Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN PEMULASARAAN JENAZAH

INSTALASI PEMULASARA JENAZAH


RSUD KRT. SETJONEGORO

RUMAH RSUD KRT. SETJONEGORO


KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN 2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN PEMULASARA JENAZAH


INSTALASI PEMULASARA JENAZAH
TAHUN 2022

Diusulkan Oleh:
Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah

TARYANTO, S.Kep.,Ns.
NIP.19791103 200501 1 010

Telah disetujui dan disahkan sebagai Panduan Pemulasaraan Jenazah yang berlaku
di RSUD KRT. Setjonegoro Pada :
Hari/Tanggal :

Ditetapkan Oleh :
DIREKTUR RSUD KRT. SETJONEGORO
KABUPATEN WONOSOBO

2
DAFTAR ISI

PANDUAN PEMULASARAAN JENAZAH.......................................................................i


DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Pengertian........................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II TATA LAKSANA.........................................................................................................3
A. Prinsip Perawatan Jenazah............................................................................................3
B. Ciri Khusus Pelaksanaan Jenazah................................................................................3
C. Jenis Pelayanan Terkait Kamar Jenazah di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo
4
D. Penata laksanaan Jenazah di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.......................4
E. Perawatan Jenazah di Ruang Perawatan.....................................................................5
F. Prosedur...........................................................................................................................5
G. Perawatan Jenazah di Kamar Jenazah.........................................................................6
H. Tata Laksana Pemindahan Jenazah ke kamar Jenazah.............................................7
I. Sarana Kamar Jenazah di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo...............................7
BAB III DOKUMENTASI.......................................................................................................8
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian memang bukan tujuan dari setiap pasien yang datang ke rumah
sakit. Sebaliknya, setiap pasien yang di rawat di rumah sakit, senantiasa
mengharapkan kesembuhan, keringanan dari sakitnya, sebagaimana
perawatan Kesehatan bertujuan mencapai kesembuhan dan meminimalkan
kecacatan. Namun mengingat keterbatasan kita sebagai manusia, harus
disadari bahwa tidak setiap upaya penyembuhan yang diusahakan oleh RSUD
KRT. Setjonegoro Wonosobo dapat berhasil. Oleh karena itu, pelayanan
kematian pun perlu mendapatkan perhatian khusus oleh rumah sakit, agar
apabila keadaan ini terjadi, penghormatan terhadap harkat dan martabat
manusia secara utuh tetap diperhatikan dan menjadi dasar pelayanan jenazah
dirumah sakit.

Mengingat berbagai macam kondisi penyakit dapat mengakibatkan


kematian, termasuk diantaranya penyakit menular, menjadi hal yang harus
diperhatikan adalah bahwa perawatan jenazah harus memperhatikan resiko
penularan dari jenazah terhadap petugas Kesehatan maupun keluarga pasien.
Infeksi nosokomial dapat terjadi oleh karena perawatan jenazah yang tidak
optimal, atau pengelolaan kamar jenazah yang kurang memperhatikan
prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk itu disusunlah
panduan pelayanan kamar jenazah sebagai acuan dalam pemberian pelayanan
jenazah yang baik di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.

B. Pengertian
Kamar jenazah adalah tempat untuk jenazah sebelum keluar dari Rumah
Sakit. Secara umum, pelayanan yang dapat diberikan dikamar jenazah
adalah: perawatan jenazah, pemulasaran jenazah, penentuan identitas
jenazah, pemeriksaan jenazah(otopsi), ataupun penyimpanan jenazah
sebelum jenazah dibawa pulang oleh keluarganya.
Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, termasuk
menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi kekamar
jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien.
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter

1
menyatakan kematian pasien, jika pasien meninggal karena kekerasan atau
dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah
pemeriksaan medis lengkap melalui otopsi. Perawatan jenazah mencakup
juga penggunaan formalin untuk mencegah pembusukan untuk sementara
waktu karena penundaan proses pemakaman atau kremasi.

C. Tujuan
Tujuan disusunnya panduan kamar jenazah adalah untuk:
a. Meningkatkan mutu pelayanan yang baik bagi pasien yang meninggal
dan keluarganya
b. Mencegah penularan penyakit dari jenazah kepada petugas atau
masyarakat
c. Memahami tata laksana pelyanan kamar jenazah di RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo

2
BAB II
TATA LAKSANA

A. Prinsip Perawatan Jenazah


Perawatan jenazah harus dilakukan dengan prinsip penghormatan
terhadap martabat manusia. Penghormatan ini secara khusus adalah melalui
perawatan kebersihan sesuai kepercayaan atau adat yang dianut, perlakuan
sopan dan tidak merusak badan wadahnya tanpa indikasi atau kepantingan
kemanusiaan termasuk penghormatan atas kerahasiaannya. Perawatan
jenazah juga harus memperhatikan kemungkinan kontaminasi silang antara
jenazah kepada petugas kesehatan, atau sebaliknya lingkungan kamar jenazah
yang kurang baik dapat menimbulkan kontaminasi dari kamar jenazah kepada
orang lain melalui jenazah yang ada di kamar tersebut. Oleh karena itu kamar
jenazah harus bersih dan bebas dari kontaminasi, baik kontaminasi yang
membahayakan petugas ataupun yang dapat menjadi penyulit analisa
kemurnian identifikasi (terkontaminasi DNA dalam kasus forensicmati).

B. Ciri Khusus Pelaksanaan Jenazah


Situasi khusus peristiwa kematian seseorang dan sikap social budaya
keluarga orang tersebut menghadapi kematian akan mewarnai sarana dan
prasarana pelayanan. Rasa duka yang mendalam sering melibatkan suasana
kekagetan, kesedihan atau haru luar biasa yang dapat menjurus pada
keputusasaan keluarga atau kenalan, kesibukan atau bahkan kebingungan
untuk jenazah segera dikubur (bagi orangislam disunahkan sebelum 24
jam), kemendadakan mengkonfirmasi keputusan dari keluarga dan handai
taulan, rasa ingin tahu masyarakat pada kasuskematian khusus, atau bahkan
suasana ketidaktentuan pada korban mati missal atau mereka yang mencari
keluarga atau kenalannya yang hilang. Hal tersebut memunculkan suasana
yang sering kali emosional, dengan dampak kemarahan yang dapat
membahayakan keselamatan dokter dan atau petugas kamar jenazah terkait,
termasuk perusakan sarana dan prasarananya. Dikaitkan dengan kasus
forensic yang memerlukan pengamanan jenazah sebagai barang bukti, hal-
hal yang berkaitan dengan chain of custody memerlukan sarana dan
prasarana khusus. Dalam pembahasan tentang ruang jenazah yang baik
tercakup pula sarana dan prasarana kenyamanan seperti AC, ventilasi
ruangan yang baik, air yang mengalir lancer, cahaya terang siang atau
lampu terang di malam hari dengan ruang public dilengkapi oleh toilet
umum.

3
C. Jenis Pelayanan Terkait Kamar Jenazah di RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo
Pelayanan yang dapat dilayani dikamar jenazah RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo menurut asal jenzah, hanyalah jenazah yang
berasal dari dalam atau jenazah purna pasien atau mayat dalam. Pelayanan
jenazah diberikan dalam bentuk perawatan jenazah sederhana, ataupun
pelayanan formalin untuk jenazah yang memerlukan pengawetan, bekerja
sama dengan dokter di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo Sedangkan
untuk jenazah pasien kecelakaan, atau pasien yang
diketahui atau diduga memiliki potensi kasus hukum atau kematian
tidakwajar, perawatan jenazah tidak dilakukan di ruang perawatan RSUD
KRT.Setjonegoro Wonosobo melainkan dirujuk ke kamar jenazah RS yang
telahada sarana dan prasarana untuk proses pemeriksaan jenazah secara
lebih detil. Termasuk didalam kasus ini adalah jenazah dari pasien yang
diminta Visum EtRepertumnya oleh pihak kepolisian saat pasien dirawat.

D. Penata laksanaan Jenazah di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo


a. Jenazah pasien yang meninggal secara wajar
Pasien yang tidak mengalami kekerasan atau penganiayaan atau
tersangkut kasus hukum, apabila meninggal dunia, dilakukan perawatan
jenazah terlebih dahulu dan langsung diberi surat kematianyang telah
ditandatangani oleh dokter yang merawat atau dokter umum yang jaga
(IGD). Kemudian dibawa kekamar jenazah hanya untuk dicatat dibuku
register.

b. Jenazah pasien yang meninggal secara tidak wajar


PasIen yang mengalami dugaan kekerasan misalnya karena
percobaan bunuh diri, overdosisobat, kecelakaan atau pundugaan
criminallainnya, baik dari keterangan polisi atau permintaan visum
oleh polisi saat pasien dirawat atau adanya dugaan ketidakwajaran dari
keluarga, maka seandainya pasien meninggal, jenazah dikirim ke kamar
jenazah RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo untuk dilkukan
pemeriksaan jenazah secara lengkap terkait kasus yang dialami pasien.
Pada kasus-kasus tertentu, jika keluarga pasien tidak menghendaki
otopsi, penolakan keluarga dilakukan di kamar jenazah RSUD KRT.
Setjonegoro.

4
E. Perawatan Jenazah di Ruang Perawatan
1. Sarung tangan
2. Kasa gulung
3. Masker
4. Lem dan gunting
5. Plester kedap air
6. Kapas atau kasaa sorben
7. Pembalut
8. Wadah barang berharga
9. Brankar jenazah

F. Prosedur
1. Cuci tanga
2. Gunakan AP
3. Lepaskan selang infuse, kateter dan sebagainya
4. Luka bekas selang infuse ditutup plester kedap air
5. Lepaskan pakaian kotor
6. Lepaskan pembalut luka
7. Taruh pembalut absorben di daerah perineum da tutup dengan plester
kedap air
8. Jenazah dalam posisi terlentang
9. Taruh handuk kecil dibelakang kepala untuk menyerap rem besan darah
10. Tutup kelopak mata dan ditutup dengan kapas lembab
11. Tutup telinga dan mulut dengan kapas dan kassa
12. Bersihkan jenazah
13. Tutupi jenazah dengan gaun dan kain bersih, keluarga boleh
menyaksikan
14. Setelah disaksikan gaun boleh dilepas
15. Antar jenazah dengan brankar kekamar jenazah
16. Lepaskan sarung tangan
17. Cuci tangan

5
G. Perawatan Jenazah di Kamar Jenazah
1) Persiapan petugas:
1. Sarung tangan karet sampai siku
2. Sepatu boot sampai lutut
3. Masker
4. Kacamata
5. Gaun atau apron kedap air
6. Tempat mandi jenazah
2) Persiapan Peralatan:
1. Waslap
2. Handuk
3. Waskom berisi air, sabun
4. Plester kedap air
5. Kapas
6. Pembalut
7. Sisir atau sikat
8. Pewangi
9. Wadah barang berharga
10. Brankar jenazah
3) Prosedur:
1. Cuci tangan
2. APD
3. Mandikan jenazah
4. Keringkan dengan handuk
5. Ganti pembalut absorben di perineum
6. Ganti tutup mata, telinga dan mulut
7. Letakkan jenazah dalam posisi terlentang, tangan disisi atau terlipat
di dada
8. Taruh handuk kecil dibawah kepala
9. Sampah dan bahan kontaminasi dimasukkan ke kantong plastik
infeksius
10. Setiap percikan atau tumpahan darah atau cairan tubuh
dipermukaan segera bersih kandengan larutan desinfektan
11. Peralatan yang akan digunakan Kembali harus diproses:
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi
12. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau linennya sesuai dengan
kepercayaan agamanya.
13. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
14. Jenazah tidak boleh dibalsem, disuntik untuk pengawetan dan
diotopsi kecuali oleh petugas khusus
15. Melepaskan APD
16. Cuci tangan

6
H. Tata Laksana Pemindahan Jenazah ke kamar Jenazah
Tata laksana pemindahan jenazah ke kamar jenazah dimulai dari
ruang perawatan. Setelah pasien dinyatakan meninggal oleh dokter
yangmerawat atau dokter IGD. Perawat ruangan menunggu selama
maksimal 2 jam sambal melakukan perawatan jenazah dan observasi
diruang perawatan. Kemudian pasien dipindahkan ke kereta jenazah
tertutup yang telah disiapkan. Setelah pasien dipindahkan ke kereta jenazah
tertutup, jenazah dikirim ke kamar jenazah. Apabila keluarga pasien sudah
menyiapkan ambulan jenazah, jenazah pasien di pindahkan ke ambulance
jenazah. Dilakukan pencatatan serah terima jenazah ke keluarga. Gelang
identitas pasien baru digunting setelah serah terima jenazah dilakukan.

I. Sarana Kamar Jenazah di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo


Kamar jenazah RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo terletak di ujung
belakang sebelah utara dan terpisah dari ruang perawatan pasien. Letaknya
berdekatan dengan Instalasi bedah Sentral. Didukung dengan fasilitas
memandikan jenazah dan ruang tunggu keluarga. Fasilitas Kamar jenazah:
c. Perawatan jenazah
d. Penyediaan sarana kereta
e. Tempat memandikan jenazah
f. Wastafel cuci tangan dan Handrub

7
BAB III
DOKUMENTASI

Adapun Pendokumentasian pelayanan kamar jenazah pasien sebagai berikut :


1. Form Surat Keterangan Kedokteran Tentang Sebab Kematian
2. Form Surat Pemeriksaan Kematian
3. Form Surat Penyebab Kematian
4. Buku Serah Terima Jenazah Pasien Ke Keluarga Buku Serah terima jenazah
pasien kepada keluarga

Nama
No Nama Alamat Pengambil Hubungan TTD
Pasien Jenazah keluarga

8
BAB IV
PENUTUP

Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan


termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke
kamar jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien.
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien,jika pasien
meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah
dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui otopsi. Pemeriksaan jenazah
lengkap ini dilakukan di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Perawatan jenazah
menderita penyakit menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan kewaspadaan
standar tanpa mengabaikan tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya.
Setiap petugas Kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati keluarga
jenazah dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak
menambah risiko penularan penyakit sepertihalnya Hepatitis-B, AIDS, Kolera dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai