Anda di halaman 1dari 2

Nama : Feliza Octavia Shabrina

NIM : 12010122140219

Memberikan komentar, masukan, kritik dan saran atas bahasa, metode pidato, gaya bahasa, yg dipakai
pembicara.

1. "Kedurhakaan pada Ayat Al-Quran" | Dr. M. Abdullah Asror, M.Hum | Khotbah Jumat 2 Juli 2021

Pembicara menggunakan metode ekstemporer yang cara berbicara di mana nada-nada kecil mendukung
penyampaiannya. Dan membawa catatan berisi poin-poin atau garis besar tentang apa pidato itu. Catatan ini
membantu pembicara menjelaskan argumen pidato secara lebih luas dan detail.
Pembicara menyajikan materi secara sistematis dan lengkap,terdapat ekspresi dan intonasi yang menarik
perhatian publik atau audiens ,tampak berbicara lebih lancar dan tidak terkesan tergesa-gesa.
Tetapi karena membawa catatan kecil,pembicara sesekali melihat catatan yang membuat pidato menjadi
sedikit membosankan. Saran saya,kontak mata kepada audiens diperbanyak.

2. "Memahami Esensi Beribadah" | Dr. M. Abdullah Asror. M.Hum | Khutbah Jum'ah di Masjid Kampus
Undip

Metode Ekstemporan, cara berpidato tanpa menggunakan teks yang utuh. Hal ini biasanya dilakukan dengan
cara mencatat poin-poin pentingnya saja, saat berbicara atau berpidato, pembicara akang mengembang
sendiri poin-poin yang dicatat itu (garis-garis besar) dengan kemampuan wawasan yang dimiliki pembicara.
Sudah tentu apa yang sampaikan diterlepas dari tema yang sedang dibicarakan atau dibahas atau disampaikan
kepada pendengar. Selain yang dicatat , semua dilakukan secara spontanitas. Terdapat intonasi dan sedikit
ekspresi dan sedikit gerakan tangan. Pidato disampaikan dengan baik dan tidak tergesa-gesa. Tetapi karena
tangan cenderung kurang bebas, karena memegang kertas jika tidak menghafal poin-poin yang dicatat
jadi terkesan kurang siap karena sering melihat catatan jika tidak menghafal.
Saran saya,pandangan mata harus dilakukan secara merata menjangkau semua pendengar baik yang di depan
maupun yang di belakang, baik yang di sebelah kiri maupun yang di sebelah kanan, pandnagan yang merata
itu sebaiknya harus disertai dengan senyum ceria. Gunanya adalah agar semua pendengar merasa diajak
berbicara.

3. "Kedurhakaan pada Ayat Al-Quran" | Dr. M. Abdullah Asror, M.Hum | Khotbah Jumat 2 Juli 2021

Metode berpidato dengan menghapalkan naskah pidato terlebih dahulu. Naskah yaitu metode berpidato
dengan membacakan teks/naskah pidato. Ekstemporer yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu
menyiapkan garis-garis besar konsep pidato yang akan disampaikan. Dalam Aspek ketepatan ucapan dan
pelafalan dikategorikan sangat baik, Intonasi, seperti Suara lancar sejak awal sampai akhir, Intonasi jeda baik
serta pelafalan ucapan sudah baik.Hanya saja terkadang ada jeda-jeda dari pembicara yang mungkin
disengaja.Karena pembacaan dilakukan dengan catatan kecil,pembicara kurang luwes dalam gerakan tangan
dan tatapan mata kepada audiens . Saran saya,pandangan mata harus dilakukan secara merata menjangkau
semua pendengar baik yang di depan maupun yang di belakang, baik yang di sebelah kiri maupun yang di
sebelah kanan, pandnagan yang merata itu sebaiknya harus disertai dengan senyum ceria.
4. "Memahami Esensi Beribadah" | Dr. M. Abdullah Asror. M.Hum | Khutbash Jum'ah di Masjid Kampus
Undip

Pembicara menggunakan cara yang tidak terduga di mana nada-nada kecil mendukung pidatonya. Juga,
bawalah poin-poin atau garis besar isi pidato Anda. Catatan-catatan ini membantu pembicara untuk
menggambarkan pembahasan pidato secara lebih komprehensif dan rinci.
Pembicara menyampaikan materi secara sistematis dan lengkap, memiliki ekspresi dan intonasi yang menarik
perhatian hadirin dan pendengar, tampak berbicara lebih lancar dan tidak terkesan terburu-buru.
Namun, karena disertai dengan catatan kecil, pembicara terkadang melihat catatan tersebut, membuat pidato
menjadi sedikit membosankan. Saran saya adalah melakukan kontak mata dengan audiens.

Anda mungkin juga menyukai