Anda di halaman 1dari 10

Critical Book Review

TUGAS CBR

Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Dr. Usiono, MA.

Disusun oleh:

Nama : Adil Rambe

NIM : 0302212072

Prodi/Kelas : PBA2

BAB I

PENGANTAR

Identitas buku
Judul : PENDIDIKAN PANCASILA

Penulis : Drs. Usiono, MA

Penerbit : Perdana Publishing

Tahun Terbit : 2019

ISBN : 978-602-5674-40-2

Jumlah Halaman : 208 halaman

BAB II
RINGKASAN BUKU

Ringkasan Buku

BAB I
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH DAN PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA

Bab ini berisi tentang sejarah Indonesia dalam situasi sebelum proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara dimana rangkaian sejarah yang cukup panjang terdapat dua
kerajaan kuno yang besar dan megah, yaitu masa Kerajaan Sriwijaya dan masa Kerajaan
Majapahit. Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan,
perjuangan rakyat Demak melawan Portugis, perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis,
perlawanan rakyat Ternate melawan Portugis. Berikutnya mengenai kebangkitan nasional
yang mana pergerakan bangsa Indonesia melalui organisasi modern (politik) baru tumbuh
mulai tahun 1908, yaitu saat didirikannya Budhi Utomo sebagai organisasi modern pertama
di Indonesia. Hari berdirinya organisasi ini, yaiu tanggal 20 Mei kemudian dianggap sebagai
hari Kebangkitan Nasional. Perjuangan yang dimulai sejak tahun 1908 tersebut mencapai
penugasan pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian dilanjut dengan
perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang yang dilakukan di beberapa
daerah. Kemudian proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang mana dalam era ini lah
proses perumusan pancasila dan UUD 1945.

BAB II

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN

Pancasila merupakan landasan dan dasar negara Indonesia yang mengatur seluruh
struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia
tidak boleh melenceng dari nilai-nilai Pancasila, pembentukan karakter bangsa dilihat dari
sistem ketatanegaraan Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai dari ideologi bangsa yaitu
Pancasila. Sistem kenegaraan dengan berdasarkan pada nilai-nilai dan yang berhubungan
dengan Pancasila, dapat menjadikan karakter suatu bangsa memiliki moral yang sesuai
dengan yang tercermin dalam sila-sila Pancasila. Negara Indonesia dan masyarakat Indonesia
dengan ketatanegaraannya berdasar pada Pancasila akan membawa dampak positif bagi
terbentuknya bangsa Indonesia.

BAB III
KONSENSUS NASIONAL TENTANG DASAR NEGARA RI

Terdapat pembentukan BPUPKI dan lahirnya Pancasila. Untuk menanggulangi


kemungkinan gerakan fisik dan konfrontasi yang dilakukan oleh kelompok yang lebih
menyukai perjuangan dengan konfrontatif, pemerintah Jepang merasa perlu memantau secara
ketat gerakan-gerakan menuju kemerdekaan Indonesia, maka dibentuklah BPUPKI.
Kemudian pidato Soekarno menjadi peristiwa terpenting pada saat itu, karena berisi
perumusan Pancasila sebagai rancangan dasar fundamental falsafah negara Indonesia. Pidato
Soekarno itu kemudian dikenal sebagai sejarah “Lahirnya Pancasila.” Kemudian terdapat
PPKI dan pengesahan dasar negara RI dilanjut Republik Indonesia Serikat dan UUD RIS
1949.

BAB IV

PANCASILA DALAM SISTEM IDEOLOGI POLITIK INDONESIA

Terdapat Pancasila sebagai dasar negara. Merupakan bagian lama dari kedudukan
Pancasila dalam sistem kenegaraan Indonesia. Pancasila dan ideologi bangsa Indonesia.
Merupakan bagian terpenting dari fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Ideologi adalah kumpulan ide-ide yang muncul dan tumbuh dalam
suatu pemerintahan negara. Pancasila dan persatuan nasional. Merupakan cita-cita bangsa
karena terdiri dari beragam suku, etnis, budaya, adat, latar belakang sejarah, serta agama dan
kepercayaan, memungkinkan terjadinya perbedaan pandangan, cara hidup, bahkan perbedaan
cita-cita dan tujuan. Oleh karena itu memerlukan satu konsep dasar yang harus dipedomani
oleh seluruh komponen bangsa.

BAB V

PANCASILA DAN SISTEM FILSAFAT

Filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan merupakan pengetahuan yang timbul dari
prinsip-prinsip yang diketahui dengan kekuatan budi kodrati dengan mencari sebab
musababnya yang terdalam. Objek material filsafat adalah seluruh realitas, sedangkan objek
material ilmu pengetahuan lainnya senantiasa khusus dan terbatas. Pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa dan tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia
(pengkajian yang mendalam dari dalam diri bangsa Indonesia). Pancasila selain memiliki
fungsi ideologi, hukum dan politik, juga memiliki dan mengandung fungsi filsafat.
Kandungan filsafat dalam Pancasila bisa dilihat dengan pemikiran-pemikiran yang ada dalam
sila Pancasila tersebut. Bahkan kandungan pemikiran dalam sila-sila itu memiliki substansi
yang sangat luas, mencakup berbagai cara dan etic kehidupan masyarakat.

BAB VI

PANCASILA SEBAGAI ETIKA

Pancasila sebagai etika mengajak kita untuk berpikir kritis, otokritik, kaji banding
sehingga Pancasila yang kita terima sebagai dasar negara dan dasar kehidupan berbangsa
benar-benar hasil pilihan bangsa dan negara Indonesia, bukan sesuatu yang dipaksakan.
Dalam suasana reformasi Pancasila juga merupakan etika politik. Artinya, kehidupan
berpolitik (berpemerintahan, bernegara, dan sebagainya) harus dilandasi nilai-nilai Pancasila
sehingga arah perjuangan reformasi benar-benar sesuai dengan cita-cita nasional Indonesia.
Kehidupan berpolitik diarahkan tidak untuk kepentingan pribadi, golongan ataupun partai
politik tertentu tetapi untuk kelangsungan bangsa dan negara Indonesia.

BAB VII

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL

Paradigma ialah cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara
memecahkan sesuatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Karena
itu, pancasila harus dijadikan paradigma dalam melaksanakan pembangunan nasional, yaitu
sebagai landasan, acuan, metode, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai. Pembangunan
nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar; tujuan, pedoman pembangunan nasional.
Tujuannya mewujudkan sesuatu masyarakat adil dan makmur yang merata berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana yang aman, tenteram, tertib serta
dinamis dan dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

BAB VIII

PANCASILA, DEMOKRASI DAN SISTEM PENYELENGGARAAN NEGARA

Demokrasi Pancasila mengandung kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak


pada posisi eksekutif yang tidak dapat digoyahkan, paling tidak selama masa lima tahun,
sehingga dapat menjalankan program dan konsepnya dengan lancar. Kelemahannya adalah
bahwa posisi eksekutif yang tidak dapat digoyahkan itu mempertanyakan berjalannya
kedaulatan rakyat. Pada tujuan Demokrasi Pancasila sesuai UUD 1945 adalah berfungsinya
kedaulatan rakyat di Indonesia. Dalam rangka mengimplementasikan fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa, peran pemerintah dipelukan untuk mengutamakan
peningkatan kesejahteraan umum dan bukan memperkuat pihak yang kaya saja, seperti terjadi
di era Orde Baru. Pancasila harus dilaksanakan dan diwujudkan, bukan hanya dipajang
sebagai dekorasi yang indah. Dan, karena Pancasila adalah paham yang terbuka, kita harus
bersedia mengambil segi-segi positif dari paham-paham yang lain, guna memperkaya dan
memperkuat nilai Pancasila.

BAB IX

PERISTIWA DAN ISTILAH POLITIK DALAM SEJARAH POLITIK INDONESIA

Asas Tunggal Pancasila adalah konsep politik Orde Baru berupa penyatuan asas bagi
partai-partai politik maupun organisasi massa dan organisasi keagamaan. Konseppolitik ini
yang dimasukkan dalam Undang-Undang Politik tahun 1985. Asas, bagi Pemerintah Orde
Baru, merupakan faktor utama bagi terbangunnya format politik yang ideal. ABRI dan umat
Islam sesungguhnya merupakan dua komponen penting dalam melahirkan pemerintahan baru
pasca peristiwa 30 September. Berbagai kasus dianggap oleh rezim Orde Baru, sebagai
bentuk ancaman dari “ekstrem kanan” yang bertujuan mengganti dasar negara dan agama.
Selain sebagai konsekuensi pemberlakuan asas tunggal, munculnya kelompok ini justru
akibat adanya uoaya mengkerdilkan “Islam politik.” Rekayasa politik ini dilakukan dengan
kebijakan penyederhanaan partai-parrtai. Belasan partai Islam menjadi satu wadah, Partai
Persatuan Pembangunan. Sementara belasan partai nasionalis dan partai Kristen dilebur
menjadi satu partai, Partai Demokrasi Indonesia.

BAB III

KEUNGGULAN BUKU

Dari buku ini penulis mendapat beberapa kekuatan yang merupakan poin atau kualitas
terbaik dari buku ini. Buku ini berisi tentang Pancasila dan segala macam pembahasannya.
Semua judul dari buku ini cukup menarik dan dapat membuat pembelajaran baru bagi
pembaca. Semua penulis menjelaskan dalam pendahuluan apa yang harus dia pelajari dari
kurva pembelajar siswa interpretasi: mereka harus dilatih terlebih dahulu dalam keterampilan
yang paling diperlukan untuk penerjemah profesional, seperti berbicara di depan umum, dan
kemudian beralih ke tugas yang lebih kompleks. Setiap bab buku memberikan penjelasan
kekayaan atau materi yang akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam upaya mereka untuk
mengembangkan melalui comman bahasa mereka dalam berbagai topik yang sangat luas.
Dengan membaca setiap buku ini, pembaca akan lebih sadar akan pentingnya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Menjelaskan tentang Pancasila dari berbagai aspek secara
rinci dan diskusikan tentang pentingnya memahami Pancasila agar menjadi bangsa yang
bermoral
BAB IV
KELEMAHAN BUKU

Jika ada beberapa kekuatan di sana juga ada beberapa kelemahan yang bisa kita dapat
dari buku ini. Sampulnya terlalu umum dan tidak menarik. Seperti diketahui sampul buku
juga merupakan faktor penentu untuk pertumbuhan niat membaca bagi beberapa orang. Judul
dalam buku ini sangat membosankan, judul yang menarik tentu saja merupakan nilai untuk
menulis, meningkatkan niat untuk membaca dan menjadi karya yang unik. Masih ada banyak
kalimat yang sulit dan tidak bisa dipahami bagi orang-orang yang masih belajar dari tahap
pertama dalam nilai-nilai pancasila. Terutama pada buku 3, judul bab dan isi bab kebanyakan
tidak memiliki keterkaitan satu sama lain yang dapat menyebabkan kebingungan pada para
pembaca.

BAB V
HASIL ANALISIS

Berikut ini beberapa hasil analisis yang dapat penulis simpulkan dalam tugas ini :
1. Pancasila sebagai nilai merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang
menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat tertentu.
2. Pancasila sebagai norma terdiri dari lima norma sebagaimana tercantum pada lima
sila pancasila. Dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalam pancasila bersifat
universal.
3. Dalam Pancasila keseluruhan terdapat lima nilai yaitu, nilai ideologi, nilai politik, nilai
ekonomi, nilai sosial, dan nilai kebudayaan.
4. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu perguruan tinggi
yang sudah berdiri lama, berdasarkan berbagai pengamatan penulis dianggap telah
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus.

BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan uraian yang dijelaskan dalam Critical Book Review ini maka penulis
menyampaikan bahwa pendidikan pancasila sangat dibutuhkan dalam berbagai kalangan
untuk mewujudkan suatu bangsa dan negara yang mampu membanggakan pancasila sebagai
landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada khususnya. Oleh karena itu
dengan pembuatan tugas ini semoga dapat berguna bagi para pembaca sebagai acuan proses
pembelajaran dalam menjawab segala tantangan yang ada.

Saran
Dalam membuat tugas Critical Book Review ini mungkin masih terdapat kesalahan –
kesalahan, sehingga saya mengaharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang saya buat
ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna. Diharapkan juga pada buku 3 agar penulis lebih
mengutamakan keterkaitan antar isi bab.

Anda mungkin juga menyukai