Anda di halaman 1dari 13

Impact of Climate Change as a Threat to Global Security: Sistematic Literature

Review

Nabila Firiyal Prameswari


(International Relation Department, Universitas Muhammdiyah Malang)
Nabilaprameswari@gmail.com

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap keamanan global
karena climate change atau dengan kata lain perubahan iklim merupakan salah satu tantangan
utama dalam masalah global. Dari perubahan pola cuaca yang mengancam produksi pangan,
pengaruh dari efek rumah kaca, emisi karbon hingga perubahan iklim akibat dari ulah
manusia. Dampak perubahan iklim memiliki cakupan global dan skala yang belum pernah
terjadi sebelumnya serta merupakan sebuah ancaman bagi ketahanan suatu negara maupun di
dunia. Perubahan iklim mempengaruhi seluruh populasi dunia, maka dari itu beberapa ilmuan
menyebut masalah sosial ini "salah satu masalah paling menghancurkan yang pernah
dihadapi umat manusia." 800 juta orang yang sudah hidup dalam kemiskinan ekstrem akan
terkena dampak yang paling parah.Isu-isu ini telah memberikan tekanan pada pemerintah dan
sistem di banyak negara untuk melihat masalah ini sebagai salah ancaman terhadap keamanan
global. Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah systematic literature
riview menggunakan 500 artikel ilmiah bersumber dari databse scopus. Review artikel
menggunakan aplikasi Vosviewer. Hasil penelitian berdasarkan bukti literature database
scopus mengungkapkan bahwa climate change yang paling parah dalam mengancam
keamanan manusia maupun negara karena merusak ekosistem adalah pemanasan global.
Tidak hanya itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dampat dari climate change
dikemudian hari bisa menyebabkan imigrasi masal, kematian, bahkan kekacauan dunia.
Semua Hasil penelitian berkontribusi terhadap dampak dari perubahan iklim yang nantinya
apakah dapat mengancam keamanan negara. Keterbatasan penelitian ini adalah artikel yang
digunakan hanya bersumber dari database scopus sehingga tidak dapat menganalisis lebih
dalam. Penelitian berikutnya perlu menggunakan artikel ilmiah yang bersumber dari database
internasional bereputasi lainnya, seperti Web of Science dari Dimensionds Scholars
Kata Kunci: Keamanan, Iklim, Global, Perubahan, Dampak
PENDAHULUAN
Isu perubahan iklim merupakan salah satu isu yang dapat mengancam suatu
keamanan negara maupun keamanan di tingkat global. Perubahan iklim dapat secara perlahan
menganggu keamanan manusia di masa sekarang, dan akan semakin meningkat di masa
depan (Barnett and Dovers, 2001; Shaw, 1996). Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
sumber daya alam. Perubahan iklim juga memungkinkan melemahkan kapasitas negara untuk
menyediakan peluang dan layanan yang membantu masyarakat untuk mempertahankan mata
pencaharian mereka. Dengan pandemi COVID-19 yang masih berkecamuk, perang panas
antara Rusia dan Ukraina yang sedang berlangsung, tingkat inflasi yang meningkat secara
global dan rekor panas yang dipecahkan di berbagai belahan dunia, negara-negara
menghadapi berbagai tantangan pada tahun 2022. Di antara banyak ancaman yang dihadapi
dunia, perubahan iklim menonjol sebagai perhatian yang sangat kuat di antara warga negara
di negara maju, menurut survei Pew Research Center yang baru. Median 75% di 19 negara di
Amerika Utara, Eropa, dan kawasan Asia-Pasifik menyebut perubahan iklim global sebagai
ancaman utama. Perubahan Iklim merupakan isu yang memprihatinkan di dunia saat ini. Baik
di forum nasional maupun internasional, telah terjadi diskusi mengenai perubahan iklim dan
kerusakan lingkungan sebagai penyebab ketidakamanan.
Banyak penelitian terdahulu yang meneliti jika aktivitas manusia adalah kekuatan
utama di balik penurunan lingkungan serta perubahan iklim. Laporan Panel Antarpemerintah
tentang Perubahan Iklim (IPCC) menggambarkan bahwa suhu global sejauh ini adalah yang
terpanas yang pernah dialami sejak 1885. Suhu ini diperkirakan akan meningkat lebih jauh ke
margin sekitar 6,4oC pada tahun 2100 karena pemanasan global.Seperti penelitian (Hoegh-
Guldberg et al.'s 2000) yang mengatakan jika dampak dari perubahan iklim bisa berimbas
terhadap finansial yang nantinya merugikan negara seperti memperkirakan bahwa pemutihan
karang akan mengurangi PDB masa depan sebesar sekitar 40–50% pada tahun 2020 di pulau-
pulau Pasifik yang lebih kecil,mengingat bahwa kerugian ini adalah yang diharapkan hanya
terjadi sebagai akibat dari pemutihan karang dan efek knockonnya. Selanjutnya, Bank Dunia
yanag memperkirakan kerugian karena perubahan iklim di Kiribati berada di urutan 17–34%
dari PDB saat ini pada tahun 2050 (kerugian mutlak daripada pengurangan pertumbuhan
PDB) (Bank Dunia,2000a, hal. 7).
Meskipun penelitian sebelumnya telah banyak menjelaskan mengenai dampak dari
perubahan iklim terhadap keamanan negara namun belum banyak yang menggunakan
pendekatan Systematic Literature Review dengan artikel yang bersumber dari database
scopus serta belum banyak yang menggunakan metode review artikel dengan aplikasi
Vosviewer. Karena itu, penelitian ini fokus pada review paper dengan pendekatan SLR yang
menggunakan 500 artikel ilmiah yang bersumber dari database scopus. Metode SLR
merupakan metode ilmiah yang mempunyai kekuatan dan kelebihan dalam memahami isu-isu
berdasarkan penelitian terdahulu.
Fokus kajian penelitian ini mengarah pada upaya untuk menjawab pertanyaan
penelitian yaitu “Apakah dampak climate change dapat menjadi masalah besar dalam
terhadap keamanan global”. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif analisis
konten dengan pendekatan SLR dan analisis artikel menggunakan Vosviewer. Penelitian ini
berkontribusi pada pengembangan ilmu khususnya ilmu sosial politik yang terkait dengan
dampak-dampak dari perubahan iklim, pemanasan globan, serta keselamatan manusia yang
sekarang sedang menjadi isu penting.

LITERATURE REVIEW
Sudah banyak peneliti terdahulu yang menjelaskan serta menganalisis dampak dari
climate change. Diantaranya menjelaskan terkait Potensi dampak perubahan iklim terhadap
negara yang telah dianggap sebagai masalah keamanan nasional (Clinton,1996, hal. 26).
Namun, jauh sebelum evakuasi, dampak sosial ekonomi dari pemanasan global di pulau-
pulau mungkin'' Begitu mendalam sehingga mereka mengerdilkan masalah strategis apapun
saat ini menghadapi ekonomi masa damai utama''(Hoegh-Guldberg et al., 2000, hal. 4).
Keamanan nasional merupakan fungsi dari legitimasi negara.
Terdapat juga beberapa penelitian yang bahkan mengkelompokan semua dampak dari
perubahan iklim. Seperti (Mazo, J. 2010) yang meneliti tentang perubahan iklim yang
mungkin memiliki banyak dampak tidak langsung lainnya dan dampak negatif yang dapat
merusak legitimasi pemerintah, hal itu dapat melemahkan penghidupan ekonomi individu dan
kolektif, mempengaruhi kesehatan manusia melalui berkurangnya ketersediaan air tawar dan
makanan, dan dengan mengekspos orang ke vektor penyakit baru, merusak negara kekayaan
dan kemampuan militer dan memperburuk ketidaksetaraan di antara orang-orang. Hasil
kajian ini mungkin bisa menjadi bahan dasar untuk menghindari potensi perubahan iklim
kedepanya.
Dampak perubahan iklim juga sangat mengancam keamanan manusia. Bahwa
perubahan iklim menimbulkan risiko bagi kesejahteraan manusia adalah relatif tidak
diperdebatkan baik dalam ilmu iklim maupun lingkaran kebijakan iklim. Orang yang tinggal
di atol, di pantai, di daerah yang terkena dampak El Nino, di daerah rawan kekeringan dan
wilayah Arktik semuanya cenderung mengalami dampak yang buruk dari perubahan iklim.
Bukan hanya perubahan jangka panjang dalam kondisi rata-rata yang menjadi masalah, tetapi
juga kemungkinan iklim yang semakin bervariasi (kurang dapat diprediksi), semakin parah
atau bahkan ekstrim, peningkatan penyesuaian dalam institusi, dan kemungkinan konflik
kekerasan yang dapat menyebabkan kesejahteraan dan penghidupan kurang terjamin.
Keamanan manusia bukanlah masalah senjata itu adalahkepedulian terhadap kehidupan dan
martabat manusia (UNDP, 1994,hlm. 22–23).
Sejak Revolusi Industri, iklim bumi telah berubah dengan cepat. Tindakan manusia
adalah faktor utama yang mendorong langkah intens ini. Secara khusus, penggunaan besar-
besaran bahan bakar fosil (minyak, arang, gas) melepaskan sejumlah besar karbon dioksida
(CO2) ke atmosfer, yang mengonsentrasikan, dan menghangatkan planet ini. Perubahan iklim
ini ditambah dengan adanya perubahan lain yang disebabkan oleh manusia (misalnya,
deforestasi). Semua faktor ini jika digabungkan dapat mengancam manusia, misalnya dengan
berkurangnya ketersediaan makanan secara drastis (Alex hubbe, Mark hubbe 2019).
(Molotoks, Smith, Dawson, 2021) menjelaskan dalam tulisanya bahwa variabilitas
dari perubahan iklim dapat mendorong terjadinya kelaparan global hal ini karena menyangkut
dengan ketahanan pangan. Populasi dunia saat ini tumbuh sekitar 1,1% per tahun, dan jika
tren saat ini terus berlanjut, menurut proyeksi varian menengah, populasi dunia diproyeksikan
mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050 (PBB, 2019). Lebih dari setengah dari pertumbuhan
yang diantisipasi ini diperkirakan terjadi di Afrika sub-Sahara, menambah 1,05 miliar orang
antara 2019 dan 2050 (PBB, 2019). Dua pertiga dari proyeksi pertumbuhan diproyeksikan
akan dikaitkan dengan struktur usia saat ini, sehingga meskipun tingkat kesuburan menurun,
pertumbuhan penduduk akan terus berlanjut (PBB, 2019). Dari 2019–2050, lebih dari
setengah pertumbuhan penduduk dunia akan terkonsentrasi hanya di sembilan negara: India,
Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Pakistan, Ethiopia, Tanzania, Amerika Serikat, Mesir,
dan Indonesia (PBB, 2019).
(Greaves, 2021) dalam tulisanya menganalisis perubahan iklim yang terjadi di
Kanada. Ancaman keamanan manusia terkait iklim Kanada termasuk bahaya yang dapat
menghilangkan nyawa akibat peristiwa cuaca ekstrem, seperti banjir, kebakaran hutan, dan
gelombang panas yang mengakibatkan kerusakan rumah, kritis infrastruktur, efek kesehatan
langsung dan tidak langsung, termasuk udara, makanan, air, dan vektor penyakit dan polusi
yang dibawa oleh hewan; dan ketersediaan, kualitas, dan akses yang berkelanjutan terhadap
pasokan makanan dan air tawar. Isu-isu ini telah didokumentasikan oleh para ilmuwan dan
analis selama beberapa dekade.
Mengikuti definisi keamanan, perubahan iklim termasuk kedalam masalah keamanan
bagi beberapa negara-bangsa, komunitas dan individu. Ini adalah masalah yang kompleks dan
memiliki dampak yang tidak pasti. Dalam kasus negara atol seperti Tuvalu atau Kiribati,
misalnya, tersebar luas kesepakatan bahwa perubahan iklim dan permukaan laut terkait
kenaikan mengancam kemampuan jangka panjang orang untuk tetap tinggal di pulau mereka
(Barnett dan Adger, 2001; Nurse dan Sem, 2001; Rahman, 1999; Watson, 2000). Presiden
Negara Federasi Mikronesia terus terang mengatakan ini: '' kenaikan permukaan laut dan
lainnya konsekuensi terkait dari perubahan iklim sangat serius ancaman keamanan terhadap
keberadaan kita sebagai tanah air dan negara-bangsa.'' (Falcam, 2001).
Berdasarkan konsepan dan hasil temuan para penelitian diatas. Dapat kita mengerti
bahwa keamanan global terhadap perubahan iklim merupakan masalah yang kompleks karena
mengingat bahwa setiap negara terkadang memiliki kualifikasi yang berbeda terkait dengan
perubahan iklim. Namun juga perlu diyakini bahwasanya perubahan iklim memiliki dampak
yang tidak hanya berpengaruh terhadap keamanan nansional melainkan juga keamanan global
yang kita ketahui hal itu akan menjadi isu besar dikemudian hari

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk merancang article yang relevan yang bersumber dari
database Scopus. Metode penelitian yang digunakan adalah system literatur review yang
berbasis kepada review artikel dalam proses penyusunan artikel yang dibuat. Dalam metode
System literatur review, peneliti tidak turun langsung ke lapangan atau tempat yang
disepakati untuk digunakan sebagai objek penelitian, melainkan hanya mereview artikel
sediakala yang menyediakan kajian terkait dan telah terpublikasi dalam jurnal ilmiah
bereputasi Internasional, kemudian penelitian tersebut dikembangkan sesuai dengan kondisi
saat ini. Metode System literatur review mempunyai kelebihan dalam mengevaluasi
penelitian terdahulu serta merevisinya sehingga menciptakan artikel yang berdasar nilai-nilai
penelitian terdahulu tetapi lebih dikembangkan dengan mengsingkronkan pada kondisi yang
berbeda.
Menentukan pertanyaan
pertanyaan penelitian:
Apa topik dominan yang di
kelompokan dalam studi
Impact of Climate Change
as a Threat to Global
Security
Pencarian dan pemilihan artikel dari
Bagaimana topik dan sub scopus:
Menentukan judul topik yang terkait dalam
Impact of Climate Change
Impact of Climate as a Threat to Global Menentukan database artikel dan
jurnal yang bersumber dari scopus
Change as a Threat to Security
Mencari artikel dan jurnal dengan
Global Security faktor terjadinya Masalah
perubahan iklim yang belum kata kunci:”Climate Change"
tertangani Pembatasan jumlah artikel dan jurnal
sebanyak 500
bagaimana konsep Impact of
Climate Change as a Threat
to Global Security
berdasarkan study,
topik,sub topik dan
pembeda dari penelitian
sebelumnya

Analisi data dan


konseptualisasi Impact of
Climate Change as a Threat to
Global Security Menganalisis
hasil penelitian jurnal per tahun
dengan menggunakan database
scopus Temuan dan pembahasan hasil:
Menganalisis hasil penelitian Mengkaji topik dominan Impact of Climate Change as a
jurnal per negara dengan Threat to Global Security Klasterisasi topik kajian
menggunakan database scopus Impact of Climate Change as a Threat to Global
Security
Menganalisis hasil penelitian
jurnal per author Studi konseptual Impact of Climate Change as a Threat
to Global Security
Menganalisis hasil penelitian
jurnal beerdasarkan topik
dominan, klasterisasi, dan
keterkaitan pembahasan dalam
penelitian perubahan iklim
sebagai keamanan global

Langkah pertama dalam menulis artikel ini adalah menentukan topik pembicaraan
yang akan diangkat, yang dalam hal ini adalah " Impact of Climate Change as a Threat to
Global Security”. Selanjutnya, pertanyaan penelitian berupa 1) Dalam studi penegakan
Hukum dalam mengetahui dampak dari perubahan iklim terhadap keamanan global. Topik
dan kelompok topik apa yang paling umum? 2) Apa subjek penelitian, dan bagaimana
berbagai topik dan subtopik terhubung dengan studi tentang dampak perubahan iklim
terhadap keamanan global, 3) Berdasarkan bidang, topik, dan subtopik penelitian
sebelumnya.
Tahap penulisan selanjutnya adalah pengumpulan data dengan menggunakan database
berbayar Scopus untuk mengumpulkan bahan atau data dari penelitian sebelumnya guna
mengembangkan penelitian berdasarkan artikel ini setelah lima langkah dalam penyusunan
artikel SLR telah diidentifikasi. Dengan memasukkan kata kunci "Perubahan Iklim" ke dalam
database berbayar SCOPUS, pencarian artikel menghasilkan hasil yang dipilih berdasarkan
periode publikasi dan jenis dokumen, dengan jumlah diikuti oleh pilihan unit analisis: yang
diperjelas berdasarkan kriteria relevansi, kemudahan akses, dan perbandingan. Teks-teks,
yang dievaluasi dan diperiksa secara individual untuk konten, pindah ke tahap manajemen
artikel, di mana artikel yang dipilih dilacak dari beranda setiap jurnal. 375 jurnal yang telah
diproses diunduh, dan artikel yang sudah dalam format PDF diimpor ke perangkat lunak
manajemen referensi yang dikenal sebagai "Mendeley." Aplikasi VOSTVIEWER digunakan
untuk menganalisis konten selama fase analisis konten: pemetaan, ide, subjek, dan penulis.

HASIL PENELITIAN
Analisis dokumen berdasarkan Tahun penelitian mengenai topik “Impact of
Climate Change as a Threat to Global Security”

Grafik1. Dokumen dominan berdasarkan tahun


Berdasarkan hasil data scopus dalam bentuk tahun bisa dilihat jika kajian dokumen
dampak perubahan iklim terjadi di awal 2005 hingga puncaknya di tahun 2021. Hal ini
dikarenakan permasalahan iklim yang dapat mengancam keamanan global maupun regional
dirasa perlu untuk dikaji.
Grafik 2. Dokumen dominan berdasarkan negara
Berdasarkan data di atas yang di ambil dari database scopus, menunjukkan bahwa
negara terbanyak yang membahas tentang kajian dampak perubahan iklim yaitu negara
Unitade State sebanyaka 325 dokumen.
Grafik 3. Dokumen dominan berdasarkan penulis
Berdasarkan data di atas yang diambil dari database scopus menunjukkan bahwa
terdapat 3 author terbanyak yaitu yang pertama Lal, R., Pimentel, D., Maxted, N. yang
melakukan penulisan dari topik perubahan iklim.
Setelah melalui proses pendataan dengan pencarian data dan mereview dokumen yang
bersumber dari database scopus, penulis menggunakan aplikas VOSviewer untuk
memvisualisasikan data. Bagian ini menjelaskan proses verifikasi yang bersumber dari
berbagai jurnal melalui proses seleksi sebelumnya. Hasil review yang diolah menggunakan
software Vosviewer. Mengkategorikan konsep berdasarkan kelompok. Gambar 1
menampilkan berbagai nama konsep berdasarkan dengan klaster. Adanya perbedaan warna
kalster merupakan indikasi pembeda antar kelompok. Hal ini memudahkan peneliti untuk
memetakan kelompok data sehingga dapat dianalisis. Hasil identifikasi yang terdapat pada
gambar dibawah ini, menjadi acuan pada tema- tema yang telah dikelompokkan ini kemudian
diurutkan berdasarkan tema- tema yang dikolerasikan berdasarkan tema- tema yang dibahas.
Grafik 1. Cluster
Tabel 1. Kategori tema berdasarkan klaster
Cluste Items Total
r
Cluster 1 Agricultural land, agricultural managemer,
agricultural soil, agronomy bacteria (microorganisn
54
biochar biogeochemistry, biomass, bulk density,
carbon cycle, carbon sequestration, carbon storage,
china, concentration, crop residue, crop rotation,
decomposition, ecosystems, fertilizer application,
fertilizers, forestry, grassland, manure, microbial
activity, microbial community, mineralization,
nitrogen, nutrients, organic carbon, organic matter,
paddy field, phosphorus, semiarid region, soil
aggregate, soil carbon, soil chemistry, soil
conservation, soil depth, soil fertility, soil
management, soil microorganism, soil moisture, soil
nitrogen, soil nutrient, soil organic carbon, soil organic
matter, soil organic matters, soil property, soil quality,
soils, straw, tillage, topsoil, zero tillage
Adaptation, adaptive management, agricultural
production, agricultural robots, agricultural worker,
Cluster 2 48
agriculture, biodiversity, climate change, climate
change impact, climate effect, climate models, crop
production, crop yield, cropping practice, crops,
cultivation, drought, environmental policy,
environmental protectic, food security, food supply,
glycine max, health, human, humans, india, irrigation,
literature review, maize, plants (botany)productivity
regression analysie, review, rice, risk assessment,
seasonal variation, soybean, spatiotemporal analysis,
sustainability, sustainable developmer, temperature,
temperature effect, triticum aestivum, united states,
vulnerability, water supply, wheat, zea mays
Cluster 3 Animal, animals, article, carbon, climate, controlled 18
study, crop, crops, agricultural ecosystem,
environmental impact, growth, development at
metabolism, microbiology, nonhuman, physiology
priority journal, crop, crops, agricultural, ecosystem,
environmental impact, growth, development at,
metabolism, microbiology, nonhuman, physiology,
priority journal, procedures, soil
Cluster 4 Carbon dioxide, carbon emission, carbon footprint, 8
global warming, greenhouse gas, greenhouse gases
meta-analysis, nitrous oxide

Cluster 5 Environmental sustainal, erosion, land use, land use 8


change, rain, soil analysis, soil erosion, vegetation

Di dalam penelitian vosviewer hasil data scopus yang telah diteliti dan observasi
memperlihatkan hasil terbanyak yang mendominasi adalah soil, emisi karbon, gas, global
warming dan perubahan iklim yang mendasari terjadinya suatu permasalahan dimana efeknya
dapat mengancam keamanan global akibat perubahan iklim tersebut. Jika dilihat dari skema
kluster 1 terdapat permasalahan yang notabenya didasari oleh faktor tanah, pada dasarnya
tanah merupakan mikrobioma tanah yang mengatur siklus biogeokimia makronutrien,
mikronutrien dan elemen penting lainnya untuk pertumbuhan tanaman dan kehidupan hewan.
Memahami dan memprediksi dampak perubahan iklim pada mikrobioma tanah dan jasa
ekosistem. Maka dari itu jika perubahan iklim sampai kepada faktor tanah maka manusia
tidak bisa mengandalkan sumber makanan yang berasal dari tanah. Maka yang terjadi adalah
berkurangnya sumber pangan dan juga krisis makanan yang menyebabkan kelaparan.
Ditinjau dari kluster 2 yang memperlihatkan hasil paling banyak adalah efek dari iklim yang
dapat mempengaruhi ketersedian pangan. Perubahan iklim berpotensi mengganggu kemajuan
menuju dunia tanpa kelaparan. Pola global yang kuat dan koheren dapat dilihat dari dampak
perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman yang dapat berdampak pada ketersediaan
pangan. Stabilitas seluruh sistem pangan mungkin berisiko di bawah perubahan iklim karena
variabilitas pasokan jangka pendek. Namun, dampak potensialnya kurang jelas pada skala
regional, tetapi kemungkinan bahwa variabilitas dan perubahan iklim akan memperburuk
kerawanan pangan di daerah yang saat ini rentan terhadap kelaparan dan kekurangan gizi.
Berlanjut terhadap hasil dari kluster 3 yang menunjukan faktor terhadap bukan manusia, ini
berarti jika dampak perubahan iklim dapat mempengaruhi dengan cara yang memiliki
implikasi serius bagi manusia. Banjir dan kekeringan dapat menyebabkan kelaparan manusia
yang meluas; spesies invasif dapat menyebarkan penyakit manusia; kehilanga
keanekaragaman hayati dapat mengancam jasa ekosistem. Kluster 4 menunjukan paling
banyak adalah karbon, jika suhu karbon ini terus meningkat maka efek potensial pada iklim
di abad ke-21 termasuk penciptaan daerah rawan kekeringan di Amerika Utara dan Asia
Tengah sebagai bagian dari pergeseran zona iklim, erosi lapisan es Antartika Barat dengan
konsekuensi kenaikan permukaan laut di seluruh dunia, dan pembukaan Jalur Barat Laut
yang terkenaal. Dan yang terakhir kluster 5 sama dengan kluster pertama.

Gambar 1. Konsep dalam studi Impact of Climate Change as a Threat to Global


Security
Di dalam penelitian vosviewer hasil data scopus yang telah diteliti dan observasi
munujukan bahwasanya dampak dari perubahan iklim bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor
dimulai dari perubahan iklim itu sendiri dan soil carbo serta global warming yang efeknya
bisa mengakibatkan kekacauan yang menganggu keamanan global.

Diskusi Hasil
Variabilitas iklim telah menjadi topik diskusi di berbagai wilayah di dunia yang
mengancam keselamatan umum dan keamanan manusia di seluruh dunia. Beberapa kebijakan
sedang dirumuskan dan dilaksanakan oleh banyak pemerintah dan organisasi untuk
menanggapi variabilitas iklim sebagai agenda keamanan. Sebelum pertimbangan bagaimana
ini perubahan menimbulkan masalah keamanan terhadap keamanan manusia, penting untuk
menguraikan apa yang ancaman keamanan global serta konsep perdamaian dan keselamatan
manusia. "Panel Tingkat Tinggi tentang ancaman, tantangan, dan perubahan" dalam
laporannya mendefinisikan internasional keamanan dan perdamaian sebagai "setiap peristiwa
atau proses yang mengarah pada kematian skala besar atau pengurangan kehidupan peluang
dan melemahkan negara sebagai basis sistem internasional" (Dodds dan Pippard 2013,
hal.549-601). Berdasarkan definisi di atas, panel datang dengan daftar enam kejadian yang
merupakan risiko keamanan internasional yang meliputi konflik antarnegara, perselisihan
internal, dan terorisme-penggunaan senjata biologi, kimia dan nuklir, kejahatan terorganisir
transnasional dan risiko ekonomi dan sosial yang melibatkan penyakit, kehinaan, kemiskinan,
dan kerusakan lingkungan. Dalam laporan lain, Human Development Report 1994,
mendefinisikan keamanan individu, komunitas, dan nasional sebagai "simbol" perlindungan
dari kelaparan, penyakit, pengangguran, kejahatan kelaparan, perselisihan sosial, politik
represi, dan ancaman bahaya lingkungan" (Schafer 2013, hlm.5-18).
Perubahan iklim memiliki dampak yang luar biasa, yang dapat mempengaruhi
keamanan di seluruh dunia. Perubahan iklim merupakan ancaman berat bagi perdamaian dan
keamanan internasional. Seperti yang digambarkan di atas, kondisi ekstrem diperkirakan akan
meningkat di tahun-tahun mendatang di kedua, negara maju dan berkembang. Hal ini dapat
mempengaruhi gaya hidup orang dengan meningkatkan pengeluaran anggaran negara tertentu
serta bentuk-bentuk ketidakamanan lainnya. Oleh karena itu, negara perlu terlibat dalam
kegiatan ramah lingkungan di semua sektor ekonomi untuk mengendalikan perubahan iklim
dan degradasi lingkungan dan menghindari bahaya yang akan datang ini. Selain itu, dampak
kerusakan ekologi dan perubahan iklim memiliki konsekuensi yang lebih signifikan pada
negara-negara berkembang sebagai dibandingkan dengan negara-negara maju. Alasan untuk
skenario ini adalah karena kurangnya kapasitas untuk menangani bencana seperti itu ketika
mereka menyerang. Juga, tekanan pada yang langka sumber daya dapat berubah menjadi
perang karena persaingan. Status kesehatan warga juga dapat terancam serta mata
pencaharian mereka sebagai akibat dari dampak iklim mengubah. Ada kebutuhan bagi
negara-negara ini dan juga aliansi lainnya untuk mendefinisikan peran individu dan kolektif
mereka dalam mengurangi ancaman perubahan iklim ini. Badan dan organisasi internasional
harus menindaklanjuti fungsi yang telah ditetapkan.

KESIMPULAN
Permasalahan terkait perubahan iklim nampaknya bukan masalah yang bisa dianggap
sepele, karena dampak dari perubahan iklim bisa menyebabkan efek yang luar biasa. Mulai
dari permasalahan pemanasan global ataupun permasalahan dari alam hingga permasalahan
yang disebabkan oleh manusia. Dalam politik global, perubahan iklim semakin dipahami
sebagai masalah keamanan. Lembaga internasional utama, terutama Dewan Keamanan PBB
tetapi juga Majelis Umum PBB, telah membahas implikasi keamanan regional dan
internasional dari perubahan iklim pada beberapa kesempatan sejak 2007.
Sementara hubungan antara perubahan iklim dan keamanan telah memerintahkan perhatian
akademis dan politik yang terus meningkat, realitas politik terkait dengan hubungan ini sering
dikaburkan atau dihilangkan. Deklarasi ancaman iklim dibuat dengan berbagai cara untuk
menegaskan kembali sentralitas negara militer; untuk membenarkan anggaran untuk lembaga
bantuan; untuk memaksa tindakan jangka panjang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
dan mendekarbonisasi ekonomi global. Dan dengan pernyataan ancaman ini, sering kali
muncul gagasan yang sangat berbeda tentang keamanan siapa yang dipertaruhkan, bagaimana
hal itu dapat diwujudkan, melalui langkah-langkah apa dan oleh aktor apa. Wacana yang
berbeda tentang masalah keamanan, tidak hanya di tingkat analitis dalam memahami
hubungan iklim-keamanan.

Goldstein, J. S. (2016). Climate change as a global security issue. Journal of Global Security Studies,
1(1), 95-98.
Ahmed, N., Khan, T. I., & Augustine, A. (2018). Climate change and environmental degradation: a
serious threat to global security. European Journal of Social Sciences Studies.
Wuebbles, D. J., Chitkara, A., & Matheny, C. (2014). Potential effects of climate change on global
security. Environment Systems and Decisions, 34(4), 564-577.
Barnett, J. (2003). Security and climate change. Global environmental change, 13(1), 7-17.
Mazo, J. (2010). Climate conflict: How global warming threatens security and what to do
about it. Routledge.

Anda mungkin juga menyukai