EKONOMI HIJAU
Menurut UNEP (Badan PBB untuk Program Lingkungan Hidup) ekonomi hijau
adalah suatu model pembangunan untuk mencegah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan
mengatasi perubahan iklim. Model ekonomi hijau berperan untuk menggantikan model
ekonomi yang boros konsumsi bahan bakar fosil, batu-bara, serta gas alam (Hidayat, 2014)
Ekonomi hijau dibangun atas dasar pengetahuan akan pentingnya ekosistem yang
menyeimbangkan aktivitas manusia sebagai pelaku ekonomi dengan ketersediaan sumber
daya alam yang terbatas. Inilah esensi ekonomi hijau. Merevitalisasi ketergantungan antara
human-economy dengan natural ekosistem yang pada akhirnya mengurangi dampak
perubahan iklim. Ekonomi hijau memiliki mesin penggerak di lapangan yang berbasis pada
energi hijau yakni energi yang terbarukan (renewable energy).
Model pembangunan ekonomi hijau diyakini akan dapat menciptakan green jobs dan
mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Selain itu
ekonomi hijau menjadi jalan keluar bagi terciptanya lingkungan yang bersih dan bebas
polusi, mengatasi sumber daya ekstraktif melalui mekanisme efisiensi energi dan produk
ramah lingkungan, serta menghindari terjadinya degradasi lingkungan.
Untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi hijau diharapkan memiliki lima hasil, yang
secara bersamaan membentuk Kerangka Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Green Growth
Framework - GGF). Hasil yang diharapkan tersebut adalah:
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai saat ini dibangun dengan pesatnya ekspansi
industri berbasis sumber daya alam, khususnya pertambangan, energi, pertanian, dan
kehutanan. Pertumbuhan ekonomi terjadi dengan perubahan struktural dalam perekonomian,
termasuk pergeseran dari industri-industri primer dan perluasan sektor jasa. Namun, jalur
pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berkontribusi pada meningkatnya masalah-masalah
sosial dan lingkungan. Tantangan ke depan adalah menjaga laju pertumbuhan ekonomi yang
cepat dengan memperbesar efisiensi sumber daya, secara inklusif dan berbasis masyarakat.
Hidayat A. 2014. MEMAHAMI GREEN ECONOMY SECARA KRITIS Bogor: PT Penerbit JPH Press