dan arah Utara
pelataran diletakkan menunjuk ke arah Utara dengan menggunakan Kompas.
3. Menancapkan tongkat Istiwa’ tegak lurus di pusat pelataran dengan menggunakan
Waterpass
4. Mengamati pergerakan bayang-bayang tongkat Istiwa' pada pelataran. Memberi tanda (X)
setiap kali bayang-bayang tongkat Istiwa' menyentuh lingkaran dan mencatat waktunya
pada pelataran.
5. Mengamati ketepatan perhitungan awal waktu Zhuhur dengan melihat apakah bayang-
bayang tongkat Istiwa' telah bergesar ke sebelah Timur.
6. Mengamati ketepatan perhitungan awal waktu Ashar dengan melihat apakah bayang-
bayang tongkat Istiwa' telah lebih panjang dari panjang tongkat.
7. Memberi tanda (X) dan mencatatkan waktunya pada pelataran saat terjadinya bayang-
bayang tongkat Istiwa' yang menunjuk ke Kiblat.
8. Mencabut tongkat Istiwa' dalam keadaan pelataran masih tetap berada pada posisi yang
mantap.
9. Menentukan Titik Utara Sejati (TUS) guna menentukan Arah Kiblat Titik Utara Sejati
(AKTUS) dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan atau memilih satu di antara ketiga lingkaran yang paling tepat untuk
digunakan menetapkan Arah Kiblat Titik Utara Sejati (AKTUS)
b. Menghubungkan dua titik pada lingkaran yang sama yang telah dipilih sebelumnya dengan
sebuah garis lurus.
c. Membuat garis yang tegak lurus pada garis hubung tersebut (b) yang melewati titik tengah
pelataran
d. Membuat garis Arah Kiblat Titik Utara Sejati dengan menggunakan Segitiga Kiblat atau
Busur dari titik tengah pelataran
10. Menentukan Arah Kiblat Kompas (AKK) dengan menggunakan Segitiga Kiblat atau Busur
dari titik tengah pelataran.
11. Menentukan Arah Kiblat Bayang-bayang (AKB) dengan membuat garis lurus dari titik
bayang-bayang Kiblat dan melewati titik tengah pelataran.
5
12. Memproyeksikan Arah Kiblat yang telah diperoleh ke tempat yang akan ditentukan Arah
Kiblatnya.

H.HASIL PRAKTEK DAN ANALISA HASIL PRAKTEK


DI ISI KETIKA LAPORAN HASIL

H. PENUTUP
DI ISI KETIKA MEMBUAT LAPORAN HASIL

I. LAMPIRAN
1. Perhitungan Awal Waktu Zhuhur
2. Perhitungan Awal Waktu Ashar
3. Perhitungan Arah Kiblat
4. Perhitungan Bayang-bayang Kiblat
5. Foto Dokumentasi (Di cantumkan pada saat membuat laopran praktek)
6. Lapiran Kertas Pelataran hasil praktek (Di cantumkan pada saat membuat laopran praktek)

6
PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT

PENENTUAN AWAL WAKTU SHOLAT DZUHUR

1. Diketahui : Kota
Palembang
P = -02o 59’ LU/LS L
= 104o 47’ BB/BT
SB = BS-BW =......./15
= 105o - 104o 47’= 0o 13’ 0” / 15 =0o 0’ 52”

2. Ditanya :
Tentukan awal waktu shalat Dzuhur untuk kota Palembang pada tanggal 12 Juni
2021, Jika: d = 23o 23’ 30”
e = 0m -59d
MP = 12j 0m 59d

3. Jawab : MP +
SB + Ihtiati
MP = 12j 0m 59d

SB = 0o 0’ 52” +
12j 1m 51d
Ihtiati = 0j 1m 09d +
12j 3m 0d

Jadi, awal sholat Zhuhur untuk kota Palembang pada tangga 17 Juni 2021 adalah 12j
3m 0d WIB.

7
PENENTUAN AWAL WAKTU SHOLAT ASHAR

1. Diketahui :
Kota Palembang
P = -02o 59’ LU/LS
L = 104o 47’ BB/BT
Tinggi matahari di waktu ashar (h) dicari dengan rumus :
Cotan hashar = tan zm + 1
= tan (p-d) + 1
SB = BS-BW =......./15
= 105o - 104o 47’= 0o 13’ 0” / 15 =0o 0’ 52”

2. Ditanya :
Tentukan awal waktu shalat Ashar untuk kota Palembang pada tanggal 17 Juni 2021,
Jika: d = 23o 23’ 30” e = 0m -59d
MP = 12j 0m 59d

3. Jawab :
MP + TJ + SB + Ihtiati
Cotan hashar = tan zm + 1
= tan (p-d) + 1

= tan (-2o 59’) – (23o 23’ 30”) + 1

= tan -26o 22’ 30” + 1

= -0.495860576 + 1

hashar = 33° 45’ 47.46”

cos t = -tan p tan d + sec p sec d sin h


= -tan -2o 59’ x tan 23o 23’ 30” + sec -2o 59’ x sec 23o 23’ 30” x sin 33o 45’ 47.46”

= 0.628893905
to = 51o 1o 53.17o

8
tj = 3j 24m 7.54d
MP = 12j 0m 59d +

LMT = 15j 25m 6.54d

SB = 0o 0’ 52” +

15j 25m 58.54d


Ihtiati = 0j 1m 1.46d +

15j 27m 0d

Jadi, awal sholat Ashar untuk kota Palembang pada tangga 17 Juni 2021 adalah 15j
27m 0d WIB.

9
PENENTUAN AZIMUT KIBLAT

1. Diketahui:
Kota : Palembang Kota : Mekkah

P tempat= -2o 59’ LS/LU

P mekah = 21o 25’LU

L = 104o 47’ BB/BT

L = 39o 50’BT

2. Ditanya :
Tentukan arah kiblat dikota Palembang!

3. Jawab :

a. = 90o – PPalembang

= 90o – (-2o 59’)

= 92o 59’

b. = 90o – PMekkah
= 90o – 21o 25’ = 68o 35’
c. = Bujur Tempat – Bujur Mekkah

= 104o 47’ – 39o 50’

= 64o 57’ 0”

Cotan B = Cotan b . Sin a _ Cos a . Cotan C

Sin C
= Cotan 68o 35’. Sin 92o59’- Cotan 92 ͦ 59ʹ. Cotan 64° 57’
Sin 64o 57’
= 0, 391699731 _ (-0, 024324515)
= 0, 905938638
10
= 0, 432368942+ 0,024324515
= 0, 456693457
= 65o 27’ 14,87”- 90o (U-B) atau
= 24o 32’ 45,13” (B-U)

PENENTUAN BAYANG-BAYANG ARAH KIBLAT

1. Diketahui : Kota Palembang


P = -2° 59" LS/LU
L = 104 ° 47" BB/BT

2. Ditanya :
Tentukan saat terjadinyan bayang-bayang arah kiblat di Kota Palembang pada
tanggal 17 Juni 2021 jika :
d= 23o 23’ 30”
e= 0m -59d
MP = 12j 0m 59d

A = -65° 27' 14.87" (U-B)

3. Jawab :
a. = 90° ̶ deklinasi

= 90° ̶ ( 23o 23’ 30")

= 66° 36' 30”

b. = 90° ̶ P

= 90° ̶ (-2° 59")

= 92° 59' 0"

11
Rumus 1 :
Cotan P = cos b . tan A

= cos 92° 59' 0" x tan 65° 27' 14.87"


= -0.1139614867
P = -83° 29' 54.73"

Rumus 2

Cos ( c ̶ p )
= cotan a . tan b . cos P

= cotan 66° 36' 30”. tan 92° 59' 0" . cos -83° 29' 54.73"

= - 0.939802525

(c ̶p) = 160° 1' 6.31"

Kemungkinan I Kemungkinan II

(c-p)1 = 160° 1' 6.31" (c-p)2 = -160° 1' 6.31"


p1 = -83° 29' 54.73" + p2= -83° 29' 54.73" +
c1 = 76° 31' 11.58" : 15
c2 = -234 ° 31' 1.04": 15
= 5° 6' 4.77"
MP = 12° 0' 59" + = -16° 14' 4.07"

LMT = 17° 7' 3.77" MP = 12° 0' 59" +


SB = 0° 0' 52" + LMT = 4° 13' 5.07"
= 17° 7' 55.77" SB = 0° 0’ 52” +
( Mungkin/ Tidak Mungkin) = 4° 12' 13.07"

( Mungkin/tidak Mungkin )
Jadi, bayang-bayang Arah Kiblat untuk Kota Palembang pada tanggal 17 Juni 2021
adalah pada waktu 17:07 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai