Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

KAMAR JENAZAH
TAHUN 2022

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAHA HUSADA
JL. Veteran No. 48. Telp. (0354) 774266, 771062 Fax. (0354) 773479 Kode Pos 64112
Website www.rsudahahusada.jatimprov.go.id E-mail rsuddahahusada@gmail.com
KEDIRI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah
dikaruniakan kepada penyusun, Sehingga Panduan Kamar Jenazah di RSUD
Daha Husada Kediri ini dapat selesai di susun.
Pelayanan kematian merupakan menjadi salah satu hal yang perlu
mendapatkan perhatian khusus oleh Rumah Sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi
oleh karena perawatan jenazah yang kurang optimal, atau pengelolaan kamar
jenazah yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi. Untuk itu disusunlah panduan pelayanan kamar jenazah ini
untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian pelayanan jenazah yang
baik sesuai dengan standar dan prosedur yang benar di Rumah Sakit Umum
Daha Husada Kediri
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan panduan ini, sehingga dapat terselesaikannya
Panduan Kamar Jenazah ini. Adapun kami menyadari dalam penyusunan
panduan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu masukan dan saran yang
membangun dari semua pihak kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan
panduan selanjutnya.

TIM PENYUSUN

PANDUAN KAMAR JENAZAH i


DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar .................................................................................................................i
Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...........................................................................................1
2. Tujuan ........................................................................................................1
3. Pengertian ..................................................................................................1
BAB II TATA LAKSANA
A. Prinsip Perawatan Jenazah ........................................................................2
B. Ciri Khusus Pelaksanaan Jenazah .............................................................2
C. Jenis Pelayanan Terkait Kamar Jenazah di RSUD Daha Husada Kediri ....2
D. Penatalaksanaan Jenazah di RSUD Daha Husada Kediri ..........................3
E. Perawatan Jenazah di Ruang Perawatan ...................................................4
F. Perawatan Jenazah di Kamar Jenazah ......................................................5
G. Tata Laksana Pemindahan Jenazah ke Kamar Jenazah ............................6
H. Satuan Kamar Jenazah di RSUD Daha Husada Kediri ..............................6
BAB III DOKUMENTASI ...............................................................................................7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9
LAMPIRAN ............................................................................................................ ..........10

PANDUAN KAMAR JENAZAH ii


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kematian memang bukan tujuan dari setiap pasien yang datang ke rumah sakit.
Sebaliknya, setiap paisen yang dirawat di rumah sakit, senantiasa mengharapkan
kesembuhan, keringanan dari sakitnya, sebagaimana perawatan kesehatan bertujuan
mencapai kesembuhan dan meminimalkan kecacatan. Namun mengingat keterbatasan kita
sebagai manusia, harus disadari bahwa tidak setiap upaya penyambuhan yang diusahakan
oleh rumah sakit dapat berhasil. Oleh karena itu, pelayanan kematian pun perlu
mendapatkan perhatian khusus oleh rumah sakit, agar apabila keadaan ini terjadi,
penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia secara utuh tetapi diperhatikan
adalah bahwa perawatan jenazah yang tidak optimal atau pengelolaan risiko penularan dari
jenazah terhadap petugas kesehatan maupun keluarga pasien. Infeksi nosokomial dapat
terjadi oleh karena perawatan jenazah yang optimal, atau pengelolaan kamar jenazah yang
kurang memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk itu
disusunlah panduan pelayanan kamar jenazah sebagai acuan dalam pemberian pelayanan
jenazah yang baik di Rumah Sakit Umum Daha Husada Kediri.

2. Tujuan
Tujuan disusunnya panduan kamar jenazah adalah untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan yang baik bagi pasien yang meninggal dan keluarganya
b. Mencegah penularan penyakit dari jenazah kepada petugas atau masyarakat umum
c. Memahami tata laksana pelayanan kamar jenazah di Rumah Sakit Umum Daha Husada
Kediri

3. Pengertian
Kamar jenazah adaah tempat untuk jenazah sebelum keluar dari Rumah Sakit.
Secara umum, pelayanan yang dapat diberikan di kamar jenazah adalah perawatan
jenazah, pemulasaraan jenazah, penentuan identitas jenazah, pemeriksaan jenazah
(otopsi), ataupun penyimpanan jenazah sebelum jenazah dibawa pulang oleh keluarganya.
Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, termasuk
menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah dan
melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien. Perawatan jenazah dimulai
setelah dokter menyatakan kematian pasien, jika pasien meninggal karena kekerasan atau
dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis
lengkap melalui otopsi. Perawatan jenazah mencakup juga penggunaan formalin untuk
mencegah pembusukan untuk sementara waktu karena penundaan proses pemakaman
atau kremasi.

PANDUAN KAMAR JENAZAH 1/11


BAB II
TATA LAKSANA

A. Prinsip Perawatan Jenazah


Perawatan jenazah harus dilakukan dengan prinsip penghormatan terhadap martabat
manusia. Penghormatan ini secara khusus adalah melalui perawatan kebersihan sesuai
kepercayaan atau adat yang dianut, perlakuan sopan dan tidak merusak badan wadahnya
tanpa indikasi atau kepentingan kemanusiaan termasuk penghormatan atas
kerahasiaannya. Perawatan jenazah juga harus memperhatikan kemungkinan kontaminasi
silang antara jenazah kepada petugas kesehatan, atau sebaiknya lingkungan kamar
jenazah yang kurang baik dapat menimbulkan kontaminasi dari kamar jenazah kepada
orang lain melalui jenazah yang ada di dalam kamar jenazah tersebut. Oleh karena itu
kamar jenazah harus besih dan bebas dari kontaminasi, baik kontaminasi yang
membahayakan petugas ataupun yang dapat menjadi penyulit analisa kemurnian identifikasi
(terkontaminasi DNA dalam kasus forensik mati).

B. Ciri Khusus Pelaksanaan Jenazah


Situasi khusus peristiwa kematian seseorang dan sikap sosial budaya keluarga orang
tersebut menghadapi kematian akan mewarnai sarana dan prasarana pelayanan. Rasa
duka yang mendalam sering melibatkan suasana kekeluargaan, kesedihan atau haru luar
biasa yang dapat menjurus pada keputusasaan keluarga atau kenalan, kesibukan atau
bahkan kebingungan untuk jenazah segera dikurub (bagi orang Islam disunahkan sebelum
24 jam), kemendadakan mengkonfirmasi keputusan dari keluarga dan handai taulan, rasa
ingin tahu masyarakat pada kematian khusus, atau bahkan suasana ketidakmenentuan
pada korban mati massal atau mereka yang mencari keluarga atau kenalannya yang hilang.
Hal tersebut memunculkan suasana yang sering kali emosional, dengan dampak
kemarahan yang dapat membahayakan keselamatan dokter dan atau petugas kamar
jenazah terkait, termasuk perusakan sarana dan prasarananya. Dikaitkan dengan kasus
forensik yang memerlukan pengamanan jenazah sebagai barang bukti, hal-hal yang
berkaitan dengan chain of custody memerlukan sarana dan prasarana khusus.
Dalam pembahasan tentang ruang jenazah yang baik , tercakup pula sarana dan
prasarana kenyamanan seperti AC, ventilasi ruangan yang baik, air yang mengalir
lancarcahaya terang siang atau lampu terang d malam hari, dengan ruang publik dilengkapi
oleh toilet umum dan sarana telepon umum.

C. Jenis Pelayanan Terkait di Kamar Jenazah di Rumah Sakit Umum Daha Husada Kediri
Pelayanan yang dapat dilayani di kamar jenazah RS. Kusta Kediri menurut asal
jenazah, hanyalah pelayanan jenazah yang berasal dari dalam atau jenazah purna pasien
atau mayat dalam. Pelayanan jenazah diberikan dalam bentuk perawatan jenazah

PANDUAN KAMAR JENAZAH 2/11


sederhana, ataupun pelayanan formalin untuk jenazah yang memerlukan pengawetan,
bekerjasama dengan dokter spesialis forensik di RSUD dr. SaifulAnwar Malang.
Sedangkan untuk jenazah pasien kecelakaan, atau pasien yang diketahui atau
didgua memiliki potensi kasus hukum atau kematian tidak wajar, perawatan jenazah tidak
dilakukan di RS Kusta, melainkan dirujuk ke kamar jenazah RSUD dr. Saiful Anwar Malang
untuk proses pemeriksaan jenazah secara lebih detil. Termasuk di dalam kasus ini adalah
jenazah dari pasien yang diminta Visum of Repertumnya, oleh pihak kepolisian saat pasien
dirawat.

D. Penatalaksanaan Jenazah di Rumah Sakit Umum Daha Husada Kediri


1. Jenazah pasien yang meninggal secara wajar
Pasien yang tidak mengalami kekerasan atau penganiayaan atau tersangkut kasus
hukum, apabila meninggal dunia, dilakukan perawatan jenazah terlebih dahulu dan
langsung diberi surat kematian yang telah ditandatangani oleh dokter yang merawat atau
dokter umum yang jaga (IGD). Kemudian dibawah ke kamar jenazah hanya untuk dicatat
dalam buku register.
2. Jenazah pasien yang meninggal secara tidak wajar
Pasien yang mengalami dugaan kekerasan misalnya karena percobaan bunuh diri,
overdosis narkoba, kecelakaan ataupun dugaan kriminal lainnya, baik dari keterangan
polisi atau permintaan visum oleh Polisi saat pasien dirawat atau adanya dengan
ketidakwajaran dari keluarga, maka seandainya pasien meninggal, jenazah diikirm ke
jamar jenazah RSUD dr. Saiful Anwar untuk dilakukan pemeriksaan jenazah secara
lengkap terkait kasus yang dialami pasien. Pada kasus-kasus tertentu, jika keluarga
pasien tidak menhendaki otopsi, penolakan keluarga dilakukan di kamar jenazah RSUD
dr. Saiful Anwar Malang.
3. Jenazah pasien menular
Perawatan jenazah pasien menular dilakukan dengan mengacu pada prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi, melalui penerapan kewaspadaan standar.
Pemakaian Alat Pelindung Diri menjadi sarana utama dalam perawatan ini. Jenazah
harus dibersihkan atau dirawat dengan air dan desinfektan, kemudian dibungkus dengan
bahan kedap air. Setelah dibungkus tidak boleh dibuka lagi dan harus segera dikubur
atau dikremasi.
Apabila kamar jenazah menerima pasien yang meninggal karena penyakit menular,
seperti HIV / AIDS, maka dalam perawatan jenazah perlu diterapkan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a. Jangan sampai petugas yang merawat dan orang-orang sekitarnya menjadi tertular.
b. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah, kotoran dan lain-
lain) bisa mengandung kuman sehingga menjadi sumber penularan.
c. Penerapan kewaspadaaan standar

PANDUAN KAMAR JENAZAH 3/11


Penggunaan APD Lengkap
1) Menggunakan tutup kepala
2) Menggunakan goggle
3) Menggunakan masker
4) Sarung tangan
5) Gaun / apron
6) Sepatu boot
d. Alat yang dipakai merawat jenazah diperlakukan khusus dengan cara dekontaminasi
(direndam) dengan larutan desinfektan sebelum dicuci dan digunakan kembali.

E. Perawatan Jenazah di Ruang Perawatan


1. Persiapan
a. Sarung tangan lateks
b. Gaun pelindung kedap air
c. Kain bersih penutup jenazah
d. Klem dan gunting
e. Plester kedap air
f. Kapas atau kasa absorben
g. Pembalut
h. Wadah barang berharga
i. Brankar jenazah
2. Prosedur
a. Cuci tangan
b. Gunakan APD
c. Lepaskan selang infus, kateter dan sebagainya
d. Luka bekas selang infus ditutup plester kedap air
e. Lepaskan pakaian kotor
f. Lepaskan pembalut luka
g. Taruh pembalut absorben di daerah perineum dan tutup dengan plester kedap air
h. Jenazah dalam posisi terlentang, tangan dilipat di dada atau di sini tubuh
i. Taruh handuk kecil di belakang kepala untuk menyerap rembesan darah
j. Taruh kelopak mata dan ditutup denan kapas lembab
k. Tutup telinga dan mulut dengan kapas dan kasa
l. Bersihkan jenazah
m. Tutupi jenazah dengan gaun dan kain bersih, keluarga boleh menyaksikan
n. Setelah disaksikan guan boleh dilepas
o. Antar jenazah dengan brankar ke kamar jenazah
p. Lepaskan sarung tangan
q. Cuci tangan

PANDUAN KAMAR JENAZAH 4/11


F. Perawatan Jenazah di Kamar Jenazah
1. Persiapan
a. Sarung tangan karet sampai ke siku
b. Sepatu boot sampai lutut
c. Masker
d. Kacamata
e. Gaun atau apron kedap air
f. Tempat mandi jenazah
2. Persiapan Peralatan
a. Waslap
b. Handuk
c. Waskom berisi air, sabun
d. Plester kedap air
e. Kapas
f. Pembalut
g. Sisir atau sikat
h. Pewangi
i. Wadah barang berharga
j. Brankar jenazah
3. Prosedur
a. Cuci tangan
b. APD
c. Mandikan jenazah
d. Keringkan dengan handuk
e. Ganti pembalut absorben di perineum
f. Ganti tutup mata, telinga dan mulut
g. Letakkan jenazah dalam posisi telentang, tangan di sisi atau terlipat di dada
h. Taruh handuk kecil di bawah kepala
i. Sampah dan bahan kontaminasi dimasukkan ke kantong plastik infeksitas
j. Setiap percikan atau tumpahan darah atau cairan tubuh di permukaan segera
bersihkan dengan larutan desinfektan.
k. Peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses dekontaminasi,
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi
l. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau linenya sesuai dengan kepercayaan
agamanya.
m. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka
n. Jenazah tidak boleh dibalsem, disuntik untuk pengawetan dan diotopsi kecuali oleh
petugas khusus.
o. Melepaskan OPD
p. Cuci tangan

PANDUAN KAMAR JENAZAH 5/11


G. Tata Laksana Pemindahan Jenazah ke Kamar Jenazah
Tata laksana pemindahan jenazah ke kamar jenazah dimulai ari ruang perawatan.
Setelah pasien dinyatakan meninggal oleh dokter yang merawat atau dokter IGD. Perawat
ruangan menunggu selama maksimal 2 jam sambil melakukan perawatan jenazah dan
observasi di Ruang Perawatan. Kemudian pasien dipindahkan ke kereta jenazah dikirim ke
kantor jenazah. Apabila keluarga pasien sudah menyiapkan ambulan jenazah, jenazah
pasien dipindahkan ke ambulan jenazah. Dilakukan pencatatan serah terima jenazah ke
keluarga. Gelang identitas pasien harus digunting setelah serah terima jenazah dilakukan.

H. Sarana Kamar Jenazah di Rumah Sakit Umum Daha Husada Kediri


Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daha Husada Kediri teletak di luar gedung dan
terpisah dari ruang perawatan pasien. Didukung dengan fasilitas tempat memandikan
jenazah dan tempat tunggu keluarga, serta kemudahan akan masuk dan keluar gedung
memberikan kemudahan dalam tata laksana perawatan jenazah. Rumah Sakit Kusta juga
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Pelayanan Kematian Gotong Royong dan
Panca Budi dalam hal perawatan jenazah 24 jam dan layanan kererta jenazah.
Fasilitas kamar jenazah :
1. Perawatan jenazah
2. Penyediaan sarana kereta
3. Tempat memandikan jenazah
4. Wastafel cuci tangan dan handuk

PANDUAN KAMAR JENAZAH 6/11


BAB III
DOKUMENTASI

Adapun pendokumtnasian pelayanan jenazah terhadap jenazah pasien sebagai berikut :


1. Form Surat Keterangan Kedokteran tentang Sebuah Kematian (Form 1)
2. Form Surat Penyerahan Kematian (Form A)
3. Form Surat Penyebab Kematian (Form B)
4. Buku Serah Terima Jenazah Pasien ke Keluarga

PANDUAN KAMAR JENAZAH 7/11


BAB IV
PENUTUP

Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk


menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah dan
melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien. Perawatan jenazah dimulai
setelah dokter menyatakan kematian pasien, jika pasien meninggal karena kekerasan atau
dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap
melalui otopsi. Pemeriksaan jenazah lengkap ini dilakukan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Perawatan jenazah penderita penyakit menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan
kewaspadaan universal tanpa mengabaikan tradisi budaya dan agama yang dianut
keluarganya. Setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati keluarga
jenazah dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak menambah
resiko penularan penyakit seperti halnya Hepatitis B, AIDS, Kolera dan sebagainya.

PANDUAN KAMAR JENAZAH 8/11


DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, A, dkk (1997). Ilmu Kedokteran Mengetahui


Forensik. Jakarta : Bagian DIREKTUR RSUD DAHA HUSADA KEDIRI
Kedokteran Forensik. FK-UI.

Departemen Kesehatan RI dan Kepolisian


Negara RI (2004). Pedoman
Penatalaksanaan Identifikasi
Korban Mati pada Bencana dr. DARWAN TRIYONO, Sp.M
Massal Departemen Kesehatan PEMBINA
RI. NIP. 19720112 201001 1 005
Moeljani (1999). Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Jakarta : Bumi Aksara

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. (2004). Standar Kamar Jenazah. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2004). Surat Keputusan No. 1204 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

PANDUAN KAMAR JENAZAH 9/11


Lampiran I
Peraturan Direktur RSUD Daha Husada Kediri
Nomor :
Tentang : Panduan Kamar Jenazah

1. Buku Serah Terima Jenazah Pasien Kepada Keluarga


Nama Pengambil Hubungan
No. Nama Pasien Alamat TTD
Jenazah Keluarga

PANDUAN KAMAR JENAZAH 10/11


Lampiran II
Peraturan Direktur RSUD Daha Husada Kediri
Nomor :
Tentang : Panduan Kamar Jenazah

NOTULEN RAPAT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAHA HUSADA KEDIRI

Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :

No Pokok Bahasan Diskusi dan Tindak Lanjut


.

PANDUAN KAMAR JENAZAH 11/11

Anda mungkin juga menyukai