Written by:
SYAMPADZI NURROH
NIM: 13/354980/PMU/7908
Lecture:
Agus Joko Pitoyo, S.Si, M.A.
GRADUATE OF SCHOOL
GADJAH MADA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangannya
kebijakan-kebijakan
pemerintah
dalam
dalam
pencemaran
dan
Perusakan
lingkungan
hidup
(Hardjasoemantri 1999).
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh proses interaksi komponen
lingkungan yaitu abiotik, biotik dan sosial, ekonomi serta budaya. Apabila
ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. Suatu pemerintahan dalam proses
perkembangannya dari Negara berkembang menuju Negara maju berorientasi
pada Economic Development, kecenderungan perkembangan ini terhadap
explotitative
models
konsep
Economic
Development
dan
Population
berkaitan dengan daya tampung (caring capacity) dan daya dukung (supporting
capacity) lingkungan dari aktivitas manusia. Sehingga konsep Envinroment
Development menjadi isu global yang menjadi perhatian oleh negara-negara di
dunia. Pada tahun 2012, pertemuan The Rio+20 Summit membahas mengenai
environment sustainability sebagai evaluasi dari konsep The Millennium
Development Goals (MDGs) yang akan berakhir dan dievaluasi pada tahun 2015.
Konsep yang akan dikembangkan masa periode 2015 sampai tahun 2030 adalah
Sustainable Development Goals (SDGs).
1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang seperti telah diuraikan , maka penulisan point
review Case Study: Sustainable Development Goals (SDGs) period 20152030 created by United Nation sebagai pendekatan untuk mempelajari proses
perkembangan isu global mengenai terhadap pengelolaan lingkungan yang
berakitan dengan komponen lingkungan yaitu faktor abiotik, biotik dan sosialekonomi-budaya.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
11
Gambar 3.3. Isu yang akan dibahas dalam menyusun konsep SDGs.
Perbedaan terlihat jelas antara MDGs dan SDGs, permasalahan isu
lingkungan global lebih ditekankan dan diprioritaskan. Sehingga program baru ini
merupakan hasil evaluasi terhadap perubahan kurun waktu selama 15 tahun
program MDGs berjalan.
12
3
4
9
10
Point
Must be based on Agenda 21
and the Johannesburg Plan of
implemntation
Review
Point pertama menjadi dasar pertimbangan yang
menetapkan bahwa Agenda Abad 21 dan rencana
implementasi dari rencana Johannesburg yang telah
disepakati sebelumnya sehingga nilai-nilai yang sudah
tertanam tetap dilanjutkan.
Must fully respect all the Rio
Point kedua menyatakan program SDGs harus
principles
mengindahkan pada perjanjian dan kesepakatan
terhadap prinsip pada pertemuan The Rio+20 pada
tahun 2012 dan The Earth Summit pada tahun 1992.
Must be consistent with
Point ketiga mengenai konsistensi terhadap peraturan
International law
International yang menjadi bagian hukum International.
Must build upon commitment
Point keempat perihal komitmen yang telah dibuat
already made
sebelumnya, hal ini menujukan komitmen terhadap
kesepakatan-kesepatan yang telah dibuat sebelum
SDGs dibentuk.
Must Contribute to the full
Point kelima mengenai kontribusi terhadap aspek yang
implementation of the outcomes menyeluruh dari hasil implementasi seluruh aspek
of all major summits in the
utama yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
economic, social and
environmental fields
Must focus on priority areas for
Point keenam merupakan pemberian prioritas untuk
the achievement of sustainable
meraih
keberhasilan
pembangunan
yang
development, being guided by
berkelanjutan,sebagai bentuk aturan dari hasil dokumen
the outcome document
program international
Must address and incorporate in Point ketujuh harus diarahkan dan berhubungan dengan
a balanced way all three
keseimbangan dari ketiga komponen pembangunan
dimensions of sustainable
keberlanjutan.
development and their
interlinkages
Must be coherent with and
Point kedelapan harus berkesinambungan dan
integrated into the United
terintegrasi ke dalam agenda pembangunan PBB
Nations Development agenda
beyond 2015
Must not divert focus or effort
Point kesembilan harus tidak bertolak belakang dari
from the achievement of the
pencapaian tujuan MDGs sebelumnya. Karena SDGs
Millennium Development Goals merupakan bentuk evaluasi dari MDGs
Must include active involvement Point kesepuluh mengenai keterlibatan seluruh
of all relevant stakeholders, as
stakeholder yang berkaitan sebagai pihak yang
appropriate, in the process
menyelenggarakan bahkan dalam prosesnya.
13
Kinerja dari 30 anggota OWP (Open Working Group) dimulai pada bulan
Januari 2013 dan pertemuan pertama kali diselenggarakan di Hungaria dan Kenya
(inisiasi), pada bulan April 2013 pertemuan kedua mengenai fokus kerja terhadap
kemiskinan (poverty eradication). Pertemuan mengenai pembahasan isu
tua
materi SDGs selama 8 kali pertemuan dan pada bulan Maret 2014 anggota dari
OWG akan memberikan draft laporan yang berisi tentang isu-isu yang telah
dibahas dalam pertemuan tersebut serta akan diputuskan isu-isu mana yang akan
diangkat pada SDGs sebelum pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the
Assembly). Berikut ini disajikan Gambar 3.4. mengenai rundown jadwal
pertemuan untuk membahas isu yang berkaitan dengan program SDGs.
14
3.2. Review: Kajian Isu dalam The Sustainable Development Goals (SDGs)
Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, menyepakati 10 prinsip
bahwa SDGs dengan asas inclusive and transparant intergovernmental process
open to all stakeholders, with a view to developing global sustainable
development goals to be agreed by the General Assembly. Berikut ini Tabel 3.2.
mengenai kajian isu untuk konsep SDGs sebagai program International pengganti
MDGs pada akhir tahun 2015.
Tabel 3.2. Kajian Isu dalam The Sustainable Development Goals (SDGs)
No Materi
Bidang
Keterangan
1
Food security & nutrition;
Lingkungan Pembahasan pada
Sustainable Agriculture
Ekonomi
bulan Mei 2013
Desertification; Land degradation; Drought
Sosial
Review: Pada pembahasan pertemuan pertama membahas seluruh bidang pilar lingkungan,
ekonomi dan sosial. Isu mengeai keamanan pangan dan nutrisi), pertanian yang
berkelanjutan, penggurunan, degradasi lahan, dan kekeringan. Pada pembahasan ini lebih
terfokuskan terhadap isu lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian United Nations Foundation dampak dari perubahan iklim global
(Desertification; Land degradation; Drought) berakibat pada (Food security & nutrition;
Sustainable Agriculture) menurunkan 35% hasil tanaman pangan di seluruh daratan Afrika ,
menurunkan hasil tanaman pangan sampai 2% per dekade akhir serta akan menurunkan
hasil padi di India-indoasia sebesar 14-15%. Dampak tersebut akan pengaruhi terhadap 200
juta penduduk di dunia.
15
16
Hal ini menjadi perhatian global jika tidak dilakukan mitigasi dan pencegahan serta
pengendalian oleh seluruh stakeholder, hal ini berkaitan dengan negara anggota United
Nations maka bencana dunia ini akan sulit untuk ditanggulanggi.
6
17
Berdasarkan data statistik finasial (IMF (2013); REDD Volutary (2012)) bahwa global subsidi
untuk bioenergi sebesar 24 Miliyar ($USA) pada tahun 2011 dan biofosil sebesar 480 Miliyar
($USA) sedangkan untuk upaya mitigasi REDD+ sebesar 1 Miliar ($USA) selama 20112012 dan Future REDD payment phase sebesar 30 miliyar ($USA) yang terestimasi sampai
pada tahun 2020. Perbedaan jumlah dana ini sangat signifikan berbeda sehingga isu kajian
ini menjadi topik yang krusial di masa depan pada program SDGs. Mengenai hutan
berdasarkan hasil penelitian bahwa kehidupan rumah tangga tergantung dari kontribusi
fungsi sebesar 1,6 Miliyar jiwa penduduk di dunia (Evans 2013)
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations)
The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada akhir
tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa:
(1) Perubahan konsep dan fokus isu yang mendasar secara signifikan
terhadap isu-isu permasalahan lingkungan.;
(2) Perkembangan
pembangunan
menjadi
siklus
yaitu
Economic
4.1. Saran
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations)
The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada akhir
tahun 2015, maka saran dari penulis ialah;
(1) Kepentingan lingkungan menjadi prioritas dibandingkan kepentingan
sebagian negara anggota (United Nations) sehingga perlu ditekankan
bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan akan mencapai dari The
Sustainable Development Goals (SDGs).
(2) Kegagalan pencapaian tujuan dari The Sustainable Development Goals
(SDGs) akan mempercepat bencana global, sehingga keterlibatan antar
anggota
dituntut
Development.
konsistensinya
dalam
pencapaian
Environment
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Infographic: Sustainable Development Goals for Beginners (A
Breif Overview of The road to The new Sustainable Development Goals.
https://www.ihdp.unu.edu/file/get/11308 [20 Mei 2014]
Barry, E. 2014. Post-Rio to Post-2015 Think Piece Sustainable Development
Goals
(SDGs).
Geneva:
Sustainable
World
Initiative.
http://www.unep.org/civilsociety/Portals/24105/documents/NY%20consulta
tion/SDGs%20thinkpiece.pdf [20 April 2014]
Evans, K. 2014. Annual Investment of US $30 billion in Tropical Forest
Conservation cam support and Sustainable Economic Growth. Geneva:
United Nations Environment Programme. http://www.unep.org/Newcentre.
Default.aspx. [20 Mei 2014]
Fjord,A. 2014. IPPC Pressent assesment on Measures to mitigate climate
Changde. Greenland Credit: New York. http://www.unep.org/Newcentre.
Default.aspx. [20 Mei 2014]
Griggs, D. 2013. From MDGs to SDGs: Key challenges and opportunities.
Jerman:
Monash
Sustainability
Institute.
http:/
http://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/3490griggs.pdf
[20 Mei 2014]
Hardjasoemantri, K. 1999. Hukum Tata Lingkungan, Edisi Ketujuh. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Loewe, M. 2012. Post 2015: How to Reconcile the Millennium Development
Goals (MDGs) and the Sustainable Development Goals (SDGs). Jerman:
German
Development
Institute.
http://post2015.files.wordpress.com/2013/01/loewe-2012-post-2015-mdgsand-sdgs-english. [20 Mei 2014]
Sachs, J, D. 2013. High stakes at the UN on Sustainable Development Goals.
New
York:
Columbia
University.
http://www.thelancet.com
jeffsachs.org/wp-content/uploads/2013/09/Lancet_High-Stakes-at-UN-onSDGs.pdf [20 April 2014]
United Nations. 2013. Sustainable Develoment Knowledge Paltform.
http://sustainabledevelopment.un.org/index.php?menu [ 20 Mei 2014]
.