Anda di halaman 1dari 3

Kriteria Penilaian

Penilaian Sikap

No. Nama Kriteria Sikap Rerata Nilai


Bertakwa Menghargai Gotong
Royong

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik 3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
2. Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor
4 Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor
2 Bila jawaban tidak sempurna diberi skor
1
Jumlah perolehan skor
Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum

 Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 75


(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masing- masing)

3. Penilaian Keterampilan
No. Nama Kriteria Sikap Rerata Nilai
Bertakwa Menghargai Gotong
Royong

Pedoman Penskoran:
4 = sangat
baik 3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
 Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik
(3) (*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masing- masing)
KUNCI JAWABAN
(Rumusan Dasar Negara)

1. Rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara adalah sebagai berikut:

No. Mr. Moh. Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno


1. Ketuhanan Yang Maha Esa Persatuan Kebangsaan Indonesia
2. Kebangsaan persatuan Kekeluargaan Internasionalisme atau
Indonesia perikemanusiaan
3. Rasa kemanusiaan yang adil Keseimbangan lahir Mufakat atau demokrasi
dan beradab batin
4. Kerakyatan yang dipimpin Musyawarah Kesejahteraan sosial
oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan rakyat Keruhanan yang
rakyat Indonesia berkebudayaan

2. Suasana kebatinan perumusan dasar negara yakni bahwa suasana kebatinan diartikan sebagai
sebuah situasi atau kondisi yang dihadapi ketika perumusan dasar negara dan hukum dasar
negara di susun. Hal ini menyangkut konteks filosofis yakni nilai dasar bernegara maupun
sosiologis yaitu nilai-nilai dan norma dasar yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Selain
itu konteks sosio-politis berhubungan dengan cita-cita dan harapan pendirian negara serta
historis yakni perjalanan bangsa tentu turut mempengaruhi para pendiri bangsa dalam
menyusun dasar negara dan hukum dasar negara.
Pada saat perumusan dasar negara suasana kebatinan tersebut tercermin dari semangat pada
pendiri negara yang mengusulkan rumusan dasar dengan mengedepankan nilai-nilai
persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Para pendiri negara dalam merumuskan dasar negara
dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu nilai-nilai yang lahir
dalam dasar negara berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan
digali dari jati diri bangsa Indonesia.
(*Jawaban bisa bervariasi, namun tetap memiliki substansi yang sama)

Anda mungkin juga menyukai