Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II

(PERAWATAN JENAZAH)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1) ALUNA NURMALIA LUTHFA


2) DWI AYU LARASATI
3) HARIRI RIZKI
4) JULIANI
5) LUH KETUT SOVIA WULANDARI
6) M. FAISAL KURAHMAN
7) NOVI AULIA PEBRINI
8) SASKIA AYU ANGGRAINI
9) WINDA OKTAVIA LESTARI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN & PROFESI NERS

TAHUN AJAR 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan tuntunan-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Tugas ini disusun untuk melengkapi tugas Kebutuhan Dasar Manusia II dan
merupakan salah satu bentuk usaha penulis unt/uk menambah wawasan mengenai perawatan
jenazah.

Penulis mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu


meyelesaikan makalah ini. Baik kepada dosen maupun pihak sekitarnya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat
memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.

Mataram, 11 Februari 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I.....................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................................1

BAB II...................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................2

1. Perawatan Jenazah........................................................................................................2
1.1 Pengertian Perawatan Jenazah...................................................................................2
1.2 Tujuan Perawatan Jenazah.........................................................................................3
1.3 Indikasi Perawatan Jenazah.......................................................................................3
1.4 Hal-hal yang Diperhatikan Dalam Perawatan Jenazah..............................................3
2 Standar Operasional Prosedur Perawatan Jenazah...................................................4
2.1 Mempersiapkan Alat dan Bahan................................................................................4
2.2 Tahap Orientasi..........................................................................................................4
2.3 Tahap Pre Interaksi....................................................................................................4
2.4 Tahap Kerja................................................................................................................4
2.5 Tahap Dokumentasi...................................................................................................6

BAB III..................................................................................................................................7

PENUTUP.............................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................7

3.2 Saran................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8

LAMPIRAN..........................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehilangan adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat unik


secara individual. Hidup adalah serangkaian kehilangan dan pencapaian. Seorang
anak yang mulai belajar berjalan mencapai kemandiriannya dengan mobilisasi.
Seorang lansia dengan perubahan visual dan pendengaran mungkin kehilangan
keterandalandirinya. Penyakit dan perawatan di rumah sakit sering melibatkan
berbagai kehilangan (Potter dan Perry).

Dalam kehidupan setiap individu hanya ada satu hal yang pasti, yaitu individu
tersebut akan meninggal dunia. Saat ini, kematian umumnya terjadi pada orang lanjut
usia, dengan harapan hidup meningkat dari 47 tahun (tahun 19000) ke 78 tahun.
Terlepas dari itu, kematian dapat terjadi kapan saja di sepanjang kehidupan manusia.

Prosedur Perawatan Jenazah sangat diperlukan pada keterampilan seorang


perawat dalam membimbing pasien saat mengalami sakaratul maut serta membimbing
berdoa dan dapat mengurus pasien usai mengalami sakaratul maut dan kemudian
dalam keadaan yang sudah meninggal .

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perawatan jenazah ?
2. Bagaimana SOP pelaksanaan perawatan jenazah?
C. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui pengertian dari perawatan jenazah
- Untuk mengetahui cara perawatan jenazah berdasarkan SOP
D. Manfaat Penulisan

Memperkaya ilmu keperawatan mengenai perawatan jenaza.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Perawatan Jenazah
I.1 Pengertian Perawatan Jenazah

Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan


termasuk menyiapkan jenasah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke
kamar jenasah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik klien.
(Mubarak Wahit Iqbal dkk. 2014.Ilmu Keperawatan Dasar:390)

Perawatan jenazah adalah suatu tindakan medis melakukan pemberian bahan


kimia tertentu pada jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga
penampilan luar jenazah supaya tetap mirip dengan kondisi sewaktu idup. Perawatan
jenazah dapat dilakukan langsung pada kematian wajar, akan tetapi kematian pada
tidak wajar pengawetan jenazah baru boleh dilakukan setelah pemeriksaan jenazah
atau otopsi dilakukan.

Perawatan jenazah dilakukan karena ditundanya penguburan/kremasi,


misalnya untuk menunggu kerabat yang tinggal jauh diluar kota diluar negeri. Pada
kematian yang terjadi jauh dari tempat asalnya terkadang perlu dilakukan
pengangkutan atau perpindahan jenazah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pada
keadaan ini, diperlukan pengawetan jenazah untuk mencegah pembusukan dan
penyebaran kuman dari jenazah kelingkungannya.

Jenazah yang meninggal akibat penyakit menular akan cepat membusuk dan
potensial menular petugas kamar jenazah keluarga serta orang-orang disekitarnya.
Pada kasus semacam ini, kalau pun penguburan atau kremasinya akan segera
dilakukan tetap dilakukan perawatan jenazah untuk mencegah penularan kuman atau
bibit penyakit disekitarnya.

Perawatan jenazah penderita penyakit menular dilaksanakan dengan selalu


menerapkan kewaspadaan universal tanpa mengakibatkan tradisi budaya dan agama
yang dianut keluarganya. Setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat
menasihati keluarga dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah
tidak menambah resiko penularan penyakit seperti halnya hepatits/B, AIDS, kolera
dan sebagainya. Tradisi yang berkaitan dengan perlakuan terhadap jenazah tersebut
dapat diizinkan dengan memperhatikan hal yang telah disebut diatas, seperti misalnya
mencium jenazah sebagai bagian dari upacara penguburan. Perlu diingat bahwa virus
HIV hanya dapat hidup dan berkembang dalam manusia hidup, maka beberapa waktu
setelah penderita infeksi HIV meninggal, virus pun akan mati.

I.2 Tujuan Perawatan Jenazah

Adapun tujuan dari perawatan jenasah aitu:

a. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada jenasah

b. Dengan menyuntikan zat-zat tertentu untuk membunuh kuman seperti pemberian


intjeksi formalin murni, agar tidak meningalkan luka dan membuat tubuh menjadi
kaku. Dalam injeksi formalin dapat dimasukan kemulut idung dan puntat jenasah.

c. Penghormatan terhadap jenasah

d. Menjalankan kewajiban hukum fardlu ‘ain. (muslim)

e. Jenazah dalam keadaan bersih

1.3 Indikasi

Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. Jika


pasien meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan
jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy. (Mubarak
Wahit Iqbal dkk. 2014.Ilmu Keperawatan Dasar:390).

1.4 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


a. Berikan barang-barang milik klien pada keluarga klien atau bawa barang tersebut
kekamar jenazah. Jika perhiasan atau uang diberikan pada keluarga, pastikan ada
petugas/ perawat lain yang menemani. Minta tanda tangan dari anggota keluarga
yang sudah dewasa untuk verifikasi penerimaan barang-barang berharga atau status
dimana perhiasan masih ada pasien.
b. Berikan support emosional kepada keluarga yang ditinggalkan dan teman dan
kepada klien lain yang sekamar.
c. Mengangkat jenazah dilakukan secara perlahan untuk mencegah lecet dan
kerusakan kulit.
2. Standar Operasional Prosedur Perawatan Jenazah

2.1 Mempersiapkan Alat dan Bahan

1. Kasa/ perban
2. Sarung tangan
3. Pengganjal dagu
4. Bantalan
5. Kapas
6. Plastik jenazah atau pembungkus jenazah
7. Tiga label identifikasi
8. Plester penahan untuk menutup luka atau pungsi
9. Tas plastik untuk tempat barang-barang klien
10. Air dalam baskom
11. Sabun
12. Handuk
13. Selimut mandi
14. Kain kafan
15. Daftar barang berharga
16. Peniti
17. Sisir
18. Baju bersih
19. Peralatan ganti balutan (jika perlu)
2.2 Tahap Orientasi
- Memberi salam pada keluarga jenazah
- Memperkenalkan nama perawat
- Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga
- Menjelaskan tentang kerahasiaan
2.3 Tahap Pre Interaksi
- Cuci tangan
- Siapkan alat
2.4 Tahap Kerja
- Siapkan alat yang diperlukan dan bawa kedalam ruangan
- Atur lingkungan disekitar tempat tidur. Jika kematian terjadi pada unit
multibed, jaga privasi klien yang lain, tutup pintu koridor, cuci tangan
- Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan kerja dan atur pada posisi datar
- Tempatkan tubuh dalam posisi supinasi
- Tutup mata, dengan menggunakan kapas yang secara perlahan ditutupkan
pada kelopak mata dan plester jika mata tidak tertutup
- Luruskan badan, dengan lengan diletakkan menyilang tubuh pada pergelangan
tangan dan menyilang abdomen. Pada beberapa RS, terkadang lengan berada
disamping dengan telapak tangan menghadap kebawah
- Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut. Jika mulut tetap tidak mau
tertutup, tempatkan gulungan handuk dibawah dagu agar mulut tertutup.
Tempatkan bantal dibawah kepala.
- Lepaskan perhiasan dan barang berharga dihadapan keluarga. Pada umumnya,
semua cincin, anting, gelang, dll dilepas dan ditempatkan pada tas plastik
tempat barang berharga, termasuk kacamata, kartu, surat, kunci, barang religi.
Beri label identitas.
- Jaga keamanan barang berharga klien. Ikuti peraturan RS untuk disposisi
(penyerahan) barang berharga. Jangan meninggalkan barang berharga.
Tempatkan dikantor perawat sampai dapat disimpan ditempat yang lebih aman
atau diserahkan kepada keluarga. Jika memungkinkan, keluarga dianjurkan
untuk membawa pulang semua barang milik klien sebelum klien meninggal
- Bersihkan badan. Dengan menggunakan air bersih, bersihkan area tubuh dari
kotoran, seperti darah, feses, atau muntahan. Jika kotoran terdapat pada area
rektum, uretra, atau vagina, letakkan kasa untuk menutup setiap lubang dan
rekatkan dengan plester untuk mencegah pengeluaran lebih lanjut
- Rapikan rambut dengan sisir
- Rawat drainase dan slang yang lain. Jika akan dilakukan autopsi, slang pada
umumnya dibiarkan pada badan, ambil botol drainaseatau kantong dari slang
dan tekuk slang, ketika dilakukan autopsi, angkat slang. Pastikan balon sudah
dikempiskan sehingga tidak melukai jaringan tubuh selama pengangkatan
slang.
- Ganti balutan bila ada. Balutan yang kotor harus diganti dengan yang bersih.
Bekas plester dihilangkan dengan bensin atau larutan yang lain sesuai dengan
peraturan RS
- Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan kepada keluarga. Jika
keluarga meminta untuk melihat jenazah, tempatkan pada posisi tidur,
supinasi, mata tertutup, lengan menyilang di abdomen. Rapikan tempat tidur
seperti setelah mandi.
- Beri label identifikasi pada jenazah. Label identitas berisi nama, umur dan
jenis kelamin, tanggal, nomor RS, nomor kamar, dan nama dokter. Sesuai
dengan peraturan RS, ikatkan label identitas pada pergelangan tangan atau
pergelangan kaki atau plester label pada dada depan klien.
- Letakkan jenazah pada kain kafan sesuai dengan peraturan RS. Ikatkan
kasa/perban atau pengikat yang lain dibawah dagu dan sekitar kepala untuk
menjaga dagu tetap tertutup. Selain itu, ikat pergelangan tangan bersama
menyilang di atas abdomen agar lengan tidak jatuh dari brankar ketika jenazah
diangkut ke kamar jenazah.
- Letakkan jenazah pada kain kafan. Lipat bagian 1 ke bawah menutup kepala,
diikuti bagian 2 ke atas menutup kaki. Lipat bagian 3 dan 4. Peniti atau plester
diperlukan untuk menjaga kain kafan pada tempatnya.
- Beri label pada bagian luar. Label identifikasi di beri peniti pada bagian luar
kain kafan.
- Pindahkan jenazah ke kamar jenazah. Beberapa RS membiarkan jenazah di
ruangan sampai petugas kamar jenazah ,mengambilnya. Pindahkan jenazah
secara perlahan ke brankar. Tutup jenazah dengan kain. Pada beberapa RS,
bagaian wajah dibiarkan tetap terbuka, namun ada pula yang menutupi wajah
jenazah. Ikat jenazah dengan pengikat brankar pada bagian dada dan lutut.
Pengikatan untuk mencegah jenazah jatuh, tetapi tidak boleh terlalu kuat
sehingga dapat menyebabkan lecet.
- Bereskan dan bersihkan kamar klien.
2.5 Tahap Dokumentasi
Catat prosedur. Pada catatan perawatan, catat waktu dan tanggal jenazah
diantar ke kamar jenazah. lakukan pencatatan apakah barang berharga disimpan atau
diserahkan pada keluarga.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk


menyiapkan jenasah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenasah dan
melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik klien. Dalam melakukan perawatan
jenazah terdapat SOP yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan.

3.2 Saran

Sebagai perawat kita harus bisa dan mampu mempraktekkan serangkaian prosedur
perawatan jenazah. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/342344480/Makalah-Perawatan-Jenazah

https://pdfcoffee.com/makalah-praktek-perawatan-jenazah-pdf-free.html

Rahayu Sunarsih, dkk, Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2

https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=245370

https://www.scribd.com/document/93760254/Checklist-Perawatan-Jenazah
LAMPIRAN

CHECKLIST PERAWATAN JENAZAH

Nama :

NIM :

Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Definisi :
Perawatan klien setelah meninggal, termasuk
menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga,
transportasi ke kamar jenazah, dan melakukan disposisi
( penyerahan ) barang-Barang milik klien.
Tujuan :
Untuk merawat jenazah
Indikasi :
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan
kematian klien. Jika klien meninggal karena kekerasan
atau dicurigai akibat tindak kriminalitas, perawatan
jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap
melalui autopsi.
Persiapan alat :
1. Kasa/ perban
2. Sarung tangan
3. Pengganjal dagu
4. Bantalan
5. Kapas
6. Plastik jenazah atau pembungkus jenazah
7. Tiga label identifikasi
8. Plester penahan untuk menutup luka atau pungsi
9. Tas plastik untuk tempat barang-barang klien
10. Air dalam baskom
11. Sabun
12. Handuk
13. Selimut mandi
14. Kain kafan
15. Daftar barang berharga
16. Peniti
17. Sisir
18. Baju bersih
19. Peralatan ganti balutan (jika perlu)
Tahap orientasi :
 Memberi salam pada keluarga jenazah
 Memperkenalkan nama perawat
 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga
 Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap pre interaksi :
 Cuci tangan
 Siapkan alat
Tahap kerja :
 Siapkan alat yang diperlukan dan bawa kedalam
ruangan
 Atur lingkungan disekitar tempat tidur. Jika kematian
terjadi pada unit multibed, jaga privasi klien yang lain,
tutup pintu koridor, cuci tangan
 Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan kerja dan
atur pada posisi datar
 Tempatkan tubuh dalam posisi supinasi
 Tutup mata, dengan menggunakan kapas yang secara
perlahan ditutupkan pada kelopak mata dan plester jika
mata tidak tertutup
 Luruskan badan, dengan lengan diletakkan
menyilang tubuh pada pergelangan tangan dan
menyilang abdomen. Pada beberapa RS, terkadang
lengan berada disamping dengan telapak tangan
menghadap kebawah
 Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut.
Jika mulut tetap tidak mau tertutup, tempatkan
gulungan handuk dibawah dagu agar mulut tertutup.
Tempatkan bantal dibawah kepala.
 Lepaskan perhiasan dan barang berharga dihadapan
keluarga. Pada umumnya, semua cincin, anting, gelang,
dll dilepas dan ditempatkan pada tas plastik tempat
barang berharga, termasuk kacamata, kartu, surat,
kunci, barang religi. Beri label identitas.
 Jaga keamanan barang berharga klien. Ikuti peraturan
RS untuk disposisi ( penyerahan ) barang berharga.
Jangan meninggalkan barang berharga. Tempatkan
dikantor perawat sampai dapat disimpan ditempat yang
lebih aman atau diserahkan kepada keluarga. Jika
memungkinkan, keluarga dianjurkan untuk membawa
pulang semua barang milik klien sebelum klien
meninggal
 Bersihkan badan. Dengan menggunakan air bersih,
bersihkan area tubuh dari kotoran, seperti darah, feses,
atau muntahan. Jika kotoran terdapat pada area rektum,
uretra, atau vagina, letakkan kasa untuk menutup setiap
lubang dan rekatkan dengan plester untuk mencegah
pengeluaran lebih lanjut
 Rapikan rambut dengan sisir
Rawat drainase dan slang yang lain. Jika akan
dilakukan autopsi, slang pada umumnya dibiarkan pada
badan, ambil botol drainaseatau kantong dari slang dan
tekuk slang, ketika dilakukan autopsi, angkat slang.
Pastikan balon sudah dikempiskan sehingga tidak
melukai jaringan tubuh selama pengangkatan slang.
 Ganti balutan bila ada. Balutan yang kotor harus
diganti dengan yang bersih. Bekas plester dihilangkan
dengan bensin atau larutan yang lain sesuai dengan
peraturan RS
 Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan
kepada keluarga. Jika keluarga meminta untuk melihat
jenazah, tempatkan pada posisi tidur, supinasi, mata
tertutup, lengan menyilang di abdomen. Rapikan tempat
tidur seperti setelah mandi.
 Beri label identifikasi pada jenazah. Label identitas
berisi nama, umur dan jenis kelamin, tanggal, nomor
RS, nomor kamar, dan nama dokter. Sesuai dengan
peraturan RS, ikatkan label identitas pada pergelangan
tangan atau pergelangan kaki atau plester label pada
dada depan klien.
 Letakkan jenazah pada kain kafan sesuai dengan
peraturan RS. Ikatkan kasa/perban atau pengikat yang
lain dibawah dagu dan sekitar kepala untuk menjaga
dagu tetap tertutup. Selain itu, ikat pergelangan tangan
bersama menyilang di atas abdomen agar lengan tidak
jatuh dari brankar ketika jenazah diangkut ke kamar
jenazah.
 Letakkan jenazah pada kain kafan. Lipat bagian 1 ke
bawah menutup kepala, diikuti bagian 2 ke atas
menutup kaki. Lipat bagian 3 dan 4. Peniti atau plester
diperlukan untuk menjaga kain kafan pada tempatnya.
 Beri label pada bagian luar. Label identifikasi di beri
peniti pada bagian luar kain kafan.
 Pindahkan jenazah ke kamar jenazah. Beberapa RS
membiarkan jenazah di ruangan sampai petugas kamar
jenazah ,mengambilnya. Pindahkan jenazah secara
perlahan ke brankar. Tutup jenazah dengan kain. Pada
beberapa RS, bagaian wajah dibiarkan tetap terbuka,
namun ada pula yang menutupi wajah jenazah. Ikat
jenazah dengan pengikat brankar pada bagian dada dan
lutut. Pengikatan untuk mencegah jenazah jatuh, tetapi
tidak boleh terlalu kuat sehingga dapat menyebabkan
lecet.
 Bereskan dan bersihkan kamar klien.
Tahap terminasi :
-
Tahap dokumentasi :
 Catat prosedur. Pada catatan perawatan, catat waktu
dan tanggal jenazah diantar ke kamar jenazah. lakukan
pencatatan apakah barang berharga disimpan atau
diserahkan pada keluarga.

Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tapi tidak sempurna

2 = dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai