1
BAB I
DEFINISI
1.1. Pendahuluan.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
paripurna (pelayanan sampai akhir) akibat semakin meningkatnya
kesadaran hukum, kesadaran atas hak asasi, serta cara berfikir yang
semakin kritis dan rasional, memacu Rumah Sakit untuk memberikan
pelayanan yang terbaik sekalipun terhadap pasien yang pada khirnya
meninggal dunia.
Terkait dengan hal itu diperlukan suatu panduan mengenai
perlakuan yang semestinya dilakukan terhadap jenazah, baik ketika
jenazah belum dibawa ke kamar jenazah (pemulasaran) maupun ketika
jenazah berada di kamar jenazah, sebelum di serahkan kepada pihak
keluarga atau pihak yang berkepentingan.
1.2. Tujuan.
Umum : Rumah Sakit dapat memberikan pelayanan yang sesuai
standar di Ruang Pemulasaran Jenazah.
1.3. Definisi.
Pemulasaran : Ruangan atau kamar yang digunakan untuk
persemayaman jenasah.
Formalin : Zat untuk mengawetkan tubuh jenazah.
Googles : Kaca mata pelindung
Infeksius : Kedaan dimana masuknya kuman pathogen ke dalam
tubuh.
Purna Pasien : Jenazah yang awalnya merupakan pasien di RS William
Booth Surabaya.
Kebaktian penghiburan : Prosesi ibadah secara Kristiani untuk
mendoakan dan menghibur keluarga yang berduka.
Kebaktian pelepasan : Prosesi ibadah secara Kristiani untuk
penghormatan terakhir sebelum jenasah diberangkatkan ke
pemakaman.
Opsir Bala Keselamatan : Pendeta Gereja Bala Keselamatan yang
memimpin pelayanan ibadah secara Kristiani.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
(4) Cleaning service.
(5) Satpam ( tenaga keamanan).
(6) Rohaniwan.
4
BAB III
TATA LAKSANA.
5
13) Beritahukan kepada petugas kamar jenazah apabila penderita
meningal dunia akibat penyakit menular.
14) Petugas mencuci tangan setelah melepas sarung tangan.
6
2) Rumah sakit membolehkan keluarga pasien untuk mendapat
pelayanan kerohanian sesuai agama dan keyakinannya oleh pemuka
agama yang dibawa sendiri oleh keluarga.
3) Segala bentuk kegiatan kerohanian tersebut yang dilakukan di
lingkungan rumah sakit harus tetap memperhatikan dan menghormati
hak privasi pasien lainnya.
4) Kegiatan bantuan kerohanian baik dalam bentuk ibadah kebaktian,
upacara doa, maupun upacara pelepasan jenazah, dapat dilaksanakan
di area ruang jenazah.
5) Khusus pelayanan kerohanian Kristiani dapat dilayani oleh Opsir Bala
Keselamatan (Pendeta Gereja Bala Keselamatan).
7
BAB IV
DOKUMENTASI
Dalam upaya memenuhi hak pasien untuk dilayani sampai akhir, petugas
harus memperhatikan permintaan pasien / keluarga pasien apakah minta
pelayanan jenazah dilakukan oleh rohaniawan tertentu sesuai agama dan
kepercayaannya. Pihak keluarga juga diberi keleluasaan jika ingin mengupayakan
sendiri pelaksanaan pelayanan kerohanian yang dimaksud. Jika pihak keluarga
memerlukan bantuan pelayanan kerohanian disediakan oleh rumah sakit maka
pasien atau pihak keluarga dapat menghubungi Unit Konseling Pastoral RS
William Booth Surabaya dengan terlebih dahulu mengisi formulis permintaan
pelayanan kerohanian sesuai agama dan kepercayaannya.
Petugas Konseling Pastoral akan menghubungi Rohaniawan yang
diperlukan untuk dapat melayani kebutuhan pelayanan rohani pasien dan
keluarga pasien tersebut. Namun jika pihak keluarga pasien meminta untuk
dilayani oleh rohaniawan yang disiapkan oleh keluarga sendiri maka rumah sakit
dapat memenuhi keinginan tersebut.
Dokumentasi yang terkait pelayanan jenazah adalah :
1. Formulir permintaan pelayanan rohaniawan.
2. Formulir permintaan prifasi.
3. Data rekam medis pasien (untuk memastikan riwayat penyakit yang
diderita pasien).
8
ALUR PEMANFAATAN PELAYANAN RUMAH DUKA
KELUARGA BERDUKA
OPERATOR TELPON
031 5678917
SATPAM POS 5
EXT 6080
KASIR
MELUNASI
BIAYA
PENITIPAN
JENAZAH
KAMAR
JENAZAH