Anda di halaman 1dari 2

Soal UTS Pancasila 2021-2022

Dosen Pengampu: Miranti Artarina, M.Hum


Bentuk soal: esai
Sifat soal: tutup buku

VERSI 1

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Philosofische Grondslag seperti yang
dikemukakan oleh Ir. Soekarno?

2. Presiden Habibie dalam pidatonya tanggal 1 Juni 2011 mengungkapkan:


“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan
untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif
bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam
konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti
tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang
semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik” (Habibie, 2011: 1-2).
Menurut anda, faktor apa saja yang menyebabkan “tenggelamnya” Pancasila!

3. “Alasan bergabungnya Indonesia dalam G20 adalah posisinya yang dianggap strategis,
khususnya di kawasan Asia. Indonesia dinilai sebagai emerging economy dengan potensi
ekonomi sangat besar, sehingga layak mewakili kelompok negara berkembang di kawasan
Asia Tenggara.”
Menurut Anda, apakah pelaksanaan KTT G20 yang dilaksanakan di Bali, 5-16 November
2022 telah menjadikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional terutama di
bidang ekonomi? Jelaskan!

4. Jelaskan tantangan dan dinamika apa saja yang dialami Pancasila pada zaman Orde Lama,
Orde Baru, dan era Reformasi!

5. Menurut anda, apa langkah yang paling tepat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
generasi muda?

6. Perbuatan manusia dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu tindakan manusiawi (actus


humanus) dan tindakan manusia (actus hominis). Saat seorang anak menyerahkan orang tua
yang sudah lansia ke panti jompo dengan alasan agar orang tua tersebut mendapatkan
pelayanan dan perhatian yang lebih baik, apakah itu termasuk ke dalam actus humanus atau
actus hominis? Jelaskan alasanmu!

7. “Cita-cita dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar atau
UUD 1945. Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1045 dijadikan tertib
hukum tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila sama halnya
dengan membubarkan negara.”
Apakah Anda setuju dengan pernyataan yang digarisbawahi? Jelaskan alasanmu!
VERSI 2

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai weltanschauung seperti yang
dikemukakan oleh Ir. Soekarno?

2. “Sebagai tuan rumah KTT G20 Indonesia akan mengusung tema Recover Together,
Recover Stronger yang merefleksikan semangat pulih dari pandemi secara bersama-sama.”

Menurut Anda, apakah pelaksanaan KTT G20 yang dilaksanakan di Bali, 5-16 November
2022 telah menjadikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional jika dilihat dari
bidang politik? Jelaskan!

3. Jelaskan tantangan dan dinamika apa saja yang dialami Pancasila pada zaman Orde Lama,
Orde Baru, dan era Reformasi!

4. Menurut anda, apa urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi?

5. Perbuatan manusia dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu tindakan manusiawi (actus


humanus) dan tindakan manusia (actus hominis). Saat seorang anak berusia 11 tahun yang
membunuh teman sekelasnya dengan alasan sakit hati, apakah itu termasuk ke dalam actus
humanus atau actus hominis? Jelaskan alasanmu!

6. “Cita-cita dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar atau
UUD 1945. Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1045 dijadikan tertib
hukum tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila sama halnya
dengan membubarkan negara.”
Apakah Anda setuju dengan pernyataan yang digarisbawahi? Jelaskan alasanmu!

7. Presiden Habibie dalam pidatonya tanggal 1 Juni 2011 mengungkapkan:


“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan
untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif
bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam
konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti
tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang
semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik” (Habibie, 2011: 1-2).
Menurut anda, faktor apa saja yang menyebabkan “tenggelamnya” Pancasila!

Anda mungkin juga menyukai