Anda di halaman 1dari 19

TELAAH KITAB

SULLAMUN NAAYIROINI
Misbahus Surur
TELAAH KITAB
SULLAMUN NAYIROINI

A. Pendahuluan

Sejarah pemikiran hisab di Indonesia tidak lepas dari para pelajar


muslim Melayu yang termasuk di antaranya adalah Indonesia, dimana para
pelajar tersebut banyak menuntut ilmu di Makkah dan Madinah. Mereka
tinggal di Makkah-Madinah dalam jangka waktu yang panjang, maka tidak
heran ketika pada saat ini banyak pemikiran dalam bidang keilmuan agama
mengacu pada pemikiran tokoh-tokoh Arab, khususnya pada pemikiran ilmu
falak 1
Tokoh pemikiran ilmu falak di Indonesia yang terkenal adalah
Muhammad Mansur bin Abdul Hamid Dumairi al-Batawi (murid dari habib
Usman bin Abdilah bin ‘aqil bin Yahya yang di kenal dengan julukan Mufti
Betawi2) dengan kitabnya yang berjudul “Sullamun Nayyirain fi ma’rifati
Ijtima’I wal kusufain” yang pertama kali dicetak tahun 1344 H/ 1925 M. 3
Kitab Sulam Nayyirain memiliki peran yang penting dalam ilmu falak,
kehadirannya menjadi awal dari kemunculan ilmu falak di Indonesia pada
tahun 1925. Klasifikasi hisab hakīkī bi at-taqrībī akan sistem hisab awal
bulan dalam kitab tersebut tidak menjadikannya diacuhkan dan tidak
dipelajari bagi kaum pelajar ilmu falak, sampai sekarang kitab tersebut masih
memiliki “tempat” bagi pelajar ilmu falak. Kelompok al-Manshuriyah dengan
kalender memakai sistem Sulam Nayyirain adalah bukti nyata sampai
sekarang akan eksistensi kitab Sulam Nayyirain di Indonesia.
Klasifikasi hisab kitab Sulam Nayyirain mangacu terhadap klasifikasi
Ilmu hisab di Indonesia dengan berdasarkan akurasinya, hal ini. Hal ini
sebagaimana hasil seminar sehari hisab rukyat pada tanggal 27 April 1992

1
Ahmad Izzudin, Analitis Kritis Tentang Hisab Awal Bulan Qamariyah Dalam
SullamNayyirain, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo; Semarang, 1997, hal. 30
2
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dan Teori dan Praktik (cet: I, Yogjakarta: Buana
Pustaka;2004), hal, 31
3
ibid

2
di Tugu Bogor. Sejarah perkembangan Ilmu falak di Indonesia mencatat
bahwa ada beberapa metode hisab yang muncul dan berkembang di
masyarakat, antara lain hisab urf, hisab hakiki bi taqribi, hisab hakiki bi
tahkik dan hisab kontemporer 4

B. Pembahasan

Sulam Nayyirain adalah sebuah kitab karangan KH. Muhammad

Mansur al-Batawi berdasarkan data astronomis hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ulugh Beik as-Samarqondy, yang sebelumnya telah ditalhis

(dijelaskan) oleh orang tuanya sendiri (Abdul Hamid Bin Muhammad Damiri

al-Batawie) dengan taqrir (ketetapan) dari Syeikh Abdurrahman bin Ahmad

al-Mishrie kepada Guru Manshur.

Kitab Sulam Nayyirain terdiri dari dua jilid. Jilid pertama, tentang cara

mengerjakan hisab yang terdiri dari tiga risalah, yakni :

a. Risalah pertama, untuk mengetahui ijtimā‟ al-nayyirain yang

bersumber pada data-data zeij Ulugh Beik As-Samarqandi.

b. Risalah Kedua, untuk mengetahui gerhana Bulan yang bersumber

pada data-data zeij Ulugh Beik As-Samarqandi.

c. Risalah ketiga, untuk mengetahui gerhana Matahari yang

bersumber pada data-data zeij Ulugh Beik As-Samarqandi.

Sistem perhitungan hisab Sullam an-Nayyirain adalah menghitung

ijtima dan ketinggian hilal dengan cara yang sederhana yang disusun oleh

Sultan Ulugh Beyk Al–Samarqandi yang wafat pada tahun 804 H, yaitu

4
Maskufa, , Ilmu Falaq, (Jakarta ; Gaung Persada : 2009), hal. 1-5

3
dengan cara mencari rata – rata waktu ijtima’ dengan ditambah koreksi

sederhana. Sistem ini tidak mempergunakan rumus – rumus trigonometry.

Irtifā’ al-hilāl dihitung dengan membagi dua selisih waktu terbenam

matahari dengan waktu ijtimā’ dengan dasar bulan meninggalkan matahari

kearah timur sebesar 12 derajat setiap hari selama (dua puluh empat jam).

Dari sini jelas nampak tidak diperhitungkannya gerak harian bulan dan

matahari. Hal ini dapat dimengerti sebab sistem ini berdasarkan teori

Ptolomy (teori geosentris). Sebenarnya busur sebesar 12 derajat tersebut

adalah selisih rata–rata satu derajat. Seharusnya irtifā’ al-hilāl tersebut

harus dikoreksi lagi, dengan menghitung mathla’ul ghurub matahari

dan bulan berdasarkan wasat matahari dan wasat bulan.

Dari uraian tersebut dapat dimengerti bahwa sistem hisab Ulugh

Beyk disebut hisab hakiki taqribi, sebab hasilnya perlu dikoreksi lebih

lanjut. Oleh karena itu hisab ini tidak dapat dijadikan pedoman untuk

menentukan imkanurru’yah berdasarkan ketinggian hilal (altitude).

Memang hasil hisab tersebut dapat dipergunakan untuk menetukan

imkanurru’yah dengan syarat bahwa irtifā’ al-hilāl minimal enam

derajat sebagaimana ditentukan oleh sistem itu sendiri. Dengan

demikian pengertian irtifā’ al-hilāl tersebut (setelah dikalikan lagi dua kali)

sama dengan pengertian umur bulan sebagaimana ditentukan oleh ahli

astronomi modern.

Disamping ukuran ketinggian sebagai syarat untuk dapat terlihatnya

hilal, adapula yang menentukan unsur cahaya. Dalam Konferensi

4
Internasional, tentang penentuan awal bulan Qamariyah yang diadakan

di Turki pada tahun 1978 dinyatakan bahwa untuk dapat terlihatnya hilal

ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu ketinggian hilal diatas tidak

kurang dari 5 derajat, dan sudut pandang antara hilal dan matahari tidak

kurang dari 8 derajat.

Dasar perhitungan yang digunakan sistem ini adalah sangat mudah

dan praktis, sehingga setiap orang dapat menggunakannya, cara

perhitungannya menggunakan sistem penjumlahan, pengurangan, perkalian

dan pembagian dan menggunakan jadwal dan tabel yang terdapat dalam

buku Khulashah al Jadawil, tetapi hurufnya masih menggunakan huruf

“abajadun”, sehingga setiap orang harus terlebih dahulu mengetahui

huruf-huruf tersebut.

Adapun pengertian istilah yang digunakan dalam buku tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Al‘Alamah ialah waktu terjadinya ijtimā (conjunction)


berdasarkan perhitungan rata-rata.
2. Al Khishshah ialah tenggang waktu yang harus diperhitungkan
dari kedudukan benda langit kedalam kedudukan benda langit
lainnya.
3. Al Khashshah ialah gerak bulan sepanjang lintasannya dihitung
dari titik Haml (Aries) sesudah dikoreksi dengan Auj.
4. Al Markaz ialah kedudukan matahari pada busur lintasannya.
5. Al Auj ialah posisi terjauh matahari dari bumi pada busur
lintasannya.

5
Menurut perhitungan metode hisab hakiki taqribi dalam kitab Sullam
an-Nayyirain dengan langkah :5

a. Menentukan waktu konjungsi rata-rata untuk tiap permulaan


abad, tahun dan bulan dalam tahun hijriyah .
b. Mencari perata khassah dan perata markas dari daftar interpolasi
dan masing-masing dengan argument khassah dan markas.
c. Menghitung jarak bualn dan matahari.
d. Menghitung perata matahari yaitu perbedaan antara wasat
matahari (takwin rata-rata) dengan takwin hakiki matahari.
e. Menghitung wasat atau takwin rata-rata matahari yaitu jarak
antara matahari dari titik hamal yang sudah berpindah ke barat
dengan anggapan bahwa jalan itu rata.
f. Menghitung muqawamus-syamsi yaitu kedudukan pada bujur saat
ijtimā’ .
g. Menghitung jarak matahari rata–rata yaitu sesudah dimasuki
daftar koreksi.
h. Menghitung perata ‘Alamah.
i. Menghitung ‘Alamah rata-rata bagi waktu ijtimā’ hakiki,
pertengahan terjadinya gerhana matahari.
j. Menghitung terjadinya ijtimā’
k. Menghitung ketinggian hilal.
l. Menghitung lamanya hilal berada diatas ufuk sejak matahari
tenggelam.
Apabila telah mengetahui waktu ijtimā’ dan ingin mengetahui keadaan
hilal (bulan sabit) setelah berpisah dari matahari, dan arahnya dan tingginya
dan lamanya diatas ufuk dan besar cahayanya dan tempatnya pada malam
setelahnya, maka ketahuilah apabila ijtimā’ terjadi pada buruj-buruj yang
naik (So’idah) yaitu

5
Muhammad Mansur bin abdul Hamid, Sullamun nayyiroin, hal. 6-7

6
a. Jadyu,
b. Dalwu,
c. Hut,
d. Haml,
e. Tsaur,
f. Jauza’
maka hilal miring ke utara, karena bulan/ hilal berpisah menuju
kekanannya matahari. Apabila ijtimā’ terjadi pada buruj-buruj Habitoh (yang
turun) yaitu :
a. Saroton,
b. Asad,
c. Sunbulah,
d. Mizan,
e. Aqrob
f. Qous
maka hilal miring ke selatan karena ia berpisah menuju kea rah
kirinya matahari. Kecuali bila ijtimā’ terjadi pada akhir-akhirnya buruj Jauza’
dan awal-awalnya buruj Saroton, atau akhir-akhirnya buruj Qous dan awal-
awalnya buruj Jadyu, maka hilal akan terlentang tanpa miring karena
mendekati garis balik utara dan selatan, kemudian hilal itu akan miring
sedikit keselatan pada garis balik utara dan miring sedikit ke utara pada
garis balik selatan.
Apabila ingin mengetahui arahnya hilal maka hilal itu mengikuti
arahnya buruj. Maka bila ia berada di awalnya buruj Haml sampai
akhirnya buruj Sumbulah maka hilal itu berada di utara. Bila berada di
awalnya buruj Mizan sampai akhirnya buruj Hut maka hilal itu berada di
selatan. Yang demikian ini bagi orang-orang yang berada di garis
khatulistiwa. Adapun bagi orang Betawi maka hilal itu di selatan apabila ia
berada di pertengahan buruj Mizan sampai pertengahan buruj Hut, karena

7
lintang Betawi berada di selatan sekitar 6˚ 10’ dari garis khatulistiwa yang
disebut Madarili’tidal.
Apabila ingin mengetahui tingginya hilal pada waktu terbenamnya
matahari maka hitunglah jarak jam antara ijtimā’ sampai terbenamnya
matahari yaitu dengan mengurangkan jamnya ijtimā’ dari 24, maka sisanya
adalah bilangan jam mulai ijtimā’ sampai terbenamnya matahari, maka
jadikanlah setiap satu jam 1/2˚ dan setiap satu menit = 1/2’, maka hasilnya
adalah tingginya hilal pada waktu terbenamnya matahari.
Apabila ingin mengetahui lamanya hilal diatas ufuk maka setiap 1˚
dari tingginya hilal = 4 menit dan 1’ = 4 sekon, maka hasilnya adalah lamanya
hilal diatas ufuk setelah terbenamnya matahari, yang demikian ini menurut
perkiraan yang mudah dihitung dari perjalanan bulan sehari semalam di
falaknya dengan derajat dan jam.
Apabila ingin mengetahui besarnya cahaya hilal maka ketahuilah
ukuran Ardulqomar untuk hilal pada waktu itu, dengan jalan memasukkan
data chissoh kedalam jadwal Ardulqomar dengan derajat dari sebalah kanan
apabila burujnya dari atas dan dengan darojah di sebelah kiri apabila
burujnya daribawah, dan ta’dillah diantara dua baris apabila chissohnya ada
menitnya, maka bilangan yang didapatkan pada titik pertemuannya,
tambahkan pada lamanya hilal diatas ufuk, maka jumlahnya adalah ukuran
besarnya cahaya hilal dengan ketentuan setiap 60 menit = 1 jari.
Apabila ingin mengetahui tempatnya hilal, maka hitunglah darojah-
darojah yang sudah lewat sejak permulaan burut Tsaur sampai tempatnya
ijtimā’, dan jadikanlah setiap 13˚ satu tempat dimulai dari tempat Nath, maka
tempat yang ditemukan adalah tempatnya bulan pada waktu ijtimā’ dan ia
juga tempatnya matahari pada waktu itu, dan darojah yang kurang 13
adalah ukuran kedudukan bulan ditempat yang mengiringi pada tempat yang
sempurna.
Apabila menghendaki, maka masukkanlah Muqowwamussamsi
kedalam jadwal Manazil, buruj dari atas dan darojah dari kanan/ kiri maka

8
akan ditemukan tempatnya matahari pada titik pertemuannya dan ia juga
tempatnya bulan pada waktu ijtimā’, dan menentukan tempat ini adalah
dengan kira-kira, karena tempat-tempat itu bergerak satu menit setiap satu
tahun, seperti fatwanya Syeh Abdurrohman.
Dan ketahuilah bahwa perjalanan bulan di falaknya itu menurut
urutan tempatnya dan burujnya, yaitu dari barat ke timur, setiap hari = 13˚.
Apabila pada malam pertama bertempat di Nath maka pada malam kedua ia
bertempat di Bittin. Apabila pada malam pertama tingginya 7˚ dari buruj
Haml maka tingginya pada malam kedua = 20˚ dari buruj itu dan demikian
seterusnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Izzudin, Analitis Kritis Tentang Hisab Awal Bulan Qamariyah


Dalam SullamNayyirain, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo; Semarang, 1997
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dan Teori dan Praktik (cet: I,
Yogjakarta: Buana Pustaka;2004)
Muhammad Mansur bin abdul Hamid, Sullamun nayyiroin.

10
‫‪Lampiran:‬‬
‫‪Contoh Hisab Awal Bulan Ramadhan dan Syawal 1438 H‬‬

‫‪1. Hisab Awal Ramadhan 1438 H‬‬


‫ا ألوج‬ ‫املركز‬ ‫اخلاصة‬ ‫احلصة‬ ‫العالمة‬ ‫املس تخرجات‬
‫قة‬ ‫جة‬ ‫قة ج‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫م‬
‫‪26‬‬ ‫‪12‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪25‬‬ ‫‪6‬‬ ‫‪13‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪1‬‬ ‫‪33‬‬ ‫‪28‬‬ ‫‪11‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫الس نة اجملموعة ‪1430‬‬

‫‪6‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪24‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪24‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪28‬‬ ‫‪22‬‬ ‫‪6‬‬ ‫الس نة املبسوطة ‪8‬‬
‫‪45‬‬ ‫‪23‬‬ ‫‪6‬‬ ‫‪43‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪6‬‬ ‫‪42‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪7‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪17‬‬ ‫‪3‬‬ ‫شهر شعبان‬
‫‪32‬‬ ‫‪12‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪23‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪20‬‬ ‫‪27‬‬ ‫‪5‬‬ ‫‪39‬‬ ‫‪7‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪40‬‬ ‫‪17‬‬ ‫‪6‬‬ ‫احلراكت غري املعدةل‬
‫تعديـــــــــل املركـــــــــــــــــــز‬ ‫﴿‪﴾2‬‬ ‫تعديـــــــــل اخلاصــــــــــــــــة‬ ‫﴿‪﴾1‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪3‬‬ ‫‪23‬‬ ‫‪10‬‬ ‫املركز‬ ‫‪20‬‬ ‫‪27‬‬ ‫‪5‬‬ ‫اخلاصة‬
‫‪23‬‬ ‫‪10‬‬ ‫املدخول‬ ‫‪27‬‬ ‫‪5‬‬ ‫املدخول‬
‫‪3‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪20‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪49 0‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪39 4‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪50 0‬‬ ‫السطر الثاين‬ ‫‪46 4‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪7‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪3‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪20‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪7‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪3‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪20 2‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪49 0‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪39 4‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪3‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪20 2‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪3‬‬ ‫‪49 0‬‬ ‫تعديل املركز‬ ‫‪20 41 4‬‬ ‫تعديل اخلاصة‬

‫تعديـــــــــل الشمس‬ ‫﴿‪﴾4‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬ ‫﴿‪﴾3‬‬


‫لث‬ ‫ني‬ ‫ج جة قة‬ ‫ج جة قة ني‬
‫‪23‬‬ ‫‪30 5‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬ ‫‪20 41 4‬‬ ‫تعديل اخلاصة‬
‫‪5‬‬ ‫القاعدة ‪5‬قة‬ ‫‪+‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪49 0‬‬ ‫تعديل املركز‬
‫‪55 31‬‬ ‫‪27 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪23 30 5‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬
‫‪3‬‬ ‫‪49 0‬‬ ‫‪+‬‬ ‫تعديل املركز‬
‫‪55 34‬‬ ‫‪16 1‬‬ ‫تعديل الشمس‬

‫‪11‬‬
‫بعد النريين املعدل‬ ‫﴿‪﴾8‬‬ ‫وسط الشمس‬ ‫﴿‪﴾5‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة ني‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪23‬‬ ‫‪30‬‬ ‫‪5‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬ ‫‪32‬‬ ‫‪12‬‬ ‫‪3‬‬ ‫ا ألوج‬
‫‪-‬‬ ‫‪11‬‬ ‫‪0‬‬ ‫دقائق تعديل ا ألايم‬ ‫‪+‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪23‬‬ ‫‪10‬‬ ‫املركز‬
‫‪23‬‬ ‫‪19‬‬ ‫‪5‬‬ ‫بعد النريين املعدل‬ ‫‪35‬‬ ‫‪5‬‬ ‫‪2‬‬ ‫وسط الشمس‬

‫يقال ان الشمس والقمر وقت الاجامتع‬ ‫مقوم الشمس‬ ‫﴿‪﴾6‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪35‬‬ ‫‪5‬‬ ‫‪2‬‬ ‫وسط الشمس‬
‫‪-‬‬ ‫‪55 34 16 1‬‬ ‫تعديل الشمس‬
‫‪5‬‬ ‫‪25 18 4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫مقوم الشمس‬

‫حصة الساعة‬ ‫﴿‪﴾9‬‬ ‫دقائق تعديل ا ألايم‬ ‫﴿‪﴾7‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪20‬‬ ‫‪27‬‬ ‫‪5‬‬ ‫اخلاصة‬ ‫‪5‬‬ ‫‪25 18 4‬‬ ‫مقوم الشمس‬
‫‪27‬‬ ‫‪5‬‬ ‫املدخول‬ ‫‪18 4‬‬ ‫املدخول‬
‫‪20‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪5‬‬ ‫‪25‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪45 1‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪11 0‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪45 1‬‬ ‫السطر الثاين‬ ‫‪11 0‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪20‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪5‬‬ ‫‪25‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪45 1‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪11 0‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪+‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪+‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪45 1‬‬ ‫حصة الساعة‬ ‫‪11 0‬‬ ‫دقائق تعديل ا ألايم‬

‫‪12‬‬
‫العالمة املعدةل جباكرات‬ ‫﴿‪﴾11‬‬ ‫تعديـــــــــل العالمة‬ ‫﴿‪﴾10‬‬
‫لث‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫م‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪40‬‬ ‫‪17‬‬ ‫‪6‬‬ ‫العالمة غري املعدةل‬ ‫‪23‬‬ ‫‪19‬‬ ‫‪5‬‬ ‫بعد النريين املعدل‬
‫‪15 55‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪9‬‬ ‫تعديل العالمة ‪-‬‬ ‫‪1‬‬ ‫حصة الساعة جة‬
‫‪45 4‬‬ ‫‪21‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪6‬‬ ‫العالمة املعدةل جباكرات‬ ‫‪45‬‬ ‫قة‬
‫ين‬
‫لث‬
‫لث‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬
‫‪15 55‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪9‬‬ ‫تعديل العالمة‬

‫العالمة املوافقة بسامراع‬ ‫﴿‪﴾13‬‬ ‫ساعة فضل الطولني‬ ‫﴿‪﴾12‬‬


‫لث‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫م‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬
‫‪45 4‬‬ ‫‪21‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪6‬‬ ‫العالمة املعدةل جباكرات‬ ‫‪47‬‬ ‫‪26‬‬ ‫‪110‬‬ ‫طول البدل سامراع‬
‫‪28 46‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪0‬‬ ‫ساعة فضل الطولني ‪+‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪45‬‬ ‫‪106‬‬ ‫طول البدل جاكرات‬
‫‪13 51 39‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪6‬‬ ‫العالمة املوافقة بسامراع‬ ‫‪37‬‬ ‫‪41‬‬ ‫‪3‬‬ ‫فضل الطولني‬
‫اعمل ان الاجامتع بسامراع يف يوم امجلعة يف الساعة‬ ‫‪4‬قة‬ ‫القاعدة‬
‫‪51 :39 :2‬‬ ‫لث‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬
‫‪28 46 18 0‬‬ ‫ساعة فضل‬
‫الطولني‬

‫مكث الهالل‬ ‫﴿‪﴾15‬‬ ‫ارتفاع الهالل‬ ‫﴿‪﴾14‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫لث‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬
‫‪4‬‬ ‫‪40‬‬ ‫‪7‬‬ ‫ارتفاع الهالل‬ ‫‪24‬‬ ‫الساعة يف القاعدة‬
‫‪4‬‬ ‫‪4‬قة‬ ‫القاعدة‬ ‫‪13‬‬ ‫‪51‬‬ ‫‪39 8‬‬ ‫ساعة الاجامتع ‪-‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫‪47‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪20‬‬ ‫‪15‬‬ ‫عدد ساعة الاجامتع‬
‫‪40،27‬‬ ‫‪30‬‬ ‫‪0‬‬ ‫مكث الهالل‬ ‫‪30‬‬ ‫‪30‬قة‬ ‫القاعدة‬
‫لث‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬
‫‪18‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪40‬‬ ‫‪7‬‬ ‫ارتفاع الهالل‬

‫‪13‬‬
‫قوس نور الهالل‬ ‫﴿‪﴾17‬‬ ‫عرض القمر‬ ‫﴿‪﴾16‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪21‬‬ ‫‪57 4‬‬ ‫عرض القمر‬ ‫‪49‬‬ ‫‪7‬‬ ‫‪9‬‬ ‫احلصة‬
‫‪4‬‬ ‫‪4‬قة‬ ‫القاعدة‬ ‫‪7‬‬ ‫‪9‬‬ ‫املدخول‬
‫‪49،4‬‬ ‫‪19 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪49‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪40،27 30 0‬‬ ‫مكث الهالل‬ ‫‪58 4‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪49،4‬‬ ‫‪19 0‬‬ ‫حاصل الرضب ‪+‬‬ ‫‪57 4‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪29،67 50 0‬‬ ‫قوس نور الهالل‬ ‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪49‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪39‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪58 4‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪39‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪-‬‬
‫‪21 57 4‬‬ ‫عرض القمر‬

‫مزنةل القمر‬ ‫﴿‪﴾16‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪25‬‬ ‫‪18 4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫مقوم الشمس‬
‫‪4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫املدخول‬
‫‪25‬‬ ‫‪18‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪4‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪5‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪25‬‬ ‫‪18‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪25‬‬ ‫‪18 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪4‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪25‬‬ ‫‪18 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪25‬‬ ‫‪18 4‬‬ ‫مزنةل القمر‬

‫‪14‬‬
‫‪Kesimpulan:‬‬
‫’‪a. Ijtima‬‬ ‫‪: hari Jumat, pukul 2:39:51 WIB‬‬
‫‪b. Tinggi Hilal‬‬ ‫’‪: 70 40‬‬
‫‪c. Lama Hilal di atas Ufuk‬‬ ‫‪: 0j 30m 40d‬‬

‫‪2. Hisab awal Syawal 1438 H‬‬


‫ا ألوج‬ ‫املركز‬ ‫اخلاصة‬ ‫احلصة‬ ‫العالمة‬ ‫املس تخرجات‬
‫قة‬ ‫جة‬ ‫قة ج‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫م‬
‫‪26 12 3‬‬ ‫‪10 25 6‬‬ ‫‪13 8‬‬ ‫‪1‬‬ ‫‪33 28 11 4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫الس نة اجملموعة ‪1430‬‬

‫‪6‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪24 18 10 24 4‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪28 22 6‬‬ ‫الس نة املبسوطة ‪8‬‬
‫‪51 22 7‬‬ ‫‪32 26 6‬‬ ‫‪22 5‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪52 5‬‬ ‫‪5‬‬ ‫شهر رمضان‬
‫‪32 12‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪22 11‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪23 6‬‬ ‫‪19‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪24 6‬‬ ‫‪1‬‬ ‫احلراكت غري املعدةل‬

‫تعديـــــــــل املركـــــــــــــــــــز‬ ‫﴿‪﴾2‬‬ ‫تعديـــــــــل اخلاصــــــــــــــــة‬ ‫﴿‪﴾1‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪9‬‬ ‫‪22 11‬‬ ‫املركز‬ ‫‪9‬‬ ‫‪23 6‬‬ ‫اخلاصة‬
‫‪22 11‬‬ ‫املدخول‬ ‫‪23 6‬‬ ‫املدخول‬
‫‪9‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪9‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪41 1‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪6‬‬ ‫‪7‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪43 1‬‬ ‫السطر الثاين‬ ‫‪11 7‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪2‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪5‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪9‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪9‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪2‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪5‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪18 0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪45‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪41 1‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪6‬‬ ‫‪7‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪18 0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪45 0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪18 41 1‬‬ ‫تعديل املركز‬ ‫‪45 6‬‬ ‫‪7‬‬ ‫تعديل اخلاصة‬

‫‪15‬‬
‫تعديـــــــــل الشمس‬ ‫﴿‪﴾4‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬ ‫﴿‪﴾3‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪3‬‬ ‫‪48‬‬ ‫‪8‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬ ‫‪45‬‬ ‫‪6‬‬ ‫‪7‬‬ ‫تعديل اخلاصة‬
‫‪5‬‬ ‫القاعدة ‪5‬قة‬ ‫‪+‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪41‬‬ ‫‪1‬‬ ‫تعديل املركز‬
‫‪0,25‬‬ ‫‪44‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪3‬‬ ‫‪48‬‬ ‫‪8‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬
‫‪+‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪41‬‬ ‫‪1‬‬ ‫تعديل املركز‬
‫‪18,25 25‬‬ ‫‪2‬‬ ‫تعديل الشمس‬

‫بعد النريين املعدل‬ ‫﴿‪﴾8‬‬ ‫وسط الشمس‬ ‫﴿‪﴾5‬‬


‫قة ني‬ ‫ج جة‬ ‫قة ني‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪3‬‬ ‫‪48 8‬‬ ‫بعد النريين غري املعدل‬ ‫‪32 12 3‬‬ ‫ا ألوج‬
‫‪-‬‬ ‫‪8‬‬ ‫دقائق تعديل ا ألايم‬ ‫‪+‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪22 11‬‬ ‫املركز‬
‫‪3‬‬ ‫‪40 8‬‬ ‫بعد النريين املعدل‬ ‫‪41 4‬‬ ‫‪3‬‬ ‫وسط الشمس‬

‫يقال ان الشمس والقمر وقت الاجامتع‬ ‫مقوم الشمس‬ ‫﴿‪﴾6‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪41 4‬‬ ‫‪3‬‬ ‫وسط الشمس‬
‫‪-‬‬ ‫‪18,25 25 2‬‬ ‫تعديل الشمس‬
‫‪41,75 15 2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫مقوم الشمس‬

‫حصة الساعة‬ ‫﴿‪﴾9‬‬ ‫دقائق تعديل ا ألايم‬ ‫﴿‪﴾7‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪9‬‬ ‫‪23 6‬‬ ‫اخلاصة‬ ‫‪41,75 15 2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫مقوم الشمس‬
‫‪23 6‬‬ ‫املدخول‬ ‫‪2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫املدخول‬
‫‪9‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪41,75 15‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪45 1‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪8‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪45 1‬‬ ‫السطر الثاين‬ ‫‪8‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪9‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬ ‫‪41,75 15‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬ ‫‪0‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪45 1‬‬ ‫السطر ا ألول‬ ‫‪8‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪+‬‬ ‫‪0‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪+‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪45 1‬‬ ‫حصة الساعة‬ ‫‪8‬‬ ‫دقائق تعديل ا ألايم‬

‫‪16‬‬
‫العالمة املعدةل جباكرات‬ ‫﴿‪﴾11‬‬ ‫تعديـــــــــل العالمة‬ ‫﴿‪﴾10‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫م‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ج‬
‫‪24‬‬ ‫‪6‬‬ ‫‪1‬‬ ‫العالمة غري املعدةل‬ ‫‪3‬‬ ‫‪40‬‬ ‫‪8‬‬ ‫بعد النريين املعدل‬
‫‪- 5,25‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪15‬‬ ‫تعديل العالمة‬ ‫‪1‬‬ ‫حصة الساعة جة‬
‫‪54,25 13‬‬ ‫‪15‬‬ ‫العالمة املعدةل جباكرات‬ ‫‪45‬‬ ‫قة‬
‫ين‬
‫لث‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬
‫‪5,25 10 15‬‬ ‫تعديل العالمة‬

‫العالمة املوافقة بسامراع‬ ‫﴿‪﴾13‬‬ ‫ساعة فضل الطولني‬ ‫﴿‪﴾12‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫م‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬
‫‪54,25‬‬ ‫‪13 15 0‬‬ ‫العالمة املعدةل جباكرات‬ ‫‪47‬‬ ‫‪26 110‬‬ ‫طول البدل سامراع‬
‫‪46,47‬‬ ‫‪18 0‬‬ ‫ساعة فضل الطولني‬ ‫‪10‬‬ ‫‪45 106‬‬ ‫طول البدل جاكرات‬
‫‪40,72‬‬ ‫‪32 15 0‬‬ ‫العالمة املوافقة بسامراع‬ ‫‪37‬‬ ‫‪41 3‬‬ ‫فضل الطولني‬
‫اعمل ان الاجامتع بسامراع يف يوم السبت يف‬ ‫‪4‬قة‬ ‫القاعدة‬
‫الساعة ‪49 :3 :9‬‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬
‫‪46,47 18 0‬‬ ‫ساعة فضل الطولني‬

‫مكث الهالل‬ ‫﴿‪﴾15‬‬ ‫ارتفاع الهالل‬ ‫﴿‪﴾14‬‬


‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬
‫‪39,64 13 4‬‬ ‫ارتفاع الهالل‬ ‫‪24‬‬ ‫الساعة يف القاعدة‬
‫‪4‬قة‬ ‫القاعدة‬ ‫‪-‬‬ ‫‪40,72‬‬ ‫‪32‬‬ ‫‪15‬‬ ‫ساعة الاجامتع‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫عة‬ ‫‪19,28 27 8‬‬ ‫عدد ساعة الاجامتع‬
‫‪54,64 16 0‬‬ ‫مكث الهالل‬ ‫‪30‬قة‬ ‫القاعدة‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫جة‬
‫‪39,64‬‬ ‫‪13‬‬ ‫‪4‬‬ ‫ارتفاع الهالل‬

‫‪17‬‬
‫قوس نور الهالل‬ ‫﴿‪﴾17‬‬ ‫عرض القمر‬ ‫﴿‪﴾16‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬ ‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪16‬‬ ‫‪58 3‬‬ ‫عرض القمر‬ ‫‪19 8‬‬ ‫‪10‬‬ ‫احلصة‬
‫‪4‬‬ ‫‪4‬قة‬ ‫القاعدة‬ ‫‪8‬‬ ‫‪10‬‬ ‫املدخول‬
‫‪53,07 15 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬ ‫‪19‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪54,64 16 0‬‬ ‫مكث الهالل‬ ‫‪57 3‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪53,07 15 0‬‬ ‫حاصل الرضب ‪+‬‬ ‫‪53 3‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪48,34 32 0‬‬ ‫قوس نور الهالل‬ ‫‪4‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪19‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪4‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪16 1‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪57 3‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪16 1‬‬ ‫‪0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪16 58 3‬‬ ‫عرض القمر‬
‫مزنةل القمر‬ ‫﴿‪﴾18‬‬
‫ني‬ ‫قة‬ ‫ج جة‬
‫‪41,75 15 2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫مقوم الشمس‬
‫‪2‬‬ ‫‪3‬‬ ‫املدخول‬
‫‪41,75 15‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪7‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪8‬‬ ‫السطر الثاين‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪41,75 15‬‬ ‫الكرس احملفوظ‬
‫‪1‬‬ ‫الفضل بيهنام‬
‫‪41,75 15 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪7‬‬ ‫السطر ا ألول‬
‫‪41,75 15 0‬‬ ‫حاصل الرضب‬
‫‪41,75 15 7‬‬ ‫مزنةل القمر‬
‫‪Kesimpulan:‬‬
‫’‪a. Ijtima‬‬ ‫‪: hari Sabtu, pukul 9:3:49 WIB‬‬
‫‪b. Tinggi Hilal‬‬ ‫”‪: 40 13’ 39‬‬
‫‪c. Lama Hilal di atas Ufuk‬‬ ‫‪: 0j 16m 54d‬‬

‫‪18‬‬
3. Perbandingan Hasil Hisal Awal Bulan Ramadhan dan awal Syawal 1438 H
antara kitab Sullamun Nayyiroin dan Ephemeris
No Nama Bulan Hisab Sullamun Nayyiroin Hisab Ephemeris
Ijtima Tinggi Lama Ijtima Tinggi Lama
Hilal Hilal Hilal Hilal
040’
1 Ramadhan 2:39:51 7 0:30:40 02:45:35 8°18'23" 33:13

2 Syawal 9:3:49 4013’39” 0:16:54 09:31:52 3°44'01" 14:56

19

Anda mungkin juga menyukai