Anda di halaman 1dari 2

Forum Diskusi 8 ini akan membahas tentang persoalan-persoalan yang berkaitan dengan

persoalan negara dan konstitusi serta persoalan terkait dengan otonomi daerah dan good and
clean governance. Ada pun persoalannya adalah sebagai berikut.

Otonomi Daerah adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah di dalam mewujudkan
pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia. Pada satu sisi otonomi daerah bisa
membantu percepatan pemerataan pembangunan, namun pada sisi yang lain, muncul persoalan.
Salah satu persoalan yang mengiringi pelaksanaan otonomi daerah adalah maraknya perilaku
korupsi yang terjadi tidak hanya di pemerintah pusat, tetapi juga pada pemerintah daerah.
Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara tersebut bukan hanya kejahatan biasa, tetapi
menunjukkan tata kelola pemerintahan yang buruk. Hal ini tentunya bertentangan dengan prinsip
good and clean governance. Apa pendapat Anda tentang hal ini? Dan apa saran yang bisa Anda
berikan agar pelaksanaan otonomi daerah justru bisa mengurangi terjadinya perilaku korupsi?
Jelaskan jawaban Anda di dalam forum diskusi ini.

Menurut pendapat saya, perlu ada penanggulangan korupsi secara tegas dan membuat pelaku
jera. Untuk itu Pemerintah telah merumuskan berbagai macam regulasi tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi, antara lain melalui Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta
Undang-Undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kemudian
Pemerintah membentuk lembaga bernama Korupsi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang
disahkan melalui UU No 30 th 2002.

Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi pada otonomi daerah adalah Aspek Perilaku individu,
aspek lemahnya organisasi Kepemerintahan, Aspek lemahnya Peraturan Perundang-Undangan,
aspek lemahnya pengawasan

 Upaya penanggulangan korupsi adalah sebagai berikut:

a. Preventif

1. Membangun etos pejabat dan pegawai baik di instansi pemerintah maupun swasta tentang
pemisahan yang jelas dan tajam antara milik pribadi dan milik perusahaan atau milik
negara.

2. Memulai dari diri sendiri, dari sekarang dan dari yang kecil untuk menghindari korupsi.
Karena ini adalah cara yang sederhana tapi sulit untuk dilakukan.

3. Mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji) bagi pejabat dan pegawai negeri sesuai
dengan kemajuan ekonomi dan kemajuan swasta.

4. Menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan


pekerjaan.

This study source was downloaded by 100000838801892 from CourseHero.com on 11-21-2022 04:37:11 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/123418930/DISKUSI-8-PKNdocx/
5. Pimpinan harus memberi teladan. Seorang pemimpin harus berupaya memikirkan solusi
korupsi yang sudah menjadi tradisi klasik di tanah air.

6. Memberi pelajaran pendidikan anti korupsi sejak dini.

b. Represif

1. Perlu penayangan wajah koruptor di televisi, Dengan adanya penayangan ini maka secara
langsung koruptor tersebut akan dilihat oleh masyarakat luas sehingga muncul rasa malu
baik dari dirinya atau keluarganya. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi koruptor-koruptor
yang lain.

2. Pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat, Kekayaan pejabat harus dipantau oleh
lembaga khusus, setiap beberapa periode.

3. Penegakan hukum, Para koruptor perlu diberi hukuman seberat beratnya yang membuat
mereka jera

This study source was downloaded by 100000838801892 from CourseHero.com on 11-21-2022 04:37:11 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/123418930/DISKUSI-8-PKNdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai